Anda di halaman 1dari 31

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN

REMAJA TERHADAP BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS PANTOLOAN

PRPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program


Pendidikan Diploma III Kesehatan Pada Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan

Oleh:

Yovita Febri Stibis


PO7124120044

POLITEHNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-III KEBIDANAN PALU
2023
i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Karya Tulis Ilmiah telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
Poltekkes Kemenkes Palu

Nama : Yovita Febri Stibis


NIM : PO7124120044

Palu, Maret 2023


Pembimbing I

Sri Restu Tempali,S.Kep.,Ns,MSC


NIP.1962

Palu, Maret 2023


Pembimbing II

Mardiani Mangun, SSiT.,MPH


NIP.

Menyetujui
Ketua Prodi D-III Kebidanan Palu

Widya Pani, SKM.,SST.,M.Kes


NIP. 19720107 199102 2001
ii

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Poltekkes Kemenkes Palu pada tanggal

Nama : Yovita Febri Stibis


NIM : PO7124120044

Tim Penguji
Palu,

Niluh Nita Silfia, SST.,M.Keb Penguji 1


NIP.
Palu,

Sri Yanti Kusika,SSiT,M.Kes Penguji 2


NIP.1975 12282001122001

Palu,

Hastuti Usman,SST,M.Keb Penguji 3


NIP.

Mengetahui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Palu
iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................i


LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI...................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
D. Manfaat Penelitian........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
A. Konsep remaja..............................................................................................5
B. Konsep Teori Kehamilan..............................................................................8
C. Kerangka Pikir............................................................................................20
D. Hipotesis Penelitian.....................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................22
A. Jenis Dan Desain Penelitian........................................................................22
B. Tempat Dan Waktu Penelitian....................................................................22
C. Populasi Dan Sampel..................................................................................22
D. Varibel Penelitian Dan Definisi operasional...............................................23
E. Pengumpulan Data......................................................................................25
F. Pengolahan Data.........................................................................................26
G. Analisis Data...............................................................................................26
H. Penyajian data.............................................................................................27
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa adalah masa

remaja. Salah satu cara remaja mencari jati dirinya adalah melalui interaksi

sosial. Pergaulan remaja dapat memiliki efek positif dan negative. Jika

seorang remaja tidak bisa mengatur dirinya sendiri, dapat mengakibatkan

kenakalan remaja. Salah satu dampaknya adalah perilaku seksual yang

menyebabkan kehamilan pada remaja. (Tamalla,Azinar,&Artikel, 2022).

Kehamilan remaja adalah Kehamilan yang terjadi antara usia 10 dan 19

tahun (Chemutai et al.2022). Ini merupakan masalah kesehatan masyarakat

global yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif kesehatan dan

sosial ekonomi bagi ibu dan anak yang belum lahir. Ali, dkk (2022)

Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 16

juta anak perempuan melahirkan setiap tahun di seluruh dunia, termasuk 12

juta anak perempuan antara usia 15 dan 19 tahun dan sekitar 777.000 anak

perempuan di bawah usia 15 tahun melahirkan di negara berkembang.

(Tamalla,Azinar,&Artikel,2022). Salah satu tingkat kehamilan remaja

tertinggi di Afrika sub-Sahara adalah 25% di Uganda. Prevalensi kehamilan

remaja di Afrika Selatan, berkisar antara 2,3 hingga 19,2%, sedangkan Kenya

31%, Ethiopia 20,4%, dan Sudan 31% (Chemutai et al., 2022)

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, 47 dari setiap 100

kehamilan dilakukan oleh wanita berusia antara 15 dan 19 tahun. Di


2

Indonesia, 1 dari 9 anak perempuan menikah. Wanita berusia antara 20 dan

24 tahun yang menikah sebelum berusia 18 tahun Dengan perkiraan total

1.220.900 terjadi pada tahun 2018. Sehingga, Indonesia akan menempati

peringkat 10 negara dengan jumlah pernikahan anak terbanyak di dunia.(Sm

& Putri, 2022)

Kehamilan usia remaja akan menyebabkan komplikasi yang memberi

dampak buruk bagi ibu dan bayi. Komplikasi yang terjadi yaitu eklampsia,

endometritis nifas, dan infeksi sistemik, sedangkan pada bayi lebih

cenderung memiliki berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan infeksi

neonatal (Dubik,Aniteye,Richter,2022). Hasil penelitian Tarsikah, Diba, &

Didiharto (2020) kehamilan remaja dapat meningkatkan resiko pertumbuhan

janin dan kejadian berat badan lahir randah (BBLR) karena Masa remaja

adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan banyak

nutrisi, sehingga kebutuhan gizi ibu akan terbagi dua dengan kebutuhan

janin.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti di wilayah

puskesmas data kehamilan remaja pada tahun 2021 sebanyak 57 (23,8%)

orang dan tahun 2022 sebanyak 51(25,2%) orang.

Menurut penelitian Mezmur, Assefa, & Alemayehu, 2021 bahwa

faktor-faktor kehamilan remaja yaitu usia , tidak bersekolah, tidak memiliki

pendidikan formal, menikah usia dini, perceraian orang tua, mempunyai

saudari perempuan yang memiliki riwayat kehamilan remaja, tidak


3

mengetahui masa subur dalam siklus menstruasi. Hasil penelitian

Determinan et al., (2020) bahwa Remaja yang memiliki Pendidikan rendah

memiliki peluang lebih tinggi untuk terjadi kehamilan remaja Menurut

penelitian Ayuni dkk, (2022) menyebutkan Besarnya pemahaman remaja

merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kehamilan remaja. Remaja

yang kurang mengetahui tentang kesehatan seksual dan reproduksi cenderung

menunjukkan perilaku buruk, seperti seks pranikah, yang dapat menyebabkan

kehamilan remaja, daripada mendorong mereka untuk mencoba perilaku yang

bermanfaat. Dari hasil penelitian Saleh dkk, (2021) bahwa Posisi kerja orang

tua akan berdampak pada bagaimana komunikasi keluarga, karena orang tua

yang bekerja biasanya lebih sulit untuk memperhatikan dan mengembangkan

kontak dengan keluarga lain, termasuk anak-anak, Remaja yang tidak merasa

dicintai oleh orang tuanya lebih cenderung mencari keintiman di tempat lain.

Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kehamilan

Remaja terhada berat badan bayi baru lahir di wilayah puskesmas Bungin

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini

adalah “Bagaimanakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan

remaja terhadap berat badan lahir di wilayah kerja Puskesmas Bungin”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
4

Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan

remaja terhadap pengetahuan berat badan lahir di wilayah kerja

Puskesmas Bungin

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

remaja di wilayah kerja Puskesmas Bungin di tinjau dari usia

menikah,

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

remaja di wilayah kerja Puskesmas Bungin di tinjau dari Pendidikan

c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

remaja di wilayah kerja Puskesmas Bungin di tinjau dari

pengetahuan

d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

remaja di wilayah kerja Puskesmas Bungin di tinjau dari pekerjaan

orang tua

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Wilayah Kerja Puskesmas

Hasil penelitian ini diharpakan dapat memberikan masukan guna

peningkatan mutu pelayanan, pemberian informasi, dan menurunkan

angka kejadian kehamilan remaja

2. Bagi Poltekes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya

dalam memperbanyak referensi dan bahan kepustakaan tentang factor-


5

faktor yang mempengaruhi kehamilan remaja terhadap berat badan lahir

di wilayah kerja Puskesmas Bungin

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman

serta wawasan bagi peneliti dalam pelayanan masyarakat di tempat

berkerja.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep remaja

1. Pengertian remaja

Remaja merupakan peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada

saat kamu memasuki masa remaja terjadi peningkatan hormone seksual

dan ini menyebabkan perubahan besar pada tubuhmu. Pada perempuan

masa ini di mulai 1-2 tahun lebih cepat sekitar 11-12 tahun dan pada laki-

laki sekitar 13-14 tahun

2. Perubahan tumbuh kembang Remaja

Setiap makhluk tumbuh (semakin besar) dan berkembang (semakin

matang) menuju kedewasaan, sejak lahir sampai mati. Selama mengalami

tumbuh kembang dari anak-anak menjadi remaja, kamu mengalami

beberapa perubahan penting.

a. Perubahan bentuk (anatomi tubuh )

1) Pembesaran alat kelamin

2) Pertumuhan rambut di beberapa tempat


6

3) Peningkatan kelenjar minyak dan mudah berjerawat

4) Suara berubah menjadi besar pada anak perempuan, suara berubah

menjadi lembut

5) Pembesaran otot pada remaja laki-laki dan pembesaran pinggul

serta dada bagi perempuan

b. Perubahan faali

Alat kelamin peka dan mudah terangsang. Jika terangsang, alat

kelamin membesae/membengkak dan keluar sperma waktu tidur

(mimpi basah) pada anak laki-lak. Bagi perempuan mereka mengalami

menstruasi pertama (yang menandakan alat reproduksi mereka sudah

mulai berfungsi)

c. Perubahan kejiwaan

1) Keinginantahuan yang tinggi mengenai berbagai hal, termasuk

pada masala-masalah reproduksi

2) Perhatian terhadap masalah seks meningkat

3) Keinginanan untuk mencoba-coba terutama jika didesak

lingkungan

4) Anak laki-laki cenderung menyendiri dan melamun. Untuk

perempuan, mereka cenderung suka ngerumpi

3. Klasifikasi Remaja

a. Masa remaja awal (10-12 tahun)

Pada masa remaja awal anak-anak terpapar pada perubahan tubuh

yang cepat, dan perubahan komposisi tubuh disertai awal pertumbuhan


7

seks sekunder. Karakteristik periode remaja awal ditandai oleh

terjadinya perubahan-perubahan psikologis seperti :

1) Krisis identitas

2) Jiwa yang labil

3) Meningkatnya kemampuan verbal untuk ekspresi diri

4) Pentingnya teman dekat

5) Bekurangnya rasa hormat terhadap orang tua, kadang-kadang

berlaku kasar

6) Menunjukkan kesalahan orangtua

7) Mencari orang lain yang disayang selain orangtua

8) Kecenderungan untuk berlaku kekanak-kanakan

9) Terdapatnya pengaruh teman sebaya (peer group) terhadap hobi

dan cara berpakaian.

b. Masa remaja pertengahan (13-16 tahun)

1) Mengeluh orangtua terlalu ikut campur dalam kehidupannya

2) Sangat memperhatikan penampilan

3) Berusaha untuk mendapat teman baru

4) Tidak atau kurang menghargai pendapat orangtua

5) Sering sedih

6) Mulai menulis buku harian

7) Sangat memperhatikan kelompok main secara selekttif dan

kompetitif

8) Mulai mengalami periode sedih karena ingin lepas dari orangtua.


8

c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)

1) Menampakkan pengungkapan kebebasan diri.

2) Dalam mencari teman sebaya lebih selektif

3) Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya

4) Dapat mewujudkan perasaan cinta

5) Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak

B. Konsep Dasar Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan

janin di dalam Rahim yang mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

permulaan persalinan. Kehamilan merupakan proses bertemunya sperma

dan sel telur(fertilitas) yang biasanya terjadi di ampula tuba sehingga

terjadi konsepsi/pembuahan dan terjadinya penanaman hasil konsepsi

(nidasi/implantasi) di dinding uterus sampai lahirnya janin. Lamanya

kehamilan tidak lebih dari 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300

hari (43 minggu). Kehamilan anatara 28-36 minggu di sebut kehamilan

premature atau kurang bulan. Kehamilan 37-40 minggu di sebut kehamilan

matur atau cukup bulan. Kehamilan dengan usia lebih dari 43 minggu di

sebut postmature. Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester : trimester I yaitu

usia 1-12 minggu, trimester II usia 13-27 minggu, trimester III usia 28-40

minggu.

2. Proses kehamilan
9

Proses kehamilan berawal dari pertemuan antara sel sperma yang

berasal dari laki-laki dan sel ovum matang yang berasal dari wanita yang

kemudian terjadi pembuahan ovum (konsepsi), perlekatan embrio pada

dinding uterus kemudian terjadi pembentukan plasenta implantasi (nidasi).

Sel telur di produksi oleh indung telur atau ovarium wanita, saat terjadi

ovulasi seorang wanita setiap bulannya akan melepaskan satu sel telur

yang sudah matang, yang kemudian di tangkap oleh rumbai-rumbai

(microfilament fimbria) di bawa masuk ke rahim melalui saluran telur

(tuba falopi), sel ini dapat bertahan hidup dalam kurun waktu 12-48 jam

setelah ovulasi. Berbeda dengan pria, hormone pria testis dapat terus

bekerja untuk menghasilkan sperma. Saat melakukan senggama (coitus),

berjuta-juta sel sperma masuk ke dalam rongga saluran telur untuk

mencari sel telur yang akan di buahi dan pada akhirnya hanya satu sel

sperma yang terbaik yang bisa membuahi sel telur

3. Tanda-tanda kehamilan

a. Tanda tidak pasti (persumtif)

Tanda persumtif pada kehamilan merupakan tanda tidak pasti

yang muncul, berupa ada perubahan fisiologis dan mengarah kepada

dugaan hamilyang dirasakan oleh ibu.

1) Amenorea

Amenorea merupakan kondisi dimana seorang wanita tidak

mendapati menstruasi. Amenore ini menjadi salah satu petunjuk

awal kehamilan. Sebagian besar wanita tidak mengalami perdarahan


10

periodic setelah awal kehamilan. namun kondisi amenore atau tidak

menstruasi di periode tertentu belum dapat menjadikan seseorang di

diagnos mengalami kehamilan.

2) Nausea (mual) dan vomiting (muntah)

Terjadi mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan karena

pengaruh hormonal dan peningkatan produksi asam lambung yang

berlebihan. Kondisi muntah yang terjadi terus menerus

menyebabkan adanya penurunan Kesehatan pada ibu hamil yang

disebut hyperemesis gravidarum.

Meskipun Sebagian besar ibu hamil mengalami mual dan

muntah, namun mual dan muntah tidak dapat dijadikan petunjuk

bahwa bahwa adanya kehamilan. karena mual dan muntah dapat

juga disebabkan oleh kondisi, antara lain gangguan

gastroinstestinal, infeksi, stress emosional, kesal dan gangguan

pencernaan

3) Sering miksi (kencing)

Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan

menyebabkan iritabilitas pada kandung kemih dan meningkatnya

sensitifitas dari kandung kemih bagian bawah dan trigone. Seing

buang air kecil bukanlah tanda yang pasti seseorang mengalami

kehamilan, karena factor lain yang dapat menyebabkan seseorang

mengalami kehamilan, karena factor lain yang dapat menyebabkan


11

seseorang mengalami frekuensi berkemih lebih sering yaitu

ketegangan, diabetes, infeksi saluran kemih, atau tumor

4) Payudara memebesar, tegang dan nyeri

Pada awal kehamilan, perubahan dimulai dengan pembesaran

payudara yang ringan, menyebabkan sensasi berat, penuh dan

tegang. Kondisi ini di sebabkan karena pengaruh hormone estrogen

dan progesteron yang memberikan stimulasi ductus dan alveoli

payudara.

Saat kehamilan berlanjut, akan terjadi hiperpigmentasi di

sekitar daerah areola yang semakin lama semakin coklat gelap

akibat pengaruh peningkatan hormone MSH. Selain itu, terjadi pula

pembesaran kelenjar Montgomery yaitu nodul kecil atau kelenjar

sebasea di dalam areola, vena disekitar payudara lebih menonjol dan

terlihat karena adanya peningkatan suplai darah

5) Persepsi Gerakan Janin (Quickening)

Gerakan janin pertama yang dirasakan ibu hamil di sebut

Quickening. Salah satu fungsi dari Gerakan ini adalah untuk

mengingatkan ibu hamil bahwa ia memili janin yang tumbuh di

dalam rahimnya. Quikening sering terjadi antara minggu ke-16

hingg ke-22 kehamilan

6) Kelelahan (fatiguel)

Merasa kelelahan merupakan keluhan umum yang dialami

Sebagian wanita hamil selama trimester pertama. Penyebab


12

kelelahan kemungkinan akibat dari perubahan hormone yang

terjadi selama awal kehamilan. produksi darah pada tubuh wanita

lebih banyak karena Sebagai pembawa nutrisi ke janin

7) Perubahan warna kulit

Ibu hamil mengalami perubahan hormonal yang dapat juga

berpengaruh pada perubahan kulit antara lain adanya strie

gravifidarum, linea nigra dan cloasma

A. Strie gravidarum

Merupakan tanda yang terlihat di perut dan bokong ibu.

Tanda ini disebabkan oleh peningkatan produksi atau kepekaan

terhadap hormone adrenokortikal selama kehamilan.

B. Linea Nigra

Merupakan garis hitam digaris tengan perut antara

unbilikus ke simfisis pubis. Warna garis seiring dengan

bertambahnya usia kehamilan akan semakin gelap

C. Chloasma

Chloasma muncul atau terlihat pada usia kehamilan di atas

enam belas minggu. Chloasma dapat terjadi akibat pengaruh

hormone kortikosteroid plasenta yang memicu melanofor dan

kulit

b. Tanda mungkin kehamilan

Tanda mungkin kehamilan merupakan tanda yang muncul

akibat perubahan-perubahan fisiologis pada seorang wanita


13

merasakan kehamilan dan dapat dilihat dengan pemeriksaan oleh

tenaga Kesehatan. Tanda mungkin kehamilan meliputi :

1) Pembesaran uterus dan abdomen

Pembesaran perut pada usia subur adalah mungkin terjadinya

kehamilan,, terutama jika itu berhubungan dengan

pertumbuhan Rahim yang lambat dan bertahap.

2) Tanda hegar

Tanda hegar merupakan perlunakan pada segmen bawah

Rahim (SBR) atau didaerah isthmus. Tanda ini dapat di

temukan dengan melakukan pemeriksaan dalam oleh petugas

Kesehatan pada kehamilan 6-12 minggu.

3) Tanda goddel

Tanda goddel adalah tanda yang mengindikasikan adanya

kehamila. Hal ini di tandai dengan perlunakan yang signifikan

pada bagian serviks akibat peningkatan vaskularasi.

Vaskularasi ini adalah akibat dari hipertrofi dan pembengkakan

pembuluh darah di bawah Rahim yang sedang tumbuh

4) Tanda chadwick

Tanda chadwick adalah perubahan warna serviks menjadi

ungu kebiruan yang dapat terjadi pada awal kehamilan.

perubahan warna kebiruan atau keunguan gelap pada jaringan

vulva, vagina, atau leher Rahim, di sebabkan oleh peningkatan

aliran darah vena (dari vena) ke daerah tersebut.


14

5) Tanda Piscaseck

Tampak pemebsaran uterus yang tidak simetris (bentuk

uterus asimetris) di sebut sebagai tanda Piscaseck. Hal ini dapat

terjadi karena tempat implantasi embrio biasanya akan tumbuh

lebih cepat. Sehingga uterus tampak menonjol di salah satu sisi

dan bagian lainnnya tampak kosong.

6) Braxton Hicks

Kontraksi Braxton Hicks adalah kontraksi normal, tidak teratur,

tidak menyakitkan yang meningakatkan aliran darah uterus.

Kontraksi yang terjadi merupakan kontraksi kecil dan dapat

muncul apabila dilakukan rangsangan.

7) Ballotement

Ballottement dapat dirasakan Ketika pemeriksa mendorong

dinding Rahim saat pemeriksaan abdomen, kemudian terasa

janin bergerak memantul dalam cairan ketuban dan terasa di

jari-jari pemeriksa

8) HCG test (pregnancy test)

Pregnancy test dilakukan untuk mengetahui kadar HCG

didalam darah yang di produksi oleh sinsiotrofoblast selama

masa kehamilan.

b. Tanda pasti kehamilan


15

Tanda pasti kehamilan merupakan diagnosis keamilan,

dimana tanda ini tidak terdapat pada kondisi lain kecuali di

kehamilan

1) Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

Bagian-bagian dapat terlihat melalui pemeriksaan USG

oleh pemeriksa. USG dapat dilakukan untuk memastikan

kehamilan sejak awal kehamilan

2) Denyut Jantung Janin (DJJ)

DJJ dapat didengar pada saat pemeriksaan merupakan

tanda pasti hamil

3) Gerakan janin yang dapat di raba/dilihat

Pada usia kehamilan 18-20 minggu pemeriksa sudah

mulai merasakan Gerakan dan bagian-bagian janin melalui

pemeriksaan palpasi dan abdomen

4. Kehamilan Usia remaja

Kehamilan usia muda adalah kehamilan yang terjadi pada wanita

usia 14-20 tahun baik pada remaja yang menikah maupun yang belum

menikah, kehamilan usia usia muda memberikan risiko yang sangat tinggi

terhadap kematian ibu dan bayi, 2 hal ini dikarenakan kehamilan pada usia

muda bisa menyebabkan terjadinya perdarahan pada saat hamil yang

berisiko terhadap kematian ibu.

Kehamilan remaja adalah masalah berat yang dapat berdampak

pada kehidupan remaja. Kehamilan di usia muda tidak hanya


16

mempengaruhi ibu tetapi juga anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang

masih berusia remaja.(Aminatussyadiah, Fitriana, Wardani, & Rohmah,

2020)

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia di

bawah 20 tahun, baik pada remaja yang menikah maupun yang belum

menikah.

Masalah kehamilan yang dialami ketika remaja dipengaruhi oleh

banyak faktor, diantaranya :

a) Hubungan seksual pada masa subur

Penyebab terjadinya kehamilan yaitu berhubungan seksual saat

masa subur. Kehamilan tidak berkaitan dengan frekuensi berhubungan

atau faktor orgasme karena setiap remaja yang melakukan hubungan

seksual pada masa subur akan berpotensi hamil.

b) Renggangnya hubungan antara orangtua dan remaja

Remaja dan orangtua yang tidak memiliki kedekatan secara

emosinal akan sulit mengungkapkan permasalahannya, apalagi terkait

seksualitas mereka. Remaja cenderung merasa malu bahkan takut

menanyakan hal-hal terkait seksualitas kepada orangtua.

c) Interaksi yang kurang di tengah-tengah keluarga

Interaksi yang kurang antara remaja dan orangtua dapat pula

menjadi penyebab remaja hamil di luar nikah. Ketika remaja, banyak

permasalahan yang muncul khususnya terkait seksualitas yang

seharusnya orangtua bisa menjelaskan dan mendampingi remaja


17

sehingga tidak berada dalam kebingungan dan mencari pelarian di luar

rumah. Informasi mengenai seksualitas yang keliru justru akan

mendorong remaja untuk mengekplorasi sensualitasnya. Sebab dari itu

banyaknya kejadian remaja putri yang hamil diluar nikah dikarenakan

orangtua sibuk dengan pekerjaannya dan megabaikan pendidikan

seksual bagi anak-anak mereka

5. Faktor Kehamilan Remaja

1. Usia Menikah

Masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa di

sebut masa remaja. Ketika seorang remaja hamil pada usia <20 tahun,

ovarium, mulai berfungsi akibat pengaruh dari hormone gonadotropin

sehingga organ-organ tubuhnya mengalami zat-zat penting untuk

proses pematangan dan harus ditunjang dengan asupan makanan dan

zat-zat penting lainnya. Ketika seorang wanita hamil setelah

menginjak usia <20 tahun, biasanya ia membutuhkan nutrisi

tambahan untuk mendukung perkembangan janin dan pertumbuhan

fisik remaja, serta persiapan psikologis untuk menyambut kehamilan

tersebut.

Persalinan berisiko tinggi meliputi kehamilan pertama dan

kelahiran primipara pada ibu di bawah usia 20 tahun. Karena usia ibu

masih dalam masa pertumbuhan, ibu hamil di bawah usia 20 tahun

membutuhkan nutrisi tambahan. Pemenuhan nutrisi bagi ibu dan janin

selama kehamilan tetap harus diperhatikan, yang membutuhkan


18

persiapan mental yang optimal. Hal ini dapat mengakibatkan lahirnya

anak BBLR. (Widyastuti & Azinar,2021)

2. Pendidikan

Pendidikan tamatan Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah,

Pendidikan Menengah Atas dan Pendidikan Tinggi, dari tingkat

pendidikan diatas sangat berhubungan dengan hamil diusia muda,

semakin rendah pendidikan remaja maka akan semakin beresiko

mengalami kehamilan pada usia muda. Hasi penelitian ini sejalan

dengan ibu hamil usia muda sebagian besar memiiki tingkat

pendidikan yang rendah. Pendidikan merupakan faktor yang penting

dalam perkembangan remaja. Pendidikan adaah suatu usaha untuk

mengembangan kepribadian dan kemampuan didaam dan diluar

sekolah dan berlangsung seumur hidup. Makin tinggi tingkat

pendidikan seseorang, makin mudah menentukan dan menerima

informasi. Semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak

pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Sebaiknya,

pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan

3. Pengetahuan

Pengetahuan yaitu hasil tahu, serta terjadi sesudah orang

mengerjakan penginderaan pada suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melewati panca indra manusia yaitu indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, raba serta raba. Melalui mata dan telinga


19

sebagaian besar manusia memperoleh pengetahuan. Pengetahuan

ataupun kognitif yaitu domain dimana sangat penting untuk

terbentuknya perilaku yang didasari penfetahuan akan lebih langgeng

ketimbang perilaku yang tidak didasari pengetahuan.

a. Tahu (know): yaitu sebagai recall (memanggil) memori yang

sudah ada sebelumnya setelah selesai mengamati sesuatu.

b. Mamahami (comprehension): yaitu memahami suatu objek tidak

hanya sekedar tahu tentang objek ytersebut tetapi juga harus bisa

menginterprestasikan dengan benar perihal objek yang telah

diketahui tersebut.

c. Aplikasi (application): apabila orang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan prinsip yang diketahui tersebut

pada situasi yang lain.

d. Analisis (analysis): yaitu kemampuan seseorang agar dapat

menjabarkan dan atau memisahkan, lalu mencari hubungan antara

komponen-komponen yang ada dalam suatu masalah yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang apabila telah

sampai pada tingkat analisis yaitu apabila orang itu sudah bisa

membedakan, atau memisahkan, mengkelompokkan serta

membuat diagram.

e. Sintesis (syntesis): sintesis menunjukkkan kemampuan seseorang

untuk merangkum atau meletakkkan dalam satu hubungan yang

logis dari komponen-komponen pengetauan yang dimiliki.


20

f. Evaluasi (evaluation): evaluasi berkaitan dengan kemampuan

seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap

objek tertentu.

4. Pekerjaan orang tua

Bekerja adalah melakukan suatu pekerjaan dan menerima upah atas

hasil kerjanya

C. Kerangka Pikir

Varibel dependen variabel indenpenden

1. Usia menikah
11-15 tahun
16-19 tahun
2. Pendidikan
Pendidikan dasar
Pendidikan menengah
Pendidikan atas Berat badan Lahir
3. Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
4. Pekerjaan orang tua
Bekerja
Tidal bekerja

D. Hipotesis Penelitian

a. Ada hubungan antara usia pada kehamilan remaja terhadap berat badan

lahir di wilayah kerja puskesmas bungin


21

b. Ada hubungan antara pendidikan pada kehamilan remaja terhadap berat

badan lahir di wilayah kerja puskesmas bungin

c. Ada hubungan antara pengetahuan pada kehamilan remaja pada berat

badan lahir di wilayah kerja puskesmas bungin

d. Ada hubungan antara pekerjaan orang tua pada kehamilan remaja terhadap

berat badan lahir di wilayah kerja puskesmas bungin

e. Ada hubungan antara usia menikah pada kehamilan remaja terhadap berat

badan lahir di wilayah kerja puskesmas bungin

f. Ada hubungan antara faktor-faktor kehamilan remaja terhadap berat badan

lahir di di wilayah kerja puskesmas bungin


22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional

yaitu peneliti hanya melakukan pengamatan langsung terhadap variabel yang

diteliti tanpa memberikan perlakuan. Melalui pendekatan Cross sectional

yaitu suatu penelitian yang menggunakan dinamika kolerasi antara faktor-

faktor risiko diamana semua pengukuran variabel

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bungin

Kabupaten Banggai Laut

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dalam jangka waktu bulan April - Mei 2023.

C. Populasi Dan Sampel


23

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek

atau objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Adiputra et al., 2021). sehingga Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh jumlah ibu beesalin pada usia kurang dari 20 tahun di

wilayah kerja PKM Bungin tahun 2021 s.d 2022

2. Sampel

Sampel adalah sebagain anggota populasi yang diambil dengan

menggunakan teknik pengambilan sampling (Ahyar, Maret, Andriani,

Sukmana, & Mada, 2020). Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu

bersalin pada usia kurang dari 20 tahun yang berada di wilayah kerja

puskesmas Bungin dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan

total sampling di mana seluruh populasi menjadi sampel yaitu sebanyak

responden

D. Varibel Penelitian Dan Definisi operasional

1. Variable Penelitian

Variable penelitian adalah nilai yang berbeda dan bervariasi antara

satu objek/ kategori dengan obyek/ kategori yang lain, nilai tersebut

dapat dinyatakan dalam satu ukuran atau dapat diukur (Adiputra et al.,

2021). Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan di teliti,

yaitu variabel independent atau variabel bebas yang terdiri dari usia
24

menikah, Pendidikan, pengetahuan, dan pekerjaan orang tua, sedangkan

variabel dependen atau terikat adalah berat badan lahir.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada

karakteristik yang dapat di observasi dari apa yang sedang didefinisikan

a. Usia menikah

Usia menikah adalah semua ibu hamil yang melahirkan di bawa usia

reproduksi sehat.

Cara ukur : mencatat rekam medik

Alat ukur : format pengambilan data

Skala ukur : Nominal

Hasil ukur : usia menikah 13-15 tahun

usia menikah 16-19 tahun

b. Pendidikan

Pendidikan adalah Pendidikan tertinggi yang telah ditempuh

responden

Cara ukur : mencatat rekam medik

Alat ukur : format pengambilan data

Skala ukur : ordinal

Hasil ukur : pendidikan dasar

Pendidikan menengah

Pendidikan tinggi

c. Pengetahuan
25

Merupakan kemampuan responden untuk menjawab kuesioner

pengetahuan tentang kehamilan remaja

Cara ukur : kuesioner

Alat ukur : kuesioner

Skala ukur : ordinal

Hasil ukur : Baik : hasil persentase 76%- 100%.

Cukup : hasil persentase 56%- 75%.

Kurang : hasil persentase <56%.

d. Pekerjaan orang tua

Kegiatan yang dilakukan setiap hari oleh responden dan

mendapatkan upah dari pekerjaanya

Cara ukur : mencatat rekam medik

Alat ukur : format pengambilan data

Skala ukur : Nominal

Hasil ukur : Bekerja

Tidak bekerja

E. Pengumpulan Data

Jenis data yang di kumpulkan menggunakan data primer dan data sekunder

a. Data primer
26

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Ahyar et al 2020). Dalam penelitian ini data

primer langsung di dapatkan dari responden dengan menggunakan

kuesioner yang dibuat oleh peneliti,

e. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen (Ahyar et al 2020). Data sekunder dalam penelitian

ini adalah Data yang diperoleh dari catatan atau laporan tahunan

Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Puskesmas Bungin

F. Pengolahan Data

Pada setiap penelitian pengolahan data pada dasarnya merupakan data

ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan

rumus median sehingga memperoleh informasi diperlukan. Data yang telah

terkumpul kemudin diolah (editing, coding, entry dan tabulating data,

describing tabulating).

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan, kejelasan makna jawaban,

konsistensi maupun kesalahan antar jawaban pada koesioner.

2. Coding, yaitu merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

3. Entry, memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer


27

4. Tabulating, yaitu mengelompokan data sesuai variabel yang diteliti

guna memudahkan analisis data.

5. Deskribing tabulating, yaitu menyusun data atau menerangkan data

yang sudah dikumpulkan

G. Analisis Data

1. Analisa univariat

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis

Univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari

hasil penelitian. Penyajian data univariat berupa distribusi frekuensi

masing-masing variabel penelitian yang meliputi variabel independen

(usia menikah, Pendidikan, pengetahuan, pekerjaan orang tua) dan

variabel dependen yaitu berat badan lahir.

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis statistik yang dilakukan untuk

menguji hipotesis antara dua variabel, untuk memperoleh jawaban

apakah kedua variabel tersebut ada hubungan, berkorelasi, ada

perbedaan, ada pengaruh dan sebagainya sesuai dengan hipotesis yang

telah dirumuskan

H. Penyajian data

Data di sajikan dalam bentuk narasi dan tabel

Anda mungkin juga menyukai