Anda di halaman 1dari 20

"MANAJEMEN

LINEN DAN
LAUNDRY DI
RUMAH SAKIT"
Kelompok 3
MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
Kelompok 3

1. Hadisty Aisyah Putri 1811212045


2. Mutia Farina 1811211050
3. Nadiyatul Husna 1811212006
4. Namira Salsabila 1811212007
5. Putri Laras Sati 1811212039
6. Vani Sulastri 1811211003
Pengertian Manajemen Linen Di
Rumah Sakit
 Linen adalah bahan/ alat yang terbuat dari kain tenun. Menurut
bidang laundry, ada linen kotor (soiled linen) dan linen terinfeksi
(fouled dan infected linen) serta linen yang terkontaminasi
hepatitis (Djojodibroto, 1997).

 Linen juga dapat diartikan sebagai bahan-bahan dari kain yang


digunakan dalam fasilitas perawatan kesehatan oleh staf rumah
tangga (kain tempat tidur dan handuk), staf pembersih (kain
pembersih, gaun, dan kap), personel bedah (kap, masker, baju
cuci, gaun bedah, drapes dan pembungkus), serta staf di unit
khusus seperti ICU dan unit-unit lain yang melakukan prosedur
medic invasive (seperti anestesiologi, radiologi atau kardiologi)
(Tietjen dkk, 2004).
Jenis-Jenis Linen
Ada bermacam-macam jenis linen yang digunakan di rumah sakit. Jenis linen
dimaksud antara lain Perlengkapan alas kasur, sprei, sarung guling, selimut,
dll.Perlengkapan baju pasien serta semua perlengkapan baju operasi, berbagai
macam doek, dan peralatan baju bayi. (DepKes RI, 2004) atau lengkap nya seperti
dibawah ini :
 Sprei/ laken
 Steek laken
 Perlak/ zeil
 Sarung bantal
 Sarung guling
 Selimut
 Boven laken
 Alas Kasur
 Bed cover
 dll
Lanjutan…
Linen Menurut nodanya ada tiga yaitu :
a. Linen Bersih (clean linen)
b. Linen Kotor (soiled used linen)
c. Linen Kotor Terinfeksi (fouled and infected linen)

Jenis linen menurut kontaminasinya ada dua, yaitu:


d. Linen infeksius adalah linen yang terkena cairan
tubuh pasien seperti feses, muntahan, darah,
dan air seni.
e. Linen non infeksius adalah linen yang tidak
terkena cairan tubuh manusia.
Peran dan Fungsi Manajemen Linen
Peran pengelolaan manajemen linen di rumah sakit cukup penting. Diawali dari
perencanaan, salah satu subsistem pengelolaan linen adalah proses pencucian. Alur
aktivitas fungsional dimulai dari penerimaan linen koror, penimbangan, pemilahan,
proses pencucian, pemerasan, pengeringan, sortir noda, penyetrikaan, sortir linen
rusak, pelipatan, merepikan, mengepak atau mengemas, menyimpan, dan
mendistribusikan ke unit-unir yang memburuhkannya, sedangkan linen yang rusak
dikirim ke kamar jahit. Untuk melaksanakan aktivitas tersebut dengan lancar dan
baik, maka diperlukan alur yang terencana dengan baik. Peran sentral lainnya adalah
perencanaan, pengadaan, pengelolaan, pemusnahan, kontrol dan pemeliharaan
fasilitas kesehatan, dan lain-lain, sehingga linen dapat tersedia di unit-unit yang
membutuhkan.
Prinsip Pengelolaan
Struktur Organisasi Manajemen Linen
Pengelolaan linen di rumah sakit merupakan tanggung jawab dari
penunjang medik. Saat ini struktur pengelolaan linen sangat
beragam. Pada umumnya diserahkan pada bagian rumah tangga
atau bagian pencucian dan sterilisasi bagian sanitasi, bahkan
pencucian linen dapat dikontrakkan pada pihak ketiga (di luar
rumah sakit) atau yang kita kend dengan metode out sourcing. Hal
ini berdasarkan pemikiran bahwa:
a. Beban kerja berbeda di setiap nrmah sakit
b. Adanya keterbatasan Iahan di rumah sakit.
c. Adanya keterbatasan renaga kesehatan
d. Manajemen perlu berkonsentrasi pada core bisnis
Penatalaksanaan Pengelolaan Linen
tata laksana dalam pengelolaan linen terdiri
dari:
1. Perencanaan
2. Penerimaan linen kotor
3. Penimbangan
4. Pensortiran/ pemilahan
5. Proses pencucian
6. Pemerasan
7. Pengeringan
8. Sortir noda
9. Penyetrikaan
10. Sortir linen rusak
11. Pelipatan
12. Merapikan, pengepakan/ pengemasan
13. Penyimpanan
14. Distribusi
15. Perawatan kualitas linen
16. Pencatatan dan pelaporan
Lanjutan…
Penyelenggaraan
Linen
Laundry Rumah Sakit
Laundry rumah sakit adalah tempat penyucian linen yang
dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin
cuci, alat dan bahan desinfektan, mesin uap, pengering,
meja dan meja setrika. Unit laundry merupakan unit yang
melakukan pengolahan linen rumah sakit, khususnya
linen yang merupakan kelengkapan tempat tidur pasien
rawat inap (Jumadewi, 2014).
Persyaratan Umum Laundry
Persyaratan umum untuk laundry di rumah sakit berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1204 Tahun 2004 adalah:
1. Di tempat laundry tersedia kran air bersih dengan kualitas dan tekanan aliran yang
memadai, air panas untuk desinfeksi dan tersedia desinfektan
2. Peralatan cuci dipasang permanen dan diletakkan dekat dengan saluran pembuangan
air limbah serta tersedia mesin cuci yang dapat mencuci jenis-jenis linen yang berbeda
3. Tersedia ruangan dan mesin cuci yang terpisah untuk linen infeksius dan non infeksius
4. Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang dilengkapi dengan
pengolahan awal (pre-treatment) sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah
5. Laundry harus disediakan ruang-ruang terpisah sesuai dengan kegunaannya yaitu
ruang linen kotor, ruang linen bersih, ruang untuk perlengkapan kebersihan, ruang
perlengkapan cuci, ruang kereta linen, kamar mandi dan ruang peniris atau pengering
untuk alat-alat termasuk linen
6. Untuk rumah sakit yang tidak mempunyai laundry tersendiri, pencuciannya dapat
bekerja sama dengan pihak lain dan pihak lain tersebut harus mengikuti persyaratan
tata laksana yang telah ditetapkan.
Sarana Fisik dan Peralatan Sarana Fisik

Sarana fisik instalansi pencucian terdiri dari beberapa ruang antara lain:
1. Ruang Penerimaan Linen
2. Ruang Pemisahan Linen
3. Ruang Pencucian dan Pengeringan Linen
4. Ruang Penyetrikaan Linen
5. Ruang Penyimpanan Linen
6. Ruang Distribusi Linen
Peralatan dan Bahan Cucian
Peralatan pada instalasi pencucian menggunakan bahan pencuci kimiawi
dengan komposisi dan kadar tertentu, agar tidak merusak bahan yang dicuci/linen,
mesin pencuci, kulit petugas yang melaksanakan dan limbah buangannya tidak
merusak lingkungan.

 Peralatan pada instalasi pencuci antara lain:


1. Mesin cuci/ washing machine
2. Mesin peras/ washing extractor
3. Mesin pengering/ drying tumbler
4. Mesin penyetrika/ flatwork ironer
5. Mesin penyetrika press/ presser ironer
6. Mesin jahit/ sewing machine
Lanjutan...

 Produk bahan kimia, Bahan kimia yang dipakai


secara umum terdiri dari:
1. Alkali
2. Detergen= sabun pencuci
3. Emulsifier
4. Bleach = pemutih
5. Sout/ penetral
6. Softener
7. Starch/ kanji
Kendala dalam Pengelolaan Linen Rumah
Sakit
1. kualitas linen yang tidak baik
2. kualitas hasil pencucian sulit menghilangkan noda berat seperti
darah dan bahan kimia
3. Unit-unit pengguna linen tidak melakukan pembasahan terhadap
noda
4. Ruangan tidak memisahkan linen kotor terinfeksi dengan linen kotor
tidak terinfeksi
5. kurang kurangnya pemahaman dan kemampuan dalam pengelolaan
linen
Penyelenggaraan Pengawasan Linen (Laundry)
Pengawasan linen adalah upaya pengawasan terhadap tahapan-tahapan pencucian
linen di rumah sakit untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan dan lingkungan
hidup yang ditimbulkan.
Untuk mewujudkan kualitas linen yang sehat dan nyaman serta aman, maka dalam
pengelolaan linen di rumah sakit harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Suhu air panas untuk pencucian 70°C dalam waktu 25 menit atau 95°C dalam
waktu 10 menit.
2. Penggunaan jenis deterjen dan desinfektan untuk proses pencucian dilengkapi
Informasi Data Keamanan Bahan (MSDS) agar penanganan risiko paparannya
dapat tertangani secara cepat dan tepat.
3. Standar kuman bagi linen dan seragam tenaga medis bersih setelah keluar dari
proses cuci tidak mengandung 20 CFU per 100 cm persegi.
4. Pintu masuk linen kotor dan pintu keluar linen bersih harus berbeda atau searah.
5. Jarak rak linen dengan plafon : 40 cm.
6. dll
Terima Kasih
Pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai