Anda di halaman 1dari 28

RUTH THERESIA TAN

Definisi :
Kejang demam ialah bangkitan
kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal di atas 38 derajat Celcius)
yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium.
Ismael S. KPPIK-XI, 1983; Soetomenggolo TS.
Buku Ajar Neurologi Anak 1999.
Definisi :
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal di atas 38 derajat Celcius) tanpa
adanya infeksi susunan saraf pusat,
gangguan elektrolit atau metabolik lain
Kejang disertai demam pada bayi berusia
kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam
kejang demam
Pedoman pelayanan medisI
katan Dokter Anak Indonesia jilid 1 2010
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak
berumur 6 bulan 5 tahun.
Anak yang pernah mengalami kejang
tanpa demam, kemudian kejang demam
kembali tidak termasuk dalam kejang
demam
Kejang disertai demam pada bayi
berumur kurang dari 1 bulan tidak
termasuk dalam kejang demam.
Bilaanak berumur kurang dari 6 bulan
atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang
didahului demam, pikirkan kemungkinan
lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi
yang kebetulan terjadi bersama demam.
Klasifikasi
1. Kejang demam sederhana
( Simple febrile seizure)
2. Kejang demam kompleks
( Complex febrile seizure)
Berlangsung singkat, < 15 menit, dan
umumnya akan berhenti sendiri.
Berbentuk umum tonik dan atau klonik,
tanpa gerakan fokal.
Tidak berulang dalam waktu 24 jam.
Kejang demam sederhana merupakan 80% di
antara seluruh kejang demam.
Kejang demam dengan salah satu ciri
berikut ini:
1. Kejang lama > 15 menit
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau
kejang umum didahului kejang parsial
3. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
Kejang lama
kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang
berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang
anak tidak sadar.
terjadi pada 8% kejang demam
Kejang
kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului
kejang parsial.
Kejang berulang
kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari, di antara 2 bangkitan
kejang anak sadar.
Kejang berulang terjadi pada 16% di antara anak yang
mengalami kejang demam.
Anamnesis
Adanya kejang , jenis kejang? Kesadaran?
Lama kejang
Suhu sebelum/ saat kejang, frekuensi dalam
24 jam? Interval? Keadaan anak paska
kejang? Penyebab demam diluar infeksi
ssp?( seperti ISPA, ISK, OMA dsb)
Riwayat perkembangan, riwayat KD dan
epilepsi dalam keluarga?
Penyebab kejang lain? Diare? Muntah?
Sesak? Asupan kurang?
Pemeriksaan fisik
Kesadaran , penurunan? Suhu tubuh
demam? -> R : 38 , O : 39 AR : 39.5
Tanda rangsang meningeal kaku kuduk,
brudzinski 1, 2, kernique, laseque, nervus
kranial
Tanpa peningkatan TIK papilodema, UUB
Tanda infeksi diluar ssp , ispa, oma, isk, dsb
Pemeriksaan neurologis tonus, motorik,
reflex fisiologis , reflex patologis
Refleks fisiologis
Skala 0-4 hipoaktif, normal, hiperaktif,
hiperaktif dengan klonus
Bisep, trisep, patela, achiles, kornea,
faring, abdominal, anal, kremaster,
moro, babinski sucking, grasping,
rooting
Nervus kranial
N 1- olfaktorius -> membedakan bau
N2 Optikus -> lapang pandang
N3 , 4 , 6 Okulomotorius, Trochlearis, Abdusens
-> angkat kelopak mata
N5- Trigeminus -> mengunyah
N7 Fasialis -> ekspresi muka
N8- vestibulochoclearis
N9- Glosofaringeus sensasi rasa
N10- Vagus refleks muntah
N11- Aksesorius gerakan bahu
N12- Hipoglosus julur lidah
Pemeriksaan laboratorium
tidak dikerjakan secara rutin pada kejang
demam
tetapi dapat dikerjakan untuk
mengevaluasi sumber infeksi penyebab
demam, atau keadaan lain misalnya
gastroenteritis dehidrasi disertai demam.
Pemeriksaan laboratorium yang dapat
dikerjakan misalnya darah perifer,
elektrolit dan gula darah
Thank You

Anda mungkin juga menyukai