KEPERAWATAN JIWA
PENYUSUN:
Visi
Misi
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang " Komunikasi yang terapeutik
dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa.".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
Penyusun
IDENTITAS MAHASISWA
Nama Lengkap : ........................................
NIM : ........................................
Suku : ........................................
Agama : ........................................
Alamat : ........................................
Medan, 20…
Mahasiswa,
( )
NIM.
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah hal terpenting dalam berhubungan dengan orang lain. Tanpa ada
komunikasi, sulit bagi manusia untuk berinteraksi. Begitupun dalam keperawatan jiwa.
Komunikasi tetap menjadi salah satu hal yang paling penting dalam upaya pengobatan dan
penyembuhan pasien.
Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien
beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologi dan belajar bagaimana
berhubungan dengan orang lain. Perawat harus memiliki tanggung jawab moral yang tinggi
didasari dari sikap peduli dan kasih sayang, serta ingin membantu orang lain untuk tumbuh
dan berkembang.
BAB II
ISI
Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi. mengungkap
perasaan dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat
(Indrawati, 2003: 50).
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan
yang realistis.
• Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta
dapat mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain,
lingkungan fisik dan diri sendiri.
•Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas
hubungan perawat-klien. Bila perawat tidak
tidak memperhatikan hal ini, hubungan perawat klien tersebut bukanlah hubungan yang
memberikan dampak terapeutik yang mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial
biasa.
• Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum
memberikan sarana, informasi maupun masukan
1.5. Prinsip Komunikasi Terapeutik
Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.
• Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan gembira, sedih, marah,
• Mampu menentukan batas waktu yang sesuai, dan dapat mempertahankan konsistensinya,
Perhatian(Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam
kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah (Kenneth E. Andersen)
1. Perekaman
2. Pencatatan
3. Pemanggilan
KOMUNIKASI INTERPERSONAL, yang terjadi antara seseorag dengan orang lain: Disini
yang terjadi adalah komunikasi yang terjalin antara perawat degan klien Unsure-unsur
komunikasi interpersonal adalah:
•Hubungan saling percaya
• Sikap saling terbuka
• Sikap saling menghargai
Menurut Potter dan Perry (1993), Swansburg (1990), Szilagyi (1984), dan Tappen (1995)
dalam Purba (2003) ada tiga jenis komunikasi yaitu verbal, tertulis dan non-verbal yang
dimanifestasikan secara terapeutik.
Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit
adalah pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan tatap muka.
Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-kata adalah alat atau simbol
yang dipakai untuk mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional,
atau menguraikan obyek, observasi dan ingatan. Sering juga untuk menyampaikan arti yang
tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan
komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu untuk berespon
secara langsung. Komunikasi Verbal Yang Efektif Harus
Humor
digunakan dalam bisnis, seperti komunikasi melalui surat menyurat, pembuatan memo,
laporan, iklan di surat kabar dan lain-lain. Prinsip-rinsipkomunikasi tertulis adalah:
1) Lengkap
2) Ringkas
3) Pertimbangan
4) Konkrit
5) Jelas
6) Sopan
7) Benar
Fungsi komunikasi tertulis adalah
Alat pengingat berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang telah diarsipkan.
Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembali untuk
Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah, surat pengangkatan
• Orientasi (Orientation)
Pada fase ini hubungan yang terjadi masih dangkal dan komunikasi yang tajad bersifat
penggalian informasi antara perawat dan pasien Fase ini dicirikan oleh lima kegiatan pokok
yaitu texting, building trust, identification of problems and goals, clarification of roles dan
contract formation
Pada fase ini perawal dituntut untuk bekerja keras untuk memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan pada fase orientasi Bekerja sama dengan pasien untuk berdiskast tentang masalah-
masalah yang merintangi pencapaian tujuan. Fase ini terdiri dan dua kegiatan pokok yaitu
menyatukan proses komunikasi dengan tindakan perawatan dan membangun suasana yang
mendukung untuk proses perubahan Fase penyelesaian (Terminasi)
Pada fase ini perawat mendorong pasien untuk memberikan penilaian atas tujuan telah
dicapai, agar tujuan yang tercapai adalah kondisi yang saling menguntungkan dan
memuaskan. Kegiatan pada fase ini adalah penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan
(Arwani, 2003 61). 1.8. Sikap yang Ada Dalam Komunikasi Terapeutik
Sikap dalam komunikasi Ditampilkan melalui perilaku- perilaku berikut: Gerakan Tubuh
sikap tubuh, ekspresi wajah, dan lain-lain. cth: senyum, kontak mata, sedikit membungkuk
saat bicara dsb. 2 Jarak saat berinteraksi pd umumnya terjadi diruang pribadi antara pasien
dgn perawat tdk dibatasi meja.
Sentuhan digunakan dlm komunikasi terapeutik, dilakukan secara tenang sambil menganalisis
kondisi pasien dan respon yg mungkin akan diberikan oleh pasien. Cth: bersalaman, menepuk
pundak, memegang tangan pasien saat bersedih. Diam utk memfasilitasi pasien dalm
mengekspresikan pikiran & perasaannya. Cth: pd pasien menarik diri perawt mengajukan
pertanyaan maka prawat diam utk memberi kesempatan pd pasien berpikir ttg jwbn
pertanyaan
Volume dan Nada suara mempengaruhi penyampaian pesan. Cth: pada pasien Perilaku
kekerasan volume dan nada suara rendah tatapi tetap tegas.
Managemen krisis adalah sebuah situasi kegawat daruratan pada klien penderita gangguan
jiwa, rata rata pasien yang masuk dalam keg managemen krisis adalah pasien yang
mengalami kondisi labil, terjadi pada pan baru, pasien yang mengalami kekambuhan, pasien
dengan regimen terapevtik tidak efektif, pasien amuk, pasien gaduh gelisah, pasien putus obat
dan beberapa
penyebab lain.
5. Pasien berteriak-teriak
Sebenarnya ada begitu banyak gejala dari pasien krisis ini tetapi, beberapa hal diatas hanya
sebagai representasi dari sebuah situasi krisis pada klien gangguan jiwa.
3. Melakukan restrain
4. Managemen krisis
5. Pertimbangan melakukan ECT
6. Managemen lingkungan
2. Keselamatan
pasien sendiri
4. Keselamatan Lingkungan
Managemen krisis dapat terjadi setiap saat dan setiap waktu, sehingga monitoring pada
beberapa pasien - pasien tertentu layak menjadi sebuah pertimbangan, sebelum akhirnya
timbul korban dari situasi labil pada klien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
www.kuliahkomunikasi.com
www.wikipedia.com
http://suckangel.blogspot.com/2009/12/komunikasi-terapeutik-pada-gangguan 30.html
http://dwiherawanners.blogspot.com/2009/01/komunikasi-terapeutik-pasien-jiwa.html
http://www.authorstream.com/Presentation/husma-383531-KOMUNIKASI-DALAM-