SKRIPSI
Diajukan untuk menyusun Skripsi Diploma IV Gizi
DISUSUN OLEH:
HETRINA
P00313019009
Yang diajukan
oleh: Hetrina
P00313019009
Pembimbing utama,
Pembimbing pendamping,
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI UJIAN AKHIR PROGRAM
Skripsi
Oleh:
HETRINA
P0031301900
9
Telah diuji dan disetujui pada tanggal 05 Juli 2023
Mengetahui
Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kendari Ketua Program Studi D.IV Gizi
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Hetrina
NIM : P00313019009
Yang menyatakan,
Hetrina
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
Sebagai civitas Poltekkes Kemenkes Kendari, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Hetrina
NIM : P00313019009
Program Studi/ Jurusan : Diploma IV/ Gizi
Judul Skripsi : Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi
Anak SD Kelas III-VSekolah Dasar Negeri 59 Kendari
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksekutif
ini Poltekkes Kemenkes Kendari berhak menyimpan, mengalihmedia, / formatkan,
mengelolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, mempublikasikan skripsi
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Dibuat di Kendari
(Hetrina)
v
BIODATA PENULIS
A. Identitas
1. Nama : Hetrina
2. Nim : P00313019009
3. Tempat /tanggal lahir : Kendari, 19 Februari 2001
4. Agama : Islam
5. Anak Ke : 2 dari 4 bersaudara
6. Suku : Bugis
7. Alamat : JL. Jambu Putih, Kel. Anggoeya, Kec. Poasia, Kab. Kota Kendari
8. Email : Hetrina99@gmail.com
vi
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI
ANAK SD KELAS III-V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 59 KENDARI
RINGKASAN
Hetrina
Dibawah Bimbingan Petrus dan Ahmad
Latar Belakang : Kondisi gizi di Indonesia merupakan masalah yang serius, terbukti
dengan prevalensi anak dengan pertumbuhan terhambat yang mencapai 35,6% ini berarti
salah satu anak berisiko tinggi menjadi pendek setelah dewasa. Masalah gizi anak
khususnya stunting dan wasting, dikenal sebagai indikator utama untuk melacak status
gizi dan kesehatan anak- anak dalam suatu populasi. Masalah gizi dapat dipengaruhi
oleh pengetahuan ibu dan pola makan.
Tujuan :Tujuan penelitian ini faktor faktor yang berhubungan dengan status gizi anak
Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari. Faktor-faktor yang dikaji ada;ah penegtahuan dan
pola makan.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian
sebagai acuan bagi peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Desain pendekatan
menggunakan pendekatan cross sectional study
Hasil : Hasil penelitian menemukan kondisi gizi pada siswa kelas III-V di SD Negeri 59
Kendari adalah sebanyak 29 siswa (61,7%) memiliki status gizi baik, 7 siswa (14,9%)
memiliki gizi kurang dan 11 siswa (23,4%) memiliki status gizi lebih. Tingkat
pengetahuan ibu anak SD Negeri 59 Kendari adalah dari 47 responden sebanyak 30
responden (63,8%) memiliki pengetahuan yang cukup sementara 17 responden
lainnya (36,2%) memiliki pengetahuan yang kurang. Gambaran pola makan anak SD
Negeri 59 Kendari adalah dari 47 responden sebanyak 34 responden (72,3%) memiliki
pola makan yang cukup sementara 13 responden (27,7%) lainnya memiliki pola makan
yang kurang. Hasil uji statistik hubungan pengetahuan dengan status gizi diperoleh nilai
signifikansi 0,001 < 0,05 artinya terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan
status gizi anak SD Negeri 59 Kendari. Hasil uji statistik hubungan pola makan dengan
status gizi diperoleh nilai signifikansi 0,007 < 0,05 artinya terdapat hubungan antara pola
makan dengan status gizi anak SD Negeri 59 Kendari. Kesimpulan : Kesimpulan dari
penelitian ini adalah terdapat hubungan pengetahuan dan pola makan dengan status gizi
anak SD Negeri 59 Kendari.
Kata Kunci : Pengetahuan; Pola makan; Status Gizi
vi
FACTORS RELATED TO CHILDREN’S NUTRITIONAL STATUS
PRIMARY SCHOOL CLASS III-V AT STATE PRIMARY SCHOOL 59
KENDARI
ABSTRACT
Hetrina
Under the Guidance of Petrus and Ahmad
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
penulisan tugas hasil ini yang berjudul “Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan
Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari”. Sebagai salah satu syarat
Selama proses penyusunan hasil ini, berbagai macam hambatan dan kesulitan
penulis hadapi. Namun atas bantuan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak
sehingga hambatan dan kesulitan tersebut dapat penulis atasi dengan baik. Karena itu
2. Ibu Sri Yunanci V. G., SST. MPH, Ketua Jurusan Gizi Kendari,
5. Bapak atau Ibu dosen dewan Penguji, atas Masukan dan saran
Ucapan terima kasih yang tidak ternilai harganya penulis persembahkan kepada
ayahanda (Yusuf) dan Ibunda (Hasbia) serta teman-teman yang telah mendoakan serta
mendukung saya selama menjalani masa kuliah dari semester satu hingga semester saat
ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa tugas hasil ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu saran dan masukan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
penulisan sangat
ix
diharapkan. atas saran dan masukan, penulis ucapkan banyak terima kasih. Semoga Hasil ini
Hetrina
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................5
D. Manfaat Penulisan...................................................................................5
E. Keaslian Penelitian..................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Status Gizi..................................................................9
1. Pengertian Status Gizi........................................................................9
2. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi............................................9
3. Penilaian Status Gizi...........................................................................10
B. Tinjauan Tentang Pengetahuan...............................................................11
1. Pengertian Pengetahuan......................................................................11
2. Tingkatan Pengetahuan......................................................................11
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan.............................13
4. Pengukuran Tingkat Pengetahuan......................................................14
C. Tinjauan Tentang Pola Makan................................................................14
1. Pengertian...........................................................................................14
2. Jenis Makanan dan Kebiasaan Makan................................................15
3. Frekuensi Makas.................................................................................16
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan...............................16
D. Kerangka Pikir dan Kerangka Konsep....................................................18
1. Kerangka Pikir....................................................................................18
2. Kerangka Konsep...............................................................................19
E. Hipotesis Penelitian.................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................20
B. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................21
xi
C. Populasi dan Sampel........................................................................21
