2.2 EPIDEMIOLOGI
Hipopituitarisme dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa, baik pria maupun
wanita. Pada anak-anak dapat menyebabkan Dwarfisme dan keterlambatan
pubertas.
2.3 ETIOLOGI
1) Infeksi/inflamasi
2) Penyakit granulomatosa
3) Tumor (adenoma)
4) Nekrosis hipoksik
5) Kelainan kongenital
6) Defisiensi hormon pelepas hipotalamus
7) Idiopatik
8) Hipofisektomi parsial/total
9) Iradiasi/agens zat kimia
10) Trauma/infark pituitari
2.5 KOMPLIKASI
1) Hipotiroidisme
2) Diabetes insipidus
3) Insufisiensi adrenal
4) Kematian
2.8 PENATALAKSANAAN
a. Terapi obat
1) Terapi penggantian hormon, yaitu kortisol, tiroksin, androgen,
estrogen siklik.
2) Somatrem yang identik dengan GH.
3) Penggantian hormon adrenal dan tiroid pada anak-anak (masa
pubertas dan hormon seks).
b. Terapi pembedahan: hipofisektomi dan reseksi kelenjar hipofise.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Identitas: hipopituitarisme dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa, baik
pria maupun wanita. Pada anak-anak dapat menyebabkan Dwarfisme dan
keterlambatan pubertas.
b. Keluhan utama: keletihan/kelemahan, fatigue, nausea, fomitus, anoreksia,
penurunan berat badan, kulit keriput, dwarfisme, menstruasi tidak
teratur/amenorea, konstipasi.
c. Riwayat penyakit sekarang: infeksi/inflamasi, tumor, penyakit
granulomatosa, trauma/infark pituitari, kelainan kongenital.
d. Riwayat penyakit dahulu: hipotiroidisme, diabetes insipidus.
e. Riwayat penyakit keluarga: kaji apakah ada anggota keluarga yang
mengalami penyakit yang sama.
f. Pemeriksaan fisik persistem
1) B1 (Breathing)
2) B2 (Blood): bradikardi, hipotermi, hipotensi.
3) B3 (Brain): proses berpikir lambat, fatigue, penurunan respon stres.
4) B4 (Bladder)
5) B5 (Bowel): nausea, fomitus, anoreksia, berat badan menurun,
hipoglikemi, konstipasi.
6) B6 (Bone): berkurangnya kekuatan otot, intoleransi dingin, letargi,
kulit kering, pucat, dan gembung, dwarfisme, osteoporosis, kulit
keriput, letih, lemah, depigmentasi kulit.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan citra tubuh b.d dwarfisme dan depigmentasi kulit
2. Hambatan mobilitas fisik b.d berkurangnya kekuatan otot, osteoporosis
dan kelemahan.
3. Disfungsi seksual b.d penurunan libido, infertilitas dan impoten
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
c. Menurunkan tekanan
c. Anjurkan klien
kulit/jaringan; membatasi
Outcomes: mengunakan kasur busa perasaan kelelahan dan
Dalam waktu 3x24 jam ketidaknyamanan umum.
perawatan:
1. Klien dapat
mempertahankan posisi
fungsi
2. Menunjukkan peningkatan
kekuatan dan fungsi sendi
yang lemah
Disfungsi seksual b.d Goal: a. Sediakan lingkungan yang a. Tindakan ini mendorong
penurunan libido, Klien tidak akan mengalami tidak mengancam, dan pasien untuk bertanya
infertilitas dan impoten disfungsi seksual selama dorong pasien untuk tentang hal khusus yang
dalam perawatan. bertanya tentang berkaitan dengan keadaan
seksualitas pribadi saat ini
Objective:
Klien tidak akan mengalami b. Berikan kesempatan b. Tindaka ini meningkatkan
penurunan libido, infertilitas pasien untuk komunikasi dan
dan impoten. mengungkapkan perasaan pemahaman di antara
secara terbuka dalam pasien dan pemberi asuhan
Outcomes: lingkungan yang tidak
Dalam waktu 3x24 jam mengancam
perawatan:
c. Berikan informasi tentang c. Fungsi seksual di
1. Pasien menyatakan adanya
kondisi individu pengaruhi oleh faktor
masalah dalam fungsi
fisiologis/psikologis;
seksual
informasi membantu klien
2. Pasien menyatakan
memahami situasinya
perasaan mengenai
sendiri dan
perubahan seksual
mengidentifikasi tindakan
3. Pasien mengungkapkan
diekerjakan.
pemahaman tentang
disfungsi seksual
d. Anjurkan klien untuk d. Untuk berbagai keluhan
mendiskusikan dan memperkuat
keluhannya dengan hubungan.
suami/istri atau pasangan.
Sediakan waktu dan
lingkungan yang kondusif
untuk komunikasai antar
klien dan suami/istri atau
pasangan.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan
telah teratasi, tidak teratasi, atau teratasi sebagaian dengan mengacu pada
kriteria evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nyeri
Merusak sel-sel hipofisis normal kepala
bitemporal,
gangguan
Kerusakan/kelainan hipotalamus penglihatan
Amenore,
rambut aksila
Disfungsi seksual HIPOPITUITARISME
B1 B6
B2 B3 B5
Gangguan
Gangguan pada otak metabolisme Hiposekresi hormon-hormon
Rangsangan pd nosiseptor
Pelepasan mediator kimia Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
Konstipasi
tubuh
Nyeri kepala
Gangguan citra tubuh Hambatan Risiko cedera
mobilitas
Nyeri akut fisik