Anda di halaman 1dari 79

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI

ANAK SD KELAS III-V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 59 KENDARI

SKRIPSI
Diajukan untuk menyusun Skripsi Diploma IV Gizi

DISUSUN OLEH:

HETRINA
P00313019009

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PRODI D IV JURUSAN
GIZI 2023
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK


SD KELAS III-V SEKOLAH DASAR NEGERI 59 KENDARI

Yang diajukan
oleh: Hetrina
P00313019009

Telah disetujui oleh:

Pembimbing utama,

Petrus, SKM, M.Kes Tanggal ………………………..


NIP.19650518198803 1 001

Pembimbing pendamping,

Ahmad, SKM, M.Kes Tanggal ……………………….


NIP.19670303199101 1 003

ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI UJIAN AKHIR PROGRAM

Skripsi

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK


SD KELAS III-V SEKOLAH DASAR NEGERI 59 KENDARI

Oleh:
HETRINA
P0031301900
9
Telah diuji dan disetujui pada tanggal 05 Juli 2023

TIM DEWAN PENGUJI

1. Petrus, SKM, M. Kes Ketua Dewan Penguji (…………………….)

2. Ahmad, SKM, M. Kes Sekertaris Penguji (…….………………)

3. Purnomo leksono, DCN, M. Kes Anggota Penguji (……………………)

4. Dr. Sultan Akbar Toruntju, SKM, M. Kes Anggota Penguji (……………………)

5. Sri Yunanci V. G., SST, MPH Anggota Penguji (……………………)

Mengetahui

Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kendari Ketua Program Studi D.IV Gizi

Sri Yunanci V. G., SST,


MPH NIP.19691006 199203 Dr. Sultan Akbar Toruntju, SKM, M. Kes
2002 NIP.19641231 200003 1006

iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Hetrina

NIM : P00313019009

Tanggal : 10 Juli 2023

Yang menyatakan,

Hetrina

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai civitas Poltekkes Kemenkes Kendari, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Hetrina
NIM : P00313019009
Program Studi/ Jurusan : Diploma IV/ Gizi
Judul Skripsi : Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi
Anak SD Kelas III-VSekolah Dasar Negeri 59 Kendari

Menyatakan bahwa setuju untuk memberikan kepada Poltekkes Kemenkes


Kendari Hak Bebas Royalti Non Eksekutif atas skripsi saya yang berjudul :
“FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SD
III-V SEKOLAH DASAR NEGERI 59 KENDARI”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksekutif
ini Poltekkes Kemenkes Kendari berhak menyimpan, mengalihmedia, / formatkan,
mengelolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, mempublikasikan skripsi
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Kendari

Pada Tanggal Juli 2023

(Hetrina)

v
BIODATA PENULIS

A. Identitas
1. Nama : Hetrina
2. Nim : P00313019009
3. Tempat /tanggal lahir : Kendari, 19 Februari 2001

4. Agama : Islam
5. Anak Ke : 2 dari 4 bersaudara
6. Suku : Bugis
7. Alamat : JL. Jambu Putih, Kel. Anggoeya, Kec. Poasia, Kab. Kota Kendari
8. Email : Hetrina99@gmail.com

B.Latar Belakang Pendidikan


1. Tamat SDN 1 Kosali : Tahun 2013
2. Tamat SMPN 10 Kendari : Tahun 2016
3. Tamat SMAN 02 Kendari : Tahun 2019

vi
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI
ANAK SD KELAS III-V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 59 KENDARI

RINGKASAN

Hetrina
Dibawah Bimbingan Petrus dan Ahmad

Latar Belakang : Kondisi gizi di Indonesia merupakan masalah yang serius, terbukti
dengan prevalensi anak dengan pertumbuhan terhambat yang mencapai 35,6% ini berarti
salah satu anak berisiko tinggi menjadi pendek setelah dewasa. Masalah gizi anak
khususnya stunting dan wasting, dikenal sebagai indikator utama untuk melacak status
gizi dan kesehatan anak- anak dalam suatu populasi. Masalah gizi dapat dipengaruhi
oleh pengetahuan ibu dan pola makan.
Tujuan :Tujuan penelitian ini faktor faktor yang berhubungan dengan status gizi anak
Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari. Faktor-faktor yang dikaji ada;ah penegtahuan dan
pola makan.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian
sebagai acuan bagi peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Desain pendekatan
menggunakan pendekatan cross sectional study
Hasil : Hasil penelitian menemukan kondisi gizi pada siswa kelas III-V di SD Negeri 59
Kendari adalah sebanyak 29 siswa (61,7%) memiliki status gizi baik, 7 siswa (14,9%)
memiliki gizi kurang dan 11 siswa (23,4%) memiliki status gizi lebih. Tingkat
pengetahuan ibu anak SD Negeri 59 Kendari adalah dari 47 responden sebanyak 30
responden (63,8%) memiliki pengetahuan yang cukup sementara 17 responden
lainnya (36,2%) memiliki pengetahuan yang kurang. Gambaran pola makan anak SD
Negeri 59 Kendari adalah dari 47 responden sebanyak 34 responden (72,3%) memiliki
pola makan yang cukup sementara 13 responden (27,7%) lainnya memiliki pola makan
yang kurang. Hasil uji statistik hubungan pengetahuan dengan status gizi diperoleh nilai
signifikansi 0,001 < 0,05 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan
status gizi anak SD Negeri 59 Kendari. Hasil uji statistik hubungan pola makan dengan
status gizi diperoleh nilai signifikansi 0,007 < 0,05 artinya terdapat hubungan antara pola
makan dengan status gizi anak SD Negeri 59 Kendari. Kesimpulan : Kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat hubungan pengetahuan dan pola makan dengan status gizi
anak SD Negeri 59 Kendari.
Kata Kunci : Pengetahuan; Pola makan; Status Gizi

vi
FACTORS RELATED TO CHILDREN’S NUTRITIONAL STATUS
PRIMARY SCHOOL CLASS III-V AT STATE PRIMARY SCHOOL 59
KENDARI

ABSTRACT

Hetrina
Under the Guidance of Petrus and Ahmad

Background: The nutritional condition in Indonesia is a serious problem, as evidenced by


the prevalence of children with stunted growth which reaches 35.6%, this means that one
of the children is at high risk of becoming short as an adult. The problem of child
nutrition, especially stunting and wasting, is known as the main indicator for tracking the
nutritional status and health of children in a population. Nutritional problems can be
influenced by mother's knowledge and diet.
Objective: The aim of this research is the factors related to the nutritional status of children
at SD Negeri 59 Kendari. The factors studied were knowledge and diet.
Method: The type of research used is quantitative research. Research design as a
reference for researchers to achieve research objectives. The design approach uses a
cross sectional study approach
Results: The results of the study found that the nutritional conditions of students in grades
III- V at SD Negeri 59 Kendari were as many as 29 students (61.7%) had good nutritional
status, 7 students (14.9%) had malnutrition and 11 students (23. 4%) have more
nutritional status. From 47 respondents, the knowledge level of mothers of children at SD
Negeri 59 Kendari, 30 respondents (63.8%) had sufficient knowledge while 17 other
respondents (36.2%) had insufficient knowledge. The description of the diet of SD
Negeri 59 Kendari children is that out of 47 respondents, 34 respondents (72.3%) had an
adequate diet, while 13 respondents (27.7%) had a poor diet. The statistical test results for
the relationship between knowledge and nutritional status obtained a significance value of
0.001 <0.05, meaning that there is a relationship between maternal knowledge and the
nutritional status of children at SD Negeri 59 Kendari. The statistical test results for the
relationship between diet and nutritional status obtained a significance value of 0.007
<0.05, meaning that there is a relationship between diet and the nutritional status of SD
Negeri 59 Kendari children.
Conclusion: The conclusion of this study is that there is a relationship between
knowledge and diet with the nutritional status of SD Negeri 59 Kendari children.
Keywords: Knowledge; Dietary habit; Nutritional status.

vi
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan tugas hasil ini yang berjudul “Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan

Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari”. Sebagai salah satu syarat

dalam menyelesaikan pendidikan Diploma IV Bidang Gizi.

Selama proses penyusunan hasil ini, berbagai macam hambatan dan kesulitan

penulis hadapi. Namun atas bantuan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak

sehingga hambatan dan kesulitan tersebut dapat penulis atasi dengan baik. Karena itu

sudah selanjutnya penulis dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Teguh Fathurrahman, SKM. MMPM selaku Direktur Poltekkes Kendari

2. Ibu Sri Yunanci V. G., SST. MPH, Ketua Jurusan Gizi Kendari,

3. Bapak Petrus, SKM, M.Kes sebagai pembimbing I.

4. Bapak Ahmad, SKM, M.Kes selaku Pembimbing II

5. Bapak atau Ibu dosen dewan Penguji, atas Masukan dan saran

6. Seluruh Staf Dosen Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari.

7. Institusi Lain Yang berhubungan Dengan Tempat Pengambilan data.

8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan tahun 2019

Ucapan terima kasih yang tidak ternilai harganya penulis persembahkan kepada

ayahanda (Yusuf) dan Ibunda (Hasbia) serta teman-teman yang telah mendoakan serta

mendukung saya selama menjalani masa kuliah dari semester satu hingga semester saat

ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa tugas hasil ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka dari itu saran dan masukan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan

penulisan sangat

ix
diharapkan. atas saran dan masukan, penulis ucapkan banyak terima kasih. Semoga Hasil ini

bermanfaat bagi pembaca, Aamiin

Kendari, juli 2023

Hetrina

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................5
D. Manfaat Penulisan...................................................................................5
E. Keaslian Penelitian..................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Status Gizi..................................................................9
1. Pengertian Status Gizi........................................................................9
2. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi............................................9
3. Penilaian Status Gizi...........................................................................10
B. Tinjauan Tentang Pengetahuan...............................................................11
1. Pengertian Pengetahuan......................................................................11
2. Tingkatan Pengetahuan......................................................................11
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan.............................13
4. Pengukuran Tingkat Pengetahuan......................................................14
C. Tinjauan Tentang Pola Makan................................................................14
1. Pengertian...........................................................................................14
2. Jenis Makanan dan Kebiasaan Makan................................................15
3. Frekuensi Makas.................................................................................16
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan...............................16
D. Kerangka Pikir dan Kerangka Konsep....................................................18
1. Kerangka Pikir....................................................................................18
2. Kerangka Konsep...............................................................................19
E. Hipotesis Penelitian.................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................20
B. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................21

xi
C. Populasi dan Sampel........................................................................21
1. Populasi.......................................................................................21
2. Sampel.........................................................................................21
D. Pengumpulan data............................................................................23
1. Sumber Data................................................................................23
2. Instrumen Penelitian....................................................................24
3. Teknik Pengumpulan data...........................................................24
E. Variabel Penelitian...........................................................................24
1. Variabel Terikat (Dependen).......................................................24
2. Variabel Bebas (Independen)......................................................25
F. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif.....................................25
1. Status Gizi...................................................................................25
2. Pengetahuan.................................................................................25
3. Pola Makan..................................................................................27
G. Pengolahan, Analisa dan Penyajian Data.........................................27
1. Pengolahan Data..........................................................................27
2. Analisa Data................................................................................28
3. Penyajian Data.............................................................................29
H. Etika Penelitian................................................................................29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................32
B. Hasil Penelitian................................................................................32
1. Karakteristik Responden..............................................................33
2. Karakteristik Orang Tua Responden............................................34
3. Analisis Univariat.........................................................................35
4. Analisis Bivariat...........................................................................36
C. Pembahasan......................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA

xi
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1 Keaslian Penelitian 7

2 Penarikan Sampel 21

3 Distribusi Responden Berdasarkan Umur 33

4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 34

5 Distribusi Pendidikan Orang Tua Responden 34

6 Distribusi Pekerjaan Orang Tua Responden 35

7 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi 36

8 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan 36

9 Distribusi Responden Berdasarkan Pola Makanan 36

10 Hubungan Pengetahuan Dengan Status Gizi Anak 37

11 Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Anak 37

xi
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1 Kerangka Pikir 18

2 Kerangka Konsep 20

3 Rancangan Desain Penelitian Cross Sectional Study 19

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1 Lembar Permintaan Menjadi Responden 32

2 Lembar Persetujuan Menjadi responden 33

3 Kuesioner Penelitian 19

4 Master table 53

5 Analisis Bivariat dan Univariat 54

6 Surat Izin Penelitian 58

7 Surat Telah Melakukan Penelitian 59

8 Surat Persetujuan Etik Penelitian 60

8 Surat Pengantar Pengurusan Ethical Clearance 61

9 Surat Sertifikat Ethical Clearance 62

10 Surat Bebas Pustaka 63

11 Dekomentasi Penelitian 64

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi gizi di Indonesia merupakan masalah yang serius, terbukti dengan

prevalensi anak dengan pertumbuhan terhambat yang mencapai 35,6% ini berarti

salah satu anak berisiko tinggi menjadi pendek setelah dewasa. WHO

mempertimbangkan nutrisi baik di wilayah tertentu jika kurang dari 5% orang

mengalami kekurangan berat badan (Asmin dkk., 2021).

The United Nations Educational, Scientific And Cultural Organization

(UNESCO) menyebutkan bahwa kesehatan dan gizi anak merupakan cerminan yang

kuat untuk dapat mengetahui tingkat perkembangan suatu negara. Secara individual,

gizi yang memadai dapat membantu perkembangan fisik dan pertumbuhan yang

tepat, dan kemampuan sistem kekebalan tubuh sejak dari kandungan hingga dewasa

(Jemide dkk., 2016). Masalah gizi anak khususnya stunting dan wasting, dikenal

sebagai indikator utama untuk melacak status gizi dan kesehatan anak-anak dalam

suatu populasi (Fadare, dkk, 2019).

Data menurut WHO pada tahun 2020, 149 juta anak di perkirakan 45 juta kasus

terlalu kurus untuk tinggi badan, dan 38,9 juta kelebihan berat badan atau obesitas.

Sekitar 45 % kematian di antara anak-anak di bawah usia 5 tahun terkait dengan

kekurangan gizi (WHO, 2020). Data RISKESDAS tahun 2018 menunjukkan masalah

gizi balita di Indonesia sebesar 13,9% gizi kurang, 5,7% gizi buruk, 19,2 % pendek,

18,0% sangat pendek, 6,8% kurus, 5,3% sangat kurus, dan 11,9 % gemuk.

Sedangkan pada tahun 2018, sebesar 13,8% gizi kurang, 3,9% gizi buruk, 19,3%
pendek, 11,5% sangat pendek, 6,7% kurus, 3,5% sangat kurus dan 8,0% gemuk

(Kemenkes,2018).

Gizi merupakan suatu zat yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi tersebut dapat

diperoleh dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Gizi merupakan faktor yang

cukup penting bagi perkembangan sumber daya manusia karena berkaitan dengan

`perkembangan kecerdasan, keterampilan dan pertumbuhan manusia itu sendiri. Gizi

juga memiliki peranan yang cukup penting bagi keberlangsungan hidup manusia.

Gizi atau nutrisi yang masuk dalam tubuh akan diolah menjadi berbagai macam

fungsi, antara lain sebagai penghasil energi, sebagai zat pembangun, serta sebagai

pemeliharaan sel atau jaringan. Fungsi zat gizi tersebut tentu akan diperoleh apabila

kita dapat mengkonsumsi makanan yang tepat (Prihatmoko, 2019).

Pada anak usia sekolah dengan pemberian makan yang bergizi seimbang akan

mempengaruhi tumbuh kembangnya. Pelaksanaan terhadap pemberian nutrisi serta

asupan gizi pada anak terkadang berjalan tidak baik dan kurang sempurna. Kualitas

kesehatan anak berbanding lurus terhadap pendidikan anak, apabila anak

mendapatkan asupan gizi pada makan yang baik, maka akan menyebabkan kualitas

kesehatan yang baik dan berpengaruh terhadap bidang akademik anak tersebut.

Untuk memberikan status gizi yang baik pada anak harus disertai dengan pemilihan

bahan makanan serta pola makan yang sesuai atau seimbang. Apabila asupan anak

melebihi kebutuhan tubuhnya, maka akan berdampak terhadap berat badan yang

berlebih dan penyakit lainnya. Sedangkan, apabila asupannya tidak dapat memenuhi

kebutuh tubuhnya, anak akan menjadi kurus dan mudah terkena penyakit. (Dyah

Umiyarni Purnamasari, 2018).

2
Masalah gizi disebabkan dua faktor utama yaitu faktor langsung dan tidak

langsung. Dimana faktor langsung yang menimbulkan masalah gizi ialah kurangnya

asupan makanan dan penyakit infeksi. Penelitian yang dilakukan oleh Anggoro

(2009) dan Susanti, Ganis & Wasisto (2014) menunjukkan terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi anak. Tingkat

pengetahuan seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan

makanan sehingga akan berdampak pada status gizi anak. Akan tetapi penelitian lain

menemukan secara uji statistik tidak terdapat hubungan bermakna antara

pengetahuan gizi ibu dengan kejadian obesitas. Pengetahuan gizi ibu sangat

mempengaruhi status gizi keluarga tersebut karena ibu akan dapat membentuk pola

konsumsi pangan, terutama untuk anaknya (Umboh dkk., 2018).

Faktor lain yang mempengaruhi status gizi anak usia sekolah adalah pola makan.

Pola makan sehat tidak terlepas dari masukan gizi yang merupakan proses organisme

menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses digesti, absorbsi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak

digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal

organ-organ, serta menghasilkan energi. Pola makan seseorang dipengaruhi oleh

faktor budaya, agama/kepercayaan, status sosial ekonomi, personal preference, rasa

lapar, nafsu makan, rasa kenyang, dan kesehatan (Sa’diyah, 2015).

Pola makan yang tidak baik dan tidak seimbang bagi anak usia sekolah dapat

menyebabkan masalah status gizinya, status gizi yang terganggu pada anak

prasekolah atau usia emas ini sangat mempengarui tumbuh kembangannya. Dampak

dari kekurangan gizi tersebut yaitu timbulnya kecacatan, tingginya angka kesakitan,

penurunan berat badan, kemerosotan jaringan, gangguan pencernaan dan timbulnya

3
penyakit yang menimbulkan kematian. Lebih dari separuh kematian anak di negara

berkembang disebabkan oleh gizi buruk. Pola makan yang buruk menyebabkan

status gizi menjadi buruk, status gizi yang buruk menyebabkan banyak gangguan

perkembangan bagi anak usia sekolah yang menyebabkan keterlambatan

pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak (Sya’diah, 2016).

Data yang diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari. Murid kelas III

sampai kelas V berjumlah 89 murid diantaranya, kelas III terdiri dari dua kelas, kelas

tiga A berjumlah 14 murid dan B berjumlah 16 murid. Sedangkan kelas IV terdiri

dari dua kelas, kelas empat A berjumlah 17 murid dan kelas empat B berjumlah 18

murid. Sementara untuk kelas lima secara keseluruhan berjumlah 24 murid. (Data

sekunder dari Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari), (Tahun 2022)

Pengetahuan ibu dan pola makan merupakan faktor penting dalam memenuhi

asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak. Karena dengan adanya pengetahuan ibu

dapat mengoptimalkan asupan yang dibutuhkan anak. Selain itu status gizi juga

dipengaruhi oleh pola makan yang meliputi frekuensi makan maupun jenis makanan

yang dikonsumsi. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengkaji tentang Faktor

Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri 59

Kendari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

a. Bagaimana gambaran status gizi anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari?

b. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu pada anak Sekolah Dasar Negeri 59

Kendari?

4
c. Bagaimana gambaran pola makan pada anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari?

d. Apakah ada hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi anak Sekolah Dasar

Negeri 59 Kendari?

e. Apakah ada hubungan pola makan dengan status gizi anak Sekolah Dasar Negeri

59 Kendari?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Faktor Yang

Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui gambaran status gizi anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari.

b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu pada anak Sekolah Dasar Negeri 59

Kendari.

c. Mengetahui gambaran pola makan pada anak Sekolah Dasar Negeri 59

Kendari.

d. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi anak Sekolah Dasar

Negeri 59 Kendari.

e. Mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi anak Sekolah Dasar

Negeri 59 Kendari.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Keluarga

Sebagai informasi bagi keluarga dalam memperhatikan gizi seimbang

pada anaknya agar berat badan dan tinggi badan jadi seimbang

5
b. Sekolah Dasar

Sebagai informasi bagi guru dalam memperhatikan anak agar tidak jajan

sembarangan

c. Dinas Kesehatan

Sebagai informasi bagi dinas kesehatan dalam mengambil kebijakan

khususnya dalam pengembangan upaya pencegahan dan penanggulangan

kejadian status gizi pada murid di SD Negeri 59 Kendari.

2. Manfaat Teoritis

a. Ilmiah

Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya.

b. Pendidikan

Sebagai bahan bagi institusi akademik di sekolah tinggi ilmu kesehatan

Politeknik Kesehatan Kendari untuk bahan referensi bagi mahasiswa-

mahasiswi di lingkungan akademik.

c. Bagi Peneliti

Merupakan tambahan ilmu pengetahuan dalam memperluas wawasan

tentang penelitian khususnya tentang dampak dari akibat gizi lebih dari

sebagai bahan informasi bagi peneliti

6
E. Keaslian Penelitian
Nama,
No Judul Penelitian Desain Penelitian Perbedaan
Tahun
1. Filia Lamia, Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Desain penelitian menggunakan Terdapat variasi variabel pada
Maureen I. Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia studi potong lintang. penelitian ini dengan penambahan
Punuh, Nova 24-59 Bulan Di Desa Kima Bajo variabel independent pola makan.
H. Kapanto, Kecamatan Wori Kabupaten
2019. Minahasa Utara
2. Dekcy Vrista Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Metode penelitian yang Penelitian ini mengkaji lebih luas
Tri Anggoro Dengan Status Gizi Anak Usia digunakan adalah desain mengenai status gizi.
Sekolah Dasar Kelas Rendah Di Sdn penelitian analitik dengan
Jatian 03 Kecamatan Pakusari pendekatan cross sectional.
Kabupaten Jember
3. Rika Susanti, Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Metode penelitian yang Penelitian ini mengkaji status gizi
Ganis Gizi Dengan Status Gizi Anak Usia digunakan adalah desain pada anak usia sekolah.
Indriati, 1-3 Tahun penelitian analitik dengan
Wasisto pendekatan cross sectional.
Utomo
4. Asmin, K Hubungan Pola Makan Terhadap Metode penelitian ini Desain penelitian yang digunakan

7
Arni Isnaini Status Gizi Anak Sekolah Dasar menggunakan literature review pada penelitian ini menggunakan
Arfah, Arina dengan desain narrative review pendekatan cross sectional.
Fathiyyah yaitu mencari artikel yang
Arifin, Asrini membahas tentang hubungan
Safitri, pola makan terhadap status gizi
Nirwana anak yang telah dipublikasikan
Laddo, 2019 pada jurnal dari tahun 2017-
2020.
5. Lida Hubungan Pola Makan Dengan Penelitian ini menggunakan Penelitian ini mengkaji status gizi
Khalimatus Status Gizi Anak Pra Sekolah Di desain analitik korelasi dengan pada anak usia sekolah.
Sa’diya, 2015 Paud Tunas Mulia Claket Kecamatan pendekatan cross sectional.
Pacet Mojokerto

8
BAB II

TINJAUAN

PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Status Gizi

1. Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang

diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu

populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi

lebih.Sedangkan status gizi adalah keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel

tertentu atau perwujudan dari nutriture (keadaan gizi) dalam bentuk variabel

tertentu. Gizi berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Di

Indonesia, spektrum malnutrisi sangat luas dan terjadi di seluruh tahap kehidupan

antara lain dalam bentuk Kurang Energi Protein (KEP), kekurangan zat gizi

mikro, berat bayi lahir rendah, dan gangguan pertumbuhan yang dilihat dari

indikator tinggi badan menurut umur. Untuk menentukan klasifikasi status gizi

digunakan z-score sebagai batas ambang kategori. Standar deviasi unit (z-score)

digunakan untuk meneliti dan memantau pertumbuhan serta mengetahui

klasifikasi status gizi. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan

dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu,

bersifat kuantitatif sehingga bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,

kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur, tulang dan keseimbangan metabolik

(retensi kalsium dan nitrogen tubuh (Amirullah dkk., 2020).

2. Pengertian Status Gizi

Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan

oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan. Status gizi
seseorang tersebut dapat diukur dan dinilai untuk mengetahui apakah status

gizinya tergolong normal atau tidak normal. Status gizi baik apabila tubuh

memperoleh zat-zat gizi yang seimbang dalam jumlah yang cukup. Status gizi

kurang apabila terjadi kekurangan karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Status

gizi lebih jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan

pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan dapat menimbulkan

overweight dan obesitas (Thamaria, 2017).

Status gizi adalah hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk

ke dalam tubuh (nutrition intake) dengan kebutuhan tubuh (nutrition output) akan

zat gizi tersebut. Anak yang makanannya tidak cukup baik maka daya tahan

tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit. Anak yang sakit

maka berat badannya akan menjadi turun sehingga akan berpengaruh terhadap

status gizi dari anak tersebut (Soumokil, 2017).

3. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

Menurut Call dan Levinson, bahwa status gizi dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu konsumsi makanan dan tingkat kesehatan, kedua faktor ini adalah penyebab

langsung, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu kandungan zat gizi dalam

bahan makanan, kebiasaan makan, ada tidaknya program pembelian makanan di

luar keluarga, pemeliharaan kesehatan, daya beli keluarga, serta lingkungan fisik

dan social (Hasyim dkk., 2021).

Masalah gizi disebabkan oleh faktor penyebab langsung yaitu asupan gizi dan

penyakit infeksi, dan tidak langsung yaitu sanitasi lingkungan, akses dan

pemanfaatan pelayanan kesehatan, konsumsi tablet tambah darah, tingkat

kemiskinan, imunisasi yang tidak lengkap, penyakit diare, infeksi saluran

1
pernapasan akut. Selain itu, ketidakstabilan politik dan pertumbuhan ekonomi

yang lambat turut berkontribusi dalam peningkatan masalah kurang gizi (Boli

dkk., 2018).

B. Tinjauan Tentang Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni antara lain indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari

mata dan telinga (Rosidah, 2019).

2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2021), pengetahuan yang tercakup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

1
c. Aplikasi (Application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan

aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi, dan

masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari

penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan, membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis merupakan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian ini berdasarkan suatu

kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada.

1
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan sebagai berikut (Bella, 2019)

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses kemampuan dan pola pikir seseorang mulai

berkembang dengan wawasan yang luas melalui pengetahuan, sehingga perlu

pertimbangan baik dengan umur maupun dalam proses belajar.

b. Media massa

Melalui media massa cetak maupun elektronik dapat memperoleh

informasi yang luas sehingga mempengaruhi pengetahuan sebagian seseorang

yang dapat menerima dengan pengetahuan yang dimiliki.

c. Pendapatan

Status ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi dibanding orang

yang berstatus ekonomi rendah dalam memenuhi kebutuhan primer maupun

sekunder, sehingga semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin mudah

mendapatkan pengetahuan.

d. Hubungan social

Apabila hubungan sosial seseorang baik, maka pengetahuan yang didapat

akan bertambah sehingga faktor hubungan sosial mempengaruhi kemampuan

seseorang dalam berkomunikasi.

e. Pengalaman

Pengalaman merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang untuk

memperoleh dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi maka menjadi

sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

1
4. Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Menurut Hendrawan, dkk (2019) Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin

diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin

diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkat diatas. Pengetahuan

seseorang dapat diketahui dan di interpretasikan dengan skala yang bersifat

kualitatif, yaitu :

a. Baik (Hasil persentase 76-100%)

b. Cukup (Hasil persentase 56-75%)

c. Kurang (Hasil persentase<56%)

C. Tinjauan Tentang Pola Makan

1. Pengertian

Pola makan adalah perilaku yang dapat mempengaruhi keadaan gizi

seseorang. Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas makanan maupun minuman

yang akan mempengaruhi tingkat kesehatan individu dan masyarakat (Kemenkes,

2017). Agar dapat memenuhi kebutuhan zat gizi, dalam sehari di anjurkan makan

secara teratur tiga kali sehari dimulai dengan sarapan atau makan pagi, makan

siang dan makan malam (Kemenkes, 2017). Selain makan utama tiga kali sehari

mengkonsumsi makanan selingan sehat juga dianjurkan, dan porsi untuk makan

pagi tidak perlu sebanyak porsi makan siang dan makan malam secukupnya agar

dapat memenuhi energi dan sebagian zat gizi sebelum waktu makan siang (Ayu,

2017).

1
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola makan, Faktor pola makan

yang terbentuk gambaran sama dengan kebiasaan makan seseorang setiap harinya.

Secara umum Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola makan

seseorang adalah : 1) Budaya, 2) Agama, 3) Status Sosial Ekonomi, 4) Personal

Preference (Wijaya, 2021).

3. Pola Makan Yang Seimbang

Pola makan seimbang adalah suatu cara pengaturan jumlah dan jenis makan

dalam bentuk susunan makan sehari-hari yang mengandung zat gizi yang terdiri

dari enam zat yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.

.Konsumsi pola makan seimbang merupakan susunan jumlah makanan yang

dikonsumsi dengan mengandung gizi seimbang dalam tubuh dan mengandung dua

zat yaitu: zat pembangun dan zat pengatur (Wijaya, 2021).

Makan seimbang adalah makanan yang memiliki banyak kandungan gizi dan

asupan gizi yang terdapat pada makanan pokok, lauk hewani dan lauk nabati,

sayur, dan buah. Jumlah dan jenis makanan sehari-hari adalah cara makan

seseorang individu atau sekelompok orang dengan mengkonsumsi makanan yang

mengandung karbohidrat, protein, sayuran, dan buah frekuensi tiga kali sehari

dengan makan selingan pagi dan siang dengan mencapai gizi tubuh yang cukup

dan pola makan yang berlebihan dapat mengakibatkan kegemukan atau obesitas

pada tubuh. Dalam bentuk penyajian makanan dan bentuk hidangan pagi,

hidangan siang, dan hidangan malam dan mengandung zat pembangun dan

pengatur (Wijaya, 2021).

1
Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan

nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan dari hewani adalah telur,

ayam, daging, susu, serta hasil dari olahan seperti keju. Zat pembangun berperan

untuk perkembangan kualitas tingkat kecerdasan seseorang. Bahan makanan

sumber zat pengatur adalah semua sayur dan buah banyak mengandung vitamin

dan mineral yang berperan untuk melancarkan fungsi organ tubuh (Wijaya, 2021).

4. Komponen Pola Makan

Komponen pertama adalah Jenis makanan. merupakan bahan makan yang

bervariasi yang jika dimakan, dicerna, dan diserap menghasilkan susunan menu

yang sehat dan seimbang.Jenis makanan yang di konsumsi harus variatif dan kaya

nutrisi. Diantaranya mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh yaitu

karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral (Oetoro, 2018)..

Komponen kedua adalah Jumlah porsi makan. Makanan sehat itu jumlahnya

harus disesuaikan dengan ukuran yang dikonsumsi. Bagi yang memiliki berat

badan yang ideal, maka mengonsumsi makanan yang sehat tidak perlu

menambahkan maupun mengurangi porsi makanan cukup yang sedang-sedang

saja. Sedangkan, bagi pemilik berat badan lebih gemuk, jumlah makanan sehat

harus dikurangi.Jumlah atau porsi makan merupakan suatu ukuran makan yang

dikonsumsi pada setiap kali makan (Oetero, 2018).

Komponen ketiga adalah Frekuensi makan. Frekuensi makan adalah jumlah

makan sehari-hari. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat

pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus (Oetero, 2018).

1
5. Pengaturan Makan Balita

Pengaturan makanan yang baik dengan memperhatikan berbagai hal, antara

lain : Cukup kalori, Cukup lauk nabati (tahu, tempe) serta hewani (daging, ikan,

telur), Tersediannya sayuran hijau tua, Sayuran dimasak dengan minyak atau

tumis akan mempermudah penyerapan vitamin A, D, E, dan K, Komposisi sumber

makanan untuk memenuhi asupan protein. meliputi: Makanan dari sumber hewani

dibanding nabati adalah 1:1, Protein hewani sebaiknya 5 gram/hari berasal dari

hewan dan 10 gram/hari berupa ikan. Kemidia Apabila anak sulit mengonsumsi

susu, maka dapat diganti dengan produk olahan susu seperti keju, es krim, dan

lain-lain (Wulandari, 2022).

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, makanan atau asupan gizi bagi anak

sangatlah penting. Oleh karena itu, orang tua harus senantiasa memperhatikan dan

menyediakan makanan bergizi karena gizi dapat menentukan karakter

pertumbuhan anak tersebut. Di sini, pertumbuhan fisik sering kali digunakan

sebagai indikator status gizi seorang anak. Anak-anak yang kekurangan protein,

pertumbuhan tinggi badannya akan terhambat (Irianto, 2017).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan cukup sering tidak

sesuai dengan anjuran nutrisi dan bisa monoton anak-anak mengkonsumsi produk

yang sama, dipilih dari area piramida makanan, mengembangkan sikap tidak suka

terhadap produk dan hidangan baru (De Cosmi et al., 2017). Menurut Alkhalidy,

H. et, al. (2021) merekomendasikan untuk mempengaruhi selektivitas dan

penolakan makanan di antara anak-anak ASD (autism spectrum disorder) dengan

memulai dengan makanan favorit keluarga dan mempertimbangkan kepekaan

anak terhadap tekstur, bau, dan preferensi rasa.

1
D. Kerangka Pikir dan Kerangka Konsep

1. Kerangka Pikir

Faktor Eksternal Faktor Eksternal


Ekonomi AsupanZat Gizi
Sosial Budaya Penyakit
Sikap Fisiologi
Pola Makan
Pengetahuan

Status
Gizi
Gambar 1. Kerangka Teori (Sumber : Lamia dkk., 2019).

2. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antar konsep

satu terhadap konsep yang lain dari masalh yang diteliti (Kartika I.I.,2017).

Pengetahuan Gizi Ibu


Status Gizi anak sekolah dasar

Pola Makan

Gambar 2. Bagan Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Variabel dependen (variabel terikat)

: Variabel independent (variabel bebas)

: Hubungan yang diteliti

1
E. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak Sekolah Dasar

Negeri 59 Kendari.

2. Ada hubungan antara pola makan dengan status gizi anak Sekolah Dasar Negeri

59 Kendari.

1
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian

sebagai acuan bagi peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Desain pendekatan

menggunakan pendekatan cross sectional study, dimana variabel independent dan

variabel dependent dilakukan pengukuran sekaligus dalam waktu bersamaan

(Sugiyono, 2017) artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap suatu karakter atau variabel saja pada saat

pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari.

Populasi (Sampel)

Faktor Resiko (+) Pengetahuan (+) Pola Makan (+) Resiko (-) Pengetahuan (-) Pola Makan (-)
Faktor

Efek (+) Efek (-) Efek (+) Efek (-)

Status Gizi Buruk Status Gizi Baik Status Gizi Baik Status Gizi Buruk

Gambar 3. Rancangan Penelitian Cross Sectional Study

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Oktober-Juni 2023 di Sekolah Dasar Negeri 59

Kendari.
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di Sekolah Dasar Negeri 59

Kendari sebanyak 89 siswa Kelas III-V.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri

59 Kendari. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin

(Liando, 2019).
𝑛
𝑛=
1 + 𝑛(𝑑2)

Keterangan :

n = Besarnya sampel

N = Jumlah populasi

d = Tingkat kepercayaan/ketetapan ( 10% )

sehingga,

89
𝑛=
1 + 89(0,12)

89
𝑛=
1 + 89(0,01)

89
𝑛=
1 + 0,89

89
𝑛=
1,89

𝑛 = 47,08 dibulatkan menjadi 47 Orang

Pembagian jumlah sampel setiap kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan

teknik Proporsional Random Sampling. Pengambilan subjek dari setiap strata

2
ditentukan seimbang atau sebanding dalam masing-masing kelas. Besar atau

jumlah pembagian sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut:

X
xN
n 1
Keterangan:

N : Jumlah sampel setiap kelas

N : Jumlah seluruh populasi siswa.

X : Jumlah populasi siswa di kelas III sampai kelas

V N1 : Jumlah sampel yang dibutuhkan

Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 47 sampel. Maka jumlah sampel

untuk setiap kelas adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah sampel setiap kelas

No Kelas Jumlah Populasi Perhitungan sampel

1 III-A 14
14
x47= 8
89

2 III-B 16
16
x47= 8
89
IV-A 17
x47= 9
3 17 89

IV-B 18
x47= 9
4 18 89

5 V 24
24
x47= 13
89

Total 89 47

Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah :

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan yang akan diteliti (Kurniawati dan Isna,

2019). Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu :

2
1) Bersedia menjadi responden

2) Siswa kelas III sampai kelas V Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari

2. Kritera
Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi karena beberapa alasan (Kurniawati dan Isna, 2019).

Kriteria eksklusi pada penelitian ini yaitu:

1) Tidak bersedia diwawancara

2) Tidak bersedia menjadi responden.

D. Pengumpulan
Data

1. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden dengan

menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang telah disediakan disebar

kepada responden. Data primer yang diperoleh berupa data status gizi siswa

pengetahuan dan pola makan Siswa Kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri 59

Kendari.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk

mengukur hubungan pengetahuan ibu dan pola makan dengan status gizi anak.

Selain itu penelitian ini juga menggunakan alat pengukur berat dan tinggi badan

siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari.

2
3. Teknik Pengumpulan Data

a. Status Gizi

Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri dengan sasaran penelitian pada anak

Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari kelas III sampai kelas V. Pengukuran ini

menggunakan alat ukur microtoise dan timbangan berat badan

digital.Pengumpulan data status gizi dilakukan dengan menghitung berat dan

tinggi badan siswa. Dengan menghitung nilai indikator IMT yang dimana

Kriteria Objektif :

1. Gizi kurang (thinness) : 9,2-11,2

2. Gizi baik (normal) : 11,2-17,2

3. Gizi lebih (overweight) : 17,2-19,2 (Kemenkes, 2020)

b. Pengetahuan Gizi Ibu

Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri dengan sasaran penelitian pada anak

Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari kelas III sampai kelas V. penelitian tentang

pengetahuan gizi ibu dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sebelum

diberikan kuesioner, peneliti mengadakan pendekatan atau penjaringan sampel

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian memberikan penjelasan

pada calon responden mengenai penelitian ini, selanjutnya calon responden yang

bersedia menjadi responden mengisi formulir koesioner dan jika respoden tidak

dapat mengerti bias bertanya kepada peneliti. Penelitian menggunakan kriteria

objektif sebagai berikut :

2
Kriteria objektif :

Cukup : Jika jawaban responden mempunyai ≥ 50% nilai rata-rata.

Kurang : Jika jawaban responden mempunyai < 50% nilai rata-rata

(Sudiyanto, 2015).

c. Pola makan

Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri dengan sasaran penelitian pada

anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari kelas III sampai kelas V. penelitian

tentang pola makan dilakukan dengan menggunakan kuesioner Formulir

Frekuensi Makan (Food Frequeency). Sebelum diberikan kuesioner, peneliti

mengadakan pendekatan atau penjaringan sampel sesuai dengan kriteria yang

telah ditetapkan, kemudian memberikan penjelasan pada calon responden

mengenai penelitian ini, selanjutnya calon responden yang bersedia menjadi

responden penelitian dapat membaca lembar persetujuan kemudian

menandatangani. Selama mengisi kuesioner, peneliti memberikan kesempatan

pada responden untuk mengajukan pertanyaan. Dengan menggunakan kriteria

objektif sebagai berikut :

Kriteria Objektif :

1. Cukup : Bila angka kecukupan gizi ≥ 1500 kalori/hari

2. Kurang : Bila angka kecukupan gizi < 1500

kalori/hari (Sudiyanto, 2015).

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari seseorang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

2
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (MA Negari, 2018). Dalam

penelitian ini akan diteliti dua variabel yang terdiri dari :

1. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependent merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain. Dengan kata lain variabel dependent adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017).

Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu Status gizi anak Sekolah

Dasar Negeri 59 Kendari.

2. Variabel Bebas (Independen)

Variabel independent merupakan variabel yang nilainya menentukan variabel

lain. Dengan kata lain variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(Sugiyono, 2017). Pada penelitian ini variabel independent adalah Pengetahuan

Ibu dan Pola Makan.

F. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Definisi operasional merupakan penentuan sifat yang akan dipelajari sehingga

menjadi variabel yang dapat diukur (Sugiyono, 2017). Untuk menghindari perbedaan

persepsi maka perlu disusun definisi operasional yang merupakan penjelasan dari

variabel sebagai berikut :

1. Status Gizi

Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh

keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi Status gizi yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah penilaian status gizi anak menggunakan indikator

IMT.

2
Kriteria Objektif :

4. Gizi kurang (thinness) : 9,2-11,2

5. Gizi baik (normal) : 11,2-17,2

6. Gizi lebih (overweight) : 17,2-19,2 (Kemenkes, 2020)

2. Pengetahuan gizi ibu

Pengetahuan adalah hasil penginderaan responden terhadap objek (Status

Gizi) melalui indra yang dimilikinya (Mata, telinga dsb) berupa informasi yang

diterima dan dimengerti seputar status gizi anak.

Jumlah Pertanyaan 10

Skor Tertinggi 10

Skor Terendah 0

Skor nilai : Skor tertinggi : 10 × 1 = 15 (100%)

Skor terendah : 150× 0 = 0 (0%)

Rumus : I 𝑅
𝐾

Dimana I = Interval

R = Range/kisaran (100-0 = 100)

K = Jumlah kategori 2 (Benar dan Salah)


100%
Jadi, untuk I= 𝑅 = = 50 %
𝐾 2

Kriteria objektif :

Cukup : Jika jawaban responden mempunyai ≥ 50% nilai rata-rata.

Kurang : Jika jawaban responden mempunyai < 50% nilai rata-rata

(Sudiyanto, 2015).

2
C. Pola Makan

Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam mengatur jumlah dan jenis

makanan dalam mengatur jumlah dan jenis makanan seseorang yang berhubungan

dengan kebutuhan makanan setiap harinya. Untuk menilai pola makan dapat

diukur dengan menggunakan metode recall 24 jam.

Kriteria Objektif :

3. Cukup : Bila angka kecukupan gizi ≥ 1500 kalori/hari

4. Kurang : Bila angka kecukupan gizi < 1500

kalori/hari (Sudiyanto, 2015).

G. Pengolahan, Analisa dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual yaitu dengan mengisi lembar

observasi yang disediakan. Pengolahan data tersebut kemudian diolah

menggunakan program SPSS dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan

memeriksa kelengkapan data, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap

jawaban atau data.

b. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban

atau data perlu disederhanakan yaitu dengan simbol-simbol tertentu untuk

setiap jawaban (pengkodean).

c. Tabulasi Data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data ke

dalam tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian.

2
2. Analisis Data

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak

dianalisis (Asdar, 2018). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ada

dua yaitu :

a. Analisa Univariat

Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari

tiap variabel (Asdar, 2018), yaitu Rumus yang digunakan :


X
N= K
Y

Keterangan :

N : Hasil persentase (%)

X : Jumlah data variabel penelitian

Y : Jumlah seluruh pertanyaan sampel

penelitian K :Konstanta 100%

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini menggunakan Uji statistik

Chi Square dengan tingkat signifikan (α = 0,01) untuk menghubungkan

variabel bebas dengan variabel terikat (Lia Nova Rukmana, 2018). Selanjutnya

data di analisis menggunakan SPSS versi 16.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2
𝑋2 = ∑
(𝑓ℎ)

2
Keterangan :

X2 : Chi – Kuadrat

Fo : Frekuensi yang diobservasi (yang diamati)

Fh : Frekuensi yang diekspektasikan (yang diharapkan)

∑ : Sigma (Notoatmodjo, 2012)

Pengambilan kesimpulan dari pengujian hipotesis adalah Apabila X2 hitung

< 0,05 maka hipotesis diterima artinya ada hubungan antara variabel

independent dengan variabel dependen.

3. Penyajian data

Setelah diolah, data disajikan dalam bentuk tabel diagram dan narasi.

H. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian peneliti perlu mendapat adanya rekomendasi dari

institusi atau pihak lain dengan mengajukan permohonan ijin kepada institusi atau

lembaga terkait tempat penelitian. Peneliti akan didampingi asisten peneliti yang

telah diberikan penjelasan tujuan dan metode penelitian untuk menyatukan persepsi

yang sama dengan peneliti. Setelah mendapat persetujuan dari instansi terkait barulah

peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian memberikan lembar persetujuan (informed consent).

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed

consent agar responden mengerti maksud dan tujuan peneliti, mengetahui

dampaknya, jika responden bersedia maka mereka harus menandatangani lembar

3
persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti tidak memaksa dan

tetap menghormati hak-hak masyarakat (Laila, 2020).

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Anonymity merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan

cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur melainkan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data (Laila, 2020).

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan masalah etika dalam menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian

baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (penelitian) (Laila, 2020).

3
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

SD Negeri 59 Kendari adalah sebuah institusi pendidikan SD negeri yang

berlokasi di Jl.jambu Putih No.10, Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia Kota

Kendari. Saat ini SD Negeri 59 Kendari masih menggunakan program kurikulum

SD 2013, dengan akreditasi B.

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian

2. Sarana Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki SD Negeri 59 Kendari adalah sebagai

berikut:

1) Ruang kelas

2) Ruang Perpustakaan

3) Ruang laboratorium

4) Ruang Praktik

5) Ruang Pimpinan

6) Ruang Guru
7) Ruang Ibadah

8) Ruang UKS

9) Toilet

10) Gudang

11) Ruang sirkulasi

12) Lapangan Olahraga

13) Ruang TU

14) Ruang Konseling

15) Ruang Osis

Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari di pimpin oleh seorang Kepala Sekolah yaitu

Sitti Asiah, S.Pd dan di bantu oleh 42 guru.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang dikaji dalam penelitian ini

meliputi karakteristik berdasarkan umur dan jenis kelamin

responden.

a. Karakteristik Berdasarkan Umur

Tabel 3. Distribusi Umur Siswa Kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari


No. Umur (Tahun) n %
1. 9 Tahun 7 14,9
2. 10 Tahun 24 51,1
3. 11 Tahun 11 23,4
4 12 Tahun 5 10,6
Total 47 100,0
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 3 diketahui, dari 47 siswa sebanyak 7 siswa (14,9%)

berusia 9 tahun, 24 siswa (51,1%) berusia 10 tahun,11 siswa (23,4%) berusia

11 tahun dan 5 siswa (10,6%) berusia 12 tahun.

3
b. Karakteristik Jenis Kelamin Siswa Kelas III-V di SD Negeri 59

Kendari Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


No. Jenis Kelamin n %
1. Laki-Laki 29 61,7
2. Perempuan 18 38,3
Total 47 100

Berdasarkan tabel 4 diketahui jenis kelamin dari 47 responden, sebanyak

29 responden (61,7%) berjenis kelamin laki-laki sementara 18 responden

(38,3%) berjenis kelamin perempuan.

2. Karakteristik Orang Tua Responden

a. Pendidikan

Tabel 5. Distribusi Pendidikan Orang Tua


No. Pendidikan n %
1. SD 8 17
2. SMP 16 34
3. SMA 10 21,3
4. Sarjana 13 27,7
Total 47 100
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 5 diketahui, dari 47 sampel yang dikaji, terdapat

sebanyak 8 responden (17%) berpendidikan terakhir SD, 16 reponden (34%)

SMP, 10 responden (21,3%) SMA dan 13 responden (27,7%) sarjana.

b. Pekerjaan

Tabel 6. Distribusi Pekerjaan Orang Tua


No. Pekerjaan n %
1. Wiraswasta 11 23,4
2. PNS 13 27,7
3. Petani 14 29,8
4. Pedagang 9 19,1
Total 47 100
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa distribusi pekerjaan orang tua

responden diantaranya 11 responden (23,4%) berprofesi sebagai wiraswasta, 13

3
responden (27,7%) PNS, 14 responden (29,8%) petani dan 9 responden

(19,1%) merupakan pedagang.

3. Analisis Univariat

a. Status Gizi

Distribusi responden berdasarkan status gizi di SDN 59 Kendari adalah

sebagai berikut :

Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi


No. Status Gizi n %
1. Baik 29 61,7
2. Kurang 7 14,9
3. Lebih 11 23,4
Total 47 100
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 7 diketahui kondisi status gizi pada siswa kelas III-V

di SD Negeri 59 Kendari adalah sebanyak 29 siswa (61,7%) memiliki status

gizi baik, 7 siswa (14,9%) memiliki gizi kurang dan 11 siswa (23,4%) memiliki

status gizi lebih.

b. Pengetahuan

Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan di SD Negeri 59

Kendari dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 8. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan


No. Pengetahuan n %
1. Cukup 30 63,8
2. Kurang 17 36,2
Total 47 100
Sumber : Data Primer 2023

Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 47 responden terdapat 30 responden

(63,8%) memiliki pengetahuan yang cukup sementara 17 responden lainnya

(36,2%) memiliki pengetahuan yang kurang.

3
c. Pola Makan

Distribusi responden berdasarkan pola makan di SD Negeri 59 Kendari

dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 9. Distribusi Responden Berdasarkan Pola Makanan


No. Pola Makanan n %
1. Cukup 34 72,3
2. Kurang 13 27,7
Total 47 100
Sumber : Data Primer 2023

Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 47 responden, sebanyak 34 responden

(72,3%) memiliki pola makan yang cukup sementara 13 responden (27,7%)

lainnya memiliki pola makan yang kurang.

4. Analisis Bivariat

a. Hubungan Pengetahuan Dengan Status Gizi Anak

Tabel 10. Hubungan Pengetahuan Dengan Status Gizi Anak

Status Gizi
Pengetahuan Baik Kurang Lebih X2 ρ
n % n % n %
Cukup 25 53,2 2 4,3 3 6,4
Kurang 4 8,5 5 10,6 8 17 16,426 0,001
Total 29 61,7 7 14,9 11 23,4
Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 10 diketahui pengetahuan yang cukup terdapat

sebanyak 25 siswa (53,2%) memiliki status gizi yang baik, 2 siswa (4,3%)

memiliki status gizi yang kurang dan 3 siswa (6,4%) memiliki status gizi yang

lebih. Sementara pada kategori pengetahuan yang kurang terdapat 4 siswa

(8,5%) memiliki status gizi baik, 5 siswa (10,6%) memiliki status gizi kurang

dan 8 siswa (17%) memiliki status gizi lebih.

3
Hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi 0.001 < dari 0,05 sehingga

disimpulkan ada hubungan antara adalah pengetahuan dengan status gizi anak

di SD Negeri 59 Kendari.

b. Hubungan Pola Pemberian Makan Terhadap Kejadian

Stunting Tabel 11. Hubungan Pola Makanan Dengan Status

Gizi Anak Status Gizi


Pola Makan Baik Kurang Lebih X2 ρ
n % n % n %
Cukup 25 53,5 2 4,3 7 14,9
Kurang 4 8,5 5 10,6 4 8,5 9,905 0,007
Total 29 61,7 7 14,9 11 23,4

Sumber : Data Primer 2023

Berdasarkan tabel 11 diketahui pada kategori pola makan yang cukup

terdapat sebanyak 25 siswa (53,5%) memiliki status gizi baik, 2 siswa (4,3%)

memiliki status gizi kurang dan 7 siswa (14,9%) memiliki status gizi lebih.

Sementara pada kategori status gizi kurang terdapat 4 siswa (8,5%) memiliki

status gizi baik, 5 siswa (10,6%) memiliki status gizi kurang dan 4 siswa

(8,5%) memiliki status gizi lebih

Hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi 0.007 < dari 0,05 sehingga

disimpulkan ada hubungan antara pola makanan dengan status gizi anak di SD

Negeri 59 Kendari.

C. Pembahasan

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang dapat dilihat

dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat – zat gizi di dalam tubuh. status

gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi cukup, status gizi kurang. Status

gizi yang kurang pada balita merupakan masalah gizi terbesar yang ditemukan di

Indonesia. Penyebab gizi kurang tidak hanya jumlah konsumsi tetapi juga pada pola

3
pemberian makan balita secara keseluruhan yang kurang/tidak mencukupi

kebutuhan. Susunan hidangan yang tidak seimbang atau kurang beragam (kualitas)

turut menjadi faktor penyumbang tidak langsung yang dapat dipengaruhi dari segi

ekonomi, budaya dan tingkat pengetahuan orang tua khususnya ibu sekaligus.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola makan

terhadap status gizi anak di SD Negeri 59 Kendari.

1. Hubungan Pengetahuan Dengan Status Gizi Anak SD Negeri 59 Kendari

Pengetahuan adalah suatu hal yang berasal dari pancaindra dan pengalaman

yang telah diproses oleh akal budi dan timbul secara spontan. Sedangkan untuk

sifat dari pengetahuan itu sendiri terdiri dari tiga hal, yaitu spontan, intuitif dan

subjektif. Selain itu pengetahuan juga bersifat benar karena sesuai dengan realitas

yang ada (Suryana, 2015). Pengetahuan merupakan suatu landasan berfikir

manusia dalam melakukan suatu hal yang berkaitan dengan pencarian jawaban

atas pertanyaan yang ada, seperti berkaitan dengan status gizi anak.

Hasil penelitian menemukan pada kategori pengetahuan yang cukup terdapat

sebanyak 25 siswa (53,2%) memiliki status gizi yang baik Sementara pada

kategori pengetahuan yang kurang terdapat 5 siswa (10,6%) memiliki status gizi

kurang. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan yang dimiliki

semakin baik pula status gizi anak. Hal ini dikarenakan pengetahuan yang baik

membentuk pola asuh orang tua dalam memberikan nutrisi yang sesuai dan

dibutuhkan oleh anaknya. Hasil ini sejalan dengan penelitian Rakhmawati (2014),

bahwa terdapat kecenderungan pola asuh dengan status gizi. Dengan kata lain,

jika pola asuh anak dalam keluarga baik tentunya tingkat konsumsi pangan anak

juga akan semakin baik dan akhirnya akan mempengaruhi keadaan gizi anak. Pola

3
asuh yang baik terjadi jika memiliki pengetahuan yang baik. Pengetahuan ibu

dimanfaatkan dalam pemilahan bahan makanan, tersedianya jumlah makanan

yang cukup dan keanekaragaman makanan. dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan

dan sikap ibu sendiri tentang makanan dan gizinya. Pengetahuan ibu yang kurang

baik dan sikap ibu yang kurang baik akan mempengaruhi atau berdampak pada

status gizi balita

Faktor yang berhubungan erat dengan pengetahuan adalah tingkat pendidikan.

Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Soetijiningsih, 2014, bahwa pendidikan

orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam status gizi. Karena

dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi

dari luar tentang cara pengasuhan anak yang baik terutama bagaimana ibu

memberikan makanan kepada anak, bagaimana menjaga kesehatan anak,

pendidikannya, dan sebagainya. Sehingga makin banyak pengetahuan yang

dimiliki dan perilaku yang diharapkan akan muncul polah asuh yang baik.

Hasil uji statistic diperoleh nilai signifikansi 0.001 < dari 0,05 sehingga

disimpulkan ada hubungan antara adalah pengetahuan dengan status gizi anak di

SD Negeri 59 Kendari. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Wahyuni (2016) yang berjudul hubungan tingkat pengetahuan ibu

tentang gizi balita dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pleret,

Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan ada hubungan

tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita di wilayah

kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta dengan tingkat keeratan rendah yang

ditunjukan dari nilai p (value) = 0,000 (<0,05).

3
2. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Anak SD Negeri 59 Kendari

Pola makan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi status

gizi anak. Pola makan yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan gizi berlebih

atau sebaliknya kekurangan. Asupan berlebihan menyebabkan kelebihan berat

badan dan penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan gizi. Sebaliknya, asupan

makanan kurang dari yang dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi kurus

dan rentan terhadap penyakit.

Hasil penelitian menunjukkan pada kategori pola makan yang cukup terdapat

25 responden (53,5%) memiliki status gizi yang baik. Pola makan yang baik dapat

memperbaiki status gizi anak karena terpenuhinya nutrisi yang dibutuhkan oleh

anak. Hal ini sejalan dengan Sulistyoningsih dalam (Nasution,2016) mengatakan

bahwa pola makan adalah gambaran mengenai macam, jumlah, dan komposisi

bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang yang merupakan ciri khas

dari suatu kelompok masyarakat tertentu. Menurut Damaiyanti dalam (Nasution et

al., 2016), bahwa mengkonsumsi makanan yang baik akan memungkinkan untuk

mencapai kondisi kesehatan dan kondisi gizi yang baik.