1. Populasi.......................................................................................21
2. Sampel.........................................................................................21
D. Pengumpulan data............................................................................23
1. Sumber Data................................................................................23
2. Instrumen Penelitian....................................................................24
3. Teknik Pengumpulan data...........................................................24
E. Variabel Penelitian...........................................................................24
1. Variabel Terikat (Dependen).......................................................24
2. Variabel Bebas (Independen)......................................................25
F. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif.....................................25
1. Status Gizi...................................................................................25
2. Pengetahuan.................................................................................25
3. Pola Makan..................................................................................27
G. Pengolahan, Analisa dan Penyajian Data.........................................27
1. Pengolahan Data..........................................................................27
2. Analisa Data................................................................................28
3. Penyajian Data.............................................................................29
H. Etika Penelitian................................................................................29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................32
B. Hasil Penelitian................................................................................32
1. Karakteristik Responden..............................................................33
2. Karakteristik Orang Tua Responden............................................34
3. Analisis Univariat.........................................................................35
4. Analisis Bivariat...........................................................................36
C. Pembahasan......................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1 Keaslian Penelitian 7
2 Penarikan Sampel 21
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1 Kerangka Pikir 18
2 Kerangka Konsep 20
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
3 Kuesioner Penelitian 19
4 Master table 53
11 Dekomentasi Penelitian 64
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
prevalensi anak dengan pertumbuhan terhambat yang mencapai 35,6% ini berarti
salah satu anak berisiko tinggi menjadi pendek setelah dewasa. WHO
(UNESCO) menyebutkan bahwa kesehatan dan gizi anak merupakan cerminan yang
kuat untuk dapat mengetahui tingkat perkembangan suatu negara. Secara individual,
gizi yang memadai dapat membantu perkembangan fisik dan pertumbuhan yang
tepat, dan kemampuan sistem kekebalan tubuh sejak dari kandungan hingga dewasa
(Jemide dkk., 2016). Masalah gizi anak khususnya stunting dan wasting, dikenal
sebagai indikator utama untuk melacak status gizi dan kesehatan anak-anak dalam
Data menurut WHO pada tahun 2020, 149 juta anak di perkirakan 45 juta kasus
terlalu kurus untuk tinggi badan, dan 38,9 juta kelebihan berat badan atau obesitas.
kekurangan gizi (WHO, 2020). Data RISKESDAS tahun 2018 menunjukkan masalah
gizi balita di Indonesia sebesar 13,9% gizi kurang, 5,7% gizi buruk, 19,2 % pendek,
18,0% sangat pendek, 6,8% kurus, 5,3% sangat kurus, dan 11,9 % gemuk.
Sedangkan pada tahun 2018, sebesar 13,8% gizi kurang, 3,9% gizi buruk, 19,3%
pendek, 11,5% sangat pendek, 6,7% kurus, 3,5% sangat kurus dan 8,0% gemuk
(Kemenkes,2018).
Gizi merupakan suatu zat yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi tersebut dapat
diperoleh dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Gizi merupakan faktor yang
cukup penting bagi perkembangan sumber daya manusia karena berkaitan dengan
juga memiliki peranan yang cukup penting bagi keberlangsungan hidup manusia.
Gizi atau nutrisi yang masuk dalam tubuh akan diolah menjadi berbagai macam
fungsi, antara lain sebagai penghasil energi, sebagai zat pembangun, serta sebagai
pemeliharaan sel atau jaringan. Fungsi zat gizi tersebut tentu akan diperoleh apabila
Pada anak usia sekolah dengan pemberian makan yang bergizi seimbang akan
asupan gizi pada anak terkadang berjalan tidak baik dan kurang sempurna. Kualitas
mendapatkan asupan gizi pada makan yang baik, maka akan menyebabkan kualitas
kesehatan yang baik dan berpengaruh terhadap bidang akademik anak tersebut.
Untuk memberikan status gizi yang baik pada anak harus disertai dengan pemilihan
bahan makanan serta pola makan yang sesuai atau seimbang. Apabila asupan anak
melebihi kebutuhan tubuhnya, maka akan berdampak terhadap berat badan yang
berlebih dan penyakit lainnya. Sedangkan, apabila asupannya tidak dapat memenuhi
kebutuh tubuhnya, anak akan menjadi kurus dan mudah terkena penyakit. (Dyah
2
Masalah gizi disebabkan dua faktor utama yaitu faktor langsung dan tidak
langsung. Dimana faktor langsung yang menimbulkan masalah gizi ialah kurangnya
asupan makanan dan penyakit infeksi. Penelitian yang dilakukan oleh Anggoro
(2009) dan Susanti, Ganis & Wasisto (2014) menunjukkan terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi anak. Tingkat
makanan sehingga akan berdampak pada status gizi anak. Akan tetapi penelitian lain
pengetahuan gizi ibu dengan kejadian obesitas. Pengetahuan gizi ibu sangat
mempengaruhi status gizi keluarga tersebut karena ibu akan dapat membentuk pola
Faktor lain yang mempengaruhi status gizi anak usia sekolah adalah pola makan.
Pola makan sehat tidak terlepas dari masukan gizi yang merupakan proses organisme
Pola makan yang tidak baik dan tidak seimbang bagi anak usia sekolah dapat
menyebabkan masalah status gizinya, status gizi yang terganggu pada anak
prasekolah atau usia emas ini sangat mempengarui tumbuh kembangannya. Dampak
dari kekurangan gizi tersebut yaitu timbulnya kecacatan, tingginya angka kesakitan,
3
penyakit yang menimbulkan kematian. Lebih dari separuh kematian anak di negara
berkembang disebabkan oleh gizi buruk. Pola makan yang buruk menyebabkan
status gizi menjadi buruk, status gizi yang buruk menyebabkan banyak gangguan
Data yang diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari. Murid kelas III
sampai kelas V berjumlah 89 murid diantaranya, kelas III terdiri dari dua kelas, kelas
dari dua kelas, kelas empat A berjumlah 17 murid dan kelas empat B berjumlah 18
murid. Sementara untuk kelas lima secara keseluruhan berjumlah 24 murid. (Data
Pengetahuan ibu dan pola makan merupakan faktor penting dalam memenuhi
asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak. Karena dengan adanya pengetahuan ibu
dapat mengoptimalkan asupan yang dibutuhkan anak. Selain itu status gizi juga
dipengaruhi oleh pola makan yang meliputi frekuensi makan maupun jenis makanan
yang dikonsumsi. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengkaji tentang Faktor
Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri 59
Kendari.
B. Rumusan Masalah
Kendari?
4
c. Bagaimana gambaran pola makan pada anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari?
d. Apakah ada hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi anak Sekolah Dasar
Negeri 59 Kendari?
e. Apakah ada hubungan pola makan dengan status gizi anak Sekolah Dasar Negeri
59 Kendari?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
Kendari.
Kendari.
d. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi anak Sekolah Dasar
Negeri 59 Kendari.
e. Mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi anak Sekolah Dasar
Negeri 59 Kendari.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Keluarga
pada anaknya agar berat badan dan tinggi badan jadi seimbang
5
b. Sekolah Dasar
Sebagai informasi bagi guru dalam memperhatikan anak agar tidak jajan
sembarangan
c. Dinas Kesehatan
2. Manfaat Teoritis
a. Ilmiah
b. Pendidikan
c. Bagi Peneliti
tentang penelitian khususnya tentang dampak dari akibat gizi lebih dari
6
E. Keaslian Penelitian
Nama,
No Judul Penelitian Desain Penelitian Perbedaan
Tahun
1. Filia Lamia, Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Desain penelitian menggunakan Terdapat variasi variabel pada
Maureen I. Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia studi potong lintang. penelitian ini dengan penambahan
Punuh, Nova 24-59 Bulan Di Desa Kima Bajo variabel independent pola makan.
H. Kapanto, Kecamatan Wori Kabupaten
2019. Minahasa Utara
2. Dekcy Vrista Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Metode penelitian yang Penelitian ini mengkaji lebih luas
Tri Anggoro Dengan Status Gizi Anak Usia digunakan adalah desain mengenai status gizi.
Sekolah Dasar Kelas Rendah Di Sdn penelitian analitik dengan
Jatian 03 Kecamatan Pakusari pendekatan cross sectional.
Kabupaten Jember
3. Rika Susanti, Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Metode penelitian yang Penelitian ini mengkaji status gizi
Ganis Gizi Dengan Status Gizi Anak Usia digunakan adalah desain pada anak usia sekolah.
Indriati, 1-3 Tahun penelitian analitik dengan
Wasisto pendekatan cross sectional.
Utomo
4. Asmin, K Hubungan Pola Makan Terhadap Metode penelitian ini Desain penelitian yang digunakan
7
Arni Isnaini Status Gizi Anak Sekolah Dasar menggunakan literature review pada penelitian ini menggunakan
Arfah, Arina dengan desain narrative review pendekatan cross sectional.
Fathiyyah yaitu mencari artikel yang
Arifin, Asrini membahas tentang hubungan
Safitri, pola makan terhadap status gizi
Nirwana anak yang telah dipublikasikan
Laddo, 2019 pada jurnal dari tahun 2017-
2020.
5. Lida Hubungan Pola Makan Dengan Penelitian ini menggunakan Penelitian ini mengkaji status gizi
Khalimatus Status Gizi Anak Pra Sekolah Di desain analitik korelasi dengan pada anak usia sekolah.
Sa’diya, 2015 Paud Tunas Mulia Claket Kecamatan pendekatan cross sectional.
Pacet Mojokerto
8
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang
populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi
tertentu atau perwujudan dari nutriture (keadaan gizi) dalam bentuk variabel
Indonesia, spektrum malnutrisi sangat luas dan terjadi di seluruh tahap kehidupan
antara lain dalam bentuk Kurang Energi Protein (KEP), kekurangan zat gizi
mikro, berat bayi lahir rendah, dan gangguan pertumbuhan yang dilihat dari
indikator tinggi badan menurut umur. Untuk menentukan klasifikasi status gizi
digunakan z-score sebagai batas ambang kategori. Standar deviasi unit (z-score)
dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu,
bersifat kuantitatif sehingga bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur, tulang dan keseimbangan metabolik
oleh konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi makanan. Status gizi
seseorang tersebut dapat diukur dan dinilai untuk mengetahui apakah status
gizinya tergolong normal atau tidak normal. Status gizi baik apabila tubuh
memperoleh zat-zat gizi yang seimbang dalam jumlah yang cukup. Status gizi
kurang apabila terjadi kekurangan karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Status
Status gizi adalah hasil akhir dari keseimbangan antara makanan yang masuk
ke dalam tubuh (nutrition intake) dengan kebutuhan tubuh (nutrition output) akan
zat gizi tersebut. Anak yang makanannya tidak cukup baik maka daya tahan
tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit. Anak yang sakit
maka berat badannya akan menjadi turun sehingga akan berpengaruh terhadap
Menurut Call dan Levinson, bahwa status gizi dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu konsumsi makanan dan tingkat kesehatan, kedua faktor ini adalah penyebab
langsung, sedangkan penyebab tidak langsung yaitu kandungan zat gizi dalam
luar keluarga, pemeliharaan kesehatan, daya beli keluarga, serta lingkungan fisik
Masalah gizi disebabkan oleh faktor penyebab langsung yaitu asupan gizi dan
penyakit infeksi, dan tidak langsung yaitu sanitasi lingkungan, akses dan
1
pernapasan akut. Selain itu, ketidakstabilan politik dan pertumbuhan ekonomi
yang lambat turut berkontribusi dalam peningkatan masalah kurang gizi (Boli
dkk., 2018).
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh dari
2. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (Know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
b. Memahami (Comprehension)
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
1
c. Aplikasi (Application)
dipelajari pada situasi kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan
d. Analisis (Analysis)
masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
e. Sintesis (Synthesis)
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
f. Evaluasi (Evaluation)
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian penilaian ini berdasarkan suatu
ada.
1
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Pendidikan
b. Media massa
c. Pendapatan
Status ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi dibanding orang
mendapatkan pengetahuan.
d. Hubungan social
e. Pengalaman
1
4. Pengukuran Tingkat Pengetahuan
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin
kualitatif, yaitu :
1. Pengertian
seseorang. Oleh karena itu, kuantitas dan kualitas makanan maupun minuman
2017). Agar dapat memenuhi kebutuhan zat gizi, dalam sehari di anjurkan makan
secara teratur tiga kali sehari dimulai dengan sarapan atau makan pagi, makan
siang dan makan malam (Kemenkes, 2017). Selain makan utama tiga kali sehari
mengkonsumsi makanan selingan sehat juga dianjurkan, dan porsi untuk makan
pagi tidak perlu sebanyak porsi makan siang dan makan malam secukupnya agar
dapat memenuhi energi dan sebagian zat gizi sebelum waktu makan siang (Ayu,
2017).
1
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola makan, Faktor pola makan
yang terbentuk gambaran sama dengan kebiasaan makan seseorang setiap harinya.
Pola makan seimbang adalah suatu cara pengaturan jumlah dan jenis makan
dalam bentuk susunan makan sehari-hari yang mengandung zat gizi yang terdiri
dari enam zat yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
dikonsumsi dengan mengandung gizi seimbang dalam tubuh dan mengandung dua
Makan seimbang adalah makanan yang memiliki banyak kandungan gizi dan
asupan gizi yang terdapat pada makanan pokok, lauk hewani dan lauk nabati,
sayur, dan buah. Jumlah dan jenis makanan sehari-hari adalah cara makan
mengandung karbohidrat, protein, sayuran, dan buah frekuensi tiga kali sehari
dengan makan selingan pagi dan siang dengan mencapai gizi tubuh yang cukup
dan pola makan yang berlebihan dapat mengakibatkan kegemukan atau obesitas
pada tubuh. Dalam bentuk penyajian makanan dan bentuk hidangan pagi,
hidangan siang, dan hidangan malam dan mengandung zat pembangun dan
1
Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan
nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan dari hewani adalah telur,
ayam, daging, susu, serta hasil dari olahan seperti keju. Zat pembangun berperan
sumber zat pengatur adalah semua sayur dan buah banyak mengandung vitamin
dan mineral yang berperan untuk melancarkan fungsi organ tubuh (Wijaya, 2021).
bervariasi yang jika dimakan, dicerna, dan diserap menghasilkan susunan menu
yang sehat dan seimbang.Jenis makanan yang di konsumsi harus variatif dan kaya
Komponen kedua adalah Jumlah porsi makan. Makanan sehat itu jumlahnya
harus disesuaikan dengan ukuran yang dikonsumsi. Bagi yang memiliki berat
badan yang ideal, maka mengonsumsi makanan yang sehat tidak perlu
saja. Sedangkan, bagi pemilik berat badan lebih gemuk, jumlah makanan sehat
harus dikurangi.Jumlah atau porsi makan merupakan suatu ukuran makan yang
makan sehari-hari. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat
1
5. Pengaturan Makan Balita
lain : Cukup kalori, Cukup lauk nabati (tahu, tempe) serta hewani (daging, ikan,
telur), Tersediannya sayuran hijau tua, Sayuran dimasak dengan minyak atau
makanan untuk memenuhi asupan protein. meliputi: Makanan dari sumber hewani
dibanding nabati adalah 1:1, Protein hewani sebaiknya 5 gram/hari berasal dari
hewan dan 10 gram/hari berupa ikan. Kemidia Apabila anak sulit mengonsumsi
susu, maka dapat diganti dengan produk olahan susu seperti keju, es krim, dan
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, makanan atau asupan gizi bagi anak
sangatlah penting. Oleh karena itu, orang tua harus senantiasa memperhatikan dan
sebagai indikator status gizi seorang anak. Anak-anak yang kekurangan protein,
sesuai dengan anjuran nutrisi dan bisa monoton anak-anak mengkonsumsi produk
yang sama, dipilih dari area piramida makanan, mengembangkan sikap tidak suka
terhadap produk dan hidangan baru (De Cosmi et al., 2017). Menurut Alkhalidy,
1
D. Kerangka Pikir dan Kerangka Konsep
1. Kerangka Pikir
Status
Gizi
Gambar 1. Kerangka Teori (Sumber : Lamia dkk., 2019).
2. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antar konsep
satu terhadap konsep yang lain dari masalh yang diteliti (Kartika I.I.,2017).
Pola Makan
Keterangan :
1
E. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak Sekolah Dasar
Negeri 59 Kendari.
2. Ada hubungan antara pola makan dengan status gizi anak Sekolah Dasar Negeri
59 Kendari.
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sebagai acuan bagi peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Desain pendekatan
(Sugiyono, 2017) artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap suatu karakter atau variabel saja pada saat
Populasi (Sampel)
Faktor Resiko (+) Pengetahuan (+) Pola Makan (+) Resiko (-) Pengetahuan (-) Pola Makan (-)
Faktor
Status Gizi Buruk Status Gizi Baik Status Gizi Baik Status Gizi Buruk
Kendari.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas III-V di Sekolah Dasar Negeri
(Liando, 2019).
𝑛
𝑛=
1 + 𝑛(𝑑2)
Keterangan :
n = Besarnya sampel
N = Jumlah populasi
sehingga,
89
𝑛=
1 + 89(0,12)
89
𝑛=
1 + 89(0,01)
89
𝑛=
1 + 0,89
89
𝑛=
1,89
Pembagian jumlah sampel setiap kelas dalam penelitian ini dilakukan dengan
2
ditentukan seimbang atau sebanding dalam masing-masing kelas. Besar atau
X
xN
n 1
Keterangan:
Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 47 sampel. Maka jumlah sampel
1 III-A 14
14
x47= 8
89
2 III-B 16
16
x47= 8
89
IV-A 17
x47= 9
3 17 89
IV-B 18
x47= 9
4 18 89
5 V 24
24
x47= 13
89
Total 89 47
1. Kriteria Inklusi
populasi target yang terjangkau dan yang akan diteliti (Kurniawati dan Isna,
2
1) Bersedia menjadi responden
2. Kritera
Ekslusi
memenuhi kriteria inklusi karena beberapa alasan (Kurniawati dan Isna, 2019).
D. Pengumpulan
Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
kepada responden. Data primer yang diperoleh berupa data status gizi siswa
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri 59
Kendari.
2. Instrumen Penelitian
mengukur hubungan pengetahuan ibu dan pola makan dengan status gizi anak.
Selain itu penelitian ini juga menggunakan alat pengukur berat dan tinggi badan
2
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Status Gizi
Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri dengan sasaran penelitian pada anak
Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari kelas III sampai kelas V. Pengukuran ini
tinggi badan siswa. Dengan menghitung nilai indikator IMT yang dimana
Kriteria Objektif :
Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri dengan sasaran penelitian pada anak
Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari kelas III sampai kelas V. penelitian tentang
pada calon responden mengenai penelitian ini, selanjutnya calon responden yang
bersedia menjadi responden mengisi formulir koesioner dan jika respoden tidak
2
Kriteria objektif :
(Sudiyanto, 2015).
c. Pola makan
Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri dengan sasaran penelitian pada
anak Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari kelas III sampai kelas V. penelitian
Kriteria Objektif :
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari seseorang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
2
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (MA Negari, 2018). Dalam
variabel lain. Dengan kata lain variabel dependent adalah variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017).
Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu Status gizi anak Sekolah
lain. Dengan kata lain variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat)
menjadi variabel yang dapat diukur (Sugiyono, 2017). Untuk menghindari perbedaan
persepsi maka perlu disusun definisi operasional yang merupakan penjelasan dari
1. Status Gizi
Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan zat gizi Status gizi yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah penilaian status gizi anak menggunakan indikator
IMT.
2
Kriteria Objektif :
Gizi) melalui indra yang dimilikinya (Mata, telinga dsb) berupa informasi yang
Jumlah Pertanyaan 10
Skor Tertinggi 10
Skor Terendah 0
Rumus : I 𝑅
𝐾
Dimana I = Interval
Kriteria objektif :
(Sudiyanto, 2015).
2
C. Pola Makan
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam mengatur jumlah dan jenis
makanan dalam mengatur jumlah dan jenis makanan seseorang yang berhubungan
dengan kebutuhan makanan setiap harinya. Untuk menilai pola makan dapat
Kriteria Objektif :
1. Pengolahan Data
a. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan
b. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban
c. Tabulasi Data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data ke
dalam tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian.
2
2. Analisis Data
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dianalisis (Asdar, 2018). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ada
dua yaitu :
a. Analisa Univariat
Analisis ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari
Keterangan :
b. Analisa Bivariat
variabel bebas dengan variabel terikat (Lia Nova Rukmana, 2018). Selanjutnya
(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2
𝑋2 = ∑
(𝑓ℎ)
2
Keterangan :
X2 : Chi – Kuadrat
< 0,05 maka hipotesis diterima artinya ada hubungan antara variabel
3. Penyajian data
Setelah diolah, data disajikan dalam bentuk tabel diagram dan narasi.
H. Etika Penelitian
institusi atau pihak lain dengan mengajukan permohonan ijin kepada institusi atau
lembaga terkait tempat penelitian. Peneliti akan didampingi asisten peneliti yang
telah diberikan penjelasan tujuan dan metode penelitian untuk menyatukan persepsi
yang sama dengan peneliti. Setelah mendapat persetujuan dari instansi terkait barulah
3
persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti tidak memaksa dan
cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur melainkan hanya
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (penelitian) (Laila, 2020).
3
BAB IV
1. Letak Geografis
2. Sarana Prasarana
berikut:
1) Ruang kelas
2) Ruang Perpustakaan
3) Ruang laboratorium
4) Ruang Praktik
5) Ruang Pimpinan
6) Ruang Guru
7) Ruang Ibadah
8) Ruang UKS
9) Toilet
10) Gudang
13) Ruang TU
Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari di pimpin oleh seorang Kepala Sekolah yaitu
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
responden.
3
b. Karakteristik Jenis Kelamin Siswa Kelas III-V di SD Negeri 59
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
3
responden (27,7%) PNS, 14 responden (29,8%) petani dan 9 responden
3. Analisis Univariat
a. Status Gizi
sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 7 diketahui kondisi status gizi pada siswa kelas III-V
gizi baik, 7 siswa (14,9%) memiliki gizi kurang dan 11 siswa (23,4%) memiliki
b. Pengetahuan
3
c. Pola Makan
4. Analisis Bivariat
Status Gizi
Pengetahuan Baik Kurang Lebih X2 ρ
n % n % n %
Cukup 25 53,2 2 4,3 3 6,4
Kurang 4 8,5 5 10,6 8 17 16,426 0,001
Total 29 61,7 7 14,9 11 23,4
Sumber : Data Primer 2023
sebanyak 25 siswa (53,2%) memiliki status gizi yang baik, 2 siswa (4,3%)
memiliki status gizi yang kurang dan 3 siswa (6,4%) memiliki status gizi yang
(8,5%) memiliki status gizi baik, 5 siswa (10,6%) memiliki status gizi kurang
3
Hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi 0.001 < dari 0,05 sehingga
disimpulkan ada hubungan antara adalah pengetahuan dengan status gizi anak
di SD Negeri 59 Kendari.
terdapat sebanyak 25 siswa (53,5%) memiliki status gizi baik, 2 siswa (4,3%)
memiliki status gizi kurang dan 7 siswa (14,9%) memiliki status gizi lebih.
Sementara pada kategori status gizi kurang terdapat 4 siswa (8,5%) memiliki
status gizi baik, 5 siswa (10,6%) memiliki status gizi kurang dan 4 siswa
Hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi 0.007 < dari 0,05 sehingga
disimpulkan ada hubungan antara pola makanan dengan status gizi anak di SD
Negeri 59 Kendari.
C. Pembahasan
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang dapat dilihat
dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat – zat gizi di dalam tubuh. status
gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi cukup, status gizi kurang. Status
gizi yang kurang pada balita merupakan masalah gizi terbesar yang ditemukan di
Indonesia. Penyebab gizi kurang tidak hanya jumlah konsumsi tetapi juga pada pola
3
pemberian makan balita secara keseluruhan yang kurang/tidak mencukupi
kebutuhan. Susunan hidangan yang tidak seimbang atau kurang beragam (kualitas)
turut menjadi faktor penyumbang tidak langsung yang dapat dipengaruhi dari segi
ekonomi, budaya dan tingkat pengetahuan orang tua khususnya ibu sekaligus.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola makan
Pengetahuan adalah suatu hal yang berasal dari pancaindra dan pengalaman
yang telah diproses oleh akal budi dan timbul secara spontan. Sedangkan untuk
sifat dari pengetahuan itu sendiri terdiri dari tiga hal, yaitu spontan, intuitif dan
subjektif. Selain itu pengetahuan juga bersifat benar karena sesuai dengan realitas
manusia dalam melakukan suatu hal yang berkaitan dengan pencarian jawaban
atas pertanyaan yang ada, seperti berkaitan dengan status gizi anak.
sebanyak 25 siswa (53,2%) memiliki status gizi yang baik Sementara pada
kategori pengetahuan yang kurang terdapat 5 siswa (10,6%) memiliki status gizi
kurang. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan yang dimiliki
semakin baik pula status gizi anak. Hal ini dikarenakan pengetahuan yang baik
membentuk pola asuh orang tua dalam memberikan nutrisi yang sesuai dan
dibutuhkan oleh anaknya. Hasil ini sejalan dengan penelitian Rakhmawati (2014),
bahwa terdapat kecenderungan pola asuh dengan status gizi. Dengan kata lain,
jika pola asuh anak dalam keluarga baik tentunya tingkat konsumsi pangan anak
juga akan semakin baik dan akhirnya akan mempengaruhi keadaan gizi anak. Pola
3
asuh yang baik terjadi jika memiliki pengetahuan yang baik. Pengetahuan ibu
dan sikap ibu sendiri tentang makanan dan gizinya. Pengetahuan ibu yang kurang
baik dan sikap ibu yang kurang baik akan mempengaruhi atau berdampak pada
orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam status gizi. Karena
dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi
dari luar tentang cara pengasuhan anak yang baik terutama bagaimana ibu
dimiliki dan perilaku yang diharapkan akan muncul polah asuh yang baik.
Hasil uji statistic diperoleh nilai signifikansi 0.001 < dari 0,05 sehingga
disimpulkan ada hubungan antara adalah pengetahuan dengan status gizi anak di
tentang gizi balita dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pleret,
tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan status gizi balita di wilayah
kerja Puskesmas Pleret Bantul Yogyakarta dengan tingkat keeratan rendah yang
3
2. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Anak SD Negeri 59 Kendari
Pola makan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi status
gizi anak. Pola makan yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan gizi berlebih
badan dan penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan gizi. Sebaliknya, asupan
makanan kurang dari yang dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi kurus
Hasil penelitian menunjukkan pada kategori pola makan yang cukup terdapat
25 responden (53,5%) memiliki status gizi yang baik. Pola makan yang baik dapat
memperbaiki status gizi anak karena terpenuhinya nutrisi yang dibutuhkan oleh
bahwa pola makan adalah gambaran mengenai macam, jumlah, dan komposisi
bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang yang merupakan ciri khas
al., 2016), bahwa mengkonsumsi makanan yang baik akan memungkinkan untuk
Hasil penelitian juga menemukan pada kategori pola makan yang kurang
dalam (Nasution dkk., 2016) mengatakan bahwa pola makan merupakan faktor
makanan yang rendah gizi mengakibatkan kondisi atau keadaan gizi kurang. Oleh
karena itu peneliti berasumsi bahwa anak yang pola makannya kurang karena
orang tua tidak mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam setiap makanan
4
yang diberikan kepada anaknya. Hal ini terlihat pada saat makan siang di sekolah
tampak bekal yang dibawa oleh anak seperti nasi dengan mie goreng. Menurut
yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung status gizi yaitu
asupan makanan dan penyakit infeksi. Menurut Widodo dalam (Sa’diya, 2015)
menyatakan bahwa anak yang pola makannya kurang karena pola makan yang
salah.
Hasil penelitian juga menemukan bahwa pola makan yang cukup terdapat
sebanyak 2 responden (4,3%) memiliki status gizi yang kurang. Hal ini
keluarga untuk menyediakan makanan masih rendah. Perlu diingat juga bahwa
ada faktor eksternal yang juga mempengaruhi status gizi anak yaitu ekonomi
Hasil uji statistic diperoleh nilai signifikansi 0.007 < dari 0,05 sehingga
disimpulkan ada hubungan antara pola makanan dengan status gizi anak di SD
Negeri 59 Kendari. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sapira dan Yeni
(2016) yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pola
makan dengan status gizi anak di SDN 43 Kota Pekanbaru yang ditunjukkan oleh
4
BAB V
A. Kesimpulan
1. Kondisi status gizi pada siswa kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari adalah
sebanyak 61,7% siswa memiliki status gizi baik, 14,9% siswa memiliki gizi
2. Tingkat pengetahuan ibu siswa kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari adalah dari
3. Gambaran pola makan siswa kelas III-V di SD Negeri 59 Kendari adalah dari 47
4. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi siswa kelas III-V
SD Negeri 59 Kendari.
5. Terdapat hubungan antara pola makan dengan status gizi siswa kelas III-V SD
Negeri 59 Kendari.
B. Saran
1. Perlu dikaji pengaruh pendidikan ibu terhadap tingkat pengetahuan ibu sehingga
Amirullah, A., Andreas Putra, A.T. dan Daud Al Kahar, A.A. (2020) ‘Deskripsi Status
Gizi Anak Usia 3 Sampai 5 Tahun Pada Masa Covid-19’, Murhum : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), pp. 16–27.
Andriani, M., & Wirjatmadi, B. (2016). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta : PT. Fajar
Interpratama Mandiri.
Anggoro, Decky (2014) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Anak
Usia Sekolah Dasar Kelas Rendah Di Sdn Jatian 03 Kecamatan Pakusari
Kabupaten Jember.
Asmin, 2021. Hubungan Pola Makan Terhadap Status Gizi Anak Sekolah Dasar.
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran
Ayu, D., & Santoso, S.K. (2017). Hubungan Pola Makan (Jumlah, Jenis dan Frekuensi)
Status Gizi (Antropometri dan Survei Konsumsi) dengan Keteraturan Haid Pada
Remaja Putri di SMA Negeri 51 Jakarta Timur Tahun 2015. Jurnal Ilmiah
Kesehatan. 9(1): 83-92.
Bella R. 2019. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Minat Menabung Masyarakat Pesantren
Di Bank Syariah. Jurnal Bilal. 2(1).
Dyah Umiyarni Purnamasari, 2018. Panduan gizi dan kesehatan anak sekolah.
Yogyakarta : CV. Andi Offset. ISBN 978-979-29-6732-6
Fadare O, Amare M, Mavrotas G, Akerele D, Ogunniyi A. 2019. Mother's Nutrition-
related Knowledge and Child Nutrition Outcomes: Empirical Evidence from
Nigeria.” PloS one vol. 14. doi:10.1371/journal.pone.0212775
Ganis Indriati dan Wasisto Utomo (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
Dengan Status Gizi Anaka Usia 1-3 Tahun
Hendrawan, 2019. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tenaga Kerja Pt “X” Tentang
Undang-Undang Dan Peraturan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Jurnal
Delima Harapan
Imayani, S., Ch, M., & Aritonang, J. (2017). Gastritis Dan Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh ( Studi Kasus Kontrol ) Di Puskesmas Bebesen Kabupaten Aceh
Tengah Tahun 2017. Jurnal Riset Kesehatan Nasional, 01(02):132–144.
Jemide, J. O., Obong, H. N. E., Edet, E. E. dan Udoh, E. E., 2016. Association of
Maternal Nutrition Knowledge and Child Feeding Practices with Nutritional
Status of Children in Calabar South Local Government Area, Cross River State
Nigeria. h. 293
Kasi, O. A., Kalesaran, A. F. C., & Ratag, B. T. (2019). Hubungan Antara Kebiasaan
Makan Dengan Kejadian Gastritis Di Wilayah Kerja Puskesmas Tateli
Kabupaten Minahasa. Kesmas, 8(7):152–160.
Kementrian Kesehatan RI., 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar.
Kementrian Kesehatan RI., 2020. Standar Penilaian Status Gizi.
Lamia dkk., 2019 : kerangka pemikiran – KC umn
Prihatmoko, A. D., & Nurhayati, F. (2019). Survei Status Gizi Berdasarkan TB/U Dan
Imt/U Pada Siswa Kelas I (Satu) SD Se-Kecamatan Pacitan. Jurnal Pendidikan
Olahraga Dan Kesehatan, 288(2), 287–291.
Merita, Sapitri, W. I., & Sukandar, I. (2016). Hubungan Tingkat Stress Dan Pola
Konsumsi Dengan Kejadian Gastritis Di Puskesmas Pakuan Baru Jambi. Jurnal
Akademika Baiturrahim, 5(1):51–58
Notoatmodjo. (2021). Pengetahuan yang Tercakup dalam Domain Kognitif Mempunyai
6 Tingkatan.
Sa’diya, L. K. 2016. Hubungan pola makan dengan status gizi anak pra sekolah di paud
tunas mulia claket kecamatan pacet mojokerto. Jurnal Kebidanan Midwiferia,
1(2), 69-78.
Soumokil O. 2017. Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status Gizi Anak
Balita di Kecamatan Nusalaut Kabupaten Maluku Tengah. Global Health
Science. 2(4).
Sudiyanto., 2015. Metode penelitian kriteria objektif pengetahuan. Poltekkes malang
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.
Sumbara, Y. I. (2020). Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Wilayah
Kerja Puskesmas Cinunuk. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, 8(1):1–5
Thamaria, N. (2017). Penilaian Status Gizi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
317
Umboh M. Mayati. T. Gitalia T M. 2018. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Makanan
Bergizi Dengan Status Gizi Pada Anak Di SDN Inpres Karatung 2 Kecamatan
Manganitu
4
DAFTAR
LAMPIRAN
4
Lampiran 1.
Kepada
Kendari di-
Tempat
Nama : Hetrina
NIM : P00313019009
” Untuk kepentingan tersebut, saya mohon kesediaan Murid Sekolah Dasar Negeri 59
informasi yang berkaitan dengan murid Sekolah Dasar Negeri 59 Kendari dirahasiakan
oleh Peneliti.
Kendari, 2023
Peneliti.
4
Lampiran 2.
Nama :
Umur :
Alamat :
: Nama : Hetrina
NIM : P00313019009
Informasi yang di berikan pada peneliti ini tidak akan memberikan dampak dari
sikap apapun pada subyek karena semata mata karena kepentingan peneliti. Saya telah
di beri kesempatan untuk bertanya mengenai perihal hal hal yang belum dimengerti dan
Dengan demikian saya menyatakan dengan sukarela untuk sebagai subyek dalam
penelitian ini.
Kendari, 2023
Responden
4
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
3. Kegiatan ini adalah sepenuhnya untuk kepentingan penelitian dan tidak ada
B. Identitas Responden
1. Kode Responden :
3. Umur Ibu :
4. Pekerjaan ibu :
a. IRT c. PNS
b. Tani d. Wiraswasta
5. Pendidikan
Umur :
4
C. Status Gizi
Berat Badan.................................Kg
Tinggi Badan...............................Cm
Umur Anak..................................Tahun
D. Pengetahuan Ibu
4
E. Pola Makan
0 5 10 15 25 35 50
Karbohidrat
a. Beras
b.Sagu
c.Ubi
d. Tepung
terigu
e.Mie
f. Lainnya
Sumber Protein
a.Daging
b.Ikan
c.Ikan
kering
d.Telur
e.Tempe
f.Tahu
5
g.Lainnya
Sayur-sayuran
a.Kangkung
b.Bayam
c.Kacang panjang
d.Terong
e.Sawi
f.Daunubi
g.Kol
h.Lainnya
Buah-buahan
a.Mangga
b.Pisang
c.jeruk
d.Nenas
e.Lainnya
Lain-lain
a.Bumbu
b.Gula
c.Minyak
5
c.Makanan
Jajanan
Skor konsumsi
pangan
Total skor
konsumsi pangan
5
Lampiran 4. Master Tabel
MASTER TABEL
Master Tabel
Identitas Anak Identitas Orang Tua Status Gizi Pengetahuan Pola akan
No Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan IMT Kategori Nilai Kategori Nilai kategori
1 AFB 12 P SMP WIRASWASTA 9,34 Kurang 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
2 F 11 P SMP WIRASWASTA 20,22 Lebih 80 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
3 M 10 P SARJANA PNS 12,68 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
4 AD 9 L SMP WIRASWASTA 11,11 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
5 AM 9 L SMA PETANI 16,99 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
6 AR 10 L SMA PETANI 16,19 Baik 20 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
7 AG 11 L SMP WIRASWASTA 12,23 Baik 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
8 F 12 L SMP PETANI 17,64 Lebih 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
9 VA 12 L SMA PEDAGANG 10,85 Kurang 40 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
10 MR 11 L SD PETANI 19,52 Lebih 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
11 MMF 11 L SMP PEDAGANG 3,7 Kurang 80 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
12 RP 11 L SMMA PEDAGANG 10,34 Kurang 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
13 RV 11 P SP PEDAGANG 9,78 Kurang 80 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
14 RF 11 L SARJANA PNS 11,15 Baik 30 Kurang ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
15 SL 11 P SMP PETANI 15,19 Baik 20 Kurang ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
16 UV 11 P SMP PETANI 9,1 Kurang 50 Kurang ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
17 RS 12 L SD PETANI 11,9 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
18 RZ 12 L SMA WIRASWASTA 11,77 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
19 AG 10 L SMA PETANI 19,35 Lebih 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
20 ALF 10 L SARJANA PNS 15,74 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
21 ANT 9 P SARJANA PNS 13,04 Baik 80 Cukup < 1.500 Kalori/hari Kurang
22 ANL 10 P SARJANA PNS 18,56 Lebih 50 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
23 AQ 10 P SMP WIRASWASTA 11,17 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
24 AP 10 L SMA WIRASWASTA 9,29 Kurang 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
25 AY 10 P SARJANA PNS 15,74 Baik 80 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
26 AR 10 L SARJANA PNS 16,15 Baik 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
27 FJ 10 L SARJANA PNS 14,2 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
28 FT 9 P SD PEDAGANG 15,27 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
29 HUP 9 P SMP PETANI 17,32 Lebih 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
30 HH 10 L SMP PETANI 16,89 Baik 80 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
31 JS 10 L SMA PETANI 14,81 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
32 KY 9 P SD PEDAGANG 15,56 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
33 LZ 10 L SD PEDAGANG 15,9 Baik 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
34 ARN 10 L SMP PETANI 20,23 Lebih 20 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
35 AND 10 L SMP PETANI 12,13 Baik 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
36 FAS 10 L SD PEDAGANG 14,79 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
37 GS 9 L SD PEDAGANG 12,5 Baik 50 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
38 IAF 10 L SD WIRASWASTA 21,59 Lebih 20 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
39 QS 10 P SARJANA PNS 13,36 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
40 MM 10 P SARJANA PNS 16,11 Baik 60 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
41 MZ 10 L SMA WIRASWASTA 20,22 Lebih 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
42 MF 10 L SARJANA PNS 21,05 Lebih 100 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
43 MS 10 L SARJANA PNS 19,33 Lebih 20 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
44 MFS 11 L SARJANA PNS 16,15 Baik 30 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
45 MRS 10 P SMA WIRASWASTA 16,54 Baik 90 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
46 SB 10 P SMP WIRASWASTA 14,56 Baik 70 Cukup ≥ 1.500 Kalori/hari Cukup
47 UP 11 P SMMP PETANI 16,2 Baik 50 Kurang < 1.500 Kalori/hari Kurang
5
Lampiran 5. Analisis bivariat dan univariat
\Notes
Frequency Table
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Pendidikan
5
Status_Gizi
Pengetahuan
Pola Makan
5
Crosstabs
Pengetahuan * Status_Gizi
Crosstab
Status_Gizi
Kurang Count 4 5 8 17
% within Pengetahuan 23,5% 29,4% 47,1% 100,0%
% of Total 8,5% 10,6% 17,0% 36,2%
Total Count 29 7 11 47
% within Pengetahuan 61,7% 14,9% 23,4% 100,0%
% of Total 61,7% 14,9% 23,4% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Pearson Chi-Square a 2 ,001
16,426
Likelihood Ratio 16,977 2 ,000
N of Valid Cases 47
a.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
a.
b.
5
Pola Makan * Status_Gizi
Crosstab
Status_Gizi
Kurang Count 4 5 4 13
% within Pola Makan 30,8% 38,5% 30,8% 100,0%
% of Total 8,5% 10,6% 8,5% 27,7%
Total Count 29 7 11 47
% within Pola Makan 61,7% 14,9% 23,4% 100,0%
% of Total 61,7% 14,9% 23,4% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Pearson Chi-Square a 2 ,007
9,905
Likelihood Ratio 9,367 2 ,009
N of Valid Cases 47
5
Lampiran 6. Surat izin Penelitian
5
Lampiran 7. Surat telah melakukan penelitian
5
Lampiran 8. Surat Persetujuan Etik Penelitian
6
Lampiran 9. Surat sertifikat Ethical Clearance
6
Lampiran 10. Surat Bebas Pustaka
6
Lampiran 11. Dokumentasi penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN
(a) (b)
6
Pengisian koesioner