10821013
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Peran dan fungsi manajemen linen?
2. Apa yang dimaksud dengan linen Rumah Sakit?
3. Apa saja jenis-jenis linen?
4. Apa saja bahan linen?
5. Apa saja prinsip dalam pengelolaan linen di Rumah Sakit?
6. Apa hubungan linen dengan unit lain?
7. Ruang lingkup linen?
8. Apa saja sumber daya manusia di unit laundry?
9. Bagaimana perencanaan Sumber Daya Manusia?
10. Bagaimana tata laksana pengelolaan linen/laundry?
11. Bagaimana struktur organisasi pengelolaan linen?
12. Bagaimana Alur pengiriman dan pendistribusian Linen di Rumah Sakit?
13. Apa saja persyaratan yang harus di penuhi bagi Unit Laundry Rumah Sakit?
14. Bagaimana contoh formulir yang tersedia linen room?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan Peran dan fungsi manajemen linen
2. Menjelaskan mengenai Linen Rumah sakit
3. Menyebutkan jenis jenis linen
4. Menyebutkan bahan linen
5. Menjelaskan tentang prinsip dalam pengelolaan Linen di Rumah Sakit
6. Menjelaskan hubungan linen dengan unit lain
7. Menjelaskan ruang lingkup linen
8. Menyebutkan dan menjelaskan sumber daya manusia di unit laundry
9. Menjelaskan perencanaan Sumber Daya Manusia
10. Menjelaskan tata laksana pengelolaan linen/laundry
11. Menjelaskan struktur organisasi pengelolaan linen
12. Menjelaskan Alur pengiriman dan pendistribusian Linen di Rumah Sakit
13. Menyebutkan dan menjelaskan persyaratan yang harus ada dan di penuhi bagi Unit Laudry
Rumah sakit
14. Menjelaskan contoh formulir yang tersedia linen room
D. MANFAAT PENULISAN
Supaya pembaca dan penulis dapat mengerti bagaimana manajemen unit linen dan laundry
di rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi dari manajemen linen juga sangat dibutuhkan oleh rumah sakit untuk menunjang
pelayanan yang diberikan. Adapun fungsi manajemen linen adalah :
a. Mencegah terjadinya infeksi silang, infeksi nosokomial bagi pasien dan
petugas rumah sakit dengan mengelola dan mengendalikan bahan-bahan
linen.
b. Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan ketersediaan bahan linen
sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.
c. Mengelola sumber-sumber daya rumah sakit untuk menyediakan linen
bagi kebutuhan dan harapan customer rumah sakit.
d. Merencanakan kebutuhan linen.
e. Merencanakan kebutuhan bahan pencuci linen.
f. Menjaga kebersihan linen.
g. Memperbaiki alat tenun yang rusak.
h. Mengatur sistem distribusi untuk kelancaran pelayanan linen.
i. Memelihara peralatan Ilaundry
j. Menyusun laporan kegiatan unit linen dan Iaundry
k. Mengawasi kegiatan unit linen dan laundry
Linen merupakan semua bahan/alat yang terbuat dari alat tenun. Linen di rumah sakit
sangat dibutuhkan pada semua ruangan dalam melakukan pelayanan. Kebutuhan setiap ruangan
terhadap linen bervariasi, baik jenis, jumlah dan kondisinya.
Linen adalah istilah untuk menyebutkan seluruh produk tekstil yang berada dirumah sakit
yang meliputi linen di ruang perawatan maupun baju bedah diruang operasi (OK), sedang baju
perawat, jas dokter maupun baju kerja biasanya tidak dikelompokan pada kategori linen, tetapi
dikategorikan sebagai seragam (uniform). Linen adalah bahan dan kain yang digunakan di rumah
sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur, bantal, guling, dan alat instrument steril lainnya.
Linen terbagi atas dua yaitu linen infeksius adalah linen kotor bekas pasien yang berpenyakit
menular (hepatitis, AIDS, penyakit kelamin, dll). Linen infeksius dimasukkan ke dalam plastik kuning
dan diberi label infeksius. Linen non infeksius adalah linen kotor bekas dipakai pasien dengan penyakit
tidak menular.
Menurut bidang laundry ada linen kotor (soiled linen) dan ada linen terinfeksi (fouled and
infected linen) serta linen yang terinfeksi hepatitis. Pengumpulan linen ini harus dipisahkan dengan
kantung yang dibedakan warnanya. Temperatur untuk mencuci adalah 65oC selama 10 menit atau 71oC
selama 3 menit. Mesin cuci, alat-alat cuci seperti sikat, ember juga harus di desinfeksi. Ruang yang
perlu disediakan adalah ruang linen kotor, ruang linen bersih, gudang kereta linen, gudang untuk
penyimpanan perlengkapan bersih, perlengkapan cuci (Djojodibtoro, 1997).
C. JENIS-JENIS LINEN
Ada berbagai macam macam jenis linen yang digunakan di rumah sakit. Jenis linen dimaksud antara
lain:
1. Sprei/laken
2. Steek laken
3. Perlak/Zeil
4. Sarung bantal
5. Sarung guling
6. Selimut
7. Boven laken
8. Alas kasur
9. Bed cover
10. Tirai/gorden
11. Vitrage
12. Kain penyekat/scherm
13. Kelambu
14. Taplak
15. Barak schort (tenaga kesehatan dan pengunjung)
16. Celemek, topi, lap
17. Baju pasien
18. Baju operasi
19. Kain penutup (tabung gas, troli dan alat kesehatan lainnya)
20. Macam – macam doek
21. Popok bayi, baju bayi, kain bedong, gurita bayi
22. Steek laken bayi
23. Kelambu bayi
24. Laken bayi
25. Selimut bayi
26. Masker
27. Gurita
28. Topi kain
29. Wash lap
30. Handuk
31. Handuk untuk petugas
32. Handuk pasien untuk mandi
33. Handuk pasien untuk lap tangan
34. Handuk pasien untuk muka
35. Linen operasi (baju,celana,jas,macam – macam laken,topi,masker,doek,sarung kaki, sarung meja
mayo,alas meja instrumen,mitla,barak schort)
D. BAHAN LINEN
Bahan linen yang digunakan biasanya terbuat dari:
1. Katun 100%
2. Wool
3. Kombinasi seperti 65% acolinic dan 35% wool
4. Silk
5. Blacu
6. Flanel
7. Tetr
8. CVC 50% – 50%
9. Polyester 100%
10. Twill/drill
Pemilihan bahan linen hendaknya disesuaikan dengan fungsi dan cara perawatan serta penampilan yang
diharapkan.
E. PRINSIP DALAM PENGELOLAAN LINEN
Jika dilihat dari Gambar 2.1 di atas, prinsip dalam pengelolaan linen di Rumah Sakit di bagi
1. Rawat Jalan
Linen yang berasal dari rawat jalan (poli) diletatakkan pada tempat linen yang sudah disediakan,
petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat jumlah linen yang
diambil oleh petugas laundry.
2. Rawat Inap
Linen yang berasal dari rawat inap diletatakkan pada tempat linen yang sudah disediakan, petugas
laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat jumlah linen yang diambil oleh
petugas laundry.
3. IGD
Linen yang berasal dari IGD diletatakkan pada tempat linen yang sudah disediakan, petugas laundry
yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat jumlah linen yang diambil oleh petugas
laundry.
4. ICU
Linen yang berasal dari ICU diletatakkan pada tempat linen yang sudah disediakan, petugas laundry
yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat jumlah linen yang diambil oleh petugas
laundry.
5. OK
Linen yang berasal dari OK diletatakkan pada tempat linen yang sudah disediakan, petugas laundry
yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat jumlah linen yang diambil oleh petugas
laundry.
6. Pengadaan
Setiap bahan-bahan kimia laundry yang dipakei habis, kepala unit laundry mengajukan permintaan
bahan kimia di bagian pengadaan.
7. K3 RS
K3 RS memberikan informasi kepada unit laundry tentang pengetahuan yang berhubungan dengan
laundry rumah sakit dan tentang keselamatan kerja oleh petugas laundry, apa saja yang boleh
dilakukan, dan apa saja yang tidak boleh dilakukan di unit laundry.
8. Enginering
Jika terjadi kerusakan alat di unit laundry, kepala instalasi laundry mengajukan permintaan perbaikan
inventaris laundry dibagian engineering, selanjutnya akan dilakukan perbaikan.
2. Pengadaan
Pengadaan linen dilakukan setelah perancanaan linen. Pengadaan linen biasanya
dilakukan oleh bagian logistik ataupun bagian umum rumah sakit yang disetujui oleh
direktur atau manajer dan bagian keuangan rumah sakit.
3. Penerimaan
Bagian penerimaan linen bertugas mencocokan barang yang diterima dengan pesanan
4. Pemberian identitas
Pemberian identitas pada linen baru bertujuan agar mengetahui usia linen sejak awal
penggunaan linen tersebut dan memudahkan monitoring penggunaan linen serta masa
penggantian linen baru.
5. Pendistribusian
Pendistribusian linen dilakukan sesuai program yang telah dibuat setiap rumah sakit.
Umumnya pendistribusian dilakukan ke ruang perawatan, IGD, ICU dan kamar operasi.
Linen yang didistribusikan disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan tiap unit-unit terkait.
6. Pemanfaatan linen
Penggunaan linen di unit-unit terkait yang telah menerima linen yang disesuaikan dengan
kebutuhan di masing-masing unit pelayanan.
7. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan linen yang hilang ataupun yang rusak. Jika hilang maka akan
dilakukan penggantian dan jika linen rusak dilakukan perbaikan ataupun pemusnahan
linen jika kerusakan disebabkan oleh zat-zat berbahaya.
Wakil Direktur
Umum dan Keuangan
Dalam alur pengiriman dan pendistribusian linen di rumah sakit, linen kotor yang
sudah di pakai oleh pasien di bagi menjadi dua, yaitu linen yang terinfeksi yang biasanya di
pakai saat pasien menjalani operasi, atau pun linen yang sudah terkena darah, cairan yang
keluar dari tubuh pasien dan terkena linen tersebut. Serta, linen non infeksi, yaitu linen yang
tidak terkena darah atau cairan tubuh pasien.
Linen yang sudah di pisahkan lalu di bawa ke unit laundry untuk di lakukan tahap
selanjutnya, yaitu penimbangan dan pencucian linen dengan standar yang sudah di tetapkan.
Setelah linen di cuci bersih, linen di keringkan, di setrika dan tetaop du pisahkan menjadi dua,
yaitu linen non steril dan linen steril. Sebelum linen di distribusikan ke unit-unit yang
membutuhkan, linen di bagi sesuai dengan jenisnya yaitu linen non steril di simpan ke
penyimpanan rak, dan linen yang steril di distribusikan ke kamar bedah atau disterilisasi.