Anda di halaman 1dari 19

Nefroblastoma

pada anak : willems tumor


Di susun oleh:

Kelompok 8
1. Rahmat Bayu setiawan
2. Sarah Fahjrianti
3. Sukma Nuril Ulum
4. Muhammad Arif Mustofa Rohman
Definisi

Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang


ditemukan pada anak-anak. Tumor wilms mreupakan
tumor ginjal yang tubuh dari sel embrional primitive  di
ginjal. Makrokoskopis ginjal akan tampak membesar
dank eras sedangkan gambaran histopatologinya
menunjukan gabungan dari pembentukan abortif
glomerulus dan gambaran otot polos,otot serat lingkang,
tulang rawan dan tulang.
Etiologi
Penyebab tumor Willms sampai saat ini belum diketahui
pasti. Tetapi para pakar menduga bahwa beberapa faktor di
bawah ini berperan :
1. Faktor Genetik atau keturunan
2. Ras tertentu
3. Kelainan saat lahir
4. WAGR syndrome
5. Denysh-Drash syndrome
6. Bekwith-Wiedemann syndrome
Patofisiologi

Tumor wilms tersusun dari jaringan dengan


blastema metanefrik primitive. Di samping itu
tumor ini sering mengandung jaringan yang tidak
biasanya terdapat pada metanefron normal,
misalnya jaringan tulang, tulang rawan dan epitel
skuamous.
Pathway
Diagnose keperawatan
Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan
dengan akumulasi cairan dan ruang ketiga
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan metabolisme, kehilangan
protein dan penurunan intake.
Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler)
berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan
Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dan neoplasia
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan
mempunyai anak yang menderita penyakit yang
mengancam kehidupan.
Rencana Keperawatan

1. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan


dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan ruang ketiga.

Tujuan: pasien tidak menunjukkan bukti bukti akumulasi


cairan atau akumulasi cairan yang ditunjukkan pasien
minimum, pasien mendapat volume cairan yang tepat.
Intervensi:
Catat intake dan output secara akurat
R: evaluasi harian keberhasilan terapi dan dasar penentuan
tindakan
Kaji perubahan edema dan pembesaran abodomen setiap hari,
timbang BB tiaphari,dalam skala yang sama
R: indicator akumulasi cairan di jaringan dan di ruang ketiga
Uji urin untuk berat jenis, albumin
R: BJ urin dan albuminurea menjadi indicator regimen terapi
Atur masukan cairan dengan cermat
R: sehingga anak tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang
ditentukan
Berikan diuretic sesuai order dari tim medis
R: pengurangan cairan ekstravaskuler sangat diperlukan dalam
mengurangi odema
2.
Perubahan nutrisi:
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolisme, kehilangan protein dan penurunan
intake.

Tujuan: kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi


Intervensi:

Catat intake dan output makanan secara akurat


R: monitoring asupan nutrisi bagi tubuh
Kaji adanya tanda anda perubahan nutrisi: anoreksia,
letargi, hipoproteinemia
R: gangguan nutrisi dapat terjadi secara perlahan. Diare
sebagai reaksi odema intestine dapat memperburuk status
nutrisi.
Beri diet yang bergizi
R: mencegah status nutrisi menjadi lebih buruk
Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering, beri suplemen
vitamin dan besi sesuai instruksi
R: membantu dalam proses metabolisme
3
 
Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler)
berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan

Tujuan: kehilangan cairan intravaskuler atau syok


hipovolemik yang ditunjukkan pasien minimum atau tidak
ada
Intervensi:

pantau tanda vital setiap 4 jam


R: bukti fisik defisit cairan
laporkan adanya penyimpangan dari normal
R: sehingga pengobatan segera dilakukan
berikan albumin beragam rendah sesuai indikasi
R: meningkatkan tekanan osmotic koloid sehingga
memepertahankan cairan dalam vaskuler
4.
Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dan neoplasia

Tujuan: pasien tidak mengalami nyeri


Intervensi:
Kaji tingkat nyeri
R: menentukan tindakan selanjutnya
Lakukan tekhnik pengurangan nyeri nonfarmakologis
R: sebagai analgesic tambahan
Berikan analgesic sesuai kebutuhan
R: mengurangi rasa sakit
Berikan obat dengan jadwal preventif
R: untuk mencegah kambuhnya nyeri
Hinder aspirin atau senyawanya
R: karena aspirin meningkatkan kecenderungan
pendarahan
5.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan

Tujuan: pasien mendapat istrahat yang adekuat


Intevensi:
Pertahankan tirah baring bila terjadi edema berat
R: mengurangi pengeluaran energy
Seimbangkan istirahat dan aktivitas bila ambulasi
R: mengurangi kelelahan pada pasien
Intruksikan pada anak untuk istirahat bila ia merasa
lelah
R: untuk menghemat energy
6.
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai
anak yang menderita penyakit yang mengancam kehidupan.

Tujuan: pasien (keluarga) menunjukkan pengetahuan


tentang prosedur diagnostic/terapi
Intevensi:
Jelaskan alas an setiap tes dan prosedur
R: memberikan pengertian pada keluarga
Jelaskan prosedur operatif dengan jujur
R: memberikan pengetahuan pada keluarga
Jelaskan tentang proses penyakit
R: memberikan pengetahuan pada keluarga
Bantu keluarga merencanakan masa depan khususnya
dalam membantu anak menjalani kehidupan yang
normal
R: meringankan beban pada keluarganya
SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai