Proposal
Oleh
Rahayu Musody
NIM : PO0224218023
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes
Kemenkes Palu.
Nurfatimah, SKM.,M.Kes
Nip. 198809082012122001
Menyetujui
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Penguji I,
Penguji 2,
Penguji 3,
Menyetujui
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................5
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sampai dengan usia 28 hari. Dalam masa tersebut terjadi perubahan yang
bergantung pada ibu menjadi di luar rahim yang harus hidup secara
mandiri. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua
sistem. Bayi yang berusia kurang dari satu bulan memiliki resiko
hidup.
region wilayah Afrika 52 per 1000 kelahiran hidup, enam kali lebih tinggi
dari pada di region wilayah Eropa 8 per 1000 kelahiran hidup (World
Neonatus mencapai 15 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2019 jumlah
1
2
terjadi pada usia 29 hari – 11 bulan dan 10% (2.927 kematian) terjadi pada
angka kematian bayi baru lahir sebesar 547 dari jumlah kelahiran 52.622.
Dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 jumlah angka kematian bayi
baru lahir sebesar 625 dari jumlah kelahiran 53.521. Sedangkan pada
tahun 2019 mengalami penurunan angka kematian bayi sebanyak 394 dari
Neonatus pertama (KN1) pada tahun 2019 sebesar 94,9% lebih kecil dari
pada tahun 2018 yaitu sebesar 97,4% namun capaian ini telah memenuhi
3
100%, yaitu Jambi, Dki Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Bali (Kemenkes
RI, 2019).
Poso, 2019).
tahun 2018 KN1 sebesar 56% dari target 100% dan KN lengkap 97% dari
target 100%. Kemudian pada tahun 2019 KN1 menjadi 81% dari target
100% dan KN lengkap 81% dari target 100% (Puskesmas Mapane, 2019).
4
B. Rumusan Masalah
Kabupaten Poso”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Poso.
Kabupaten Poso
D. Manfaat Penelitian
“X”
3. Bagi Penulis.
5. Bagi Klien
(SOP)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Neonatus
Neonatus adalah usia bayi sejak lahir hingga bulan pertama kelahiran.
2. Ciri-ciri Neonatus
Bayi baru lahir normal mempunyai ciri-ciri berat badan lahir 2500-
Bayi baru lahir normal memiliki panjang badan 48-52 cm, lingkar
dada 30-38 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi denyut jantung
rambut kepala tumbuh sempurna, kuku agak panjang dan lemas, nilai
6
7
organ genitalia pada bayi laki-laki testis sudah berada pada skrotum
Dewi, 2010)
3. Fisiologi Neonatus
a. Sistem pernafasan
penekanan yang tinggi pada toraksnya, dan tekanan ini akan hilang
bayi mulai bernapas untuk pertama kali. Tekanan intra toraks yang
beberapa kali napas pertama, udara dari luar mulai mengisi jalan
b. Sirkulasi darah
Aliran darah dari plasenta berhenti pada saat tali pusat di klem.
malah mengalir melalui lubang antara atrium kanan dan kiri, yang
tali pusat di klem, sistem bertekanan rendah yang ada pada unit
sendiri.
c. Termoregulasi
setelah bayi lahir, bayi berada di tempat yang suhunya lebih rendah
d. System pencernaan
banyak.
Setelah bayi lahir, berat badan bayi akan menurun karena bayi
berat badan bayi yang cepat terjadi sampai bayi berusia 2 tahun,
tinggi.
Sel darah merah bayi baru lahir memiliki usia yang sangat
ikterus fisiologis yang terlihat pada bayi baru lahir. Oleh sebab
Jumlah sel darah putih rata-rata pada bayi baru lahir adalah
lanjut dapat terjadi pada bayi baru lahir normal selama 24 jam
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matur pada setiap
neonatus atau bayi baru lahir rentan terhadap berbagai infeksi dan
juga tersedia pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu bayi
contohnya :
mukosa
lambung.
pasif terhadap virus dan bakteri yang pernah dihadapi ibu. Janin
itu bayi baru lahir juga belum dapat mempertahankan air secara
yang tercermin dari berat jenis urin 1,0004 dan osmolitas urin yang
rendah .semua keterbatasan ginjal ini lebih buruk pada bayi kurang
bulan.
14
(37 minggu).
2) Neonatus cukup bulan (term infant) : 259 sampai 294 hari (37-
42 minggu)
pertumbuhan janin.
janin.
15
5. Kebutuhan Neonatus
a. Kebutuhan Nutrisi
pada ASI.
b. Defekasi
fases yang berwarna cokelat gelap seperti pasta atau padat. Bayi
dua. Apabila bayi tidak defekasi selama lebih dari 2 hari, segera
c. Berkemih
meningkat.
d. Tidur
e. Perawatan kulit
alat yang di gunakan oleh bayi selalu dalam keadaan bersih dan
kering
17
f. Keamanan bayi
apapun ke mulut bayi selain ASI karena bayi dapat tersedak dan
tali pusat terkena urin atau fases harus segera di cuci dengan air
a. BBLR bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram
d. Ikterus patologis
f. Kejang
g. Hipotermia
18
h. Hipertermia
i. Hipoglikemia
j. Tetanus neonatorum
7. Kunjungan Neonatus
3) Cegah infeksi
hari ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir. Periksa ada atau
9. ASI Eksklusif
makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan. Yang dimaksud
ASI Eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya
diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,
jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, dan bubur nasi (Fatriani,
2015).
20
alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200
a. Jenis-jenis ASI
1) Kolostrum
2) Susu Transisi
3) Susu Matur
habis.
ginjal.
sudah kenyang.
1) Bayi minum ASI (Air Susu Ibu) tiap 2-3 jam atau dalam 24
pertama
3) Bayi akan buang air kecil (BAK) setidaknya 6-8 kali sehari
Ibu(ASI).
23
habis.
a. Refleks Rooting
Refleks ini muncul saat jari ibu menyentuh pipi bayi, maka bayi
akan mencari kearah jari tersebut. Refleks ini berguna ketika bayi
b. Refleks Sucking
Estiwidani, 2016)
c. Refleks Swallowing
d. Refleks Moro
semakin erat. Refleks ini akan hilang pada 2-3 bulan. Apabila
g. Refleks Babinski
telapak kaki, ibu jari kaki akan bergerak ke atas dan jari-jari lain
bulan.
26
B. Kewenangan Bidan
huruf b diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak
prasekolah.
prasekolah; dan
pemberian tanda identitas diri, dan merujuk kasus yang tidak dapat
atau povidon iodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih
dan kering
kepada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir, ASI
acuan Dr. Weed berdasarkan rencana (SOAP) yang telah dibuat oleh
dokter tersebut.
asuhan yang sudah dibuat tersebut. Ini menjadi sangat penting dalam
akurat.
pentingnya aspek legal ini, catatan SOAP yang benar dan berkualitas harus
agar mereka terbiasa dengan pencatatan asuhan klinis pasien yang benar.
catatan ini harus sesuai dengan ilmu sumber, yaitu pengertian catatan
lembar catatan SOAP. Jadi, kata plan (p) tidak boleh diartikan
yang akan diberikan kepada pasien (atau klien) oleh seorang praktisi
bidan. Jadi, SOAP dibuat oleh bidan sebagai lembar rencana untuk
data aktual (S dan O) yang disimpulkan dalam A untuk ditulis secara ideal
a. Subjektif (S)
tidak berpikir fokus dan hal ini tentunya akan merugikan mahasiswa
itu sendiri ketika suatu hari nanti mereka telah menjadi praktisi bidan.
b. Objective (0)
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Selain itu, data “o” juga
atau radiologi. Data “o”digali dari pengembangan data “S” oleh sebab
(Hb, urine protein, urine reduksi). Namun, bidan boleh mencatat hasil
c. Assessment (A)
yang tertuang dalam plan atau rencana asuhan yang akan diberikan.
d. Plan (P)
tahap ini.
