Definisi
Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah kanker ginjal yang ditemukan pada anak-anak.
Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi
kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa
Tumor wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional
primitif di ginjal. Tumor wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang
dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor
wilms merupakan tumor ganas intra abdomen yang tersaring pada anak-anak.
Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat,
terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum 5 tahun (kamus
kedokteran dorland).
Jadi, tumor wilms adalah tumor ginjal yang ditemukan pada anak-anak. Tumor wilms
merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional di ginjal microcoscopis ginjal akan
tampak membesar dan keras sedangkan gambaran histopatologinya menunjukan gabungan
dari pembentukan abortif glomerulus dan gambaran otot polos, otot seratlingkang, tulang
rawan dan tulang. Tumor dapat bermetastase terutama keparu, ginjal dan jarang sekali ke
tulang.
Etiologi
Mekanisme genetik yang berkaitan dengan penyakit ini, belum sepenuhnya diketahui.
Pada penderita sindrom WAGR (tumor Wilms, aniridia, malformasi genital dan retadasi
mental) memperlihatkan adanya delesi sitogenetik pada kromosom 11, daerah p13. Pada
beberapa penderita, ditemukan gen WT1 pada lengan pendek kromosom 11, daerah p13. Gen
WT1 secara spesifik berekspresi di ginjal dan dikenal sebagai faktor transkripsi yang diduga
bertanggung jawab untuk berkembangnya tumor Wilms.
Patofisiologi
Tumor Wilms tersusun dari jaringan blastema metanefrik primitif. Disamping itu
tumor ini sering mengandung jaringan yang tidak biasanya terdapat pada metanefron normal,
misalnya jaringan tulang, tulang rawan dan epitel skuamous. Gambaran histologik yang
sangat beragam merupakan suatu ciri dari tumor Wilms. Gambaran klasik tumor Wilms
bersifat trifasik, termasuk sel epitel blastema dan stroma. Berdasarkan korelasi histologis dan
klinis, gambaran histopatologik tumor Wilms dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok,
yaitu tumor risiko rendah (favourable), tumor risiko sedang dan tumor risiko tinggi
(unfavourable).
The National Wilms Tumor Study (NWTS) membagi 5 stadium tumor Wilms, yaitu :
Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini dapat di reseksi
dengan lengkap.
Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar ginjal yaitu
jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih
dapat direseksi dengan lengkap.
Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritoneum dan
lain-lain.
Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru,otak dan tulang.
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan labolatorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan laju endap
darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan
labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk
Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan jarang ditemukan
klsifikasi didalamnya.
Tumor Wilms mungkin tidak terdeteksi sejak awal karena dapat tumbuh besar tanpa
menimbulkan rasa sakit. Ketika besar, umumnya tumor ini berhasil diketahui sebelum
memiliki kesempatan untuk menyebar (metastasize) ke bagian tubuh lainnya.
Anak-anak yang terserang dapat memiliki gejala:
Perut bengkak
Terdapat suatu gumpalan dalam perut yang dapat dirasakan
Demam
Darah dalam urin
Nafsu makan berkurang
Tekanan darah tinggi
Sembelit
Nyeri Perut
Mual
Konsep keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Pengkajian fisik
Pengkajian Perpola
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi
kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada
sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena
adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah
dananoreksiamenyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat
karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya
uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
5.
1. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam
jaringan dan ruang ketiga
2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.
3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan
kehilangan protein dan cairan
4. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita
penyakit yang mengancam kehidupan
Rencana Keperawatan
66. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita
penyakit yang mengancam kehidupan
Stadium I:Tumor terbatas pada ginjal dan dapat direseksi secara lengkap dengan kapsul
ginjal yang utuh. Tidak terjadi ruptur atau robekan kapsul. Pembuluh darah sinus renal tidak
terlibat
Stadium II:Tumor sudah melewati kapsul ginjal namun dapat dieksisi secara lengkap.
Terdapat ekstensi regional tumor yang dibuktikan dengan penetrasi kapsul atau dengan invasi
ekstensif sinus renal. Pembuluh darah di luar sinus renal dapat mengandung tumor. Tumor
mengalami cedera akibat biopsi atau tercecer terbatas di daerah flank. Tidak ada bukti tumor
pada atau di luar batas reseksi.
Stadium III:Terdapat sisa tumor nonhematogen yang terbatas pada abdomen, atau yang
meliputi berikut ini:
d. Tumor gross atau mikroskopik pada atau di luar batas reseksi bedah
e. Tumor tidak dapat direseksi secara lengkap karena infiltrasi lokal ke dalam struktur vital
Stadium IV:Metastasis hematogen ke paru-paru, hepar, tulang atau otak atau metastasis ke
kelenkar getah bening di luar abdomen dan pelvis. Nodul paru tampak pada CT scan harus
dibiopsi untuk diagnosis definitif stadium IV.
Stadium V:Keterlibatan kedua ginjal pada diagnosis. Setiap sisi harus didiagnosis secara
individu menurut kriteria di atas.