Hasil penelitian juga menemukan pada kategori pola makan yang kurang

terdapat 7 responden (14,9%) dengan status gizi kurang. Menurut Damaiyanti

dalam (Nasution dkk., 2016) mengatakan bahwa pola makan merupakan faktor

yang berhubungan langsung dengan status gizi sehingga dengan mengkonsumsi

makanan yang rendah gizi mengakibatkan kondisi atau keadaan gizi kurang. Oleh

karena itu peneliti berasumsi bahwa anak yang pola makannya kurang karena

orang tua tidak mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam setiap makanan

4
yang diberikan kepada anaknya. Hal ini terlihat pada saat makan siang di sekolah

tampak bekal yang dibawa oleh anak seperti nasi dengan mie goreng. Menurut

WHO dalam (Apriliana, 2017), mengatakan bahwa masalah gizi kurang

disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor diantaranya terbagi menjadi dua

yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung status gizi yaitu

asupan makanan dan penyakit infeksi. Menurut Widodo dalam (Sa’diya, 2015)

menyatakan bahwa anak yang pola makannya kurang karena pola makan yang

salah.

Hasil penelitian juga menemukan bahwa pola makan yang cukup terdapat

sebanyak 2 responden (4,3%) memiliki status gizi yang kurang. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi seperti tingkat kemampuan

keluarga untuk menyediakan makanan masih rendah. Perlu diingat juga bahwa

ada faktor eksternal yang juga mempengaruhi status gizi anak yaitu ekonomi

keluarga, pendidikan, pekerjaan dan faktor internal yaitu kondisi fisik.

Hasil uji statistic diperoleh nilai signifikansi 0.007 < dari 0,05 sehingga

disimpulkan ada hubungan antara pola makanan dengan status gizi anak di SD

Negeri 59 Kendari. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sapira dan Yeni

(2016) yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pola

makan dengan status gizi anak di SDN 43 Kota Pekanbaru yang ditunjukkan oleh

p value 0,000 <alpha 0,05.

4
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kondisi status gizi pada siswa kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari adalah

sebanyak 61,7% siswa memiliki status gizi baik, 14,9% siswa memiliki gizi

kurang dan 11 23,4% siswa memiliki status gizi lebih.

2. Tingkat pengetahuan ibu siswa kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari adalah dari

47 responden sebanyak 30 responden (63,8%) memiliki pengetahuan yang cukup

sementara 17 responden lainnya (36,2%) memiliki pengetahuan yang kurang

3. Gambaran pola makan siswa kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari adalah dari 47

responden sebanyak 34 responden (72,3%) memiliki pola makan yang cukup

sementara 13 responden (27,7%) lainnya memiliki pola makan yang kurang.

4. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi siswa kelas III-V

SD Negeri 59 Kendari.

5. Terdapat hubungan antara pola makan dengan status gizi siswa kelas III-V SD

Negeri 59 Kendari.

B. Saran

1. Perlu dikaji pengaruh pendidikan ibu terhadap tingkat pengetahuan ibu sehingga

mempengaruhi status gizi anak.

2. Perlu dikaji pengaruh pendapatan keluarga dalam kaitannya dengan pemberian

pola makan sehingga mempengaruhi status gizi anak.


DAFTAR PUSTAKA

Amirullah, A., Andreas Putra, A.T. dan Daud Al Kahar, A.A. (2020) ‘Deskripsi Status
Gizi Anak Usia 3 Sampai 5 Tahun Pada Masa Covid-19’, Murhum : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), pp. 16–27.
Andriani, M., & Wirjatmadi, B. (2016). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta : PT. Fajar
Interpratama Mandiri.
Anggoro, Decky (2014) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Anak
Usia Sekolah Dasar Kelas Rendah Di Sdn Jatian 03 Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember.
Asmin, 2021. Hubungan Pola Makan Terhadap Status Gizi Anak Sekolah Dasar.
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran
Ayu, D., & Santoso, S.K. (2017). Hubungan Pola Makan (Jumlah, Jenis dan Frekuensi)
Status Gizi (Antropometri dan Survei Konsumsi) dengan Keteraturan Haid Pada
Remaja Putri di SMA Negeri 51 Jakarta Timur Tahun 2015. Jurnal Ilmiah
Kesehatan. 9(1): 83-92.
Bella R. 2019. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Minat Menabung Masyarakat Pesantren
Di Bank Syariah. Jurnal Bilal. 2(1).
Dyah Umiyarni Purnamasari, 2018. Panduan gizi dan kesehatan anak sekolah.
Yogyakarta : CV. Andi Offset. ISBN 978-979-29-6732-6
Fadare O, Amare M, Mavrotas G, Akerele D, Ogunniyi A. 2019. Mother's Nutrition-
related Knowledge and Child Nutrition Outcomes: Empirical Evidence from
Nigeria.” PloS one vol. 14. doi:10.1371/journal.pone.0212775
Ganis Indriati dan Wasisto Utomo (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
Dengan Status Gizi Anaka Usia 1-3 Tahun
Hendrawan, 2019. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tenaga Kerja Pt “X” Tentang
Undang-Undang Dan Peraturan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Jurnal
Delima Harapan
Imayani, S., Ch, M., & Aritonang, J. (2017). Gastritis Dan Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh ( Studi Kasus Kontrol ) Di Puskesmas Bebesen Kabupaten Aceh
Tengah Tahun 2017. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 01(02):132–144.

Jemide, J. O., Obong, H. N. E., Edet, E. E. dan Udoh, E. E., 2016. Association of
Maternal Nutrition Knowledge and Child Feeding Practices with Nutritional
Status of Children in Calabar South Local Government Area, Cross River State
Nigeria. h. 293
Kasi, O. A., Kalesaran, A. F. C., & Ratag, B. T. (2019). Hubungan Antara Kebiasaan
Makan Dengan Kejadian Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Tateli
Kabupaten Minahasa. Kesmas, 8(7):152–160.
Kementrian Kesehatan RI., 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar.
Kementrian Kesehatan RI., 2020. Standar Penilaian Status Gizi.
Lamia dkk., 2019 : kerangka pemikiran – KC umn
Prihatmoko, A. D., & Nurhayati, F. (2019). Survei Status Gizi Berdasarkan TB/U Dan
Imt/U Pada Siswa Kelas I (Satu) SD Se-Kecamatan Pacitan. Jurnal Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, 288(2), 287–291.
Merita, Sapitri, W. I., & Sukandar, I. (2016). Hubungan Tingkat Stress Dan Pola
Konsumsi Dengan Kejadian Gastritis Di Puskesmas Pakuan Baru Jambi. Jurnal
Akademika Baiturrahim, 5(1):51–58
Notoatmodjo. (2021). Pengetahuan yang Tercakup dalam Domain Kognitif Mempunyai
6 Tingkatan.
Sa’diya, L. K. 2016. Hubungan pola makan dengan status gizi anak pra sekolah di paud
tunas mulia claket kecamatan pacet mojokerto. Jurnal Kebidanan Midwiferia,
1(2), 69-78.
Soumokil O. 2017. Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak
Balita di Kecamatan Nusalaut Kabupaten Maluku Tengah. Global Health
Science. 2(4).
Sudiyanto., 2015. Metode penelitian kriteria objektif pengetahuan. Poltekkes malang
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.
Sumbara, Y. I. (2020). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Wilayah
Kerja Puskesmas Cinunuk. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, 8(1):1–5
Thamaria, N. (2017). Penilaian Status Gizi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
317
Umboh M. Mayati. T. Gitalia T M. 2018. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan
Bergizi Dengan Status Gizi Pada Anak Di SDN Inpres Karatung 2 Kecamatan
Manganitu

4
DAFTAR
LAMPIRAN

4
Lampiran 1.

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth.Murid Sekolah Dasar Negeri 59

Kendari di-

Tempat

Sehubungan dengan penyelesaian skripsi di Program Studi D-IV Gizi Politeknik

Kesehatan Kendari , maka saya:

Nama : Hetrina

NIM : P00313019009

Status : Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kendari Akan melakukan penelitian

dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak

Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari. “

” Untuk kepentingan tersebut, saya mohon kesediaan Murid Sekolah Dasar Negeri 59

Kendari untuk berkenan menjadi subyek penelitian (dijadikansampel). Identitas dan

informasi yang berkaitan dengan murid Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari dirahasiakan

oleh Peneliti.

Atas partisipasi dan dukungannya, saya ucapkan banyak terimakasih.

Kendari, 2023

Peneliti.

4
Lampiran 2.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


Saya yang bertandatangan di bawahini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan menjadi subyek (responden) dalam penelitian dari

: Nama : Hetrina

NIM : P00313019009

Program Studi : D4 Gizi

Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak

Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari.

Informasi yang di berikan pada peneliti ini tidak akan memberikan dampak dari

sikap apapun pada subyek karena semata mata karena kepentingan peneliti. Saya telah

di beri kesempatan untuk bertanya mengenai perihal hal hal yang belum dimengerti dan

telah mendapatkan jawaban yang jelas.

Dengan demikian saya menyatakan dengan sukarela untuk sebagai subyek dalam

penelitian ini.

Kendari, 2023

Responden

4
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

A. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Isilah formulir identitas responden dengan lengkap

2. Jawablah pertanyaan dengan JUJUR

3. Kegiatan ini adalah sepenuhnya untuk kepentingan penelitian dan tidak ada

hubungan dengan penilaian. Identitas responden akan peneliti rahasiakan.

