Anda di halaman 1dari 30

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

dibuat oleh ABDUL KARIM, S.T., M.T.


dikembangkan oleh ENDAH WIDIASTUTI, S.T., M.T.

PERTEMUAN KE 4 dan 5
METODE PELAKSANAAN
DEWATERING
Dewatering adalah proses penurunan muka air tanah pada suatu area
yang diinginkan. Pelaksanaan Dewatering banyak ditemui dalam
pelaksanaan pembuatan basement. Karena galian basement yang
terletak di bawah muka air tanah akan mengakibatkan rembesan
sehingga air masuk ke dalam galian.

Masuknya air di dalam galian mengakibatkan kestabilan dari galian


terganggu dan pekerjaan yang harus dilakukan di dalam galian dapat
ikut terganggu
Adapun tujuan pengerjaan dewatering adalah:
• Menjaga area galian tetap kering selama proses
konstruksi atau sesudah selesai pelaksanaan proyek;
• Menjaga kestabilan lereng galian; dan
• Mengatasi gaya up lift dari tekanan air selama masa
konstruksi.
Alat-alat yang digunakan pada metode pelaksanaan dewatering :

1. Soil Machine
2. Service Crane
3. Pompa Submersible
4. Selang penyedot
5. Kabel
6. Pipa PVC berbagai ukuran
Pekerjaan dewatering harus mendapat perhatian khusus karena dapat
menimbulkan beberapa risiko yang besar terhadap lingkungan di
sekitarnya. Berikut di bawah ini dampak yang mungkin saja dapat timbul
apabila dilakukannya dewatering di wilayah padat penduduk:
1. Menyebabkan penurunan muka air tanah;
2. Meningkatkan tegangan efektif pada tanah sehingga mempengaruhi
kuat geser dan penambahan volume atau penurunan tanah;
3. Menyebabkan terjadinya settlement (penurunan elevasi tanah dasar)
pada tanah di sekitarnya; dan
4. Jika poin ketiga tersebut terjadi, maka bangunan di sekitar lokasi
mengalami penurunan dan menyebabkan struktur bangunan retak.
Dewatering pada suatu proyek konstruksi kadang akan mengakibatkan
terjadinya penurunan (settlement) terhadap area di sekitarnya, kadang
sampai mengakibatkan kerusakan pada bangunan struktur yang sudah
berdiri..
1. Dewatering yang tidak tepat akan mengakibatkan hilangnya butiran
halus dalam tanah.
2. Melalui pemilihan open pumping yang tidak cocok sehingga
mengakibatkan terjadinya boiling atau hilangnya sebagian tanah
pada slope. Ketika boiling terjadi di dasar galian akan berakibat
dengan terganggunya kekuatan tanah yang berdampak pada
kegiatan selanjutnya
3. Dewatering bertujuan menurunkan muka air tanah, dengan
menurunnya muka air tanah maka tanah akan menerima beban lebih
dari yang semula diterimanya
Hal yang perlu diperhatikan dalam Proses Dewatering
• Menganalisa dampak dari perubahan air tanah yang berdampak dari
galian pada lingkungan sekitar.
• Menghindari kegagalan proses dewatering yang dapat menyebabkan
erosi tanah pada lokasi konstruksi
• Pemilihan lokasi pembuangan air dari proses dewatering
Adapun metode pelaksanaan dewatering secara umum adalah sebagai berikut
1. Menentukan titik lokasi dewatering. Tim surveyor akan menentukan titik dewatering yang
berada dalam areal galian agar letak sumur dewatering tidak berada pada posisi pondasi
atau pile caps.
2. Apabila kontraktor menemukan adanya genangan air tanah akibat porositas tanah, maka
di dalam pelaksanaannya digunakan sistem dewatering dengan pit (lubang) pada
beberapa lokasi dengan dibuatkannya parit-parit. Air genangan tersebut dialirkan ke parit-
parit sehingga berfungsi sebagai subdrain.
3. Selanjutnya kontraktor membuat sumur dewatering.
4. Konsultan perencana bersama dengan kontraktor bekerjasama untuk menentukan
tempat pompa sum pit atau pompa permukaan yang akan dibuat dengan menyesuaikan
kebutuhan di lapangan.
5. Tim pelaksana menghitung perbandingan berat bangunan terhadap gaya up lift air tanah.
Ada tiga jenis metode dewatering yang digunakan dalam menurunkan
muka air tanah pada suatu area galian.

1. Predrainage Method
2. Open Pumping Method
3. Cut Off Method
Predrainage Method

Merupakan metode yang menurunkan muka air lebih dahulu sebelum


dilakukan galian yaitu dengan memompa debit air melalui sumur-sumur
dewatering

Prinsip kerja predrainage method adalah kontraktor menggunakan


wellpoint system atau deep well untuk menurunkan terlebih dahulu
muka air tanah di daerah galian sampai di bawah elevasi rencana dasar
galian. Setelah menurunkan mua air tanah, kontraktor baru memulai
pekerjaan galian.
Syarat-syarat agar dapat dilakukan metode predrainage ini adalah :
• Tanah memiliki karakteristik berbutir seragam, relatif lepas, dan cadas
(batu lunak) dengan banyak celah.
• Debit air yang cukup besar sehingga mudah untuk dilakukan
pemompaan.
• Lebih diutamakan tidak di daerah padat penduduk, dikarenakan
penggunaan metode ini dapat menggangu atau merugikan bangunan
di sekitarnya.
• Tersedianya saluran drainase untuk membuang hasil air dewatering.
Saluran tersebut harus dapat menampung debit air per menitnya.
Apaila tidak ada saluran drainase yang memadai, maka untuk
mengatasi dengan membuat sumur-sumur resapan sehingga air
buangan tersebut dimasukkan kembali ke dalam tanah .
Metode Pelaksanaan Dewatering
Predrainage method

1. Pada titik-titik pompa yang sudah ditentukan dilakukan pengeboran


sedalam sesuai dengan perencanaan dan dipasang casing agar tida
kterjadi runtuhan tanah pada lubang pengeboran. Sebelum
dilakukan pemasangan casing terlebih dahulu casing tersebut diberi
lubang-lubang agar air bisa mengalir
Metode Pelaksanaan Dewatering
Predrainage method

2. Pada titik lubang pompa tersebut di pasang pompa submersible


dengan kapasitas sesuai dengan perencanaan. Pada sistem ini
digunakan kapasitas pompa yang lebih besar karena penempatan
pompa lebih dalam dan jarak ke pembuangan lebih panjang
Metode Pelaksanaan Dewatering
Predrainage method
3. Di antara pemasangan
pompa-pompa tersebut
dihubungkan dengan pipa
saluran.
Metode Pelaksanaan Dewatering
Predrainage method
4. Kondisi muka air tanah masih berada di atas dasar galian lantai
basement. Air tersebut disedot menggunakan pompa-pompa yang
sudah dipasang sebelumnya dan air akan dibuang ke pembuangan
yang sudah direncanakan dalam hal ini dipakai saluran drainase kota
Metode Pelaksanaan Dewatering
Predrainage method
5. Dengan penyedotan air tanah tersebut diharapkan permukaan air
akan turun dan berada di bawah galian basement
Open Pumping Method

Merupakan metode yang membiarkan air tanah mengair di dalam


lubang galian tetapi kemudian dipompa keluar melalui sumur/selokan
penampung di dasar galian

Syarat dalam open pumping method adalah tanah padat, jumlah air
yang akan dipompa tidak besar dan galian tidak dalam

Metode ini paling sering digunakan karena lebih murah ketimbang


metode predrainage
Metode Pelaksanaan Dewatering
Open Pumping Method

1. Penggalian akan dilakukan per segmen, dengan menggunakan


excavator. Dari pembagian segmen yang sudah ditentukan,
penggalian akan dimulai dari segmen yang tempatnya paling di
dalam dari jalur akses masuk
Metode Pelaksanaan Dewatering
Open Pumping Method

2. Penggalian untuk tempat penampungan air dibuat terlebih dahulu,


dilanjutkan dengan penggalian untuk pembuatan saluran air
sementara
3. Pada penampungan air dipasang pompa submersible
Metode Pelaksanaan Dewatering
Open Pumping Method

4. Pada proses pembuatan selokan/saluran sementara yang perlu


diperhatikan adalah elevasi selokan yang menuju lubang
penampungan air dibuat lebih rendah dari elevasi ujung/elevasi dasar
galian lantai basement
5. Dengan dibuatkan elevasi beda tinggi, diharapkan air bisa mengalir ke
penampungan air dengan lancar. Endapan lumpur akan tertampung
pada lubang yang sudah direncanakan
Metode Pelaksanaan Dewatering
Open Pumping Method

6. Pompa yang sudah terpasang pada lubang penampungan air, akan


menyedot air genangan dan akan dibuang ke jalur saluran drainase
kota
Metode Pelaksanaan Dewatering
Open Pumping Method
6. Setelah lubang penampung air dan saluran sementara sudah jadi,
penggalian untuk zona 1 bisa dilakukan. Penggalian dimulai dari
ujung saluran sementara, dengan demikian air rembesan tanah akan
mengalir menuju penampungan air
Metode Pelaksanaan Dewatering
Open Pumping Method
Cut Off Method

Merupakan metode yang memotong aliran air tanah dengan


memancangkan dinding penahan atau pembatas agar wilayah galian
tersebut dari air tanah.

Syarat dalam open pumping method adalah tanah lepas, cadas lunak,
bangunan gedung sebelah sensitive terhadap penurunan muka air tanah

Ada beberapa metode pemotongan


• Steel Sheet Pile
• Concrete diaphragm wall
• Secant Pile wall construction
• Slurry wall trenches
Cut Off Method

STEEL SHEET PILE


Cut Off Method

CONCRETE DIAPHRAGM WALL


Cut Off Method

SECANT PILE WALL CONSTRUCTION


Cut Off Method

SLURRY WALL TRENCHES


Cut Off Method

Metode Cut Off paling baik dan praktis dari metode lainnya karena tidak
terjadi aliran air tanah dan untuk daerah sekitar galian tidak akan
mengalami penurunan muka air tanah.

Tetapi metode Cut Off melibatkan alat berat dalam pengerjaan dinding
cut off yang menyebabkan cost biaya yang dikeluarkan lebih banyak
TERIMA KASIH
Adab Sebelum Ilmu
Ilmu Sebelum Amal
Amal Sebelum Mati

Anda mungkin juga menyukai