~ANEMIA~
Dosen pengampuh:
Ibu musdalifah, S.ST.M.Keb
Disusun oleh:
Dewa Ayu Sinta Darmayuli (21020005)
A. Pengertian anemia
a. Anemia makrositik
b. Anemia mikrositik
c. Anemia normositik
d. Anemia defisiensi zat besi
e. Anemia pada penyakit kronik
f. Anemia pernisius
g. Anemia hemolitik
h. Anemia defisiensi asam folat
i. Anemia aplastik
E. PENCEGAHAN PRIMER PADA ANEMIA
Pencegahan primer pada anemia
1. Pendidikan
Pendidikan yang tepat misalnya bahaya yang mungkin terjadi Pendidikan dan upaya yang ada
kaitannya dngan peningkatan asupan zat besi melalui makanan, konsumsi tablet zat besi dapat
menimbulkan efek samping yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang
diberikan, harus diberikan akibat anemia,dan hrus pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab
anemia adalah defisiensi zat besi.
2. Pola istirahat
Mengacu pada kegiatan aktivitas yang mengakibatkan tubuh mengalami beresiko terkena
anemia.
3. Pola hidup
Menjaga agar sedikitnya jumlah hemoglobin dalam eritrosit. Kekurangan hemoglobin ini
menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen berkurang.
4. Pola aktifitas
Menjaga kondisi dimana tubuh kekurangan
zat gizi yang diperlukan untuk sintesis
eritrosit, antara lain besi, vitamin B12, dan
asam folat.
5. Melakukan tes laboratorium
Mengetahui kandungan B12 dalam darah
sehingga bisa membedakan antara anemia
biasa denan anemia pernicious
F.. Pencegahan sekunder pada anemia
1. Pencegahan penyakit infeksi
Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat mengurangi dampak gizi yang
tidak diingini
3. Transfuse darah
Suatu tindakan medis yang bertujuan untuk mengganti kehilangan darah pasien.
Darah yang tersimpan didalam kantong darah dimasukan ke dalam tubuh melalui
selang infus.
4. Pemberian tablet atau suntukan zat besi
Pemberian tablet tambah darah pada pekerja atau lama suplementasi selama 3-4 bulan
untuk meningkatkan kadar hemoglobin, karena kehidupan sel darah merah hanya sekitar
3 bulan atau kehidupan eritrosit harus diganti setiap hari atau tubuh memerlukan 20mg
zat besi perhari.
Anemia dapat dicegah dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin
C, dan zink, dan pemberian tablet penambah darah ( kemenkes RI, 2018). Sedangkan menurut
Amalia A, dan Agustyas, 2016 tatalaksana anemia ada 3 yakni