Tanggal pengambilan data :

B. Identitas Responden

1. Kode Responden :

2. Nama Ibu (inisial) :

3. Umur Ibu :

4. Pekerjaan ibu :

a. IRT c. PNS

b. Tani d. Wiraswasta

5. Pendidikan

a. Tidak sekolah d. Tamat SMA

b. Tidak Tamat SD e. Tamat Akademik/PT

c. Tamat SMP f. Lainnya (sebutkan)

6. Nama Anak (inisial) :

Umur :

Jenis Kelamin Anak :

4
C. Status Gizi

Berat Badan.................................Kg

Tinggi Badan...............................Cm

Umur Anak..................................Tahun

D. Pengetahuan Ibu

No Pernyataan Benar Salah


1 Zat gizi merupakan sumber energi atau zat pembangun,
menyumbang pertumbuhan badan, memelihara jaringan
tubuh, dan mengganti sel yang rusak
2 Karbohidrat, lemak, dan protein merupakan sumber
tenaga dalam tubuh
3 Makanan yang dimakan anak diperlukan untuk tumbuh
kembang
4 Asupan Gizi pada anak yang tidak cukup dapat
menurunkan berat badan, dan daya tahan tubuh
5 Batuk, puilek, diare, ISPA (infeksi saluran pernafasan
atas) dapat mempercepat terjadinya gizi buruk dan gizi
kurang
6 Tanda-tanda kekurangan gizi pada anak adalah badan
anak tanpak kurus, lemas, dan kulit wajah mengkeru
7 Penimbangan berat badan setiap bulan secara teratur
dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak
8 Karbohidrat, protein, lemak vitamin dan mineral
merupakan Zat-zat gizi yang perlu diperhatikan dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak
9 Karbohidrat, protein, lemak vitamin dan mineral
merupakan Zat-zat gizi yang perlu diperhatikan dalam
pemberian makanan
10 Makanan 4 sehat 5 sempurna adalah Makanan yang
terdiri dari nasi, lauk, sayur, buah dan susu

4
E. Pola Makan

Formulir Frekuensi Makan (Food Frequency)

Jenis bahan Frekunsi Makanan


Makanan
Tidak Jarang <3x/ 3-4x 1x Sehari 2x Setiap
pernah (<4x/bln) /minggu sehari kali
minggu makan

0 5 10 15 25 35 50

Karbohidrat

a. Beras

b.Sagu

c.Ubi

d. Tepung

terigu

e.Mie

f. Lainnya

Sumber Protein

a.Daging

b.Ikan

c.Ikan

kering

d.Telur

e.Tempe

f.Tahu

5
g.Lainnya

Sayur-sayuran

a.Kangkung

b.Bayam

c.Kacang panjang

d.Terong

e.Sawi

f.Daunubi

g.Kol

h.Lainnya

Buah-buahan

a.Mangga

b.Pisang

c.jeruk

d.Nenas

e.Lainnya

Lain-lain

a.Bumbu

b.Gula

c.Minyak

5
c.Makanan
Jajanan
Skor konsumsi
pangan

Total skor
konsumsi pangan

5
Lampiran 4. Master Tabel

MASTER TABEL

Master Tabel
Identitas Anak Identitas Orang Tua Status Gizi Pengetahuan Pola akan
No Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan IMT Kategori Nilai Kategori Nilai kategori
1 AFB 12 P SMP WIRASWASTA 9,34 Kurang 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
2 F 11 P SMP WIRASWASTA 20,22 Lebih 80 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
3 M 10 P SARJANA PNS 12,68 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
4 AD 9 L SMP WIRASWASTA 11,11 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
5 AM 9 L SMA PETANI 16,99 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
6 AR 10 L SMA PETANI 16,19 Baik 20 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
7 AG 11 L SMP WIRASWASTA 12,23 Baik 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
8 F 12 L SMP PETANI 17,64 Lebih 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
9 VA 12 L SMA PEDAGANG 10,85 Kurang 40 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
10 MR 11 L SD PETANI 19,52 Lebih 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
11 MMF 11 L SMP PEDAGANG 3,7 Kurang 80 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
12 RP 11 L SMMA PEDAGANG 10,34 Kurang 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
13 RV 11 P SP PEDAGANG 9,78 Kurang 80 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
14 RF 11 L SARJANA PNS 11,15 Baik 30 Kurang ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
15 SL 11 P SMP PETANI 15,19 Baik 20 Kurang ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
16 UV 11 P SMP PETANI 9,1 Kurang 50 Kurang ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
17 RS 12 L SD PETANI 11,9 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
18 RZ 12 L SMA WIRASWASTA 11,77 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
19 AG 10 L SMA PETANI 19,35 Lebih 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
20 ALF 10 L SARJANA PNS 15,74 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
21 ANT 9 P SARJANA PNS 13,04 Baik 80 Cukup < 1.500 Kalori/hari Kurang
22 ANL 10 P SARJANA PNS 18,56 Lebih 50 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
23 AQ 10 P SMP WIRASWASTA 11,17 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
24 AP 10 L SMA WIRASWASTA 9,29 Kurang 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
25 AY 10 P SARJANA PNS 15,74 Baik 80 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
26 AR 10 L SARJANA PNS 16,15 Baik 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
27 FJ 10 L SARJANA PNS 14,2 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
28 FT 9 P SD PEDAGANG 15,27 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
29 HUP 9 P SMP PETANI 17,32 Lebih 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
30 HH 10 L SMP PETANI 16,89 Baik 80 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
31 JS 10 L SMA PETANI 14,81 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
32 KY 9 P SD PEDAGANG 15,56 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
33 LZ 10 L SD PEDAGANG 15,9 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
34 ARN 10 L SMP PETANI 20,23 Lebih 20 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
35 AND 10 L SMP PETANI 12,13 Baik 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
36 FAS 10 L SD PEDAGANG 14,79 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
37 GS 9 L SD PEDAGANG 12,5 Baik 50 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
38 IAF 10 L SD WIRASWASTA 21,59 Lebih 20 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
39 QS 10 P SARJANA PNS 13,36 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
40 MM 10 P SARJANA PNS 16,11 Baik 60 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
41 MZ 10 L SMA WIRASWASTA 20,22 Lebih 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
42 MF 10 L SARJANA PNS 21,05 Lebih 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
43 MS 10 L SARJANA PNS 19,33 Lebih 20 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
44 MFS 11 L SARJANA PNS 16,15 Baik 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
45 MRS 10 P SMA WIRASWASTA 16,54 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
46 SB 10 P SMP WIRASWASTA 14,56 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
47 UP 11 P SMMP PETANI 16,2 Baik 50 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang

5
Lampiran 5. Analisis bivariat dan univariat

HASIL UJI STATISTIK

\Notes

Frequency Table
Umur

Frequency Percent Valid Percent


Valid 9 Tahun 7 14,9 14,9 14,9
10 Tahun 24 51,1 51,1 66,0
11 Tahun 11 23,4 23,4 89,4
12 Tahun 5 10,6 10,6 100,0
Total 47 100,0 100,0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent


Valid Laki-Laki 29 61,7 61,7 61,7
Perempuan 18 38,3 38,3 100,0
Total 47 100,0 100,0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent


Valid Wiraswasta 11 23,4 23,4 23,4
PNS 13 27,7 27,7 51,1
Petani 14 29,8 29,8 80,9
Pedagang 9 19,1 19,1 100,0
Total 47 100,0 100,0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent


Valid SD 8 17,0 17,0 17,0
SMP 16 34,0 34,0 51,1
SMA 10 21,3 21,3 72,3
Sarjana 13 27,7 27,7 100,0
Total 47 100,0 100,0

5
Status_Gizi

Frequency Percent Valid Percent


Valid Baik 29 61,7 61,7 61,7
Kurang 7 14,9 14,9 76,6
Lebih 11 23,4 23,4 100,0
Total 47 100,0 100,0

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent


Valid Cukup 30 63,8 63,8 63,8
Kurang 17 36,2 36,2 100,0
Total 47 100,0 100,0

Pola Makan

Frequency Percent Valid Percent


Valid Cukup 34 72,3 72,3 72,3
Kurang 13 27,7 27,7 100,0
Total 47 100,0 100,0

5
Crosstabs

Pengetahuan * Status_Gizi
Crosstab
Status_Gizi

Baik Kurang Lebih


Total
Pengetahuan Cukup Count 25 2 3 30
% within Pengetahuan 83,3% 6,7% 10,0% 100,0%
% of Total 53,2% 4,3% 6,4% 63,8%

Kurang Count 4 5 8 17
% within Pengetahuan 23,5% 29,4% 47,1% 100,0%
% of Total 8,5% 10,6% 17,0% 36,2%

Total Count 29 7 11 47
% within Pengetahuan 61,7% 14,9% 23,4% 100,0%
% of Total 61,7% 14,9% 23,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df
Pearson Chi-Square a 2 ,001
16,426
Likelihood Ratio 16,977 2 ,000
N of Valid Cases 47

a.

Symmetric Measures
Value Approx. Sig.

Nominal by NominalPhi ,591 ,000


Cramer's V ,591 ,000
N of Valid Cases 47

a.
b.

5
Pola Makan * Status_Gizi
Crosstab
Status_Gizi

Baik Kurang Lebih


Total
Pola Makan Cukup Count 25 2 7 34
% within Pola Makan 73,5% 5,9% 20,6% 100,0%
% of Total 53,2% 4,3% 14,9% 72,3%

Kurang Count 4 5 4 13
% within Pola Makan 30,8% 38,5% 30,8% 100,0%
% of Total 8,5% 10,6% 8,5% 27,7%

Total Count 29 7 11 47
% within Pola Makan 61,7% 14,9% 23,4% 100,0%
% of Total 61,7% 14,9% 23,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df
Pearson Chi-Square a 2 ,007
9,905
Likelihood Ratio 9,367 2 ,009
N of Valid Cases 47

5
Lampiran 6. Surat izin Penelitian

5
Lampiran 7. Surat telah melakukan penelitian

5
Lampiran 8. Surat Persetujuan Etik Penelitian

6
Lampiran 9. Surat sertifikat Ethical Clearance

6
Lampiran 10. Surat Bebas Pustaka

6
Lampiran 11. Dokumentasi penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

(a) (b)

Keterangan : (a) : Peneliti mengukur tinggi badan anak

(b) : Peneliti mengukur berat badan anak

6
 Pengisian koesioner

Anda mungkin juga menyukai