OLEH
NAMA: ASTIN A. SEU
APRIANTO TANONE
KELAS: C
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan limpahan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik, dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN
HIPERPITUITARISME”. Makalah ini dibuat agar kami maupun pembaca dapat
memahami tentang Asuhan Keperawatan dan melakukannya dengan baik pada setiap
pasien atau klien.
Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 EPIDEMIOLOGI
Sekitar 60-80% dari semua tumor pada kelenjar pituitary adalah
prolactinoma (prolactine-secreting tumors). Berikutnya adalah tumor-tumor
yang menyebabkan hipersekresi growth hormon dan yang ketiga adalah
tumor-tumor yang mensekresi ACTH (Corticotroph tumors). Gonadotropin
adenoma, TSH secreting hormon juga jarang ditemukan.
Klasifikasihiperpituitariterjadilebihseringpadawanitadaripadalaki-
laki.Pada adenoma gonadotropin, tidakada factor penyebab yang
dapatditemukanpada 80%-90% anakperempuandan 50% anaklaki-laki.Rata-
rata penderitahipertiroiddanchusing syndrome, biasanya sering pada usiadi
atas 20 tahundandi bawah 40-50 tahun.
2.3 ETIOLOGI
1) Tumor yang mensekresi GH
2) Disfungsi kelenjar hipofisis/hipotalamus
3) Adenoma hormon yang mensekresi prolaktin, LH, FSH, atau TSH
4) Malfungsi umpan balik organ target
5) Kehamilan
6) Adrenalektomi
2.5 KOMPLIKASI
1) Kebutaan/gangguan 5) Arteriosklerosis
penglihatan 6) Kardiomiopati
2) Diabetes melitus 7) Artritis
3) Hipertensi 8) Carpal Tunnel Syndrome
4) Gagal jantung 9) Osteoporosis
2.8 PENATALAKSANAAN
a. Terapi nonfarmakologi
- Monitoring TTV dan asupan cairan
b. Terapi farmakologi
- Preparat analog somatostatin: oktreotid (Sandostatin).
- Preparat dopaminergik: levodopa (larodopa), bromokriptin (parlodel)
- Hormon: somatotropin (Humatrope), etinil estradiol, testosteron
(AndroGel), levotiroksin (Synthroid), liotironin (Cytomel),
dietilstilbestrol, kortison (jika seluruh hipofise diangkat).
- Antagonis GH: pegvisomant (Somavert).
c. Terapi pembedahan: terapi melalui implant transfenoidalis/hipofisektomi
transfenoideus.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Identitas: lebihseringpadawanitadaripadalaki-laki, pasien
denganhipertiroiddanchusing syndrome, biasanya sering pada usia di atas
20-40atau 50 tahun.
b. Keluhan utama: kelemahan, deformitas sendi, nyeri pada sendi,
diaforesis, sakit kepala.
c. Riwayat penyakit sekarang: kelainan skeletal, impotensi, infertilitas,
tumor.
d. Riwayat penyakit dahulu: gangguan penglihatan, diabetes melitus,
hipertensi, arteriosklerosis, artritis.
e. Riwayat penyakit keluarga: kaji apakah ada anggota keluarga yang
mengalami hiperpituitarisme.
f. Pemeriksaan fisik persistem
1) B1 (Breathing)
2) B2 (Blood)
3) B3 (Brain): sakit kepala,
4) B4 (Bladder)
5) B5 (Bowel): lidah membesar, rahang menonjol, disfagia
6) B6 (Bone): kelemahan, deformitas sendi, kulit dan kuku jari tebal dan
berminyak, diaforesis, tangan dan kaki lebar, kelainan skeletal, jari-
jari tangan mirip laba-laba, gambaran wajah yang kasar.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ganguan citra tubuh b.d deformitas sendi dan kelainan skeletal.
2. Hambatan mobilitas fisik b.d kelainan bentuk dan kalemahan.
3. Disfungsi seksual b.d infertilitas dan impoten.
3. INTERVENSIKEPERAWATAN
5. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan
telah teratasi, tidak teratasi, atau teratasi sebagaian dengan mengacu pada
kriteria evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kelainan hipotalamus
Penyebaran
suprasel tumor
Hipersekresi Hipersekresi TSH Hipersekresi prolaktin
GH
Penekanan pd kiasma Hipertiroid Galaktorea & infertilitas
optik
Pertumbuhan Pertumbuhan
longitudinal: somatis: penebalan
Nyeri kepala pertumbuhan tulang & jaringan
bitemporal, gangguan raksasa lunak Hipersekresi FSH & LH
penglihatan
Disfungsi seksual
HIPERPITUITARISME Kurang informasi Ansietas
B3 B5 B6