Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SANITASI RUMAH SAKIT

(Pengelolaan Linen Rumah Sakit)

OLEH:

SILVIAGUS ANDRIANI

NIM. 181110037

DOSEN PEMBIMBING :

Awalia Gusti, SPd, M.Si

Darwel, SKM, M. Epid

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI D-III SANITASI

TAHUN 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas
segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Laundry dan Linen Rumah sakit”

Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang
tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini  semoga
Tuhan senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

            Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
guna perbaikan dan kelengkapan  penyusunan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua .

Padang, 06 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................i

Daftar Isi ..................................................................................................................................ii

BAB I : Pendahuluan................................................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2

BAB II : Pembahasan ..............................................................................................................3

A. Pengertian.....................................................................................................................3
B. Persyaratan Unit Laundry di Rumah Sakit................................................................. .3
C. Prinsip Dalam Pengelolaan Linen.................................................................................4
D. Sumber Daya Manusia Di Unit Laundry......................................................................5
E. Tata Hubungan Kerja....................................................................................................6
F. Alur Pengiriman dan Pendistrinbusian Linen Di Rumah Sakit....................................7
G. Formulir Linen Room...................................................................................................8

BAB III : Penutup ....................................................................................................................9

A. Kesimpulan ..................................................................................................................9

Daftar Pustaka.........................................................................................................................10

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit sebagai sebuah intitusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
dalam memberikan pelayanan medik tidak akan berhasil jika tidak ditunjang oleh
pelayanan non medik.
Pelayanan medik tidak dapat berhasil, jika tidak didukung oleh pelayanan
penunjang medik dan pelayanan penunjang non medik. Unit laundry merupakan unit
penunjang non medik yang memberikan pelayanan linen terutama kepada pasien inap.
Unit laundry merupakan unit yang melakukan pengelolaan linen rumah sakit,
khususnya linen yang merupakan kelengkapan tempat tidur pasien rawat inap
(Nugraheni, 2013).
Pengelolaan linen RS di Indonesia berdasarkan pedoman pengelolaan linen RS
yang dikeluarkan oleh Depkes (2004) menyatakan bahwa selama ini masih terdapat
kendala-kendala dalam pengelolaan linen di rumah sakit. Kendala-kendala tersebut
antara lain seperti: kualitas linen rumah sakit yang kurang baik, adanya noda yang
tidak hilang pada linen saat pencucian, ketepatan penyedian linen di ruangan, tidak
adanya pemisahan linen kotor infeksius dan linen non infeksius, dan lain sebagainya.
Kendala-kendala tersebut karena tidak adanya pengelolaan linen yang baik. Rumah
sakit menganggap bahwa pengelolaan linen bukanlah hal yang mendesak dan
prioritas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan linen Rumah Sakit.
2. Apa saja prinsip dalam pengelolaan linen di Rumah Sakit.
3. Bagaimana Alur Linen di Rumah Sakit.
4. Apa saja persyaratan yang harus di penuhi bagi Unit Laundry Rumah Sakit.

1
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan mengenai Linen Rumah sakit
2. Menjelaskan tentang prinsip dalam pengelolaan Linen di Rumah Sakit
3. Menjelaskan Alur pengelolaan Linen di Rumah Sakit
4. Menyebutkan dan menjelaskan persyaratan yang harus ada dan di penuhi bagi
Unit Laudry Rumah sakit

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Linen merupakan semua bahan/alat yang terbuat dari alat tenun. Linen di
rumah sakit sangat dibutuhkan pada semua ruangan dalam melakukan pelayanan.
Kebutuhan setiap ruangan terhadap linen bervariasi, baik jenis, jumlah dan
kondisinya.
Linen adalah istilah untuk menyebutkan seluruh produk tekstil yang berada
dirumah sakit yang meliputi linen di ruang perawatan maupun baju bedah diruang
operasi (OK), sedang baju perawat, jas dokter maupun baju kerja biasanya tidak
dikelompokan pada kategori linen, tetapi dikategorikan sebagai seragam (uniform).
Menurut bidang laundry ada linen kotor (soiled linen) dan ada linen terinfeksi
(fouled and infected linen) serta linen yang terinfeksi hepatitis. Pengumpulan linen ini
harus dipisahkan dengan kantung yang dibedakan warnanya. Temperatur untuk
mencuci adalah 65oC selama 10 menit atau 71oC selama 3 menit. Mesin cuci, alat-alat
cuci seperti sikat, ember juga harus di desinfeksi. Ruang yang perlu disediakan adalah
ruang linen kotor, ruang linen bersih, gudang kereta linen, gudang untuk penyimpanan
perlengkapan bersih, perlengkapan cuci (Djojodibtoro, 1997).

B. Persyaratan Laundry Di Rumah Sakit

1. Suhu air panas untuk pencucian 70oC dalam waktu 25 menit atau 95oC dalam
waktu 10 menit.
2. Penggunaan jenis deterjen dan disinfektan untuk proses pencucian yang ramah
lingkungan agar limbah cair yang dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan.
3. Standar kuman bagi linen bersih setelah keluar dari proses tidak mengandung
6 x 103spora spesies Bacillus per inci persegi.

3
C. Prinsip Dalam Pengelolaan linen

RINSIP DALAM P

Jika dilihat dari Gambar 2.1 di atas, prinsip dalam pengelolaan linen di
Rumah Sakit di bagi menjadi 3 (tiga), yaitu :

a) Linen yang memiliki kemungkinan untuk menimbulkan infeksi. Dalam hal ini,
linen di kelompokkan lagi menjadi dua, yaitu :
 Linen yang memiliki potensi untuk menimbulkan infeksi tingkat
Defisiensi Rendah dalam [sterilisasi
 Linen yang memiliki potensi untuk menimbulkan infeksi tingkat
Defisiensi Tinggi dalam sterilisasi
b) Linen yang secara umum memiliki potensi infeksi yang di sebabkan karena
kualitas linen yang kurang baik.
c) Linen yang tidak kontak langsung dengan jaringan tubuh yang steril atau
dengan pembuluh darah.

4
D. Sumber Daya Manusia Di Unit Laundry
Dalam Unit Laundry di Rumah Sakit itu sendiri memiliki Sumber daya Manusia yang
akan memperlancar dan mempermudah dalam proses pengelolaan Linen di Rumah
Sakit.
1. Kepala Unit Laundry
Kepala Unit Laundry memiliki beberapa tugas yang harus di
jalankannya, salah satunya ialah menyusun rencana kerja instalasi laundry
dengan menganalisa usulan dari kepala instalasi terkait di lingkungan instalasi
laundry. Serta berdasarkan hasil kerja tahun sebelumnya proyeksi kegiatan
yang akan dating, arahan dan petunjuk pimpinan agar pelaksaan kegiatan di
instalasi laundry dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
2. Staff Laundry
Dalam masa jabatannya, Staff Laundry memiliki beberapa kewajiban, yaitu :

 Mengambil linen kotor ke masing-masing ruang perawatan, poli rawat


jalan,OK, IGD, dan ICU.
 Melakukan penyortiran.
 Melakukan penimbangan.
 Melakukan proses pencucian.
 Melakukan proses pemerasan.
 Melakukan proses pengeringan
 Melakukan penyetrikaan
 Mensortir linen yang rusak
 Melakukan pelipatan linen
 Merapikan dan melakukan pengemasan linen
 Menyimpan linen
 Melakukan distribusi linen ke ruang perawatan, rawat jalan, OK, ICU,
dan IGD.

5
E. Tata Hubungan Kerja

Tata hubungan kerja instalasi laundry dengan unit lain


1. RAWAT JALAN
Linen yang berasal dari rawat jalan (poli) diletatakkan pada tempat linen yang
sudah disediakan, petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan
mencatat jumlah linen yang diambil oleh petugas laundry.
2. RAWAT INAP
Linen yang berasal dari rawat inap diletatakkan pada tempat linen yang
sudah
disediakan, petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat
jumlah linen yang diambil oleh petugas laundry.
3. IGD
Linen yang berasal dari IGD diletatakkan pada tempat linen yang sudah
disediakan, petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat
jumlah linen yang diambil oleh petugas laundry.
4. ICU
Linen yang berasal dari ICU diletatakkan pada tempat linen yang sudah
disediakan, petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat
jumlah linen yang diambil oleh petugas laundry.
5. OK

6
Linen yang berasal dari OK diletatakkan pada tempat linen yang sudah
disediakan, petugas laundry yang akan mengambil linen kotor tersebut dan mencatat
jumlah linen yang diambil oleh petugas laundry.

6. PENGADAAN
Setiap bahan-bahan kimia laundry yang dipakei habis, kepala unit laundry
mengajukan permintaan bahan kimia di bagian pengadaan.
7. K3 RS
K3 RS memberikan informasi kepada unit laundry tentang pengetahuan yang
berhubungan dengan laundry rumah sakit dan tentang keselamatan kerja oleh petugas
laundry, apa saja yang boleh dilakukan, dan apa saja yang tidak boleh dilakukan di
unit laundry.
8. ENGINERING
Jika terjadi kerusakan alat di unit laundry, kepala instalasi laundry mengajukan
permintaan perbaikan inventaris laundry dibagian engineering, selanjutnya akan
dilakukan perbaikan.
F. Alur Pengiriman Dan Pendistribusian Linen Di Rumah Sakit

Dalam alur pengiriman dan pendistribusian linen di rumah sakit, linen kotor
yang sudah di pakai oleh pasien di bagi menjadi dua, yaitu linen yang terinfeksi yang
biasanya di pakai saat pasien menjalani operasi, atau pun linen yang sudah terkena
darah, cairan yang keluar dari tubuh pasien dan terkena linen tersebut. Serta, linen non
infeksi, yaitu linen yang tidak terkena darah atau cairan tubuh pasien.

7
Linen yang sudah di pisahkan lalu di bawa ke unit laundry untuk di lakukan
tahap selanjutnya, yaitu penimbangan dan pencucian linen dengan standar yang sudah
di tetapkan. Setelah linen di cuci bersih, linen di keringkan, di setrika dan tetaop du
pisahkan menjadi dua, yaitu linen non steril dan linen steril. Sebelum linen di
distribusikan ke unit-unit yang membutuhkan, linen di bagi sesuai dengan jenisnya
yaitu linen non steril di simpan ke penyimpanan rak, dan linen yang steril di
distribusikan ke kamar bedah atau disterilisasi.
G. Formulir Linen Room

Dalam formulir serah terima linen ini, petugas harus mengisi beberpdari unit mana
linen yang dikirimkan kepada unit laundry, hari, tanggal, dan jam pengambilam serta
penyerahan linen ke unit laundry. Setelah itu, petugas harus mengisi jenis linen,
jumlah dan kondisi seperti apa saat linen di serahkan dan saat pengambilan linen
kepada unit laundry. Dan petugas juga harus menandatangani formulir tersebut
disertai dengan nama si petugas tersebut.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam manajemen pada Unit Laundry dan Linen di Rumah sakit, kita harus
memperhatikan beberapa persyaratan yang sudah di tetapkan dan juga harus
mematuhi tata tertib yang sudah di tetapkan oleh Rumah Sakit tersebut. Proses serta
langkah dalam pencucian dan pengelolaan linen rumah sakit juga harus di lakukan
sesuai dengan urutan yang sudah tertera pada alur pengelolaan linen di rumah sakit,
agar terhindar dari segala resiko yang ada.
Karena, linen-linen yang ada di rumah sakit itu beragam, ada yang dapat
menjangkit infeksi apabila tidak di pisahkan sesuai kelompok linen tersebut, ada yang
tidak akan menjangkit infeksi, serta ada pula linen yang rusak pada saat dokter
melakukan tindakan medis kepada pasien.
Dalam manajemen pengelolaan linen di rumah sakit, linen keluar dan linen
masuk harus di catat dengan baik dan di teliti kembali agar tidak terjadinya
kehilangan atau kecurangan pada saat pendistribusian linen ke unit-unit yang ada di
rumah sakit, serta menghindari apabila line terselip di tempat yang tidak di ketahui
oleh staff laundry tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/55274/Chapter%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y

http://eprints.dinus.ac.id/20279/10/bab2_18464.pdf

https://docplayer.info/72888939-Pedoman-pengorganisasian-unit-linen-dan-laundry.html

https://www.scribd.com/document/362644930/Formulir-Serah-Terima-Linen-1

https://www.scribd.com/document/331045125/ALUR-LINEN-docx

10

Anda mungkin juga menyukai