Macam Penumpang
Di meja pendaftaran penumpang (check-in counter) ada beberapa macam penumpang dalam hal
reservasi (pemesanan)-nya, yakni :
Penumpang yang sudah OK, di tiketnya tertera OK dan namanya ada di daftar penumpang atau
passenger name list (PNL).
Penumpang tidak ada record atau no-record, penumpang yang diteketnya tertera OK tapi
namanya tidak ada di PNL.
Penumpang yang “menunggu” atau stand-by, penumpang yang ada tiketnya belum OK dan
namanya juga tidak ada di PNL.
Penumpang tidak datang atau no-show, nama penumpang ada di dalam PNL, tetapi yang
bersangkutan tidak datang melapor.
Penumpang bisa pergi atau go-show, penumpang tidak ada dalam daftar PNL, di tiket belum OK.
Sebelum kita membuka check-in counter, tentu saja kita harus mempersiapkan tempat duduk para
penumpang, antara lain :
Menyediakan tempat duduk untuk pasangan suami-istri, keluarga, rombongan yang pergi
bersama-sama.
Jangan menggunakan tempat duduk yang telah dipesan oleh penumpang singgah (transit) atau
oleh penumpang di lain airport yang akan disinggahi.
Anak kecil yang pergi sendiri (Unaccompanied Minors/UM) diberi tempat duduk khusus, bisanya
dekat gally, supaya mudah diawasi oleh pramugari/pramugara.
Jangan memberikan tempat duduk dekat pintu darurat kepada anak-anak, penumpang cacat
dan penumpang sakit
Bisa saja terjadi sewaktu check-in counter sudah tutup, tiba-tiba ada calon penumpang yang datang
terlambat dan memberikan alas an keterlambatannya, agar dia bisa terbang pada saat itu juga. Keadaan
ini disebut LMC atau penumpang yang diterima pada saat-saat terakhir. Sebelum kita bisa menerima
LMC, perlu kiranya diperhatikan hal-hal berikut :
Calon penumpang tidak membawa koper/bagasi, sehingga tidak menyebabkan keterlambatan
karena masih harus memasukkan bagasi keperut pesawat.
Calon penumpang masih punya cukup waktu untuk mengurus imigrasi dan berjalan ke pesawat.
Masih ada persediaan makanan di pesawat untuk calon penumpang tersebut, dan lain-lain.
Upgrading/Downgrading
Upgrading dan Downgrading (pemberian kelas yang lebih tinggi atau lebih rendah) kepada penumpang
bisa terjadi apabila pesawat kelebihan penumpang (overbook), misalnya di kelas ekonomi, maka
penumpang kelas ekonomi bisa dinaikkan (upgrading) ke kelas bisnis, atau bila kelas bisnis penuh bisa
dinaikkan ke kelas satu. Tetapi bisa terjadi sebaliknya, jika hal ini bukan kesalahan penumpang, maka ia
akan diberi penggantian harga selisih kelas.
Penumpang yang ditolak memasuki suatu negara sewaktu mendarat di lapangan tersebut inadmissible
passenger. Bisa terjadi di bagian imigrasi ditolak memasuki negara tersebut, dengan alasan:
Dokumen perjalanan tidak lengkap (paspor habis masa berlakunya, tidak ada visa, paspor palsu,
tidak mempunyai cukup dana, dan sebegainya)
Terkena daftar hitam (teroris, criminal, pembawa penyakit berbahaya dan menular
Alasan politik.
Catat penumpang yang ditolak dari bagian Imigrasi itu ; nama, nomor paspor, sebab ditolak, dan
tiket untuk kembali kenegaranya.
Kalau penumpang yang ditolak oleh imigrasi tersebut tidak mempunyai tiket kembali, maka
perusahaan penerbangan yang mengangkutnya bertanggung jawab untuk membelikan tiket dan
penumpang tidak dikenakan airport tax.
Penumpang dengan Penanganan Khusus
Bila saja terjadi sewaktu sudah tutup, tiba-tiba ada calon penumpang yang datang dengan seribu alasan
agar mereka dapat terbang pada saat itu juga। Inilah yang disebut LMC atau penumpang yang diterima
pada saat-saat terakhir. Sebelum penumpang tersebut diterima sebagai LMC, hal-hal yang diperhatikan
adalah : Calon penumpang tidak membawa koper/bagasi, sehingga tidak menyebabkan keterlambatan
karena harus memasukkan bagasi ke perut pesawat. Kemudian, Calon penumpang masih cukup punya
waktu untuk mengurus imigrasi dan berjalan menuju ke pesawat dan, jika memang masih ada
persediaan makanan di pesawat untuk calon penumpang tersebut. Maka, calon penumpan tersebut
dapat bergabung.