Anda di halaman 1dari 5

PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYAN KESEHATAN

Oleh :

Vifi Oktafiana 142012018088

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKUTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PRINGSEWU LAMPUNG

2020
Pelayanan Keperawatan Dalam Pelayan Kesehatan

           Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi
pelayanan dasar dan pelyanan rujukan.Pelayanan keperawatan oleh tenaga perawat dalam
pelayanannya memiliki tugas, diantaranya memberikan keperawatan keluarga, komunitas dalam
elayanan kesehatan dasar dan akan memberikanasuhan keperawatn secara umum pada pelayanan
rujukan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan asuhan keperawatan pada
ruang atau lingkup rujukannya seperti pada anak,maka perawat memberikan asuhan keperwatan
elalui pendekatan proses keperawatan anak,untuk lingkup keperawatan jiwa, perawat akan
memberikan asuhan eperawatn pada pasien gangguan jiwa dll.

Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo Pelayanan kesehatan adalah sub sistem
pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan
promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.
Menurut Levey dan Loomba (1973) Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang
diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) :Sistem pelayanan kesehatan merupakan
jaringan pelayanan interdisipliner, komprehensif, dan kompleks, terdiri dari aktivitas
diagnosis, treatmen, rehabilitasi, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk
masyarakat pada seluruh kelompok umur dan dalam berbagai keadaan.
Menurut Zastrow (1982 : 319 – 322) : Pelayanan kesehatan diorganisasi dalam
komponen :
1) Praktek dokter sendiri, kurang disupervisi, hanyabertanggungjawab kepada pasien,
relatif terisolasi.
2) Setting pelayanan rawat jalan berkelompok, seperti balai-balai pengobatan atau
klinik-klinik khusus (seperti klinik ginjal, balai pengobatan gigi) atau yang
diselenggarakan di perguruan tinggi atau sekolah-sekolah, di pabrik-pabrik, di
perusahaan-perusahaan atau tempat-tempat kerja lain.
3) Setting Rumah sakit.
4) Perawatan dalam rumah
5) Pelayanan kesehatan masyarakat yang diorganisir dalamberbagai tingkatan : lokal,
regional, oleh pemerintah pusat atau nasional, dan internasional.
Jadi pelayanan kesehatan adalah subsistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif
(pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan.

1. Kasus : Program menjaga mutu Retrospektif


Pelajaran dari Jamkesmas untuk Capai Pelayanan Kesehatan Universal di Indonesia
Pengalaman dari Jamkesmas, program asuransi kesehatan terbesar, bisa
membantu Indonesia lebih siap untuk memberikan asuransi kesehatan universal
pada tahun 2019. 
BPJS INFO - Reformasi jaminan sosial di Indonesia – dengan tujuan utama
memberikan perlindungan sosial universal pada tahun 2019 – di bawah satu program
payung, Jamkesmas - program asuransi kesehatan yang dibiayai pemerintah bagi
masyarakat miskin dan hampir miskin - telah terintegrasi dan digabungkan dengan
program jaminan sosial lainnya.
Memetik pelajaran dari Jamkesmas akan membut persiapan dan implementasi lebih
baik dalam melaksanakan perlindungan sosial universal untuk Indonesia pada tahun
2019.
Keberhasilan apa yang telah dicapai Jamkesmas?
 Sekitar 47 persen rumahtangga miskin dan hampir miskin sudah tercakup
dalam program.
 Penggunaan untuk rawat inap dan rawat jalan telah naik diantara pemegang
kartu Jamkesmas.
 Tingkat pembayaran katastropik telah menurun.
 Partisipasi dari penyedia layanan swasta meningkat.
 Jamkesmas telah menginspirasi lebih dari 300 daerah untuk memulai program
Jamkesmas Daerah (Jamkesda) di seluruh negeri.
Namun masih banyak tantangan dalam bentuk:
 Hampir 60 persen penduduk masih tanpa cakupan apapun, termasuk jutaan
penduduk Indonesia yang bekerja di sektor informal.
 Jutaan penduduk Indonesia bekerja di sektor informal dan menghambat
perluasan cakupan secara universal.
 Kurangnya akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas di
perdesaan, daerah terpencil.
 Terdapat bukti salah sasaran yang cukup besar dan kebocoran ke keluarga
yang tidak miskin.
 Rendahnya tingkat kesadaran akan manfaat.
 Rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan.
 Inkonsistensi Daerah dalam ketersediaan paket manfaat dasar, dan mekanisme
akuntabilitas dan timbal balik yang buruk.
Pelajaran penting dari pengalaman menjalankan Jamkesmas:
 Meningkatkan penargetan untuk kelompok miskin dan hampir miskin, karena
lebih dari setengah dari penerima manfaat Jamkesmas tidak dari kelompok-
kelompok ini.
 Meningkatkan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
 Pastikan ketersediaan dan kesiapan. Pengalaman dari Jamkesmas
menunjukkan adanya perbedaan antara hak pelayanan yang disediakan dengan
apa yang diterima.
 Pastikan keberlanjutan program dengan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas. Jamkesmas dibiayai secara menyeluruh melalui pemasukan pajak
pemerintah pusat, dan premi tidak dibuat berdasarkan perhitungan aktuari
yang baik. Tantangan dan subsidi di sisi suplai telah memberi kesan yang
salah bahwa pendanaan Jamkesmas sudah cukup. Namun kenyataannya
Jamkesmas tidak mengganti biaya pelayanan secara menyeluruh dan sangat
tergantung pada subsisi di sisi suplai.
 Ciptakan mekanisme pembayaran bagi penyedia jasa agar lebih terfokus pada
hasil. Di bawah Jamkesmas, pembayaran kepada penyedia jasa pada dasarnya
dilakukan berdasarkan layanan (termasuk diagnosa untuk rawat inap). Saat ini
tidak ada insentif tambahan untuk meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan.
Para penyedia jasa tidak diberikan insentif untuk mencapai sasaran.
 Ciptakan sebuah sistem informasi yang handal untuk mendukung monitoring
dan evaluasi, juga untuk memperbaharui perhitungan biaya.
 Pelajari pengalaman dari beberapa provinsi dan kabuaten yang sudah
menyediakan layanan kesehatan universal seperti Bali, Aceh, dan Jakarta.
Pemerintah bisa belajar dari pengalaman daerah-daerah tersebut dan
memperkirakan biaya dari contoh yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai