LAPORAN
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengevaluasi system pengelolaan limbah di Rumah Sakit Parindu
Kadar Suhu
29
28.9
28.8
Baku mutu yang ditetapkan sesuai standart adalah 300C. Kadar suhu yang dihasilkan dari
pengukuran limbah cair selama 1 tahun sudah memenuhi standart baku mutu. Kadar suhu yang
dihasilkan tidak melebihi dari standart baku mutu.Naik turunnya suhu disebabkan karena letak IPAL
uang mudah dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu diluar drastic maka secara tidak langsung juga
akanmempengaruhi suhu pada IPAL dan nantinya juga berdampak pada kualitas limbah cair.
8.33
8.04
7.99
Baku mutu pH yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk air buangan limbah rumah sakit adalah
6 – 9. Baku mutu pH yang dihasilkan dari pengukuran limbah cair selama 1 tahun sudah memenuhi
standart baku mutu. pH yang dihasilkan berada dalam rentang 6 – 9. Artinya dengan pH yang dihasilkan,
limbah cair aman jika dialirkan ke sungai tanpa harus merusak ekosistem di sungai namun juga harus
memperhatikan standart baku mutu yang lain.
Kadar TSS
Kadar TSS
7.78
6.06
2.5
Baku mutu TSS yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk air buangan limbah rumah sakit adalah
30 mg/L. Baku mutu kadar TSS yang dihasilkan dari pengukuran limbah cair pada bulan mei melebihi dari
standart baku mutu, dimana hasil dari kadar TSS adalah 36,75 mg/L. Tingginya kadar TSS pada bulan Juli
disebabkan karena tingginya debit aliran limbah yang masuk. Biasanya berasal dari unit Laundry dan
Gizi, karena kegiatan yang dilakukan terus menerus dibandingkan unit lain.
Tabel 3.4 Kadar BOD (mg/L)
No Pengambilan Standart Baku Kadar BOD (mg/L) Ket
sampel Mutu
1 30 Juli 2019 30oC 20,94
2 29 Agustus 2019 21,30
3 27 September 2019 13,18
BOD
20.94 21.3
13.18
Baku mutu BOD yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk air buangan limbah rumah sakit
adalah 30 mg/L. Dalam 1 tahun, hasil uji baku mutu limbah menurut kadar BOD, terdapat 2x hasil BOD
yang melebihi standart baku mutu, yaitu pada juli 2019. Tingginya kadar BOD disebabkan karena
tingginya debit air limbah sehingga zat organic ikut terlarut dalam IPAL atau lolos dalam proses
filterisasi/penyaringan. Pada Bulan Juni kadar BOD tidak dilakukan pengukuran dikarenakan alat yang
digunakan untuk pengngukuran sampel masih dalam proses kalibrasi.
Table 3.5 Kadar COD
No Pengambilan sampel Standart Baku Mutu Kadar COD (mg/L) Ket
1 30 Juli 2019 80 mg/L 40,31
2 29 Agustus 2019 26,36
3 27 September 2019 35,68
Kadar COD (mg/L)
40.31
35.68
26.36
Baku mutu COD yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk air buangan limbah rumah sakit
adalah 80 mg/L. Dalam 1 tahun, hasil uji baku mutu limbah menurut kadar COD, terdapat 2x hasil COD
yang melebihi standart baku mutu, yaitu pada bulan juli 2017. Tingginya kadar COD disebabkan karena
rendahnya kadar oksigen didalam air
0.4
0.2
0.09
Baku mutu amonia yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk air buangan limbah rumah sakit
adalah 0,1 mg/L. Kadar ammonia yang dihasilkan selama 3 bulan belum memenuhi standart.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam 3 Bulan pengukuran kualitas limbah cair, parameter tidak memenuhi baku mutu limbah.
Tingginya kadar parameter tersebut disebabkan karena tingginya debit air menuju limbah. Adanya zat
organic yang larut dalam IPAL. Sistem penyaringan yang belum sempurna dan adanya faktor eksternal
seperti pembersihan yang tidak maksimal.
4.2 Saran
1. Pembersihan aliran air rutin dilakukan untuk mencegah terjadinya penyumbatan karena
endapan.
2. Perbaikan filter untuk mencegah lolosnya zat organic pada IPAL
3. Pengecekan rutin IPAL setiap bulan untuk mengetahui kondisi dan kelayakan IPAL
DOKUMENTASI