Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGELOLAAN LINEN DAN LAUNDRY RUMAH SAKIT

MATA KULIAH SANITASI RUMAH SAKIT

Disusun Oleh:

Salsabela Afra Ramadhani (P07133119011)

Sasti Alifia Widya Saputri (P07133119025)

Hapsoro Satrio Wibowo (P07133119026)

Dhiya' Salsabila Fitria (P07133119043)

Dania Rahmawati (P07133119052)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA SANITASI

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebagai sebuah intitusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
dalam memberikan pelayanan medik tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh
pelayanan non medik.

Pelayanan medik tidak dapat berhasil, jika tidak didukung oleh pelayanan
penunjang medik dan pelayanan penunjang non medik. Unit laundry merupakan unit
penunjang non medik yang memberikan pelayanan linen terutama kepada pasien inap.
Unit laundry merupakan unit yang melakukan pengelolaan linen rumah sakit,
khususnya linen yang merupakan kelengkapan tempat tidur pasien rawat inap.

Pengelolaan linen RS di Indonesia berdasarkan pedoman pengelolaan linen RS


yang dikeluarkan oleh Depkes (2004) menyatakan bahwa selama ini masih terdapat
kendala-kendala dalam pengelolaan linen di rumah sakit. Kendala-kendala tersebut
antara lain seperti: kualitas linen rumah sakit yang kurang baik, adanya noda yang
tidak hilang pada linen saat pencucian, ketepatan penyedian linen di ruangan, tidak
adanya pemisahan linen kotor infeksius dan linen non infeksius, dan lain sebagainya.
Kendala-kendala tersebut karena tidak adanya pengelolaan linen yang baik. Rumah
sakit menganggap bahwa pengelolaan linen bukanlah hal yang mendesak dan
prioritas.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan linen Rumah Sakit.

2. Apa saja prinsip dalam pengelolaan linen di Rumah Sakit.

3. Bagaimana alur linen di Rumah Sakit.

4. Apa saja persyaratan yang harus di penuhi bagi unit laundry Rumah Sakit.

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Menjelaskan mengenai linen Rumah sakit.

2. Menjelaskan tentang prinsip dalam pengelolaan linen di Rumah Sakit.

3. Menjelaskan alur pengelolaan linen di Rumah Sakit.

4. Menyebutkan dan menjelaskan persyaratan yang harus ada dan di penuhi bagi unit
laudry Rumah sakit
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Linen merupakan semua bahan atau alat yang terbuat dari alat tenun. Linen di
rumah sakit sangat dibutuhkan pada semua ruangan dalam melakukan pelayanan.
Kebutuhan setiap ruangan terhadap linen bervariasi, baik jenis, jumlah dan
kondisinya.

Linen adalah istilah untuk menyebutkan seluruh produk tekstil yang berada
dirumah sakit yang meliputi linen di ruang perawatan maupun baju bedah diruang
operasi (OK), sedang baju perawat, jas dokter maupun baju kerja biasanya tidak
dikelompokan pada kategori linen, tetapi dikategorikan sebagai seragam (uniform).

Menurut bidang laundry ada linen kotor (soiled linen) dan ada linen terinfeksi
(fouled and infected linen) serta linen yang terinfeksi hepatitis. Pengumpulan linen ini
harus dipisahkan dengan kantung yang dibedakan warnanya. Temperatur untuk
mencuci adalah 65° C selama 10 menit atau 71° C selama 3 menit. Mesin cuci, alat-
alat cuci seperti sikat, ember juga harus di desinfeksi. Ruang yang perlu disediakan
adalah ruang linen kotor, ruang linen bersih, gudang kereta linen, gudang untuk
penyimpanan perlengkapan bersih, perlengkapan cuci.

2.2 PERSYARATAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT

1. Suhu air panas untuk pencucian 70° C dalam waktu 25 menit atau 95°C dalam
waktu10 menit.

2. Penggunaan jenis deterjen dan disinfektan untuk proses pencucian yang ramah
lingkungan agar limbah cair yang dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan.
3. Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak mengandung 6 x
10³ spora spesies Bacillus per inci persegi.

2.3 PRINSIP DALAM PENGELOLAAN LINEN

o Prinsip dalam pengelolaan linen di Rumah sakit di bagi menjadi 3 (tiga),


yaitu :

a) Linen yang memiliki kemungkinan untuk menimbulkan infeksi. Dalam hal ini,
linen di kelompokkan lagi menjadi dua, yaitu :

• Linen yang memiliki potensi untuk menimbulkan infeksi tingkatDefisiensi


Rendah dalam [sterilisasi
• Linen yang memiliki potensi untuk menimbulkan infeksi tingkatDefisiensi
Tinggi dalam sterilisasi

b) Linen yang secara umum memiliki potensi infeksi yang di sebabkan karenakualitas
linen yang kurang baik.

c) Linen yang tidak kontak langsung dengan jaringan tubuh yang steril ataudengan
pembuluh darah.

2.4 SUMBER DAYA MANUSIA DI UNIT LAUNDRY

Dalam unit laundry di Rumah Sakit itu sendiri memiliki sumber daya manusia yang
akan memperlancar dan mempermudah dalam proses pengelolaan Linen di Rumah
Sakit.

1. Kepala Unit Laundry

Kepala Unit Laundry memiliki beberapa tugas yang harus di jalankannya, salah
satunya ialah menyusun rencana kerja instalasi laundry dengan menganalisa usulan
dari kepala instalasi terkait di lingkungan instalasi laundry.
2. Staff Laundry

Dalam masa jabatannya, Staff Laundry memiliki beberapa kewajiban, yaitu:

• Mengambil linen kotor ke masing-masing ruang perawatan, poli rawat


jalan,OK, IGD, dan ICU.
• Melakukan penyortiran.
• Melakukan penimbangan.
• Melakukan proses pencucian.
• Melakukan proses pemerasan.
• Melakukan proses pengeringan
• Melakukan penyetrikaan
• Mensortir linen yang rusak
• Melakukan pelipatan linen
• Merapikan dan melakukan pengemasan linen
• Menyimpan linen
• Melakukan distribusi linen ke ruang perawatan, rawat jalan, OK, ICU,dan
IGD.

2.5 TATA HUBUNGAN KERJA

Tata hubungan kerja instalasi laundry dengan unit lain

1. RAWAT JALAN

Linen yang berasal dari rawat jalan (poli) diletatakkan pada tempat linen yang sudah
disediakan, petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat
jumlah linen yang diambil oleh petugas laundry.

2. RAWAT INAP
Linen yang berasal dari rawat inap diletatakkan pada tempat linen yang sudah
disediakan, petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat
jumlah linen yang diambil oleh petugas laundry.

3. IGD

Linen yang berasal dari IGD diletatakkan pada tempat linen yang sudah disediakan,
petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat jumlah linen
yang diambil oleh petugas laundry.

4. ICU

Linen yang berasal dari ICU diletatakkan pada tempat linen yang sudah disediakan,
petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat jumlah linen
yang diambil oleh petugas laundry.

5. OK

Linen yang berasal dari OK diletatakkan pada tempat linen yang sudah disediakan,
petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat jumlah linen
yang diambil oleh petugas laundry.

6. Pengadaan

Bahan-bahan keperluan linen yang habis, kepala unit laundry mengajukan permintaan
bahan kimia di bagian pengadaan.

7. K3 RS

Memberikan informasi kepada kepala unit laundry tentang pengetahuan yang


berhubungan dengan loundry rumah sakit dan tentang keselamatan kerja oleh petugas
loundry, apa saja yang boleh dilakukan, dan apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh
kepala unit laundry.
8. Engineering

Jika terjadi kerusakan alat di unit loundry, kepala kepala instalasi laundry
mengajukan permintaan perbaikan investaris loundry di bagian engineering,
selanjutnya akan dilakukan perbaikan.

2.6 ALUR PENGIRIMAN DAN PENDISTRIBUSIAN LINEN DI RUMAH


SAKIT

Dalam alur pengiriman dan pendistribusian linen di rumah sakit, linen kotor
yang sudah di pakai oleh pasien di bagi menjadi dua, yaitu linen yang terinfeksi yang
biasanya di pakai saat pasien menjalani operasi, atau pun linen yang sudah terkena
darah, cairan yang keluar dari tubuh pasien dan terkena linen tersebut. Serta, linen
noninfeksi, yaitu linen yang tidak terkena darah atau cairan tubuh pasien.

Linen yang sudah di pisahkan lalu di bawa ke unit laundry untuk dilakukan
tahap selanjutnya, yaitu penimbangan dan pencucian linen dengan standar yang sudah
di tetapkan. Setelah linen di cuci bersih, linen di keringkan, di setrika dan tetap
dipisahkan menjadi dua, yaitu linen non steril dan linen steril. Sebelum linen di
distribusikan ke unit-unit yang membutuhkan, linen di bagi sesuai dengan jenisnya
yaitu linen non steril di simpan ke penyimpanan rak, dan linen yang steril di
distribusikan ke kamar bedah atau disterilisasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam manajemen pada Unit Laundry dan Linen di Rumah sakit, kita harus
memperhatikan beberapa persyaratan yang sudah di tetapkan dan juga harus
mematuhi tata tertib yang sudah di tetapkan oleh Rumah Sakit tersebut. Proses serta
langkah dalam pencucian dan pengelolaan linen rumah sakit juga harus di lakukan
sesuai dengan urutan yang sudah tertera pada alur pengelolaan linen di rumah sakit,
agar terhindar dari segala resiko yang ada.

Karena, linen-linen yang ada di rumah sakit itu beragam, ada yang dapat
menjangkit infeksi apabila tidak di pisahkan sesuai kelompok linen tersebut, ada yang
tidak akan menjangkit infeksi, serta ada pula linen yang rusak pada saat dokter
melakukan tindakan medis kepada pasien.

Dalam manajemen pengelolaan linen di rumah sakit, linen keluar dan linen
masuk harus di catat dengan baik dan di teliti kembali agar tidak terjadinya
kehilangan atau kecurangan pada saat pendistribusian linen ke unit-unit yang ada di
rumah sakit,serta menghindari apabila linen terselip di tempat yang tidak di ketahui
oleh staff loundry tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/krakataumedika.com/info-
media/artikel/pengelolaan-linen-dan-laundry-di-rumah-sakit/amp

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://galihendradit
a.wordpress.com/2019/04/01/pengawasan-linen-laundry-di-rumah-
sakit/amp/&ved=2ahUKEwig-
5zyg77uAhWUheYKHSWzADsQFjADegQIEBAB&usg=AOvVaw0_sAS0daa5e
uoFgUSvKeT0&ampcf=1

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55274/Chapter%20I.pdf
?sequence=5&isAllowed=y

http://eprints.dinus.ac.id/20279/10/bab2_18464.pdf

https://docplayer.info/72888939-Pedoman-pengorganisasian-unit-linen-dan-
laundry.html

Anda mungkin juga menyukai