Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah sakit, perlu adanya prosedur dan tata laksana
dari suatu unit kerja. Untuk itu disusunlah PEDOMAN PELAYANAN URUSAN LAUNDRY RS
KARTIKA CIBADAK SUKABUMI.
Dengan adanya buku Pedoman Urusan Laundry ini diharapkan tercipta pengelolaan urusan laundry
dan linen yang efektif dan efisien.
Kami sadar bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan masukanmasukan dari berbagai pihak untuk melakukan revisi yang akan dilakukan secara berkala. Akhir
kata kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan buku ini.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah melalui pelayanan penunjang medik,
khususnya dalam pengelolaan linen di rumah sakit. Linen di rumah sakit dibutuhkan di setiap ruang perawatan.
Kebutuhan akan linen di setiap ruangan ini sangat bervariasi, baik jenis, jumlah dan kondisinya. Alur
pengelolaan linen cukup panjang, membutuhkan pengelolaan khusus dan banyak melibatkan tenaga kesehatan
dengan bermacam-macam klasifikasi. Klasifikasi tersebut terdiri dari ahli manajemen, teknisi, perawat, tukang
cuci, penjahit, tukang setrika, ahli sanitasi, serta ahli kesehatan dan keselamatan kerja.
Untuk mendapatkan kualitas linen yang baik, nyaman dan siap pakai, diperlukan perhatian khusus seperti
kemungkinan terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunaan bahan-bahan kimia.
B. Tujuan
Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan linen di rumah sakit.
Khusus

Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan linen di rumah sakit.

Sebagai pedoman kerja untuk mendapakan linen yang bersih, kering, rapi, utuh dan siap pakai.

Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya infeksi silang.

Untuk menjamin tenaga kesehatan, penunjang, kontraktor dan lingkungan dari terpapar dari bahaya
potensial.

Untuk menjamin ketersediaan linen di setiap unit di rumah sakit.


C. Ruang Lingkup Pelayanan

Kegiatan
aa

Hubungan kerja antar instalasi perawatan

aa

Pengelolaan linen

Rincian Kegiatan
1. Hubungan kerja antar instalasi perawatan
aaProses kegiatan laundry berhubungan dengan unit lain di rumah sakit antara lain :
aaPelayanan linen untuk instalasi keperawatan
aaKesehatan Lingkungan (IPAL)

aa Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


aa IPSRS ( Pemeliharaan alat )
Buku Pedoman Pelayanan Laundry

aa Pengelolaan linen
Pengelolaan linen di rumah sakit merupakan tanggung jawab dari penunjang medik. Saat ini struktur
pengelolaan linen sangat beragam pada umumnya diserahkan pada bagian rumah tangga .
Tata laksana pengelolaan linen terdiri dari :

Perencanaan

Penerimaan linen kotor

Penimbangan

Penyortiran/ Pemilahan

Proses Pencucian

Pengeringan

Sortir noda

Penyetrikaan

Sortir linen rusak

Pelipatan

Penyimpanan di lemari linen

Distribusi

Pencatatan dan Pelaporan

D. Batasan Operasional
Batasan operasional di unit laundry dan linen hanya sebatas pemeliharaan dan pengolaan linen yang
digunakan pasien sesuai kebutuhan Rumah Sakit, mulai dari penyortiran, pencucian, penyetrikaan,
penyimpanan dan pendistribuasian ke ruangan ruangan.
E. Landasan Hukum
UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan hidup
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang pedoman
manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3) si Rumah Sakit.
PP No. 85/1999 tentang perubahan
PP No. 20 tahun 1990 tentang Pencemaran Air.
PP No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL
Permenkes RI No. 472/Menkes/Peraturan/V/1996 tentang Penggunaan Bahan Berbahaya bagi Kesehatan.
Keputusan Menteri kesehatan republik indonesia nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Buku Pedoman Pelayanan Laundry

Kesehatan lingkungan Rumah Sakit.


BAB II
STANDAR KETENAGAAN
aa

Kualifikasi Sumber Daya Manusia


KEPALA URUSAN LAUNDRY
Kualifikasi Pendidikan

: D III/SMA

Atasan Langsung

: Manager umun

Bawahan Langsung

: Pelaksana Laundry dan linen

Atasan Tidak Langsung : 1. Direktur


2. Wakil Direktur Umum
3. Wakil Direktur Medis
4. Manager Keperawatan/ Rumah Tangga
Bawahan Tidak Langsung

: Pelaksana Laundry

PETUGAS PEYETRIKA LINEN


Kualifikasi Pendidikan

: SMA

Atasan Langsung

: Kepala Urusan Laundry

Bawahan Langsung
Atasan Tidak Langsung

: --: 1. Direktur
2. Wakil Direktur Umum
3. Wakil Direktur Medis
4. Manager Rumah Tangga
5. Manager Keperawatan/Rumah Tangga

Bawahan Tidak Langsung

: ---

PETUGAS PENCUCIAN LINEN


Kualifikasi Pendidikan

: SMA

Atasan Langsung

: Kepala Urusan Laundry

Bawahan Langsung

: ---

Atasan Tidak Langsung

: 1. Direktur
2. Wakil Direktur Umum
3. Wakil Direktur Medis
4. Manager Rumah Tangga
5. Manager Keperawatan/Rumah Tangga

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

Bawahan Tidak Langsung

PETUGAS PENDISTRIBUSIAN LINEN


Kualifikasi Pendidikan

: SMA

Atasan Langsung

: Kepala Urusan Laundry

Bawahan Langsung

: ---

Atasan tidak Langsung

: 1. Direktur
2. Wakil Direktur umum
3. Wakil Direktur Medis
4. Manager Rumah Tangga
5. Manager Bidang/Bagian

Bawahan Tidak Langsung

: ---

Distribusi Ketenagaan

aa

Kepala Urusan Laundry

Merencanakan penambahan linen, penambahan petugas laundry dan penambahan mesin sesuai kualitas
standar dan kebutuhan laundry.

Mengkoordinasikan urusan laundry sehingga proses penurunan linen kotor, proses pensortiran dan pencucian
dapat berjalan sesuai prosedaur dan dapat menghasilkan mutu linen yang baik.

Bertanggung jawab terhadap seluruh linen yang ada di RS kartika cibadak, baik yang ada diurusan laundry
maupun di urusan perawatan.

Membuat prosedur sebagai pedoman kegiatan yang berhubungan di urusan laundry.

Memantau seluruh kegiatan urusan laundry yang dimulai dari pensortiran, pencucian dan pemeliharaan alat
dan pelaksanaan prosedur kerja.

Melakukan pemantauan linen yang ada di masing-masing instalasi perawatan secara continue, baik kualitas
maupun jumlahnya minimal satu bulan sekali.

Melakukan pembinaan kepada seluruh petugas laundry dalam upaya peningkatan kualitas SDM urusan
laundry.

Petugas Pencucian Linen

Menimbang jumlah linen kotor yang diberikan oleh petugas pengumpul linen kotor.

Mencatat dalam buku ekspedisi distribusi linen harian.

Memisahkan linen sesuai dengan jenis kotor, jenis linen dan warna linen.

Menyiapkan alat dan bahan chemical yang akan digunakan untuk mencuci.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

Melakukan proses pencucian linen sesuai prosedur pencucian yang telah di tetapkan.

Melakukan pemeriksaan mesin cuci sebelum di gunakan.

Melakukan pengeringan linen sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.

Memeriksa kembali mesin cuci sebelum di gunakan.

Membuat laporan jika terjadi kerusakan dan kesalahan dalam proses pencucian kepada Kepala Urusan
Laundry.

Petugas Peyetrika Linen

Memilah dan mengelompokan linen sesuai jenis linen.

Mengontrol peralatan setrika yang di gunakan.

Menyiapkan setrika uap dan meja panyetrikaan.

Melakukan proses penyetrikaan sesuai dengan prosedur penyetrikaan.

Merapihkan hasil linen yang telah disetrika ke dalam lemari penyimpanan sesuai dengan jenis dan tempat
yang ditentukMerencanakan penambahan linen, penambahan petugas laundry dan penambahan mesin
sesuai kualitas standar dan kebutuhan laundry.

Mengkoordinasikan urusan laundry sehingga proses penurunan linen kotor, proses pensortiran dan
pencucian dapat berjalan sesuai prosedaur dan dapat menghasilkan mutu linen yang baik.

Bertanggung jawab terhadap seluruh linen yang ada di RS kartika cibadak, baik yang ada diurusan laundry
maupun di urusan perawatan.

Membuat prosedur sebagai pedoman kegiatan yang berhubungan di urusan laundry.

Memantau seluruh kegiatan urusan laundry yang dimulai dari pensortiran, pencucian dan pemeliharaan alat
dan pelaksanaan prosedur kerja.

Melakukan pemantauan linen yang ada di masing-masing instalasi

perawatan secara continue, baik

kualitas maupun jumlahnya minimal satu bulan sekali.

Melakukan pembinaan kepada seluruh petugas laundry dalam upaya peningkatan kualitas SDM urusan
laundry.

Memeriksa dan merapihkan kembali alat setrika dan meja setrika yang telah digunakan.

Membuat laporan jika terjadi kerusakan dan kesalahan dalam proses penyetrikaan kepada Kepala Urusan
Laundry.

Petugas Distribusi Linen

Menyimpan linen yang telah disetrika ke dalam lemari penyimpanan menurut lantai perawatannya.

Mendistribusian linen dengan cara memberikan linen bersih sesuai jumlah linen kotor yang di berikan.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

Mencatat semua jumlah linen yang diberikan dalam proses distribusi { Hutang laundry/Perawatan }

Melakukan koordinasi dengan instalasi terkait sehubungan dengan kebutuhan linen bersih.

Memelihara kebersihan dan peralatan yang di gunakan dalam proses distribusi.

aa Pengaturan Jaga
1) Jumlah petugas laundry RS KARTIKA CIBADAK yaitu 4 {empat} orang petugas laundry, dan 1 {satu}
orang Kepala Urusan dengan waktu dinas sebagai berikut :

Hari kerja urusan laundry yaitu hari Senin s/d Minggu, kecuali Kepala Urusan, hari kerja Senin s/d
Sabtu.

Diantara hari kerja tersebut di atas, ada 1 {satu} orang petugas akan bergantian mendapat libur sehingga
pada 1 {satu} hari kerja ada 3 {tiga} orang jika dalam satu hari ada yang libur/cuti.

2) Waktu kerja urusan laundry terdiri atas 2 {dua} shift, yaitu :

Shift I/Shift pagi terdiri dari 2 orang petugas : Pukul 07.00 15.00 WIB

Shift midlle terdiri dari 1 orang petuga : pukul 10.00- 18.00 WIB

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

BAB III
STANDAR FASILISAS
1. Denah Ruangan
a. Denah Sebelum

Ruang Pencucian dan


pengeringan

Ruang
Setrika

Ruang
Pemilahan

Jalur Linen kotor

Ruang Linen Bersih

Jalur Linen bersih

Keterangan :
Jalur distribusi linen kotor masuk dengan linen bersih keluar masih satu jalur.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

b. Denah sesudah
Drainase

Meja Setrika

Ruang
Penyetrikaan

Mein
Cuci I

Mesin
Pengeri
ng
Besar

Mein
Cuci II

Ruang
pemilahan
linen kotor

Mesin
Pengering
kecil

Ruang Pencucian
dan pengeringan

Pintu geser

Kamar
Mandi

Loket linen
bersih

Lemari linen
bersih

Lemari
linen
bersih

Lemari linen
bersih

Ruang Linen Bersih


Meja Adm

Lemari linen
bersih

Lemari
linen
bersih

Lemari linen bersih

Lemari linen
bersih

Lemari linen
bersih

Tempa
t APD

Wastafel
cuci tangan

JALUR
LINEN
BERSIH

JALUR
LINEN
KOTOR

Lemari linen
bersih

Keterangan :
Jalur distribusi linen dipisahkan antara linen kotor masuk dengan linen bersih keluar

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

aa Standar Fasilitas
Sarana fisik untuk instalasi laundry mempunyai persyaratan tersendiri, terutama untuk pemasangan peralatan
pencucian baru. Sebelum pemasangan, data lengkap sarana dan prasarana alat diperlukan untuk mempermudah
koordinasi selama pengoperasiannya. Tata letak dan hubungan antar ruangan memerlukan perencanaan teknik
yang matang, untuk memudahkan penginstalasian termasuk instalasi listrik, uap, air panas dan penunjang
lainnya, sarana fisik instalasi laundry terdiri beberapa ruang antara lain :

Ruang Pemisahan/ pemilahan linen kotor.


Ruangan ini memuat bak untuk mensortir jenis linen antara infeksius dan non infeksius serta ember untuk
penyimpanan linen kotor. Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan memasang fan atau exhaust fan dan
penerangan yang cukup.

Ruang pencucian dan pengeringan linen.


Ruang ini memuat :

Mesin cuci

Mesin pengeringan

Trolley kotak kecil untuk linen bersih basah setelah dicuci

Ruangan ini disiapkan instalasi air bersih dengan drainasenya, sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan
memasang exhaust fan dan penerangan yang cukup.

Ruang penyetrikaan linen.


Ruangan ini memuat :

Penyetrikaan linen menggunakan setrika biasa dengan kapasitas 2000 watt..

Kursi-kursi

Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan memasang exhaust fan dan penerangan yang cukup.

Ruang penyimpanan linen bersih dan penjahitan.


Ruangan ini memuat :

Lemari dan rak untuk menyimpan linen bersih

Meja administrasi

Kursi

Ruangan ini bebas dari debu dan pintu selalu tertutup, Sirkulasi udara dipertahankan dan penerangan yang
cukup.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Buku Pedoman Pelayanan Laundry

10

Tata laksana pengelolaan linen di rumah sakit cukup penting , diawali perencanaan, salah satu subsistem
pengelolaan linen adalah proses pencucian. Alur aktifitas fungsional dimulai dari penerimaan linen kotor,
penimbangan, proses pencucian, pemerasan, pengeringan, sortir noda, penyetrikaan, sortir linen rusak,
pelipatan, merapikan, mengepak atau mengepas, menyimpan, dan mendistribusikan ke unit-unit yang
membutuhkannya, sedangkan linen yang rusak di kirim ke kamar jahit.
Untuk melaksanakan aktifitas tersebut dengan lancar dan baik, maka di perlukan alur yang terencana
dengan baik. Peran sentral lainnya adalah perencanaan, pengadaan, pengelolaan, pemusnahan, kontrol dan
pemeliharaan fasilitas kesehatan dan lain-lain sehingga linen dapat tersedia di unit-unit yang
membutuhkan.

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINEN LAUNDRY


aa Persyaratan
Suhu air panas pada pencucian 70oC dalam waktu 25 menit hingga 95 oC dalam waktu 10
menit
Penggunaan jenis deterjen dan desinfektan untuk proses pencucian yang ramah lingkungan
agar limbah cair yang dihasilkan mudah terurai dengan lingkungan
Standar kuman bagi linen bersih setelah diproses, tidak mengandung 6 x 10 3 Spora Spesies
Bacilus per inci persegi(saat ini belum di lakukan kultur linen)
2. Tata laksana

Tersedianya kran air bersih di tempat laundry dengan kualitas dan tekanan aliran yang
memadai, air panas untuk desinfektan dan tersedianya desinfektan

Peralatan cuci dipasang permanen dan diletakkan dekat dengan saluran pembuangan air
limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis-jenis linen yang tersedia juga
linen-linen yang berbeda

Tersedia ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen infeksius dan non-infeksius

Laundry harus dilengkapi dengan saluran air limbah tertutup lengkap dengan Pre-treatment
(Pengelolaan awal) sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah

Laundry harus disediakan ruang-ruang terpisah sesuai fungsinya, yaitu ruang linen

kotor, ruang linen bersih, ruang perlengkapan kebersihan, ruang perlengkapan cuci, ruang kreta linen,
kamar mandi, dan ruang peniris atau pengering untuk alat-alat termasuk linen
Buku Pedoman Pelayanan Laundry

11

Bagi rumah sakit non-laundry, pencuciannya dapat bekerja sama dengan pihak lain dengan
persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan

Petugas yang bekerja dalam proses di atas harus menggunakan pakaian kerja khusus, alat
pelindung diri, dan dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, serta dianjurkan
memperoleh imunisasi Hepatitis B

3.

Perlakuan terhadap linen


Pengelolaan linen adalah pengelolaan yang meliputi linen bersih dan kotor
Pengelolaan linen kotor terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Linen Infeksius adalah linen kotor oleh kuman penyakit menular. Sumber kuman tersebut
antara lain berasal dari ruang isolasi, ruang perawatan penyakit menular,

instalasi

rawat

jalan, instalasi VK/OK termasuk linen yang terkena cairan tubuh pasien.
2. Linen Non Infeksius adalah linen kotor yang sudah dipakai. Linen ini bersumber antara lain
dari ruang perawatan diantaranya scord pengunjung dan perawat termasuk linen yang tidak
terkena cairan tubuh pasien
4.

Pengelolaan linen laundry adalah proses mengelola linen yang meliputi proses:
a. Pengumpulan
Linen kotor dari masing-masing ruangan dikumpulkan sebelum diangkut ke

tempat pencucian sesuai karateristiknya, dimana linen infeksius dimasukan


dalam kantong berwarna kuning dan linen non infeksius dimasukan ke dalam
kantong berwarna hitam kemudian keduanya dimasukan ke dalam trolley Bulat
(trolley linen kotor) sesuai jadwal menaikan linen.
Yang melakukan pengumpulan linen kotor pada pagi hari adalah petugas laundry

dan sore hari oleh petugas laundry.


Pada saat pengambilan linen kotor petugas laundry mengunakan APD (sarung

tangan, masker jangan mengibas-ngibaskan dan meletakan linen di lantai.


Setiap jadwal pengmbilan linen kotor dilengkapi dengan lampu indikator linen

kotor yang dipasang disetiap lantai (depan lift), agar tidak berpapasan dengan
jadwal

penyajian makan maupun linen bersih.

Di urusan laundry, linen kotor di timbang dan dilakukan proses pencucian.

b.

Pengangkutan

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

12

Linen kotor diangkut dengan menggunakan kereta dorong/trolley bulat.

Linen kotor harus segera dibawa dari tiap-tiap ruangan ke tempat pencucian/laundry 4
(empat) kali sehari.

c.

Proses Pencucian
Dalam proses pencucian dilakukan pemisahan antara linen infeksius dengan linen non
infeksius. Mesin cuci yang digunakan khusus untuk linen infeksius tidak boleh
digunakan untuk linen non infeksius.

Linen Infeksius

Linen kotor infeksius dikeluarkan dari kereta dorong/trolley untuk dilakukan disinfeksi.

Dalam proses pencucian linen kotor harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti
penutup kepala, masker, sarung tangan, apron, gogle, sepatu boot.

Proses disinfeksi linen infeksius dilakukan dengan cara :

Memasukan linen Infeksius ke dalam mesin cuci khusus linen infeksius dengan
beban +/- 7 kg.

Bahan kimia yang digunakan untuk proses disinfeksi linen adalah Zero Bac.

Set program mesin cuci ke Regular I dengan proses pencucian sebagai berikut :

Regular I :
Masukan bayclin/pemutih 74 ml, (untuk linen putih) dan detergen bubuk Brite
(untuk linen berwarna) air dengan temperatur 450C. Proses Regular I ini
untuk
mendekomentasikan linen selama 25 menit.

72

gr

Setelah proses Regular I selesai, set mesin cuci untuk program pencucian biasa yaitu :
Regular II :
Masukkan detergen dan pelembut, untuk pelembut pakaian dan holy
rinse atau pembilasan. Lakukan pencucian selama 45 menit.

Past pada proses

Setelah selesai Regular II, keluarkan linen dari mesin cuci untuk dilakukan proses
pengeringan.
Setelah program Regular I selesai, lanjutkan dengan program pencucian biasa yaitu
Regular II, lakukan pencucian selama 45 menit
linen Non Infeksius

Linen kotor non infeksius dikeluarkan dari kereta dorong/trolley.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

13

Dalam proses pencucian linen kotor harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
seperti masker, sarung tangan, apron, gogle, sepatu boot.

Masukan ke dalam mesin cuci khusus linen non infeksius.

Set mesin cuci untuk prosram pencucian linen non infeksius yaitu :

Regular I
Masukan detergen bubuk dan pelembut pakaian dengan air temperatur 600C, dan pelembut
pakaian pada proses rinse. Lakukan pencucian selama 45
menit.
Setelah selesai proses Regular I, keluarkan linen dari mesin cuci untuk dilakukan
proses pengeringan.
aa

Proses Pengeringan
Penggunaan Mesin Pengering
aa Untuk bahan linen dengan jenis : flanel, Handuk, seperti : Baju

Serut/Baju Bayi, Handuk Bayi, Popok Bayi, Selimut Bayi/Ibu, Stiklaken


dan Vitrase atur temperatur mesin pengering dengan suhu 70 oC

(medium)

dengan kapasitas muatan dari 23 kg.


aa Untuk bahan linen dengan jenis Sprei, Drill, Katun, Terpal, Handuk,

Handuk Besar, Sprei, Baju Kamar Operasi, Baju Seragam, Baju


temperatur mesin pengering sebanyak 70 oC (medium)

seperti

Pengunjung. Atur

dengan kapasitas muatan

dari 23 kg.
aa Linen yang telah dicuci dimasukan dalam mesin pengering dengan

temperatur mesin

High/tinggi (kurang dari 80 oC) digunakan untuk linen katun.

Medium/sedang (kurang dari 70 oC) digunakan untuk linen katun.


Low/rendah (+/- 50 oC) digunakan untuk bahan karet, nylon dan sintetic.
No heat digunakan untuk bahan woll.
Waktu pengeringan 30 menit sampai 60 menit.

Proses Penyetrikaan

Linen yang telah selesai dicuci dan dikeringkan dipilah dan dikelompokan sesuai dengan

jenisnya.

Linen dilipat sesuai dengan standar yang telah ada (kode linen terletak didepan, cara
melipat dibuat untuk mempermudah bagian lain dalam memasang linen).

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

14

Cara menyetrika linen dengan setrika manual :

A. Meja setrika manual diberi alas berupa bahan linen dengan ketebalan maksimal 3 (tiga) lembar

sehingga mempermudah proses penyetrikaan.


B. Petugas laundry menyetrika satu persatu dengan temperatur yang diatur sesuai dengan jenis

bahannya (katun, wool, handuk, dsb).


C. Dalam proses penyetrikaan petugas laundry tidak diperbolehkan menyetrika dengan cara

menumpuk linen dan menyetrikanya dari atas.

Setelah selesai disetrika linen dilipat sesuai ketentuan dan dimasukan pada trolley untuk linen
yang telah disetrika.

Trolley tersebut akan dibawa keruang penyimpanan linen di laundry untuk kemudian akan di
distribusikan ke masing-masing instalasi dan disimpan dilemari instalasi yang bersangkutan
sesuai dengan jenisnya.
Penyimpanan

Setelah dilakukan proses pencucian, pengeringan dan penyetrikaan linen disimpan di


lemari penyimpanan di ruang linen laundry. Linen disimpan berdasarkan jenis dan
instalasi/lantai yang menggunakan.

Tempat penyimpanan linen berupa lemari tertutup untuk menghindari bahaya serangga
dan udara kotor.

Lemari penyimpanan terdapat diruang penyimpanan laundry dan di masing-masing


instalasi perawatan.

Pendistribusian

Pada pagi hari proses pendistribusian dilakukan oleh petugas laundry begitu juga pada siang
atau sore dilakukan oleh petugas laundry. Petugas laundry membawa buku pencatatan
jumlah kinen kotor dan bersih yang akan diserah terimakan kepada perawat.

Apabila jumlah linen yang diterima oleh perawat sesuai dengan jumlah linen yang tercatat
pada buku distribusi linen, maka petugas laundry dan perawat menandatangani buku
distribusi linen tersebut.

Bila jumlah linen bersih yang diterima tidak sesuai dengan jumlah linen kotor yang
diberikan maka jumlah selisih dan penyebabnya harus dicatat terlebih dahulu di kolom
selisih pada buku distribusi linen.

Di instalasi perawatan linen di simpan dilemari sesuai dengan jenisnya.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

15

Penggunaan Linen di Perawatan


Perawatan di RS KARTIKA CIBADAK berdasarkan penggunaan linen terbagi menjadi 10 (Sepuluh)
instalasi, yaitu :
aa

Lt. I Poliklinik

aa

Lt. I Instalasi Gawat Darurat (IGD)

aa

Lt. II Perina

aa

Lt. II Perawatan HIGH CARE UNIT (ICU)


Lt. III rawat Inap Anak (S.VIP, VIP, Kelas)

aa

aa

Lt. II Rawat Inap Obsgyn (S.VIP, VIP, Kelas)

aa

Lt. III Rawat Inap Umum (S.VIP, VIP, Kelas)

aa

Lt. II Kamar Bayi baru lahir

aa

Lt. II ruang OK

aaa

Lt.II ruangVK

Linen bersih dari laundry disimpan dilemari penyimpanan yang ada dimasing-masing sesuai dengan
jenisnya oleh petugas Laundry.

Perawat mengambil linen bersih dilemari penyimpanan linen sesuai dengan jumlah kebutuhan/ yang
akan digunakan.

Perawat menggunakan linen sesuai dengan jenis dan kegunaanya. Misal: lap tangan hanya
digunakan untuk membersihkan/mengeringkan tangan, tidak digunakan untuk membersihkan alat,
dsb.

Perawat meletakan linen kotor di tempat linen kotor.

Petugas kebersihan akan mengambil linen kotor dan menggantinya dengan linen bersih sesuai
dengan prosedur distribusi linen.

Semua jenis dan jumlah linen yang digunakan masing-masing instalasi tercatat di stock buku
laundry
perawatan.
Lemari dan
Penyimpanan

Oleh Perawat

Ruang

Linen
di ruang linen terjadi proses distribusi linen Perawatan
Dalam
penggunaan
sebagai berikut :
Perawatan

Oleh Petugas Laundry


Lemari Penyimpanan
Linen di Laundry

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

OlehPetugas Laundry

Oleh Petugas Laundry


Laundry
Pencucian
Pengeringan

Penyetrikaan

16

Pengangkutan linen bersih dari lemari penyimpanan linen dilaundry ke lemari penyimpanan linen
di ruang perawatan yang dilakukan oleh petugas Laundry dilakukan dengan menggunakan trolley
linen berih {berbentuk kotak}.

Pengankutan linen kotor dari ruang perawatan ke laundry oleh petugas Laundry dilakukan dengan
menggunakan trolley linen kotor {berbentuk bulat}.

Administrasi Pencatatan Pengelolaan Linen


Proses

Administrasi Pencatatan
Pngumpulan Linen Kotor
Pengangkutan Linen Kotor
Proses Pencucian

- Pencatatan jumlah chemical yang


Proses Pengeringan

digunakan

Proses Penyetrikaan

Proses Sterilisasi

Penyimpanan

Pendistribusian

Penggunaan

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

17

a. Format Pencatatan Jumlah Timbangan Linen Kotor


Instalasi
Tgl

Shift
Poli

IGD

Lab

VK/
OK

Perina
/
HCU

P.

Total
P.

Anak Umum

Ket

P. Keb

Pagi
Jam
Siang
Jam
Sore
Jam
Malam
Jam

b. Format Pencatatan Linen Kotor yang diserahkan


No Tgl Jam

Nama

Kotor

Linen

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

Bersih

Hutang
Perawat

Laundry

Paraf

Paraf

Laundry

Perawatan

18

PROSEDUR PELAYANAN LINEN

Proses pelayanan linen terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu :

Perencanaan.
Dalam proses perencanaan ditentukan :

Standar jumlah linen

Standar spesifikasi jenis dan bahan linen


Penentuan standar jumlah linen, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Jumlah tempat tidur/kamar
Frekuensi pemakaian per-shift
Pembagian jumlah linen di laundry dan diruang perawatan
Penghitungan BOR{bed Occupancy Rate} saat ini di hitung 40%
Jenis linen yang digunakan

Penentuan standar spesifikasi jenis dan bahan linen, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

Jenis linen

Jenis bahan

Kualitas bahan

Merk bahan

Ukuran bahan

Lebar bahan

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

19

Pengadaan
Pengadaan linen berdasarkan jenisnya meliputi :
a. Pengadaan penggantian linen rusak.

Pencatatan linen rusak yang sudah tidak dapat diperbaiki,setiap hari

Rekapitulisasi linen rusak per-bulan

Pembuatan Data pelengkap untuk pengajuan penggantian


linen rusak oleh KaUr Laundry :
Rekapitulisasi per-jenis linen dan per-instalasi
Biaya penggantian
Berita acara penghapusan linen
Analisa pengajuan
Perbandingan dengan bulan sebelunnya

Proses disposisi {tanda tangan} ke Manager Rumga,


Wadir Umum dan Direktur RS
Form persetujuan selesai ditandatangani

Pembuatan Surat Perintah Kerja dari RS


kartika untuk pengadaan dan pengiriman linen
ke rekanan

Proses pengiriman linen dari rekanan

Pembuatan selesai dan dilakukan serah terima


kepada User

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

20

b. Pengadaan linen baru {penambahan jenis lama}


Pembuatan formulir pengajuan barang dan analisa oleh
User

Pembuatan jumlah nilai {rupiah} oleh KaUr Laundry

Proses disposisi {tandatangan} formulir pengajuan barang ke Manager


keperawatan/Jangmed, Manager Rumga, Wadir Umum dan Direktur RS
KARTIKA CIBADAK
Proses pembuatan linen baru

Pembuatan PO {Purchase Order} dan


Disposisi {tandatangan} Direktur RS
KARTIKA CIBADAK

Setelah selesai dan dilakukan serah terima kepada user

Pengawasan

Pengawasan Stock Linen

Apabila dari bagian perawatan atau bagian laundry ditemukan linen yang
rusak/robek/hilang maka petugas yang bersangkutan {perawat/laundry} akan
membuatkan laporannya pada buku stock linen. Kemudian Kepala Instalasi akan
membuat permintaan penggantian kepada manager rumah tangga.

Hasil rekapitulasi linen rusak/robek diajuakn untuk dilakukan penggantian.

Setelah proses penggantian linen selesai, kepala urusan atau pj laundry menyerahkan
linen baru ke bagian perawatan.

Kemudian kepala urusan laundry dan kepala instalasi keperawatan mencatat


penggantian linen tersebut ke dalam buku stock linen.

Stock Fisik Linen

Stock fisik linen dilakukan setiap 3 {tiga} bulan sekali dengan jadwal setiap

bulan

Maret, Juni, September dan Desember.

Petugas yang berwenang melakukan stock fisik linen adalah kepala instalasi, perawat
yang
instalasi

menangani masalah stock linen, petugas kebersihan yang bertugas pada


keperawatan

bersangkutan

dan

petugas

laundry

yang

berwenang

melakukan stock.

Pada saat stock fisik linen dilakukan tidak boleh dilakukan distribusi linen baik dari
bagian perawatan maupun urusan laundry.

Di instalasi perawatan yang bersangkutan, petugas stock menhitung jumlah linen


yang

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

kotor, linen yang ada dilemari linen dan linen yang terpakai pada instalasi
21

tersebut kemudian dan kemudian dicatat sesuai istilah yang digunakan pada standar
linen.

Di urusan laundry, petugas yang bersangkutan menhitung seluruh stock linen instalasi
perawatan bersangkutan dengan cara menghitung linen yang kotor, linen yang sudah
bersih dan linen yang ada dilemari penyimpanan.

Stock linen yang ada di instalasi perawatan dijumlahkan dengan stock linen yang ada di

laundry untuk kemudian dibandingkan dengan standar linen instalasi yang

bersangkutan.

Apabila ditemukan selisih antara jumlah stock yang baru dihitung

dengan

telah dibuat, misalnya linen rusak/hilang, maka kepala instalasi

bersangkutan

laporan tertulis untuk kemudian diajukan kepada Kepala

standar

yang

membuat

Bagian Rumah Tangga.

Kepala Bagian Rumah Tangga kemudian meninjaklanjuti laporan dari urusan laundry
dan bagian perawatan. Tinjak lanjut dapat berupa penambahan linen, perubahan
prosedur pencucian dan lain sebagainya.

Pemeliharaan
Pemeliharaan linen dilakukan dengan cara menyortir linen pada saat penghitungan dan

penyetrikaan linen, dimana linen yang rusak dipisah ditempat yang telah disediakan. Linen
yang rusak disortir kembali oleh penjahit dan dipisahkan antara linen yang dapat diperbaiki
dan linen yang tidak dapat diperbaiki. Linen yang tidak dapat diperbaiki dicatat dan
direkapitulasi setiap bulan untuk diajukan penggantiannya.
PEDOMAN PENGHITUNGAN LINEN

Penghitungan linen meliputi:

Standar Jumlah
Rumus penghitungan standar jumlah adalah
1. Poliklinik {jumlah Kamar Praktek x FP x Stock}
2. IGD {Jumlah TT x FP x stock}
3. Kamar Operasi {Rata-rata jumlao operasi x FP x Stock}
4. Rawat Inap {Jumlah TT x BOR x FP x stock}
5. VK {rata-rata Persalinan x FP x stock}
Keterangan :
FP = Frekuensi Pakai
BOR = Bed Occupancy Rate

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

22

Bila FP 1 minggu 1 x saja, stock cukup 2


Bila FP 2 x dalam 1 minggu, stock cukup 1.5
Bila FP setiap hari diganti, stock cukup 3
Pembagian jumlah linen antara Perawatan dan Laundry adalah :
Perawatan

= Jumlah Standar x 1.75


3

Laundry

= Jumlah Standar x 1.25


3

Standar Jenis & spesifikasi linen dan Standar Kode Linen


Standar jenis dan spesifikasi linen meliputi nama linen, jenis linen, merk bahan, lebar bahan, ukuran
linen yang telah ditetapkan oleh RS Hermina/Hermina Houspital Group.

No Jenis Linen

Spek Bahan

Ukuran Linen

Index Bahan
Dalam Cm

Alas Bokong

Tetra

70 x 45

70 : 3

Alas Foto

Taipan Drill

100 x 100

100 : 1

Alas Instrumen OK

Taipan Drill

100 x 100

100 : 1

Alas Instrumen Poli

Taipan Drill

100 x 100

100 : 1

Alas Instrumen VK

Sprei Super

100 x 100

100 : 1

Alas Lemari

Sprei Super

100 x 50

170 : 4

Alas Meja Obsgyn

Sprei Super

100 x 100

100 : 2

Alas Monitor

Sprei Super

80 x 80

80 : 1

Baju Celana Suster

Taipan Tripocal

SML

400 : 1

10 Baju Dokter

Taipan Tropical

SML

400 : 1

11 Baju Kimono Suster

Taipan Tropical

SML

200 : 1

12 Baju Pasien Dewasa

Taipan Tropical

100 x 75

200 : 1

13 Baju Pasien Radiologi

Taipan Tropical

SML

200 : 1

14 Baju Pengunjung

Taipan Tropical

SML

200 : 1

15 Baju Petugas Lab

Taipan Drill

SML

200 : 1

16
17
18
19
20
21
22

Taipan Drill
Flanel
Flanel
Taipan Drill
Taipan Drill
Taipan Drill
Sprei Super

SML
90 x 90
90 x 90
100 x 100
80 x 80
80 x 80
100 x 100

250 : 1
100 : 1
100 : 1
100 : 1
60 : 2
80 : 1
100 : 1

Baju Petugas Radiologi


Bedong Perina
Bedong Tali
Bungkus Alat Besar
Bungkus Alat Kecil
Bungkus Alat Kecil IGD
Duk AB

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

23

23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74

Duk Bayi VK
Duk Bolong Besar
Duk Bolong Kecil
Duk Bolong Kecil IGD
Duk Meja Operasi
Duk OK Kecil
Duk Sedang
Handuk Anak Sakit
Handuk Bayi Sehat
Handuk Bayi VK
Handuk OK
Handuk PMK Besar
Handuk PMK Kecil
Handuk PMK Sedang
Ikatan Kaki
Ikatan Tangan
Ikatan Tempat Tidur
Jas Operasi
Kantong Meja Besar
Kantong Meja Kecil
Kelambu Box Bayi
Lap Tangan
Masker
Pelana
Popok Bayi Sehat
Popok Besar
Popok BL
Popok Sedang
Sarung Bantal Anak
Sarung Bantal Box Bayi
Sarung Bantal Ibu
Sarung Bantal OK
Sarung Bantal Utama
Sarung O2 Besar
Sarung O2 Kecil
Scort Suster ICU / Perina
Scort Suster KBBL
Selmut Box Bayi
Selimut Dokter Jaga
Selimut Dokter VK
Selimut Poli
Sprei Anak
Sprei Bayi
Sprei Bayi Sehat
Sprei Ibu
Sprei Karet Kecil
Sprei Poliklinik
Stiklaken
Topi Pasien
Topi Suster
Tutup Alat THT
Tutup Isolet

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

Taipan Drill
Taipan Drill
Taipan Drill
Taipan Drill
Taipan Drill
Taipan Drill
Taipan Drill
Handuk
Handuk
Handuk
Handuk
Handuk
Handuk
Handuk
Blacu
Blacu
Blacu
Taipan Drill
Taipan Drill
Taipan Drill
Kelambu
Handuk
Tetra
Taipan Drill
Tetra
Tetra
Tetra
Tetra
Sprei
Sprei
Sprei
Sprei
Sprei Super
Sprei Super
Sprei Super
Taipan Tropical
Taipan Tropical
Tetron Warna
Taipan Drill
Taipan drill
Sprei Super
Sprei Super
Sprei Super
Sprei Super
Sprei Super
Sprei Super
Sprei Super
Sprei Super
Taipan Tropical
Taipan Tropical
Sprei Super
Kelambu

100 x 100
250 x 150
150 x 100
100 x 75
200 x 150
100 x 100
150 x 185
100 x 60
100 x 60
100 x 100
{30 x 30}2
60 x 90
35 x 35
70 x 30
160 x 30
60 x 30
260 x 15
160 x 120
100 x 130

100 : 1
250 : 1
100 : 1
100 : 2
180 : 1
100 : 1
185 : 1
100 : 2
100 : 2
100 : 1
60 : 2
90 : 2
35 : 3
70 : 4
175 : 4
65 : 4
275 : 4
400 : 1
160 : 1
100 : 1

60 x 60
20 x 15
200 x 145
50 x 35
70 x 45
25 x 32
50 x 35
40 x 45
30 x 30
52 x 70
40 x 45
52 x 70
115 x 85
65 x 65
SML
SML

60 : 2
100 : 10
100 : 1
100 : 10
70 : 3
100 : 10
100 : 8
100 : 4
60 : 4
185 : 4
100 : 6
185 : 4
90 : 1
70 : 2
200 : 1
200 : 1

200 x 190
200 x 190
200 x 150
200 x 120
100 x 100
100 x 100
260 x 200
100 x 100
200 x 100
175 x 80
110 x 60
60 x 25
119 x 78

200 : 1
200 : 1
200 : 1
200 : 1
100 : 2
100 : 2
260 : 1
100 : 2
200 : 2
175 : 3
60 : 1
80 : 4
80 : 1
100 : 1
24

75
76
77
78
79
80
81
82

Tutup Ventilator
Waslap
Protektor Bantal
Protektor Guling
Protektor Kasur
Bed Cover
Selimut Ibu Kelas
Selimut VK

Tetron
Handuk

20 x 12

540 : 1
100 : 20

Stock Buku
Stok buku berisikan data stok awal di Perawatan dan cadangan. Kolom berikutnya adalah kolom
Mutasi yang terdiri dari: linen rusak, hilang, pergantian, penambahan, dan kolom terakhir adalah
stok akhir.
Pencatatan stok buku dilakukan setiap saat terjadi perubahan stok (karena linen rusak, hilang,
pergantian, dll)
Dibuat perinstalasi dan perjenis linen
Dijadikan patokan sebagai dasar perhitungan stok fisik
Format pencatatan stok buku
Stok Awal

Mutasi

Stock

Tgl Instalasi
Perawatan Laundry Cadangan

Total Rusak Hilang

Penggan
tian

Sebab

Penamba

akhir

han

Stock Fisik

stok fisik linen dilakukan setiap tiga bulan sekali

stok fisik dilakukan oleh bidang perawatan dan urusan laundry

penghitungan linen dilakukan di ruang perawatan, lemari penyimpanan linen diperawatan dan

di

laundry, linen kotor di perawatan dan di laundry, linen yang sedang dalam proses pencucian,
pengeringan, dan penyetrikaan.
Selama proses stok fisik, tidak boleh ada distribusi antar ruang perawatan dengan laundry. Hal ini untuk
menghindari penghitungan dua kali pada linen yang sama

Jumlah linen yang dihitung harus sesuai dengan jumlah stok buku. Jika terjadi selisih, harus

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

25

dianalisa sebabnya

Format pencatat stok fisik


Stok Buku
Perawatan Laundry

Jenis

No.

Total
Stok

Linen

Stok Fisik
Perawatan Laundry

Buku

Total
Stok

Selisih

Fisik

Harga

Total

Satuan

Harga

Penghitungan Asset Linen Setiap 3 {tiga} Bulan


Perhitungan aset linen dilakukan setiap bulan sekali
Dibuat oleh Kepala Urusan Laundry, dengan melihat jumlah serakhir di stok buku pada akhir bulan
Jumlah stok akhir pada setiap jenis linen pada stok buku diperhitungkan nilai rupiahnya. Dengan
perhitungan linen baru dinilai 100% dari harga linen sesuai standar. Linen lama dinilai 50% dari
harga linen sesuai standar
Dilaporkan ke KaBag Rumga dan Wadir Umum/ Direktur.
Format Pencatatan Asset Linen:
No.

Jenis Linen

Jumlah

Total Jumlah

Harga Satuan

Total Harga

Total

Distribusi Harian

Setiap linen kotor yang akan dicuci di laundry dilakukan proses penimbangan dan perhitungan
jumlah

Jumlah linen kotor dicatat dalam buku timbangan dan buku distribusi harian

Dalam buku distribusi harian, dicatat jumlah linen kotor berdasarkan jenis dan ruang perawatan

Jumlah linen bersih yang diserahkan oleh petugas laundry harus sama dengan jumleh linen kotor
yang diserahkan perawatan

JiPeran pengelolaan manajemen linen di rumah sakit cukup penting , diawali perencanaan,
salah satu subsistem pengelolaan linen adalah proses pencucian. Alur aktifitas fungsional
dimulai dari penerimaan linen kotor, penimbangan, pemilahan, proses pencucian,
pemerasan, pengeringan, sortir noda, penyetrikaan, sortir linen rusak, pelipatan,
merapikan, mengepak atau mengepas, menyimpan, dan mendistribusikan ke unit-unit yang
membutuhkannya, sedangkan linen yang rusak di kirim ke kamar jahit.

Untuk melaksanakan aktifitas tersebut dengan lancar dan baik, maka di perlukan alur yang
terencana dengan baik. Peran sentral lainnya adalah perencanaan, pengadaan, pengelolaan,
pemusnahan, kontrol dan pemeliharaan fasilitas kesehatan dan lain-lain sehingga linen

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

26

dapat tersedia di unit-unit yang membutuhkan.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

27

BAB V
LOGISTIK

1.

Sarana Urusan Laundry RS KARTIKA CIBADAK


a. Urusan Laundry RS KARTIKA CIBADAK berada di lantai IV
b. Laundry RS KARTIKA CIBADAK terbagi menjadi 3 (tiga) ruangan, terdiri dari:
Ruang Penerimaan Linen, Pencucian dan Pengeringan
a. Mesin Cuci
b. Mesin Pengering
c. Timbangan
d. Tempat Deterjen
e. Ember-ember tempat linen kotor
Ruang Penyetrikaan
a.

Meja setrika

b.

Setrika rumah tangga

c.

Ember-ember tempat linen bersih

Ruang Penyimpanan Linen dan Penjahitan


aa

Lemari penyimpanan linen

aa

Meja penyerahan linen

aa

Kursi

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

28

2.

Prasarana Urusan Laundry RS Hermina

Prasarana Listrik

Mesin 4 buah (mesin cuci 2, mesin pengering 1)

Prasarana Air
Air yang digunakan adalah air PAM. Air disalurkan ke Toren (penampung air) khusus laundry
terlebih dahulu di lantai IV (empat) untuk kemudian disalurkan ke mesin cuci dengan
menggunakan pompa tiga buah ke mesin laundry standar air untuk kandungan kesadahan dan
unsur besi, dilakukan pemeriksaan setiap sembilan bulan sekali.

3.

Peralatan dan Bahan Pencuci


Peralatan
Di bawah ini adalah daftar peralatan yang digunakan:

No.
1
2
3
7
8
9
10
13
14

Nama Barang
Setrika
Mesin Cuci
Mesin Pengering Speed Queen 10 kg
Lemari Linen 5 pintu
Trolley Linen bersih Instalasi (kotak)
Media penyetrika (beton)
MCB (panel sentral listrik)
APAR (tabung pemadam api rigan)
Tempat Chemical + APD

Tahun Pengadaan
2014, 2016
2014
2016
2014
2015
1
2014
2014
2016

Jumlah
1
2
1
1
1
1
2
1
1

Produk bahan cuci


Produk bahan kimia yang digunakan di RS KARTIKA CIBADAK masih menggunakan produk
Chemical Rumah tangga, dengan perincian sebagai berikut:

Rinso/ detergen

Pemutih/baiclin

Softener/Pelembut
Pada saat kontak dengan bahan kimia, petugas laundry harus menggunakan alat pelindung diri
(APD); masker, gogle (kacamata), sarung tangan, penutup kepala, sepatu boot, dan apron

Hal-hal yang harus dilakukan jika bahan kimia mengenai petugas laundry adalah sebagai
berikut:

Terkena langsung/kontak langsung dengan kulit;segera lakukan pencucian di bawah

air

mengalir selama +/- 5 menit

Jika terkena mata membrane dan muktosa, segera bilas dengan air mengalir selama 15

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

29

menit

Bila terkena 1% solution, segera minum air susu, atau air putih sebanyak-banyaknya

Apabila sudah dilakukan tindakan tersebut di atas masih terasa sakit, hubungi dokter

secepatnya
4.

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Urusan Laundry


i. Pemeliharaan Mesin Cuci Speed Queen
Perawatan rutin tiap hari

Matikan mesin tiap melakukan pembersihan

Dilakukan oleh operator mesin laundry

Bersihkan kompartemen sabun/chemical dari kotoran sabun yang menempel

Bersihkan bagian dalam drum dari kotoran yang menempel


Perawatan rutin tiap bulan

Dilakukan oleh petugas teknik

Matikan mesin setiap melakukan pengecekan

Periksa dan bersihkan filter air

Periksa persedian tegangan listerik dan sambungan kabel, apakah dalam kondisi baik atau tidak

Periksa pump injektion oil bearing, apakah oli berfungsi dengan baik atau tidak

Periksa pintu dan pengunci (door lock)

Buka dan biarkan pintu tetap terbuka, jalankan mesin/program. Mesin seharusnya tidak berjalan
bila pengunci/door lock bekerja normal

Tutup pintu, jalankan mesin/program, pintu dicoba untuk dibuka, seharusnya pintu tidak dapat
dibuka bila mesin sedang beroperasi

Periksa pintu dari segala macam kebocoran

Periksa drain valve dari kebocoran selama proses berlangsung, bersihkan drain valve dari kerak
dan kotoran

Periksa dan bersihkan bagian dalam mesin (saat proses pencucian sedang berlangsung untuk
memastikan tidak ada kebocoran)

Matikan aliran listerik ke mesin saat proses pencucian (sebaiknya pada proses rinse)

Buka cover mesin bagian atas, depan dan belakang

Pastikan semua pipa dan slang tidak bocor ataupun bergesekan dengan bagian mesin lain yang

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

30

mengakibatkan bocor

Periksa kondisi V-Belt, atur tegangannya atau ganti bila kondisi kurang baik

Periksa dan pastikan tidak ada air yang menetes ke lantai atau bagian mesin lainnya

Periksa dan bersihkan elemen pemanas dari kotoran dan kerak

Periksa shock absorber, putaran motor, bearing dan seal as drum

Periksa perputaran drum saat proses pencucian

ii. Pemeliharaan Mesin Pengering Speed Queen

Perawatan rutin tiap hari

Matikan mesin/turunkan handle swicth

Dilakukan oleh operator mesin laundry

Bersihkan filter screen dari kotoran yang menempel

Bersihkan pintu dan kaca dari debu, kotoran dan kerak

Bersihkan bagian dalam drum

Perawatan setiap bulan

Matikan mesin dan turunkan handle swicth

Dilakukan oleh petugas teknik

Bersihkan grill udara masuk dan blower fan

Periksa sambungan kabel elektrik/mekanik

Buka cover depan mesin dan bersihkan bagian dalam mesin

Periksa roda bantalan dan as dari keausan dan bersihkan

Beri pelumas jika perlu

Periksa fan blower, putaran motor, V-belt, elemen pemanas/steam coil/gas burner, thermostat, timer,
dan meteran tekanan gas

iii. Pemeliharaan Sarana Prasarana lain sebagai berikut:


No.

Nama Barang

Thn
Pembelian

Jumlah

Meja Tulis

2014

Pesawat Telepon

2014

2015

2015

3
4

Trolley Linen Bersih


Instalasi (Kotak)
Trolley Linen Kotor Instalasi
(Bulat)

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

Jdwl Pemeliharaan
Dibersihkan setiap kali selesai digunakan
Dibersihkan saat bongkar besar setiap sebulan
sekali
Dibersihkan setiap hari dan diperiksa apakah dpt
digunakan dng baik

Diganti alat dan dicuci setiap tiga bulan sekali

Pemeriksaan roda setiap satu minggu sekali


Mengganti alas Trolley dan dicuci setiap satu
minggu sekali
Memeriksa roda setiap satu minggu sekali

31

Media Setrika (Beton)

2014

MCB (panel sentral listerik)

2014

APAR

2014

Tempat Chemical

2014

Membersihkan setiap selesai digunakan


Dibersihkan saat bongkar setiap satu bulan
sekali
Diperiksa setiap bulan sekali dan dibersihkan oleh
teknisi
Diperiksa dan dibersihkan
Dibersihkan setiap hari
Dibersihkan saat bongkar setiap satu bulan
sekali

Standar Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri


No.

Jenis APD

Jumlah

Scort Plastik

4 buah

Sepatu Boot

3 pasang

Sarung
Tangan

6 pasang

masker

6 buah

Google

3 buah

Frekuensi Pembersih
Setiap hari dan setelah

Cara Pemeliharaan
Dicuci dengan

penggunaan persift
Setiap hari dan setelah

menggunakan mesin cuci


Dicuci dan dikeringkan

penggunaan persift
Setiap hari dan setelah

manual
Dicuci manual dan

penggunaan persift
Setiap hari dan setelah

menggunakan talk antiseptic


Dicuci dengan

penggunaan persift
Setiap hari dan setelah

menggunakan mesin cuci


Dicuci dan dikeringkan

penggunaan persift

manual

Pembersihan dilakukan oleh petugas laundry dan linen sesuai dengan jadwal dinas yang telah ditetapkan
a.

Scort Plastik digunakan pada saat petugas akan memilah, menghitung dan mencuci linen kotor

b.

Spatu Boot digunakan oleh petugas setiap saat akan memilah, menghitung dan mencuci linen kotor

Sarung tangan digunakan oleh petugas setiap saat akan mengambil, memilah, menghitung danmencuci

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

32

linen kotor
D

Masker dipakai oleh seluruh petugas laundry, baik yang mencuci, menyetrika, distribusi linen dan
digunakan setiap akan bekerja di ruangan laundry

Google digunakan atau dipakai oleh petugas setiap saat akan memilah, menghitung dan mencuci
linen kotor

Tutup kepala dipakai oleh petugas laundry setiap hari pada saat akan bekerja diruangan laundry

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

33

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Pasien yang dirawat di rumah sakit yang dapat menjadi sumber infeksi bagi lingkungan dan pasien lain begitu juga
dengan petugas rumah sakit dan alat-alat yang terkontaminasi termasuk linen yang kurang bersih.
Untuk mencgah/ mengurangi terjadinya infeksi nosokomial perlu diperhatikan diantaranya :
aa

Petugas

Bekerja sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk pelayanan linen.

Memperhatikan asptik dan antiseptik.

Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.

Bila sakit segera berobat.

Monitoring terhadap pengelolaan linen kotor dan bersih.

aa Alat Alat

Perhatikan kebersihan (alat-alat laundry, troli untuk transportasi linen).

Penyimpanan linen yang benar dan perhatikan batas waktu penyimpanan.

Linen yang rusak segera diganti.

Ruangan/ Lingkungan

Tersedia air yang mengalir untuk cuci tangan.

Penerangan cukup.

Ventilasi/ sirkulasi udara baik.

Perhatikan kebersihan dan kelembaban ruangan.

Pembersihan secara berkala/ bongkar besar ruangan.

Lantai kering dan bersih.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

34

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya
baik fisik maupun psikis dalam hal cara / metode kerja dan kondisi yang bertujuan untuk :

Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dari kemungkina bahaya yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.

Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik
dan psikis pekerjanya.

Memperhatikan kapasitas kerja dan beban kerja.

Memperhatikan lingkungan kerja dan penyakit yang ditimbulkannya.

Penggunaan deterjen secara hati-hati serta diperhatkan tentang MSDS ( Material Safety Data Sheet)

MCU secara berkala.

Pada hakekatnya Keselamatan kerja merupakan penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan
kerja, bila bahaya di lingkungan kerja tidak diansipasi dengan baik akan menjadi beban tambahan bagi pekerjanyan.
Khusus untuk petugas rumah sakit di instalasi pencucian menerima ancaman kerja potensial dari lingkungan bila
keselamatan kerja tidak diperhatikan dengan tepat.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

35

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian kepatuhan cuci tangan untuk mendukung pekerjaan petugas dibuktikan dengan telusur dilapangan yang
berkolaborasi dengan PPI dan pengawasan setiap hari.
Pemantauan terhadap Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) terkait dengan kepatuhan penggunaan deterjen
laundry, dalam penggunaannya dilakukan penakaran deterjen setiap pencucian.
Format pemantauan kegiatan cuci tangan

Nama : deny
No

Kegiatan

Ya

Nama : soleh

Tidak

HW HR
1 Sebelum kontak dengan pasien

Ya

Tidak

HW HR

2 Sebelum melakukan tindakan aseptik

3 Sesudah kontak dengan cairan tubuh pasien

4 Sesudah kontak dengan pasien

5 Sesudah kontak dengan lingkungan pasien

Format Laporan pemakaian deterjen


Mesin Cuci Speed Queen 10 Kg (mesin 1)
Cycle
Jenis Cucian(Non/Infeksius)
No
Jenis Linen Timbangan
Jam
Past (4Gr/Kg)
H.Brite (12Gr/Kg)
1
Linen Putih H.BCL(12ml/Kg)
H.Soft (4ml/Kg)
Zerobac (2ml/Kg)
Past (4Gr/Kg)
H.Brite (12Gr/Kg)
2
Linen Warna H.Soft (4ml/Kg)
Zerobac (2ml/Kg)

Mesin Cuci Speed Queen 10 Kg (mesin 2)


No

Cycle
Jenis Cucian(Non/Infeksius)
Jenis Linen Timbangan
Jam
Past (4Gr/Kg)
H.Brite (12Gr/Kg)
Linen Putih H.BCL(12ml/Kg)
H.Soft (4ml/Kg)
Zerobac (2ml/Kg)
Past (4Gr/Kg)
H.Brite (12Gr/Kg)
Linen Warna H.Soft (4ml/Kg)
Zerobac (2ml/Kg)

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

10

10

36

BAB IX
PENUTUP
Pedoman Pelayanan urusan laundry ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan pengelolaan linen dan prosedur
pelayanan linen Rumah Sakit Hermina Sukabumi.
Pedoman ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun tentu masih banyak kekurangan sehingga masih memerlukan
perbaikan-perbaikan untuk mendapatkan suatu petunjuk kerja yang mampu laksana dan sesuai dengan program
peningkatan Rumah Sakit Hermina Sukabumi.

Buku Pedoman Pelayanan Laundry

37

ALUR PENGELOLAAN LINEN


LAUNDRY RS KARTIKA CIBADAK

LINEN
INFEKSIUS

PLASTIK
KUNING

LINEN
BERWARNA

PENCUCIAN
(PROGRAM 7)

PENCUCIAN
(PROGRAM 1)

LINEN TIDAK
BERWARNA

PENCUCIAN
(PROGRAM 7)

PENCUCIAN
(PROGRAM 2)

TROLLEY
BULAT

LINEN KOTOR
DIPERAWATAN

LINEN NON
INFEKSIUS

PLASTIK
HITAM

LINEN
BERWARNA

PENCUCIAN (PROGRAM
SESUAI JENIS LINEN)

LINEN TIDAK
BERWARNA

PENCUCIAN (PROGRAM
SESUAI JENIS LINEN)

TROLLEY
BULAT

PENGERINGAN
PENYETRIKAAN
PEMAKAIAN
DIPERAWATAN
Buku Pedoman Laundry

PENYIMPANAN (LEMARI
PERAWATAN)

TROLLEY
KOTAK
Page 38

PENYIMPANAN
(LEMARI LAUNDRY)

Anda mungkin juga menyukai