Skripsi
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma IV Gizi
OLEH :
SRI AYU SEPTIANA
NIM. P00313019025
i
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
i
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI UJIAN AKHIR PROGRAM
Tugas Akhir
Skripsi
Oleh :
Mengetahui :
Ketua Jurusan Gizi Poltekkes Kendari Ketua Program Studi D.IV Gizi
Sri Yunanci, VG, SST, MPH Dr. S. Akbar Torunjtu, SKM, M.Kes
NIP. 196910061992032002 NIP. 196412312000031006
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun
yang dirujukan telah saya nyatakan dengan benar.
Yang Menyatakan
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Sebagai civitas Poltekkes Kemenkes Kendari, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Sri Ayu Septiana
Nim : P00313019025
Program Studi / Jurusan : Diplima IV / Gizi
Judul Skripsi : Hubungan Pengetahuan Ibu, Pola Makan dan
Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi Anak Balita
(12-59 Bulan) di Wilayah Puskesmas Anggotoa
Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe.
Menyatakan bahwa setuju untuk memberikan kepada Poltekkes Kemenkes Kendari Hak
Bebas Royalti Non Eksekutif Atas Skripsi saya yang berjudul :
“HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, POLA MAKAN DAN PENDAPATAN
KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA (12-59 BULAN) DI
WILAYAH PUSKESMAS ANGGOTOA KECAMATAN WAWOTOBI
KABUPATEN KONAWE”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Eksekutif
ini Poltekkes Kemenkes Kendari berhak menyimpan, mengalih media / formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan
skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di Buat di Kendari
Pada tanggal 30 Mei 2023
iv
BIODATA PENULIS
A. Identitas
1. Nama : Sri Ayu Septiana
2. Nim : P00313019025
3. Tempat/Tanggal Lahir : Kendari, 05 September 2001
4. Anak Ke : Tiga dari 4 Bersaudara
5. Suku/Bangsa : Tolaki/Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Desa Analahumbuti, Kec, Wawotobi, Kab.
Konawe
8. Email : sriayuseptiana18@gmail.com
B. Latar Belakang Pendidikan
1. Tamat TK Raudhatul-Athfal Ar-Rahman : Tahun 2007
2. Tamat SDN 2 Analahumbuti : Tahun 2013
3. Tamat MTSN Wawotobi : Tahun 2016
4. Tamat SMAN 2 Wawotobi : Tahun 2019
5. D.IV Gizi Poltekkes Kendari : Tahun 2023
v
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, POLA MAKAN DAN PENDAPATAN KELUARGA
DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA (12-59 BULAN) DI WILAYAH
PUSKESMAS ANGGOTOA KECAMATAN WAWOTOBI
KABUPATEN KONAWE
Ringkasan
Latar belakang : Status gizi adalah keadaan yang menunjukkan keseimbangan antara
asupan zat gizi dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Di Indonesia berdasarkan riskesdas 2018
menunjukkan 17,7% bayi usia dibawah 5 tahun masih mengalami masalah gizi. Angka
tersebut terdiri dari balita yang mengalami gizi buruk sebesar 3,9% dan yang menderita gizi
kurang 13,8%. Di Sulawesi tenggara terdapat presentase balita gizi kurang usia 0-59 bulan
pada tahun 2020 yaitu 4,4% sedangkan balita gizi buruk usia 0-59 bulan pada tahun 2020
yaitu 1,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, pola
makan dan pendapatan keluarga dengan status gizi anak balita (12-59 bulan) di wilayah
Puskesmas Anggotoa Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitif dengan survey analitik
menggunakan desain cross sectional, dan telah dilaksanakan pada tanggal 14-27 Maret 2023
di Wilayah Puskesmas Anggotoa Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu 45 anak balita. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan yaitu purposive sampling. Sedangkan uji statistic yang digunakan uji Chi-square.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 35 anak balita berstatus gizi baik
(77,8%), tingkat pengetahuan ibu sebanyak 24 responden (53,3%) dalam kategori kurang,
pola makan sebanyak 27 sampel (60,0%) dalam kategori cukup, pendapatan keluarga
sebanyak 33 sampel (73,3%) dalam kategori rendah. Hasil uji statistic diperoleh tidak ada
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi anak balita 12-59 bulan
(p=0,338), ada hubungan antara pola makan dengan status gizi anak balita 12-59 bulan
(p=0,003), tidak ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi anak balita
(p=0,0589).
Penelitian ini menyarankan perlunya penyuluhan pada ibu anak balita di Wilayah
Puskesmas Anggotoa Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe terkait pengetahuan. Bagi
peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang variabel lain dalam kaitannya dengan
pengetahuan ibu, pola makan dan pendapatan keluarga.
Kata Kunci : Status Gizi, Tingkat Pengetahuan Ibu, Pola Makan, Dan Pendapatan
Keluarga
vi
THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTHER'S KNOWLEDGE, EATING PATTERN, AND
FAMILY INCOME WITH THE NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN UNDER 5S
(12-59 MONTHS) IN THE ANGGOTOA HEALTH CENTER AREA, WAWOTOBI
DISTRICT, KONAWE REGENCY
ABSTRACT
Background : Nutritional status is a condition that shows a balance between nutrient intake
and nutritional needs by the body. In Indonesia, based on the 2018 Riskesdas, it shows that
17.7% of infants under 5 years of age are still experiencing nutritional problems. This
figure consists of 3.9% of children experiencing malnutrition and 13.8% of those suffering
from malnutrition. In Southeast Sulawesi, the percentage of undernourished toddlers aged
0-59 months in 2020 was 4.4%, while the percentage of severely malnourished toddlers
aged 0-59 months in 2020 was 1.2%. This study aims to determine the relationship between
mothers' knowledge, diet, and family income and the nutritional status of children under
five (12–59 months) in the Anggotoa Health Center, Wawotobi District, Konawe Regency.
Methodes : This research is a quantitative study with an analytical survey using a cross-
sectional design and was carried out on March 14–27, 2023, at the Anggotoa Community
Health Center, Wawotobi District, Konawe Regency. The sample used in this study was 45
toddlers. The sampling technique used is purposive sampling. While the statistical test used
the Chi-square test.
Results : This study showed that as many as 35 children under five had good nutritional
status (77.8%), the mother's level of knowledge was 24 samples (53.3%) in the less
category, 24 samples (53.3%) eating patterns were in the sufficient category, and family
income was as many as 37 samples (82.2%) in the low category. The statistical test results
obtained showed that there was no relationship between the level of knowledge of the
mother and the nutritional status of children under five (12–59 months) (p = 0.338), there
was no relationship between diet and the nutritional status of children under five (12–59
months) (p = 0.231), and there was a relationship between family income and the
nutritional status of children under five (p = 0.037).
This study suggests the need for counseling for mothers of toddlers in the Anggotoa Health
Center, Wawotobi District, Konawe Regency, regarding knowledge. For further research,
they can examine other variables in relation to the mother's knowledge, eating patterns, and
family income.
Keywords : Nutritional Status, Mother's Knowledge Level, Diet, and Family Income
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
“Hubungan Pengetahuan Ibu, Pola Makan, dan Pendapatan Keluarga Dengan Status
Gizi Anak Balita (12-59 Bulan) Di Wilayah Puskesmas Anggotoa Kecamatan
Wawotobi Kabupaten Konawe” dengan baik sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar S.Tr.Gz (Sarjana Terapan Gizi) pada program studi D-IV Gizi,
Politeknik Kesehatan Kendari.
Pendidikan Diploma Empat Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kendari.
Proses penyusunan Skripsi ini telah melewati perjalanan panjang dalam penyusunan
yang tentunya tidak terlepas dari bantuan moril dan materil dari pihak lain. Karena itu,
sudah sepatutnya penulis dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Teguh Fathurrahman, SKM, MPPM selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Knedari.
2. Ibu Sri Yunanci V.G, SST, MPH selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Knedari.
3. Bapak Dr. S. Akbar Toruntju, SKM, M.Kes selaku Ketua Prodi D-IV Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari.
4. Ibu Dr. Suriana Koro, SP, M.Kes selaku pembimbing I yang telah ikhlas
meluangkan waktu dan berbagi ilmu guna membantu penulis dalam penyusunan
Skripsi ini.
5. Ibu Astati, SST, M.Kes selaku pembimbing II yang telah memberi dukungan dan
membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
6. Bapak Petrus, SKM, M.Kes selaku penguji I yang sudah banyak memberikan
masukan yang membangun untuk perbaikan skripsi ini.
7. Bapak Ahmad, SKM, M.Kes selaku penguji II yang sudah banyak memberikan
masukan yang membangun untuk perbaikan skripsi ini.
8. Bapak Purnomo Leksono, DCN, M.Kes selaku penguji III yang sudah banyak
memberikan masukan yang membangun untuk perbaikan skripsi ini.
viii
9. Seluruh staf Pengajar Program Studi D-IV Gizi Polieknik Kesehatan Kemenkes
Kendari, yang selama ini telah banyak memberikan pengetahuan selama penulis
mengikuti pendidikan.
10. Ucapan terimakasih yang teristimewa penulis persembahkan kepada kedua
orang tua tercinta, Ayahanda (Masanuddin), Ibunda (Alm. Lilis Rusniawati) yang
telah melahirkan penulis dan Ibunda (Hj. Suriani S.Ag) yang telah merawat
penulis hingga sekarang dengan penuh kasih sayang yang tak terhingga, serta
banyak memberikan bantuan moral, materi, arahan, motivasi dan selalu mendoakan
keberhasilan serta keselamatan selama menumpuh pendidikan.
11. Ucapan terimakasih yang tersayang Kaka saya Harmin Suyatna dan Akbar Taufik
terimakasih atas dukungannya selama ini.
12. Teman-teman seperjuangan D-IV Jurusan Gizi Angkatan 2019 Khususnya Sahabat
saya Dewi Pratiwi dan Suci Desiani S. yang selalu mendukung dan memberikan
bantuan selama proses penulisan skripsi serta Refny Harmufiani dan Widya Ningsi
Ainun Pratiwi yang dimana mereka banyak memberikan semangat, dukungan serta
kenangan dan ceria suka duka selama masa perkuliahan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan hasil ini sangat penulis harapkan. Penulis ucapkan terima kasih.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
asupan zat gizi dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Status gizi balita adalah
cerminan ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi pada balita yang merupakan salah
Indikator yang digunakan adalah berat badan menurut umur (BB/U), tinggi
badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB).
umur, bertambah berat, dan tinggi. Salah satu cara penilaian status gizi balita
menurut umur (BB/U) dan dikategorikan dalam gizi lebih, gizi baik, gizi kurang,
gizi dalam pemilihan dan pengolahan pangan sehingga dapat diharapkan asupan
tangga untuk memilih pangan yang baik dan mampu memperhatikan gizi yang
1
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat
individu. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
Pola makan yang tidak baik akan beresiko terjadi status gizi kurang.
Pola pemberian makan merupakan salah satu perilaku seseorang yang dapat
kebutuhan primer, sekunder, serta perhatian dan kasih saying seorang anak.
Anak yang tinggal bersama keluarga dengan status ekonomi yang rendah
mempunya proporsi status gizi yang kurang dibandingkan dengan balita yang
al, 2020).
belahan dunia. WHO 2018 menyatakan pada tahun 2017 di dunia sekitar 22,2 %
atau 150,8 juta balita mengalami stunting 7,5% atau 50,5 juta balita mengalami
wasting dan 5,6% atau 38,3 juta balita mengalami overweight (World Health
Organization, 2018).
Kesehatan tahun 2018 menunjukkan 17,7% bayi usia dibawah 5 tahun (balita)
masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri dari balita yang
mengalami gizi buruk sebesar 3,9% dan yang menderita gizi kurang 13,8%.
2
Berdasarkan data laporan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
terdapat persentase balita gizi kurang usia 0-59 bulan pada tahun 2020 yaitu
4,4% sedangkan balita gizi buruk usia (0-59 bulan) pada tahun 2020 yaitu 1,2%
(Profil,2020).
tahun 2020 adalah 10,78%, balita kurus (BB/TB) adalah 5,49% sedangkan pada
tahun 2021 adalah presentase balita gizi kurang (BB/U) mengalami peningkatan
mengalami penaikan karena tidak ada kasus balita kurus atau 0%.
keluarga dengan status gizi anak balita (12-59 bulan) di Wilayah Puskesmas
B. Rumusan Masalah
pengetahuan ibu, pola makan dan pendapatan keluarga dengan status gizi anak
Kabupaten Konawe.
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pendapatan keluarga dengan status gizi anak balita (12-59 bulan) di Wilayah
2. Tujuan Khusus
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi anak balita (12-
Kabupaten Konawe.
c. Mengetahui pola makan dengan status gizi anak balita (12-59 bulan) di
Konawe.
Kabupaten Konawe.
f. Mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi anak balita (12-59
Kabupaten Konawe.
4
anak balita (12-59 bulan) di Wilayah Puskesmas Anggotoa Kecamatan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pemerintah
2. Bagi masyarakat
3. Bagi peneliti
Diploma IV Gizi.
5
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1. Keaslian Penelitian
6
5. Tika Ayu Hubungan Pendapatan Cross Ada hubungan variabel Teknik
Pratiwi dan Keluarga Dengan Status Gizi Sectional antara pendapatan independent : pengambilan
Febri Balita Usia 1-5 Tahun di keluarga dengan pendapatan sampel, tempat
Yusnanda Klinik Anugrah Pratama Tahun status gizi balita keluarga penelitian dan
2021 variabel waktu
dependent : penelitian
Status gizi
6. Dwiky Ananda Hubungan Pendapatan Cross Tidak ada hubungan variabel Teknik
R dan Dian Keluarga Dengan Status Gizi Sectional antara pendapatan independent : pengambilan
Mardhiyah Balita di Desa Pasar Kupa keluarga dengan pendapatan sampel, tempat
Kbaupaten Lebak Tahun 2022 status gizi balita keluarga penelitian dan
variabel waktu
dependent : penelitian
Status gizi
7
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Status Gizi
variabel tertentu atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tetentu.
(Wati, 2018).
Penilaian status gizi dibagi menjadi dua, yaitu penilaian status gizi
1) Antropometri
8
b) Berat badan bisa memberikan gambaran mengenai massa
Tabel 2
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
9
Kategori Ambang Batas
Indeks
Status Gizi (Z-Score)
Gizi lebih
> + 2 SD + 3 SD
(overweight)
Obesitas
> + 3 SD
(obese)
Gizi buruk
(severely < - 3 SD
wasted)
Gizi kurang
-3 SD sd < - 2 SD
(wasted)
Gizi baik
-2 SD sd + 1 SD
(normal)
IMT/U
Berisiko gizi
Anak usia 0-60 bulan
lebih (possible
> + 1 SD sd + 2 SD
risk of
overweight)
Gizi lebih
> + 2 SD + 3 SD
(overweight)
Obesitas
> + 3 SD
(obese)
Sumber : (Permenkes, 2020)
2) Klinis
3) Biokimia
lainnya.
4) Biofisika
10
b. Penilaian status gizi secara tidak langsung
1) Survey konsumsi pangan
secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
2) Statistik vital
3) Faktor ekologi
a. Pengetahuan Ibu
11
diperoleh melalui mata dan telinga, yaitu proses melihat dan
2018).
2) Tingkat pengetahuan
a) Tahu (know)
b) Memahami (comprehension)
c) Aplikasi (application)
sebagainya.
12
d) Analisis (analysis)
e) Sintesis (synthesis)
f) Evaluasi (evaluation)
ada (Wibowo,2018).
meningkat.
informal.
13
d) Budaya, tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan
14
Pengetahuan ibu yang kurang akan memberikan pengaruh
(Wiang, 2017).
b. Pola Makan
dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas suatu
2018).
15
3) Hubungan pola makan dengan status gizi anak balita
besar sekali akan mudah terkena infeksi. Jika pola makan tidak
balita akan terganggu, tubuh kurus, pendek bahkan bisa terjadi gizi
hal ini tidak terpenuhi, maka balita bisa menderita kekurangan gizi
(Kurniati, 2017).
16
c. Pola Asuh
bentuk atau sistem dalam merawat, menjaga dan mendidik. Pola asuh
orang tua adalah interaksi orang tua terhadap anaknya dalam hal
2017).
Pola asuh orang tua sikap dan perilaku orang tua dalam
berinteraksi dengan anak, sikap dan perilaku orang tua tersebut dapat
(Rakhmawati, 2015).
d. Pendapatan Keluarga
1) Pengertian
maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri.
Dengan dinilai sejumlah uang atas harga yang berlaku pada saat
17
barang yang diperoleh orang tua dan anggota keluarga lainnya yang
e. Pendidikan
18
f. Pekerjaan Ibu
1. Kerangka Teori
Asupan Penyakit
Makanan infeksi
19
2. Kerangka Konsep
Pengetahuan Ibu
Pola
StatMakan Status Gizi
Pendapatan Keluarga
C. Hipotesis
1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status gizi anak balita
Kabupaten Konawe.
2. Ada hubungan antara pola makan dengan status gizi anak balita (12-59
Konawe.
3. Ada hubungan antara tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi anak
Kabupaten Konawe.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak balita usia (12-59
b. Sampel
a. Responden
bulan).
b. Sampel
21
Dari hasil perhitungan tersebut maka jumlah sampel yang akan
Keterangan
N : Populasi
pengambilan sampel
n : Sampel
1) Kriteria inklusi
sebagai responden
2) Kriteria ekslusi
yaitu :
22
a) Ibu anak balita yang sudah pindah/diluar Wilayah Puskesmas
D. Variabel Penelitian
dependen.
2. Variabel dependen (variabel terikat) penelitian ini adalah status gizi anak
balita.
1. Data Primer
adalah ibu anak balita yang berisi tentang pertanyaan serta jawaban yang
telah disajikan.
a. Status gizi
Alat ukur :
23
b. Pengetahuan ibu
c. Pola makan
d. Pendapatan keluarga
menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
1. Pengolahan Data
a. Status gizi
kategorinya
24
Indeks BB/TB
c) Gizi baik : - 2 SD sd + 1 SD
f) Obesitas : < - 3 SD
b) Gizi baik : - 2 SD sd + 1 SD
b. Pengetahuan ibu
kategorinya
a) Cukup : ≥ 60%
25
c. Pola makan
kategorinya
d. Pendapatan keluarga
kategorinya
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
diolah dengan SPSS dengan uji statistic chi-squaer. Dari hasil uji chi-
26
dengan nilai α=0,05, maka pengambilan keputusan yaitu jika p ˂ α (0,05)
maka hipotesis diterima artinya ada hubungan antara variabel bebas dan
terikat dan jika nilai p ≥ 0,05 maka hipotesis ditolak artinya tidak ada
H. Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu table disajikan
I. Definisi Operasional
Tabel 3
Definisi Operasional
No Variabel Dependen
1 Variabel Status gizi
Definisi Status gizi yang merupakan ukuran derajat
pemenuhan gizi balita yang diperoleh dari pangan
dan makanan yang berdampak pada fisik di ukur
dengan antropometri yaitu indeks BB/TB dengan
metode z-score.
Alat ukur Form antropometri
Kriteria objektif Indeks BB/TB
a. Gizi buruk : < - 3 SD
b. Gizi kurang : - 3 SD sd < - 2 SD
c. Gizi baik : - 2 SD sd + 1 SD
d. Berisiko gizi lebih : > + 1 SD sd + 2 SD
e. Gizi lebih : > + 2 SD sd + 3 SD
f. Obesitas : < - 3 SD
Untuk kepentingan uji statistic maka di jadikan 2
kategori yaitu :
a. Gizi kurang : - 3 SD sd < - 2 SD
b. Gizi baik : - 2 SD sd + 1 SD
Variabel Independen
2 Variabel Pengetahuan ibu
Definisi Kemampuan responden untuk menjawab benar
pertanyaan terkait gizi untuk anak balita yang
meliputi pengertian makanan sehat, manfaat
nutrisi, contoh makanan yang mengandung
nutrisi, ideal makan sesuai umur, mengatasi sulit
makan.
Cara ukur Wawancara
Alat ukur Kuesioner
27
Kriteria objektif a. Cukup apabila presentasi skor diperoleh ≥
60%
b. Kurang apabila presentasi skor diperoleh <
60%
3 Variabel Pola makan
Definisi Tindakan yang dilakukan orang tua dalam
pemenuhan gizi dari makanan yang dikonsumsi
anak sesuai dengan usianya berdasarkan frekuensi
dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Cara ukur Wawancara
Alat ukur Formulir FFQ
Kriteria objektif a. Cukup : ≥ nilai median seluruh sampel
b. Kurang : < nilai media seluruh sampel
4 Variabel Pendapatan keluarga
Definisi Tingkat pendapatan berkaitan dengan pemenuhan
hidup keluarga dinilai dari pengeluaran pangan
dan pengeluaran non pangan dan dibandingkan
dengan UMR.
Cara ukur Wawancara
Alat ukur Kuesioner
Kriteria objektif a. Tinggi : Jika melebihi UMR ≥ Rp. 2.550.014
b. Rendah : Jika dibawah UMR < Rp. 2.550.014
28
BAB IV
19 km dari Ibu Kota Kabupaten Konawe yang terletak di Unaaha, serta memiliki
letak geografis dataran rendah. Wilayah Kerja Puskesmas Anggotoa terdiri dari
6 Desa.
jumlah penduduk 7.082 jiwa, yang terdiri dari laki-laki berjumlah 3.635 jiwa dan
perempuan sebanyak 3.447 jiwa dan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak
2.059 jiwa.
Tabel 4
Data Jumlah Penduduk
Jumlah Jumlah
No Desa
Desa Kel Desa + Kel Penduduk
1 Analahumbuti 1 - 1 1.912
2 Anggotoa 1 - 1 931
3 Kukuluri 1 - 1 1.000
4 Korumba 1 - 1 1.178
5 Nario Indah 1 - 1 1.126
6 Karandu 1 1 935
Jumlah 6 - 6 7.082
Sumber : Data sekunder puskesmas anggotoa, 2021
29
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Tabel 5
Karakteristik Responden
Karakteristik Responden n %
Umur (tahun)
>25 15 33,3
≤25 30 66,7
Jumlah 45 100
Pekerjaan
IRT 30 66,7
Honorer 8 17,8
Wiraswasta 2 4,4
PNS 5 11,1
Jumlah 45 100
Pendidikan
SD 1 2,2
SMP 3 6,7
SMA/SMK 27 60,0
Diploma 7 15,6
Sarjana 7 15,6
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer diolah 2023
30
b. Karakteristik Sampel
tabel berikut :
Tabel 6
Karakteristik Sampel
Karakteristik Sampel n %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 22 48,9
Perempuan 23 51,1
Jumlah 45 100
Umur (bulan)
12-23 10 22,2
24-35 13 28,9
36-47 18 40,0
48-59 4 8,9
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer diolah 2023
c. Status Gizi
Tabel 7
Distribusi Sampel Menurut Status Gizi
Status Gizi n %
Gizi Kurang 10 22,2
Gizi Baik 35 77,8
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer diolah 2023
31
d. Tingkat Pengetahuan Ibu
Tabel 8
Distribusi Sampel Menurut Tingkat Pengetahuan Ibu Anak Balita
Pengetahuan Ibu n %
Cukup 21 46,7
Kurang 24 53,3
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer diolah 2023
ibu anak balita sampel 21 orang anak balita (46,7%) dalam kategori
e. Pola Makan
Tabel 9
Distribusi Sampel Menurut Pola Makan Anak Balita
Pola Makan n %
Cukup 27 60,0
Kurang 18 40,0
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer diolah 2023
sampel 27 orang anak balita (60,0%) dalam kategori cukup, dan 18 orang
32
Tabel 10
Distribusi Sampel Menurut Tingkat Pendapatan Keluarga
Pendapatan Keluarga n %
Tinggi 12 26,7
Rendah 32 73,3
Jumlah 45 100
Sumber : Data Primer diolah 2023
2. Analisis Bivariat
balita di wilayah Puskesmas Anggotoa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 11
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi
Tingkat Status Gizi
Jumlah P
Pengetahuan Gizi Kurang Gizi Baik
Value
Ibu n % n % n %
Cukup 6 28,6% 15 71,4% 21 100%
Kurang 4 16,7% 20 83,3% 24 100% 0,338
Jumlah 10 35 45 100
Sumber : Data Primer diolah 2023
balita dengan status gizi kurang dan 15 (71,4%) anak balita dengan kategori
gizi baik. Demikian halnya ibu anak balita yang berpengathuan gizi dalam
kategori kurang sebanyak 4 (16,7%) anak balita dengan status gizi kurang
Hasil uji statistic dari uji Chi Square di peroleh nila p-value =
0,338 ≥ 0,05 maka Hipotesis ditolak yang berarti bahwa tidak ada
33
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu dengan status
Tabel 12
Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi
Status Gizi
Jumlah P
Pola Makan Gizi Kurang Gizi Baik
Value
n % n % n %
Cukup 2 7,4% 25 92,6% 27 100%
Kurang 8 44,4% 10 55,6% 18 100% 0,003
Jumlah 10 35 45 100
Sumber : Data Primer diolah 2023
(7,4%) anak balita dengan status gizi kurang dan 25 (92,6%) anak balita
kurang sebanyak 8 (44,4%) anak balita dengan status gizi kurang dan 10
Hasil uji statistic dari uji Chi Square di peroleh nila p-value =
0,003 < 0,05 maka Hipotesis diterima yang berarti bahwa ada hubungan
yang signifikan antara tingkat pola makan dengan status gizi anak balita
berikut ini :
34
Tabel 13
Hubungan Tingkat Pendapatan Keluarga Dengan Status Gizi
Tingkat Status Gizi
Jumlah P
Pendapatan Gizi Kurang Gizi Baik
Value
Keluarga n % n % n %
Tinggi 2 16,7% 10 83,3% 12 100%
Rendah 8 24,2% 25 75,8% 33 100% 0,589
Jumlah 10 35 45 100
Sumber : Data Primer diolah 2023
sebanyak 2 (16,7%) anak balita dengan status gizi kurang dan 10 (83,3%)
status gizi kurang dan 25 (75,8%) anak balita dengan status gizi baik.
Hasil uji statistic dari uji Chi Square di peroleh nila p-value =
0,589 ≥ 0,05 maka Hipotesis ditolak yang berarti bahwa tidak ada
status gizi anak balita pada umur 12-59 bulan menurut BB/TB.
C. Pembahasan
dengan status gizi baik. Hal ini dapat disebabkan karena meski responden
dalam mengurus makanan anak balita, sehingga status gizi anak balitanya
35
Penelitian ini sejalan dengan penelitian (Audina, 2018), Hal ini
(Wahyani, 2017) Hal ini menunjukan responden lebih sering di rumah dari
seperti radio dan televisi atau membaca buku-buku terutama buku tentang
Burhani tahun 2016 bahwa status gizi dapat dipengaruhi faktor lain seperti
peran serta tokoh masyarakat. (Burhani, Oenzil and Revilla, 2016). Menurut
status gizi. Namun dengan pengetahuan ibu tentang status gizi balita dapat
pengetahuan ibu tentang gizi anak dengan status gizi anak usia 1-3 tahun di
36
mempermudah ibu dalam memperhatikan asupan makanan anak sehingga
Ibu tentang Gizi Balita dengan Status Gizi Balita”. Mengatakan bahwa, ibu
status gizi kurang pula. Hal ini disebabkan karena apabila seseorang
memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi maka akan merespon stimulus
mengatur porsi makanan untuk balita dan waktu pemberian makan yang
terpenuhi dan status gizi akan sesuai dengan usianya. Sebaliknya apabila
kebutuhan tubuh balita tidak terpenuhi dengan adekuat dan status gizi tidak
dengan anggota keluarga lainnya sehingga ibu tahu persis kebutuhan gizi
37
balita. Dikarenakan pemahaman dan pengetahuan ibu telah diaplikasikan
dalam perilaku pemberian makanan bergizi pada balita, maka Ibu dengan
tingkat pengetahuan yang baik akan menghasilkan anak berstatus gizi baik
juga.
tingkat pengetahuan tentang gizi dengan status gizi pada balita di Desa
pengaruh bagi status gizi balita namun juga sebaliknya pengetahuan ibu
yang baik akan mempengaruhi gizi balita menjadi baik. Menurut pendapat
peneliti sangat baik apabila ibu memiliki pengetetauhuan gizi balita serta
seimbang dengan variasi yang berbeda dan penamilan yang menarik bagi
anak membuat balita tidak merasa bosan sehingga gizi tetap tercukupi.
38
2. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Anak Balita
Siagian, 2019) Dalam hal ini semakin baik pola makan maka akan semakin
baik pula status gizi balita, sebaliknya jika semakin kurang pola makann
berarti bahwa pola makan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
status gizi balita. Apabila pola makan yang baik maka asupan makanan yang
dibutuhkan oleh balita dapat terpenuhi. Pembentukan pola makan yang baik,
merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan, sebab balita
membutuhkan nutrisi yang tepat bagi pertumbuhannya. Bila hal ini tidak
Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh (Aprilia et al., 2019)
Menurut asumsi peneliti pola makan sangat berpengaruh dengan status gizi
pada anak balita karena zat-zat gizi yang terkandung didalam makanan
Hal ini juga sejalan dengan yang dikatakan oleh oleh (Damaiyanti,
2019) hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pola makan yang
diterapkan oleh orang tua pada anak maka akan semakin meningkat status
gizi anak tersebut. Faktor yang cukup berpengaruh yang dapat menyebabkan
keadaan gizi kurang meningkat yaitu perilaku ibu dalam memlih dan
39
memberikan makanan yang tidak tepat kepada anggota keluarga terutama
pada anak-anak.
terhadap status gizi balita. Status gizi baik bila tubuh memperoleh asupan
secara umum pada keadaan umum sebaik mungkin. Status gizi kurang
2018) menyatakan bahwa pola makan balita yang kurang baik akan
mempengaruhi status gizi. Beberapa alasan para orang tua yang anaknya
melakukannya, selain itu para orang tua juga tidak membatasi anak jajan
2023) Jika asupan gizi dalam keadaan bencana tidak dipenuhi, maka
makanan serta daya absorpsi makanan. Keadaan ini akan berakibat pada
40
penurunan gizi selama sakit. Selanjutnya tubuh akan menyesuaikan diri
(Purwani, 2019) bahwa tidak terdapat hubungan pola makan dengan status
gizi balita karena status gizi balita tidak hanya dapat dipengaruhi oleh pola
oleh (Sari et al., 2016) bahwa tidak ada hubungan antara pola makan dengan
status gizi Anak Usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo
Padang 2014. Tidak adanya hubungan tersebut bisa terjadi karena pola
makan yang telah diberikan ibu kepada balita tidak sesuai dengan apa yang
Balita
masih mampu untuk mencukupi kebutuhan zat gizi keluarga sehingga dapat
(2018) pendapatan yang rendah tidak menjadi kendala bagi keluarga balita
41
penelitian tersebut menjelaskan bahwa jumlah pendapatan hanya merupakan
lainnya. Tingkat pendapatan yang tinggi belum tentu menjamin status gizi
baik pada balita, karena tingkat pendapatan belum tentu teralokasi cukup
pangan bagi keluarga dan daya beli pangan rendah dapat menyebabkan
42
Penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian (Wandari, 2021)
dengan status gizi balita menyatakan bahwa status ekonomi orang tua
dapat menyebabkan daya beli makanan rendah yang sehingga tidak mampu
untuk membeli bahan pangan dalam jumlah yang diperlukan dan pada
Sebaliknya semakin tinggi pendapatan yang dimiliki oleh orang tua maka
dkk, (2020) terdapat hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi balita
Tahun 2019 menyatakan bahwa penghasilan rendah berarti akan rendah pula
makanannya. Keadaan seperti ini biasanya terjadi pada anak balita dari
keluarga orang tua dengan status gizi anak balita usia 1-5 tahun di desa
43
seperti pola konsumsi makanan kurang bergizi yang akan menyebabkan
kekurangan gizi dan gizi buruk pada balita. Sehingga tinggi rendahnya
balita karena pada masa ini diperlukan banyak zat gizi untuk pertumbuhan
dan perkembangannya.
44
BAB V
A. Kesimpulan
berstatus gizi kurang dan 35 anak balita (77,8%) berstatus gizi baik.
5. Tingkat pengetahuan ibu tidak berhubungan dengan status gizi anak balita
Kabupaten Konawe.
6. Pola makan berhubungan dengan status gizi anak balita (12-59 bulan) di
Kabupaten Konawe.
45
B. Saran
pengetahuan ibu tentang gizi dan pola makan agar kebutuhan zat gizi anak
balita terpenuhi.
monitoring dan evaluasi tentang status gizi secara berkala dan juga
balita.
kepada orang tua anak balita mengenai pola makan yang baik untuk anak
balita.
46
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin, M. M., & Nurhayati, F. 2014. Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan
Status Balita. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 567.
Aprilia, W., Budiman, & Baculu, E. P. H. (2019). Hubungan Pola Makan Dan Asuh
Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Mepanga
Kabupaten Parigi Moutong. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.
Astuti FD. (2019). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Tingkat Pendapatan Keluarga
dengan Status Gizi Balita di Kecamatan Godean. J Kesehat Masyarakat.
Audina, Intan. (2018) Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi Anak
Usia Balita 1-5 Tahun. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya.
Ayuningtyas, G., Hasanah, U., & Yuliawati, T. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Dengan Status Gizi Balita. Journal of Nursing Research, 1(1), 15–23.
Burhani, P. A., Oenzil, F. and Revilla, G. (2016) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
dan Tingkat Ekonomi Keluarga Nelayan dengan Status Gizi Balita di Kelurahan
Air Tawar Barat Kota Padang’, Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), pp. 515–521.
doi: 10.25077/jka.v5i3.569.
Canny Naktiany, W., Yunita, L., Rahmiati, B. F., Lastiyana, W., & Jauhari, M. T.
(2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi
Balita di Desa Lembah Sari Kabupaten Lombok Barat.. Nutriology, 3(2), 58–61.
Damaiyanti, A., Widia, L., & Ningsih, R. (2019) Hubungan Antara Pola Makan
Dengan Status Gizi Pada Balita Di Posyandu Desa Manunggal Wilayah Kerja
Puskesmas Batulicin 1 Kecamatan Karang Bintang, Jurnal Darul Azhar
Vol 1, No.1 Februari-Juli, pp.63-68
47
Handayani, R. (2020). Hubungan Pola Pemberian Makan Dan Tingkat Pendapatan
Keluarga Dengan status gizi Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Karangsari
Kulon Progo.
Hasibuan, T. P., & Siagian, M. (2019). Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Lingkungan VII Kelurahan Sidorejo
Kecamatan Medan Tembung.
Kamil, R., & Trisnia, B. (2020). Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Siwuluh Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2020. 2020, 55–59.
Khair NE. (2018). Status gizi murid kelas I SD di Kelurahan Pasia Nan Tigo Kec. Koto
Tangah (skripsi). Padang: Universitas Andalas.
Kurniati, F. D. (2017). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Status Gizi Balita Di
Daerah Transmigrasi Ring I Trisik Pantai Selatan Kuloprogo. 12(1), 11–17.
Lestari, T. (2018). Kumpulan Kajian Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
Nuha Medika.
Lola V.L., Margaretha M., D. R., & Sitompul. (2018). Hubungan pola pemberian makan
dengan perilaku sulit makan pada anak usia 2-5 tahun (3-6). Keperawatan Suaka
Intan (JKSI), 3 no. 2, 1–10.
Muzayyaroh. (2017). Hubungan pola pemberian makan dengan status gizi balita usia 3-
4 tahun di Play Group Irsyadus Salam. 1(1), 1–6.
Nurma Yuneta, A. E., Hardiningsih, H., & Yunita, F. A. (2019). Hubungan Antara
Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Wonorejo
Kabupaten Karanganyar. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan
Aplikasinya, 7(1), 8. https://doi.org/10.20961/placentum.v7i1.26390
Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 2. (2020) (Issue 3, pp. 1–78).
48
Prakhasita, R. C. (2018). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Status Gizi Pada
Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya.
Skripsi, 1–119.
Pratiwi, T. A., & Yusnanda, F. (2021). Hubungan pendapatan keluarga dengan status
gizi balita usia 1-5 tahun di klinik anugrah pratama. Midwifery Health Journal,
7(1), 1–6
Profil Kesehatan Indonesia, (2020). Presentase Status Gizi Balita Di Sulawesi Tenggara
Purwani, Erni, & Mariyam. (2019). Pola Pemberian Makan Dengan Status Gizi Anak
Usia 1 Sampai 5 Tahun Di Kabunan Taman Pemalang. Jurnal Keperawatan
Anak,1(1),30–36.
Rostinah, Hijriati, F., & Hendari, R. (2022). Hubungan Antara Pola Makan Dengan
Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Penana’e Tahun 2021. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(2), 125–132.
Sari, G., Lubis, G., & Edison, E. (2016). Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi
Anak Usia 3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas, 5(2), 2014–2017. https://doi.org/10.25077/jka.v5i2.528
Sodikin, S., Endiyono, S., & Rahmawati, F. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu, Pola
Pemberian Makan, Dan Pendapatan Keluarga Terhadap Status Gizi Anak
Dibawah Lima Tahun: Penerapan Health Belief Model. Jurnal Ilmu
Keperawatan Anak, 1(1), 8. https://doi.org/10.32584/jika.v1i1.99
Susilowati, E., & Himawati, A. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Gizi Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajah 1
Demak.
Supariasa, IDN., Bachiyar Bakri., Ibnu Fajar. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta:
EGC
Sri Maryatin Apriyanti, Dini Nurbaeti Zen & Tika Sastraprawira. (2020). Hubungan
Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Dengan Status Gizi Balita.
Program Studi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang. 53-57.
Sulistjiningsih, Hariyani. (2013). Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak, Graha Ilmu
Yogyakarta.
49
Susanti, R., Indriati, G., &Utomo, W. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi
dengan Status Gizi Anak Usia 1-3 Tahun.Jom PSIK, 1(2), 1-7.
Thoyibah, Z., Yolanda, H., & Hajri, Z. (2023). Hubungan Pola Makan dengan Status
Gizi Balita Terdampak Gempa Bumi. 6(1), 46–51.
Wahyani. 2017. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Dengan Status
Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pleret, Bantul, Yogyakarta.
Wiang (2017) ‘Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dan Pola Makan Dengan
Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Lameuru Kecamatan
Ranomeeto Barat Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017’, Poltekes Kendari,
pp. 1–78.
Wilda, I., & Desmariyenti, D. (2020). Hubungan Perilaku Pola Makan dengan Kejadian
Anak Obesitas. Jurnal Endurance, 5(1), 58.
50
LAMPIRAN
51
Lampiran 1. Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden
SURAT PERNYATAAN
Nama :
Umur :
Alamat :
.………….. , ………………….2023
Penanggung Jawab
Peneliti Responden
52
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU, POLA MAKAN DAN PENDAPATAN
KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA (12-59 BULAN)
DI WILAYAH PUSKESMAS ANGGOTOA KECAMATAN
WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE
No Sampel :
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Data ibu
Nama ibu :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :
No. Hp :
Mulai wawancara : Pukul ……………. WITA
Selesai wawancara : Pukul ……………. WITA
Tanggal wawancara :
Nama enumerator : ………………………
2. Data umum anak balita
Nama anak balita :
Umur :
TTL :
Jenis kelamin :
53
B. STATUS GIZI ANAK BALITA
Pengukuran BB Pengukuran TB
…………………. Kg ……………………. Cm
54
6. Mentega/margarine merupakan jenis makanan yang banyak mengandung …
a. Lemak b.Vitamin
c. Protein d. karbohidrat
7. Sayuran dan buah-buahan merupakan bahan makanan yang kaya akan ….
a. Protein b. Vitamin
c. Karbohidrat d. Mineral
8. Untuk mencegah agar balita tidak mudah sakit adalah …
a. Mengonsumsi buah dan sayur b. Minum multivitamin
c. Makan nasi dan lauk d. Benar semua
9. Dalam sehari, balita usia 3 tahun hendaknya mendapatkan makanan …
a. 1 piring nasi/pengganti b. 1-1/piring nasi/penggati
c. 2 piring nasi/pengganti d. 1-2 piring nasi/pengganti
10. Selain makanan utama, balita dapat pula diberikan makanan …
a. Makanan selingan b. Makanan siap saji
c. Makanan ringan d. Makanan pendamping ASI
11. Ideal pemberian makan balita yaitu …
a. 3x makan utama dan 2x makan selingan
b. 3x makan utama dan 3x makan selingan
c. 4x makan utama dan 2x makan selingan
d. 4x makan utama dan 1x makan selingan
12. Agar anak tertarik makan, maka usaha yang dilakukan adalah …
a. Makanan disajikan dengan menarik
b. Mengajak anak makan direstoran/luar
c. Memberikan makan ketika anak lapar
d. Memberikan pewarna buatan agar lebih menarik
13. Berikut ini adalah contoh upaya untuk mengatasi balita sulit makan, kecuali..
a. Mengurangi member snack yang berlebihan
b. Memaksakan makan pada saat anak tidak mau makan
c. Pengaturan jadwal pemberian makanan dan selingan
d. Ciptakan suasana yang menyenangkan
14. Agar mendapat nutrisi tulang yang baik anak harus mendapatkan vitamin …
a. Vitamin K b. Vitamin B
55
c. Vitamin D d. Vitamin A
15. Vitamin yang berfungsi membantu pembekuan darah adalah …
a. Vitamin K b. Vitamin B
c. Vitamin D d. Vitamin A
16. Zat gizi yang berguna untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh adalah …
a. Karbohidrat b. Protein
c. Vitamin d. Mineral
17. Sayuran dan buah-buahan merupakan …
a. Vitamin b. Mineral
c. Vitamin dan mineral d. Protein
18. Jam makan yang merupakan cadangan energi terbesar dan tdak boleh
dilewatkan adalah ….
a. Makan pagi b. Makan siang
c. Makan malam d. Tidak tau
19. Zat gizi apakah yang terkandung didalam garam dapur …
a. Vitamin b. Mineral
c. Yodium d. Kalsium
20. Masalah yang timbul bila balita kekurangan gizi adalah …
a. Balita gendut dan sehat b. Tubuh tampak ideal
c. Balita tidak mudah sakit d. Meningkatkan resiko penyakit
Pengetahuan :
56
D. POLA MAKAN
Frekuensi Konsumsi (Skor Konsumsi Pangan)
1 kali/hari
sebulan
Minggu
3-6 kali/
1-2 kali/
pernah
minggu
˃3kali
Tidak
/hari
2 kali
nuu
No. Bahan Makanan
57
27 Durian
28 Jeruk manis
29 Mangga
30 Nenas
31 Pepaya
Skor konsumsi pangan
Kategori objektif :
1) Cukup : ≥ nilai
median seluruh
sampel
2) Kurang : < nilai
median seluruh
sampel
58
E. PENDAPATAN KELUARGA
PENGELUARAN PANGAN
Harga
keterangan
Jenis setiap Frek. pengeluaran
Frekuensi belanja sumber
setiap belanja Belanja/bulan perbulan
No Jenis Pangan perolehan
belanja (Rp)
(satuan) (Beli/Panen/
/hari /minggu /bulan /tahun (a) (b) (axb)
Pemberian)
Makanan pokok
a. beras
1. b. sagu
c. umbi umbian
d. jagung
Lauk hewani
a. ikan
2.
b. daging ayam
c. daging sapi
Lauk nabati
3. a. tempe
b. tahu
Sayuran
a. bayam
4.
b. kangkung
c. kacang panjang
5. Buah-buahan
59
a. pisang
b. papaya
c. jeruk
d. semangka
kacang-kacangan
6. a. kacang tanah
b. kacang ijo
Minyak dan lemak
a. minyaj kelapa
7. sawit
b. minyak kelapa
c. mentega
Bumbu
a. bawang merah
b. bawang putih
c. garam
d. royco
8.
e. vetsin
f. masako
g. gula halus
h. gula kasar
i. gula arren
Snack
9. a. lainnya 1
b. lainnya 2
10. Air minum
60
a. air gallon
b. air dalam kemasan
c. air minum yang
dimasak
Sub total pengeluaran pangan
Harga
keterangan
setiap Frek. pengeluaran
Frekuensi belanja Jenis setiap sumber
belanja Belanja/bulan perbulan
No Jenis Pangan belanja perolehan
(Rp)
(satuan)
(Beli/Panen/
/hari /minggu /bulan /tahun (a) (b) (axb)
Pemberian)
Bahan
bakar/penerangan
a. rekening listri
1. b. Minyak tanah
c. Gas
d. Kayu bakar
Biaya kebutuhan
sekolah
a. buku/alat tulis
2. b. Uang jajan
c. Transportasi
d. Baju seragam
3. Pakaian
61
4. Tabungan/arisan
5. Rekreasi
Pajak/iuran
6. a. PBB
b. iuran
7. Pulsa
8. Rokok
9. Biaya kesehatan
Sub total pengeluaran non pangan
criteria objektif:
62
Lampiran 3. Master Tabel
Tingkat
Karakteristik Responden Karakteristik Sampel Pola Makan Pendapatan keluarga
Pengetahuan
No Status Gizi < Rp. ≥ Rp.
Nama Umur Pekerjaan Nama Sex Umur BB TB Z- Skor Kategori Skor Kategori Kategori
Kategori 2.550.014 2.550.014
score
Gizi Rp.
1 Ny. A 35 IRT NA P 48 14 105 -1,87 50 Kurang 235 Cukup Tinggi
Baik 2.558.000
Gizi Rp.
2 Ny. Su 27 IRT MG L 34 13 90 0,09 60 Cukup 215 Cukup Rendah
Baik 1.500.000
Gizi Rp.
3 Ny. Su 50 PNS HS L 50 15 107 -1,79 65 Cukup 225 Cukup Tinggi
Baik 2.641.000
Gizi Rp.
4 Ny. R 21 IRT BA P 19 9.50 78.4 -0,18 45 Kurang 245 Cukup Tinggi
Baik 2.678.000
Gizi Rp.
5 Ny. En 34 Honorer ES L 57 20 110 0,88 75 Cukup 220 Cukup Rendah
Baik 2.250.000
Gizi Rp.
6 Ny. En 34 Honorer AR L 29 10 80 -0,67 55 Kurang 225 Cukup Rendah
Baik 2.250.000
Gizi Rp.
7 Ny. N 39 PNS UA L 36 12,75 91 -0,35 70 Cukup 215 Cukup Tinggi
Baik 2.572.000
Gizi Rp.
8 Ny. Ni 41 IRT MA L 24 7 71 -2,67 50 Kurang 150 Kurang Rendah
Kurang 1.430.000
Gizi Rp.
9 Ny. H 24 IRT AF L 36 11,55 89 -1,17 65 Cukup 200 Kurang Rendah
Baik 1.789.000
Gizi Rp.
10 Ny. P 30 PNS AA L 24 10.10 89 -2,4 45 Kurang 145 Kurang Tinggi
Kurang 2.564.000
Gizi Rp.
11 Ny. Ne 20 IRT NN P 30 10.20 85 -1,2 55 Kurang 255 Cukup Rendah
Baik 1.416.000
Gizi Rp.
12 Ny. Re 42 IRT I P 36 11 95,5 -2,5 70 Cukup 215 Cukup Rendah
Kurang 1.582.000
Gizi Rp.
13 Ny. Ro 36 Honorer AA p 21 8.60 73 -0,25 60 Cukup 260 Cukup Rendah
Baik 2.430.000
14 Ny. M 31 IRT AN P 48 13 91.7 0,14 Gizi 60 Cukup 200 Kurang Rp. Tinggi
63
Baik 2.578.000
Gizi Rp.
15 Ny. M 31 IRT KA P 16 7.10 71,8 -1,66 60 Cukup 225 Cukup Rendah
Baik 1.782.000
Gizi Rp.
16 Ny. S 25 IRT SS p 36 10 88 -2,1 60 Cukup 185 Kurang Rendah
Kurang 1.568.000
Gizi Rp.
17 Ny. Nu 31 Honorer NA P 44 18 108 -1,2 65 Cukup 220 Cukup Tinggi
Baik 2.594.000
Gizi Rp.
18 Ny. I 44 IRT MS L 27 10 75 0,44 50 Kurang 200 Kurang Rendah
Baik 1.239.000
Gizi Rp.
19 Ny. Na 21 IRT QI P 16 7.40 76 -2,38 30 Kurang 175 Kurang Rendah
Kurang 1.561.000
Gizi Rp.
20 Ny. Nr 33 Wiraswasta AR P 31 12 86 0,52 70 Cukup 220 Cukup Rendah
Baik 1.910.000
Gizi Rp.
21 Ny. H 32 IRT QA p 46 12 85 0,55 55 Kurang 205 Kurang Rendah
Baik 1.652.000
Gizi Rp.
22 Ny. NM 31 Honorer AH P 37 7 72 -2,43 65 Cukup 215 Cukup Rendah
Kurang 1.410.000
Gizi Rp.
23 Ny. S 22 IRT AM L 42 14 91 0.82 65 Cukup 240 Cukup Rendah
Baik 1.624.000
Gizi Rp.
24 Ny. Ma 23 IRT FA L 39 12,05 83 0,85 55 Kurang 225 Cukup Tinggi
Baik 2.562.000
Gizi Rp.
25 Ny. Ns 31 IRT AD L 42 15 95 0,75 55 Kurang 235 Cukup Rendah
Baik 1.929.000
Gizi Rp.
26 Ny.Sr 23 IRT MH L 42 11 83 0.22 60 Cukup 235 Cukup Rendah
Baik 1.649.000
Gizi Rp.
27 Ny. An 34 PNS HG L 41 10 87 -2,2 75 Cukup 160 Kurang Tinggi
Kurang 2,762.000
Gizi Rp.
28 Ny. W 29 Wiraswasta NB P 31 8 78 -2,25 55 Kurang 200 Kurang Rendah
Kurang 1.729.000
Gizi Rp.
29 Ny. F 23 IRT MR L 40 15 101 -0,38 55 Kurang 245 Cukup Rendah
Baik 1.478.000
Gizi Rp.
30 Ny. T 40 IRT AB L 38 11 89 -1,78 80 Cukup 250 Cukup Rendah
Baik 2.178.000
64
31 Gizi Rp.
Ny. Le 39 Honorer AZ L 28 10,8 83 -0,44 70 Cukup 270 Cukup Tinggi
Baik 2.589.000
Gizi Rp.
32 Ny. Ha 19 IRT AP L 21 10,95 79,9 0,91 55 Kurang 215 Cukup Rendah
Baik 1.382.000
Gizi Rp.
33 Ny. Nr 32 IRT RR L 37 10,5 80 0,3 55 Kurang 195 Kurang Rendah
Baik 1.892.000
Gizi Rp.
34 Ny. Mr 26 Honorer NA P 42 11 91 -1,73 55 Kurang 235 Cukup Rendah
Baik 1.725.000
Gizi Rp.
35 Ny. Is 29 Honorer MH L 45 15 101 -0,5 55 Kurang 205 Kurang Rendah
Baik 1.852.000
Gizi Rp.
36 Ny. Mi 19 IRT AK P 40 13 100 -1,69 55 Kurang 200 Kurang Tinggi
Baik 2.665.000
Gizi Rp.
37 Ny. S 30 IRT AH P 33 10 85 -1,4 55 Kurang 225 Cukup Rendah
Baik 1.562.000
Gizi Rp.
38 Ny. As 23 Honorer NU P 31 11 83 0,1 55 Kurang 205 Cukup Rendah
Baik 1.900.000
Gizi Rp.
39 Ny. Al 22 IRT NA P 27 13 87 0,75 55 Kurang 220 Cukup Tinggi
Baik 2.563.000
Gizi Rp.
40 Ny. Fe 28 IRT VY P 22 7.20 74 -2,25 60 Cukup 220 Cukup Rendah
Kurang 1.571.000
Gizi Rp.
41 Ny. In 34 IRT RA L 23 7 70 -2,33 65 Cukup 195 Kurang Rendah
Kurang 1.436.000
Gizi Rp.
42 Ny. Im 23 IRT FN P 21 7,19 69 -1,16 55 Kurang 200 Kurang Rendah
Baik 1.257.000
Gizi Rp.
43 Ny. Sa 21 IRT SA P 15 7,23 70 -1,39 50 Kurang 235 Cukup Rendah
Baik 1.682.000
Gizi Rp.
44 Ny. Ka 27 IRT KH P 22 8 71 -0,57 50 Kurang 195 Kurang Rendah
Baik 1.529.000
Gizi Rp.
45 Ny. Rr 21 IRT RO L 29 10 78,5 -0,38 50 Kurang 205 Kurang Rendah
Baik 1.827.000
65
Lampiran 4. Analisis Univariat
Pekerjaan Ibu
66
Pendidikan Ibu
67
Umur Anak Balita
Pengetahuan Ibu
Pola Makan
68
Pendapatan Keluarga
69
Lampiran 5. Analisis Bivariat
70
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .918a 1 .338
Continuity Correctionb .359 1 .549
Likelihood Ratio .919 1 .338
Fisher's Exact Test .476 .274
Linear-by-Linear
.898 1 .343
Association
N of Valid Cases 45
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.67.
b. Computed only for a 2x2 table
71
Pola Makan * Status Gizi Crosstabulation
Status Gizi Total
Gizi Kurang Gizi Baik
Count 2 25 27
% within Pola Makan 7.4% 92.6% 100.0%
Cukup
% within Status Gizi 20.0% 71.4% 60.0%
% of Total 4.4% 55.6% 60.0%
Pola Makan
Count 8 10 18
% within Pola Makan 44.4% 55.6% 100.0%
Kurang
% within Status Gizi 80.0% 28.6% 40.0%
% of Total 17.8% 22.2% 40.0%
Count 10 35 45
% within Pola Makan 22.2% 77.8% 100.0%
Total
% within Status Gizi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 22.2% 77.8% 100.0%
72
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 8.571a 1 .003
Continuity Correctionb 6.563 1 .010
Likelihood Ratio 8.684 1 .003
Fisher's Exact Test .008 .005
Linear-by-Linear
8.381 1 .004
Association
N of Valid Cases 45
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.00.
b. Computed only for a 2x2 table
73
Pendapatan Keluarga * Status Gizi Crosstabulation
Status Gizi Total
Gizi Kurang Gizi Baik
Count 2 10 12
% within Pendapatan
16.7% 83.3% 100.0%
Tinggi Keluarga
% within Status Gizi 20.0% 28.6% 26.7%
% of Total 4.4% 22.2% 26.7%
Pendapatan Keluarga
Count 8 25 33
% within Pendapatan
24.2% 75.8% 100.0%
Rendah Keluarga
% within Status Gizi 80.0% 71.4% 73.3%
% of Total 17.8% 55.6% 73.3%
Count 10 35 45
% within Pendapatan
22.2% 77.8% 100.0%
Total Keluarga
% within Status Gizi 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 22.2% 77.8% 100.0%
74
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .292a 1 .589
Continuity Correctionb .018 1 .893
Likelihood Ratio .305 1 .580
Fisher's Exact Test .705 .461
Linear-by-Linear
.286 1 .593
Association
N of Valid Cases 45
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.67.
b. Computed only for a 2x2 table
75
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Dari Badan Kesatuan Dan Politik
76
Lampiran 7. Surat Telah Melakukan Penelitian
77
Lampiran 8. Surat Pengantar Pengurusan Ethical Clearance
78
Lampiran 9. Surat sertifikat Ethical Clearance
79
Lampiran 10. Surat Keterangan Bebas Pustaka
80
Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian