Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KECELAKAAN INDUSTRI DAN KIMIA

Oleh:
Iin Syane Tuhumury

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GRAHA EDUKASI MAKASSAR


PROGRAM STUDI ILMU SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Saya sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi Kita semua. Bahkan Saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
Kita praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari Kita semua demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………

DAFTAR ISI………………………………………..

BABA I PENDAHULUAN………………………..

A. Latar belakang…………………………….

B. Tujuan………………………………………

C. Perumusan masalah……………………..

BAB II PEMBAHASAN…………………………..

A. Di Laboratorium……………………………

B. Di Industri Kimia…………………………..

BAB III PENUTUP………………………………..

A. Kesimpulan………………………………..

B. Saran………………………………………

BAB IV DAFTAR PUSTAKA…………………..


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan


di Indponesia secara umum diperkirakan termasuk rendah. Pada
tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di bawah
Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi tersebut
mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia
internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit
menghadapi pasar global karena mengalami ketidakefisienan
pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah).
Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu
tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan,
pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan
perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus
bersifat manusiawi atau bermartabat. Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa


maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga
dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak
lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat
luas.

Begitu juga dengan laboratorium yang merupakan sarana


untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah. Salah satu
contohnya adalah laboratorium yang kimia merupakan kelengkapan
sebuah program studi,
dan digunakan untuk meningkatkan keterampilan penggunaan dan
pemakaian bahan kimia maupun peralatan analisis (instrumentasi).
Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan
bahan kimia merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya
kepada para penggunanya jika para pekerja di dalamnya tidak
dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan


instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan
hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan
kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib
dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi,
bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui


sebab- sebab kecelakaan kerja di laboratorium dan industri kimia
agar kita dapat mencegah kecelakaan kerja guna meningkatkan
kesehatan dan keselamatan kerja.

C. Perumusan Masalah

Apa saja sebab-sebab kecelakaan kerja di laboratorium


pada saat melakukan praktikum dan industri kimia pada saat
melakukuan pekerjaan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Di Laboratorium

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak


diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material
dan penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling
berat. Kecelakaan di laboratorium maupun industri kimia dapat
berbentuk 2 jenis, yaitu :
1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban adalah pasien

2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban adalah petugas


laboratorium itu sendiri.

Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok :


1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari:
a. Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain

b. Lingkungan kerja

c. Proses kerja

d. Sifat pekerjaan

e. Cara kerja

2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan


berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain
karena:
a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana

b. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)

c. Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.

d. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik


Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium :

1. Terpeleset, biasanya karena lantai licin.

Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat


terjadi di laboratorium. Akibatnya :
• Ringan: memar

• Berat: fraktura, dislokasi, memar otak,


dll. Pencegahannya :
• Pakai sepatu anti slip

• Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar

• Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan
licin) atau tidak rata konstruksinya.
• Pemeliharaan lantai dan tangga

2. Mengangkat beban

Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat,


terutama bila mengabaikan kaidah ergonomi.
Akibatnya:

• Cedera pada
punggung

• Pencegahannya :
• Beban jangan terlalu berat

• Jangan berdiri terlalu jauh dari beban

• Jangan mengangkat beban dengan posisi membungkuk tapi


pergunakanlah tungkai bawah sambil berjongkok
• Pakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakan
terhambat.
3. Mengambil sample darah/cairan tubuh
lainnya. Akibatnya :
• Tertusuk jarum suntik

• Tertular virus AIDS, Hepatitis


B Pencegahannya :
• Gunakan alat suntik sekali pakai

• Jangan tutup kembali atau menyentuh jarum suntik yang telah


dipakai tapi langsung dibuang ke tempat yang telah disediakan
(sebaiknya gunakan destruction clip).
• Bekerja di bawah pencahayaan yang cukup

4. Risiko terjadi kebakaran (sumber: bahan kimia, kompor)


bahan desinfektan yang mungkin mudah menyala
(flammable) dan beracun.Kebakaran terjadi bila terdapat 3
unsur bersama sama yaitu: oksigen, bahan yang mudah
terbakar dan panas.
Akibatnya :

• Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan


sampai berat bahkan kematian.
• Timbul keracunan akibat kurang hati-
hati. Pencegahannya :
• Konstruksi bangunan yang tahan api

• Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan


yang mudah terbakar
• Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran

• Sistem tanda kebakaran

Manual yang memungkinkan seseorang menyatakan tanda


bahaya dengan segera
Otomatis yang menemukan kebakaran dan memberikan
tanda secara otomatis
• Jalan untuk menyelamatkan diri

• Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran.

• Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman.


Tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen secara benar

a. Pengelolaan limbah infeksius dengan benar

b. Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai.

c. Kebersihan diri dari petugas.

Sumber-sumber kecelakaan kerja di laboratorium :


a. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai bahan kimia
dan proses-proses serta perlengkapan atau peralatan yang
digunakan
b. Petunjuk kegiatan laboratorium dan industri kimia tidak jelas dan
kurang pengawasan
c. Kurangnya bimbingan terhadap siswa/ mahasiswa yang sedang
bekerja dilaboratorium dan industri kimia
d. Tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan pelindung untuk
kegiatan
e. Tidak mengikuti petunjuk atau aturan yang seharusnya ditaati
f. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung atau
menggunakan peralatan/ bahan tidak sesuai.Tidak berhati-hati
dalam kegiatan

Setiap laboratorium hendaknya memiliki utility untuk:


1. Kebakaran (Detektor Asap, Sprinkle, Alarm)
2. Kebocoran Gas (Detektor Gas)
3. Pertolongan Pertama Pada Kecelakanan
Tanggung jawab Keselamatan Laboratorium
1. Lembaga/staff laboratorium bertanggungjawab terhadap
fasilitas, yaitu: perlengkapan, pemeliharaan dan keamanan
2. Dosen/guru bertanggungjawab terhadap petunjuk kegiatan
dan keselamatan laboratorium.

3. Siswa/mahasiswa bertanggung jawab dalam mempelajari sifat


bahan dan akibat dari suatu proses yang ditimbulkan serta
penggunaan peralatan keselamatan laboratorium.

Pelayanan Preventif.
Pelayanan ini diberikan guna mencegah terjadinya penyakit
akibat kerja, penyakit menular dilingkungan kerja dengan
menciptakan kondisi pekerja dan mesin atau tempat kerja agar
ergonomis, menjaga kondisi fisik maupun lingkungan kerja yang
memadai dan tidak menyebabkan sakit atau mebahayakan pekerja
serta menjaga pekerja tetap sehat.

Tindakan Preventif
1. Desain dan Penataan ruangan harus memenuhi persyaratan
2. Mengetahui lokasi dan perlengkapan darurat
3. Menggunakan perlengkapan keselematan pada saat bekerja
4. Memahami sifat bahan dan memahami kemungkinan bahaya yang
terjadi
5. Memberikan tanda/ peringatan pada bahan/alat dalam kegiatan
tertentu
6. Bekerja dengan izin dan prosedur yang benar
7. Membuang sisa kegiatan sesuai prosedur pada temapat yang
disediakan
8. Membersihkan sisa bahan yang tercecer
Beberapa catatan mengenai laboratorium yang menyimpan
bahan- bahan kimia
- Semua bahan kimia harus tersimpan dalam botol atau
kaleng yang sesuai dan tahan lama. Sebaiknya di simpan di tempat-
tempat yang kecil dan cukup untuk pemakaian sehari-hari.
- Tempat persediaan untuk jangka panjang harus tersimpan
dalam gudang bahan kimia yang khusus/ gudang dalam tanah
misalnya.
- Setiap saat bahan kimia harus diperiksa secara rutin, untuk
menentukan apakah bahan-bahan tersebut masih dapat digunakan
atau tidak, dan perbaikan label yang biasanya rusak. Bahan-bahan
yang tak dapat digunakan lagi harus dibuang/ dimusnahkan secara
kimia.Semua bahan harus diberi tanda-tanda khusus, diberi label
dengan semua keterangan yang diperlukan misalnya.:
a) nama bahan
b) tanggal pembuatan
c) jumlah (isi)
d) asal bahan (merek pabrik dan lain-lain)
e) tingkat bahaya yang mungkin (racun, korosiv, higroskopis dll)
f) keterangan-keterangan yang erlu (presentase, simbol
kimianya dan lain-lain)

B. Di Industri Kimia
Faktor Terjadinya Kecelakaan Kerja
1. Disebabkan oleh kesalahan tenaga kerja (karyawan) sendiri.

2. Disebabkan teman sekerja sehingga ia (pekerja)


mengalami kecelakaan.

3. Tanggungan pekerja, karena menganggap perusahaan merasa


sudah membayar maka resiko kecelakaan menjadi tanggungan
pekerja.

4. Karena pekerja mengalami kelalaian, sehingga terjadi


kecelakaan
Bahan Kimia Berbahaya
Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan,
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya
menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat,
atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran,
ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang
memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan
langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan
pada barang-barang.

 Penggunaan Bahan Kimia


Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang
dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan
menghasilkan bahan-bahan kimia, diantaranya industri pupuk,
asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan
lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang
ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan
perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan
khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat.
2. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang
menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu proses,
diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik,
pengolahan logam, obat-obatan dan lain- lain.
3. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu,
penelitian dan pengembangan serta pendidikan. Kegiatan
laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan
pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan
tinggi.
Dalam lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang
terpakai tiap harinya sehingga para pekerja terpapar bahaya dari
bahan- bahan kimia itu. Bahaya itu terkadang meningkat dalam
kondisi tertentu mengingat sifat bahan-bahan kimia itu, seperti
mudah terbakar, beracun, dan sebagainya. Dengan demikian, jelas
bahwa bekerja dengan bahan- bahan kimia mengandung risiko
bahaya, baik dalam proses, penyimpanan, transportasi, distribusi,
dan penggunaannya. Akan tetapi, betapapun besarnya bahaya
bahan-bahan kimia tersebut, penanganan yang benar akan dapat
mengurangi atau menghilangkan risiko bahaya yang
diakibatkannya.

Dampak Kecelakaan Kerja

Berikut ini merupakan penggolongan dampak dari kecelakaan

kerja:

a. Meninggal dunia
Dalam hal ini termasuk kecelakaan yang paling fatal yang
menyebabkan penderita meninggal dunia walaupun telah
mendapatkan pertolongan dan perawatan sebelumnya.

b. Cacat permanen total


Merupakan cacat yang mengakibatkan penderita secara
permanen tidak mampu lagi sepenuhnya melakukan pekerjaan
produktif karena kehilangan atau tidak berfungsinya lagi bagian-
bagian tubuh seperti: kedua mata, satu mata dan satu tangan atau
satu lengan atau satu kaki. Dua bagian tubuh yang tidak terletak
pada satu ruas tubuh.
c. Cacat permanen sebagian
Cacat yang mengakibatkan satu bagian tubuh hilang atau
terpaksa dipotong atau sama sekali tidak berfungsi.

d. Tidak mampu bekerja sementara


Kondisi sementara ini dimaksudkan baik ketika dalam masa
pengobatan maupun karena harus beristirahat menunggu
kesembuhan, sehingga ada hari-hari kerja hilang dalam arti yang
bersangkutan tidak melakukan kerja produktif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecelakaan kerja di laboratorium dan industri kimia bisa terjadi
apabila adanya kondisi yang berbahaya serta perbuatan yang
berbahaya. . Penyebab utama yang sering terjadi adalah situasi dan
perilaku pekerja yang tidak aman yang terjadi di dalam bahan kimia, dan
akar penyebabnya adalah kurangnya penanganan keselamatan dan
kesehatan kerja di dalam bahan kimia Data ini adalah data penting
statistik sebab-sebab kecelakaan kerja di laboratorium dan industry kimia
untuk menentukan apa saja penyebabnya dan bagaimana kesalahan itu
terjadi. Apabila kita dapat menggunakan data dengan baik, maka
kecelakaan yang sama atau bahkan kecelakaan yang lebih serius dapat
dihindari.

B. Saran
1) Sebaiknya pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri dalam
melakukan kegiatan industri kimia demi mencegah terjadi kecelakaan
kerja.

2) Sebaiknya Pemerintah penanganan khusus bahan-bahan kimia


yang berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan pekerja.
BAB IV
DAPTAR PUSAKA

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-
aplikasi/manajemen- laboratorium-kimia/keselamatan-kerja-
laboratorium/

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3232604&page=5

http://en.wikipedia.org/wiki/Special:Search?
search=lemari+asam&sourceid=Mozi lla-search

Anda mungkin juga menyukai