4. Pembedahan
5. Persalinan
6. Pecah pembuluh darah
7. Penyakit Kronik (menahun)
8. Perdarahan hidung
9. Wasir (hemoroid)
10. Ulkus peptikum
11. Kanker atau polip di saluran pencernaan
12. Tumor ginjal atau kandung kemih
13. Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
14. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
15. Kekurangan zat besi
16. Kekurangan vitamin B12
17. Kekurangan asam folat
18. Kekurangan vitamin C
19. Penyakit kronik
20. Meningkatnya penghancuran sel darah merah
21. Pembesaran limpa
22. Kerusakan mekanik pada sel darah merah
23. Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
24. Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
25. Sferositosis herediter
1.3 Patofisiologi
Infeksi,obat,bahan kimia,kerusakan radiasi
Eritrosit menurun
Leukosit menurun
Trombosit menurun
Perubahan hemoglobin
Penurunan antibody
Pembekuan darah
Ketidak seimbangan
Intoleransi aktivitas
Penurunan perfusi GI Tract
Impuls kenyang di MO
Anoreksia
Absorsi nutrient
terjadi
abnormalitas
pertumbuhan,
gangguan
fungsi
epitel,
dan
1.7 Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
Pemberian preparat besi (ferosulfat/ferofumarat/feroglukonat) dosis 46 mg besi elemental/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis, diberikan di antara
waktu makan. Preparat besi ini diberikan sampai 2-3 bulan setelah kadar
hemoglobin normal. Asam askorbat 100 mg/15 mg besi elemental (untuk
meningkatkan absorbsi besi).
per
100
ml
darah
(Price,
2006
256).
4. Observasi dan catat kejadian mual/muntah, flatus dan dan gejala lain yang
berhubungan.
Rasional: gejala GI dapat menunjukkan efek anemia (hipoksia) pada organ
5. Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik ; sebelum dan sesudah makan,
gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut. Berikan pencuci
mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.
Rasional: meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan
pertumbuhan
bakteri,
meminimalkan
kemungkinan
infeksi.
Teknik
risiko infark.
5. Hindari penggunaan botol penghangat atau botol air panas. Ukur suhu
air mandi dengan thermometer.
Rasional : Termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan
10
oksigen.
Kolaborasi pengawasan hasil pemeriksaan laboraturium.
6. Berikan sel darah merah lengkap/packed produk darah sesuai indikasi.
Rasional : Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan
/respons terhadap terapi.
7. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
Rasional : Memaksimalkan transport oksigen ke jaringan.
2.1.4 Evaluasi
Tahap evaluasi mencakup penilaian terhadap tujuan apakah masalah teratasi
atau tidak, dan apabila tidak berhasil perlu di kaji, di rencanakan, dan di laksanakan
dalam jangka waktu panjang dan pendek tergantung respon dalam keefektifan
intervensi.
BAB II
TINJAUAN ASKEP
2.1 PENGKAJIAN
2.1.1 Data Umum
a. Identitas Klien
Nama
: Tn. M
Umur
: 39 Tahun
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Marital
: Menikah
Pendidikan
: Tamat SMU
Pekerjaan
: Tani
Suku Bangsa
: Jawa
Alamat
: Sumberagung, Kediri
Tanggal Masuk
Tanggal pengkajian
No. Register
: 690792
Diagnosa Medis
: ANEMIA
: Ny. R
Umur
: 44 Tahun
: Istri pasien
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Sumberagung, Kediri
GENOGRAM :
Laki-laki
Meninggal
Hubungan
perkawinan
Hubungan
keturunan
Tinggal
serumah
Pasien
12
e. Riwayat Sosiokultural
Hubungan pasien dengan keluarga baik, pasien tampak di kunjungi oleh
keluarganya. Hubungan pasien dengan petugas kesehatan baik, pasien
kooperatif. Pasien ramah dengan pasien lainnya. Pasien bergama Islam dan
rajin menjalankan sholat 5 waktu.
f. Review Pola-Pola Sehat-sakit
Saat ini pasien masih memikirkan tentang penyakitnya, sebab pasien dan
keluarga berharap pasien bisa segera sehat kembali.
g. Pola Fungsi Kesehatan Gordon
1) Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pengertian kesehatan menurut pasien adalah bila bisa melakukan aktifitas
tanpa adanya gangguan. Pengertian penyakit menurut pasien adalah cobaan
dari Tuhan. Pasien control dengan teratur.
2) Pola Nutrisi-Metabolik
Di Rumah
Di Rumah Sakit
Makan 3x /hari, (Nasi, lauk dan Makan 3x /hari, (Nasi, lauk dan
sayur). Porsi makan dihabiskan sayur).
Porsi
makan
hanya
13
3) Pola Eliminasi
Di Rumah
Di Rumah Sakit
BAB 1x / hari
Di Rumah Sakit
Di Rumah Sakit
14
8) Pola Peran-Hubungan
Peran pasien adalah sebagai seorang ayah dari 3 orang anak.
Keluarga pasien mengatakan bahwa hubungan pasien dengan keluarga dan
lingkungan sekitar baik. Di rumah sakit hubungan pasien dengan dokter
maupun perawat juga baik.
9) Pola Seksual-Reproduksi
-
c. Kepala
Inspeksi
Palpasi
kepalanya pusing
d. Mata
Inspeksi
pupil +/+
Palpasi
e. Hidung
Inspeksi
Palpasi
f. Telinga
Inspeksi
Palpasi
g. Mulut
Inspeksi
: Membran mukosa bibir kering, pucat, dan gusi tidak ada lesi
h. Leher
Inspeksi
Palpasi
: Bentuk thorax simetris, tidak ada benjolan, dan pola nafas teratur.
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Punggung :
16
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
j. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
k. Ekstremitas
MMT
5
Keterangan:
5 : gerakan infoluter, melawan gravitasi dengan beban maksimal
l. Genetalia
Tidak terkaji
m. Anus
Tidak terkaji
17
Pemeriksaan
HGB
RBC
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW-SD
RDW-CV
WBC
PLT
PDW
MPV
P-LCR
PCT
IG
Hasil
11,0
3.66
35.4
85.9
31.3
36.4
38.7
12.6
14.74
441
8.6
8.0
11.4
0.35
0.02
Nilai normal
12.0-18.0
4.2-6.3
37.0-51.0
80.0-97.0
26.0-32.0
31.0-36.0
35-47
11.5-14.5
4.1-10.9
140-440
9.0-13.0
7.2-11.1
15.0 - 25.0
0.150-0,320
Satuan
g/dl
100/uL
%
fL
Pg
g/dl
fL
%
103/uL
103/uL
fL
fL
%
%
103/uL
Interprestasi
Menurun
Menurun
Normal
Normal
Normal
Meningkat
Meningkat
Normal
Meningkat
Meningkat
Menurun
Normal
Menurun
Menurun
Nilai normal
>46
<130
35-160
Satuan
mg/dl
mg/dl
mg/dl
Interprestasi
Rendah
Normal
Normal
Hasil
34
128
95
18
Sulcolon 3x250 mg
Xevolac 2x1
Lasdofil 2x1
Caltul 2x1 gr 1V
19
Etiologi
Masalah Kolaboratif /
Keperawatan
20
1. DS : Pasien
Gangguan perfusi
mengatakan badan
jaringan
Mempengaruhi proses
erythropoesis
DO :
S : 37 oC
RR : 20x /mnt
P : 80x /mnt
TD:140/100mmHg
Pasien tampak lemah dan
pucat
Eritrosit menurun
Penuruann hemoglobin
pembekuan darah
Penurunan suplay O2
Gangguan perfusi
jaringan
2. DS : Pasien
mengatakan perut
mual, kadang muntah
DO :
S : 37 oC
RR : 20x /mnt
P : 80x /mnt
TD:140/100mmHg
Porsi makan di habiskan
setengah
2.
Gastro intestinal
Lambung
Mual muntah
Anoreksia
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
BB sebelum sakit: 73 kg
BB saat sakit: 70 kg
2.3 Daftar Masalah Kolaboratif/Diagnosa Keperawatan
No
.
Tanggal / Jam
Tanggal /
Ditemukan
Keperawatan
Jam
21
Teratasi
1.
untuk
pengiriman
oksigen
2.
Nutrisi
DO:
S : 37 oC
RR : 20x /mnt
P : 80x /mnt
TD : 140/100
kurang
kebutuhan
dari
tubuh
No
Masalah Kolaboratif /
Dianosa Keperawatan
DO:
S : 37 oC
RR : 20x /mnt
P : 80x /mnt
TD : 140/100
22
Rencana
1.
1. M
berhubungan dengan
te
penurunan komponen
/k
kuku
ja
/nutrient ke sel
1. Menunjukkan perfusi
adekuat, misalnya
tanda vital stabil.
2. Membran mukosa
warna merah
muda,pengisian
kapiler baik ,haluaran
urine adekuat.
3. Mental seperti biasa.
23
2. D
perhatikan bunyi
adventisius
ga
3. Is
4. M
pemeriksaan laboraturium
de
pe
te
2.5 IMPLEMENTASI
TGL,JAM
20 Desember
DIAGNOSA
Perubahan perfusi jaringan
2011
berhubungan
yang
kuku
1.
IMPLEMENTASI
Memantau TTV,
dengan
diperlukan
untuk
2.
Mengauskultasi bunyi
napas dan perhatikan bunyi
ke sel
adventisius
3.
Mengobservasi keluhan
DO:
S : 37 oC
RR : 20x /mnt
nyeri dada/palpita
Berkolaborasi mengenai
4.
hasil pemeriksaan
pucat
20 Januari 2012
kebutuhan tubuh
kebiasaan makan
3. Mengidentifikasi perubahan
pola makan
DO:
S : 37 oC
RR : 20x /mnt
pemberian insulin
setengah
2.6 EVALUASI
24
TGL, JAM
DIAGNOSA
EVALUASI
20 Desember
S:
2011
berhubungan dengan
Pasien
O:
ke sel
DO:
S : 37 oC
mengatakan
badan
RR : 20x /mnt
80 x/menit
A:
Tujuan belum tercapai
P:
Intervensi
no
1,2,3,4
dilanjutkan
S:
Pasien mengatakan
20 Desember
2011
DO:
S : 37 oC
RR : 20x /mnt
TGL, JAM
perut
DIAGNOSA
EVALUASI
25
21 Desember
S:
2011
berhubungan dengan
Pasien
O:
ke sel
DO:
S : 37 oC
mengatakan
badan
RR : 20x /mnt
80 x/menit
A:
Tujuan belum tercapai
P:
Intervensi
no
1,2,3,4
dilanjutkan
S:
Pasien
21 Desember
2011
RR : 20x /mnt
mengatakan
perut
setengah
dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
26
27