Anda di halaman 1dari 10

KEJANG DEMAM

Anggota kelompok:
Nalha
Siti Nurhalisa
Definisi kejang demam

• Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal di atas 38 derajat celcius) yang disebabkan oleh sesuatau proses
ekstra kranium. Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling
sering di jumpai pada anak, terutama pada golongan umur 6 bulan sampai 4
tahun (A. Aziz AlimulHidayat, 2009)

• Kejang demam ialah suatau kejang yang terjadi pada usia antara 3 bulan
hingga 5 tahun yang berkaitan dengan demam namun tanpa adanya tanda
tanda infeksi intrakranial atau penyebab yang jelas (A. Aziz Alimul Hidayat,
2009)
Klasifikasi kejang demam
1. Kejang parsial 2. Kejang umum
a. Kejang parsial sedarhana
Kesadaran tidak terganggu,dapat mencangkup a. Kejang absens
satu atau lebih hal berikut. Gangguan kewaspadaan dan responsivitas.ditandai
1. Tanda-tanda motoris,kedutan pada wajah, dengan tatapan terpakau yang umumnya
atau salah satu sisi tubuh: umumnya berlangsung kurang dari 15 detik, awitan dan
gerakan setiap kejang sama akhirnya cepat,setelah itu kembali waspada dan
2. Tanda atau gejala otonomik konsentransi penuh.
muntah,berkeringat muka merah,dilatasi
pupil b. Kejang miklonik
Kedutan-kedutan involunter pada otot atau
b. Kejang parsiar sederhana sekelompok otot yang terjadi secara mendadak.
Feneomena motorik,sensorik,atau emosional
muncul sendiri-sendiri atau bergabung satu sama c. Kejang tonik klonik
lain.bersamaan dengan kesadaran yang Diawali dengan kehilangan kesaaran
terganggu.
Etiologi Kejang Demam

1. Disebabkan oleh suhu yang tinggi


2. Timbul pada permulaan penyakit infeksi
(exstra cranial) yang di sebabkan oleh penyakit macam :
• Bakteri
penyakit pada Tractus Respiratorius (pernafasan),
pharingitis (radang tenggorokan),Tonsilitis (amandel), Otitis
media (infeksi telinga), Bronchitis (radang paru-paru)
• Virus
Varicella (cacar), Morbili (campak), Dengue (virus
penyebeb demam berdarah)
Patofisiologi Kejang Demam

Naiknya suhu di hipotalamus, otot, kulit, dan jaringan tubuh yang lain
akan mengeluarkan mediator kimia berupa epinefrin dan prostaglandi.
Penfeluaran mediator kimia ini merangsang peningkatan potensial aksi pada
neuron. Pada keadaan kejang demam terjadi peningkatan reaksi kimia tubuh,
sehingga reaksi-reaksi oksidasi terjadi lebih cepat dan menyebabkan oksigen
cepat habis sehingga terjadi hipoksia. Pada kejadian ini transport ATP
terganggu sehingga Na intrasel dan K ekstrasel meningkatkan dan
menyebabkan potensial membren cenderung turun dan aktifitas sel safar
meningkatkn terjadi fase depolarisasi neuron dengan cepat sehingga timbul
kejang.
Menifestasi Klinis Kejang Demam
Terjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi
dan cepat, yang disebebkan oleh infeksi diluar susunan saraf pusat misalnya tonsillitis ottitismedis akut,
bronchitis, furunkulosis dan lain-lain. Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam,
berlangsung singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-klonik, tonik,klonik,fokal atau akinetik.
Umumnya kejang berhenti sendiri, begitu kejang berhenti anak tidak memberi reaksi apapun untuk sejenak tetapi
selah beberpa detik atau menit anak akan terbanggun dan sadar kembali tanpa adanya kelainan saraf.
Diagnosis kejang demam sederhana yaitu :
1. Umur anak ketika kejang anatra umur 6 bulan- 4 tahun
2. Kejang berlangsung sebentar saja, tidak lebih dari 15 menit
3. Kejang bersifat umum
4. Kejang timbul dalam 16 jam pertma setelah timbul demam
5. Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
6. Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu sedudah normal tidak menunjukan kelainan
7. Frekuensi kejang dibangkitan dalam 1 tahun melebihi 4 kali
8. Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu atau lebih dari tuju kriteria tersebut (modifikasi livingstone)
digolongkan pada epilepsi yang provokasi oleh demam.
9. Telah diketahui bahwa kejang demam adalah kejang yang terjadi pada saat anak menderita suhu tinggi, dapat
sampai hiperpireksia.
Pemeriksaan Diagnostik Kejang Demam

Adapun pemeriksaan yang dapat di lakukan pada


pasien degan kejang demam antara lain :

1. Pemeriksaan laboratorium
2. EEG ( Elektroncephalography )
3. Scan-CT ; Tidak dianjurkan pada kejang
demam yang baru terjadi untuk pertma
kalinya
4. Pemeriksaan Radiologis
Komplikasi Kejang Demam
1. Epilepsi terjadi akibat adanya kerusakan pada daerah lobus temporalis yang berlangsung
lama dan dapat menjadi matang.

2. Hemiparese, biasanya terjadi pada mpenderita yang mengalami kejang lama (berlangsung
lebih dari setengah jam) baik kejang yang bersifat umum maupun kejang fokal.3.

3. Retardasi Mental, terjadi pada anak yang sebelumnya mengalami gangguan perkembangan
atau kelainan neurologik ditemukan IQ yang lebih rendah. Apabila kejang demam diikuti
dengan terulangnya kejang tanpa demam, kemungkinan retardasi mental adalah 5 kali lebih
besar.

4. Terulangnya Kejang, kemungkinan terjadinya ulangan kejang pada 6 bulan pertama dari
serangan pertama.

5. Kematian, dengan penanganan kejang yang tepat dan cepat, prognosa


PENATALAKSANAAN
Non farmakologik :
1. Perubahan suhu tubuh stabil
2. Menjelaskan cara perawatan anak demam
3. Melakukan dan mengajarkan pada keluarga cara kompres panas serta
menjelaskan tujuan
4. Posisi tenang : posisikan anak miring (semi pronasi ) dengan leher ekstensi
sehingga sekresi dapat kelur dari mulut
5. Jika pernapasan sulit buka saluran nafas dengan ekstensi leher secara hati-hati
angka rahang kedepan jangan letakan apapun kedalam mulut,berikan o2 jika
tersedia

Farmakologik :
6. beri terapi anti konvulsan jika diindikasikan.terapi konvulsan dapat
diindikaskan pada anak-anak yang memenuhi kriteria tertentu antara lain :
kejang fokal atau kejang lama, abnormalitas neutrology, kejang tanpa demam,
derajat pertama,usia dibawa satu tahun dan kejang multiple kurang dari 24 jam.
7. Periksa gula darah
8. Jika kejang berlanjut berikan diazepam.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai