Anda di halaman 1dari 24

Askep Anemia Pada Ibu Hamil

Disusun oleh : Yani Marlina, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Prodi D III Keperawatan Fakultas Keperawatan


Universitas Bhakti Kencana
DAFTAR ISI

Pengertian Anemia
Etiologil. Klasifikasi Dan Faktor
Pada Ibu Hamil

Pemeriksaan
Manifestasi Klinis Penunjang & Pencegahan
Penatalaksanaan

Askep pada
Komplikasi
kehamilan dgn anemia
ADALAH???

Anemia Pada Ibu Hamil kondisi dimana sel


darah merah menurun atau menurunnya hemaglobin,
sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin
menjadi berkurang selama kehamilan.

1. Normal : Kadar Hb dalam


anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan darah ≥ 11 gr%
kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I 2. Anemia Ringan : Kadar Hb
dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
dalam darah 8 - 10 gr%
Aritonang (2015) dalam (Noviana, 2019).
3. Anema berat : Kadar Hb
dalam darah < 8 gr%
Etiologi Anemia

Menurut Irianto (2014) etiologi anemia pada kehamilan merupakan gangguan pencernaan
dan absorpsi, hipervolemia, yang dapat menyebabkan terjadinya pengenceran darah,
kebutuhan zat besi meningkat, dan kurangnya zat besi dalam makanan, serta pertambahan
darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma

Menurut (Putri & Hastina, 2020) etiologi anemia pada kehamilan : mikrositik hipokrom
a. Anemia defisiensi besi
Anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral Fe sebagai bahan yang diperlukan untuk
pematangan eritrosit. Disebabkan karena :
1) Diet yang tidak mencukupi.
2) Absorbsi yang menurun.
3) Kebutuhan yang meningkat padakehamilan/lantasi.
4) Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, dan donor darah.
5) Hemoglobinuaria.
6) Penyimpanan besi yang kurang seperti pada hemosiderosis paru
b. Anemia penyakit kronik
Anemia yang disebabkan oleh berbagai panyakit infeksi-infeksi kronik (seperti
abses, empisema dan lain-lain) dan neoplasma (seperti limfoma, nekrosis
jaringan).

c. Anemia krositik
1) Defisiensi vitamin B12/pernisiosa.
2) Absorbsi vitamin B12 menurun.
3) Defisiensi asam folat.
4) Gangguan metabolisme asam folat.

d. Anemia karena perdarahan


Karena adanya pengeluaran darah yang sedikit - sedikit atau cukup banyak yang
baik diketahui/tidak.
e. Anemia hemolitik
1) Intrinsik
a) Kelainan membran seperti sferositosis hereditis, hemoglobinuria
makturnal pamosimal.
b) Kelainan glikolisis.
c) Kelainan enzim, seperti defisiensi glukosa -6 fosfat dehidrogenase (GEDP).
2) Ektrinsik
a) Gangguan system imun.
b) Infeksi.
c) Luka bakar.
3) Anemia aplastic
Penyebabnya bisa kongenital (jarang), idiopatik (kemungkinan autoimun) LES,
kemoterapi, radioterapi, toksin seperti berzen, foluen, insektisid. Obat-
obatan seperti kloramfenikol, sulfenomid analgesik, anti epileptik
(hidantoin), pasca hepatisis .
Klasifikasi Anemia
• Anemia dalam kehamilan yang palig sering ialah anemia akibat kekurangan zat besi.
Anemia Zat Besi Kekurangan ini karena kurang masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan
reabsorbsi dan penggunnaan terlalu banyaknya zat besi

Anemia Defisiensi • Disebabkan karena kekurangan vitamin C yang berat dalam jangka waktu lama. Penyebab adalah
kurangnya asupan vitamin C dalam makanan sehari-hari. Vitamin C banyak ditemukan pada cabai
Vitamin C hijau, jeruk, lemon, strawberry, tomat, brokoli, lobak hijau, dan sayuran hijau lainnya, serta
semangka.

• Anemia ini disebabkan karena kekurangan vitamin B12 atau asam folat yang
Anemia Makrositik diperlukan dalam proses pembentukan dan pematangan sel darah merah,
granulosit, dan platelet

• Anemia hemolitik terjadi apabila sel darah merah dihancurkan lebih cepat dari normal.
Anemia Hemolitik Penyebabnya kemungkinan karena keturunan atau karena salah satu dari beberapa penyakit,
termasuk leukemia dan kanker lainnya

• Anemia aplastik merupakan suatu gangguan yang mengancam jiwa pada sel induk di sumsum
Anemia Aplastik tulang, yang sel-sel darahnya diproduksi dalam jumlah yang tidak mencukupi. Anemia aplastik
dapat kongenital, idiopatik (penyebabnya tidak diketahui), atau sekunder akibat penyebab-
penyebab industri atau virus.
Faktor penyebab kejadian anemia
pada ibu hamil (faktor dasar)

1. Sosial dan ekonomi

2. Pengetahuan

3. Pendidikan

4. Budaya
Faktor penyebab kejadian anemia
pada ibu hamil (faktor tdk langsung)

1. Frekuensi Antenatal Care (ANC)

2. Paritas

3. Umur Ibu

4. Dukungan suami
Faktor penyebab kejadian anemia
pada ibu hamil (Faktor langsung)

1. Pola Konsumsi

2. Infeksi

3. Perdarahan
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis anemia pada ibu hamil menurut (Rena, 2017)

a. Gejala Umum Anemia


Disebut juga sebagai sindrom anemia (anemic
syndrome) dijumpai pada anemia defisiensi besi apabila
kadar hemoglobin kurang dari 7-8 g/dl. Gejala ini
berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata
berkunang-kunang, serta telinga mendenging.
Anemia bersifat simptomatik jika hemoglobin < 7 gr/dl,
maka gejalagejala dan tanda-tanda anemia akan jelas.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai pasien yang pucat,
terutama pada konjungtiva dan jaringan di bawah kuku
Manifestasi Klinis

b. Gejala Khas Defisiensi Besi


Gejala khas yg tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah :
1) Koilonychia, yaitu kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi rapuh,
bergarisgaris vertikal dan menjadi cekung sehingga mirip sendok.
2) Atrofi papil lidah, yaitu permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap
karena papil lidah menghilang.
3) Stomatitis angularis (cheilosis), yaitu adanya keradangan pada sudut
mulut sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.
4) Disfagia, yaitu nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring. Sindrom
Plummer Vinson atau disebut juga sindrom Paterson Kelly adalah
kumpulan gejala yang terdiri dari anemia hipokromik mikrositer, atrofi
papil lidah, dan disfagia
Manifestasi Klinis

c. Gejala penyakit dasar


Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala-gejala
penyakit yang menjadi penyebab anemia defisiensi besi
tersebut. Misalnya pada anemia akibat cacing tambang
dijumpai dispepsia, parotis membengkak, dan kulit telapak
tangan berwarna kuning seperti jerami.
Pada anemia karena pendarahan kronik akibat kanker kolon
dijumpai gejala gangguan kebiasaan buang besar atau gejala
lain tergantung dari lokasi tersebut
Pemeriksaan Penunjang & Penatalaksanaan

Anemia Defisiensi Besi


Mengatasi penyebab pendarahan kronik
Pemeriksaan Penatalaksanaan misalnya pada ankilostomiasis diberikan
antelmintik yang sesuai. Pemberian
1. Jumlah darah lengkap (JDL) preparat Fe
2. Jumlah eritrosit Anemia penyakit kronik
3. Jumlah retikulosit Terapi terutama ditunjukkan pada penyakit
4. Laju endap darah dasarnya. Pada anemia yang mengancam
5. Masa hidup sel darah merah nyawa, dapat diberikan transfusi darah
c. Anemia Makrositik
6. Sel Darah Putih
1) Defisiensi VitaminB12
7. Jumlah trombosit Pemberian Vitamin B12 1000 mg/hari
8. Aspirasi sumsum IM selama 5-7 hari 1 x/bulan.
tulang/pemeriksaan/biopsi 2) Defisiensi asam folat Meliputi
pengobatan terhadap penyebabnya dan
dapat dilakukan pula dengan
pemberian/suplementasi asam folat
oral 1mg/hari
Bagaimana pencegahan anemia
pada ibu hamil

1. Mengkonsumsi asupan zat besi yang


cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh, contoh sayuran warna hijau,
kacang – kacangan, protein hewani,
terutama hati.
2. Mengkonsumsi makanan yang kaya
akan vitamin C seperti jeruk, tomat,
mangga dan lain – lain yang dapat
meningkatkan penyerapan zat besi.
Komplikasi Anemia
Menurut Manuaba (2001) dalam (Berbekti et al., 2019) ada berberapa komplikasi yang dapat terjadi

Pd Dalam
Kehamilan 1) Resiko terjadi abortus Persalinan
2) Persalinan prematurus 1) Gangguan kekuatan his yang
mengakibatkan terjadinya partus lama
3) Hambatan tumbuh
2) Anemia dalam kehamilan dapat
kembang janin dalam mengakibatkan atonia uteri atau
rahim inertia dalam semua kala persalinan
4) Mudah terjadi infeksi dan terjadinya perdarahan post partum
5) Ancaman dekompensasi 3) Dalam persalinan dapat mengakibatkan
kematian ibu.
kordis (Hb)
6) Mengancam jiwa dengan
kehidupan ibu
Komplikasi Anemia
Menurut Manuaba (2001) dalam (Berbekti et al., 2019) ada berberapa komplikasi yang dapat terjadi

Pd masa Pada janin


nifas 1) Bayi berat lahir rendah
2) Cacat bawaan
1) Pedarahan post partum
3) Intelegensia rendah oleh karena
karena atonia uteri dan kekurangan oksigen dan nutrisi
involusio uteri yang menghambat pertumbuhan
2) Memudahkan infeksi janin
puerperium 4) Morbiditas dan mortalitas perinatal
3) Pembentukan dan tinggi jika kadar Hb <6gr%
pengeluaran ASI berkurang
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum Ibu hamil terlihat lemah, lesu, tekanan darah menurun, nadi
menurun, pernapasan lambat.
1) Kepala
Rambut biasanya rontok dan terdapat bintik hitam diwajah,
2). Mata
Biasanya konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik
3) Mulut Biasanya bibirnya pucat dan membran mukosa kering
4) Abdomen Inspeksi : pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan Palpasi : tidak
teraba jelas bagian janinya Auskultrasi : denyut jantung janin antara 120-130
kali/menit
5) Ekstremitas
CRT>2 detik, terdapat varises dikaki, tidak ada udema, dan akral biasanya dingin
6) Pemeriksaan Laboraturium Pemeriksaan labor dasar Hb : Biasanya Hb pada
trimester pertama dab ke dtiga kurang dari 11 g/dl dan pada timester dua
Asuhan Keperawatan

Masalah Keperawatan Anemia Pada Kehamilan Berikut adalah uraian dari


masalah yang timbul bagi klien anemia pada ibu hamil trimester I berdasarkan
Standar Diagnosis Keperawatan (PPNI, 2017)
a. Gangguan Ventilasi Spontan (D.0004)
b. Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009)
c. Defisit Nutrisi (D.0019)
d. Gangguan Eliminasi Urin (D.0040)
e. Konstipasi (D.0149)
f. Intoleransi Aktivitas (D.0056)
g. Keletihan (D.0057)
h. Ansietas (D.0080)
i. Gangguan Cita Tubuh (D. 0083)
j. Defisit Pengetahuan (D.0111)
k. Penampilan Peran Tidak Efektif (D.0125)
l. Resiko infeksi (D.0142)
Intervensi Keperawatan

❑ Rencana keperawatan untuk ibu hamil dengan anemia dapat


diberikan apabila kemampuan merawat diri pada klien
berkurang dari yang dibutuhkan untuk memenuhi self care
sehingga dapat mengurangi penyebab dari anemiapada ibu
hamil.
❑ Intervensi Keperawatan dilakukan berdasarakan Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
2018) dengan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019
Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatuskesehatan yang baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Safitri, 2019).
Komponen tahap implementasi :
a) Tindakan keperawatan mandiri.
b) Tindakan Keperawatan edukatif.
c) Tindakan keperawatan kolaboratif.
d) Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap
asuhan keperawatan.
Evaluasi Keperawatan

Adalah tahap terakhir dari proses keperawatan yang


bertujuan untuk menilai hasil akhir dari seluruh tindakan
keperawatan yang telah dilakukan (Bararah, 2013).
Daftar Pustaka

1. Aritonang, dkk. 2015. “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian
Bahan Baku Bungkil Kedelai pada Industri Pakan Ternak di Indonesia”. Jurnal Aplikasi Manajemen
(JAM) Vol 13 No 3, 2015
2. Putri, Y. R., & Hastina, E. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA KASUS KOMPLIKASI
KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS
3. Rais, M. (2017). Hubungan Asupan Zat Besi, Status Gizi Dan Lama Menstruasi Dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri (Studi Kasus Di Asrama Putri SMA Islam Tepadu Abu bakar Yogyakarta
Tahun 2017). \, 7–34
4. Rena, R. A. (2017). ANEMIA DEFISIENSI BESI. 1202005126, 1–30
5. Berbekti, A., Santosa, B., & Aryadi, T. (2019). GAMBARAN ANEMI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS
KARANGNYAR KOTA SEMARANG. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699
6. Bararah. (2013). No Title. Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi Perawat Profesional.
Bararah, T. (2013). Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi Perawat %0AProfesional.
Prestasi Pustaka.
7. Safitri, R. (2019). Implementasi Keperawatan Sebagai Wujud Dari Perencanaan Keperawatan
Guna Meningkatkan Status Kesehatan Klien.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai