Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PENGELOLAAN LINEN RSK BEDAH ROPANASURI PADANG

JL. AUR NO 8 PADANG, UJUNG GURUN


PADANG BARAT
SUMATERA BARAT
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya penyusunan
dokumen Panduan Pengelolaan Linen dapat diselesaikan.
Panduan Pengelolaan Linen merupakan dokumen yang disusun oleh unit kerja sebagai
bahan acuan organisasi unit kerja. Proses penyusunan pedoman pengorganisasian melibatkan
komponen unit kerja dan direksi.
Demikianlah panduan pengelolaan linen ini dibuat. Mudah-mudahan dapat digunakan
sebagai dasar untuk meningkatkan mutu Rumah Sakit Khusus Bedah Ropanasuri.

Padang, 1 April 2016


Direktur Utama,

dr. Thomas Darwin


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................i

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................ii

BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Definisi...............................................................................................................1

1.2 Tujuan.................................................................................................................1

BAB 2 : RUANG LINGKUP.......................................................................................2

BAB 3 : TATA LAKSANA...........................................................................................3

3.1 Pengertian Linen Infeksius dan Non infeksius...................................................3

3.2 Jenis linen...........................................................................................................3

3.3 Bahan Cucian......................................................................................................3

3.4 Penanganan Linen di Rumah Sakit.....................................................................4

3.4.1 Penanganan linen diruangan........................................................................4

3.4.2 Transportasi..................................................................................................5

3.4.3 Penanganan linen di Laundry......................................................................5

3.5 Hal-hal yang direkomendasikan pada petugas pengelolaan linen baik di

ruangan maupun di laundry adalah menerapkan kewaspadaan standar:..................8

3.6 Alur Sirkulasi Linen............................................................................................9

BAB 4 : DOKUMENTASI.........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

i
Panduan Pengelolaan Linen
Gambar 3.1 Alur Sirkulasi Linen..................................................................................9

ii
Panduan Pengelolaan Linen
BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Definisi
Linen adalah bahan dari kain yang digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan,
seperti ; selimut, penutup tempat tidur, penutup bantal, gaun bedah,kain pembersih
dsb. Pengelolaan linen Adalah Suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan linen
kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan, pencucian,
penyeterikaan,penyimpanan,dan penggunaan kembali linen yang sudah bersih

1.2 Tujuan
Untuk memutus mata rantai transmisi mikroorganisme dengan mengelola
dan mengendalikan bahan-bahan linen
Untuk meminimalkan infeksi di Rumah Sakit dengan meningkatkan
kewaspadaan standar .

1
Panduan Pengelolaan Linen
BAB 2 : RUANG LINGKUP

1. Proses Penerimaan Linen Kotor


2. Proses Perendaman dan Pencucian Linen
3. Proses Pengeringan dan Penyetrikaan
4. Pelipatan dan Penyotiran
5. Penyimpanan
6. Pendistribusian
7. Penjahitan dan Pengguntingan

Panduan Pengelolaan Linen


BAB 3 : TATA LAKSANA

3.1 Pengertian Linen Infeksius dan Non infeksius


Linen infeksius adalah Linen yang terkontaminasi dengan darah dan
cairan tubuh. Linen non infeksius adalah linen kotor yang berasal dari pasien,
yang tidak terkontaminasi oleh darah dan cairan tubuh.

3.2 Jenis linen


1. Perlak
2. Sarung bantal
3. Bed cover
4. Selimut
5. Taplak
6. Schort
7. Kain sarung
8. Baju operasi
9. Macam macam Doek
10. Dll

3.3 Bahan Cucian


Bahan pencucian pada unit laundry menggunakan bahan pencucian kimiawi
dengan komposisi dan kadar tertentu agar tidak merusak bahan yang dicuci/linen
mesin cuci, kulit petugas yang melaksanakan dan limbah pangannya tidak merusak
lingkungan. Bahan kimia yang dipakai secara umum terdiri dari :
1. Alkali
Mempunyai peran meningkatkan fungsi atau peran deterjen dan emulsifier
serta membuka pori dari linen
2. Deterjen : sabun pencuci
Mempunyai peran menghilangkan kotoran yang bersifat asam secara global
3. Emulsifier
Mempunyai peran untuk mengemulsi kotoran yang berbentuk minyak dan
lemak

3
Panduan Pengelolaan Linen
4. Bleach = pemutih
Mengangkat kotoran/noda, mencemerlangkan linen, dan bertindak sebagai
desinfektan, baik pada linen yang berwarna, dan yang putih

5. Sour/penetral
Menetralkan sisa dari bahan kimia pemutih sehingga pH-nya menjadi 7 atau
netral

6. Softener
Melembutkan linen. Digunakan pada proses akhir pencucian

3.4 Penanganan Linen di Rumah Sakit


3.4.1 Penanganan linen diruangan
a. Pemisahan linen :
Gunakan APD sesuai indikasi
Segera dilepas dari tempat tidur, pisahkan linen kotor infeksius dan
kotor non infeksius
Linen kotor infeksius dimasukkan ke dalam kantong plastik kuning
dengan label yang jelas
Dilarang mengibaskan linen dan meletakkan linen di lantai
Mencuci tanngan setelah tindakan selesai
Pengisian kantong plastik penuh dan langsung diikat

b. Penempatan Linen
Pemisahan antara linen kotor infeksius dan non infeksius
Kantong harus kuat
Kantong dengan warna kuning untuk linen infeksius
Cegah terjadinya kontaminasi lingkungan.
Tidak menghitung linen kotor diarea perawatan
Tidak melakukan dekontaminasi diruangan

4
Panduan Pengelolaan Linen
3.4.2 Transportasi
1. Menggunakan kereta dorong yang tertutup
2. Bedakan troli linen bersih dan kotor
3. Bersihkan troli sebelum digunakan kembali dengan desinfektan
4. Pengiriman Linen kotor ke laundry
Cleaning service mengantar linen kotor ke laundry dan serah terima
linen kotor.
Petugas masuk dari pintu ruangan peneriman cucian dan tidak boleh
masuk dari ruangan linen bersih
Bagian penerimaan di laundry melakukan pencatatan jumlah linen,
kedua belah pihak pengirim dan penerima harus menandatangani buku
timbang terima linen
Petugas penerima selalu memakai sarung tangan rumah tangga, masker,
pelindung mata (bila diperlukan), apron/celemek dan sepatu boots saat
melakukan penghitungan linen.

3.4.3 Penanganan linen di Laundry


a. Penilaian linen kotor :
Tingkat kekotorannya ( berat,sedang atau ringan )
Jenis linen ( tipis, berwarna,atau tidak berwarna ,dasar linen )
Linen infeksius/ternoda atau tampa noda

b. Pengumpulan /pemisahan linen :


Gunakan alat pelindung Diri (sarung tangan rumah tangga, masker,
pelindung mata (bila diperlukan), apron/celemek dan sepatu boots)
Pisahkan linen kotor terkontaminasi dan non terkontaminasi/sesuai
karakteristik linen
Linen kotor dipegang menggunakan sarung tangan rumah tangga
dengan gerakan yang sesedikit mungkin untuk mencegah kontaminasi
pada udara dan petugas
Diperiksa dan dicatat bila ditemukan peralatan kesehatan seperti
needle/alat suntik atau instrumen operasi atau benda tajam yang
terbawa bersama dengan linen, untuk selanjutnya dilaporkan kepada
Komite PPIRS dan unit kerja terkait. Segala peralatan yang ditemukan

5
Panduan Pengelolaan Linen
disimpan pada wadah/tempat yang aman untuk dilakukan proses
selanjutnya.
Bila linen terkontaminasi darah, cairan tubuh dilakukan perendaman
selama 10 menit dalam bak perendaman berisi larutan klorin 0,5%.
Setelah 10 menit cairan perendam dibuang dan ditiriskan, selanjutnya
linen baru dapat dilakukan proses pencucian. Bila linen dikirim keluar
RS harus dimasukan ke dalam kantong kuning diikat dan diberi label
infeksi dan tuliskan jenis & jumlah linen.

c. Proses pencucian linen :


1. Sebelum melakukan pencucian petugas terlebih dahulu memakai APD
(sarung tangan rumah tangga, masker, pelindung mata (bila diperlukan),
apron/celemek dan sepatu boots)
2. Lakukan penimbangan. Untuk linen yang infeksius harus terlebih
dahulu dilakukan proses perendaman selama 4 menit dengan air
biasa. Gunakan detergen berdasarkan tingkat kontaminasi (infeksius)
dan tingkat noda: berat, sedang, ringan, linen berwarna
Linen infeksius diperlukan suhu 60 - 90oc
Linen non infeksius diperlukan suhu 50 - 80oc
Waktu pencucian 45 menit ( tergantung mesin cuci )
Waktu pelaksanaan pencucian:
Prewash lebih kurang 10 menit
Pembuangan ke-1 dilanjutkan pencucian utama selama 15 menit
dengan memasukan chlorin 0.5 %
Bilas dengan air bersih
Pembuangan ke-2 dilanjutkan dengan pencucian ke 2 selama 15
menit dengan masukan deterjen dan alkali sesuai dengan
kapasitas mesin dan tingkat noda linen.
Bilas dengan air bersih
Pembuangan ke-3 dilanjutkan dengan pencucian ke-4 / akhir
dengan memasukan Sour selama 15 menit
Pembuangan ke-5 dengan memakai softener selama 5 menit
menuju ke proses pengeringan

6
Panduan Pengelolaan Linen
d. Proses pengeringan
Periksa linen yang perlu dicuci ulang sebelum pengeringan
Linen yang sudah diperas dimasukan kedalam mesin pengering
Linen tebal perlu pengeringan
Gorden tidak perlu pengeringan dengan mesin

e. Proses Pelipatan
Pelipatan sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh rumah sakit
Pada proses pelipatan dilakukan penyortiran terhadap linen yang rusak
Tempat pelipatan harus bersih jauh dari daerah kotor agar linen tidak
terkontaminasi.

f. Proses Penyetrikaan
- Alat yang digunakan : setrika
- Proses penyetrikaan dilakukan pada kain dengan kondisi bersih

g. Proses penyimpanan
a. Selalu menjaga kebersihan linen
b. Tempatkan sesuai dengan jenis linen dan disimpan per unit
c. Lingkungan harus bersih dan kering tidak bercampur dengan
penyimpanan zat kimia serta tidak menyentuh lantai atau tempat
terbuka
d. Jangan mencampur linen bersih & linen kotor

h. Pendistribusian Linen
Selalu menjaga kesterilan dan kebersihan linen & cuci tangan
Gunakan sistim FIFO
Pastikan semua perlatan yang akan digunakan bersih dan kering
Jaga linen jangan jatuh ke lantai
Linen dikirim dengan trolly tertutup

7
Panduan Pengelolaan Linen
3.5 Hal-hal yang direkomendasikan pada petugas pengelolaan linen baik di
ruangan maupun di laundry adalah menerapkan kewaspadaan standar:
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2. Gunakan alat pelindung diri
Tutup kepala
Masker biasa
Pelindung mata (bila perlu)
Sarung tangan rumah tangga heavy duty
Apron kedap air (bila perlu)
Sepatu boot
3. Kereta dorong linen kotor dan linen bersih harus terpisah
4. Kereta dorong linen kotor dicuci sekali seminggu dan jika kotor.

8
Panduan Pengelolaan Linen
3.6 Alur Sirkulasi Linen

Gambar TATA LAKSANA.1 Alur Sirkulasi Linen

Panduan Pengelolaan Linen


BAB 4 : DOKUMENTASI

1 Linen di distribusikan berdasarkan FIFO


2 Linen masuk dan keluar dicatat

10

Panduan Pengelolaan Linen

Anda mungkin juga menyukai