Anda di halaman 1dari 21

ASKEP ANEMIA

DISUSUN OLEH
ZR MARYON
ZR INDRANAWIR
ZR YUSTIN
ZR. EKA

ZR LISA
ZR. RATIH
BR AKBAR
LATAR BELAKANG

• Anemia oleh orang awam dikenal sebagai “kurang darah”.Anemia adalah suatu penyakit dimana
kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal dan anemia berbeda dengan “tekanan darah
rendah”. Sebagian besar anemia di Indonesia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Zat besi adalah
salah satu unsur gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu
disebut Anemia Gizi Besi.
• Jika tidak segera ditangani anemia zat besi bisa menyebabkan ganguan kesehatan serius. Prevalensi
anemia gizi besi di Indonesia cukup tinggi. Menurut data yang dikeluarkan Depkes RI, pada
kelompok usia balita prevalensi anemia gizi besi pada tahun 2001 adalah 47,0%, kelompok wanita
usia subur 26,4%, sedangkan pada ibu hamil 40,1%. Data WHO tidak kalah fantastis: hampir 30%
total penduduk dunia diperkirakan menderita anemia.
TINJAUAN
TEORITIS
PENGERTIAN
• Anemia (dalam bahasa Yunani: ἀναιμία anaimia, artinya kekurangan darah, from ἀν- an-, "tidak
ada" + αἷμα haima, "darah" ) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
(protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah
mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari jantung yang
diperoleh dari paru-paru, dan kemudian mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
• Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen
tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
• Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
ETIOLOGI
Penyebab anemia antara lain :
• Perdarahan
• Kekurangan gizi seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat
• Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, bronkietasis, empiema
• Kelainan darah,keracunan obat
• Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
PATOFISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah
berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi
tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan
atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang
menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam system retikuloendotelial
terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit
akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan
meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan
ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah
merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini
kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting, Salah
satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer
yang memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).
MANIFESTASI KLINIS

Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam
tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang
dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica,
serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas
pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah
mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala
ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera
(warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa
melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung(Sjaifoellah, 1998).
KOMPLIKASI

Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia akan
mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau gampang terkena infeksi
saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih
kuat. Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat
menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan berat badan
rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-organ tubuh, termasuk otak
(Sjaifoellah, 1998).
PEMEREIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang
• Jumlah hemoglobin lebih rendah dari normal (12-14 g/dl)
• Kadar hemalokrit menurun.( normal 37 %-41 %)
• Peningkatan Bilirubin total
• Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi
• Terdapat pansitopenia, sum-sum tulang kosong diganti lemak (pada anemia aplastik)
PENATALAKSANAAN MEDIS

Tindakan umum :
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang.
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
PENGOBATAN

• 1. Anemia defisiensi besi


• - Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang diberikan seperti ikan, daging, telur
dan sayur.
• - Pemberian preparat fe
• - Perrosulfat 3x 200mg/hari/per oral sehabis makan
• - Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.
• 2. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12
• 3. Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral
• 4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan dan syok dengan pemberian cairan dan transfusi darah.
Proses keperawatan
PENGKAJIAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono,
1994).
Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
1) Aktivitas / istirahat
2) Sirkulasi Riwayat kehilangan darah kronis,Riwayat endokarditis infektif kronis, palpitasi
3) Integritas ego
4) Eliminasi
5) Makana/cairan
6) Nyeri/ kenyamanan
7) Pernapasan
8) Seksualitas
DX KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial
berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Boedihartono, 1994).

1. • Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen/nutrisi ke sel.


2. • Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen
3. • Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan kegagalan untuk mencerna, absorbsi
makanan
4. • Konstipasi atau diare berhubungan dengan penurunan jumlah makanan, perubahan proses
pencernaan, efek samping penggunaan obat
INTERVENSI

• Diagnosa 1
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai oksigen/nutrisi ke sel.
- Kaji tanda-tanda vital, warna kulit, membrane mukosa, dasar kuku
- Beri posisi semi fowler
- Kaji nyeri dan adanya palpitasi
- Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh pasien
- Hindari penggunaan penghangat atau air panas
Kolaborasi
- Monitor pemeriksaan laboratorium misalnya Hb/Ht dan jumlah sel darah merah
- Berikan sel darah merah darah lengkap
- Berikan oksigen tambahan sesuai dengan indikasi
LANJUTAN.....

• Diagnosa 2
Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen
- Kaji kemampuan aktifitas pasien
- Kaji tanda-tanda vital saat melakukan aktifitas
- Bantu kebutuhan aktifitas pasien jika diperlukan
- Anjurkan kepada pasien untuk menghentikan aktifitas jika terjadi palpitasi
- Gunakan teknik penghematan energi misalnya mandi dengan duduk.
Diagnosa 3
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan jumlah makanan, perubahan proses
pencernaan, efek samping penggunaan obat
• - Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai
• - Observasi dan catat masukan makanan pasien
• - Timbang berat badan tiap hari
• - Berikan makanan sedikit dan frekuensi yang sering
• - Observasi mual, muntah
• - Bantu dan berikan hygiene mulut yang baik

Kolaborasi
• - Konsul pada ahli gizi
• - Berikan obat sesuai dengan indikasi misalnya vitamin dan mineral suplemen
• - Berikan suplemen nutrisi
YUUUKKK LANJUTT......
• Diagnosa 4
Konstipasi atau diare berhubungan dengan penurunan jumlah makanan, perubahan proses
pencernaan, efek samping penggunaan obat
- Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah
- Kaji bunyi usus 7
- Beri cairan 2500-3000 ml/hari dalam toleransi jantung
- Hindari makan berbentuk gas
Kolaborasi
- Konsul ahli gizi untuk pemberian diet seimbang
- Beri laktasif
- Beri obat anti diare
EVALUASI

D. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan pasien dengan
tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien,
keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (Lynda Juall Capenito, 1999:28)
DAFTAR PUSTAKA

• Boedihartono. 1994. Proses Keperawatan di Rumah Sakit. Jakarta.


• Burton, J.L. 1990. Segi Praktis Ilmu Penyakit Dalam. Binarupa Aksara : Jakarta
• Carpenito, L. J. 1999. Rencana Asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan, Diagnosis
Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, ed. 2. EGC : Jakarta
• Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan
pendokumentasian pasien. ed.3. EGC : Jakarta
• http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
• http://www.kompas.com/ver1/Kesehatan/0611/30/104458.htm
• Noer, Sjaifoellah. 1998. Standar Perawatan Pasien. Monica Ester : Jakarta.
• Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. EGC : Jakarta.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai