Anda di halaman 1dari 12

ILMU KESEHATAN ANAK

~ANEMIA~

Dosen pengampuh:
Ibu musdalifah, S.ST.M.Keb

Disusun oleh:
Dewa Ayu Sinta Darmayuli (21020005)
A. Pengertian anemia

Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal sel


darah merah, kualitas hemoglobin. Dengan semikian anemia
bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau
gangguan fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang
seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium.
Anemia dalam Bahasa Yunani tanpa darah adalah penyakit kurang
darah yang ditandai dengan kadar hemoglonin
B. Penyebab Anemia
Anemia umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Gizi
yang buruk atau gangguan penyerapan nutrisi oleh usus. Juga
dapat menyebabkan orang mengalami kekurangan darah.
Perdarahan akut juga dapat menyebabkan kekurangan darah
pada saat terjadi perdarahan yang hebat, mungkin gejala anemia
belum tampak, pengeluaran darah biasanya terjadi sedikit demi
sedikit. Ada 3 kemungkinan dasar penyebab anemia
1. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
2. Kehilangan darah
3. Produksi sel darah merah yang tidak optimal
C. Gejala Anemia
Gejala yang sering muncul pada penderita anemia diantaranya
1.Lemah, letih, lesu, mudah lelah dan lunglai
2.Wajah anak tampak pucat
3.Mata berkunang-kunang
4.Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa pada saat belajar
5.Sering sakit
6.Pada bayi dan balita biasanya terdapat gejala seperti kulit pucat, atau
berkurangnya warna merah muda pada bibir bayi dan bawah kuku,
perubahan ini dapat terjadi perlahan-lahan sehingga sulit disadari.
7.Jika anemia disebabkan oleh penghancuran berlebihan dari sel darah
merah, maka terdapat gejala lain seperti jaundice, warna kuning pada
bagian putih mata, pembesaran limfa dan warna urin seperti teh.
8.Tidak nafsu makan
9.Denyut jantutng tidak beraturan
10.mual
D. Jenis-jenis anemia

a. Anemia makrositik
b. Anemia mikrositik
c. Anemia normositik
d. Anemia defisiensi zat besi
e. Anemia pada penyakit kronik
f. Anemia pernisius
g. Anemia hemolitik
h. Anemia defisiensi asam folat
i. Anemia aplastik
E. PENCEGAHAN PRIMER PADA ANEMIA
Pencegahan primer pada anemia
1. Pendidikan
Pendidikan yang tepat misalnya bahaya yang mungkin terjadi Pendidikan dan upaya yang ada
kaitannya dngan peningkatan asupan zat besi melalui makanan, konsumsi tablet zat besi dapat
menimbulkan efek samping yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang
diberikan, harus diberikan akibat anemia,dan hrus pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab
anemia adalah defisiensi zat besi.
2. Pola istirahat
Mengacu pada kegiatan aktivitas yang mengakibatkan tubuh mengalami beresiko terkena
anemia.
3. Pola hidup
Menjaga agar sedikitnya jumlah hemoglobin dalam eritrosit. Kekurangan hemoglobin ini
menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen berkurang.
4. Pola aktifitas
Menjaga kondisi dimana tubuh kekurangan
zat gizi yang diperlukan untuk sintesis
eritrosit, antara lain besi, vitamin B12, dan
asam folat.
5. Melakukan tes laboratorium
Mengetahui kandungan B12 dalam darah
sehingga bisa membedakan antara anemia
biasa denan anemia pernicious
F.. Pencegahan sekunder pada anemia
1. Pencegahan penyakit infeksi
Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat mengurangi dampak gizi yang
tidak diingini

2. Fortifikasi makanan pokok dengan zat besi


Fortifikasi makanan yang banyak dikonsumsi dan yang diproses secara
terpusat merupakan inti pengawasan anemia diberbagai negara. Fortifikasi
makanan merupakan salah satu cara terampuh dalam pencegahan defisiensi
zat besi.

3. Transfuse darah
Suatu tindakan medis yang bertujuan untuk mengganti kehilangan darah pasien.
Darah yang tersimpan didalam kantong darah dimasukan ke dalam tubuh melalui
selang infus.
4. Pemberian tablet atau suntukan zat besi
Pemberian tablet tambah darah pada pekerja atau lama suplementasi selama 3-4 bulan
untuk meningkatkan kadar hemoglobin, karena kehidupan sel darah merah hanya sekitar
3 bulan atau kehidupan eritrosit harus diganti setiap hari atau tubuh memerlukan 20mg
zat besi perhari.

G. Pencegahan tersier pada anemia

1. Pemberian suntikan untuk menghentikan perdarahan


2. Mengonsumsi bahan makanan suber daya utama zat besi, asam folat, vitamin B6, dan
vitamin B12 seperti daging, dan sayuran.
3. Melakukan tes laboratorium untuk mengetahui kandungan B12 dalam darah
4. Mengkonsumsi suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
5. Menjaga kondisi dimana tubuh kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis
eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat.
H. Penatalaksanaan anemia

Anemia dapat dicegah dengan konsumsi makanan tinggi zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin
C, dan zink, dan pemberian tablet penambah darah ( kemenkes RI, 2018). Sedangkan menurut
Amalia A, dan Agustyas, 2016 tatalaksana anemia ada 3 yakni

1. Pemberian zat besi oral


2. Pemberian zat besi intramuscular. Terapi ini dipertimbangkan apabila respon pemberian zat
besi secara oral tidak berjalan baik.
3. Transfuse darah diberikan apabila gejala anemia disertai dengan adanya resiko gagal jantung
yakni ketika kadar Hb 5-8g/dl. Komponen darah yang diberikan adalah PRC dengan tetesan
lambat.
I. Pengobatan anemia
Perlu diketahui anemia hanyalah gejala dan menemukan penyebabnya
adalah langkah penting dalam penanganan anemia. Pada dasarnya pengobatan akan
disesuaikan dengan penyebab terjadinya anemia.
 
Tidak perlu membandingkan diri
dengan orang lain, jadikan masalalu
sebagai sebuah pembelajaran hidup

TERIMAKASIH, KEEP SMILE 

Anda mungkin juga menyukai