Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH URUSAN UMUM RUMAH TANGGA RS

“Manajemen Laundry Rumah Sakit”

Disusun oleh :

Naufal Pratama Efendi


1906311804

Program Studi Administrasi Rumah Sakit


Program Vokasi UI
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulilah saya panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat

rahmatNya, maka saya bisa menyelesaikan makalah UURT RS berjudul “Manajemen

Laundry Rumah Sakit”. Dibuatnya makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata

kuliah UURT RS.

Saya sangat berharap, makalah ini bisa memberi banyak manfaat untuk setiap orang

yang membacanya. Dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang Manajemen Laundry

RS bagi kita semua.

Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk setiap pihak

yang sudah mendukung terlaksananya tugas makalah “Manajemen Laundry Rumah Sakit”

berupa sumber-sumber pendukung. Terlebih kepada Ibu Nur Fadillah Dewi, M.K.M yang

telah memberikan bimbingan agar tugas ini dapat terlaksana dengan baik.

Demikian saya sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak pendukung. Karena

masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka saya menerima setiap

masukan yang tentunya membangun kinerja saya dalam membuat sebuah makalah.

Bekasi, 15 Maret 2020

Penyusun,
Naufal Pratama Efendi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen Laundry RS.......................................................................................3
2.2 Tugas dan Fungsi Manajemen Laundry RS............................................................................3
2.3 Dasar Hukum Manajemen Laundry RS..................................................................................3
2.4 Persyaratan Umum Laundry RS.............................................................................................4
2.5 Struktur Pengelolaan Instalasi Laundry RS...........................................................................5
2.6 Alur Linen Instalasi Laundry RS.............................................................................................5
2.7 Sarana dan Prasarana Instalasi Laundry RS..........................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Rumah sakit dalam memberikan
pelayanan medik tidak akan berjalan lancar jika tidak ditunjang oleh pelayanan non
medik. Salah satu yang akan dibahas disini adalah instalasi non medik berupa instalasi
laundry.
Instalasi laundry merupakan unit penunjang non medik yang memberikan
pelayanan linen terutama kepada pasien kamar bedah dan rawat inap. Laundry RS
adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi sarana penunjangnya berupa mesin
cuci, alat dan disinfektan, mesin uap (steam boiler), pengering, meja dan mesin
setrika. Instalasi ini dibuat sebagai upaya meminimalisir infeksi nosokomial, karena
salah satu tanda keberhasilan suatu rumah sakit dapat dilihat dari rendahnya tingkat
infeksi nosokomial yang terjadi.
Linen merupakan semua bahan/alat yang terbuat dari alat tenun. Linen di
rumah sakit sangat dibutuhkan pada semua ruangan dalam melakukan pelayanan.
Kebutuhan setiap ruangan terhadap linen bervariasi, baik jenis, jumlah dan
kondisinya. Pengelolaan linen yang baik mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan monitoring evaluasi akan memberikan manfaat bagi rumah sakit
dengan menciptakan ketersediaan bahan linen dalam mendukung pelayanan yang
diberikan kepada pasien.
Pengelolaan linen RS di Indonesia berdasarkan pedoman pengelolaan linen RS
yang dikeluarkan oleh Depkes (2004) menyatakan bahwa selama ini masih terdapat
kendala-kendala dalam pengelolaan linen di rumah sakit. Kendala-kendala tersebut
antara lain seperti: kualitas linen rumah sakit yang kurang baik, adanya noda yang
tidak hilang pada linen saat pencucian, ketepatan penyedian linen di ruangan, tidak
adanya pemisahan linen kotor infeksius dan linen non infeksius, dan lain sebagainya.
Kendala-kendala tersebut karena tidak adanya pengelolaan linen yang baik. Rumah
sakit masih banyak yang menganggap bahwa pengelolaan linen bukanlah hal yang
mendesak dan prioritas.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, makalah ini akan membahas tentang:
1. Pengertian Manajemen Laundry Rumah Sakit
2. Tugas dan Fungsi Manajemen Laundry Rumah Sakit
3. Dasar Hukum Manajemen Laundry Rumah Sakit
4. Struktur Organisasi Laundry Rumah Sakit
5. Persyaratan Umum Laundry Rumah Sakit
6. Alur linen Instalasi Laundry Rumah Sakit
7. Sarana Prasarana Instalasi Laundry Rumah Sakit

1.3 Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Urusan Rumah
Tangga Rumah Sakit serta memberikan informasi lebih lengkap mengenai topik
Manajemen Laundry Rumah Sakit.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Laundry RS


Manajemen Laundry Rumah Sakit adalah sistem yang digunakan untuk mengatur
segala aktivitas didalam Instalasi Laundry Rumah Sakit. Laundry rumah sakit merupakan
tempat penyucian linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci,
alat dan bahan desinfektan, mesin uap, pengering, meja dan meja setrika. Unit laundry
merupakan unit yang melakukan pengolahan linen rumah sakit, khususnya linen yang
merupakan kelengkapan tempat tidur pasien rawat inap. Salah satu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah melalui pelayanan penunjang non
medik, khususnya dalam pengelolaan linen di rumah sakit.

2.2 Tugas dan fungsi manajemen laundry RS


1. Merencanakan kebutuhan linen RS
2. Merencanakan kebutuhan bahan pencuci
3. Menjaga kebersihan linen
4. Merawat dan melaporkan kerusakan alat produksi linen
5. Mengatur sistem distribusi untuk kelancaran pelayanan linen
6. Memelihara peralatan laundry
7. Menyusun laporan kegiatan unit linen dan laundry
8. Mengawasi kegiatan unit linen dan laundry
9. Melaksanakan stock opname secara periodik

2.3 Dasar hukum Manajemen laundry RS


1. UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.
2. UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
5. PP No. 85/1999 tentang perubahan PP No. 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan limbah
Berbahaya dan Racun.
6. PP No. 20 tahun 1990 tentang Pencemaran Air.
7. PP No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL.
8. Permenkes RI No. 472/Menkes/Peraturan/V/1996 tentang Penggunaan Bahan
Berbahaya bagi Kesehatan.
9. Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1992 tentang Penyediaan Air Bersih dan Air
Minum.

3
10. Permenkes No. 986/Menkes/Per/IX/1992 tentang Penyehatan Lingkungan Rumah
sakit.
2.4 Persyaratan Umum Laundry RS
Persyaratan umum untuk laundry di rumah sakit adalah
1. Ditempat laundry tersedia kran air bersih dengan kualitas dan tekanan aliran yang
memadai, air panas untuk desinfeksi dan tersedia desinfektan.
2. Peralatan cuci dipasang permanen dan diletakan dekat dengan saluran pembuangan air
limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenisjenis linen yang berbeda.
3. Tersedia ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen infeksius dan non
infeksius
4. Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang dilengkapi dengan
pengolahan awal (pre-treatment) sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah.
5. Laundry harus disediakan ruang-ruang terpisah sesuai dengan kegunaannya yaitu
ruang linen kotor, ruang linen bersih, ruang untuk perlengkapan kebersihan, ruang
perlengkapan cuci, ruang kereta linen, kamar mandi dan ruang peniris atau pengering
untuk alat-alat termasuk linen.
6. Untuk rumah sakit yang tidak mempunyai laundry tersendiri, pencuciannya dapat
bekerjasama dengan pihak lain dan pihak lain tersebut harus mengikuti persyaratan
tatalaksana yang telah ditetapkan.

2.5 Struktur Pengelolaan Instalasi Laundry RS

Kepala Instalasi
Laundry RS

Staff Sandang Staff Laundry

4
2.6 Alur Linen Instalasi Laundry RS
A. Pengumpulan
1. Pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius dimulai dari sumber dan
memasukkan linen kedalam kantong plastik sesuai jenisnya serta diberi label.
2. Menghitung dan mencatat linen diruangan.
3. Dilarang melakukan perendaman linen kotor di ruangan sumber.
B. Penerimaan
1. Mencatat linen yang diterima dan telah dipilah antara infeksius dan non infeksius.
2. Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya.
C. Pencucian
1. Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mensin cuci dan
kebutuhan deterjen dan disinfektan.
2. Membersihkan linen kotor dari tinja, urin, darah dan muntahan dengan menggunakan
mesin cuci infeksius.
3. Mencuci dikelompokan berdasarkan tingkat kekotorannya.
4. Pengeringan linen dengan mesin pengering (dryer) sehingga didapat hasil
pengeringan yang baik.
5. Penyeterikaan dengan mesin seterika uap, mesin flat ironer sehingga didapat hasil
seterikaan yang baik.
6. Linen bersih harus ditata sesuai jenisnya dan sistem stok linen (minimal 4 bagian)
dengan sistem first in first out.
D. Distribusi
Dilakukan berdasarkan kartu tanda terima dari petugas penerima, kemudian petugas
menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan sesuai kartu tanda terima.
E. Pengangkutan
1. Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan kantong yang
digunakan untuk membungkus linen kotor.
2. Menggunakan kereta yang berbeda dan tertutup antara linen bersih dan linen kotor.
Untuk kereta linen kotor didesain dengan pintu membuka keatas dan untuk linen bersih
dengan pintu membuka ke samping, dan pada setiap sudut sambungan permukaan kereta
harus ditutup dengan pelapis (siller) yang kuat agar tidak bocor.
3. Kereta dorong harus dicuci dengan disinfektan setelah digunakan mengangkut linen
kotor.
4. Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan bersamaan.

5
5. Linen bersih diangkut dengan kereta dorong yang berbeda warna.
6. Rumah sakit yang tidak mempunyai laundry tersendiri, pengangkutannya dari dan
ketempat laundry harus menggunakan mobil khusus.
Petugas yang bekerja dalam pengelolan laundry linen harus menggunakan alat
pelindung diri seperti masker, sarung tangan, apron, sepatu boot, penutup kepala, selain itu
dilakukan pemeriksaaan kesehatan secara berkala, serta harus memperoleh imunisasi
hepatitis B setiap 6 (enam) bulan sekali. Untuk rumah sakit yang tidak mempunyai
laundry tersendiri, pencuciannya dapat bekerjasama dengan pihak lain dan pihak lain
tersebut harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,
serta dilakukan pengawasan penyelenggaraan linen secara rutin oleh pihak rumah sakit.
Tabel alur linen

6
2.7 Sarana dan Prasarana Instalasi Laundry RS
Sarana
Sarana fisik untuk instalasi pencucian mempunyai persyaratan tersendiri, terutama
untuk pemasangan peralatan pencucian yang baru, Sebelum pemasangan, data lengkap
SPA (sarana, prasarana, alat) diperlukan untuk memudahkan koordinasi dan jejaring
selama pengoperasiannya. Tata letak dan hubungan antar ruangan memerlukan
perencanaan Teknik yang matang, untuk memudahkan penginstalasian termasuk instalasi
listrik, uap, air panas dan penunjang lainnya, misalnya mendekatkan power house dengan
steam boiler dan penunjang lainnya.
Sarana fisik instalasi pencucian terdiri beberapa ruang antara lain :
A. Ruang penerimaan linen
1. Meja peneriman yaitu untuk linen yang terinfeksi dan tidak terinfeksi. Linen yang
diterima harus sudah terpisah, kantung warna kuning untuk yang terinfeksi dan
kantung warna putih untuk yang tidak terinfeksi.
2. Timbangan duduk.
3. Ruang yang cukup untuk troli penibangan linen kotor untuk diiakukan desinfeksi
sesuai standard Sanitasi Rumah Sakit. Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan
memasang fan atau exhaust fan danpenerangan minimal kategori pencahayaan C =
100-200 lux sesuai Pedoman Pencahayaan Rumah Sakit.
B. Ruang pemisah linen
Ruang ini memuat meja panjang untuk mensortir jenis linen yang tidak terinfeksi.
Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan rnemasang fan atau exhaust fan dan
penerangan minimal kategori pencahayaan D = 200-500 Lux sesuai Pedornan
Pencahayaan Rumah Sakit, lantai dalam ruang ini tidak boleh dari bahan yang licin.
C. Ruang pencuci dan pengeringan linen
1. Mesin cuci
2. Mesin pengering
D. Ruang penyetrikan linen
1. Penyetrikaan linen menggunakan Flatuorb lroners, pressing ironer yang
mernbutuhkan tenaga listrik sekitar 3,8 Kva - 4 Kva per alat atau jenis yang
menggunakan uap dari boiler dengan tekanan kerja uap sekitar 5 kg/cm2 dan tenaga
listrik sekitar 1 Kva per unit alat.

7
2. Alat setrika biasa yang menggunakan listrik sekitar 200 kva per alat. Sirkulasi udara
perlu diperhatikan dengan memasangfan dan exhaust fan untuk penerangan minimal
kategori pencahayaan D = 200-500 Lux sesuai Pedoman Pencahayaan Rumah Sakit.
E. Ruang penyimpanan linen
1. Lemari dan rak untuk menyirnpan linen
2. Meja administrasi Ruang ini bebas dari debu dan pintu selalu tertutup. Sirkulasi udara
dipertahankan tetap baik dengan memasangfan/exhaust fan dan penerangan minimal
kategori pencahayaan D= 200-500 Lux sesuai Pedoman Pencahayaan Rumah Sakit,
suhu 22-270C dan kelembaban 45-75% RH.
F. Ruang disribusi linen
Meja panjang untuk penyerahan linen bersih kepada pengguna

Prasarana
A. Prasarana air
Prasarana air untuk instalasi pencucian memerlukan sedikitnya 4oo/o dari kebutuhan
air di rumah sakit atau diperkirakan 200 liter per tempat tidur per hari. Kebutuhan air
untuk proses pencucian dengan kualitas air bersihsesuai standar baku mutu air.
B. Prasarana listrik
Sebagian besar peralatan pencucian menggunakan daya listrik. Kabel yang diperlukan
untuk instalasi listrik sebagai penyalur daya digunakan kabel dengan jenis NYY untuk
instalasi dalam gedung, dan jenis NYFGBY untuk instalasi luar gedung pada kabel Feeder
antara panel induk utama sampai panel Gedung Instalasi. Pada Persyararan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) untuk pendistribusian daya listrik yang besar, kabel
Feeder harus disambung langsung dengan Panel Utama (Main Panel) Rumah Sakit, atau
Panel Utama Distribusi (Kios). Yang digunakan di Instalasi Pencucian terbagi dua bagian
(line) yaitu instalasi penerangan dan instalasi tenaga. Daya di instalasi pencucian cukup
besar terutama untuk mesin cuci, mesin pemeras, mesin pengering, dan alat setrika.

8
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Manajemen Laundry Rumah Sakit adalah suatu unit
yang sangat penting keberadaanya di Rumah Sakit, karena dapat mencegah terjadinya infeksi
silang dan infeksi nosokomial bagi pasien serta petugas di rumah sakit dengan mengelola dan
mengendalikan bahan-bahan linen di rumah sakit. Karena Instalasi ini dibuat sebagai upaya
meminimalisir infeksi nosokomial, tentunya dengan pengelolaan dan tata lakasana yang baik
dan benar sesuai standart pencucian (Infeksius dan non infeksius).

Saran

Setiap rumah sakit perlu meningkatkan kualitas pelayanan unit laundry agar mutu nya
terjamin dengan baik serta memperhatikan kinerja unit laundry di rumah sakit itu sendiri.
Karena peran unit laundry dalam Rumah Sakit sangat penting terlebih dalam upaya rumah
sakit melakukan pengurangan penyebaran infeksi nasakomial.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.beritasatu.com/kesehatan/417877/manajemen-laundry-yang-benar-di-rumah-sakit

https://id.scribd.com/document/411215562/Makalah-Linen-Rumah-Sakit

https://harimukti-teknik.com/sop-laundry-rumah-sakit/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55274/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

http://www.gaingon.net/ahihipdf/3241536137557511.pdf

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fgalihendradita.wordpress.com
%2F2016%2F04%2F21%2Fkumpulan-alur-pelayanan-rumah-sakit-kelas-a-dan-b-kumpulan-alur-
depkes-ri
%2F&psig=AOvVaw1ie6PkjFj4S6_XUZiang0w&ust=1584493050092000&source=images&cd=vfe&ved
=0CAMQjB1qFwoTCPiTgt2moOgCFQAAAAAdAAAAABBL

10

Anda mungkin juga menyukai