Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PERATURAN DIREKTUR
BAB I PENGERTIAN

BAB II RUANG LINGKUP

BAB III KEBIJAKAN

BAB IV TATALAKSANA

I. Tata Laksana Manajemen Linen dan Laundry


II. Penataan Pelayanan Bahan Baku Linen.
III. Penatalaksanaan Pengelolaan Linen Yang Kotor

BAB V DOKUMENTASI....................................................................................

BAB VI PENUTUP............................................................................................
BAB I
PENGERTIAN
I. PENGERTIAN
1. Antiseptik adalah desinfektan yang digunakan pada permukaan kulit dan
membrane mukosa untuk menurunkan jumlah mikroorganisme.
2. Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah pencemar
mikroorganisme atau substansi lain yang berbahaya sehingga aman untuk
penanganan lebih lanjut.
3. Desinfektan adalah proses inaktivasi mikroorganisme melalui sistem termal
(panas) atau kimia.
4. Infeksi adalah proses dimana seseorang rentan terkena invasi agen pantogen
atau infeksius yang tumbuh, berkembang biak dan menyebabkan sakit.
5. Google adalah alat proteksi mata
6. Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di rumah sakit dimana pada
saat masuk rumah sakit tidak ada tanda atau gejala atau tidak dalam masa
inkubasi.
7. Linen adalah bahan atau alat yang terbuat dari katun tenun.
8. Linen kotor infeksius adalah linen yang terkontaminasi dengan darah, cairan
tubuh, dan faeces dimasukkan dalam kantong yang kedap cairan dan
tertutup dan bertuliskan terinfeksi (memakai kantong kresek kuning/label
warna kuning).
9. Linen kotor non infeksius adalah linen yang tidak terkontaminasi dengan
darah, cairan tubuh dan faeces yang berasal dari pasien lainnya secara rutin
meskipun mungkin linen yang dikasihkan dari seluruh pasien berasal dari
sumber ruang isolasi yang terinfeksi.
10.Bahan berbahaya adalah zat, bahan kimia dan biologik baik dalam bentuk
tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan
lingkungan hidup secara langsung maupun tidak langsung yang mempunyai
sifat racun, karsnogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.
11.Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena
sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
12.Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja,
beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerjaan dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat
sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal.
13.Keselamatan Kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungan serta cara-
cara melakukan pekerjaan.
14.Kecelakaan Kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan,
dapat menyebabkan kerugian material maupun penderitaan dari yang paling
ringan sampai paling berat.
15.Bahaya adalah suatu keadaan yang berpotensial menimbulkan dampak
kerugian atau menimbulkan kerusakan.
BAB II
RUANG LINGKUP
I. Lingkup Area
1. Pelaksanaan panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari :
a. Staf Perawat
b. Staf Bidan
c. Staf Non Keperawatan
d. Staf Kebersihan
2. Instalasi yang terlibat dalam pelaksanaan Panduan Manajemen Linen dan
Laundry adalah :
a. Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Rawat Jalan
c. Health Care Unit
d. Instalasi Kamar Bedah
e. Unit Radiologi
f. Unit Laboratorium
g. Instalasi Rawat Inap terdiri dari
1) Ruang Paviliun Shofa ( Ruang Kandungan dan Kebidanan)
2) Ruang NICU
3) Ruang Paviliun Arofah
4) Ruang Paviliun Marwah
h. Laundry

II.Kewajiban dan Tanggung Jawab


1. Seluruh Staf Rumah Sakit wajib memahami tentang Panduan Manajemen Linen
Dan Laundry
2. Perawatan yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien) bertanggung jawab
melakukan Panduan Manajemen Linen dan Laundry
3. Kepala Instalasi/Kepala Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami Panduan Manajemen Linen
dan Laundry
b. Terlibat dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Panduan
Manajemen Linen dan Laundry
4. Kepala Seksi PMS & Kesling
a. Memantau dan memastikan Panduan Manajemen Linen dan Laundry
dikelola dengan baik oleh unit loundry
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan Panduan Manajemen Linen dan
Laundry.
BAB III
KEBIJAKAN

1. Undang Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 1 ayat 2


menyebutkan Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana,
tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas
pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.

2. Undang Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 2


menyebutkan Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan
kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien, serta mempunyai fungsi social

3. Permenkes Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan menyebutkan Kewaspadaan standar
yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang untuk diterapkan secara rutin dalam
perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, baik yang telah didiagnosis,diduga terinfeksi atau kolonisasi. CDC dan
HICPAC merekomendasikan 11 (sebelas) komponen utama yang harus
dilaksanakan dan dipatuhi dalam kewaspadaan standar, salah satunya adalah
Penatalaksanaan Linen.
BAB IV
TATA LAKSANA
I. Tata Laksana Manajemen Linen dan Laundry
1. Perencanaan kebutuhan linen dan bahan pencuciannya untuk pelayanan pasien
dan keperluaan pakaian petugas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
a. Standar Jumlah petugas yang dipakai menggunakan ratio tempat tidur dan
per linen dengan perbandingan 1:3 dengan rincian yaitu 1 dipakai, 1 dicuci,
1 disimpan.
b. Standar ukuran linen yang digunakan di Rumah Sakit Islam Garam
Kalianget adalah sebagai berikut :
 Sprei : 180 cm X 120 cm
 Steek Laken : 240 cm X 180 cm
 Sarung Bantal : 65 cm X 50 cm
 Perlak besar : 195 cm X 135 cm
 Perlak kecil : 90 cm X 150 cm
 Doek besar : 235 cm X 193 cm
 Taplak meja : 142 cm X 110 cm
c. Standar penggunaan linen dengan menggunakan kode rumah sakit, nama
jenis linen, kode jumlah jenis linen, bulan dan tahun beredar pemberian
linen baru untuk menetukan kelayakan linen dilihat dari sisi umur linen,
kondisi fisik linen dan frekuensi pencucian.
d. Standar penyimpanan linen bersih, yaitu sirkulasi udara dipertahankan
tetap baik dan penerangan minimal kategori D = 200-500 Lux sesuai dengan
pedoman pencahayaan rumah sakit, suhu 22-27 o C dan kelembaban antara
45-75 %
2. Perbaikan bahan linen yang rusak.
3. Pengaturan distribusi linen dan pekerjaan laundry
4. Pemeliharaan peralatan laundry.
5. Pengendalian bahan penggunaan bahan linen.
6. Pengawasan kegiatan di laundry
7. Pelaporan dan kegiatan dan stok opname
Hasil kerja yang didapatkan antara lain :
 Benar benar bersih (proper cleaned)
 Tidak Bau (God Smel)
 Tidak bernoda (No pats)
 Cara melipat rapi (Nice folding dan Haging)
 Penampilan menarik (Nice presentatif)
 Pengambilan tepat (time pick up)
 Pengantaran tepat (time delivery)
 Pemberian informasi yang benar (Well informed)

II. Penataan Pelayanan Bahan Baku Linen.


1. Perencanaan kebutuhan linen di unit pelayanan.
a. Petugas ruangan menghitung persediaan linen di unit-unit masing-masing
sesuai dengan jumlah tempat tidur/sesuai dengan standar penghitungan
per stock linen di Rumah Sakit Islam Garam Kalianget.
b. Petugas linen unit menentukan rasio kebutuhan guna membandingkan
persediaan linen yang baik dan standar kebutuhan linen per unit yaitu :
 Stek laken : 1 : 3
 Sprei : 1 : 3
 Sarung bantal : 1 : 3
 Selimut : 1 : 2
c. Standar linen di Rumah Sakit Islam Garam Kalianget 1 : 3 yaitu :
 Dipakai
 Dicuci
 Disimpan
d. Petugas ruangan/unit mengajukan perencanaan kebutuhan linen kepada
bagian pengadaan dengan menulis dilembar permintaan barang sebelumnya
melalui bagian Umum dan Administrasi untuk persetujuannya.
e. Petugas umum dan administrasi membawa lembar permintaan barang ke
bagian Gudang dan pengadaan untuk disampaikan permintaannya.
f. Pengajuan dilaksanakan berdasarkan rencana anggaran belanja rumah
sakit dan sewaktu-waktu bila kondisi mendesak.
2. Penatalaksanakan Permintaan bahan baku linen.
a. Petugas linen membuat permintaan pembelian bahan baku linen sesuai
dengan permintaan ruangan masing-masing ke bagian Gudang/logistik.
b. Petugas linen menyerahkan semua berkas ke bagian pengadaan/logistik
untuk proses pembelian linen/bahan baku linen yang baru berupa kain
glondong.
3. Penatalaksanaan Penerimaan Bahan Baku Linen
a. Petugas linen menerima barang atau bahan dan mencocokkan dengan
lembar permintaan.
b. Petugas linen mencatat dilembar penerimaan bahan linen baru.
c. Petugas linen menyimpan barang atau bahan ditempat linen
d. Petugas linen menandatangani lembar pengiriman barang dari bagian
gudang.
4. Penatalaksanaan Perbaikan dan Penggantian Linen Rusak
a. Unit Pelayanan
1. Petugas ruangan memilih linen yang tidak layak pakai.
2. Petugas ruangan mencatat linen yang rusak total untuk dilakukan
penggantian dan linen yang rusak ringan untuk dilakukan perbaikan
pada buku kerusakan linen dan lembar permintaan perbaikan rangkap
2.
3. Petugas ruangan meminta persetujuan dari KUPP atau Kasi masing-
masing unit.
4. Petugas ruangan menyerahkan lembar permintaan kepada bagian linen.
b. Urusan linen
1. Petugas linen menerima barang dan lembar permintaan perbaikan dari
masing-masing unit pelayanan.
2. Petugas linen memilah linen yang dilakukan perbaikan dan melakukan
penggantian jenis dan jumlah linen.
3. Petugas linen memperbaiki linen yang rusak ringan dari masing-masing
unit.
4. Petugas linen mengganti linen yang rusak dengan linen yang baru sesuai
dengan permintaan dari masing-masing unit.
5. Petugas linen menyerahkan linen dan tanda tangan pada kolom lembar
serah terima linen yang baru (formulir penerimaan barang)
5. Penatalaksanaan Permintaan Linen Baru dari unit Pelayanan ke urusan
Linen
a. Unit Pelayanan
1. Petugas ruangan menulis dilembar permintaan barang ke bagian umum
dan administrasi rangkap 2 untuk permintaan persetujuan dari Kepala
Bagian Umum dan Administrasi.
2. Petugas Administrasi Umum menyerahkan lembar permintaan barang
yang sudah disetujui oleh Kabag Umum ke bagian Gudang dan
Pengadaan.
3. Petugas gudang melayani permintaan dari unit ruangan dengan
koordinasi kepada bagian urusan linen (rumah tangga)
4. Bila linen yang menjahit sendiri akan dilayani oleh bagian linen, tetapi
jika linen tersebut beli jadi akan dilayani oleh petugas
gudang/pengadaan.
6. Penatalaksaan pendistribusian linen baru.
a. Petugas linen mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir
sebelum mendistribusikan linen baru.
b. Petugas linen memeriksa linen yang hendak di distribusikan sesuai dengan
permintaan.
c. Petugas linen menyerahkan linen baru kepada unit dan melakukan serah
terima dengan menulis dibuku serah terima linen atau dengan bukti
formulir penerimaan barang. (petugas ruangan juga memeriksa linen
tersebut sebelum menandatangani form penerimaan linen)
d. Petugas linen mencatat linen baru dibuku pencatatan linen baru.
e. Petugas linen melaksanakan administrasi linen bari sesuai dengan
prosedur.
7. Penatalaksanaan penghapusan atau pengurangan inventaris linen yang
rusak.
a. Petugas ruangan menyampaikan kepada Kepala Rumah Tangga (urusan
linen) tentang linen yang tidak layak pakai/akan dimusnahkan.
b. Petugas ruangan membuat berita acara pemusnahan linen yang tidak
layak pakai yang ditandatangani karu dan kasi untuk diserahkan kepada
bagian linen (Ka. Rumah Tangga)
c. Petugas ruangan membawa linen yang tidak layak pakai/yang akan
dimusnahkan ke bagian linen.
d. Petugas linen mengarsip berita acara dari ruangan dan menerima linen
yang tidak layak pakai/akan dimusnahkan.
e. Petugas linen memusnahkan linen tidak layak pakai sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
III. Penatalaksanaan Pengelolaan Linen Yang Kotor
a. Penatalaksanaan permintaan bahan baku kimia laundry
1. Petugas linen mengontrol bahan kimia laundry dan mencocokkan di
kartu stock barang
2. Petugas linen membuat BHP rangkap 2 ke bagian Administrasi dan
Umum untuk permintaan bahan kimia laundry.
3. Petugas administrasi dan umum menyerahkan BHP ke bagian gudang
dan pengadaan. (1 lembar untuk gudang, 1 lembar untuk arsip bagian
laundry).

b. Penatalaksanaan penerimaan bahan kimia laundry


1. Petugas linen mengontrol bahan kimia laundry dan mencocokkan di
kartu stok barang.
2. Petugas linen membuat BHP rangkap 2 ke bagian Umum dan
administrasi untuk penerimaan bahan kimia laundry
3. Petugas administrasi umum menyerahkan BHP ke bagian gudang dan
pengadaan (1 lembar untuk gudang, 1 lembar untuk arsip bagian
laundry).
c. Penatalaksanaan pengelolaan linen kotor infeksius di ruang perawatan.
1. Petugas ruangan mencuci tangan sebelum memegang linen kotor
infeksius dengan sabun antiseptic dan air mengalir.
2. Petugas ruangan memakai APD (Topi, masker, skort, dan sarung tangan)
3. Petugas ruangan membawa tempat linen kotor (plastik kuning) yang
tertutup dan kedap cairan ke ruang perawatan.
4. Petugas ruangan memasukkan linen kotor infeksius ke spoel hoek.
5. Petugas ruangan membawa linen kotor infeksius ke ruang laundry dalam
keadaan tertutup rapat/trolley linen kotor dan diberi label warna kuning.
6. Petugas ruangan mencuci tangan setelah memegang linen kotor infeksius
dengan sabun antiseptic dan air mengalir.
7. Linen kotor infeksius dilakukan desinfeksi di ruang laundry oleh petugas
laundry dengan memakai clorin 0,5 % dengan direndam air selama 15
menit.
Yang harus diperhatikan :
 Jangan mencampur linen kotor infeksius dengan linen kotor non
infeksius.
 Beri tanda dengan kresek kuning atau label warna kuning.
d. Penatalaksanaan linen kotor non infeksius di ruang perawatan.
1. Petugas ruangan mencuci tangan sebelum memegang linen kotor non
infeksius dengan sabun antiseptic dan air mengalir.
2. Petugas ruangan memakai APD (masker, skort, dan sarung tangan)
3. Petugas ruangan membawa tempat linen kotor/troley linen kotor tertutup
ke ruang pasien.
4. Petugas ruangan memasukkan linen kotor ke dalam troley dan
membawanya ke spoel hoek.
5. Petugas ruangan memisahkan linen kotor yang infeksius dan non
infeksius, serta linen bernoda.
6. Petugas ruangan membawa linen kotor non infeksius ke ruang laundry
dengan melewati jalur yang sudah ditentukan dengan memakai troley
linen kotor tertutup.
7. Petugas ruangan mencuci tangan setelah memegang linen kotor non
infeksius dengan sabun antiseptic dan air mengalir.
e. Penatalaksanaan transportasi linen kotor.
1. Petugas ruangan mencuci tangan sebelum membawa troley.
2. Petugas ruangan memakai APD (masker dan sarung tangan)
3. Petugas ruangan membawa tempat linen kotor/troley linen kotor tertutup
ke ruang laundry.
4. Petugas ruangan membawa tempat linen kotor infeksius dan non
infeksius di ruang laundry.
5. Petugas ruangan melaksanakaan serah terima dengan petugas laundry
dengan mencatat di buku ekpedisi.
6. Petugas ruangan mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan air
mengalir setelah membawa linen kotor.
f. Penatalaksanaan penerimaan linen kotor
1. Unit pelayanan
 Petugas ruangan mencuci tangan sebelum memegang linen kotor
dengan sabun antiseptik dan air mengalir.
 Petugas ruangan memakai APD atau Alat Pelindung Diri (masker,
skort, sarung tangan)
 Petugas laundry memisahkan linen kotor infeksius dan linen non
infeksius
 Petugas ruangan bersama petugas laundry menimbang linen kotor
infeksius dan linen kotor non infeksius serta mencatat di buku
ekpedisi dan melakukan serah terima dengan petugas ruangan.
2. Urusan linen
 Petugas laundry memisahkan dan menghitung linen infeksius dan
non infeksius sesuai dengan warna dan jenis masing-masing linen di
ruang linen kotor yaitu : linen berwarna, linen duk, linen jenis baju
dll.
 Petugas laundry mengecek ulang jumlah dan jenis linen sebelum
dilakukan proses selanjutnya.
 Petugas laundry dan petugas ruangan melakukan serah terima
dengan menuliskan nama dan tanda tangan petugas pada kolom
yang disediakan.
CATATAN :
Penerimaan linen kotor antara pukul 07.00 – 07.30
g. Penatalaksanaan pengelolaan linen kotor infeksius di ruang laundry
1. Petugas laundry mencuci tangan sebelum memegang linen kotor dengan
sabun antiseptik dan air mengalir.
2. Petugas laundry memakai APD atau Alat Pelindung Diri (topi, masker,
skort, sarung tangan rumah tangga dan sepatu boot)
3. Petugas laundry mengumpulkan semua linen infeksius dalam
ember/timba tertutup dan kedap air.
4. Petugas laundry menimbang linen sesuai dengan kapasitas mesin cuci :
a) Petugas laundry memasukkan linen kotor infeksius ke mesin cuci
sesuai dengan kapasitas mesin cuci dan berikan bahan kimia super B
50 gram.
b) Petugas laundry memasukkan linen kotor infeksius ke dalam mesin
cuci secara terpisah.
c) Petugas laundry mengeluarkan linen infeksius dari mesin cuci
d) Petugas laundry memasukkan linen sesuai dengan jenis dan berat ke
mesin pengering dengan ketentuan waktu yang telah disediakan.
e) Petugas laundry mengeluarkan linen yang sudah kering dari mesin
pengering.
f) Petugas laundry memisahkan linen kering sesuai jenis, bentuk dan
fungsinya.
g) Petugas laundry meletakkan linen yang sudah kering ke ruang linen
bersih
h) Petugas linen menyetrika linen yang sudah dikeringkan dan
menatanya di rak linen bersih sesuai dengan jenis dan ruang masing-
masing unit.
h. Penatalaksanaan pencucian linen kotor non infeksius
1. Petugas ruangan mencuci tangan sebelum memegang linen kotor
2. Petugas ruangan memakai APD atau Alat Pelindung Diri (topi, masker,
skort, sarung tangan rumah tangga, sepatu boot)
3. Petugas laundry menimbang linen sesuai dengan kapasitas mesin
laundry.
4. Petugas laundry memasukkan linen kotor ke mesin cuci semusim dengan
kapasitas mesin cuci.
5. Petugas laundry memberikan bahan kimia detergen 100 ecobrite ke dalam
mesin cuci.
6. Petugas laundry memutar program mesin cuci selama 30 menit.
7. Petugas laundry mengeluarkan linen yang sudah dicuci dari mesin sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
8. Petugas laundry mengeringkan linen dengan mesin pengering atau
dengan sinar matahari.
i. Penatalaksanaan cara menggunakan mesin cuci
1. Petugas laundry memasukkan linen yang akan dicuci ke dalam mesin
cuci.
2. Petugas laundry memasukkan bahan kimia sesuai dengan kebutuhan
dan program pada mesin cuci.
3. Naikkan handle switch
4. Putar switch program sesuai dengan ketentuan
5. Tekan tombol ON
6. Putar switch timer pencuci
7. Petugas laundry mengecek bila selesai tekan OFF pada mesin cuci.
8. Petugas laundry membuka pintu mesin cuci dan mengeluarkan linen
yang sudah dicuci.
9. Matikan laundry membuka pintu mesin cuci dan mengeluarkan linen
yang sudah dicuci
10.Matikan handle switch/turunkan handle switch ke arah bawah.
j. Penatalaksanaan pengeringan linen bersih
1. Petugas laundry mencuci tangan sebelum memegang linen bersih
2. Petugas laundry memakai APD (Topi, masker, skort, sarung tangan dan
sepatu boot)
3. Petugas laundry memisahkan linen yang akan dikeringkan secara manual
(dibawah sinar matahari) dan linen yang akan dikeringkan dengan mesin
pengering
4. Petugas laundry memasukkan linen sesuai dengan jenis dan berat ke
mesin pengering dengan ketentuan waktu yang telah disediakan.
5. Petugas laundry mengeluarkan linen yang sudah kering dari mesin
pengering.
6. Petugas laundry memisahkan linen kering sesuai dengan jenis, bentuk
dan fungsinya.
7. Petugas laundry meletakkan linen yang sudah kering ke ruang linen
bersih.
k. Penatalaksanaan menyetrika linen bersih
1. Petugas linen mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan air mengalir
2. Petugas linen memilah linen bersih sesuai dengan jenis bentuk dan
fungsinya.
3. Semua linen disetrika.
4. Petugas linen memeriksa bila sobek atau terkena noda lakukan perbaikan
atau spoting.
5. Petugas linen melimpah linen dengan identitas diletakkan diatas.
6. Petugas linen mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan air mengalir.
7. Simpan linen yang sudah dilipat di almari atau rak linen bersih sesuai
dengan unit masing-masing.
l. Penatalaksanaan pendistribusian linen bersih
1. Petugas linen dan petugas ruangan mencuci tangan sebelum memegang
lenin bersih
2. Petugas ruangan melakukan serah terima dengan petugas laundry
melalui counter pengambilan linen bersih.
3. Petugas linen mengecek jenis, jumlah dan asal ruangan sebelum
didistrubisikan.
4. Petugas laundry mengambilkan linen bersih yang ada di dalam lemari
linen bersih sesuai dengan daftar cucian.
5. Petugas ruangan melakukan cek ulang terhadap linen sesuai dengan
jumlah dan jenis linen yang dikirim ke laundry (sesuai daftar cucian pagi)
6. Kedua petugas melakukan serah terima dan menandatangani buku
ekpedisi.
7. Petugas ruangan membawa linen bersih dengan troley linen bersih dan
tertutup ke ruangan.
CATATAN : pendistribusian linen bersih antara jam 14.00
m. Penatalaksanaan transportasi linen bersih
1. Petugas ruangan membawa linen bersih ke ruang linen untuk
mengambil linen bersih dengan memakai troley linen bersih dan
tertutup.
2. Petugas ruangan setelah mengambil linen bersih membawa kembali ke
unitnya masing-masing.
3. Petugas ruangan menyimpan linen bersih dalam almari penyimpanan
linen bersih dengan sistem FIFO (linen yang disimpan lebih dahulu
dipakai lebih dahulu)
n. Penatalaksanaan penggunaan linen bersih di unit pelayanan
1. Petugas ruangan mencuci tangan dengan sebelum memegang linen bersih
2. Petugas rungan memakai APD (masker, sarung tangan)
3. Petugas mengambil linen dari lipatan yang paling bawah (yang disimpan
dahulu digunakan lebih dahulu)
4. Letakkan linen bersih pada permukaan yang bersih.
5. Petugas ruangan menggunakan linen sesuai dengan kebutuhan.
6. Petugas linen menjaga linen bersih agar tidak jatuh ke lantai.
7. Petugas linen memasukkan linen kotor pada tempat yang sudah
disediakan (troley linen kotor)
8. Petugas unit melepas APD (masker dan sarung tangan)
9. Petugas ruangan mencuci tangan dengan sabun antiseptic dan air
mengalir.
o. Penatalaksanaan penyimpanaan linen bersih di unit pelayanan
1. Petugas ruangan mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum
memegang linen bersih.
2. Petugas ruangan memakai APD (masker dan sarung tangan)
3. Petugas ruangan memastikan semua permukaan almari penyimpanan
linen bersih dalam keadaan bersih dan kering.
4. Petugas ruangan menyimpan linen bersih dalam almari penyimpan linen
bersih pada unit pelayanan masing-masing.
5. Petugas ruangan menyimpan linen bersih di urutan paling atas sesuai
dengan jenis dan bentuk linen.
6. Petugas ruangan melepas APD (sarung tangan dan masker)
7. Petugas ruangan mencuci tangan.
p. Penatalaksanaan serah terima linen bersih di unit rawat inap
1. Petugas laundry pagi mencatat dan melaporkan semua kegiatan yang
sudah dilaksanakan maupun yang belum diselesaikan.
2. Petugas linen shift siang membaca laporan shift dan mengerjakan semua
kegiatan yang belum terselesaikan oleh petugas shift pagi.
3. Melakukan serah terima dan otorisasi “yang menyerahkan dan yang
menerima”
4. Bila petugas linen dan ruangan harus saling kerjasama dan selalu
kroscek.
BAB V
DOKUMENTASI

1. Laporan penimbangan linen


2. Laporan penerimaan linen kotor dari unit perawatan dan pendistribusian linen
bersih
3. Laporan pengawasan pengolahan linen.
BAB VI
PENUTUP

Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan manajemen linen


dan laundry di Rumah Sakit Islam Garam Kalianget dan tetap terbuka untuk
dievaluasi dan disempurnakan dari waktu ke waktu.

Ditetapkan di : Kalianget
Pada tanggal :
Komite PPI Rumah Sakit Islam Garam
Kalianget
Ketua

dr. Amin Kamaril Wahyudi

Anda mungkin juga menyukai