Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PENGELOLAAN LINEN PENCEGAHAN

DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) TAHUN 2023

KLINIK UTAMA SANTA THERESIA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Syukur puji Tuhan, Panduan Pengelolaan Linen Klinik Utama Santa


Theresia dapat kami selesaikan sebagai dasar acuan pelaksanaan
Pengelolaan Linen di Klinik Utama Santa Theresia.

Dalam pelayanan kesehatan klinik wajib melakukan pencegahan dan


pengendalian infeksi guna meningkatkan mutu pelayanan kinik yaitu salah
satunya dengan penatalaksanaan linen yang digunakan pasien dengan baik. Sehingga
disusunlah buku Panduan Pengelolaan Linen.

Disadari bahwa mungkin masih ada kekurangan-kekurangan yang


ditemui dalam panduan ini, untuk itu sangat diharapkan saran-saran, masukan dan
kritik yang bermanfaat/ membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan panduan ini.

Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-


tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras sejak penyusunan draf, uji
coba sampai ditetapkannya standar ini.

Larantuka,

Tim PPI

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Panduan Pengelolaan Linen Klinik Utama Santa Theresia Tahun 2023

Peny usun : Ti m PPI Klinik Utama Santa Theresia

Telah di setujui pada tanggal 24 Juni 2023

Oleh:

Direktur Klinik Utama Santa Theresia

dr. Yohanes S. Pratomo, Sp. PD


NIP.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
LEMBAR
PENGESAHAN................................................................................................ii DAFTAR
ISI.....................................................................................................................iii A.
DEFINISI …………………………………………………………………………………... 1

B. RUANG LINGKUP......................................................................................................
2
C. TATALAKSANA.........................................................................................................
3
D. DOKUMENTASI.......................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..... .5
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. DEFINISI

Salah satu usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan klinik


adalah mencegah terjadinya infeksi di klinik. Salah satu usaha pencegahan
terjadinya infeksi di klinik adalah Pengelolaan linen yang benar.
Pengelolaan linen sangatlah penting perannya bagi pasien, sebab pasien hampir
selama 24 jam berada di tempat tidurnya. Selain itu juga dengan tersedianya
linen yang baik dalam arti bebas kuman patogen, bersih dan rapi
akan menambah citra suatu klinik. Untuk menjaga kualitas linen yang
baik sangat tergantung pada pengelolanya. Juga sangat dipengaruhi oleh
sarana dan prasarana yang ada pada suatu klinik. Oleh karena itu penyehatan
laundry dan linen perlu ditangani secarap profesional oleh pengelolanya.

B. TUJUAN
1. Tu juan Umum
Sebagai Pedoman dalam pelayanan pengelolaan linen di laundry.

2. Tujuan Khusus
a. Mencegah terjadinya HAIs melalui linen yang ada di Klinik Utama
Santa Theresia
b. Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
c. Menjaga citra klinik dengan menciptakan kesediaan linen di
Klinik Utama Santa Theresia.

C. SASARAN
Tempat pelayanan IGD, Rawat Inap, Kamar Bersalin, Ruang KIA, dan unit
lainnya di Klinik Utama Santa Theresia.

D. DASAR HUKUM
Panduan Pengelolaan Linen berdasarkan Permenkes Nomor 7 Tahun
2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

1
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan Pengelolaan Linen di Klinik Utama Santa Theresia meliputi:
a. Lokasi di dalam pengelolaan linen
Lokasi di dalam pengelolaan linen diantaranya
meliputi:
1. IGD Klinik Utama Santa Theresia
2. Rawat Inap
3. Kamar Bersalin
4. Ruang KIA
5. Ruang Poli Umum

b. Kegiatan di dalam pengeloaan linen


1. Pemisahan Linen
Kotor
2. Penempatan Linen
Kotor
3. Klasifikasi Linen
Kotor
4. Pengangkutan Linen
Kotor
5. Penanganan Linen
Infeksius
6. Penanganan Linen di
Laundry
7. Proses
Pencucian
8. Proses
Penyimpanan

c. Sumber Daya
Tenaga kerja yang berada unit pengelolaan linen minimal berpendidikan SLTA
dan sudah mendapatkan pelatihan dasar PPI yang diperoleh melalui in house
training.
2
BAB III

TATA LAKSANA

A. PENANGANAN LINEN KOTOR


Penanganan linen kotor sudah harus dilakukan sejak dari ruang
perawatan. Penanganan Linen kotor meliputi:
a. Pemisahan Linen Kotor
1. Pakai alat pelingung diri: sarung tangan, masker kalau perlu.
2. Segera setelah dilepas dari tempat tidur, pisahkan linen kotor infeksius,
linen kotor ternoda atau kontaminasi dan linen kotor tidak terinfeksi/ternoda.
3. Segera masukkan dalam kontainer : linen kotor infeksius kedalam
kantong kuning dan diberi tanda “infeksius”, linen kotor
ternoda/tercemar kedalam kontainer dekontaminasi yang telah dibersihkan
terlebih dahulu, linen kotor tidak ternoda/kontaminasi dalam kontainer linen
kotor atau masukkan ke dalam keranjang linen kotor.
4. Setelah tiga perempat penuh ikat/tutup kirim ke laundry dengan menggunakan
ember plastik besar tertutup.

b. Penempatan Linen Kotor


Penempatan linen kotor harus dibedakan antara linen kotor terinfeksi dan yang
tidak terinfeksi. Linen kotor harus dimasukkan kedalam kantong yang kedap air
untuk mencegah kebocoran ,kontaminasi lingkungan dan petugas yang
membawanya. Linen terinfeksi dimasukkan kedalam kantong plastic kuning untuk
mencegah kontaminasi lingkungan dan petugas yang membawanya , kemudia
diikat dan linen yang tidak terinfeksi diletakkan dalam trolley yang ditutup.

c. Klasifikasi Linen Kotor


1. Linen Kotor ternoda/Infeksius Linen yang terkontaminasi dengan pasien
darah atau cairan tubuh pasien.
2. Linen kotor non infeksius Linen kotor / yang sudah dipakai, berasal dari ruang
perawatan, administrasi, apotek, ruang tunggu, dapur , ruang pemeriksaan
, ruang perawatan yang tidak berpenyakit menular

d. Pengangkutan Linen Kotor


1. Pengangkutan linen kotor dilakukan dengan kereta dorong yang
tertutup
2. Kereta dorong yang digunakan harus dibedakan dengan
pengangkutan linen bersih dan kotor untuk mencegah kontaminasi
3. Jangan menyeret linen di lantai

3
4. Jangan melindas linen dengan trolley

e. Penanganan Linen Infeksius


1. Pakai sarung tangan non steril
2. Segera setelah dilepas dari tempat tidur, masukkan dalam kantong
kuning beritanda infeksius
3. Pisahkan dari linen kotor
4. Kirim ke laundry dalam keadaan tertutup dengan menggunakan ember plastik
besar tertutup

f. Penanganan Linen di Laundry


1. Penilaian Linen kotor
2. Tingkat kotoran ( berat atau ringan )
3. Jenis linen ( tebal, tipis , berwarna atau tidak berwarna , wool atau katun)
4. Infeksius atau non infeksius
5. Pengumpulan /Pemisahan linen kotor - Pengumpulan / pemisahan linen
kotor harus menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan , masker dan gaun ).
6. Pisahkan jenis linen kotor antara linen terkontaminasi dan yang
tidak terkontaminasi.
7. Linen kotor dipegang dengan menggunakan sarung tangan dan
digerak-
gerakkan sesedikit mungkin untuk mencegah kontaminasi udara dan
petugas.
8. Bila linen kena darah atau cairan tubuh linen harus diirendam dahulu
dalam cairan disinfektans sampai noda pudar, kemudian cairan perendam
dibuang dan linen ditiriskan / diperas dan dimasukan kedalam kantong plastik
kuning diikat dan diberi label infeksi.
9. Tuliskan juga jenis linen dan jumlahnya.

g. Proses Pencucian
1. Dekontaminasi
2. Lakukan penimbangan linen
3. Masukkan linen kotor ke dalam mesin cuci
4. Gunakan detergent
5. Waktu pencucian 45 menit ( tergantung mesin cuci )

h. Proses Penyimpanan
Pada proses penyimpanan linen yang sudah rapi disimpan ke dalam rak-rak sesuai
dengan jenis linen.

4
B. PENANGANAN LINEN BERSIH

Penanganan linen bersih sudah harus dilakukan sejak dari ruang


laundry. Penanganan Linen bersih meliputi:

a. Penyimpanan Linen
1. Linen bersih selama dalam pengangkutan dari laundry ketempat
penyimpanan harus dibawa dengan kereta yang tertutup atau diberi penutup /
dibungkus untuk

mencegah kontaminasi .
2. Cuci tangan sebelum memegang linen
3. Pastikan semua permukaan dalam keadaan bersih / kering
4. Jangan mencampur linen bersih dengan linen steril
5. Jangan menyimpan peralatan / bahan kimia di ruang linen
6. Linen dalam penyimpanannya hendaknya diberi pelindung sampai
dengan digunakan oleh pasien.

b. Menggunakan Linen
1. Cuci tangan sebelum memegang linen

2. Gunakan linen pertama masuk ( FIFO= First in First out )


3. Pastikan semua peralatan dalam keadaan bersih / kering dan Jaga linen
jangan sampai jatuh ke lantai
4. Jangan meletakkan linen bersih pada permukaan kotor / berdebu

5
BAB IV

DOKUMENTA

SI

LAPORAN PRODUKSI DAN PEMAKAIAN CHENICAL


LAUNDRY BULAN :

No UNIT SATUAN KETERANGAN


1. IGD
KAMAR BERSALIN
RUANG POLI UMUM
lABORATORIUM
RAWAT INAP

DAFTAR PUSTAKA
Permenkes Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai