Anda di halaman 1dari 3

CONCEP MAP INTRANATAL CARE (INC) DENGAN

DIGNOSA PROLAPS TALI PUSAT SAAT KEHAMILAN

Disusun Oleh:

ADRIANTO ABDULLAH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
Ny. R.A umur 30 Tahun G2P1A0, dengan persalinan normal. Klien tampak cemas. Hasil pemeriksaan
vagina awal, tali pusat kelihatan menonjol keluar dari vagina. Tanda-tanda vital, TD: 110/80 mmHg,
N: 88 x/menit, SB: 36,5˚C, R: 26 x/menit.

1. Etiologi
 Prematuritas
 Presentasi yang abnormal seperti letak lintang atau letak sungsang terutama presentasi kaki
 Polihidramnion sering dihubungkan dengan bagian terendah janin yang tidak engage
 Tumor dipanggul yang mengganggu masuknya bagian terendah janin
 Tali pusat abnormal panjang>75
 Plasenta letak rendah
 Solusia plasenta
 Ketuban pecah dini
 Amniotomi
 Posisi melintang
 Letak sungsang
 Kehamilan premature
 Hidramnion
 Janin kembar
 Janin terlalu kecil

2. Patofisiologi
Tekanan pada tali pusat oleh bagian terendah janin dan jalan lahir akan mengurangi atau
menghilangkan sirkulasi plasenta. Bila tidak dikoreksi, komplikasi ini dapat mengakibatkan
kematian janin.
Obstruksi yang lengkap dari tali pusat menyebabkan dengan segera berkurangnya detak
jantung janin(deselerasi variabel). Bila obstruksinya hilang dengan cepat, detak jantung janin akan
kembali normal. Akan tetapi, bila obstruksinya menetap terjadilah deselerasi yang dilanjutkan
dengan hipoksia langsung terhadap miokard sehingga mengakibatkan deselerasi yang lama. Bila
dibiarkan, terjadi kematian janin.
Seandainya obstruksinya sebagian, akan menyebabkan akselerasi detak jantung. Penutupan
vena umbilikalis mendahului penutupan arteri yang menghasilkan hipovolemi janin dan
mengakibatkan akselerasi jantung janin.
Gangguan aliran darah yang lama melalui tali pusat menghasilkan aksidosis respirator dan
metabolik yang berat, berkurangnya oksigenanasi janin, bradikardia yang menetap, dan akhirnya
kematian janin. Prolaps tali pusat tidak berpengaruh lagsung pada kehamilan atau jalannya
persalinan.

3. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis atau gejala klinis yang dapat timbul dari prolaps tali pusat adalah :
1. Tali pusat kelihatan menonjol keluar dari vagina.
2. Tali pusat dapat dirasakan/ diraba dengan tangan didalam bagian yang lebih sempit dari vagina.
3. Keadaan jalan lahir yang berbahaya mungkin terjadi sebagai mana tali pusat ditekan antara
bagian presentase dan tulang panggul.
4. Bradikardia janin ( DJJ <100x/menit).
5. Hipoksia Janin.
4. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah ke plasenta atau melalui tali pusat
(prolaps).
2. Ketakutan dan kecemasan b/d situasi, ancaman yang dirasakan oleh ibu atau janin.

5. Rencana Keperawatan
DX. 1: Gangguan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah ke plasenta atau melalui tali pusat
(prolaps).
1. Perhatikan maturasi janin berdasarkan riwayat ibu dan pengukuran uterus.
2. Lakukan manuver Leupold dan pemeriksaan vaginal steril, perhatikan presentasi dan
posisi janin.
3. Posisikan ibu telentang dengan bagian kepala ibu lebih rendah dari panggul ibu yang
dipotong dengan bantal.
4. Perhatikan pada ibu adanya faktor-faktor yang secara negatif mempengaruhhi sirkulasi
plasenta dan oksigenasi janin.
5. Gunakan EFM (electric fetal monitoring) 15- 20 menit sebelum prosedur induksi.
6. Lanjutkan pemantauan DJJ, perhatikan perubahan denyut deselerasi selama dan setelah
kontraksi.
7. Perhatikan adanya adanya deselerasi perubahan posisi ibu dari sisi ke sisi .
8. Perhatikan warna dan jumblah cairan aminon bila ketuban pecah.
9. Kaji reaksi DJJ terhadap kontraksi,perhatikan beradikardi atau deselerasi lambat.
10. Auskultasi jantung janin bila pecah ketuban.
11. Pantau respons janung janin untuk obat praopresi atau anestesi regional.
12. Tinjau ulang hasil USG dan aminiosintesis,pelvimentri,dan rasio L/S.
13. Bantu sesuai dengan kebutan dalam penggunaan elektroda janin internal.
14. Izinkan ibu berkemih sebelum pemberian oksitoksin dan sebelum penggunaan elektroda
janin.
15. Bantu dokter dengan meninggikan verteks bila diperlukan.
16. Siapkan dokter dan perawat.Perawat intensif neonatal pada ruang melahirkan untuk
jadwal dan kelahiran secara darurat .
DX. 2: Ketakutan/ kecemasan b/d situasi atau ancaman yang dirasakan oleh ibu.
1. Diskusikansituasi dan pemahaman tentang situasi dengan klien dan pasangan.
2. Pantau respon verbal dan non verbal klien/ pasangan.
3. Libatkan klien dalam perencanaan dan berpartisipasi dalam perawatan sebanyak
mungkin.
4. Dengarkan masalah klien secara aktif.
5. Jelaskan setiap prosedur arti dari setiap gejala.
6. Berikan informasi dalam bentuk verbal dan tertulis dan beri kesempatan klienuntuk
mengajukan pertanyaan, serta jawab pertanyaan dengan jujur.
DX. 3: Resiko infeksi b/d terpaparnya tali pusat dengan udara dingin.
1. Lakukanpemeriksaan vagina awal.
2. Tekankan pentingnya mencuci tangan yang baik dan tepat.
3. Pantau suhu, nadi, pernapasan dan sel darah putih sesuai indikasi.
4. Pantau dan gambarkan karakter cairan amniotik.
5. Gunakan tekhnik aseptik selama pemeriksaan vagina. 

Anda mungkin juga menyukai