PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sel darah manusia. Untuk
mengetahui tentang leukemia, kita harus mengenal dahulu sel-sel darah yang normal
serta apa yang terjadi jika terkena leukemia. Darah manusia terdiri dari cairan yang
disebut sebagai plasma darah, dan tiga kelompok sel darah. Kelompok sel darah itu
dibedakan menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah.
Sel darah putih atau leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap
infeksi atau serangan penyakit lainnya. Sel darah merah atau eritrosit berfungsi untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, dan membawa karbon
dioksida dari jaringan tubuh kembali ke paru-paru. Keping-keping darah atau
trombosit sangat berperan dalam proses pembekuan darah. Ketika terjadi leukemia,
tubuh akan memproduksi sel-sel darah yang abnormal dan dalam jumlah yang besar.
Pada leukemia, sel darah yang abnormal tersebut adalah kelompok sel darah putih.
Sel-sel darah yang terkena leukemia akan sangat berbeda dengan sel darah normal,
dan tidak mampu berfungsi seperti layaknya sel darah normal.
Peran perawat sangatlah penting pada kasus ini. Peran perawat sangat berguna
untuk memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar keperawatan dan
kode etik dalam menangani pasien dengan diagnosa leukemia.
Penyebab leukemia sejauh ini belum diketahui. Namun banyak penelitian yang
dilakukan untuk memecahkan masalah ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
leukemia lebih sering menyerang kaum pria dibandingkan kaum wanita, dan juga
pada kelompok orang kulit putih dibandingkan dengan orang kulit hitam. Namun
sampai saat ini belum diketahui mengapa hal tersebut dapat terjadi. Dalam makalah
ini kami sebagai penulis akan menerangkan asuhan keperawatan pada konsep teori
penyakit leukemia dengan asuhan keperawatan pada kasus penyakit leukemia
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari leukimia ?
2. Apa etiologi dari leukimia ?
3. Apa saja manifestasi klinis dari leukimia ?
4. Bagaimana patofisilogi dari leukimia?
5. Bagaimana asuhan keperawatan pada leukimia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari leukimia
2. Untuk mengetahui etiologi dari leukimia
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari leukimia
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari leukimia
5. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada leukimia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Leukimia adalah poliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain daripada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat
menyebabkan anemia, trombisitopeni dan diakhiri dengan kematian. (Hasan et
all,1997)
Leukemia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan
pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001).
Leukemia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum
tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G,
2002).
Leukemia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
proliferasio patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-
sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan
tubuh yang lain. (Arief Mansjoer, dkk, 2002).
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel – sel pembentuk darah
dalam sum – sum tulang dan limfa nadi. (Reeves, 2001)
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sum –
sum tulang yang ditandai oleh proliferasi sel – sel darah putih dengan manifestasi
adanya sel – sel abnormal dalam darah tepi. Pada leukemia ada gangguan dalam
pengaturan sel leokosit. Leukosit dalam darah berfloreferasi secara tidak teratur dan
tidak terkendali dan fungsinya pun menjadi normal. Oleh karena proses tersebut
fungsi – fungsi lain dari sel darah merah normal terganggu hingga menimbulkan
gejala leukemia yang dikenal dalam klinik. (Bambang Permono, 2005)
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa leukemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan yang
sangat cepat (poliferasi) sel darah putih yang abnormal pada jaringan pembentuk
darah.
B. Etiologi
Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi yang
menyebabkan terjadinya leukimia, yaitu : (Sibuea,2009)
1. Faktor genetik : virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen
(Tcell Leukimia-Lhymphoma Virus/HLTV)
2. Radiasi
3. Obat-obat imunosupresif, obat-obatan kardiogenik seperti diethystillbestrol
4. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
5. Kelainan kromosom, misalnya pada down sindrom
Leukimia biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari sebagian besar jenis
leukimia tidak diketahui. Pemaparan terhadap penyinaran (radiasi) dan bahan kimia
tertentu (misalnya benzena) dan pemakaian obat anti kanker, meningkatkan resiko
terjadinya leukimia. Orang yang memiliki kelainan genetik tertentu (misalnya
sindrom Down dan sindrom Fanconi), juga lebih peka terhadap leukimia
C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia menurut Suriadi &
Rita Yuliani (2001) adalah sebagai berikut :
a. Pilek tidak sembuh – sembuh
b. Demam dan anorexia
c. Pucat, lesu, mudah terstimulasi
d. Berat badan menurun
e. Ptechiae, memar tanpa sebab
f. Nyeri pada tulang dan persendian
g. Nyeri abdomen
h. Lumphedenopathy
i. Hepatosplenomegaly
D. Patofisiologi
Leukemia merupakan proliferasi dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan
biasanya berakhir fatal. Leukemia dikatakan penyakit darah yang disebabkan karena
terjadinya kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu sumsum tulang. Penyakit
ini sering disebut kanker darah. Keadaan yang sebenarnya sumsum tulang bekerja
aktif membuat sel-sel darah tetapi yang dihasilkan adalah sel darah yang tidak normal
dan sel ini mendesak pertumbuhan sel darah normal.
Terdapat dua mis-konsepsi yang harus diluruskan mengenai leukemia, yaitu:
1. Leukemia merupakan overproduksi dari sel darah putih, tetapi sering ditemukan
pada leukemia akut bahwa jumlah leukosit rendah. Hal ini diakibatkan karena
produksi yang dihasilkan adalah sel yang immatur.
2. Sel immatur tersebut tidak menyerang dan menghancurkan sel darah normal atau
jaringan vaskuler. Destruksi seluler diakibatkan proses infiltrasi dan sebagai
bagian dari konsekuensi kompetisi untuk mendapatkan elemen makanan
metabolik.
Ketika leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia
limfositik. Pada awalnya penambahan jumlah limfosit matang yang ganas terjadi di
kelenjar getah bening. Kemudian menyebar ke hati dan limpa, dan keduanya mulai
membesar.Masuknya limfosit ini ke dalam sumsum tulang akan menggeser sel-sel
yang normal, sehingga terjadi anemia dan penurunan jumlah sel darah putih dan
trombosit di dalam darah. Kadar dan aktivitas antibodi (protein untuk melawan
infeksi) juga berkurang. Sistem kekebalan yang biasanya melindungi tubuh terhadap
serangan dari luar, seringkali menjadi salah arah dan menghancurkan jaringan tubuh
yang normal.
http://nursingsmile.blogspot.com/2013/09/asuhan-keperawatan-pada-pasien-leukemia.html
http://nurse-poltekkes.blogspot.com/2012/03/askep-leukemia.html
http://detikautik.blogspot.com/2012/11/askep-leukimia-limfosit-kronis.html