Langkah I :
Pekerjaan Urugan pasir dan pekerjaan pasangan pondasi batu kali 1:5.
Langkah II :
Cara Praktis Menghitung Volume material Pondasi Batu Belah untuk Rumah tinggal
Kebutuhan Tenaga
Langkah pertama :
Hitung volume pasangan batu yang berbentuk trapesium dengan rumus :
contoh :
lebar atas = 30 cm,
lebar bawah = 80 cm,
tinggi = 80 cm,
panjang =10 m
(( 0.3 + 0.8 )/2)x0.8x10 = 4,40 m3 ( volume pondasi batu belah ) - satuan dalam - m
Kebutuhan Tenaga
Pekerja = 1,5 OH x 4,4 m3 = 6,6 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
Tukang batu = 0,6 OH x 4,4 m3 = 2,64 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
Kepala tukang = 0,06 OH x 4,4 m3 = 0,26 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
Mandor = 0,075 OH x 4,4 m3 = 0,33 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
1. Pekerjaan Bowplank
2. Pekerjaan galian tanah
3. Pengurugan pasir
4. Pemasangan batu kali
5. Pengurugan kembali tanah galian
Cara diatas merupakan cara menghitung volume pondasi berdasarkan ketentuan angka koefisien SNI.
Langkah III :
Cara Menghitung Kebutuhan Material Untuk Membuat Pondasi. Dalam ketentuan SNI ada tata cara perhitungan satuan
pekerjaan yang telah di tentukan volume kebutuhan material per-1m3 pasangan batu belah = 1 semen : 3 batu
kapur : 10 pasir, standar ini jadi acuan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja untuk mengerjakan satuan
pondasi . langsung saja kita bahas semua di bawah ini
Pekerja = 1,5 Orang perhari x 4,4 m3 = 6,8 Orang perhari atau di bulat kan menjadi 7 orang
Tukang Batu = 0.6 Orang perhari x 4,4 m3 = 2,64 Orang perhari atau di bulat kan menjadi 3 orang
Kepala Tukang = 0,06 Orang perhari x 4,4 m3 = 0,26 Orang perhari atau di bulat kan menjadi 1 orang
Mandor = 0,075 Orang perhari x 4,4 m3 = 0,33 Orang perhari atau di bulat kan menjadi 1 orang
Langkah IV :
Untuk menghitung kebutuhan material pondasi batu kali, kali ini kami mengacu pada SNI - DT91 - 0006 - 2007.
Misalkan kita mempunyai pondasi batu kali :
Panjang = 80 meter,
lebar pondasi bawah = 70 cm
Lebar pondasi atas = 25 cm
kedalaman / Tinggi pondasi = 70 cm,
Berapa kebutuhan material batu kali, semen dan pasir pasang untuk mencukupi pondasi tersebut?
yaitu dengan rumus :
Rumusnya Trapesium: [(lebar atas + lebar bawah) : 2] x Tinggi Pondasi x Panjang Pondasi
= (0,7+0,25)/2 x 0,7 = 0,33 m2.
Maka volume pondasi batu kali tersebut adalah = 0,33 x 80 = 26,4 m3.
Untuk menghitung material batu kali, semen dan pasir pasang, di dalam SNI - DT91 - 0006 - 2007 ada 5 buah campuran, antara
lain :
1. Campuran 1 PC : 3 PP
2. Campuran 1 PC : 4 PP
3. Campuran 1 PC : 5 PP
4. Campuran 1 PC : 6 PP
5. Campuran 1 PC : 8 PP
THANK YOU...........
Langk ah V :
PENGERJAAN PONDASI BATU KALI, DAN CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL SERTA UPAHNYA
Pada tulisan ini akan dibahas mengenai jenis pondasi pasangan batu kali, jenis pondasi pasangan batu kali ini biasanya
dugunakan untuk konstruksi bangunan dengan 1 lantai. Dimana jenis bebannya mulai dari dinding sampai dengan atap genting
dengan kondisi tanahnya yang bagus.
1. Pembongkaran dan Pembersihan lokasi atau lapangan yang akan di gali misalkan pembuangan rumput atau tanah,
sampah, bahan lainnya yang mengganggu, menebang pohon-pohon dan mencabut akarnya serta membuang keluar
lokasi supaya di dalam pengerjaannya lancar.
2. penggalian tanah untuk pondasi disesuai dengan ukuran yang ada dalam gambar kerja atau penggalian pondasi tersebut
harus sampai pada tanah keras. Apabila diperlukan untuk memadatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus
dipadatkan atau ditumbuk.
3. Jika galian melebihi batas kedalaman harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan yang maksimum.
4. Hasil galian yang dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat yang direncanakan . Sedangkan hasil
galian yang tidak dapat dipakai untuk penimbunan harus disingkirkan.
5. Harga satuan pekerjaan harus sudah mencakup semua biaya pekerjaan-pekerjaan, pembersihan, sewa alat, penimbunan
dan pembuangan hasil galian.
Pekerjaan Pondasi
1. Pondasi untuk bangunan yang digunakan adalah pondasi batu kali yang memenuhi persyaratan teknisatau sesuai
dengan kondisi di lapanagan.
2. Pasangan pondasi adalah dari batu kali, dengan ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi.dengan bagian
bawah pondasi dipasang batu kosong atau aanstamping setebal = 20 cm dengan sela- selanya disisi pasir urug, disiram
air sampai Penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.
3. Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
4. Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat diantaranya hinga rapat.
5. Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker = 30 cm harus dicor dan
panjang besi yang muncul diatasnya minimal = 75 cm.
Kebutuhan Tenaga
1. Pekerja = 26,4 m3 x 1,5 = 39,6 OH
2. Tukang = 26,4 m3 x 0,6 = 15,84 OH
3. Kep.Tkg = 26,4 m3 x 0,06 = 1,59 OH
4. Mandor = 26,4 m3 x 0,075= 1,98 OH
Contoh Perhitungan :
Misalkan dalam perhitungan analisa diatas tadi, untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan pondasi batu kali ditentukan waktu
10 hari kerja,
Maka pekerja yang dibutuhakan = 39,4/10 = 3,9 = 4 orang,
Tukang = 16+2+1,6=19,6/10 = 2 orang,
Langkah VI :
Pondasi : Jenis pondasi bangunan, ada pondasi batu kali, pondasi sumuran, dan pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang
biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan besar seperti bangunan bertingkat lebih dari 2 lantai, bangunan jalan layang, dsb.
Pondasi sumuran biasa digunakan untuk bangunan dibawah 3 lantai, sedangkan pondasi batu kali biasa digunakan untuk
bangunan 1 lantai.
Standard campuran bahan adukan untuk pasangan pondasi batu kali yang biasa digunakan :
campuran :
= 1 semen : 6 pasir;
= 1 Semen : 5 Pasir;
= 1 Semen : 4 Pasir;
= 1 Semen : 3 Pasir.
Kualitas adukan terbaik adalah 1 semen : 3 pasir. Semakin jumlah pasirnya sedikit, kualitas adukan semakin baik.
Dalam pekerjaan pondasi bangunan pada umumnya, termasuk bangunan rumah tinggal..pekerjaan pondasi meliputi 4 (empat) sub
pekerjaan pondasi sbb :
kita asumsikan panjang galian dengan pasangan. Panjang galian = panjang pasangan = panjang urugan dan = panjang pasangan
pondasi batu kosong.
Coba Anda lihat gambar denah di atas, maka panjang galian pondasi = jumlah panjang tembok = 27 m (keliling) +18 m
(skat dalam) = 45 m.
Nah,sekarang ukuran kekempat pekerjaan di atas sudah diketahui,jadi tinggal menghitungnya, sbb :
Analisa harga satuan SNI ke empat pekerjaan di atas. Berikut adalah analisa harga satuan pekerjaan konstruksi unuk keempat
pekerjaan di atas:
Caranya volume pasangan pondasi x volume semen di analisa : 15.18 m3 (volume pasangan batu) x 2.72 zak (volume semen) =
41.78 zak semen. Untuk mengetahui berapa batu kali,silahkan Anda mencoba sendiri.
Struktur pondasi terlebih dahulu kita harus tahu berapa Volume dari Pondasi yang akan kita kerjakan, tentunya kita harus
mengikuti gambar yang sudah direncanakan. Artikel kali ini akan membahas bagaimana cara menghitung Volume sebuah
pondasi, sebelumnya saya juga sudah membahas Cara Menghitung Kebutuhan Besi Tulangan. untuk menghitung volume
pondasi kita harus mempunyai Gambar kerja pondasi , disini saya contohkan gambar sebuah pondasi Foot Plat.
Dari gambar diatas item pekerjaan yang harus kita hitung volumenya yaitu:
1. Galian Pondasi
2. Urugan Pasir Dibawah Pondasi
3. Lantai Kerja Pondasi
4. Tulangan Pondasi
5. Beton Pondasi
Tapi di artikel kali ini saya hanya akan membahas 3 item pekerjaan terlebih dahulu
Luas p = 1,30 m
Lebar = 1,30 m
tinggi (h) = 1 m.
V=pxlxt
= 1,30 x 1,30 x 1
= 1,69 m3
2
2
= 1,95 m3
Jadi volume untuk galian pondasi adalah 1,95 m3.
Dari gambar contoh diatas kita harus mengurug pasir dibawah pondasi
dengan luas :
Panjang = 1,30 m
Lebar = 1,30 m
V=pxlxt
= 0,507 m3
Panjang = 1,30 m
Lebar = 1,30 m
V=pxlxt
= 0,169 m3
pertama kali kita lihat item pekerjaan yang ada pada pekerjaan pondasi tersebut yaitu:
1. Pekerjaan Bowplank
2. Pekerjaan galian tanah
3. pekerjaan urugan pasir
4. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali 1:5
Pekerjaan Bowplank
volumenya = 35 m’
kayu = 0.01 m3 x 35 = 0.35 m3
Bowplank ini digunakan untuk pengukuran dan kesikuan letak pondasi agar sesuai dengan perencanaan.
“tidak membutuhkan material” pada situasi tertentu yang mengalami kesulitan dalam melakukan pembuangan hasil galian
tanah maka diperlukan upaya khusus dalam mengatasinya seperti merencanakan suatu area konstruksi yang memerlukan
urugan tanah hal ini biasa disebut sebagai cutting fill.
Jumlah pasir 1 truck rata-rata adalah 4m3 jadi kita bisa membeli satu truck pasir untuk pekerjaan pondasi tersebut, namun
masing-masing truck mempunyai volume yang berbeda-beda.
jadi menurut perhitungan di atas maka volume material yang dibutuhkan adalah
Limas merupakan salah satu bangun ruang (3 dimensi) yang mempunyai 4 atau 5 sisi yang bisa berupa limas segi lima,
limas segi empat dan limas segi tiga yang membedakan dari ketiganya adalah alasnya. dimana misal limas segi empat berarti
mempunyai alas segi empat, begitupun limas segi tiga mempunyai alas segi tiga.
Rumus Limas Segi Empat & Limas Segitiga
Limas Segiempat
Volume (V) = 1/4 x Luas Alas x Tinggi
Luas (L) = Jumlah dari luas masing-masing sisinya (Luas alas + 4 X Luas sisi)
Dimana mempunyai :
Jumlah sisi = 5
Jumlah rusuk = 8
Titik sudut = 5
Limas Segitiga
Dimana mempunyai :
Jumlah sisi = 4
Jumlah rusuk = 6
Titik sudut = 4
Rumus Volume Limas Segitiga Dan Luas Permukaan Limas - Setelah kita di tulisan sebelumnya membahas tentang
salah satu bangun ruang yaitu kerucut pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu jenis bangun ruang lainnya yaitu
Limas. Limas yang akan kita bahas yaitu limas segitiga yang merupakan sebuah bangun ruang yang mempunyai alas segitiga dan
sisi tegaknya juga berupa segitiga.
Rumus Volume dan Rumus Luas Permukaan Limas Lengkap beserta Contoh Soalnya
Ada dua hal pokok yang menjadi catatan pada pembahasan materi tentang rumus volume limas dan rumus luas permukaan limas.
Pada rumus volume limas, apapun jenis dan bentuknya limas masih menggunakan satu rumus volume. Namun pada rumus luas
permukaan limas, rumus disesuaikan dengan jenis dan bentuk masing-masing limas. Diantaranya adalah sebagai berikut;
segitiga
- Rumus luas permukaan limas segiempat
- Rumus luas permukaan limas persegi
- Rumus luas permukaan limas persei panjang
- Rumus luas permukaan limas segilima
- Rumus luas permukaan limas segienam
- Dan lain-lain
Masing-masing jenis limas di atas memiliki rumus luas permukaan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis dan bentuk dari
limas.
Gambar di atas memperlihatkan sebuah limas segiempat E.ABCD beserta jaring-jaringnya. Dengan demikian, luas permukaan
limas tersebut adalah sebagai berikut.
Luas permukaan limas E. ABCD = luas ABCD + luas ΔABE + luas ΔBCE + luas ΔCDE + luas ΔADE
= luas ABCD + (luas ΔABE + luas ΔBCE + luas ΔCDE + luas ΔADE)
Gambar tersebut diataas menunjukkan sebuah kubus ABCD.EFGH. Kubus tersebut memiliki 4 buah diagonal ruang yang saling
berpotongan di titik O.
ika diamati secara cermat, keempat diagonal ruang tersebut membentuk 6 buah limas segiempat, yaitu limas segiempat O.ABCD,
O.EFGH, O.ABFE, O.BCGF, O.CDHG, dan O.DAEH.
Dengan demikian, volume kubus ABCD.EFGH merupakan gabungan volume keenam limas tersebut.
Contoh soal dan pembahasannya untuk rumus luas permukaan limas dan volumenya
Perhatikan gambar limas segiempat di bawah ini.
Diketahui: Tinggi (TO) = t = 12 cm, PQ = RS = 15 cm, PS = QR = 9 cm
Jawaban:
a. Luas alas = PQ × RQ
= 15 × 9
= 135
Jadi, luas alas limas T.PQRS adalah 135 cm2.
Langkah V :
Pondadasi Bangunan : memiliki bentuk balok yang memanjang. Jadi volumenya bisa diketahui dari menghitung luas penampang
dikalikan dengan panjang pondasi tersebut. Ada dua bentuk penampang pondasi yang banyak dibuat yaitu persegi dan trapesium.
Pondasi berpenampang trapesium dinilai lebih kuat karena sisi miringnya mampu meningkatkan daya cengkeram tanah.
Volume pondasi yang mempunyai penampang berbentuk persegi bisa dihitung dengan mencari tahu luas penampangnya terlebih
dahulu. Kemudian luas penampang tersebut dikalikan dengan panjang, maka diketahuilah total volume pondasi keseluruhan.
Atau untuk penulisan rumusannya yaitu
Sedangkan volume pondasi yang mempunyai penampang berbentuk trapesium dapat dicari juga dengan menghitung luas
penampang dikalikan panjang pondasi. Rumus penghitungan luas trapesium adalah jumlah sisi sejajar x tinggi / 2.
Kesimpulannya, rumus menghitung volume pondasi berpenampang trapesium yakni
Volume = panjang x luas penampang = panjang x { (sisi sejajar a + sisi sejajar b) x tinggi / 2}.
Contoh
Panjang = 40 m,
Lebar = 50 cm,
Tinggi/kedalaman = 2 meter.
Panjang = 100 m,
Lebar bawah = 1 m,
Penyelesaian
Jawab :
Pondasi Berpenampang Persegi :
– Volume pondasi = panjang x luas penampang = panjang x (lebar x kedalaman)
= 40 x (0,5 x 2) = 40 x 1 = 40 m3.
Sebelum kita memulai menghitung biaya Pembuatan pondasi seharusnya kita Mengetahui berapa biaya per 1 m3 yang
diperlukan berdasarkan Analisa SNI : Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHS), sebagai berikut:
Dalam 1 M3 Pasang Pondasi Batu kali dengan komposisi adukan 1 semen : 3 pasir, memerlukan:
BRICK CALCULATION :
Keterangan gambar :
Sak = satuan kemasan semen setara 50kg semen (ada juga yang 40kg lho)
M3 = Meter kubik merupakan satuan volume didapatkan dari volume panjang 1meter, lebar 1meter dan tingggi 1
meter.
OH = Kependekan dari “orang hari”dimana merupakan satuan lamanya seorang bekerjaa dalam 1 hari.
Asumsi bahwa seorang bekerjaa efektif dalam 1 hari adalah 6 jam
Harga satuan = merupakan harga tiap satuan bahan (misalnya harga satuan semen berarti harga satuan tiap zak semen).
Dalam table tersebut hanya informasi dapat berbeda-beda sesuai dengan waktu dan tempat.
Pasangan bata 1:5 = Artinya bahwa pekerjaan pemasangan dinding bata yang dilekatkan dengan mortar, spesi atau bisa juga
disebut adukan dengan perbandingan campuran 1 bagian semen dicampur dengan3 bagian pasir.
Pengertian :
Dinding Batu bata =12 m (persegi), campuran 1:3
Semen = 0.286 zak (0.286 x 50=14.3 kg semen
Dinding Batu bata =12 m (persegi), campuran 1:5
Semen = 0.23 zak semen (0.23 x 50 =11.5 kg semen).
Bata merah : 1 meter persegi = 66 buah. (yang ini mudah kan)
Pasir Pasang :
Dinding Batu bata =12 m (persegi), campuran 1:3
Pasir pasang = 1 meter persegi = 0.0344 meter kubik
Dinding Batu bata =12 m (persegi), campuran 1:5
Pasir pasang = 1 meter persegi = 0.0369 meter kubik
Pekerja = Campuran 1:3, artinya bahwa dalam membuat 1 meter persegi bata diperlukan 0.6818 pekerja
Bekerja selama 0.6818 x 6 (Bekerja dalam 1 hari) jam = 4.0908
Kalau untuk spesi yang 1: 5 = Tenaga kerja sejumlah 0.409 OH selama 0.409 x 6 jam = 2.454
jam
Tukang batu = Untuk membuat 1 meter persegi diperlukan tukang 0.2272 OH
sejumlah 0.2272 x 6 = 1.363 jam untuk campuran 1:3.
Nah untuk campuran 1:5 ...............??
Dalam 1 hari kerja seorang pekerja dapat membantu pekerjaan sejumlah 1.4667 m2 (didapat dari 1:0.6818) dan tukang dapat
menghasilkan 4.4014 m2 (didapat dari 1:0.2272) pasangan bata.
2. Jumlah perbandigan ideal antara pekerja dan tukang adalah 1.4667 :4.4014 atau dibulatkan menjadi 3:1. Artinya
dalam pekerjaan pasangan batu bata diperlukan 1 tukang batu dengan pembantu (kuli, pekerja) sejumlah 3 orang. Ya hal ini
secara mudah dipahami karena ketika tukang batu bekerja pengambilan bata, pembuatan adukan mortar dan materialnya
dilakukan oleh pembantu sedangkan tukang hanya memasang saja.
Dalam 1 hari bekerja (asumsi 6 jam efektif bekerja) seorang tukang batu dapat menghasilkan 7.335 m2 pasangan bata dan
seorang pekerja mampu menghasilkan 2.445 m2 pasangan bata.
4. Sama dengan poin no2, dimana perbandingan pekerja dan tukang batu adalah 2.445:7.3335 atau juga bisa dibulatkan
menjadi 1 tukang batu disbanding dengan 3 pekerja.
Catatan :
Di dalam gambar 44.1 dan 44.2, harga material dan upah pekerja harus diganti dengan harga didaerah tempat anda akan
membikin rumah. Bisa saja harga material berbeda dan juga bisa saja harga pembayaran pekerja juga bebeda pula.
Misalkan menggunakan bata merah dengan ukuran 22x11x6.5 (panjang x lebar x tebal) dengan spasinya 2 cm.