Anda di halaman 1dari 23

GAWAT

DARURAT
PADA
HEMATOLOGI
DAN
IMUNOLOGI

Novita Panggabean
• Menurut defenisi, anemia adalah pengurangan jumlah sel
darah merah, kuantitias hemoglobin dan volume pada sel
darah merah (hematokrit) per 100 ml darah (price 1996)

• Anemia adalah penyakit yang tergolong sering ditemui


pada masyarakat Indonesia. Penyakit anemia merupakan
suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah
atau eritrosit atau hemoglobin.

• Hemoglobin sendiri adalah protein kaya zat besi yang


memberikan warna merah pada darah dan berfungsi
membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan
mengangkut karbon dioksida dari seluruh bagian tubuh ke
paru-paru agar dapat dikeluarkan dari tubuh.
Jenis Penyakit Anemia dan Penyebabnya
1. Anemia karena Pendarahan: Saat tubuh mengalami banyak
pendarahan, maka tubuh akan semakin banyak kehilangan sel
darah merah. Kondisi ini bisa disebabkan pada wanita
dengan menstruasi yang berkepanjangan, kecelakaan,
operasi, pendarahan saluran cerna, dan lain sebagainya.

2. Anemia Defisiensi Besi: Penyakit anemia ini paling sering


terjadi. Ya, anemia defisiensi besi disebabkan oleh kurangnya
asupan zat besi, karena substansi ini berperan penting dalam
pembentukan hemoglobin.

3. Anemia Megalobiastik: Ini merupakan anemia yang


disebabkan oleh kurangnya asupan asam folat atau vitamin
B12.
4. Anemia Hemolitik: Penyakit anemia jenis ini terjadi akibat sel
darah merah dihancurkan lebih cepat daripada pembentukannya di
sumsum tulang. Contohnya saja pada penyakit sickle cell,
talesmia, atau glucose-6 phosphate dehydrogenase deficiency.

5. Anemia Asplastik: Anemia jenis ini merupakan kondisi yang


mengancam nyawa. Anemia aplastic terjadi karena tubuh tidak
mampu memproduksi cukup sel darah merah. Penyebab anemia
jenis ini adalah infeksi, paparan zat kimia beracun, penyakit
autoimun, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

6. Anemia Penyakit Kronik: Pada penderita kanker, HIV/AIDS,


penyakit ginjal kronik, rheumatoid arthritis (RA), dan penyakit
Chron dapat menyebabkan anemia jenis ini.
Anatomi dan fisiologi hematologi dan
imiunologi
PATHWAY
Anemia terjadi ketika jumlah sel-sel darah merah berkurang
sehingga kemampuan darah membawa oksigen juga ikut
berkurang. Anemia dapat menjadi akut atau kronis akibat dari
salah satu hal ini:
- Kehilangan darah yang berlebihan.
- Menurunnya produksi sel darah merah.
- Rusaknya sel darah merah.
- Obat-obatan
- Penyakit malaria
- Hipersplenisme
- Abnormalitas imun
- Terganggu oleh keganasan dan penyakit kronik
Manajemen anemia tergantung dari tingkat akutnya gejala klinis
awal dan tingkat keparahannya. Jika dicurigai anemia maka
pasien harus dikaji untuk salah satu faktor risiko berikut:
• Penyakit ginjal
• Diabetes
• Kanker atau terapi kanker
• Riwayat keluarga anemia
• Penyakit kronis atau infeksi
• Cedera/injury
• Terapi antikoagulan
• Pendarahan gastrointestinal atau sindrom malabsorpsi
• Pendarahan vagina yang abnormal
• Obat-obatan yang menekan fungsi sumsum tulang
TANDA DAN GEJALA

• Kelelahan, tenaga berkurang


• Sesak napas saat aktivitas
• Nyeri dada jika bersamaan koroner
• Pusing
• Pucat
• keluhan dengan kedinginan
• Sakit kepala
E. KOMPLIKASI
Komplikasi umum akibat anemia adalah:
1. gagal jantung,
2. kejang.
3. Perkembangan otot buruk (jangka
panjang).
4. Daya konsentrasi menurun
5. Kemampuan mengolah informasi yang
didengar menurun.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan darah lengkap: Jumlah hemoglobin


lebih rendah dari normal 12-14 <g/dl. kadar
hemalokrit menurun. (Normal 37%-41%).
 Pemeriksaan koagulasi, jika ada indikasi.
 Pemeriksaan feses, endoskopi atau kolonoskopi.
 Peningkatan Bilirubin total.
 Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada asupan
darah tepi.
 Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong
diganti lemak (pada anemia aplastik).
Pengobatan dan Pencegahan Anemia

 Transfusi darah
 Mengkomsumsi suplemen besi
 Penyakit kronik melakukan pengobatan terhadap
penyakit dan teratur.
 Bila karena kelainan genetik seperti talasemia perlu
pemeriksaan pada semua anggota keluarga dan orang
tua.
 Pemeriksaan darah secara berkala di lab.
 Menjaga diet seimbang dan konsumsi suplemen
PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab
dan mengganti darah yang hilang:
1. Anemia aplastik: Transplantasi sumsum tulang Pemberian
terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG).

2. Anemia pada penyakit ginjal Pada paien dialisis harus


ditangani dengan pemberian besi dan asam folat Ketersediaan
eritropoetin rekombinan

3. Anemia pada penyakit kronis Kebanyakan pasien tidak


menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk
aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang
mendasarinya, besi sumsum tulang dipergunakan untuk
membuat darah, sehingga Hb meningkat.
4. Anemia pada defisiensi besi Dicari penyebab
defisiensi besi Menggunakan preparat besi oral:
sulfat feros, glukonat ferosus dan fumarat ferosus.

5. Anemia megaloblastik Defisiensi vitamin B12


ditangani dengan pemberian vitamin B12.
pengkajian
Anamnesa
 Kehilangan darah mendadak atau berlebihan seperti pada
pendarahan, sehingga menimbulkan gejala sekunder
hipovolemia dan hipoksemia.
 Keluhan utama: biasanya mengeluh cepat lelah, pusing, gelisah
sakit kepala, diaforesis, sesak napas, kolaps sirkulasi progresif
atau syok.
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 psikologis
Pemeriksaan fisik
Pucat (sianosis) melalui kuku, telapak tangan, dan
membran mukosa bibir serta konjungtiva.
Breating: dispnea (kesulitan bernapas), napas
pendek, dan cepat lelah waktu melakukan aktivitas
jasmani merupakan berkurangnya pengiriman
oksigen.
Circulation: disfungsi neurologis, sakit kepala,
pusing, kelemahan nyeri dada, sianosis.
Airway: ada penyumbatan jika pendarahan hebat
(kecelakaan).
Diagnosa keperawatan
1. Risiko gangguan perfusi perifer b/d penurunan pengangkutan oksigen ke
jaringan.
2. Risiko tinggi nyeri dada yang b/d menurunnya suplai darah ke miokardium.
3. Resiko tinggi pola napas tidak efektif yang b/d respon peningkatan frekuensi
pernafasan.
4. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan
intake mual, anoreksia.
5. Resiko intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen ke jaringan.
6. Cemas b/d rasa takut akan kematian, penurunan status kesehatan, situasi
krisiss, ancaman, atau perubahan kesehatan.
INTERVENSI dan
IMPLEMENTASI AWAL
Tujuan utama dari manajemen anemia adalah untuk
mengidentifikasi penyebab dasarnya.
Serta kebutuhan utama pasien terpenuhi sementara,
mengurangi masalah membahayakan pasien sehingga bisa
ditentukan perlu rawat inap/penaganan lanjut.
Segera cek kesadaran pasien jika pendarahan hebat, ukur TTV.
 Jika kehilangan darah akut, maka tindakan ditujukan untuk
menghentikan pendarahan.
 Intrvensi spesifik akan sangat tergantung pada sumber
pendarahan.
 Berikan oksigen tambahan.
 Antisipasi kemungkinan perlunya penggantian volume
intravena, jenis dan cross-matching serta transfusi
darah.
 Anjurkan pasien untuk menghindari obat NSAID dan
aspirin, karena mungkin dapat memperburuk
pendarahan gastrointestinal.
 Atur/rujuk pasien untuk follow up ke unit rawat jalan.

(Sheely 2010)
 Batasi aktifitas pasien dengan tingkatkan
istirahat, untuk menurunkan kerja miokardium/
konsumsi oksigen.

 Pantau frekuensi jantung dan irama melalui


monitoring jika ada riwayat penyakit kronik.

 Pertahankan cairan intervena untuk memenuhi


nutrisi .

 Kolaborasi dengan dokter pemberian obat


analgesik, pemberian multivitamin serta
antibiotik.

 Jika perlu rujuk ke RS lain untuk tindakan lanjut.


EVALUASI
Hasil akhir yang diharapkan, meliputi hal-hal
sbb:
1. Terhindar dari risiko penurunan perfusi perifer
2. Bebas nyeri
3. Terpenuhi kebutuhan aktifitas
4. Terpenuhi kebutuhan nutrisi
5. Menunjukkan penurunan kecemasan.
Penderita anemia pada setiap pasien memiliki latar
belakang penyakit atau kejadian yang tidak terduga,
pendarahan hebat, serta penyakit kronik bisa saja
menyebabkan mengalami anemia.
 Pada penanganan anemia perlu adanya penegatuan
dalan mengidentifikasi penyebab dasar terjadinya
anemia.
 Jika pendarahan hebat perlu penganan cepat.
 Jika ada indikasi penyebab penyakit lain sebaiknya
mengalihkan untuk mengobati penyakit tersebut.
TRIMAKASIH
&
TUHAN MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai