DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
HUSNA (21071014013)
TIWI FAJRIAH (21071014020)
ROSMITA AKSAL (21071014015)
LATU TANTROMAN (21071014019)
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KLIEN ICU”. Tak lupa pula shalawat serta
salam kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta
sahabat dan para pengikutnya yang membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang benderang sampai kita rasakan saat ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Kumunikasi Terapeutik, yang diberikan oleh Dosen pengampu Ibunda DR. Andi Nursiah,
SKM., M.Kes. sekalian tugas ini bertujuan menambah wawasan para pembaca dan
khusunya saya sebagai penulis dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang
Kesehatan. Dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena kami
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR IS.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................4
C. Tujuan .......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................6
2.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik............................................................................6
2.2 Komunikasi Dengan Pasien Tidak Sadar Diruang ICU.............................................7
2.3 Fungsi Komunikasi Dengan Pasien ICU...................................................................8
2.4 Cara Berkomunikasi Dengan Pasien Tidak Sadar....................................................10
...........................................................................................................................................
2.5 Prinsip-prinsip Berkomunikasi Dengan Pasien ICU.................................................11
2.6 Tahap Komunikasi Dengan Pasien ICU...................................................................12
2.7 Karakteristik Perawat ICU........................................................................................13
2.8 Peran Perawat Kritis..................................................................................................14
BAB III PENUTUP.........................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................16
3.2 Saran..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi.
Sehingga sekarang ilmu komunikasi berkembang pesat. Salah satu kajian ilmu
komunikasi iyalah komunikasi kesehatan yang merupakan hubungan timbal balik
antara kalo aku manusia masa lalu dengan masa sekarang dengan derajat kesehatan
dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari
pengetahuan tersebut atau partisipasi profesional dalam progra-program yang
bertujuan memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar
tentang hubungan timbal balik melalui perubahan tingkah laku sehat ke arah yang
diyakini akan mencapai kesehatan yang lebih baik. Kenyataannya memang
komunikasi secara mutlak merupakan bagian integral dari kehidupan kita, tidak
terkecuali Perawat, yang tugas sehari-harinya selalu berhubungan dengan orang lain
baik itu pasien, keluarga pasien, maupun tim kesehatan lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Komunikasi Terapeutik?
2. Bagaimanakah Komunikasi dengan Pasien tidak sadar diruang ICU?
3. Apakah fungsi komunikasi dengan pasien ICU?
4. Bagaimanakah cara berkomunikasi dengan pasien tidak sadar?
5. Bagaimanakah Prinsip-prinsip berkomunikasi dengan pasien ICU?
6. Bagaimanakah tahap komunikasi dengan pasien ICU?
7. Bagaimanakah Karakteristik Perawat ICU?
8. Apakah Peran Perawat Kritis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi Terapeutik
2. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi dengan pasien tidak sadar diruang ICU
3. Untuk mengetahui fungsi komunikasi dengan pasien ICU
4. Untuk mengetahui cara berkonukasi dengan pasien tidak sadar
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip berkomunikasi dengan pasien ICU
6. Untuk mengetahui tahap komunikasi dengan pasien ICU
7. Untuk mengetahui karakteristik perawat ICU
8. Untuk mengetahui peran perawar kritis
BAB II
PEMBAHASAN
Pada pasien tidak sadar ini, pada dasarnya tidak responsif, mereka dapat
menerima rangsangan. Pendengaran dianggap sebagai sensasi terakhir yang hilang
dengan ketidak sadaran dan yang menjadi pertama berfungsi. Faktor ini akan menjadi
pertimbangan mengapa Perawat Tetap harus berkomunikasi pada kalian tidak sadar
sekalipun.
Ada karakteristik komunikasi yang berbeda pada Klien Tidak Sadar ini, kita
tidak menentukan feed back (umpan balik), salah satu elemen komunikasi. Ini
dikarenakan klien tidak dapat merespon kembali apa yang telah kita komunikasikan
sebab pasien sendiri tidak sadar. Nyatanya di lapangan atau di banyak rumah sakit
Pasien yang tidak sadar ini atau pasien koma di ruangan- ruangan tertentu seperti
Intensive Care Unit (ICU), Intensive Cardio Care Unit (ICCU) dan lain sebagainya,
Sering mengabaikan komunikasi Terapeutik dengan pasien ketika mau melakukan
sesuatu tindakan atau bahkan suatu intervensi.
Hal ini yang menjadi banyak perdebatan sebagian kalangan ada yang
berpendapat dia adalah pasien yang tidak sadar mengapa kita harus berbicara,
sedangkan sebagian lagi berpendapat walau dia tidak sadar dia juga masih memiliki
rasa atau masih mengetahui apa yang kita perbuat, maka kita harus berkomunikasi
walau sebagian orang beranggapan janggal. Maka dari itu kita sebagai perawat
diajarkan komunikasi terapeutik untuk menghargai perasaan pasien serta berperilaku
baik terhadap pasien sekalipun dia berada dalam keadaan yang tidak sadar atau yang
sedang koma.
Perawat itu adalah manusia pilihan Tuhan, yang telah terpilih untuk membantu
sesama, memiliki rasa bahwa kita sesama saudara yang harus saling membantu.
Perawat akan membantu siapapun walaupun ia seorang yang tidak sadar sekalipun.
Dengan tetap memperhatikan hak-haknya sebagai klien.
1. Menjelaskan
Dalam berkomunikasi perawat dapat menjelaskan apa yang akan perawat
lakukan terhadap klien. Penjelasan itu dapat berupa intervensi yang akan
dilakukan kepada klien. Dengan menjelaskan pesan secara spesifik, kemungkinan
untuk dipahami menjadi lebih besar oleh klien.
2. Memfokuskan
Memfokuskan berarti memusatkan informasi pada elemen atau konsep kunci
dari pesan yang dikirimkan. Perawat memfokuskan informasi yang akan diberikan
pada klien untuk menghilangkan ketidakjelasan dalam komunikasi.
3. Memberikan Informasi
Fungsi berkomunikasi dengan klien salah satunya adalah memberikan
informasi. Dalam interaksi berkomunikasi dengan klien, perawat dapat memberi
informasi kepada klien. Informasi itu dapat berupa intervensi yang akan dilakukan
maupun kemajuan dari status kesehatannya, karena dengan keterbukaan yang
dilakukan oleh perawat dapat menumbuhkan kepercayaan klien dan pendorongnya
untuk menjadi lebih baik.
4. Mempertahankan ketenangan
Mempertahankan ketengan pada pasien tidak sadar, perawat dapat
menujukkan dengan kesabaran dalam merawat klien. Ketenagan yang perawat
berikan dapat membantu atau mendorong klien menjadi lebih baik. Ketenagan
perawat dapat ditunjukan kepada klien yang tidak sadar dengan komunikasi non
verbal. Komunikasi non verbal dapat berupa sentuhan yang hangat. Sentuhan
adalah transmisi pesan tanpa kata-kata, merupakan salah satu cara yang terkuat
bagi seseorang untuk mengirimkan pasan kepada orang lain. Sentuhan adalah
bagian yang penting dari hubungan antara perawat dan klien.
Pada dasarnya komunikasi yang akan dilakukan pada pasien tidak sadar adalah
komunikasi satu arah. Komunikasi yang hanya dilakukan oleh salah seorang
sebagai pengirim dan diterima oleh penerima dengan adanya saluran untuk
komunikasi serta tanpa feed back pada penerima yang dikarenakan karakteristik
dari penerima sendiri, yaitu pada point ini pasien tidak sadar. Untuk komunikasi
yang efektif dengan kasus seperti ini, keefektifan komunikasi lebih diutamakan
kepada perawat sendiri, karena perawat lah yang melakukan komunikasi satu arah
tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasien dengan gangguan kesadaran merupakan suatu proses kerusakan fungsi
otak yang berat dan dapat membahayakan kehidupan.
Pada pasien yang tidak sadar bersifat tidak responsif, tetapi masih dapat merasakan
rangsangan. Pendengaran sebagai sensasi terakhir yang hilang dengan
ketidaksadaran dan yang menjadi pertama berfungsi.
Karakteristik komunikasi dengan pasien yang tidak sadar adalah tidak adanya umpan
balik (feed back).
Fungsi dari komunikasi dengan pasien yang tidak sadar adalah sebagai
perkembangan motivasi, pengungkapan emosional dan sebagai informasi.
Dimensi yang membantu dalam berkomunikasi diantaranya rasa percaya, empati,
perhatian, autonomi dan mutualitas.
Teknik berkomunikasi dengan pasien yang tidak sadar meliputi menjelaskan,
memfokuskan, memberi informasi dan mempertahankan ketenangan.
Komunikasi dengan pasien yang tidak sadar merupakan komunikasi satu arah dan
memiliki prinsip-prinsip yang harus diterapkan.
3.2 Saran
Bidang komunikasi interpersonal telah mendapat perhatian dari para pendidik
perawat, namun usaha untuk lebih meningkatkan pembelajaran mengenai komunikasi
pada tingkat verbal-terbuka serta pesan-pesan non verbal harus lebih ditingkatkan
lagi. Dalam tindakan-tindakan komunikasi interpersonal, terdapat kebutuhan untuk
mempertimbangkan konteks sosial yang lebih luas, karakteristik sosial dari pengirim
dan penerima komunikasi dan struktur kekuasaan diantara orang-orang yang terlibat.
DAFTAR PUSTAKA