3. Lembar Implementasi
lembar rencana ideal dari asuhan kebidanan yang akan diberikan kepada
33
a) Subjektif
mengisap kuat.
b) Objektif
c) Assessment
d) Plan
b) Subjektif
mengisap kuat.
c) Objektif
d) Assessment
e) Plan
b) Subjektif
mengisap kuat.
c) Objekktif
d) Assessment
e) Plan
bulan
2. Bayi baru lahir dari ibu yang bukan ODP, PDP atau terkonfirmasi
3. Bayi baru lahir dari ibu ODP, PDP atau terkonfirmasi COVID-19:
4. Bayi lahir dari ibu hamil HbsAg reaktif dan COVID-19 terkonfirmasi
24 jam).
5. Bayi baru lahir dari ibu dengan HIV mendapatkan ARV profilaksis,
6. Bayi lahir dari ibu yang menderita sifilis dilakukan pemberian injeksi
7. Bayi lahir dari Ibu ODP dapat dilakukan perawatan rawat gabung di
a. Bayi lahir dari Ibu ODP dapat menyusu langsung dari ibu dengan
diperhatikan.
pasien lainnya.
negatif.
10. Pada bayi yang lahir dari Ibu ODP tidak perlu dilakukan tes swab,
lahir.
11. Setelah 24 jam, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan,
setelah lahir;
14. Ibu diberikan KIE terhadap perawatan bayi baru lahir termasuk ASI
ekslusif dan tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir (sesuai yang
Sakit.
2020).
41
1. Kerangka Teori
Fisiologi Neonatus
Asuhan Kebidanan
Neonatus
Kebutuhan
Neonatus
Kunjungan
Neonatus
KN 1 : KN 2 : KN 3 :
6-48 JAM 3-7 HARI 8-28 HARI
2. Kerangka Konsep
Asuhan Kebidanan
Neonatus
Subjektif
Pendokumentasian Objektif Kesehatan
menggunakan SOAP Assesment Bayi
Plan
METODE PENELITIAN
Jenis dan rancangan penelitian ini adalah metode pendekatan studi kasus
Poso dan waktu Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2021
D. Definisi Operasional
43
44
jam- 28 hari.
sebagai berikut :
1. Data primer
a. Wawancara
b. Observasi
neonatus
45
c. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Askultasi
bayi
d. Dokumentasi
2. Data sekunder
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau pihak lain.
orang tua
13) Memberikan ibu keadaan nneonatus saat ini, rencana asuhan yang
1. Perpanjangan pengamatan
kembali dengan menggunakan sumber data yang sudah ada atau yang
baru.
3. Triagulasi
1. Teori Induksi.
2. Reduksi data.
2018).
48
Secara umum alat dan bahan adalah zat, obat, alat dan suplai yang
1. Alat dan dan bahan yang digunakan untuk melakukan observasi dan
yaitu ;
a. Penutup kepala
b. Masker medis
c. Face shield
d. Handscoen
e. Baju kerja
f. Sepatu
49
I. Etika penelitian
secara sadar, bebas dari paksaan untuk berpastisipasi atau tidak nya
Direktorat Kesehatan Keluarga. (2020). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan
Bayi Baru Lahir Di Era Pandemi Covid-19. In Kementrian Kesehatan RI (pp.
9–12). http://www.kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Pedoman bagi Ibu
Hamil, Bersalin, Nifas dan BBL di Era Pandemi COVID 19.pdf
Effendy. (2012). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Vol. 1, Issue 2).
Nanny Lia Dewi, V. (2010). asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Salemba
Medika.
50
51
http://www.elsevier.com/locate/scp