Anda di halaman 1dari 6

WILMS TUMOR

NAMA: SARTIKA DEWI

NIM: 21071014022

PRODI: KEPERAWATAN
Askep Anak dengan Tumor WilmsDefinisi
Definisi
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah kanker ginjal yang ditemukan pada anak-anak.Tumor Wilms
biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada
anak yang lebih besar atau orang dewasa
Etiologi
Neoplasma ganas ini termasuk tumor embrional, yang mengandung bermacam komponen dan
jaringan, semua berasal dari mesoderm. Nama lainnya adalaha denomyosarooma embrional
carcinoma, embryonal mixed tumor.
Merupakan 20-25% dari semua tumor ganas pada anak-anak, dan frekuensinya no 2 setelah
neuroblastoma, namun hanya 5% dari semua tumor ginjal ganas.frekuensi pada laki-laki dan wanita
sama.Biasanya di ketahui pada umur 2-3 tahun, sebagai tumor abdomen yang asimtomatik. Dapat
menjadi bilateral.kadang-kadang disertai hematuri dan anemia.Mekanisme genetik yang berkaitan
dengan penyakit ini, belum sepenuhnya diketahui.Pada penderita sindrom WAGR (tumor Wilms,
aniridia, malformasi genital dan retadasimental) memperlihatkan adanya delesi sitogenetik pada
kromosom 11, daerah p13. Pada beberapa penderita, ditemukan gen WT1 pada lengan pendek
kromosom 11, daerah p13. GenWT1 secara spesifik berekspresi di ginjal dan dikenal sebagai faktor
transkripsi yang diduga bertanggung jawab untuk berkembangnya tumor Wilms.
Patofisiologi
Tumor Wilms tersusun dari jaringan blastema metanefrik primitif. Disamping itu tumor ini sering
mengandung jaringan yang tidak biasanya terdapat pada metanefron normal,misalnya jaringan tulang,
tulang rawan dan epitel skuamous. Gambaran histologik yang sangat beragam merupakan suatu ciri
dari tumor Wilms. Gambaran klasik tumor Wilms bersifat trifasik, termasuk sel epitel blastema dan
stroma. Berdasarkan korelasi histologis dan klinis, gambaran histopatologik tumor Wilms dapat
dikelompokkan dalam tiga kelompok,yaitu tumor risiko rendah ( favourable), tumor risiko sedang dan
tumor risiko tinggi(unfavourable).
The National Wilms Tumor Study (NWTS) membagi 5 stadium tumor Wilms, yaitu :
Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini dapat di reseksi dengan
lengkap.
Stadium II
 Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar
ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih
dapat direseksi dengan lengkap.
Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritoneum danlain-lain.
Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru,otak dan tulang.Pemeriksaan
penunjang :Pemeriksaan labolatorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan laju endap
darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan labolatorium ini
ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan
lunak dan jarang ditemukan klsifikasi didalam nya.Pemeriksaan pielografi intravena dapat
memperlihatkan gambaran distori, penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises. Dari
pemeriksaan renoarteriogram di daptkan gambaran arteri yang memasuki masa tumor. Foto thoraks
dibuat untuk mencari metastasi kedalam paru-paru.
Gejala Tumor Wilms
Tumor Wilms mungkin tidak terdeteksi sejak awal karena dapat tumbuh besar tanpa menimbulkan
rasa sakit. Ketika besar, umumnya tumor ini berhasil diketahui sebelum memiliki kesempatan untuk
menyebar (metastasize) ke bagian tubuh lainnya.
Anak-anak yang terserang dapat memiliki gejala:

 Perut bengkak 
 Terdapat suatu gumpalan dalam perut yang dapat dirasakan
 Demam
 Darah dalam urin
 Nafsu makan berkurang
 Tekanan darah tinggi
 Sembelit
 Nyeri Perut
 Mual

Konsep Keperawatan
Pengkajian:
A.Identitas Klien
Riwayat penyakit sekarang : Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging,bengkak sekitar
mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual , muntah dan diare.Badan panas hanya satu hari
pertama sakit.
B. Pengkajian fisik 
Pengkajian Perpola
1. Pola nutrisi dan metabolik:Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi
kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan
seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya
mual , muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat
karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
2. Pola eliminasi :Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri: gangguan pada glumerulus
menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air
dan natrium pada tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria
sampai anuria,proteinuri,hematuria.
3. Pola Aktifitas dan latihan :Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot
dan kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat
karena adanya kelainan jantung dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi
duduk dimulai bila tekanan darah sudah normal selama 1minggu Adanya edema paru maka
pada inspeksi terlihat retraksi dada,pengggunaan otot bantu napas, teraba , auskultasi
terdengar rales dan krekels ,pasien mengeluh sesak, frekuensi napas. Kelebihan beban
sirkulasi dapat menyebabkan pembesaran jantung [ Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat
lemah] , anemia dan hipertensi yang juga disebabkan oleh spasme pembuluh darah.
Hipertensi yang menetap dapat menyebabkan gagal jantung.Hipertensien sefalopati
merupakan gejala serebrum karena hipertensi dengan gejala penglihatan kabur, pusing,
muntah, dan kejang-kejang. GNA munculnya tiba-tiba orang tua tidak mengetahui penyebab
dan penanganan penyakit ini.
4. Pola tidur dan istirahat :Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adan
yauremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus Kognitif &
perseptual :Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa
gatal.Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi.Hipertemi
terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan bila ada infeksikarena inumnitas yang menurun.
5. Persepsi diri :Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema dan
perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula
6. Hubungan peran :Anak tidak dibesuk oleh teman temannya karena jauh dan lingkungan
perawatann yang baru serta kondisi kritis menyebabkan anak banyak diam.
Diagnosa keperawatan yang bisa muncul:
1. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan
dan ruang ketiga.
2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan
metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan
protein dan cairan.
4. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan.
6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita penyakit
yang mengancam kehidupan.
Rencana Keperawatan
Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan
ruang ketiga.
Tujuan :Pasien tidak menunjukan bukti-bukti akumulasi cairan atau akumulasi cairan yang ditujukan
pasien minimum pasien mendapat volume cairan yang tepat
Intervensi
1. Catat intake dan output secara akurat
2. Kaji perubahan edema dan Pembesaran abdomen setiaphari ,Timbang BB tiap hari dalam
skala yang sama
3. uji urin untuk berat jenis,albumin
4. Atur masukan cairan dengan cermat
5. Berikan diuretik sesuai orderdari tim medis
Rasional
a. Evaluasi harian keberhasilan terapi dan dasar penentuan tindakan
b. Indikator akumulasi cairan di jaringan
c. BJ Urine dan albuminnuria menjadi indikator regimen terapi
d. Sehingga anak tidak mendapatkan lebih dari jumlahyang ditentukan
e. Pengurangan cairan ekstravaskuler sangat diperlukan dalam mengurangi oedema
Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime,
kehilangan protein dan penurunan intake.
Tujuan : Kebutuhan Nutrisi tubuh terpenuhi.
Intervensi
a. Catat intake dan output makanan secara akurat.
b. Kaji adanya tanda-tanda perubahan
c. nutrisi: Anoreksi, Letargi,hipoproteinemia.
d. Beri diet yang bergizid.
e. Beri makanan dalamporsi kecil tapi sering ,Beri suplemen vitamindan besi sesuai instruksi
Rasional
a. Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh
b. Gangguan nutrisi dapat terjadi secara perlahan. Diare sebagai reaksi oedemaintestine dapat
memperburuk status nutrisi
c. Mencegah status nutrisi menjadi lebih buruk 
d. Membantu dalam proses metabolisme.
Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
Tujuan : Paien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkatyang dapat diterima
anak.
Intervensi
a. Kaji tingkat nyeri
b. Lakukan tehnik pengurangan nyeri nonfarmakologis
c. Berikan analgesik sesuai ketentuan
d. Berikan obat dengan jadwal preventif 
e. Hindari aspirin atau senyawanya
Rasional
a. menentukan tindakan selanjutnya
b. Sebagai analgesik tambahan
c. Mengurangi rasa sakit
d. Untuk mencegah kambuhnya nyeri

Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan


protein dan cairan
 
Tujuan : kehilangan cairan intravaskuler atau syok hipovolemik yang ditujukan pasien
minimum atau tidak ada
Intervensi

Intervensi
a. Pantau tanda vital setiap 4 jam.
b. Laporkan adanya penyimpangan dari normal.
c. Berikan albumin bergaram rendah sesui indikasi
Rasional
a. Bukti fisik defisit cairan.
b. Sehingga pengobatan segera dilakukan
c. Meningkatkan tekanan osmotik koloid sehingga mempertahangkan cairan dalam vaskuler

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan


Tujuan : Pasien mendapat istrahat yang adekut
Intervensi
a. Pertahangkan tirah baring bilah terjadi edema berat.
b. seimbangkan istrahat dan aktivitas bila ambulasi.
c. Intrusikan pada anak untuk istrahat bila ia merasa lelah.
Rasional
a. Mengurangi pengeluaran energi.
b. Mengurangi kelelahan pada pasien.
c. Untuk menghemat energi.

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita penyakit yang
mengancam kehidupan
Tujuan : Pasien (keluarga) menunjukan pengetahuan tentang prosedur diagnostik/terapi
Intervensi
a. Jelaskan alasan setiap tes dan prosedur.
b. Jelaskan prosedur operatif dengan jujur.
c. Jelaskan tentang proses penyakit.
d. Bantu keluarga merencanakan masa depan khususnya dalam membatu anak menjalani
kehidupan yang normal.

Rasional.
a. Memberikan pengertian pada keluarga
b. Memberikan pengetahuan pada keluarga
c. Meringangkan beban pada keluarganya

Anda mungkin juga menyukai