-

ANATOMI IKAN
BY :
INDRA RAHMAWATI , Drh., M.Si.
MENGENALI PERUBAHAN DAN
KELAINAN SECARA PATOLOGIS-
ANATOMIS DAN HISTO=PATOLOGIS
PADA ALAT-ALAT TUBUH IKAN
SERTA FUNGSI NYA, MAKA PERLU
MEMAHAMI ANATOMI DAN
FISIOLOGI IKAN.
1. KULIT ; KUTIKULA, EPIDERMIS, DERMIS, HIPODERMIS,

2. KERANGKA DAN OTOT ; POROS KERANGKA, SIRIP, TULANG, OTOT,

3. ALAT RESPIRASI

4. ALAT SIRKULASI ; ARTERI, VENA, KAPILER, LIMFE, HEMOGLOBIN DAN TRANSPORTASI GAS

5. KKOMPOSISI DARAH ; PLASMA, ERITROSIT, NEUTROFIL, MONOSIT, TROMBOSIT, EOSINOFIL, BSOFIL DAN SEL MAST,

LIMFOSIT,

6. GINJAL DAN SISTEM EKSKRESI ; PENGATURAN OSMOSE DAN ION

7. ALAT PENCERNAAN ; SALURN PENCERNAAN, MULUT, OESOPHGUS, LAMBUNG, USUS, REKTUM, HATI, PANCREAS,

8. ALAT REPRODUKSI ; TESTIKEL, OVARIUM

9. SUSUNAN SARAF ; OTAK, TELENCEPHALON, DIENCPHALON, MESENCEPHALON, CEREBELLUM, MEDULA

OBLONGATA, SUSMSUM TULANG BELAKANG, SARAF PERIFER,

10. PANCA INDERA ; MATA, LABIRINTH,

11. GELEMBUNG RENANG ; STRUKTUR, PENGATURAN PELAMPUNGAN, RESEPTOR UNTUK SUARA DAN TEKANAN,

KELENJAR HYPOPHISE, KELENJAR THYROID, KELENJAR ADRENAL, KELENJAR ULTIMO BRNCHIAL, PANCREAS,

UROPHYSIS, PSEUDOBRANCH & CHOROID BODY, GONAD

ikan
 KULIT

• Pelindung utama tubuh  lingkungan  penyakit

Dari luar ke dalam:
- kutikula
- epidermis
- membrana basalis
- dermis dan
- hipodermis.
 Kutikula

• Mukopolisakharida  sekresi sel epithel

• Konsistensi fisik  berbeda  antar
spesies
• Ig spesifik, lysozyme, asam-asam lemak
bebas anti-patogen
 Epidermis

• Mitosis
• Ketebalan  spesies, umur, lokasi & siklus
hidup stadium
• Ikan bersisik > tidak bersisik
• Sel Goblet --- epidermis & sel basal
• Sel-sel Club  alarm  tanda-2 bahaya 
mukus
• Limfosit & makrofagosit
 Dermis
• Terdiri dari dua lapisan: stratum spongiosum & stratum
compactum
• Stratum spongiosum  sel-2 pigmen (chromatophora),
sel mast, sel landasan sisik dan sisik
• Sifat Absorptif dan reflektif sel chromatophora 
perubahan warna, aktifitas seksual dan penyakit
• Stratum compactum  penguat struktur kulit
 Hipodermis

• Jaringan lemak (Spacious, longgar)

Pembuluh darah

Proses infeksi
 KERANGKA & OTOT

• Terdiri dari poros kerangka, sirip,

tulang dan otot
 Poros Kerangka
• Batok kepala yang keras  persendian rahang,
brachia dan operculum
• Struktur kepala  komplek  bergerak pd
waktu makan dan bernafas  saling
bergantung satu sama lain
• Jumlah ruas tulang punggung tetap  masing-
masing spesies ikan  Pertautan dengan
pembuluh darah, syaraf dan otot
 Sirip
• Ikan berderajat rendah (salmon)  sirip
melekat pd otot abdomen
• Ikan berderajat tinggi  letak sirip agak ke
depan (sirip dada)  di belakang penutup
insang (operculum)
• Sirip punggung dan abdomen  otot
pterigyfora  penjuluran syaraf dan darah
 Tulang
• Secara mikroskopik ada dua tipe tulang ikan:
Esteosit  ikan berderajat rendah (clupeida,
salmonida & cyprinida)
Non esteosit  ikan berderajat tinggi (percida,
centrachida)

Otot (Muscle)
• Muscularis lateralis superficialis
• Muscularis lateralis profundus
 ORGAN-2 RESPIRASI
• Luas permukaan insang ~ total permukaan
kulit dan/atau lebih
• Struktur insang  homeostasis
• Pertukaran gas ~ sensitifitas
• Mengatur pertukaran air dan garam
• Ekskresi limbah-2 nitrogen
 ORGAN-2 PEREDARAN DARAH

• Susunan organ-2 sirkulasi:

arteri, vena, kapiler, (lymph, hemoglobin,
transportasi gas)

KOMPOSISI DARAH
• 5% dari berat badan
• Plasma & sel darah
 Plasma
• Komposisi serum ikan brown trout (mg/100 ml)
(Wolf, 1961):
Cl (424), Na (350), Mg (2.3), K (20.1), Ca (12.5),
P (9.3), Sulfate (0.8) dan gula darah (71).

Sel-2 darah
• Eritrosit, Neutrofil, Monosit, Trombosit Eosinofil,
Basofil dan sel mast, lymphocyte dan jaringan
haemopoietic
ORGAN-2 PENCERNAAN
• Mulut,
• Esophagus,
• Lambung,
• Usus,
• Liver,
• Pancreas,
• Rektum
 Mulut dan Rongga Mulut

• Digunakan dalam sistem pernafasan dan

pencernaan
• Pencernaan: seleksi, penangkapan dan
orientasi dari makanan untuk dilanjutkan ke
lambung
• Mulut dan daerah sekitar mulut diperlengkapi
secara baik dengan ujung-ujung saraf peraba
serta gigi yang berlainan tata letak, morfologi
dan jumlah
 Oesophagus

• Tabung yang pendek, lurus dan sangat berotot,

melintas dari mulut ke bagian cardia dari
lambung.
• Beberapa spesies-spesies tropis ada kantong-
kantong bantu atau disebut juga gigi
oesophagus
 Lambung
• Mucosa lambung sangat berlendir, disertai
dengan sejumlah kelenjar pada bagian dasar
dari lipatan-lipatan.
• Sifat-sifat histologis dan histokimia lebih
menyerupai usus dari pada lambung.
 Usus
• Usus dari kebanyakan ikan merupakan suatu tabung
sederhana yang tidak dapat bertambah besar
diameternya untuk membentuk suatu colon di bagian
belakangnya. Ia bisa lurus, melengkung atau
bergulung-gulung, sesuai dengan bentuk dari rongga
perutnya. Ia mempunyai suatu epitel silindris
sederhana yang berlendir, menutupi suatu sub-mucosa
yang sering-sering mengandung sel eosinofilik dan
dibatasi oleh suatu moscularis mucosa yang rapat dan
lapisan fibroelastik
 Rektum
• Rektum pada ikan berdinding lebih tebal dari
pada usus dan sangat berlendir serta dapat
sangat berkembang
Hati
• Di rongga perut sebelah muka atau ada juga yang
mempunyai penjuluran-penjuluran sepanjang rongga
perut atau melekat pada alat tubuh lainnya. Pada
spesies-spesies tertentu hati bisa juga merupakan
gabungan dengan pancreas yang disebut
hepatopancreas, walaupun umumnya pancreas
merupakan suatu organ terpisah.
 Pancreas
• Jaringan pancreas lokasinya lebih variabel dari
pada organ dalam perut lainnya, bahkan
diantara satu spesies sekalipun. Tempat yang
lebih lazim dari pancreas ialah berupa pulau-
pulau jaringan kelenjar yang terbesar diantara
sel-sel lemak dalam mesenterium dari limpa
dan sebagai lapisan luar dari sekitar vena porta
hati.
 ORGAN-2 REPRODUKSI
• Testicle, Ovarium
 SISTEM PERSYARAFAN

• Brain, Telencephalon, Diencephalon,

Mesencephalon, Cerebellum, Medulla
Oblongata, Back bone marrow, Periphere
MANAGEMEN KESEHATAN SATWA AQUATIK
LINGKUNGAN PERAIRAN

OLEH :
INDRA RAHMAWATI , Drh., M.Si.
1. ASPEK FISIK DAN KIMIA DARI
KUALITAS AIR
2. PARAMETER FISIK DAN KIMIA
3. POLUSI
4. FAKTOR BIOLOGIS YANG MERUGIKAN
KESEHATAN IKAN
  SUHU
 SINAR
 GAS-GAS YANG LARUT
 IKAN MEMPUNYAI BATAS TOLERANSI PANAS, TINGGI DAN RENDAH, SUHU
OPTIMUM BAGI PERTUMBUHAN, KESEHATAN, INKUBASI TELUR, KONVERSI
PAKAN DAN RESISTENSI TERHADAP PENYAKIT

BATAS OPTIMUM BISA BERBEDA DAN BERUBAH SESUAI DGN

FAKTOR/PARAMETER YG LAIN, SEPERTI TEKANAN OKSIGEN DAN PH AIR.

AIR PERMUKAAN SUHUNYA SANGAT MUDAH BERUBAH HINGGA MENCAPAI 400C

KARENA KETINGGIAN, CUACA, GARIS LINTANG, KEDALAMAN, SIRKULASI
DAN BANYAKNYA AIR LAUT DAN SAMUDRA.

GAS-GAS YANG TERLARUT UMUMNYA BERACUN AKAN NAIK DENGAN KENAIKAN

SUHU, SEPERTI MINYAK DAN PESTISIDA, DAN TOKSISITAS DARI BEBERAPA
ZAT SEPERTI LOGAM BERAT BERTAMBAH DENGAN KENAIKAN SUHU.
 PADA PERAIRAN ALAM DAN SISTEM PEMELIHARAAN INTENSIF,
BANYAKNYA SINAR DAPAT DIUBAH SECARA TIDAK LANGSUNG DGN CARA
SEPERTI MENAMBAH KEDALAMAN AIR DAN POHON ( KERINDANGAN
POHON ).

 ADANYA ZAT ABSORBENT DAN POLLUTAN YANG MEMANTULKAN CAHAYA

SEPERTI TANAH LIAT, LARUTAN ARANG, SISA KERTAS, SAMPAH, DAPAT
MENGURANGI PRODUKTIVITAS DAN MENGURANGI PERSEDIAAN
MAKANAN BAGI IKAN.

 PADA PEMELIHARAAN INTENSIF, INTENSITAS CAHAYA, LAMANYA

PENYINARAN, TEMPAT TEDUH DAN PENYERAPAN SINAR MASIH BISA
DIATUR

 PADA SISTEM PEMELIHARAAN DANGKAL YG INTENSIF, SINAR UV

(ULTRAVIOLET) DARI SINAR MATAHARI YG BERLEBIHAN BISA
MENIMBULKAN SENGAT MATAHARI PADA PERMUKAAN ATAS KEPALA
IKAN.
 GAS YANG PENTING ADALAH OKSIGEN DAN NITROGEN.
 JUMLAH TEKANAN UDARA DAN TEKANAN PARTIAL DARI MASING-
MASING GAS DALAM UDARA, KETIKA BERSENTUHAN DENGAN AIR.
TEKANAN PARTIAL NITROGEN DAN OKSIGEN MASING-MASING ADALAH
0,78 DAN 0,21.
 AIR BERSIFAT BASA DAN ASAM LEMAH
 KAPASITAS PEMBUFFERAN DARI AIR TAWAR DINYATAKAN DENGAN
ALKALINITAS DAN UMUMNYA DISEBUTKAN DALAM mg/liter DARI
EKUIVALEN KARBONAT KALSIUM.
 KEKERASAN ADALAH SUATU UKURAN BAGI KALSIUM, MAGNESIUM
DAN LOGAM-LOGAM DI AIR TAWAR YANG DINYATAKAN DALAM
mg/liter DARI KARBONAT KALSIUM.
 KEASAMAN ALAMIAH, ALKALINITAS KARBONAT DAN PH SANGAT
PENTING UNTUK MENENTUKAN KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN
BAGI KESEHATAN IKAN
 DIOKSIDA KARBON
 AMMONIA (NH3)
 SULFIDA HIDROGEN (H2S)
 MINERAL
 PADA PERAIRAN ALAM DAN PERAIRAN SISTEM PEMELIHARAA
EKSTENSIF, DIOKSIDA KARBON BIKARBONAT YANG TERLARUT
MERUPAKAN SUATU RESERVOIR KARBON UNTUK FOTOSISTESIS BAGI
KEHIDUPAN TANAMAN AIR
 PENGHILANGAN DIOKSIDA KARBON SELAMA FOTOSINTESIS DIBAWAH
SINAR MATAHARI MENYEBABKAN KENAIKAN PH
 SALINITAS ADALAH SUATU UKURAN DARI JUMLAH GARAM DALAM
SATU KILOGRAM AIR LAUT, KALAU SEMUA KARBONAT TELAH
DIUBAH MENJADI OKSIDA, SEMUA BROMIDA DAN IODIDE DIGANTI
DENGAN KHLORIDA DAN BAHAN-BAHAN ORGANIKNYA TELAH
DIOKSIDASI, SERTA DINYATAKAN DALAM GRAM/KG.

