Anda di halaman 1dari 21

CARA MUDAH MENGHITUNG KEBUTUHAN PASIR DAN SEMEN PEKERJAAN PONDASI

CARA MUDAH MENGHITUNG VOLUME PONDASI

PASIR dan SEMEN pada pekerjaan pondasi :

 Panjang total pondasi = 35 m


 Lebar atas pondasi = 30 cm
 Lebar bawah pondasi = 60 cm
 Tinggi = 70 cm

Langkah I :
Pekerjaan Urugan pasir dan pekerjaan pasangan pondasi batu kali 1:5.

Pekerjaan Urugan Pasir


yaitu melapisi bagian bawah tanah yang akan dipondasi, tujuannya agar bagian tanah yang akan dipondasi ini bisa merekat
dengan baik dan tidak mudah amblas.
Cara menghitungnya ialah:

Lebar bawah pondasi x ketebalan urugan pasir 5 cm


Volume urugan pasir = 0.6×0.05 = 0.09
volume pasir = 0.09 x35 = 3.15 m3
Safty first = sebaiknya ditambahkan 5 %, jadi
= 5/100 x 3,15 m3= 0,157
Volume total pasir = 3,15 + 0,157 = 3,307 M3 

1m3 Pekerjaan Pasangan batu kali 1:5


Jumlah kebutuhan batu kali yang akan dipakai:

Luas penampang trapesium pasangan batu kali =((0.6+0.3)/2)x0.7= 0.315 m2


Volume total pasangan batu kali =0.315 x35 = 11.025 m3
Batu kali = 1.2 m3 x 11.025 = 13.23 m3
Pasir = 0.54 m3 x 11.025 = 5.9535 m3
Semen = 2.68 zak x 11.025 = 29.547 zak (dibulatkan 30 zak)

Total Kebutuhan Material :


1. Total Pasir : Pasir urugan 3,307 m3 + Pasir pasangan pondasi 5,9535 m3 = 9,261 m3
2. Total Kebutuhan Semen = 30 zak
3. Total kebutuhan Batu kali = 13,23 m3
Lanjut.................belanja.............

Langkah II :

Cara Praktis Menghitung Volume material Pondasi Batu Belah untuk Rumah tinggal

Menghitung kebutuhan volume material untuk pekerjaan pondasi rumah


( pondasi batu belah dengan campuran 1 semen : 3 kapur : 10 pasir pasang )

Dalam ketentuan SNI:


Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan telah ditentukan volume kebutuhan material
= per - 1 m3 pasangan batu belah = 1 semen : 3 kapur : 10 pasir pasang
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan pondasi
yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung
besarnya harga satuan pekerjaan pondasi untuk bangunan gedung dan perumahan.
Berikut rincian kebutuhan sesuai SNI tahun 2007 :

Bagian yang perlu dihitung :

 Galian tanah /m3


 Pasangan batu belah /m3
 Pasangan batu kosong / aanstamping /m3
 Urugan pasir bawah pondasi /m3
 Urugan tanah kembali /m3
 Papan bouwplank / lbr

Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 KP : 10 PP


Kebutuhan material

 Batu belah ukuran 15 cm/20 cm = 1,2 m3


 Semen = 61 kg = 1,525 zak ( Semen 40 kg )
 Kapur = 0,147 m3
 Pasir Pasang = 0,492 m3

Kebutuhan Tenaga

 Pekerja = 1,5 Orang perhari


 Tukang batu = 0,6 Orang perhari
 Kepala tukang = 0,06 Orang perhari
 Mandor = 0,075 Orang perhari

Note : angka diatas ( cetak miring ) adalah koefisien/indeks kebutuhan bahan/tenaga


per- 1 m3 pasangan batu belah. ( untuk tulisan ini kita akan bahas khusus untuk volume pasangan batu belah )

Langkah pertama  :
Hitung volume pasangan batu yang berbentuk trapesium dengan rumus :

((lebar atas + lebar bawah) / 2) x tinggi pondasi x panjang pondasi

contoh :
lebar atas = 30 cm,
lebar bawah = 80 cm,
tinggi = 80 cm,
panjang =10 m
(( 0.3 + 0.8 )/2)x0.8x10 = 4,40 m3 ( volume pondasi batu belah ) - satuan dalam - m

Rincian kebutuhan bahan :


Kebutuhan material

 Batu belah = 1,2 m3 x 4,4 m3 = 5,28 m3


 Semen = 1,525 zak ( Semen 40 kg ) x 4,4 m3 = 6,71 zak
 Kapur = 0,147 m3 x 4,4 m3 = 0,65 m3
 Pasir Pasang = 0,492 m3 x 4,4 m3 = 2,16 m3

Kebutuhan Tenaga
 Pekerja = 1,5 OH x 4,4 m3 = 6,6 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
 Tukang batu = 0,6 OH x 4,4 m3 = 2,64 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
 Kepala tukang = 0,06 OH x 4,4 m3 = 0,26 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
 Mandor = 0,075 OH x 4,4 m3 = 0,33 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........

CARA MENGHITUNG VOLUME PONDASI RUMAH


cara menghitung volume pondasi. :
Pada dasarnya semua menggunakan acuan SNI.
Struktur pondasi secara jelas bisa kami gambarkan.

Mengidentifikasi item pekerjaan untuk menghitung volume pondasi.

1. Pekerjaan Bowplank
2. Pekerjaan galian tanah
3. Pengurugan pasir
4. Pemasangan batu kali
5. Pengurugan kembali tanah galian

contoh kasus : panjang pondasi = 40 meter


lebar galian tanah = 80 cm.
lebar bawah pondasi = 60 cm
lebar atas pondasi = 30 cm.
.................. menghitung volume dari masing-masing item pekerjaan di atas.

Menghitung papan kayu bowplank


Bowplank adalah kayu yang digunakan sebagai bantuan untuk pemasangan pondasi agar lebih siku yang nantinya papan kayu
tersebut akan dipasang benang yang diikat dengan paku. Sehingga mempermudah pelaksanaan tukang.
Volume = 40 m
Paku = 0,02 kg x 40 m = 0,8 kg dibulatkan menjadi 1 kg.
Kayu = 0,01 kg x 40 m = 0,4 m3
Benang = 4 x 40 m = 160 m.

Menghitung Galian Tanah


Galian tanah akan merupakan pekerjaan setelah pemasangan bowplank. galian bisa digunakan secara manual dengan
menggunakan cangkul.
Panjang galian = 40 m
Lebar galian = 0,8 m
tinggi galian = 1,1 m
Luas penampang galian = 0,8 x 1,1 = 0,88 m2
Volume total galian = 0,88 x 40 = 35,2 m3

Menghitung Urugan Pasir


Pasir adalah material yang dipasang pada permukaan bawah galian. Fungsi dari pasir ini adalah perataan lantai kerja dan agar
pondasi tetap stabil.
Panjang pondasi = 40 m
Lebar galian = 0,8 m
tinggi pasir = 0,1 m
Volume total pasir = 40 x 0,8 x 0,1 = 3,2 m3
Menghitung volume batu kali
Batu kali atau batu belah merupakan material utama dalam membuat pondasi rumah. Dalam pembuatannya memerlukan material
diantaranya pasir, semen, dan batu belah/batu kali. campuran yang biasa digunakan adalah perbandingan 1 PC : 6 PS dengan
menggunakan ukuran batu belah 15/20cm.
Panjang pondasi = 40 m
Tinggi pondasi =1m
Lebar bawah pondasi = 0,6 m
lebar atas pondasi = 0,3 m
Volume pondasi = ((0,6+0,3)/2) x 1 x 40 = 18 m3
Kebutuhan batu kali = 1,2 x 18 = 21,6 m3
Kebutuhan semen = 117 kg x 18 = 2106 kg = 52,65 sak = 53 sak
Kebutuhan pasir = 0,56 x 18 = 10 m3
Menghitung Urugan tanah kembali 
tanah urug diambil dari tanah galian sehingga tidak perlu membeli lagi. kecuali permukaan lantai rumah akan ditinggikan
kembali.
Volume galian-volume pondasi = (35,2 - 18)x faktor pemadatan = 17,2 x 1.2 = 20.64 m3.

Cara diatas merupakan cara menghitung volume pondasi berdasarkan ketentuan angka koefisien SNI.

Langkah III :

Cara Menghitung Kebutuhan Material Untuk Membuat Pondasi. Dalam ketentuan SNI ada tata cara perhitungan satuan
pekerjaan yang telah di tentukan volume kebutuhan material per-1m3 pasangan batu belah = 1 semen : 3 batu
kapur : 10 pasir, standar ini jadi acuan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja untuk mengerjakan satuan
pondasi . langsung saja kita bahas semua di bawah ini

Pekerjaan yang perlu di hitung

 Pengerjaan Galian Tanah /m3


 Pengerjaan Batu Belah /m3
 Pengerjaan Batuan Kosong / Batu Anstamping /m3
 Pengerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi /m3
 Pengerjaan Urugan Tanah Kembali /m3
 Papan Bowplank /lembar

Pemasangan 1m3 Pondasi Batu Belah (dengan perbamdingan 1:3:10)

Material yang di butuhkan

 Batu Belah dengan ukuran 15 cm / 20 cm = 1,2 m3


 Semen = 61 kg =1,525 sak (40kg)
 Kapur = 0,147 m3
 Pasang Pasng = 0,492 m3

Kebutuhan Tenaga Kerja

 Pekerja = 1,5 Orang perhari


 Tukang Batu = 0.6 Orang perhari
 Kepala Tukang = 0,06 Orang perhari
 Mandor = 0,075 Orang perhari
Catatan : semua angka yang di cetak miring adalah koefisien/indeks bahan/tenaga pekerja per-1m3 pemasangan batu belah

Cara Menghitung Volume Batu Yang Berbentuk Trapesium

 Rumusnya : [(lebar atas + lebar bawah) : 2] x Tinggi Pondasi x Panjang Pondasi

[(0.3 + 0,8):2] x 0.8 x 10 = 4.40m3 semua dihitung dalam satuan meter

Material Yang Dibutuhkan

 Batu Belah = 1,2 m3 x 4,4 m3 = 5,28 m3


 Semen =1,525 sak (40kg) x 4,4m3= 6,71 sak
 Kapur = 0,147 m3 x 4,4 m3 = 0,65 m3
 Pasang Pasng = 0,492 m3 x 4,4 m3 = 2,16 m3

Kebutuhan Tenaga Pekerja

 Pekerja = 1,5 Orang perhari x 4,4 m3 = 6,8 Orang perhari atau di bulat kan menjadi 7 orang
 Tukang Batu = 0.6 Orang perhari x 4,4 m3 = 2,64 Orang perhari atau di bulat kan menjadi 3 orang
 Kepala Tukang = 0,06 Orang perhari x 4,4 m3 = 0,26 Orang perhari atau di bulat kan menjadi 1 orang
 Mandor = 0,075 Orang perhari x 4,4 m3 = 0,33 Orang perhari atau di bulat kan menjadi 1 orang

Silakan x kan dengan biaya material dan upah / ongkos bangunan

Langkah IV :

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL PONDASI BATU KALI

Untuk menghitung kebutuhan material pondasi batu kali, kali ini kami mengacu pada SNI - DT91 - 0006 - 2007.
Misalkan kita mempunyai pondasi batu kali :
Panjang = 80 meter,
lebar pondasi bawah = 70 cm
Lebar pondasi atas = 25 cm
kedalaman / Tinggi pondasi = 70 cm,
Berapa kebutuhan material batu kali, semen dan pasir pasang untuk mencukupi pondasi tersebut?
yaitu dengan rumus :

Rumusnya Trapesium: [(lebar atas + lebar bawah) : 2] x Tinggi Pondasi x Panjang Pondasi
= (0,7+0,25)/2 x 0,7 = 0,33 m2.
Maka volume pondasi batu kali tersebut adalah = 0,33 x 80 = 26,4 m3.

Untuk menghitung material batu kali, semen dan pasir pasang, di dalam SNI - DT91 - 0006 - 2007 ada 5 buah campuran, antara
lain :
1. Campuran 1 PC : 3 PP

Maka kebutuhan materialnya adalah :


Batu belah = 26,4 x 1,2 = 31,68 m3.
Semen = 26,4 x 202 = 5.332,8 kg (pc 40kg = 133,32 zak atau pc 50 kg = 106,656 zak).
Pasir = 26,4 x 0,485 = 12,804 m3.

2. Campuran 1 PC : 4 PP

Maka kebutuhan materialnya adalah :


Batu belah = 26,4 x 1,2 = 31,68 m3.
Semen = 26,4 x 163 = 4.303,2 kg (pc 40kg = 107,58 zak atau pc 50 kg = 86,064 zak).
Pasir = 26,4 x 0,520 = 13,728 m3

3. Campuran 1 PC : 5 PP

Maka kebutuhan materialnya adalah :


Batu belah = 26,4 x 1,2 = 31,68 m3.
Semen = 26,4 x 133 = 3.511,2 kg (pc 40kg = 87,78 zak atau pc 50 kg = 70,224 zak).
Pasir = 26,4 x 0,544 = 14,3616 m3

4. Campuran 1 PC : 6 PP

Maka kebutuhan materialnya adalah :


Batu belah = 26,4 x 1,2 = 31,68 m3.
Semen = 26,4 x 117 = 3.088,8 kg (pc 40kg = 77,22 zak atau pc 50 kg = 61,776 zak).
Pasir = 26,4 x 0,561 = 14,8104 m3

5. Campuran 1 PC : 8 PP

Maka kebutuhan materialnya adalah :


Batu belah = 26,4 x 1,2 = 31,68 m3.
Semen = 26,4 x 91 = 2.402,4 kg (pc 40kg = 60,06 zak atau pc 50 kg = 48,048 zak).
Pasir = 26,4 x 0,584 = 15,4176 m3

THANK YOU...........
Langk ah V :

PENGERJAAN PONDASI BATU KALI, DAN CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL SERTA UPAHNYA
Pada tulisan ini akan dibahas mengenai jenis pondasi pasangan batu kali, jenis pondasi pasangan batu kali ini biasanya
dugunakan untuk konstruksi bangunan dengan 1 lantai. Dimana jenis bebannya  mulai dari dinding sampai dengan atap genting
dengan kondisi tanahnya yang bagus.

A.  Komposisi Pasangan

1. Urugan pasir pada bagian bawah pondasi dengan ketebalan = 10 cm


2. Pasangan batu aanstamping atau batu kosong dengan ketebalan = 20 cm diatas urugan pasir tadi.
3. Pasangan batu kali bentuk trapesium dengan campuran batu kali + pasir + semen PC, untuk tinggi pondasi = 1 m
sampai dengan 1,5 m tergantung dari kondisi tanah dan tekstur tanahnya.
4. Lebar atas pondasi minimun = 25 cm, dan lebar bawah tergantung ketinggian dari pondasi tersebut. Artinya makin
tinggi pondasi makin lebar ukuran bagian bawah pondasi tersebut.
 B. Tahapan Dalam Pelaksanaan 
Pekerjaan Tanah

1. Pembongkaran dan Pembersihan lokasi atau lapangan yang akan di gali misalkan pembuangan rumput atau tanah,
sampah, bahan lainnya yang mengganggu, menebang pohon-pohon dan mencabut akarnya serta membuang keluar
lokasi supaya di dalam pengerjaannya lancar.
2. penggalian tanah untuk pondasi disesuai dengan ukuran yang ada dalam gambar kerja atau penggalian pondasi tersebut
harus sampai pada tanah keras. Apabila diperlukan untuk memadatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus
dipadatkan atau ditumbuk.
3. Jika galian melebihi batas kedalaman harus menimbun kembali dan dipadatkan sampai kepadatan yang maksimum.
4. Hasil galian yang dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat yang direncanakan . Sedangkan hasil
galian yang tidak dapat dipakai untuk penimbunan harus disingkirkan.
5. Harga satuan pekerjaan harus sudah mencakup semua biaya pekerjaan-pekerjaan, pembersihan, sewa alat, penimbunan
dan pembuangan hasil galian.

 Pekerjaan Pondasi

1. Pondasi untuk bangunan yang digunakan adalah  pondasi batu kali yang memenuhi persyaratan teknisatau sesuai
dengan kondisi di lapanagan.
2. Pasangan pondasi adalah dari batu kali, dengan ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi.dengan  bagian 
bawah  pondasi dipasang batu kosong atau aanstamping setebal = 20 cm dengan sela- selanya disisi   pasir urug, disiram
air sampai Penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.
3. Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
4. Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan  dan selalu  ada perekat diantaranya hinga rapat.
5. Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker = 30 cm harus dicor dan
panjang besi yang muncul diatasnya minimal = 75 cm.

C.  Perhitungan Pondasi Batu Kali


Untuk menghitung pondasi :
Misalkan total panjang pondasi batu kali = 80 meter.
Maka kia hitung luas penampang pondasi batu kali tersebut dengan cara sebagai berikut :
Rumus yang digunakan adalah : Rumusnya Trapesium: [(lebar atas + lebar bawah) : 2] x Tinggi Pondasi x Panjang Pondasi
= (0,7 + 0,25)/2 x 0,7 = 0,33 m2,
Maka didapat volume pasangan pondasi = 0,33 m2 x 80 m = 26,4 m3.
Maka material yang dibutuhkan adalah :
Campuran 1 semen : 3 Pasir
1.  Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3
2.  Semen = 26,4 m3 x 202 kg = 5332,8 kg (pc 40kg = 133,32 zak atau pc 50 kg = 106,656 zak). 

Campuran 1 semen : 4 Pasir


1.  Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3
2.  Semen = 26,4 m3 x 163 kg = 4303,2 kg (pc 40 kg = 107,58 zak pc 50 kg = 86,064 zak).

Campuran 1 semen : 5 Pasir


1.  Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3
2.  Semen = 26,4 m3 x 136 kg = 3590,4 kg (pc 40 kg = 89,76 zak, pc 50 kg = 71,808 zak).

Campuran 1 semen : 6 Pasir


1.  Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3
2.  Semen = 26,4 m3 x 117 kg = 3088,8 kg (pc 40 kg = 77,22 zak, pc 50 kg = 61,776 zak).

Campuran 1 semen : 8 Pasir


1.  Batu kali = 26,4 m3 x 1,2 = 31,68 m3
2.  Semen = 26,4 m3 x 91 kg = 2402,4 kg (pc 40 kg = 60,06 zak, pc 50 kg = 48,048 zak )

Kebutuhan Tenaga
1.  Pekerja = 26,4 m3 x 1,5 = 39,6 OH
2.  Tukang = 26,4 m3 x 0,6 = 15,84 OH
3.  Kep.Tkg = 26,4 m3 x 0,06 = 1,59 OH
4.  Mandor = 26,4 m3 x 0,075= 1,98 OH
 
Contoh Perhitungan :
Misalkan dalam perhitungan analisa diatas tadi, untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan pondasi batu kali ditentukan waktu
10 hari kerja,
Maka pekerja yang dibutuhakan = 39,4/10 = 3,9 = 4 orang,
Tukang = 16+2+1,6=19,6/10 = 2 orang,

Langkah VI :

CARA MENGHITUNG BIAYA PONDASI BATU UNTUK RUMAH TINGGAL

Pondasi : Jenis pondasi bangunan, ada pondasi batu kali, pondasi sumuran, dan pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang
biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan besar seperti bangunan bertingkat lebih dari 2 lantai, bangunan jalan layang, dsb.
Pondasi sumuran biasa digunakan untuk bangunan dibawah 3 lantai, sedangkan pondasi batu kali biasa digunakan untuk
bangunan 1 lantai.

Standard campuran bahan adukan untuk pasangan pondasi batu kali yang biasa digunakan :

campuran :

= 1 semen : 6 pasir;

= 1 Semen : 5 Pasir;

= 1 Semen : 4 Pasir;

= 1 Semen : 3 Pasir.
Kualitas adukan terbaik adalah 1 semen : 3 pasir. Semakin jumlah pasirnya sedikit, kualitas adukan semakin baik.

Dalam pekerjaan pondasi bangunan pada umumnya, termasuk bangunan rumah tinggal..pekerjaan pondasi meliputi 4 (empat) sub
pekerjaan pondasi sbb :

1. pekerjaan galian tanah pondasi


2. pekerjaan lapis pasir bawah pondasi
3. pekerjaan pasangan pondasi batu kosong (aanstamping)
4. pasangan batu kali itu sendiri.

Pada gambar di atas menunjukan gambar penampang penampang : 

- galian tanah : lebar 80 x 100 cm;


- pasangan lapis pasir : 80 x 5 cm;
- pasangan pondasi atu kosong : 80 x 20 cm;
- dan pasangan pondasi sendiri (bentuk trapesium) :
- alas = 60 cm, atas 30 cm,
- dan tinggi pasangan = 75 cm.
- Untuk menghitung volume pekerjaan tersebut adalah luas penampang x panjang pekerjaan.

kita asumsikan panjang galian dengan pasangan. Panjang galian = panjang pasangan = panjang urugan dan = panjang pasangan
pondasi batu kosong.

Coba Anda lihat gambar denah di atas, maka panjang galian pondasi = jumlah panjang tembok = 27 m (keliling) +18 m
(skat dalam) = 45 m.

Nah,sekarang ukuran kekempat pekerjaan di atas sudah diketahui,jadi tinggal menghitungnya, sbb :

1. Volume pekerjaan galian tanah pondasi = 0,8 x 1 x 45 m = 36.00 M3


2. Volume pekerjaan lapis pasir bawah pondasi = 0,05 x 0,8 x 45 m = 1.80 M3
3. Volume pekerjaan pasangan pondasi batu kosong (aanstamping) = 0,8 x 0,2 x 45 m = 7.20 M3
4. Volume pasangan batu kali itu sendiri = ((0,6 +0,3)/2 x 0,75) x ( 45 m) =  15.18  M3

Analisa harga satuan SNI ke empat pekerjaan di atas. Berikut adalah analisa harga satuan pekerjaan konstruksi unuk keempat
pekerjaan di atas:

Cara menghitung biaya = volume x harga satuan


1. Biaya pekerjaan galian tanah pondasi =  36.00 x  15.600  = Rp. 561.600,-
2. Biaya pekerjaan lapis pasir bawah pondasi =  1.80 x 199.100 = Rp. 358.380,-
3. Biaya pekerjaan pasangan pondasi batu kosong (aanstamping) = 7.20 x 333.600 = Rp. 2.401.920,-
4. Biaya pasangan batu kali itu sendiri =   15.18  x 596.600 = Rp. 9.056.388,-

Untuk mengetahui berapa jumlah biaya dan jumlah bahan,misalnya semen=

Caranya volume pasangan pondasi x volume semen di analisa : 15.18 m3 (volume pasangan batu) x 2.72 zak (volume semen) =
41.78 zak semen. Untuk mengetahui berapa batu kali,silahkan Anda mencoba sendiri.

MENGHITUNG VOLUME PONDASI

Struktur pondasi terlebih dahulu kita harus tahu berapa Volume dari Pondasi yang akan kita kerjakan, tentunya kita harus

mengikuti gambar yang sudah direncanakan. Artikel kali ini akan membahas bagaimana cara menghitung Volume sebuah

pondasi, sebelumnya saya juga sudah membahas Cara Menghitung Kebutuhan Besi Tulangan. untuk menghitung volume

pondasi kita harus mempunyai Gambar kerja pondasi , disini saya contohkan gambar sebuah pondasi Foot Plat.

Dari gambar diatas item pekerjaan yang harus kita hitung volumenya yaitu:

1. Galian Pondasi
2. Urugan Pasir Dibawah Pondasi
3. Lantai Kerja Pondasi
4. Tulangan Pondasi

5. Beton Pondasi

6. Tulangan Kolom Pedestal

7. Beton Kolom Pedestal

8. Urugan Tanah Kembali

Tapi di artikel kali ini saya hanya akan membahas 3 item pekerjaan terlebih dahulu

1. Menghitung Volume Galian Pondasi

Gambar diatas mempunyai lobang pondasi

Luas p = 1,30 m

Lebar = 1,30 m

tinggi (h) = 1 m.

V=pxlxt

   = 1,30 x 1,30 x 1

   = 1,69 m3

Jika membuat galian berbentuk trapesium maka rumusnya adalah :

V = (lebar telapak pondasi + lebar atas galian) x h x p

                 2

   = (1,30 + 1,70) x 1 x 1,30

               2

   = 1,95 m3
Jadi volume untuk galian pondasi adalah 1,95 m3.

2. Menghitung Volume Urugan Pasir Bawah Pondasi

Dari gambar contoh diatas kita harus mengurug pasir dibawah pondasi

dengan luas :

Panjang = 1,30 m

Lebar = 1,30 m

Tinggi (h) = 30 cm.

Maka Rumus untuk menghitung volume Lantai Kerja Pondasi adalah:

V=pxlxt

   = 1,30 x 1,30 x 0.3

   = 0,507 m3

Jadi volume untuk Urugan Pasir Dibawah Pondasi adalah 0,507 m3.

3. Menghitung Lantai Kerja Pondasi

Dari gambar contoh diatas kita mempunyai lantai kerja pondasi dengan luas

Panjang = 1,30 m

Lebar = 1,30 m

Tinggi/tebal(h) = 10 cm. maka Rumus untuk menghitung volume Lantai Kerja Pondasi adalah:

V=pxlxt

   = 1,30 x 1,30 x 0.1

   = 0,169 m3

Jadi volume untuk Lantai Kerja Pondasi adalah 0,169 m3.

Berikut ini cara menghitung volume material pondasi batu kali.

Pondasi Bentuk Trapesium :


Panjang total pondasi adalah = 35 m’
Lebar atas pondasi = 30 cm sedangkan
lebar bawah pondasi = 60 cm
Tinggi = 70 cm
Panjang pondasi = 35m.

pertama kali kita lihat item pekerjaan yang ada pada pekerjaan pondasi tersebut yaitu:

1. Pekerjaan Bowplank
2. Pekerjaan galian tanah
3. pekerjaan urugan pasir
4. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali 1:5

berikutnya adalah mengitung volume tiap item pekerjaan :

Pekerjaan Bowplank

volumenya = 35 m’
kayu = 0.01 m3 x 35 = 0.35 m3

paku = 0.02kg x35 = 0.7 kg dibulatkan 1 kg

Bowplank ini digunakan untuk pengukuran dan kesikuan letak pondasi agar sesuai dengan perencanaan.

Pekerjaan galian tanah

volume galian tanah = ((0.6+0.9)/2)x0.75= 0.5625

volume total galian tanh =0.5625  x35=19.6875 m3

“tidak membutuhkan material” pada situasi tertentu yang mengalami kesulitan dalam melakukan pembuangan hasil galian
tanah maka diperlukan upaya khusus dalam mengatasinya seperti merencanakan suatu area konstruksi yang memerlukan
urugan tanah  hal ini biasa disebut sebagai cutting fill.

Pekerjaan urugan pasir

Volume urugan pasir = 0.6×0.05 = 0.09

volume total pasir = 0.09 x35 = 3.15

pasir urug = 1.05 m3 x 3.15 = 3.3075 m3

Jumlah pasir 1 truck rata-rata adalah 4m3 jadi kita bisa membeli satu truck pasir untuk pekerjaan pondasi tersebut, namun
masing-masing truck mempunyai volume yang berbeda-beda.

Pekerjaan Pasangan batu kali 1:5

Luas penampang trapesium pasangan batu kali =((0.6+0.3)/2)x0.7= 0.315 m2

volume total pasangan batu kali =0.315 x35 = 11.025 m3

batu kali = 1.2 m3 x 11.025 = 13.23 m3

Pasir = 0.54 m3 x 11.025 = 5.9535 m3

Semen = 2.68 zak x 11.025 = 29.547 zak dibulatkan 30 zak

Pekerjaan urugan tanah kembali

volume urugan tanah kembali = 19.6875 – 11.025 – 3.3075

“tanah diambil dari bekas galian”

jadi menurut perhitungan di atas maka volume material yang dibutuhkan adalah

 pasir = 3.3075 + 5.9563 = 9.2638 m3


 batu kali = 13.23 m3
 semen = 30 zak
 paku =  1 kg
 papan bowplank = 0.35 m3

RUMUS LIMAS SEGI EMPAT & LIMAS SEGITIGA

Limas merupakan salah satu bangun ruang (3 dimensi) yang mempunyai 4 atau 5 sisi yang bisa berupa limas segi lima,
limas segi empat dan limas segi tiga yang membedakan dari ketiganya adalah alasnya. dimana misal limas segi empat berarti
mempunyai alas segi empat, begitupun limas segi tiga mempunyai alas segi tiga.
Rumus Limas Segi Empat & Limas Segitiga
Limas Segiempat
Volume (V) = 1/4 x Luas Alas x Tinggi
Luas (L) = Jumlah dari luas masing-masing sisinya (Luas alas + 4 X Luas sisi)

Dimana mempunyai :
Jumlah sisi = 5
Jumlah rusuk = 8
Titik sudut = 5

Limas Segitiga

Volume (V) = 1/3 x Luas Alas x Tinggi


Luas (L)  = Jumlah dari luas masing-masing sisinya (Luas alas + 3 X Luas sisi tegak)

Dimana mempunyai :
Jumlah sisi = 4
Jumlah rusuk = 6
Titik sudut = 4

Rumus Volume Limas Segitiga Dan Luas Permukaan Limas

Rumus Volume Limas Segitiga Dan Luas Permukaan Limas - Setelah kita di tulisan sebelumnya membahas tentang
salah satu bangun ruang yaitu kerucut pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu jenis bangun ruang lainnya yaitu
Limas. Limas yang akan kita bahas yaitu limas segitiga yang merupakan sebuah bangun ruang yang mempunyai alas segitiga dan
sisi tegaknya juga berupa segitiga.

Ciri ciri limas segitiga 


1. Mempunyai alas yang berbentuk segitiga.
2. Memiliki empat buah bidang sisi yaitu alas dan tiga buah sisi tegak.
3. Mempunyai enam buah rusuk.
4. Memiliki empat buah titik sudut.

Rumus limas segitiga


Rumus luas alas limas = 1/2 x a x t
Rumus luas permukaan limas = luas alas +  jumlah luas seluruh sisi tegak
Rumus volume limas segitiga yaitu V = 1/3 x (1/2 x Panjang x Lebar ) x Tinggi

Rumus Volume dan Rumus Luas Permukaan Limas Lengkap beserta Contoh Soalnya
Ada dua hal pokok yang menjadi catatan pada pembahasan materi tentang rumus volume limas dan rumus luas permukaan limas.
Pada rumus volume limas, apapun jenis dan bentuknya limas masih menggunakan satu rumus volume. Namun pada rumus luas
permukaan limas, rumus disesuaikan dengan jenis dan bentuk masing-masing limas. Diantaranya adalah sebagai berikut;

segitiga
- Rumus luas permukaan limas segiempat
- Rumus luas permukaan limas persegi
- Rumus luas permukaan limas persei panjang
- Rumus luas permukaan limas segilima
- Rumus luas permukaan limas segienam
- Dan lain-lain
Masing-masing jenis limas di atas memiliki rumus luas permukaan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis dan bentuk dari
limas.

Rumus luas permukaan limas

Asal-uslu rumus luas permukaan limas


Sama halnya dengan prisma, luas permukaan limas pun dapat diperoleh dengan cara menentukan jaring-jaring limas tersebut.
Kemudian, menjumlahkan luas bangun datar dari jaring-jaring yang terbentuk. Untuk lebih jelasnya, coba pelajari gambar dan
uraian berikut ini!

Gambar di atas memperlihatkan sebuah limas segiempat E.ABCD beserta jaring-jaringnya. Dengan demikian, luas permukaan
limas tersebut adalah sebagai berikut.
Luas permukaan limas E. ABCD = luas ABCD + luas ΔABE + luas ΔBCE + luas ΔCDE + luas ΔADE
                                                 = luas ABCD + (luas ΔABE + luas ΔBCE + luas ΔCDE + luas ΔADE)

Secara umum, luas permukaan limas adalah sebagai berikut.

Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas sisi-sisi tegak

Rumus Volume Limas

Asal-usul rumus volume limas


Perhatikan gambar kubus di bawah ini dengan seksama!

Gambar tersebut diataas menunjukkan sebuah kubus ABCD.EFGH. Kubus tersebut memiliki 4 buah diagonal ruang yang saling
berpotongan di titik O.

ika diamati secara cermat, keempat diagonal ruang tersebut membentuk 6 buah limas segiempat, yaitu limas segiempat O.ABCD,
O.EFGH, O.ABFE, O.BCGF, O.CDHG, dan O.DAEH.

Dengan demikian, volume kubus ABCD.EFGH merupakan gabungan volume keenam limas tersebut.

6 × volume limas O.ABCD = volume kubus ABCD.EFGH


Jadi, rumus volume limas dapat dinyatakan sebagai berikut.

Volume limas = ⅓ × luas alas × tinggi


Rumus tersebut berlaku untuk menentukan volume limas-limas yang lain.

Contoh soal dan pembahasannya untuk rumus luas permukaan limas dan volumenya
Perhatikan gambar limas segiempat di bawah ini.
Diketahui: Tinggi (TO) = t = 12 cm, PQ = RS = 15 cm, PS = QR = 9 cm

Berdasarkan gambar di atas, Tentukan:


a. luas alas limas,
b. volume limas.

Jawaban:
a. Luas alas = PQ × RQ
            = 15 × 9
            = 135
Jadi, luas alas limas T.PQRS adalah 135 cm2.

b. Volume limas = ⅓ × luas alas × tinggi


              = ⅓ × 135 × 12
              = 540

Jadi, volume limas T.PQRS adalah 540 cm3.

Langkah V :

CARA MUDAH MENGHITUNG VOLUME PONDASI

Penghitungan Volume Pondasi

Pondadasi Bangunan : memiliki bentuk balok yang memanjang. Jadi volumenya bisa diketahui dari menghitung luas penampang
dikalikan dengan panjang pondasi tersebut. Ada dua bentuk penampang pondasi yang banyak dibuat yaitu persegi dan trapesium.
Pondasi berpenampang trapesium dinilai lebih kuat karena sisi miringnya mampu meningkatkan daya cengkeram tanah.

Pondasi Berpenampang Persegi

Volume pondasi yang mempunyai penampang berbentuk persegi bisa dihitung dengan mencari tahu luas penampangnya terlebih
dahulu. Kemudian luas penampang tersebut dikalikan dengan panjang, maka diketahuilah total volume pondasi keseluruhan.
Atau untuk penulisan rumusannya yaitu

Volume = panjang x luas penampang = panjang x (lebar x tinggi).

Pondasi Berpenampang Trapesium

Sedangkan volume pondasi yang mempunyai penampang berbentuk trapesium dapat dicari juga dengan menghitung luas
penampang dikalikan panjang pondasi. Rumus penghitungan luas trapesium adalah jumlah sisi sejajar x tinggi / 2.
Kesimpulannya, rumus menghitung volume pondasi berpenampang trapesium yakni

Volume = panjang x luas penampang = panjang x { (sisi sejajar a + sisi sejajar b) x tinggi / 2}.

Contoh

Penampang persegi dengan ukuran

Panjang = 40 m,
Lebar = 50 cm,

Tinggi/kedalaman = 2 meter.

Pondasi berpenampang trapesium dengan ukuran

Panjang = 100 m,

Lebar atas = 50 cm,

Lebar bawah = 1 m,

Tinggi/kedalaman = 3 meter. Berapakah volume masing-masing pondasi ?

Penyelesaian

Jawab :
Pondasi Berpenampang Persegi :
– Volume pondasi = panjang x luas penampang = panjang x (lebar x kedalaman)

= 40 x (0,5 x 2) = 40 x 1 = 40 m3.

Pondasi Berpenampang Trapesium :


– Volume pondasi = panjang x luas penampang = panjang x { (sisi sejajar a + sisi sejajar b) x kedalaman / 2}

= 100 x { (0,5 + 1) x 3 / 2} = 100 x 2,25 = 225 m3.

Cara Mudah Menghitung volume dan Pondasi Rumah Tinggal 1 Lantai

Sebelum kita memulai menghitung biaya Pembuatan pondasi seharusnya kita Mengetahui berapa biaya per 1 m3 yang
diperlukan berdasarkan Analisa SNI : Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHS), sebagai berikut:

Dalam 1 M3 Pasang Pondasi Batu kali dengan komposisi adukan 1 semen : 3 pasir, memerlukan:

1,1 m3 batu kali


- 392 kg semen / (misal berat per zak = 50 kg) = 7,8 zak semen
- 0,314 m3 pasir pasang
- 1,5 orang/hari Pekerja
- 0,6 orang/perhari Tukang Batu
- 0,06 orang/hari Kepala Tukang
- 0,075 orang/hari Mandor

ANALISA Uraian Koefesien Satuan


Analisa 028 1 m3 Pasangan Batu kali 1 Pc : 3Ps
Bahan
Batu Belah 15/20 1.100 m3
Semen Portland 392.000 kg
Pasir Pasang 0.314 m3
Tenaga
Pekerja 1.500 Oh
Tukang Batu 0.600 Oh
Kepala Tukang 0.060 Oh
Mandor 0.075 Oh

BRICK CALCULATION :

1. ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA


1 M2 PASANGAN BATA 1:3 (1 PASIR : 3 SEMEN)

1 M2  PASANGAN BATA 1:5 (1 PASIR : 5 SEMEN)

Keterangan gambar :
Sak = satuan kemasan semen setara 50kg semen (ada juga yang 40kg lho)
M3 = Meter kubik merupakan satuan volume didapatkan dari volume panjang 1meter, lebar 1meter dan tingggi 1
meter.
OH = Kependekan dari “orang hari”dimana merupakan satuan lamanya seorang bekerjaa dalam 1 hari.
Asumsi bahwa seorang bekerjaa efektif dalam 1 hari adalah 6 jam
Harga satuan = merupakan harga tiap satuan bahan (misalnya harga satuan semen berarti harga satuan tiap zak semen).
Dalam table tersebut hanya informasi dapat berbeda-beda sesuai dengan waktu dan tempat.
Pasangan bata 1:5 = Artinya bahwa pekerjaan pemasangan dinding bata yang dilekatkan dengan mortar, spesi atau bisa juga
disebut adukan dengan perbandingan campuran 1 bagian semen dicampur dengan3 bagian pasir.
Pengertian :
Dinding Batu bata =12 m (persegi), campuran 1:3
Semen = 0.286 zak (0.286 x 50=14.3 kg semen
Dinding Batu bata =12 m (persegi), campuran 1:5
Semen = 0.23 zak semen (0.23 x 50 =11.5 kg semen).
Bata merah : 1 meter persegi = 66 buah. (yang ini mudah kan)
Pasir Pasang :
Dinding Batu bata =12 m (persegi), campuran 1:3
Pasir pasang = 1 meter persegi = 0.0344 meter kubik
Dinding Batu bata =12 m (persegi), campuran 1:5
Pasir pasang = 1 meter persegi = 0.0369 meter kubik
Pekerja = Campuran 1:3, artinya bahwa dalam membuat 1 meter persegi bata diperlukan 0.6818 pekerja
Bekerja selama 0.6818 x 6 (Bekerja dalam 1 hari) jam = 4.0908
Kalau untuk spesi yang 1: 5 = Tenaga kerja sejumlah 0.409 OH selama 0.409 x 6 jam = 2.454
jam
Tukang batu = Untuk membuat 1 meter persegi diperlukan tukang 0.2272 OH
sejumlah 0.2272 x 6 = 1.363 jam untuk campuran 1:3.
Nah untuk campuran 1:5 ...............??

Kesimpulan dari analisa harga satuan :


1. Produktifitas pekerja dalam 1 hari kerja

PASANGAN BATA 1:3 (1 PASIR : 3 SEMEN)


Produktifitas dalam 1 hari
Uraian
kerja
Pekerja 1,4667 m2
Tukang bata 4,4014 m2

Dalam 1 hari kerja seorang pekerja dapat membantu pekerjaan sejumlah 1.4667 m2 (didapat dari 1:0.6818) dan tukang dapat
menghasilkan 4.4014 m2 (didapat dari 1:0.2272) pasangan bata.
2. Jumlah perbandigan ideal antara pekerja dan tukang adalah 1.4667 :4.4014 atau dibulatkan menjadi 3:1. Artinya
dalam pekerjaan pasangan batu bata diperlukan 1 tukang batu dengan pembantu (kuli, pekerja) sejumlah 3 orang. Ya hal ini
secara mudah dipahami karena ketika tukang batu bekerja pengambilan bata, pembuatan adukan mortar dan materialnya
dilakukan oleh pembantu sedangkan tukang hanya memasang saja.

3. Produktifitas pekerja dalam 1 hari kerja


PASANGAN BATA 1:5 (1 PASIR : 5 SEMEN)
Produktifitas dalam 1
Uraian
hari kerja
Pekerja 2,4450 m2
Tukang bata 7,3335 m2

Dalam 1 hari bekerja (asumsi 6 jam efektif bekerja) seorang tukang batu dapat menghasilkan 7.335 m2 pasangan bata dan
seorang pekerja mampu menghasilkan 2.445 m2 pasangan bata.
4. Sama dengan poin no2, dimana perbandingan pekerja dan tukang batu adalah 2.445:7.3335 atau juga bisa dibulatkan
menjadi 1 tukang batu disbanding dengan 3 pekerja.

Catatan :
Di dalam gambar 44.1 dan 44.2, harga material dan upah pekerja harus diganti dengan harga didaerah tempat anda akan
membikin rumah. Bisa saja harga material berbeda dan juga bisa saja harga pembayaran pekerja juga bebeda pula.

2. CARA MENGHITUNG MATERIAL DAN UPAH DINDING 1/2 BATA

Misalkan menggunakan bata merah dengan ukuran 22x11x6.5 (panjang x lebar x tebal) dengan spasinya 2 cm.

Anda mungkin juga menyukai