Anda di halaman 1dari 25

 

Kelompok 4 S1-3C

Annisa Nurfadilah
Diana Rosendah
Eva Silpia Lovita Sari
Neng Sahar Rizky
Yudha Yayu Handayani

ASKEP JIWA KETIDAKBERDAYAAN


Definisi
Ketidakberdayaan adalah persepsi seseorang bahwa tindakannya tidak akan
mempengaruhi hasil secara bermakna ; suatu keadaan di mana individu kurang
dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan. (NANDA,
2014).
Ketidakberdayaan adalah di mana individu dengan kondisi depresi, apatis dan
kehilangan kontrol yang diekspresikan oleh individu baik verbal maupun non verbal.
(Townsend, 2009).

Stephenson (1979) dalam Carpenito (2009) menggambarkan dua jenis ketidak-


berdayaan, yaitu :
1.Ketidakberdayaan situasional
Ketidakberdayaan yang muncul pada sebuah peristiwa spesifik dan mungkin
berlangsung singkat.
2. Ketidakberdayaan dasar (trait powerlessness)
Ketidakberdayaan yang bersifat menyebar, mempengaruhi pandangan, tujuan,gaya
hidup, dan hubungan.
Etiologi
1. Kemungkinan etiologi :
a. Disfungsi proses berduka.
b. Kurangnya umpan balik positif.
c. Umpan balik negatif yang konsisten.

2. Faktor yang berhubungan :


d. Patofisiologis
Setiap proses penyakit, baik akut maupun kronik dapat menyebabkan ketidakberdayaan
atau berperan menyebabkan ketidakberdayaan.
b. Situasional (personal dan lingkungan)
c. Maturasional
• Anak remaja : Berhubungan dengan masalah pengasuhan anak.
• Dewasa : Berhubungan dengan peristiwa kehilangan lebih dari satu kali,
sekunder akibat penuaan (misalnya pensiun, defisit sensori, defisit motorik, uang
dan orang terdekat).
Tanda dan Gejala Ketidakberdayaan
Tanda dan gejala (Capernito, 2009) :
1.Mengungkapkan dengan kata-kata bahwa tidak mempunyai kemampuan mengendalikan
atau mempengaruhi situasi.
2.Mengungkapkan tidak dapat menghasilkan sesuatu.
3.Mengungkapkan ketidakpuasan dan frustasi terhadap ketidakmampuan untuk melakukan
tugas atau aktivitas sebelumnya.
4.Mengungkapkan keragu-raguan terhadap penampilan peran.
5.Mengatakan ketidakmampuan perawatan diri.
6.Menunjukkan perilaku ketidakmampuan untuk mencari informasi tentang perawatan.
7.Tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat diberikan kesempatan.
8.Enggan mengungkapkan perasaan sebenarnya.
9.Ketergantungan terhadap orang lain yang dapat mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan,
marah dan rasa bersalah.
10.Gagal mempertahankan ide atau pendapat yang berkaitan dengan orang lain ketika
mendapat perlawanan.
11.Apatis dan pasif.
12.Ekspresi muka murung.
13.Bicara dan gerakan lambat.
14.Tidur berlebihan.
15.Nafsu makan tidak ada atau berlebihan.
16.Menghindari orang lain.
Batasan Karakteristik
a) Rendah
fluktuasi tingkat energi dan bersikap pasif.
b) Sedang
ketergantungan pada orang lain yang dapat mnegakibatkan iritabilitas,
ketidaksukaan, marah dan rasa bersalah. Klien tidak melakukan praktik
perawatan diri ketika ditantang. Klien tidak ikut memantau kemajuan
pengobatan. Klien menunjukkan ekspresi ketidakpuasan terhadap
ketidakmampuan melakukan aktivitas atau tugas sebelumnya. Klien
menunjukkan ekspresi keraguan tentang performa peran.
c) Berat
Klaen menunjukkan sikap apatis, depresi terhadap perburukan fisik
yang terjadi dengan mengabaikan kepatuhan pasien terhadap program
pengobatan dan menyatakan tidak memiliki kendali terhadap perawatan diri,
situasi dan hasil.
Psikopatologi
Patofisologi ketidakberdayaan secara pasti sampai saat ini belum diketahui,tetapi
bisa dianalisa dari proses terjadinya depresi karena salah satu manifestasi depresi
adalah ketidakberdayaan. Ketika seseorang mengalami stres, otaknya akan berespon
untuk menafsirkan dan menterjemahkan perubahan yang terjadi. Stres akan
menyebabkan korteks serebri mengirimkan tanda bahaya ke hipotalamus.
Hipotalamus kemudian akan menstimuli saraf simpatis untuk melakukan
perubahan. Kerusakan pada hipotalamus membuat seseorang kehilangan mood dan
motivasi sehingga kurang aktivitas dan malas melakukan sesuatu. Hambatan emosi
pada klien dengan ketidakberdayaan, kadang berubah sedih/murung, dan terus
merasa tidak berguna atau merasa gagal terus menerus.

Sumber koping yang dapat digunakan terutama yang berhubungan dengan masalah
ketidakberdayaan adalah dukungan sosial. Keterlibatan keluarga yang luas dan dalam
serta hubungan dengan teman-teman atau orang lain yang mendukung merupakan
sumber koping yang lain. Adapun mekanisme koping yang biasa dipakai pada
individu dengan ketidakberdayaan yaitu represi, supresi, denial, dan disosiasi.
Penatalaksanaan Ketidakberdayaan

1. Penatalaksanaan Medis

a) Antidepresan trisiklik (ATS), antidepresan


pertama yang sedang diteliti mendalam, secara
konsisten lebih efektif dibandingkan plasebo baik
dalam mengurangi kompleks gejala gangguan
depresi.
b) Terapi perilaku, terapi perilaku-kognitif, dan
terapi interpersonal secara substansial
a) Restrukturisasi Kognitif : mendorong pasien untuk mengubah distorsi pola pikir dan
memandang diri sendiri serta dunia secara lebih realistis.
b) Dukungan emosional : memberikan penenangan, penerimaan, dan dorongan selama periode
stress.
c) Bantuan sumber finansial : membantu individu/keluarga untuk mengamankan dan
mengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan perawatan Kesehatan.
d) Manajemen alam perasaan : memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan,dan pemeliharaan
pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun peningkatan alam
perasaan.
e) Perlindungan hak pasien : melindungi hak perawatan kesehatan pasien,terutama pasien dari
kelompok minoritas, pasien tidak memiliki kapasitas, atau tidak kompeten untuk mengambil
keputusan.
f) Peningkatan harga diri : membantu pasien untuk meningkatkan penilaian diri terhadap harga
dirinya.
g) Fasilitasi tanggung jawab diri : mendorong pasien untuk lebih bertanggung jawab terhadap
perilakunya sendiri.

Penatalaksanaan Keperawatan
PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien : Nama, umur, informan, tanggal


pengkajian dan no RM
2. Alasan Masuk : Klien menunjukan perilaku yang
tidak normal dari biasayanya, seperti mood yang
tidak stabil, apatis dan bahkan seperti depresi.
3. Faktor Predisposisi :
a) Faktor genetik
b) Teori kehilangan
Asuhan c) Teori kognitif,
d) Teori model belajar ketidakberdayaan
Keperawatan
PENGKAJIAN

4. Fisik
Tanda-tanda vital
Berat badan : terjadi penurunan BB
Wajah murung dan muka berkerut
Suara bergetar dan kadang melemah / pelan.
Gangguan pola tidur (tidur berlebihan).
Nafsu makan menurun/ hilang sama sekali.
Simpatik:
a) Anoreksia.
Asuhan b) Mulut kering.
c) Wajah pucat.

Keperawatan d) Nadi dan tekanan darah turun.


e) Pupil menyempit.
f) Lemah.
g) Nafas pelan sesekali nafas dalam.
PENGKAJIAN
4. Fisik
Parasimpatik :
a) Nyeri kepala (pusing).
b) Penurunan tekanan darah dan frekuensi
denyut nadi.
c) Letih.
d) Tidur berlebihan.
e) Lesu.
5. PSIKOSOSIAL (Perilaku)
a) Gerakan pelan dan lemas.
b) Penurunan produktivitas.
Asuhan c) Gelisah dan melihat hanya sepintas.
d) Kontak mata buruk.
Keperawatan e) Apatis.
f) Melamun.
g) Menunduk.
h) Memalingkan wajah.
PENGKAJIAN

(Sosial)
a) Bicara pelan dan lirih.
b) Menarik diri dari hubungan interpersonal.
c) Kurang inisiatif.
d) Menghindari kontak sosial dengan orang lain.
e) Menunjukkan sikap apatis.

Asuhan
Keperawatan
Perencanaan
Tgl Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 2 3 4 5
Gangguan Pasien mampu : Setelah …. x pertemuan, SP.1 (Tgl ..)
konsep diri; • Mengidentifikasi kemampuan klien mampu : Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki.
harga diri dan aspek positif yang o Mengidentifikasi • Diskusikan bahwa pasien masih memiliki
rendah dimiliki kemampuan aspek sejumlah kemampuan dan aspek positif
• Menilai kemampuan yang seperti kegiatan pasien di rumah adanya
positif yang dimiliki
dapat digunakan keluarga dan lingkungan terdekat pasien
o Memiliki kemampuan
• Menetapkan/ memilih • Beri pujian yang realistis dan hindarkan
kegiatan yang sesuai dengan yang dapat di gunakan setiap kali bertemu dengan pasien penilaian
kemampuan memilih kegiatan sesuai yang negative
• Melatih kegiatan yang sudah kemampuan Nilai kemampuan yang dapat dilakukan saat
dipilih, sesuai dengan o Melakukan kegiatan ini
kemampuan yang sudah dipilih • Diskusikan dengan pasien kemampuan
• Merencanakan kegiatan yang yang masih digunakan saat ini
merencanakan kegiatan
sudah di latihnya • Bantu pasien menyebutkannya dan member
yang sudah dilatih. penguatan terhadap kamempuan diri yang
diungkapkan pasien
• Perlihatkan respon yang kondusif dan
menjadi pendengar yang aktif
Perencanaan
Tgl Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 2 3 4 5
Gangguan Pasien mampu : Setelah …. x pertemuan, Pilih kemampuan yang akan dilatih
konsep diri; • Mengidentifikasi kemampuan klien mampu : • Diskusikan dengan pasien beberapa
harga diri dan aspek positif yang o Mengidentifikasi aktifitas yang dapat dilakukan dan dipilih
rendah dimiliki kemampuan aspek sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan
• Menilai kemampuan yang sehari-
positif yang dimiliki
dapat digunakan • hari
o Memiliki kemampuan
• Menetapkan/ memilih • Bantu pasien menetapkan aktifitas mana
kegiatan yang sesuai dengan yang dapat di gunakan yang dapat pasien lakukan secara mandiri
kemampuan memilih kegiatan sesuai • Aktifitas yang memerlukan bantuan
• Melatih kegiatan yang sudah kemampuan minimal dari keluarga
dipilih, sesuai dengan o Melakukan kegiatan • Aktifitas apa saja yang perlu bantuan penuh
kemampuan yang sudah dipilih dari keluarga atau lingkungan terdekat
• Merencanakan kegiatan yang pasien
merencanakan kegiatan o Beri contoh cara pelaksanaan
sudah di latihnya
yang sudah dilatih. aktifitas yang dapat dilakukan
pasien
o Susun bersama pasien aktifitas atau
kegiatan sehari-hari pasien
Perencanaan
Tgl Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 2 3 4 5
Gangguan Pasien mampu : Setelah …. x pertemuan, Nilai kemampuan pertama yang telah dipilih
konsep diri; • Mengidentifikasi kemampuan klien mampu : • Diskusikan dengan pasien untuk
harga diri dan aspek positif yang o Mengidentifikasi menetapkan urutan kegiatan (yang sudah
rendah dimiliki kemampuan aspek dipilih pasien) yang akan dilatihkan
• Menilai kemampuan yang • Bersama pasien dan keluarga
positif yang dimiliki
dapat digunakan memperagakan beberapa kegiatan yang
o Memiliki kemampuan
• Menetapkan/ memilih akan dilakukan pasien
kegiatan yang sesuai dengan yang dapat di gunakan • Beri dukungan dan pujian yang nyata sesuai
kemampuan memilih kegiatan sesuai kemajuan yang diperlihatkan pasien
• Melatih kegiatan yang sudah kemampuan Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
dipilih, sesuai dengan o Melakukan kegiatan • Beri kesempatan pada pasien untuk
kemampuan yang sudah dipilih mencoba kegiatan
• Merencanakan kegiatan yang • Beri pujian atas aktifitas/ kegiatan yang
merencanakan kegiatan
sudah di latihnya dapat dilakukan pasien setiap hari
yang sudah dilatih. • Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi
dan perubahan setiap aktifitas yang
dilakukan pasien
Perencanaan
Tgl Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 2 3 4 5
Gangguan Pasien mampu : Setelah …. x pertemuan, • Susun daftar aktifitas yang sudah di
konsep diri; • Mengidentifikasi kemampuan klien mampu : latihkan bersama pasien dan keluarga
harga diri dan aspek positif yang o Mengidentifikasi • Berikan kesempatan mengungkapkan
rendah dimiliki kemampuan aspek perasaannya setelah pelaksanaan kegiatan
• Menilai kemampuan yang • Yakinkan bahwa keluarga mendukung
positif yang dimiliki
dapat digunakan setiap aktifitas yang dilakukan pasien
o Memiliki kemampuan
• Menetapkan/ memilih
kegiatan yang sesuai dengan yang dapat di gunakan
kemampuan memilih kegiatan sesuai SP.2 (Tgl … )
• Melatih kegiatan yang sudah kemampuan • Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1 & 2)
dipilih, sesuai dengan o Melakukan kegiatan • Memilih kemampuan ketiga yang dapat
kemampuan yang sudah dipilih dilakukan
• Merencanakan kegiatan yang • Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
merencanakan kegiatan
sudah di latihnya
yang sudah dilatih.
Perencanaan
Tgl Dx
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 2 3 4 5
Gangguan Keluarga mampu : Setelah …. x pertemuan, keluarga SP.1 (Tgl … )
konsep diri; Merawat pasien dengan mampu : o Identifikasi masalah yang dirasakan dalam merawat
harga diri harga diri rendah di o Mengidentifikasi pasien
rendah rumah dan menjadi kemampuan yang dimiliki o Jelaskan proses terjadinya HDR
system pendukung pasien o Jelaskan tentang cara merawat pasien
yang efektif bagi o Menyediakan fasilitas untuk o Main peran dalam merawat pasien HDR
pasien pasien melakukan kegiatan o Susun RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk
o Mendorong pasien merawat pasien
melakukan kegiatan SP.2 (Tgl … )
o Memuji pasien saat pasien o Evaluasi kemampuan SP1
dapat melakukan kegiatan o Latih keluarga langsung ke pasien
o Membantu melatih pasien o Menyusun RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk
o Membantu menyusun merawat pasien
jadwal kegiatan pasien SP.3 (Tgl …)
o Mambantu perkembangan • Evaluasi kemampuan keluarga
pasien • Evaluasi kemampuan pasien
• RTL keluarga
  • Follow Up
• Rujukan

Anda mungkin juga menyukai