10821013
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, anak tujuan dari penulisan masalah
ini adalah:
ISI
Teori Respon Stimulus (S-R) (Watson, 1925) dan Teori Kognitif (Lewin,
1951; Tolman, 1932). Ahli teori S-R percaya bahwa belajar dari pengalaman
mengurangi dorongan fisiologis untuk mengaktifkan perilaku. Skinner (1938)
merumuskan hipotesis yang diterima secara luas bahwa frekuensi perilaku
ditentukan oleh konsekuensi atau penguatannya. Bagi Skinner, hubungan
temporal antara perilaku dan timbal balik langsungnya dianggap cukup untuk
meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut diulang. Dari perspektif ini,
konsep seperti penalaran atau penalaran tidak diperlukan untuk menjelaskan
perilaku (Glanz, 2008).
Belieft berarti percaya atau percaya dalam bahasa Inggris. Jadi, iman
adalah keyakinan terhadap sesuatu yang menimbulkan perbuatan atau pola
tingkah laku tertentu, misalnya diyakini bahwa mandi dapat membersihkan
badan dari kotoran (Putri, 2016). Pada saat yang sama, Hayden (2017:67)
mengatakan bahwasannya keyakinan sangat dekat dengan budaya, yaitu
persepsi seseorang tentang sesuatu yang benar, meskipun itu bukan
kebenaran. Jadi, dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
belieft adalah kepercayaan terhadap sesuatu, benar atau salah, yang
dipengaruhi budaya sedemikian rupa sehingga mengarah pada tindakan
atau perilaku dari kepercayaan tersebut.
Model adalah representasi dari suatu obyek, objek atau ide dalam
bentuk penyederhanaan dari kondisi atau fenomena alam (Mahmud,
2008:1). Sementara itu, pengertian model terkait dengan model Sancredo
adalah representasi dari suatu gagasan dalam suatu keadaan. Model S
Health Belief sejauh ini merupakan teori yang paling banyak digunakan
dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan (Glanz & Lewis, 2002;
National Cancer Institute (NCI), 2003).
Kekurangan Kelebihan
HBM memprediksi seseorang HBM memprediksi seseorang apakah
apakah mungkin melakukan tidakan mungkin melakukan tidakan pencegahan
pencegahan
HBM membantu memprediksi Diperlukan pandangan biomedis tentang
apakah seseorang dapat kesehatan
mengubah perilakunya
HBM menggambarkan pentingnya bukti bahwa model ini efektif dalam
kepercayaan individu dan kaitannya dengan perilaku Kesehatan
memeriksa bagaimana perubahan seperti penyalah guanaan alcohol atau
dalam kepercayaan dapat merokok yang terbatas.
menyebabkan perubahan perilaku
HBM membantu memeriksa biaya HBM tidak mengenal peran keluarga dan
dan manfaat dari setiap aktivitas. kehidupan sosial.
HBM tidak mengidentifikasi faktor HBM tidak mengenal peran keluarga dan
penentu kesehatan yang lebih luas. kehidupan sosial.
Hambatan yang dirasakan diikuti HBM tidak memahami bahwa tidak
oleh kerentanan yaitu dua dimensi semua tips untuk bertindak memiliki
terpenting dalam memprediksi bobot yang sama, misalnya poster tidak
perubahan. memiliki efek yang sama dengan
keluarga yang sakit.
Sumber: green & tones (2010); Naidoo & Wills (2009); pender et al. (2010) dalam
Gottwald & Brown (2012)
Konsep Penerapan
Perceived susceptibility Wanita memiliki persepsi bahwa
mereka bisa terkena kanker payudara.
Perceived seriousness/severity Wanita percaya bahwa kanker
payudara adalah penyakit yang
berbahaya dan menyakitkan, sehingga
diperlukan tindakan pencegahan.
Perceived benefits Wanita menganggap pemeriksaan
SADARI (pemeriksaan payudara
sendiri) sebagai tindakan pencegahan
yang bermanfaat
Perceived barriers Perempuan harus menghitung masa
subur terlebih dahulu sebelum
melaukan SADARI sehingga muncul
keengganan dalam melakukanya
Cues to action Wanita harus menghitung masa
suburnya sebelum SADARI, sehingga
muncul keengganan dalam melakukan
tindakan nyata SADARI dan membuat
jadwal masa menstruasi sehingga
mengetahui masa subur.
Self efficacy Merasa percaya diri setelah melakukan
SADARI.
Salah satu Contoh penggunaan HBM adalah dalam kegiatan imunisasi untuk
menimbulkan kesan bahwa orang yang mengikuti program imunisasi tertipu untuk
percaya (Maulana, 2009: 54):
Setiap bagian dari instrumen pertanyaan memiliki skor sendiri tergantung pada
penanya. Skor yang dihasilkan memberi arah kepada rumah sakit dalam menentukan
strategi khusus untuk menarik masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Health belief model adalah sebuah konsep yang mengungkapkan
alasan mengapa orang terlibat dalam perilaku sehat atau tidak (Becker, 1984).
Health belief model juga dapat diartikan sebagai konstruksi teoritis mengenai
keyakinan individu tentang perilaku sehat (Conner dan Norman, 2005).
Belieft berarti percaya atau percaya dalam bahasa Inggris. Jadi, iman
adalah keyakinan terhadap sesuatu yang menimbulkan perbuatan atau pola
tingkah laku tertentu, misalnya diyakini bahwa mandi dapat membersihkan
badan dari kotoran (Putri, 2016). Pada saat yang sama, Hayden (2017:67)
mengatakan bahwasannya keyakinan sangat dekat dengan budaya, yaitu
persepsi seseorang tentang sesuatu yang benar, meskipun itu bukan
kebenaran. Jadi, dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
belieft adalah kepercayaan terhadap sesuatu, benar atau salah, yang
dipengaruhi budaya sedemikian rupa sehingga mengarah pada tindakan
atau perilaku dari kepercayaan tersebut.
Model adalah representasi dari suatu obyek, objek atau ide dalam
bentuk penyederhanaan dari kondisi atau fenomena alam (Mahmud,
2008:1). Sementara itu, pengertian model terkait dengan model Sancredo
adalah representasi dari suatu gagasan dalam suatu keadaan. Model S
Health Belief sejauh ini merupakan teori yang paling banyak digunakan
dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan (Glanz & Lewis, 2002;
National Cancer Institute (NCI), 2003).
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan
tenaga Kesehatan supaya lebih paham tentang konsep Health Belieft Model sehingga
dapat berguna untuk menyusun Langkah-langkah dalam Tindakan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Purwodihardjo, O. M., & Suryani , A. O. 2020. Jurnal Perkotaan. Aplikasi health belief
model dalam penanganan pandemi covid-19 di provinsi dki jakarta, Vol. 12 No.
1 (21-38). Diakses dari 1262-Article Text-6586-2-10-20210219.pdf
Agustina, S.A. 2019. HEARTY Jurnal Kesehatan Masyarakat. Hubungan komponen
health belief model dengan upaya pencegahan infeksi menular seksual pada
ibu rumah tangga melalui penggunaan kondom, Vol. 7 No. 2 (47-88). Diakses
dari 28746750-1-SM (1).pdf
Agustina, S.A. 2019. HEARTY Jurnal Kesehatan Masyarakat. Hubungan komponen
health belief model dengan upaya pencegahan infeksi menular seksual pada
ibu rumah tangga melalui penggunaan kondom, Vol. 7 No. 2 (47-88). Diakses
dari 28746750-1-SM (1).pdf
BAB II. Diakses dari BAB_2.pdf. Diakses pada 31 Oktober 2021.
Pakpahan, M., Siregar, D., dkk. 2021. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Yayasan Kita Menulis : Februari 2021. Diakses dari
http://lib.stikes-mw.id/wpcontent/uploads/2021/03/FullBook-Promosi-
Kesehatan-dan-PerilakuKesehatan.pdf
BAB II. Diakses dari
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/4223/06bab2_arlini_
10050010059_skr_2014.pdf?Sequence=6&isAllowed=y#:~:text=Health
%20belief%20model%20dikembangkan%20oleh,akan%20berhubungan
%20dengan%20kondis i%20kesehatannya. Diakses pada 31 Oktober 2021.
BAB II. UIN Surabaya. Diakses dari http://digilib.uinsby.ac.id/13200/5/Bab%202.pdf
Purwodihardjo, Otty Mulijaty, dan Suryani Angela Oktavia. 2020. Jurnal Perkotaan.
Aplikasi health belief model dalam penanganan pandemi covid-19 di provinsi
dki jakarta. Vol. 12 No. 1 Hal. 21–38.
Nugrahani,Rosi Rizqy dkk. 2017. Journal of Epidemiology and Public Health. Health
Belief Model on the Factors Associated with the Use of HPV Vaccine for the
Prevention of Cervical Cancer among Women in Kediri, East Java., 2(1): 70-81
Purwodihardjo, O. M., & Suryani , A. O. 2020. Jurnal Perkotaan. Aplikasi health belief
model dalam penanganan pandemi covid-19 di provinsi dki jakarta, Vol. 12 No.
1 (21-38). Diakses dari 1262-Article Text-6586-2-10-20210219.pdf