 PENGUKURAN SALINITAS BISA DILAKUKAN SECARA LANGSUNG

DENGAN MENGGUNAKAN PENGUKUR KONDUKTIVITAS,
REFRAKTOMETER ATAU HIDROMETER.

 AIR PANTAI UMUMNYA SALINITASNYA VARIABEL KARENA PASANG

SURUTNYA AIR TAWAR
 POLLUSI PANAS
 LOGAM-LOGAM
 UNSUR-UNSUR BUKAN LOGAM
 AIR LIMBAH
 BENDA-BENDA HALUS (PARTICULATE MATTER)
DALAM AIR
 POLLUSI MINYAK
 KENAIKAN SUHU AIR BISA BERGUNA BAGI PEMELIHARAAN IKAN,
KARENA PERTUMBUHAN YANG LEBIH CEPAT SEBAGAI HASIL DARI
PERCEPATAN SEPANJANG TAHUN DARI KECEPATAN METABOLISME,
AKAN TETAPI HAL INI HANYA TERJADI APABILA KENAIKAN TERSEBUT
SAMPAI TINGKAT DIBAWAH BATAS PANAS BAGI SPESIESNYA.

 SUHU BERPENGARUH TERHADAP ZAT-ZAT PENYEBAB POLLUSI

 ZAT-ZAT PENYEBAB POLLUSI LEBIH BERACUN DI PERAIRAN YG

LEBIH PANAS DISEBABKAN ZAT TERSEBUT MUDAH LARUT PADA
SUHU TINGGI DAN AKAN MENCAPAI KONSENTRASI YANG LEBIH
TINGGI
 PENYEBAB UMUM DARI KERACUNAN LOGAM ADALAH
 LOGAM-LOGAM BERAT,
 TEMBAGA
 TIMAH
 AIR RAKSA
 SENG
 KHROM
 BESI
 LIMBAH INDUSTRI
 LIMBAH PERTAMBANGAN
 PATOLOGI DARI KERACUNAN LOGAM SANGAT BERVARIASI SESUAI
DENGAN KONSENTRASI DAN LAMANYA KONTAK
 BISA MENGURANGI KUALITAS AIR, BERGANTUNG PADA DERAJAT
KELARUTAN, DERAJAT PENGOLAHAN DARI MATERIAL ASLINYA,
SUSUNANNYA DAN REAKSI DARI SISTEM LINGKUNGAN.

 AKIBATNYA PEMBUANGAN AIR LIMBAH ADALAH BERKURANGNYA

OKSIGEN

 LIMBAH YANG BERASAL DARI BAHAN MAKANAN INORGANIK SEPERTI

FOSFAT, AMMONIA, NITRAN, BISA MENINGKATKAN PERTUMBUHAN
GANGGANG DAN TANAMAN LIAR YANG MENGURANGI OKSIGEN DAN
MENINGKATKAN PRODUKSI TOKSIN
 AMMONIA
 FLUORIDA
 CYANIDE
 FOSFOR
 SULFIDE
 GARAM-GARAM ALUMINIUM
 GARAM-GARAM ARSEN DAN HALOGEN
 KHLOR
 PESTISIDA
 MERUPAKAN BAGIAN DARI BENDA PADAT YANG MELARUT

 MENGGANGGU TELUR IKAN AKIBAT ENDAPAN LUMPUR

 MENGGANGGU PERNAFASAN MELALUI SELAPUT INSANG DAN

MEMICU PERTUMBUHAN MIKROBA

 DEBU-DEBU YANG LARUT MEMPENGARUHI KESEHATAN IKAN

 BERPENGARUH TERHADAP PENEMBUSAN SINAR KE DALAM

AIR
 TUMPAHAN MINYAK MENTAH DAN MINYAK YANG TELAH DIKILANG

DAPAT MENYEBABKAN KERACUNAN

 HEWAN-HEWAN AIR

 GANGGANG

 DYNOFLAGELLATA

 PHYTOFLAGELLATA

 GANGGANG BIRU-HIJAU
 TERIMAKASIH
PENYAKIT NON INFEKSIUS
PADA IKAN
 Penyakit : merupakan suatu
kejadian abnormal yang
diakibatkan oleh karena
menurunnya kemampuan ikan
untuk mempertahankan fungsi
fisiologis normal
STRESS PADA IKAN

• STRESS ADALAH SUATU KONDISI YANG

TIDAK MENGENAKKAN SEHINGGA
PROSES FISIOLOGIS NORMAL MENJADI
TERGANGGU

Pada ikan stress kebanyakan disebabkan

oleh karena menempatkan ikan pada
suatu kondisi dibawah level normal yang
masih bisa ditoleransi
PENYEBAB STRESS : STRESSOR

MACAM –MACAM STRESSOR

1. CHEMICAL
2. BIOLOGICAL
3. PHYSICAL
 CHEMICAL STRESSORS
• Kualitas air : rendahnya kadar oksigen; pH

• Polusi : - intentional pollution (chemical

treatment)
- accidental pollution (insect spray, spill)

• Komposisi pakan (macam protein, asam amino)

• Buangan hasil metabolisme : akumulasi nitrogen,

amonia atau nitrit
BIOLOGICAL STRESSORS
• Kepadatan populasi
• Banyaknya spesies
• Mikroorganisme ; pathogen dan non
patogen
• Mikroorganisme : parasit internal dan
eksternal
PHYSICAL STRESSORS
• TEMPERATUR

• CAHAYA

• SUARA

• GAS TERLARUT
PROCEDURAL STRESSORS
• HANDLING

• SHIPPING

• DISEASE TREATMENTS
 ALARM REACTIONS
ada 4 stage

• Suatu reaksi yang timbul pertamakali akibat

stress
• Biasanya disebut dengan fight response
ALARM REACTION 1
• Meningkatnya kadar gula darah sebagai
akibat sekresi hormon dari kelenjar adrenal
• Metabolisme glikogen dalam hepar
• Energi yang terbentuk untuk digunakan
untuk persiapan kejadian emergency
ALARM REACTION 2
• TERJADI GANGGUAN OSMOREGULASI
KARENA GANGGUAN METABOLISME
MENERAL
= OVER HYDRATE (FRESHWATER)
= DEHYDRATE (SALTWATER)

• Banyak membutuhkan energi untuk

osmoregulasi
ALARM REACTION 3
• Peningkatan respirasi
• Tekanan darah meningkat
• Cadangan eritrosit banyak masuk kedalam
sistem sirkulasi
ALARM REACTION 4
• RESPON KERADANGAN AKAN
DITEKAN DENGAN KELUARNYA
HORMON DARI KORTEX ADRENAL
Stress  alarm reactions 
perubahan hormonal 
peningkatan penggunaan
energi mati/bertahan/lelah
 PERTAHANAN TERHADAP
PENYAKIT
BARIER UNTUK MELAWAN INFEKSI:
1. MUCUS (SLIME COAT) merupakan barier
fisik untuk mencegah masuknya organisme dari
lingkungan ke tubuh ikan. Juga merupakan barier
kimia oleh karena mengandung lysozymes dan
antibodi. Juga berfungsi sebagai alat bantu dlm air
dan untuk regulasi osmosis
 PERTAHANAN TERHADAP
PENYAKIT
2. SCALE & SKIN merupakan barier fisik untuk
mencegah luka, jika luka merupakan pintu masuk
dari mikroorganisme
 PERTAHANAN TERHADAP
PENYAKIT
3. KERADANGAN (RESPON NON SPESIFIK
SELULER) ; untuk melawan protein, seperti
bakteri, virus, parasit, fungi atau toksin.

TANDA-TANDA KERADANGAN :
Sakit, bengkak,kemerahan, kehilangan fungsi
 PERTAHANAN TERHADAP
PENYAKIT
4. ANTIBODI (SPESIFIK SELULER RESPON)
Merupakan respon imun individual
Hewan dengan lingkungan yang steril mempunyai
kekebalan yang kecil.Hewan muda tidak
mempunyai kekebalan imun dibanding hewan
yang tua
 EFEK STRESS TERHADAP
PROTECTIVE BARRIERS
1. MUCUS, merupakan barier kimia dengan
terjadi perubahan komposisi elektrolit
normal (sodium, potasium dan chloride)
menurunnya lubrikasi
2. SCALE & SKIN : port` de entri kuman
3. INFLAMASI : perubahan hormonal
4. ANTIBODI : temperatur stress
PENCEGAHAN STRESS

GOOD MANAGEMENT
1. WATER QUALITY
2. NUTRITION
3. SANITATION
PENCEGAHAN PENYAKIT
• ME- MINIMALKAN -STRESS
• IDENTIFIKASI PENYAKIT KETIKA
TERJADI OUT BREAKS
• KOREKSI STRESSOR
PENCEGAHAN SELALU LEBIH BAIK
DIBANDINGKAN DENGAN
PENGOBATAN
• TES KUALITAS AIR

• PARASIT DAN BAKTERI OPPORTUNIS

• STRESS DAN SISTEM IMUN

 DIAGNOSIS
• OBSERVASI PERUBAHAN BEHAVIOUR
• TES KULAITAS AIR
• PEMERIKSAAN FISIK IKAN
• AMBIL SAMPEL UTK PEMERIKSAAN LAB