KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya penyusunan
dokumen Panduan Pengelolaan Linen dapat diselesaikan.
Panduan Pengelolaan Linen merupakan dokumen yang disusun oleh unit kerja sebagai
bahan acuan organisasi unit kerja. Proses penyusunan pedoman pengorganisasian melibatkan
komponen unit kerja dan direksi.
Demikianlah panduan pengelolaan linen ini dibuat. Mudah-mudahan dapat digunakan
sebagai dasar untuk meningkatkan mutu Rumah Sakit Khusus Bedah Ropanasuri.
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Definisi...............................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................1
3.4.2 Transportasi..................................................................................................5
BAB 4 : DOKUMENTASI.........................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
i
Panduan Pengelolaan Linen
Gambar 3.1 Alur Sirkulasi Linen..................................................................................9
ii
Panduan Pengelolaan Linen
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Linen adalah bahan dari kain yang digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan,
seperti ; selimut, penutup tempat tidur, penutup bantal, gaun bedah,kain pembersih
dsb. Pengelolaan linen Adalah Suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan linen
kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan, pencucian,
penyeterikaan,penyimpanan,dan penggunaan kembali linen yang sudah bersih
1.2 Tujuan
Untuk memutus mata rantai transmisi mikroorganisme dengan mengelola
dan mengendalikan bahan-bahan linen
Untuk meminimalkan infeksi di Rumah Sakit dengan meningkatkan
kewaspadaan standar .
1
Panduan Pengelolaan Linen
BAB 2 : RUANG LINGKUP
3
Panduan Pengelolaan Linen
4. Bleach = pemutih
Mengangkat kotoran/noda, mencemerlangkan linen, dan bertindak sebagai
desinfektan, baik pada linen yang berwarna, dan yang putih
5. Sour/penetral
Menetralkan sisa dari bahan kimia pemutih sehingga pH-nya menjadi 7 atau
netral
6. Softener
Melembutkan linen. Digunakan pada proses akhir pencucian
b. Penempatan Linen
Pemisahan antara linen kotor infeksius dan non infeksius
Kantong harus kuat
Kantong dengan warna kuning untuk linen infeksius
Cegah terjadinya kontaminasi lingkungan.
Tidak menghitung linen kotor diarea perawatan
Tidak melakukan dekontaminasi diruangan
4
Panduan Pengelolaan Linen
3.4.2 Transportasi
1. Menggunakan kereta dorong yang tertutup
2. Bedakan troli linen bersih dan kotor
3. Bersihkan troli sebelum digunakan kembali dengan desinfektan
4. Pengiriman Linen kotor ke laundry
Cleaning service mengantar linen kotor ke laundry dan serah terima
linen kotor.
Petugas masuk dari pintu ruangan peneriman cucian dan tidak boleh
masuk dari ruangan linen bersih
Bagian penerimaan di laundry melakukan pencatatan jumlah linen,
kedua belah pihak pengirim dan penerima harus menandatangani buku
timbang terima linen
Petugas penerima selalu memakai sarung tangan rumah tangga, masker,
pelindung mata (bila diperlukan), apron/celemek dan sepatu boots saat
melakukan penghitungan linen.
5
Panduan Pengelolaan Linen
disimpan pada wadah/tempat yang aman untuk dilakukan proses
selanjutnya.
Bila linen terkontaminasi darah, cairan tubuh dilakukan perendaman
selama 10 menit dalam bak perendaman berisi larutan klorin 0,5%.
Setelah 10 menit cairan perendam dibuang dan ditiriskan, selanjutnya
linen baru dapat dilakukan proses pencucian. Bila linen dikirim keluar
RS harus dimasukan ke dalam kantong kuning diikat dan diberi label
infeksi dan tuliskan jenis & jumlah linen.
6
Panduan Pengelolaan Linen
d. Proses pengeringan
Periksa linen yang perlu dicuci ulang sebelum pengeringan
Linen yang sudah diperas dimasukan kedalam mesin pengering
Linen tebal perlu pengeringan
Gorden tidak perlu pengeringan dengan mesin
e. Proses Pelipatan
Pelipatan sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh rumah sakit
Pada proses pelipatan dilakukan penyortiran terhadap linen yang rusak
Tempat pelipatan harus bersih jauh dari daerah kotor agar linen tidak
terkontaminasi.
f. Proses Penyetrikaan
- Alat yang digunakan : setrika
- Proses penyetrikaan dilakukan pada kain dengan kondisi bersih
g. Proses penyimpanan
a. Selalu menjaga kebersihan linen
b. Tempatkan sesuai dengan jenis linen dan disimpan per unit
c. Lingkungan harus bersih dan kering tidak bercampur dengan
penyimpanan zat kimia serta tidak menyentuh lantai atau tempat
terbuka
d. Jangan mencampur linen bersih & linen kotor
h. Pendistribusian Linen
Selalu menjaga kesterilan dan kebersihan linen & cuci tangan
Gunakan sistim FIFO
Pastikan semua perlatan yang akan digunakan bersih dan kering
Jaga linen jangan jatuh ke lantai
Linen dikirim dengan trolly tertutup
7
Panduan Pengelolaan Linen
3.5 Hal-hal yang direkomendasikan pada petugas pengelolaan linen baik di
ruangan maupun di laundry adalah menerapkan kewaspadaan standar:
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2. Gunakan alat pelindung diri
Tutup kepala
Masker biasa
Pelindung mata (bila perlu)
Sarung tangan rumah tangga heavy duty
Apron kedap air (bila perlu)
Sepatu boot
3. Kereta dorong linen kotor dan linen bersih harus terpisah
4. Kereta dorong linen kotor dicuci sekali seminggu dan jika kotor.
8
Panduan Pengelolaan Linen
3.6 Alur Sirkulasi Linen
10