A. Pengkajian
Menurut Muttaqin, anamnesa pada stroke meliputi identitas klien,
keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat
penyakit keluarga, dan pengkajian psikososial.
1) Identitas Klien
b) Rambut
I: warna, tekstur dan percabangan padarambut dan untuk mengetahui
mudah rontok dan kotor.
c) Kepala/wajah
I: bentuk dan fungsi kepala
P: luka dan kelainan pada kepala.
d) Mata
I: bentuk dan fungsi mata (medan penglihatan visus dan otot-otot
mata),
P: adanya kelainan atau pandagan pada mata.
e) Hidung
I: bentuk dan fungsi hidung
P: adanya inflamasi atau sinusitis.
f) Telinga
I: Simetris, kebersihan telinga
P: nyeri tekan, kartilago, uji pendengaran
g) Mulut dan faring
I: bentuk dan kelainan pada mulut
P: kebersihan mulut.
h) Leher
I: bentuk leher, simetris, warna kulit
P: Kelenjar limfe, tiroid
i) Dada
I: bentuk kesimetrisan, frekuensi
P: irama pernafasan
P: adanya nyeri tekan
A: mendengarkan bunyi paru.
j) Abdomen
I: bentuk dan gerakan perut
P: respon nyeri tekan pada organ dalam abdomen
P: tympani
A: mendengarkan bunyi peristaltik usus
k) Muskuloskeletal
I: ukuran, kekuatan otot
P: kelemahan kontraksi
7) Tingkat Kesadaran
Kualitas kesadaran klien merupakan parameter yang paling mendasar dan
parameter yang paling penting yang membutuhkan pengkajian. Tingkat
keterjagaan klien dan respons terhadap lingkungan adalah indikator paling
sensitif untuk disfungsi sistem persarafan. Beberapa sistem digunakan
untuk membuat peringkat perubahan dalam kewaspadaan dan keterjagaan.
Pada keadaan lanjut tingkat kesadaran klien stroke biasanya berkisar
pada tingkat letargi, stupor, dan semikomatosa. Jika klien sudah mengalami
koma maka penilaian GCS sangat penting untuk menilai tingkat
kesadaran klien dan bahan evaluasi untuk pemantauan pemberian
asuhan.
9) Fungsi Serebral
Observasi penampilan, tingkah laku, nilai gaya bicara, ekspresi wajah, dan
aktivitas motorik klien. Pada klien stroke tahap lanjut biasanya status
mental klien mengalami perubahan.
11) Fungsi Intelektual
B. Diagnose keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tahap kelima atau terakhir dari proses keperawatan. Pada
tahap ini perawat membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan
kriteria hasil yang sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang terjadi
sudah teratasi seluruhnya, hanya sebagian atau bahkan belum teratasi
semuanya (Novita, 2016).