Proposal Penelitian
Oleh
Magfira A. Dg Manasse
NIM P07124322021
2023
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim Pembimbing Poltekkes Kemenkes
Palu Jurusan Kebidanan Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Palu.
Yuli Admasari,M.Tr.Keb
NIP. 19880727 202012 2007
Palu, 2020
Pembimbing II
Hadriani, SST.,M.Keb
NIP. 19760727 200312 2001
Mengetahui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Palu
Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Sc
NIP. 19650324 198803 2001
i
LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui Tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu.
Palu, 2020
Penguji I
Sarliana, M.Tr.Keb
NIP: 19900805 202012 2001
Palu, 2020
Penguji II
Palu, 2020
Penguji III
Olkamien J.Langulo.S.Kep.,Ns.,M.Sc
NIP: 19690404 199303 2001
Menyetujui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Palu
Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Sc
NIP. 19650324 198803 2001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJAUN PEMBIMBING............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI......................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................ 6
C. Tujuan.................................................................................................. 6
D. Manfaat................................................................................................ 7
BAB II TINJlAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kekuragan Energi Krinik (KEK).................................. 8
B. Konsep Dasar Bayi Barat Lahir Rendah (BBLR)................................. 14
C. Konsep Dasar Hubungan KEK Dengan BBLR.................................... 21
D. Kerangka Teori Penelitian.................................................................... 23
E. Kerangka Konsep Penelitian................................................................. 24
F. Hipotesis Penelitian............................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................... 26
C. Populasi dan Sampel............................................................................. 26
D. Variable Penelitian dan Defenisi Operasional ..................................... 27
E. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 29
F. Alur Penelitian...................................................................................... 29
G. Teknik Pengelola Data.......................................................................... 31
H. Teknik Analisis Data............................................................................. 32
I. Penyajian Data...................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kematian ibu dan anak secara tidak langsung masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang utama. Angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) serta Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) yang tinggi
ditentukan oleh status gizi ibu hamil. Ibu hamil merupakan kelompok yang
dampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi
seimbangan asupan energi dan protein. Ibu hamil beresiko mengalami KEK
jika memiliki Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm (Wahyuni, Rohani dan
Ayu, 2022).
KEK pada kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi
berkaitan dengan kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita gizi
kurang seperti kurang energi kronik mempunyai resiko kesakitan yang lebih
besar oleh karena itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari sehingga ibu
177 kematian per 100 ribu kelahiran. Jurnal kesehatan reproduksi mengenai
dengan AKI rendah dan tinggi. Penyebab tak langsung kematian ibu antara
lain anemia, kurang energy kronik dan “4 T” terlalu muda, terlalu tua, terlalu
dan protein), sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal
sempurna. Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu
pada masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
tertinggi di dunia terkait angka kejadian BBLR, yaitu sebesar lebih dari 15,5%
dari kelahiran bayi setiap tahunnya (Ningsih, Damayanti dan Suciaty, 2022)
2
Profil Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2021
menujukkan bahwa terdapat 7 provinsi presentase ibu hamil KEK nya masih
yang diharapkan. Presentase ibu hamil KEK tertinggi adalah Papua Barat
40%, Nusa Tenggara Timur 25,1%, dan Papua 24,7%. Provinsi Sulawesi
Tengah sendiri masuk dalam urutan ke 7 dengan presentase ibu hamil KEK
tahun 2021 jumlah sasaran ibu hamil di Kota Palu sebanyak 7.818. Kasus ibu
hamil yang kekurangan energi kronik (KEK) terdapat 1.264 atau sebesar
12,5%. Sedangkan untuk kasus BBLR terdapat 194 atau 2,64% (Dinas
Kota Palu terdiri atas 4 kecamatan yaitu palu barat, palu timur, palu
dengan jumlah ibu hamil terbanyak. Puskesmas yang memiliki ibu hamil
dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm atau KEK yang paling banyak
3
Berdasarkan studi pendahuluan pengambilan data awal yang dilakukan
oleh peneliti di Puskesmas didapatkan data pada tahun 2022 yaitu Puskesmas
Talise di dapatkan data ibu hamil KEK sebanyak 204 kasus, Puskesmas
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah yaitu sebanyak 12 orang
(70,6%), sedangkan bayi yang lahir dengan berat badan normal sebanyak 5
orang (29,4%). Jumlah ibu yang tidak KEK sebanyak 43 orang yang sebagian
besar melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal sebanyak 25 orang
(58,1%) dan 18 orang (41,9%) melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah. Setelah dilakukan uji chi square, didapatkan hasil p=0,045 (p-value <
0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara KEK dengan kejadian
4
mengalami kejadian BBLR sebanyak 20 orang (64,5%). Berdasarkan hasil uji
statistik Chi Square, diketahui bahwa nilai P sebesar 0,000 lebih kecil dari
Ibu hamil dengan status gizi buruk atau KEK cenderung melahirkan
bayi berat lahur rendah (BBLR). Status gizi pada ibu selama hamil berengaruh
gizi mempunyai resiko 5,5 kali lebih besar mengalami BBLR dibandingkan
dengan perempuan dengan kecukupan status gizi. Status gizi pada ibu hamil
sangat penting karena jika terjadi kekurangan gizi pada simpanan nutrisi ibu
hamil maka simpanan tersebut tidak akan cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin dan ibu. Pada kondisi ini dikhawatirkan plasenta tidak
kemampuan untuk mensuplai gizi yang cukup untuk kebutuhan bayi yang
dilahirkan, abortus atau lahir mati, lahir premature atau bayi dengan BBLR.
Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Kota
2023.
5
B. Rumusan Masalah
Kronik (KEK) Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di wilayah
C. Tujuan Penelitian
1. Umum
kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di wilayah kerja Puskesmas Kota
Palu.
2. Khusus
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
3. Bagi Peneliti
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ditandai dengan kurangnya ukuran lingkar lengan atas (LILA) yakni <
(KEK)
a. Pola Makan
8
Jika berlangsung lama akan meningkatkan resiko terjadinya
2020).
b. Riwayat Pendidikan
c. Pendapatan Keluarga
hamil dan keperluan janin akan diambil dari cadangan ibu karena
kebutuhan ibu saat hamil tidak terpenuhi, hal ini berpengaruh pada
9
penghasilan keluarga membatasi kesanggupan keluarga untuk
d. Pengetahuan Ibu
yang dipilih, saat ibu memasuki msa ngidam dan merasakan mual
2018).
e. Umur
kelahiran bayi, umur ibu yang muda yakni < 20 tahun memerlukan
melemah. Umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan ibu
10
f. Paritas
g. Penyakit Infeksi
Alat yang digunakan untuk pengukuran LiLA adalah suatu pita pengukur
yang terbuat dari “Fiberglass” atau jenis kertas yang berlapis plastik.
11
Pengukuran LiLA dilakukan melalui urutan yang telah di tetapkan.
kiri (kecuali orang kidal diukur lengan kanan). Lengan harus dalam
posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang
dan kencang. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak
dkk, 2016).
12
asupan yang cukup dari ibu untuk membantu pembentukan dan
bayi yang dilahirkan akan mengalami berat bayi lahir rendah (BBLR)
b. Anemia
dibandingkan ibu hamil yang tidak KEK karena pola konsumsi dan
daya serap makanan pada ibu hamil yang mengalami KEK tidak
c. Stunting
saat hamil dengan ukuran LILA yang < 23,5 yakni kekurangan energi
kronik (KEK), status gizi ibu saat hamil menentukan kelahiran bayi.
Bila status gizi ibu sebelum dan saat hamil baik maka akan melahirkan
bayi yang sehat, cukup bulan dan berat badan yang normal begitu pula
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang akan
berdampak pada kejadian stunting. Dengan kata lain status gizi ibu
13
B. Konsep Dasar Tentang BBLR
Bayi berat lahir rendah merupakan kondisi bayi baru lahir dengan
berat badan kurang dari 2.500 gram tanpa melihat periode waktu bayi
berada dalam rahim (usia gestasi). Istilah premature baby telah mengalami
perubahan menjadi low birth weight baby (bayi dengan berat lahir rendah)
sejak tahun 1961 dikarenakan bayi dengan berat kurang dari 2.500 gram
tidak seluruhnya lahir pada usia kehamilan < 37 minggu (Pinontoan &
Tombokan, 2015).
Menurut Kemenkes (2014) BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2.500 gram yang ditimbang pada 24 jam pertama
setelah kelahiran. BBLR dapat terjadi pada usia kehamilan kurang bulan
2. Klasifikasi BBLR
badan, yaitu:
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR): bayi dengan berat badan 1.500
14
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR): bayi dengan berat badan
c. Bayi berat lahir extrem rendah (BBLER): bayi dengan berat badan
berikut:
ini disebut bayi lahir tidak cukup bulan untuk usia kehamilan
(Annisa, 2023)
(Annisa, 2023)
a. Faktor Ibu
1) Usia Ibu
15
tahun beresiko melahirkan bayi prematur karena memiliki
2) Paritas
kejadian BBLR dan bayi lahir mati, hal tersebut terjadi karena
16
terganggu yang akhirnya dapat mengakibatkan BBLR
(Manuaba, 2013)
3) Anemia
< 11, 0 g/dl, < 10,5 g/dl di trimester ke dua, dan 11,0 g/dl di
(Manuaba, 2013)
17
4) Perawatan Antental
Larasati, 2018).
18
Jarak Kelahiran Jarak kehamilan yang sangat pendek
4. Faktor Plasenta
Lepasnya sebagian plasenta dari perlekatannya atau posisi tali pusat yang
tidak sesuai dengan lokasi pembuluh darah yang ada di plasenta dapat
ke janin Hal ini dapat juga menjadi potensi terjadinya BBLR (Irawati,
2020).
5. Faktor Janin
19
gram, karena pembagian darah pada placenta untuk kedua janin tidak
sama. Regangan pada uterus yang berlebihan kehamilan ganda salah satu
penyakit defisiensi lain, sehingga sering lahir bayi yang kecil (Irawati,
2020)
6. Faktor Lingkungan
a. Tempat Tinggal
b. Social Ekonomi
pada saat lahir. Semakin buruk gizi ibu semakin kurang berat dan
20
panjang bayinya. Ekonomi keluarga dapat menunjukkan gambaran
volume darah maka curah jantung tidak adekuat, darah menuju plasenta yang
menyebabkan ukuran plasenta lebih kecil. Selain itu, karena adanya gangguan
21
sirkulasi O2 dan nutrisi maka akan mengakibatkan pertumbuhan janin
masalah, baik pada ibu maupun janin. KEK pada ibu hamil dapat
pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena
KEK ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum, lahir dengan berat lahir
janin dalam kandungan. Apabila status gizi buruk, baik sebelum kehamilan
22
D. Kerangka Teori Penelitian
bagan dan alur yang mejelaskan adanya hubungan sebab akibat dari sebuah
a. Pola Makan
b. Riwayat Pendidikan KEK
c. Pendapatan Keluarga
d. Pengetahuan Ibu
e. Umur
f. Paritas
Hubungan KEK Dengan BBLR:
g. Penyakit Infeksi
1. Penurunan volume darah
2. Curah jantung tidak
Penyebab BBLR : adekuat
3. Gangguang sirkulasi O2 dan
1. Faktor Ibu : nutrisi
a. Usia Ibu
b. Paritas
c. Anemia
d. Perawatan Antenatal
2. Faktor Plasenta
3. Faktor Janin BBLR
4. Faktor Lingkungan
a. Tempat Tinggal
b. Social Ekonomi Ket :
c. Paparan Zat Beracun Diteliti
Tidak diteliti
23
E. Kerangka Konsep Penelitian
penjabaran dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu dengan
konsep yang lainnya, atau antara variable yang satu dengan variable yang lain
F. Hipotesis
(KEK) dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di wilayah kerja
24
2. Hipotesis nol (H0) tidak adanya hubungan kekurangan energi kronik
(KEK) dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di wilayah kerja
25
BAB III
METODE PENELITIN
1. Tempat Penelitian
Puskesmas Kamonji.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
26
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 3 yang
Kamonji.
2. Sampel
oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Penelitian
a. Besar Sampel
Zα ² p(1−p)
n=
d²
27
Keterangan :
α : Derajat Kepercayaan
Z ² p (1− p)
n=
d²
1, 96².0 , 5(1−0,5)
n=
0 ,15²
1, 96². 0,25
n= 0,022
3,8146.0,25
n= 0,022
0,9604
n = 0,022
n = 43,65
n = 44 sampel
28
b. Teknik Pengambilan Sampel
1. Variabel Penelitian
a) Variabel Dependen
b) Variabel Independen
2. Definisi Operasional
a. KEK
29
lama, sehingga peningkatan kebutuhan zat gizi pada masa
b. BBLR
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang
berat nya saat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa
checklist
30
Skala Ukur : Nominal
E. Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2019) Data atau informasi yang didapatkan dapat dibedakan
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
individu (Nursalam, 2016). Data primer pada penelitian ini yaitu data yang
dan mengisi formulir lembar checklist untuk mengambil data ibu dan
bayinya.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
penelitian ini yaitu dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas
serta Jurnal dan Artikel yang digunakan peneliti sebagai acuan yang
F. Alur Penelitian
1. Tahap Awal
a. Pengambilan Data
31
Poltekkes Kemenkes Palu untuk mengambil data awal ke Dinas
Puskesmas Kamonji.
melakukan penelitian.
penelitian.
responden.
32
menggunakan formulir lembar checklist apakah bayi yang dilahirkan
3. Tahap Akhir
bersangkutan.
c. Penyerahan hasil laporan akhir peneliti yang telah direvisi pada dosen
G. Pengolahan Data
data, konsistensi data, dan kesesuaian dasar data yang diperlukan untuk
33
2. Memasukkan data atau data entry
Proses pengolahan kode atau memberikan kode pada data yang sudah ada
yang bertujuan untuk merubah data tulisan menjadi data angka atau
membedakan sifat.
5. Analisis data
menemukan informasi.
1. Analisis Univariat
kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR). Analisis ini digunakan untuk
34
mengetahui distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel. Untuk
(Notoatmodjo, 2014).
f
P= x 100 %
n
Keterangan:
P : Persentase
2. Analisis Bivariat
I. Penyajian Data
yang berisi seluruh data atau variabel hasil penelitian dan tabel yang
35
36
DAFTAR PUSTAKA
37
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia.
Mahdalena, Hj. Endang, S. N., & Sugian, N. (2014). Pengaruh Rokok Terhadap Berat
Badan Bayi Baru Lahir Di Rsud Banjarbaru. Jurnal Skala Kesehatan Volume
5 No. 2.
Maryunani, Anik dan Nuhayati. (2013). Buku Saku Asuhan Bayi Baru Lahir Normal
(Asuhan Neonatal). Jakarta: Trans Info Media
Masturoh, Imas, And Nauri Anggita T. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. 1st
Ed. Jakarta. Https://Dinus.Ac.Id/Repository/Dosc/Ajar/Metodologi-
Penelitian-Kesehatan_SC.Pdf.
Ningsih, F., Damayanti, N. and Suciaty, S. (2022) ‘Gambaran faktor-faktor risiko
bblr pada bayi di wilayah kerja puskesmas palu barat tahun 2021’, Jurnal
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, 4(2), pp. 76–81.
Ngatno. 2015. Buku Ajar Metodologi. 1st Ed. Semarang: Cv Indoprinting.
Https://Doc-Pak.Undip.Ac.Id/331/1/Buku Ajar Metodologi Penelitian.Pdf.
38
Rukminingsih, Adnan, G., & Latief, M. A. (2020). Metode Penelitian Pendidikan.
Penelitian Kualitatif, Penelitian Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas. In
Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Sugiono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alphabet
Sumiati, Suindri, N. and Mauliku, J. (2021) ‘Hubungan Kurang Energi Kronik pada
Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah’, Info Kesehatan, 11(2), pp.
360–366.
Sumiati, N. M. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesma Birobuli Kota Palu Tahun 2019. Skripsi.Tidak dipublikasikan.
Supariasa IDN, dkk. (2016). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
UNICEF. (2019). UNICEF‟s approach to scaling up nutrition
Wahyuni, R., Rohani, S. and Ayu, J. D. (2022) ‘Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di
Praktik Bidan Mandiri (PMB) Desti Mayasari Pekon Kedaung Kecamatan
Pardasuka Tahun 2022’, Jurnal Maternitas Aisyah, pp. 9–11.
WHO. 2014. Low Birth Weigh (http://www.worldlifeexpentancy.com/cause-of-
death/low-birth-weight/by-countr/)
Widya Larasati, E. (2018). Hubungan antara Kekurangan Energi Kronis (KEK)
terhadap Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di RSKDIA Siti Fatimah
Makassar 2018. Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia, 2(2), 131–134.
https://doi.org/10.37337/jkdp.v2i2.79
39
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukkan oleh peneliti dari Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Kebidanan
Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Palu dengan Judul “Hubungan Kekurangan Energi
Kronik (KEK) Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja
Nama :
Alamat :
No. Telepon/Hp :
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitiann ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan
Palu, ………………………….2023
(……………………………………)
40
FORMULIR PENELITIAN LEMBAR CHECKLIST
A. Indentitas Responden
1. Nama Responden :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Pekerjaan :
5. Paritas :
Primipara :
Multipara :
Grande multi :
6. Pendidikan :
Dasar :
Menengah :
Tinggi :
B. Status KEK
1. Hasil Ukur LILA : cm
2. Status KEK
KEK :
Tidak KEK :
C. Status BBLR
1. Hasil penimbangan BBL : gram
2. Status BBLR :
BBLR :
Tidak BBLR :
41
SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
N Prosedur Uraian
O
1. Pengerian Pengukuran LiLA adalah suatu cara untuk mengetahui
(WUS).
2. Alat tulis.
42
SATUAN OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
N Prosedur Uraian
O
1. Pengertian Mengukur berat badan bayi dengan menggunakan timbangan
bayi
2. Alat tulis
pakaian bayi
43