OLEH
CI Lahan CI Institusi
EDUKASI MAKASSAR
2022
KONSEP MEDIS
A. Pengertian
B. Etiologi
Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit , namun semua
kerusakan tersebut secara signifikan akan mengurangi banyak
oksigen yang tersedia untuk jaringan . menurut Brunner dan Suddart
(2001), beberapa penyebab anemia secara umum antara lain :
D. Manifestasi Klinis
1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunag
3. Lesu
4. Aktivitas kurang
5. Rasa mengantuk
6. Susah berkonsentrasi
7. Cepat lelah
8. Prestasi kerja fisik /pikiran menurun
9. Konjungtiva pucat
10. Telapak tangan pucat
11. Anoreksia
Gejala khas masing-masing anemia :
E. Klasifikasi anemia:
Klasifikasi berdasarkan pendekatan fisiologis :
1. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah
merah disebabkan oleh defek produksi sel darah merah, meliputi:
a. Anemia aplastik
1) Penyebab:
a) Agen neoplastik/sitoplastik
b) Terapi radiasi, antibiotic tertentu
c) Obat antu konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason
d) Infeksi virus (khususnya hepatitis)
2) Gejala-gejala:
a) Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)
b) Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis,
perdarahan saluran cerna, perdarahan saluran kemih,
perdarahan susunan saraf pusat
b. Anemia pada penyakit ginjal
1) Gejala-gejala:
a) Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl
b) Hematokrit turun 20-30%
Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi
Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel
darah merah maupun defisiensi eritopoitin
c. Anemia pada penyakit kronis
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan
anemia jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan
ukuran dan warna yang normal). Kelainan ini meliputi artristis
rematoid, abses paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai
keganasan
Anemia defisiensi besi
a. Penyebab:
1) Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama
hamil, menstruasi
2) Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
3) Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip,
gastritis, varises oesophagus, hemoroid, dll.)
b. Gejala-gejalanya:
1) Atropi papilla lidah
2) Lidah pucat, merah, meradang
3) Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut
1. Anemia megaloblastik
a. Penyebab:
1) Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat
2) Malnutrisi, malabsorbsi, infeksi parasit, penyakit usus dan
keganasan, agen kemoterapeutik, infeksi cacing pita,
makan ikan segar yang terinfeksi, pecandu alkohol.
1. Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah
merah disebabkan oleh destruksi sel darah merah:
a. Pengaruh obat-obatan tertentu
b. Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukemia
limfositik kronik
c. Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase
d. Proses autoimun
e. Reaksi transfusi
f. Malaria
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan
mengganti darah yang hilang:
1. Anemia aplastik:
a. Transplantasi sumsum tulang
b. Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin
antitimosit(ATG)
2. Anemia pada penyakit ginjal
a. Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan
asam folat
b. Ketersediaan eritropoetin rekombinan
3. Anemia pada penyakit kronis
Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak
memerlukan penanganan untuk aneminya, dengan keberhasilan
penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum tulang
dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.
4. Anemia pada defisiensi besi
a. Dicari penyebab defisiensi besi
b. Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus
dan fumarat ferosus.
5. Anemia megaloblastik
a. Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin
B12, bila difisiensi disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak
tersedianya faktor intrinsik dapat diberikan vitamin B12 dengan
injeksi IM.
b. Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus
diteruskan selama hidup pasien yang menderita anemia
pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat dikoreksi.
c. Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan
penambahan asam folat 1 mg/hari, secara IM pada pasien
dengan gangguan absorbsi.
G. Komplikasi
Komplikasi umum akibat anemia adalah:
1. Gagal jantung,
2. Kejang dan parestesia (perasaan yang menyimpang seperti rasa
terbakar , Kesemutan)
3. Perkembangan otot buruk (jangka panjang)
4. Daya konsentrasi menurun
5. Kemampuan mengolah informasi yang didengar menurun
H. Pencegahan
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Tapi anda dapat membantu
menghindari iron deficiency anemia dan vitamin deficiency anemias
dengan makanan sehat yang mengandung:
1. Zat besi. Dapat ditemukan pada daging. Jenis lain adalah kacang,
sayuran berwana hijau gelap, buah yang dikeringkan, dan lain-lain.
2. Folat. Dapat ditemukan pada jeruk, pisang, sayuran berwarna hijau
gelap, kacang-kavangan, sereal dan pasta.
3. Vitamin B-12. Vitamin ini banyak terdapat pada daging dan susu.
4. Vitamin C. Vitamin C membantu penyerapan zat besi. Makanan
yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, melon dan buah beri
Makanan yang mengandung zat besi penting untuk mereka yang
membutuhkan zat besi tinggi seperti pada anak-anak, wanita
menstruasi dan wanita hamil. Zat besi yang cukup juga penting
untuk bayi, vegetarian dan atlet
I. Penyimpangan KDM
Terhentinya
Defisiensi Penghancuran pembuatan sel
vitamin B₁₂ & erotrosit yang darah merah oleh
Pendarahan asam folat berlebihan sumsum tulang
masif belakang
Komparten sel
penghantar oksigen
Absorbsi nutrisi Membran mukosa zat nutrisi ke sel
dalam usus halus mulut kering menurun
berkurang
Peradangan pada
mulut dan lidah
Anoreksia
Kesulitan
menelan
Impuls saraf ke
hipotalamus
Malnutrisi Lemas
Reseptor nyeri
Cepat lelah
Ketidakseimbangan
Nutrisi : Kurang dari Persepsi nyeri
Kebutuhan Tubuh
Prostaglandin &
brandikinin
Intoleransi
Aktivitas
Nyeri Akut
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS
ANEMIA PADA Tn . S DI RUANGAN
KEPERAWATAN SERUNI
OLEH
CI Lahan CI Institusi
EDUKASI MAKASSAR
2022
A. Pengkajian Keperawatan
1. BIODATA PASIEN
a. Nama : Tn . S
b. Tanggal lahir : 06-11-1963
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki
d. Agama : Islam
e. No. Register ; 298872
f. Alamat : Malewang
2. ANAMNESE
a. Keluhan Utama (Alasan MRS) :
Saat Masuk Rumah Sakit : pasien merasa lemas dan nyeri uluh
hati
Saat Pengkajian : pasien mengeluh sakit kepala ,Pasien
tampak lemas, pasien terpasang infus
RL, TTV: TD: 110/80, suhu 36, nadi
90
b. Riwayat Penyakit Yang lalu : Tidak ad
c. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada yang menderita
penyakit
3. POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
2 Gangguan tidur - -
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
1) Tensi : 160/60 mmHg
2) Nadi : 90×/menit
3) Suhu : 36×/menit
b. Pemeriksaan Rambut
a. Inspeksi : Rontok (-), Warna hitam
6. PEMERIKSAAN KEPALA, WAJAH DAN LEHER
a. Pemeriksaan kepala
Inspeksi : bentuk kepala brakhiocephalus, simetris kiri dan kanan,
tidak ada luka, tidak ada darah, trepanasi (-).
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Pemeriksaan mata
Inspeksi :
1) Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
2) Kelopak mata/palpebra : oedem (-), ptosis (-),peradangan (-),
luka (-), benjolan (-).
3) Bulu mata : tidak rontok
4) Konjunctiva dan sclera : tidak ada perubahan warna
c. Pemeriksaan telinga
Insoeksi dan palpasi
Bentuk telinga luar : normal
Ukuran : sedang
Lesi : tidak ada
Tidak ada nyeri tekan
Tidak ada peradangan
c. Pemeriksaan hidung
1) Inspeksi dan palpasi
Bentuk hidung simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada
pembengkakan, polip (-)
d. Pemeriksaan Mulut dan Faring
Inspeksi dan palpasi
Tidak ada kelainan konginetal, warna bibir pucat, bibir pecah (+),
gigi bersih, lidah bersih, tidak ada kotoran, tidak ada perdarahan.
7. PEMERIKSAAN ABDOMEN
a. Inspeksi
Bentuk abdomen : datar
Massa/benjolan (-), kesimetrisan (-),
Bayangan pembuluh darah vena (-)
b. Palpasi
ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran, perabaan lunak.
Status Nyeri
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
1. Klien
mengeluh letih
Klien kadar Hb
mengatakan
depresi
O2 dan nutrisi kejaringan
2. Klien
otak
mengeluh
sakit kepala
DO :
pusing
1. Posisi tubuh
tidak tegak
2. Klien terlihat
gelisah nyeri akut
3. Wajah klien
terlihat
meringis
4. Tampak
kesakitan
P:
Q: Seperti
ditusuk-tusuk
R: di kepala
S: skala 6 (nyeri
sedang)
T: menetap, 10
menit, semakin
berat bilah
melakukan
aktifitas
1. Klien
mengeluh letih kadar Hb
dan lemah
2. Klien
mengeluh O2 dan nutrisi kejaringan
dispnea saat
bekerja Penurunan suplai O2/ nutrisi
3. Klien keotot
mengatakan
pola tidur Lemah, letih, aktivitas
terganggu berkutang
DO :
Intoleransi aktivitas
1. TD klien tidak
stabil/normal
A. Diagnosa Keperawatan
B. Intervensi
Hari kedua
N Diagnosa Wakt Pelaksanaan keperawatan Evaluasi
o u
1 Nyeri akut 1. mengkaji skala intensitas S : pasien
nyeri mengatakan masi
hasil: skala nyeri 3 merasakan nyeri
2. menganjurkan teknik O : skala nyeri 3
relaksasi kepada pasien A : Masalah belum
hasil: pasien melakukan teratasi
tehnik relaksasi P : Lanjutkan
intervensi
2 Intoleransi 10:00 1. memantau tanda-tanda S : pasien
aktivitas vital klien sebelum, mangatakan masi
selama dan sesudah merasakan lemas
beraktivitas O : pasien terlihat
hasil: TTV: TD: 110/60, lemas
suhu 36, nadi 70, P A : Masalah belum
18x/m teratasi
2. mengInstruksikan P : lanjutkan
penggunaan teknik intervevsi
relaksasi selama
beraktivitas.
Hasil : pasien
menggunakan
thenik
relaksasi