Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN ANEMIA


Dosen Pengampu : Bpk. Tavip Indrayana, Skep, Ns., M.Sc.
Disusun oleh :
A. Definisi Anemia
Anemia merupakan keadaan saat
jumlah sel darah merah atau jumlah 
hemoglobin dalam sel darah merah
berada di bawah normal. Hal ini
mengakibatkan pada penurunan kapasitas
pengangkutan oksigen oleh darah.
B. Etiologi Anemia
Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit, namun
semua kerusakan tersebut secara signifikan akan mengurangi
banyaknya oksigen yang tersedia untuk jaringan. Beberapa
penyebab anemia secara umum antara lain :

 Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan


jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.
 Akibat dari sel darah merah yang prematur atau
penghancuran sel darah  merah yang berlebihan.
 Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi.
 Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi,
faktor keturunan, penyakit kronis dan kekurangan zat besi.
C. Patofisiologi Anemia
Timbulnya anemia mencerminkan adanya
kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah
merah secara berlebihan atau keduanya. 
Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor
atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak
diketahui.  Sel darah merah dapat hilang melalui
perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini
dapat akibat defek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang
menyebabkan destruksi sel darah merah.
D. Klasifikasi Anemia
1. Klasifikasi anemia berdasarkan
morfologinya
2. Klasifikasi anemia berdasarkan
etiologinya
3. Klasifikasi anemia berdasarkan
patofisiologinya
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari anemia tergantung dari
jenis dan tingkat keparahan anemia tersebut.
Namun pada umumnya gejala anemia terdiri dari:
 Pusing
 Tekanan darah rendah
 Napas pendek
 Otot melemah
 Mata menguning
F.Komplikasi

Anemia juga menyebabkan daya tahan


tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia
akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-
pilek, gampang flu, atau gampang terkena
infeksi saluran napas, jantung juga menjadi
gampang lelah, karena harus memompa darah
lebih kuat. 
G. Penatalaksanaan Medis
Tindakan umum :
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang hilang.

1. Transpalasi sel darah merah.


2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel
darah merah
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas
yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
H. MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999)
meliputi :
1) Aktivitas / istirahat
2) Sirkulasi
3) Integritas ego
4) Eleminasi
5) Makanan/cairan
6) Neurosensori
7) Nyeri/kenyamana
8) Pernapasan
9) Keamanan
10) Seksualitas
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien
dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :

1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan


tidak adekuatnya pertahanan sekunder (penurunan
hemoglobin leucopenia, atau penurunan granulosit
(respons inflamasi tertekan)).
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau
ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi
nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah.
C. Intervensi
1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
tidak adekuatnya pertahanan sekunder Tujuan :
Infeksi tidak terjadi.
Kriteria hasil :
 mengidentifikasi perilaku untuk
mencegah/menurunkan risiko infeksi.
 meningkatkan penyembuhan luka, bebas
drainase purulen atau eritema, dan demam.
 Tingkatkan cuci tangan yang baik ; oleh pemberi
perawatan dan pasien.
Lanjutan…
 Pertahankan teknik aseptic ketat pada
prosedur/perawatan luka.
 Berikan perawatan kulit, perianal dan oral
dengan cermat.
 Motivasi perubahan posisi/ambulasi yang
sering, latihan batuk dan napas dalam.
 Tingkatkan masukkan cairan adekuat.
 Pantau suhu tubuh. Catat adanya menggigil
dan takikardia dengan atau tanpa demam.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna
atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi
nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel
darah merah.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
 Menunujukkan peningkatan/mempertahankan berat
badan dengan nilai laboratorium normal.
tidak mengalami tanda mal nutrisi.
Lanjutan…
 Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk
meningkatkan dan atau mempertahankan berat badan yang
sesuai.

- Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.


- Observasi dan catat masukkan makanan pasien.
- Timbang berat badan setiap hari.
- Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan
diantara waktu makan.
- Observasi dan catat kejadian mual/muntah, flatus dan dan
gejala lain yang berhubungan.
- Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet.
- Kolaborasi ; pantau hasil pemeriksaan laboraturium.
- Kolaborasi ; berikan obat sesuai indikasi.
 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Anemia
adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah
hemoglobin dalam 100 ml darah. Etiologi anemia
karena cacat sel darah merah (SDM), karena
kekurangan zat gizi, karena perdarahan, karena
auotoimun. Patofisiologi anemia/timbulnya anemia
mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau
keduanya.
 Saran
Diharapkan dengan dibuatnya makalah
ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa
khususnya mahasiswa keperawatan untuk
bisa lebih mengerti dan memahami
gangguan sistem hematology. Makalah
“Anemia” ini masih jauh dari kata
sempurna, maka diharapkan kritik dan
saran untuk lebih memperbaiki makalah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai