Anda di halaman 1dari 206

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL , BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU

LAHIR DAN KB MINI PIL FISIOLOGIS PADA NY. L USIA 39 TAHUN DI


PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN KUTOARJO PURWOREJO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan


Tugas Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

MALIKAH FITRIANA AGUSTIN


NIM : 132020011

INSTITUT TEKHNOLOGI BISNIS DAN KESEHATAN


BHAKTI PUTRA BANGSA INDONESIA
TAHUN 2023

i
PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin,
Nifas, dan Bayi Baru Lahir Dan KB Mini Pil Pada Ny. L Usia 39 Tahun Di
Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjo Purworejo” telah diterima dan disetujui
untuk diajukan dan dipertahankan di depan Tim Penguji Laporan Tugas Akhir
dalam Ujian Akhir Program Studi Diploma III Kebidanan Institut Tekhnologi Bisnis
Dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia pada :
Hari :
Tanggal : 2023

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Tri Puspa Kusumaningsih, S.S.T.,M.Kes Emy Lestari, S.Tr.Keb., Bdn


NIPY. 01062011041 NIP. 197102251991032002

ii
PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil

Fisiologis, Bersalin Fisiologis, Nifas Fisiologis, dan Bayi Baru Lahir Fisiologis

Pada Ny. L Usia 39 Tahun Di Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjo

Purworejo” telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Program

Studi Diploma III Kebidanan Institut Tekhnologi Bisnis Dan Kesehatan Bhakti

Putra Bangsa Indonesia dan telah diperbaiki sesuai dengan Tim Penguji pada :

Hari :

Tanggal :

Penguji : I.

II.

III.

Mengetahui

Rektor
Institut Tekhnologi Bisnis Dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Nurma Ika Zuliyanti, S.S.T., Bdn., M.Kes


NIPY. 20052008027

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Malikah Fitriana Agustin


NIM : 12020011
Tempat/tanggal lahir : Purworejo, 12 Agustus 2000
Alamat : Dusun Solotiyang RT 02 RW 03
Kec. Loano Kab. Purworejo
Institusi : Institut Teknologi Bisnis Dan Kesehatan Bhakti
Putra Bangsa Indonesia
Angkatan : Angkatan ke XIII Tahun 2020
Biografi : TK Siwi Utomo Maron Lulus Tahun 2006
SD Negeri Kedungpucang Lulus Tahun 2013
MTs Negeri 2 Purworejo Lulus Tahun 2016
SMA Negeri 5 Purworejo Lulus Tahun 2019

iv
MOTTO

Jangan pernah menerah atas impianmu. Impian memberikan tujuan hidup.

Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagiaa, Kebahagiaan kunci untuk sukses

Segala hal yang nata dan kau inginkan tetapi belum dapat kau raih adalah fiksi,

tetapi semua mimpi fiksi dan kau usahakan adalah nyata. -Fedrik Ornata

Cara untuk menjadi di depan memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun

depan anda akan tahu namak hal yang sekarang tidak diketahui,dan anda akan

mengetahui masa depan ang anda menunggu-nunggu. -William Feather

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan taufiq dan
hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
komprehensif dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, BBL,
Dan KB Pada Ny L Di Puskesmas Semawung Daleman”. Laporan komprehensif
ini disusun sebagai tugas Asuhan Komprehensif yang merupakan salah satu
syarat memperoleh gelar ahli madya kebidanan.
Selama penyusunan laporan komprehensif ini penulis mendapat bimbingan,
masukan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga laporan komprehensif ini
dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih
kepada :
1. Nurma Ika Zuliyanti S.S.T., Bdn M.Kes selaku Rektor Institut Teknologi
Bisnis Dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan
menyelesaikan program studi Kebidanan dan telah memberikan bimbingan
kepada penulis.
2. Tri Puspa Kusumaningsih S.S.T., M.Kes selaku penguji asuhan
komprehensif
3. Emy Lestari,STr.Keb.,Bdn selaku pembimbing lahan yang telah banyak
membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
komprehensif ini.
4. Keluarga yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa
5. Ny L yang sudah bersedia menjadi responden.
Menyadari adannya keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik pengetahu
an maupun pengalaman. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sa
ngat digharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hiday
ah serta dapat bermanfaat bagi kita semua

Institut Teknologi Bisnis Dan Kesehatan Bhakti Putra


Bangsa Indonesia
Program Studi DIII Kebidanan
2023

vi
INTISARI

Malikah Fitriana Agustin1, Tri Puspa Kusumaningsih2, Emy Lestari3

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, BBL, DAN KB


PADA NY L USIA 39 TAHUN
DI PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN

Xi + … hal + 18 tabel + 1 gambar + 6 lampiran

Latar belakang study kasus : Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di
suatu Negara. Agenda pembangunan berkelanjutan yaitu Sustainable
Development Goals (SDGs) yang telah disahkan pada September 2015 berisi 17
tujuan dan 169 target. Bidan berperan penting dalam membantu mengurangi
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan
memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil yang diwujudkan melalui pemberian
pelayanan antenatal minimal enam kali selama masa kehamilan.

Tujuan studi kasus : Mampu menerapkan kemampuannya dan mendapat


pengalaman yang langsung dengan proses pendekatan menejemen asuhan
kebidanan 7 langkah varney.

Metode study kasus : Metode yang digunakan dalam study kasus ini secara
komprehensif yang dilakukan di Puskesmas Semawung Daleman. Pemberian
asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny L usia 39 tahun dari Hamil
trimester III, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir dan KB. Pengumpulan data
dilakukan melalui teknik wawancara, observasi dengan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.

Laporan kasus dan bahasan : Memberikan asuhan kebidanan secara


komprehensif pada Ny L mulai hamil trimester III dengan tidak ada keluhan,
bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB.

Simpulan : Asuhan kebidanan komprehensif dengan pendekatan manajemen 7


langkah varney, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek karena
dilakukan berdasarkan teori dan wewenang bidan.

Saran : Diharapkan klien mengutamakan kesehatan untuk mencegah terjadinya


komplikasi dan penulis menerapkan ilmu kebidanan sesuai teori dan SOP sejak
dini untuk perkembangan ilmu yang terbaru berdasarkan wewenang bidan.

Kata Kunci : Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir.


Pustaka : 20 pustaka ( 2013 sd/2022 )

1) Mahasiswa DIII Kebidanan Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti


Putra Bangsa Indonesia
2) Pembimbing I Dosen Institut Teknologi Bisnis dan Kesehatan Bhakti Putra
Bangsa Indonesia
3) Pembimbing Klinik

vii
Institut Teknologi Bisnis Dan Kesehatan Bhakti Putra Bangsa Indonesia
Program Studi DIII Kebidanan
2023
ABSTRACT

Malikah Fitriana Agustin1, Tri Puspa Kusumaningsih2, Emy Lestari3

MIDWIFERY CARE OF PREGNANCY, INPARTUM, POSTPARTUM, AND


BABY TO MRS F 28 YEARS OLD IN PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN
PURWOREJO DISTRICT

Xi+ .. hal + 18 Tabel + 1 Gambar + 6 Lampiran

Research Background : Maternal mortality and infant mortality rates are


indicators of the success of health services in a country. The sustainable
development agenda, namely Sustainable Development Goals (SDGs) which
was ratified in September 2015, contains 17 goals and 169 targets. Midwives
play an important role in helping reduce MMR and IMR by providing health
services for pregnant women which is manifested through providing antenatal
care at least six times during pregnancy

Research Objective : Authors can apply their competencies and gain direct
experience with process management approach 7 steps varney midwifery care.
Research Metodhology : The method used in this case study is bservational
and approach uses qualitative data, perfomed in Puskesmas Semawung
Daleman. The provision of midwifery case in a comprehensive manner in the Ny
L age of 39 years from the third trimester of a pregnancy, maternity, postpartum
and newborn. Data collected through interview, observation by a physical
examination and investigation.
Research Findings : The author provides a comprehensive obstetric care for
Mrs F start third trimester pregnant with not complaints, childbirth, postpartum,
and newborns.

Conclusion : Midwifery care is comprehensive with 7 steps varney management


approach, there was no gap between theory and practice. Because the authority
is based on the theory and midwives.

Suggestion : Expected health priority clients to prevent complications and the


authors apply appropriate midwifery theory and SOP early for the development of
the latest science on the authority of midwives

Key Words : Pregnancy, Childbirth, postpartum, BBL and KB


References : 20references ( 2013 sd/2022 )

1) A Diploma Student of Institut of Business Technology and Health, Bhakti


Putra, Indonesia
2) First Consultant, a lecturer diploma III Midwifery of Institut of Business
Technology and Health, Bhakti Putra, Indonesia
3) Clinical instructur

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i


LEMBARPERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TUGAS AKHIR................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................iv
MOTTO............................................................................................................. v
KATA PENGANTA...........................................................................................vi
INTISARI.........................................................................................................vii
ABSTRAK.......................................................................................................viii
DAFTAR ISI......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................4
D. Manfaat..................................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................8
A. Tinjauan teori kasus...............................................................................8
B. Tinjauan teori asuhan kebidanan.........................................................71
BAB III METODE STUDI KASUS....................................................................80
A. Jenis Pelaksanaan Studi Kasus...........................................................80
B. Ruang Lingkup Studi Kasus.................................................................80
C. Jenis Data............................................................................................80
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................80
E. Analisis Data........................................................................................80
F. Etika Studi Kasus.................................................................................81
G. Jawal Pelaksanaan Studi Kasus..........................................................81
BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN BAHASAN..............................................82
A. Hasil Studi Kasus.................................................................................82
B. Bahasan.............................................................................................167
BAB V PENUTUP.........................................................................................187
A. Simpulan............................................................................................187
B. Saran.................................................................................................189
Daftar Pustaka..............................................................................................191
Lampiran-Lampiran.......................................................................................192

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Diagnosis Kehamilan..........................................................................12


Tabel 2 Diagnosis banding .............................................................................12
Tabel 3 Informasi penting................................................................................17
Tabel 4 Kunjungan Kehamilan........................................................................22
Tabel 5 Pengukuran TFU................................................................................23
Tabel 6 Pemberian imunisasi TT.....................................................................24
Tabel 7 Menu seimbang..................................................................................28
Tabel 8 APN....................................................................................................37
Tabel 9 Kunjungan I masa nifas .....................................................................43
Table 10. Konseling masa nifas......................................................................45
Tabel 11 Involusi Uterus .................................................................................49
Tabel 12 Jenis-jenis Lochea............................................................................50
Tabel 13 APGAR SCORE...............................................................................56
Tabel 14 Asuhan neonatal..............................................................................60
Tabel 15 Riwayat kehamilan,persalinan yang lalu...........................................99
Tabel 16. Riwaat KB.....................................................................................100
Tabel 17 Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari........................................100

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Lembar Informed Consent................................................................

Lampiran 2 Buku KIA Ny. L.................................................................................

Lampiran 3 Lembar Partograf.............................................................................

Lampiran 4 Lembar Verifikasi Data.....................................................................

Lampiran 5 Lembar Konsul Pembimbing Lahan..................................................

Lampiran 6 Lembar Konsul Pembimbing Akademik............................................

xi
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, neonatus merupa

kan faktor penting yang mempengaruhi AKI dan AKB. Angka kematian ibu da

n bayi dapat terjadi karena komplikasi kebidanan selama masa kehamilan, pe

rsalinan, nifas, dan bayi baru lahir. Kehamilan yang fisiologis jika tidak dipant

au dengan baik dapat mengarah pada keadaan patologis yang dapat mengan

cam nyawa ibu dan bayi. Asuhan kebidanan sesuai dengan standar perlu dila

kukan untuk menilai derajat kesehatan masyarakat pada suatu negara dan m

engurangi terjadinya peningkatan AKI dan AKB (Kemenkes RI,2018)

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara.

Agenda pembangunan berkelanjutan yaitu Sustainable Development Goals

(SDGs) yang telah disahkan pada September 2015 berisi 17 tujuan dan 169

target. Tujuan ketiga SDGs adalah menjamin kehidupan yang sehat dan

mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia dengan salah

satu target mengurangi AKI secara global sebanyak 70 per 100.000

Kelahiran Hidup (KH) tahun 2030 (WHO, 2017)

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat Angka Kematian

Bayi (AKB) di provinsi ini mengalami penurunan tajam hingga 91,13 persen

dalam lima dekade terakhir. Selain itu, Angka Kematian Ibu (AKI) Jateng juga

berada di bawah angka nasional. Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jateng

Muh Saichudin menyampaikan, dari Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020

mencatat terjadi penurunan angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate

1
2

(IMR). Data menunjukkan, dalam rentang 50 tahun sejak 1971-2022,

penurunan AKB di Jawa Tengah mencapai 91,13 persen. Jika dibandingkan

tahun 2010, AKB jauh menurun dari 21 per 1.000 kelahiran hidup, menjadi

12,77 per 1.000 kelahiran hidup.

Masih berdasarkan data Long Form SP 2020, AKB tertinggi di Jawa

Tengah sebesar 16,57 per 1.000 kelahiran hidup berada di Kabupaten

Brebes. Sementara, Kabupaten Sukoharjo menjadi wilayah AKB paling

rendah dengan 10,42 per 1.000 kelahiran hidup. Sementara itu, Angka

Kematian Anak (AKA) sebesar 2,04. Ini artinya, di antara 1.000 anak (usia 1-

4 tahun ) terdapat dua kematian anak. Adapun, angka kematian balita (di

bawah lima tahun) adalah 14,81. Ini berarti dari setiap 1.000 balita, 14-15

diantaranya gagal mencapai umur 5 tahun tepat (Dinkes Jawa Tengah,

2022).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo 2022

jumlah Angka Kematian Ibu menurun dari tahun sebelumnya mencapai 6

kasus dan jumlah Angka Kematian Bayi juga menurun yaitu 16 kasus tetapi

dalam penurunan tersebut belum mencapai target untuk menurunkan jumlah

AKI dan AKB (Dinkes Kabupaten Purworejo, 2022).

Berdasarkan data dari Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjp tahun

2022, jumlah angka kematian ibu menurun dari tahun sebelumnya yaitu 0,

namun angka kematian bayi di tahun 2022 cukup tinggi yaitu 6 kasus

kematian bayi, yang seharusnya target dari AKB yaitu 2 kasus.

Berdasarkan data di atas masih banyak masalah yang terjadi pada

proses kehamilan sampai dengan keluarga berencana, penyebab tingginya

AKI di Indonesia sendiri dikarenakan beberapa factor, salah satunya adalah


3

tidak dilakukannya asuhan secara berkesinambungan yang dapat

meningkatkan resiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi, komplikasi

yang tidak ditangani ini menyebabkan kematian yang berkontribusi terhadap

peningkatannya Angka Kematian Ibu (AKI).

Bidan berperan penting dalam membantu mengurangi tingginya Angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan memberikan

pelayanan kesehatan ibu hamil yang diwujudkan melalui pemberian

pelayanan antenatal minimal enam kali selama masa kehamilan, dengan

distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah dua kali pada

trimester pertama (usia kehamilan < 14 minggu), dan satu kali pada Trimester

ke-dua (usia kehamilan 14-28 minggu), dan tiga kali pada Trimester ke- tiga

(usia kehamilan 28-36 minggu), (Permenkes, 2020)

Tidak hanya memantau pada saat masa kehamilan tetapi membantu

pada saat persalinan, merawat bayi baru lahir sampai ibu tersebut

merencanakan untuk menggunakan KB guna kesejahteraan untuk dirinya

dan juga keluarganya sehingga membentuk keluarga yang berkualitas.

Alasan penulis memilih “Ny. L” karena klien maupun keluarga bersedia

berpartisipasi dalam asuhan kebidanan komprehensif dan dari hasil

pengkajian yang dilakukan pada tanggal 9 Januari 2023 terhadap “Ny. L” G4

P3A0 usia kehamilan 35 minggu dengan multipara di wilayah kerja

Puskesmas Semawung Daleman Kutroarjo Tahun 2023.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan asuhan

kebidanan yang komprehensif pada “Ny. L” G4P3A0 usia kehamilan 35

minggu selama masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan

pemilihan alat kontrasepsi dalam laporan studi kasus dengan judul “Asuhan
4

Kebidanan Komprehensif pada Ny. L Usia 39 Tahun G4P3A0 Usia

Kehamilan 35 Minggu Di Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjo”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas yang menjadi rumusan

masalah adalah “Bagaimana pelayanan asuhan kebidanan secara

komprehensif (pengkajian, identifikasi masalah, dan penegakan diagnosa,

intervensi, implementasi, dan evaluasi, dan pendokumentasian) sejak masa

kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai dengan

pelayanan kontrasepsi yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan

pada Ny. L ?”

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada

Ny. L sejak masa kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatal

serta pemilihan alat kontrasepsi sesuai dengan standar pelayanan

kebidanan dan mendokumentasikan dalam bentuk laporan tugas akhir.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan dilakukan

pengkajian data pada Ny. L Usia 39 Tahun meliputi hamil, bersalin,

nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Semawung Daleman

Kutoarjo. Melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan

dilakukan interpretasi data pada Ny. L Usia 39 Tahun meliputi hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Semawung

Daleman.
5

b. Melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan menentukan

diagnosa potensial pada Ny. L Usia 39 Tahun meliputi hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Semawung

Daleman.

c. Melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan menentukan

antisipasi tindakan segera pada Ny. L Usia 39 Tahun meliputi hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Semawung

Daleman.

d. Melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan menentukan

perencanaan tindakan pada Ny. L Usia 29 Tahun meliputi hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Semawung

Daleman.

e. Melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan dilakukan

pelaksanaan tindakan pada Ny. L Usia 39 Tahun meliputi hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Semawung

Daleman.

f. Melakukan asuhan kebidanan komprehensif dengan dilakukan

evaluasi tindakan pada Ny. L Usia 39 Tahun meliputi hamil, bersalin,

nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Semawung Daleman.

g. Untuk membahas kesenjangan antara teori dan praktik mengenai

asuhan yang diberikan pada Ny. L Usia 39 Tahun meliputi hamil,

bersalin, nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Semawung

Daleman.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis
6

Dapat menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan

kebidanan secara langsung dan komperhensif dari masa kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir, hingga pelayanan kontrasepsi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Puskesmas Wilayah Kerja Setempat

Dapat membantu untuk menjalankan dan melancarkan program

kerja puskesmas dan dapat mengurangi AKI dan AKB di wilayah

kerja puskesmas karena asuhan yang diberikan sesuai dengan

standar pelayanan asuhan kebidanan. Dengan komunikasi yang

baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja

puskesmas tersebut.

b. Bagi Institusi

Dapat meningkatkan kualitas pendidikan bidan khususnya dalam

pemberian asuhan kebidanan komprehensif dari masa kehamilan,

persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus sampai pelayanan

kontrasepsi serta untuk mengevaluasi kompetensi mahasiswa

dalam pemberian asuhan kebidanan, sehingga dapat menghasilkan

bidan yang terampil, profesional dan mandiri.

c. Bagi Klien

Klien mendapatkan pengetahuan dan pelayanan secara

komprehensif mulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru

lahir, masa nifas, neonatus sampai pelayanan kontrasepsi sesuai

standar pelayanan kebidanan.

d. Bagi Penulis
7

Memberikan pengetahuan, kemampuan menganalisa,

mengembangkan pola pikir ilmiah serta pengalaman bagi penulis

untuk dapat melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif

mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus,

hingga pelayanan kontrasepsi.

BAB II
8

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori kasus

1. Kehamilan

a. Definisi Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spe

rmatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila di

hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan men

urut kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, di

mana trimester berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 mi

nggu (minggu ke 13-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 2

8-40). (Elisabeth, 2021)

Kehamilan adalah keadaan mengandung embrio atau janin yang s

edang berkembang. Periode kehamilan manusia adalah 39 minggu d

an dibagi menjadi tiap trimester. Trimester pertama mulai dari minggu

ke nol hingga minggu ke dua belas. Selama jangka waktu ini, banyak

tonggak perkembangan yang signifikan terjadi saat janin berkembang.

Selain itu, saat janin tumbuh, dapat terlihat melalui ultrasonografi, dan

pengujian laboratorium dapat dilakukan untuk memeriksa dan meman

tau perkembangannya. (Ummi Kultsum,dkk. 2022).

b. Tanda-tanda Kehamilan

1) Tanda Presumtive

8
9

Tanda-tanda kehamilan presumtive yaitu mengacu pada tanda d

an gejala yang ibu rasakan menyerupai tanda dan gejala kehamil

an, namun harus diselidiki lebih lanjut penyebabnya. Tanda presu

mtive ( dugaan) :

a) Amenore adalah gejala awal kehamilan. Amenore merupaka

n kondisi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi

sebagaimana mestinya

b) Mual dan muntah pada kehamilan sering terjadi selama trime

ster pertama dan mungkin hasil dari peningkatan kadar horm

one human chorionic gonadotropin (HCG) dan perubahan m

etabolisme karbohidrat. Karena gejala ini sering muncul di pa

gi hari, sering disebut sebagai morning sickness

c) Kelelahan yang berlebihan dapat dicatat dalam beberapa mi

nggu setelah periode menstruasi pertama yang terlewat dan

dapat bertahan sepanjang trimester pertama.

d) Frekuensi bung air kecil dialami selama trimester pertama sa

at rahim yang membesar menekan pada kandung kemih

e) Perubahan pada paudara sering terlihat pada awal kehamila

n. Perubahan tersebut antaralain : kelembutan dan sensasi k

esemutan, peningkatan pigmentasi areola dan putting susu,

dan perubahan pada kelenjar montgomery. Pembulh darah j

uga menjadi lebih terlihat dan membentuk kebiruan pola diba

wah kulit.

f) Quickening, atau persepsi ibu tentang gerakan janin, terjadi s

ekitar 18 minggu hingga 20 minggu setelah periode menstru


10

asi terakhir pada wanita hamil untuk pertama kalinya tetapi d

apat terjadi lebih wal yaitu 16 minggu pada wanita yang telah

hamil sebelumnya. Quickening adalah sensasi berdebar-deb

ar di perut secara bertahap meningkat dalam intensitas dan f

rekuensi. (ummi kultsum, dkk. 2022)

2) Tanda Mugkin

Tanda mungkin hamil terdiri dari :

a) Perubahan pada organ panggul, terdiri dari :

(1) Tanda goodell : pelunakan serviks

(2) Tanda chadwick : perubahan warna ungu kebiruan pada

membran mukosa servik, vagina, dan vulva ( beberapa sumb

er menganggap ini sebagai tanda dugaan/presumtive keham

ilan)

(3) Tanda hegar adalah pelunakan isthmus uterus, daerah a

ntara serviks dan badan rahim

b) Kontraksi braxton hiks paling sering teraba setelah 28 mingg

c) Detak rahim dapat terdengar saat pemeriksa melakukan pem

eriksaan auskultasi pada abdomen di atas uterus. Detak rahi

m adalah suara tiupan lembut yang terjadi padakecepatan ya

ng sama dengan denyut nadi ibu dan disebabkan oleh penin

gkatan aliran darah uterus dan darah berdenyut melalui plas

enta. Kadang-kadang bingung dengan souffle funic, suara le

mbut, tiupan darah berdenyut melalui tali pusar, funic souffle

terjadi pada tingkat yang sama dengan denyut jantung janin.


11

d) Pigmentasi kulit sering terjadi pada kehamilan. Putting dan ar

eola mungkin menjadi gelap, dan linea nigra dapat berkemba

ng. Melasma wajah (cloasma) dapat terlihat, dan striae dapat

muncul. (ummi kultsum, dkk. 2022)

e) Tes kehamilan positif mendeteksi adanya hCG dalam darah

atau urin ibu. Tes kehamilan ini tidak dianggap sebagai tand

apositif kehamilan karena kondisi lain dapat menyebabkan p

eningkatan kadar hCG. (ummi kultsum, dkk. 2022)

3) Tanda Pasti

Tanda-tanda positif kehamilan sepenuhnya obyektif tdak dapat di

kacaukan dengan kondisi patologis lainnya. Tanda pasti kehamila

n diantaranya :

a) Detak jantung janin dapat dideteksi dengan perangkat doppl

er elektronik sejak minggu ke 10 sampai 12 minggu kehamila

n. Detak jantung dapat dideteksi dengan fetoskop pada ming

gu ke 17 hingga 20 minggu

b) Gerakan janin secara aktif teraba oleh pemeriksa terlatih set

elah sekitar minggu ke 20 kehamilan

c) Visualisasi janin dengan pemeriksaan ultrasonografi untuk m

emastikan kehamilan. Kantung kehamilan dapat diamati pad

a usia kehamilan 4 hingga 5 minggu. Bagian janin dan gerak

an janin dapat terlihat pada usia 8 minggu. Baru-baru ini US

G menggunakan probe vagina telah digunakan untuk mendet

eksi kantung kehamilan 10 hari seteah implantasi. (ummi kult

sum, dkk. 2022)


12

c. Diagnosis Kehamilan

Diagnosis dibuat untuk menentukan hal-hal sebagai berikut :

Tabel 1. Diagnosis Kehamilan


No Kategori Gambaran
1. Kehamilan normal 1. Ibu sehat
2. Tidak ada riwayat obstetri buruk
3. Ukuran uterus sama/sesuai usia keh
amilan
4. Pemeriksaan fisik dan labratorium no
rmal
2. Kehamilan dengan masala Seperti masalah keluarga atau psiko-sosi
h khusus al, kekerasan dalam rumah tangga, kebu
tuhan finansial, dan lain-lain
3. Kehamilan dengan masala Seperti hipertensi, anemia berat, preekla
h kesehatan yang membut msi, pertumbuhan janin terhambat, infeks
uhkan rujukan untuk kons i saluran kemih, penyakit kelamin dan ko
ultasi ndisi lain yang dapat memburuk selama
kehamilan
4. Kehamilan dengan kondisi Seperti perdarahan, eklamsi, ketuban pe
kegawatdaruratan yang m cah dini, atau kondisi kegawatdaruratan l
embutuhkan rujukan seger ain pada ibu dan bayi
a
(sumber : Elisabeth, 2021)

Tabel 2. Diagnosis Banding Nulipara Dan Multipara


No Nulipara Multipara
1. Perut tegang Perut longgar, perut gantung, banyak strie
2. Perut menonjol Tidak begitu menonjol
3. Rahim tegang Agak lunak
4. Payudara tegang Kurang tegang dan tergantung, ada strie
5. Labia mayora nampak b terbuka
ersatu
6. Himen koyak pada bebe Kurunkula himenalis
rapa tempat
7. Vagina sempit dengan r Lebih besar, rugae kurang menonjol
ugae yang utuh
8. Serviks licin, bulat dan ti Bila terbuka dengan satu jari, kadang kala
dak dapat dilalui oleh sat ada bekas robekan persalinan yang lalu
u ujung jari
9. Perineum utuh baik Bekas robekan atau bekas episiotomi
10. Pembukaan serviks : a. Mendatar sambil membuka hampir sek
a. Serviks mendatar d aligus
ulu, baru membuka b. 2 cm dalam 1 jam
b. Pembukaan rata-rat
a 1 cm dalam 2 jam
11. Bagian terbawah turun p Biasanya tidak terfiks pada PAP sampai pe
ada 4-6 minggu akhir ke rsalinan mulai
hamilan
13

12. Persalinan hampir selalu tidak


dengan episiotomi
(sumber : Elisabeth, 2021)

d. Hormon-hormon Kehamilan

Hormon adalah zat kimia yang secara langsung dikeluarkan ke dalam

aliran darah oleh kelenjar-kelenjar, dan pada kehamilan hormon mem

bawa berbagai perubahan, terpusat pada berbagai bagian tubuh wani

ta. Perubahan hormonal selama kehamilan (trimester I sampai trimest

er III) :

1) Estrogen

Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pad

a akhir ehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.

2) Progesterone

Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibandingkan estrog

en, pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari

3) Human Chorionic Gonadotropin (HCG)

Puncak sekresinya terjadi kuranag lebih 60 hari setelah konsepsi,

fungsinya adalah untuk mempertahankan korpus luteum

4) Human Placenta Lactogen ( HPL)

Hormon ini diproduksi terus naik dan pada saat aaterm mencapai

2 gram/hari. Ia bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin

wanita hamil naik

5) Pituitary Gonadotropin

FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama keha

milan karena ditekan oleh progesterone dan ekstrogen plasenta

6) Prolaktin
14

Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi ek

strogen. Sekresi air susu sendiri dihambat oleh ekstrogen di tingk

at taret organ

7) Growth Hormone (STH)

Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan oleh HPL

8) TSH, ACHT, dan MSH

Hormon-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan

9) Titoksin

Kelenjar tyroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat

10) Aldeseron, Renin dan angiotensin

Hormon ini naik yang menyebabkan naiknya volume intravaskule

11) Insulin

Produksi insulin meningkat sebagai akibat ekstrogen, progestero

ne dan HPL

12) Parathormon

Hormon ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.(Walyani, Eli

sabeth Siwi. 2021. hal,77)

e. Perubahan-perubahan pada Ibu Hamil

1) Trimester Pertama

Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progester

on dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam ketidaknyama

nan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah, keletihan, da


15

n pembesaran padapayudara. Hal ini akan memicu perubahan psik

ologi seperti berikut ini :

a) Ibu membenci kehamilan, merasakan kekecewaan, penolakan,

kecemasan, dan kesedihan

b) Mencari tahu secara aktif apakah memangbenar-benar hamil d

engan memeperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering

kali memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya

c) Hasrat melakukan seks berbeda-beda pada orang lain

d) Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul kebang

gaan, tetapi bercampur dengan keprihatianan akan kesiapan u

ntuk mencari nafkah bagi keluarga.

2) Trimester kedua

Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah ter

biasa dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyam

an akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belu

m terlalu besar sehingga belum dirasakan ibu sebagaibeban. I

bu sudah menerima kehamilannya dan dapat dimulai menggun

akan energi dan pikirannya secara lebih kostruktif. Pada trimes

ter ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mul

ai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirin

ya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas da

ri rasa kecemasan dan tidak nyaman seperti yang dirasakanny

a pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

3) Trimester ketiga
16

a) Sakit punggung disebabkan karena meningkatnya beban ber

at yang anda bawa yaitu bayi dalam kandungan

b) Pernapasan pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil

ang susah bernafas, ini karena tekanan bayi yang berada dib

awah menekan paru ibu, tapi setelah kepala bayi yang sudah

turun kerongga panggul ini biasanya pada 2-3 minggu sebelu

m persalinan maka akan merasa lega dan bernafas lebih mu

da

c) Sering buang air kecil , pembesaran rahim, dan penurunan b

ay ke PAP membuat tekanan padakandug kemih ibu

d) Kontraksi perut,bracton-hicks atau kontraksi palsu berupa ra

sa sakit yang ringan, tidak teratur, kadang hilang bila duduk

atau istirahat

e) Cairan vagina, peningkatan cairan vagina selama kehamilan

adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan

biasanya agak kental dan pada persalian lebih cair. (Elisabet

h Siwi. 2021. hal,78)

f. Informasi penting yang dikumpulkan pada setiap kunjungan antenatal

Informasi yang sangat penting dikumpulkan pada setiap kali kunjunga

n antenatal sebagai berikut :

Tabel 3. Informasi penting


Kunjungan Waktu Informasi penting
Trimester I Sebelum minggu ke 14 a) Membangun hubungan saling pe
rcaya antar petugas kesehatan d
engan ibu hamil
b) Mendeteksi masalah dan penang
anannya
c) Melakukan tindakan pencegahan
seperti tetanus neonatorum, ane
mia kekurangan zat besi, penggu
17

naan praktik tradisional yang mer


ugikan
d) Memulai persiapan kelahiran bay
i dan kesiapan untuk menghadap
i komplikas
e) Mendorong perilaku yang sehat
Trimester II Sebelum minggu ke 28 Semua seperti diatas, ditambah kewa
spadaan khusus mengenai preeklam
si, pantau tekanan darah, evaluasi ed
ema(periksa untuk mengetahui protei
n urin)
Trimester III Antara minggu ke 28-3 Sama seperti diatas, ditambah palpas
6 i abdominal untuk mengetahui apaka
h ada kehamilan ganda
Trimester III Sama seperti diatas, ditambah detek
si letak bayi yang tidak normal, atau k
ondisi lain yang memerlukan kelahira
n dirumah sakit
(sumber : Elisabeth, 2021)

g. Ketidaknyamanan pada ibu hamil

1) Morning Sickness (mual dan muntah)

Biasanya dirasakan pada saat kehamilan dini, disebabkan oleh

respon terhadap hormon dan merupakan pengaruh fisiologis. Untuk

asuhannya berikan nasihat tentang gizi, makan sedikit tapi sering,

makan makanan padat sebelum bangkit dari berbaring.

2) Mengidam

Terjadi setiap saat, disebabkan karena respon papilla

pengecap pada hormon sedangkan pada sebagian wanita, mungkin

untuk mendapatkan perhatian. Untuk penatalaksanaan khususnya

yaitu dengan nasihat dan menentramkan perasaan pasien.

3) Nyeri uluh hati

Dirasakan pada bulan-bulan terakhir, disebabkan karena

adanya progesteron serta tekanan dari uterus. Asuhan yang dapat

dilakukan dengan memberikan nasihat tentang gizi, makan sedikit-


18

sedikit, minum susu, hindari makanan yang pedars, gorengan atau

berminyak.

4) Konstipasi

Terjadi pada bulan-bulan terakhir, dan disebabkan karena

progesteron dan usus yang terdesak oleh rahim yang membesar.

Asuhan yang diberikan yaitu dengan nasihat makanan tinggi serat,

buah dan sayuran, ekstra cairan, hindari makanan berminyak, dan

anjurkan olahraga tanpa dipaksa.

5) Buang air kecil yang sering

Keluhan dirasakan saat kehamilan dini, kemudian kehamilan

lanjut. Disebabkan karena progesteron dan tekanan pada kandung

kemih karena pembesaran rahim atau kepala bayi yang turun ke

rongga panggul. Berikan nasihat untuk mengurangi minum setelah

makan malam atau minimal 2 jam sebelum tidur, menghindari

minum yang mengandung kafein, jangan mengurangi kebutuhan air

minum (minimak 8 gelas per hari) perbanyak disiang hari dan

lakukan senam kegel.

6) Nyeri punggung

Ketika kehamilan lanjut, disebabkan oleh progesteron dan

relaksin (yang melunakan jaringan ikat dan postur tubuh yang

berubah serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim

Berikan nasehat untuk memperhatikan postur tubuh jangan terlalu

sering membungkuk dan berdiri serta berjalan dengan punggung


19

dan bahu yang tegak, menggunakan sepatu tumit rendah, hindari

mengangkat benda yang berat, memberitahu cara-cara untuk

mengistirahatkan otot punggung, menjelaskan keuntungan untuk

menggunakan korset khusus bagi ibu hamil.

7) Bengkak pada kaki

Dikarenakan perubahan hormonal yang menyebabkan retensi

cairan. Kurangi asupan makanan yang mengandung garam, hindari

duduk dengan kaki bersilang, gunakan bangku kecil untuk

menopang kaki ketika duduk.

8) Sesak nafas

Terasa pada saat usia kehamilan lanjut (33-36 minggu).

Disebabkan oleh pembesaran rahim yang menekan daerah dada.

Dapat diatasi dengan senam hamil (latihan pernafasan), pegang

kedua tanga diatas kepala yang akan memberi rung bernafas yang

lebih luas (Rukiyah dan Yulianti, 2014; h. 93).

h. Tanda-tanda bahya kehamilan muda

1) Abortus

a) Abortus imminens atau keguguran membakat

b) Abortus insipiens atau keguguran sedang berlangsung

c) Abortus habitualis atau keguguran berulang

d) Abortus inkompletus atau keguguraan bersisa

e) Abortus kompletus atau keguguran lengkap

2) Kehamilan mola disebut kehamilan anggur yaitu adanya jonjot

karion yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung


20

kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai

anggur atau mata ikan.

3) Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi tidak

berada didalam endometrium uterus.

4) Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan

sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan

bahkan dapat membahayakan kehidupan (Sulistyawati, 2009; h.

149).

i. Tanda-tanda bahya ibu dan janin masa kehamilan lanjut

1) Perdarahan pervaginam

Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah

merah, perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri.

2) Sakit kepala

Sakit kepala yang menunjukan suatu masalh yang serius adalah

sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan

beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat

tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya

menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam

kehamilan adalah gejala dari pre-eklamsi.

3) Pandangan Kabur

Masalah visual yang mengindikasi keadaan yang mengancam

jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan

kabur atau berbayang.

4) Nyeri abdomen yang hebat


21

Nyeri yang hebat menetap dan tidak hilang setelah beristirahat.

Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi,

penyakit eadang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit

kandung empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau

infeksi lain.

5) Bengkak pada muka dan tangan

Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul

pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristrahat, dan

disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat

merupakan pertanda, anemia, gagal jantung, atau pre

eklamsia.

6) Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan bayi pada bulan ke-5 atau ke-6,

beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayi lebih awal. Jika

bayi tidur gerakannya akan melemah, bayi harus bergerak

paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan

lebihmudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika

ibu makan dan minum dengan baik (Romauli, 2014; h. 95).

j. Jadwal Kunjungan Ibu Hamil Pedoman ANC

Pada kunjungan ibu hamil sesuai pedoman ANC terbaru ibu

dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dilakukan

minimal 6 kali yaitu 2 kali pada trimester I dengan 1 kali kunjungan ke

Dokter untuk pemeriksaan seutuhnya, 1 kali pada trimester II, dan 3

kali pada trimester III dengan 1 kali kunjungan ke Dokter untuk


22

deteksi komplikasi kehamilan/mempersiapkan rujukan persalinan jika

perlu (Nurjasmi, 2020).

Tabel . 4 Kunjungan Kehamilan Pedoman ANC


Kunjungan Tujuan Oleh
Trimester 1 ANC ke-1 1. Skrining faktor risiko Dokter
ANC ke-2 1. Tindak lanjut sesuai Bidan
Trinester 2 ANC ke-3 Hasil skrining Bidan
ANC ke-4 2. Menentukan faktor resiko Bidan
yang mungkin terjadi
3. Mencegah komplikasi yang
mungkin terjadi
Trimester 3 ANC ke-5 1. Jika hasil skrining faktor Dokter
risiko, persalinan dilakukan
oleh dokter
ANC ke-6 1. Jika hasil skrining sesuai Bidan
kewenangan bidan, persalinan
dapat dilakukan oleh bidan

(Kemenkes, 2020)

k. Pelayanan asuhan standar antenatal

Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang

menjadi 12T, sedangkan untuk daerah gondok dan endemik malari

a menjadi 14T (Walyani, Elisabeth Siwi. 2021. hal,78) :

1) Timbang berat badan dan tinggi badan

Tinggi badan ibu dikategorikan adana resiko apabila hasil peng

ukuran < 145 cm. Berat badan ditimbang setiap ibu datang ata

u berkunjung untuk mengetahui kenaikan BB dan penurunan B

B. Kenaikan BB ibu hamil normal rata-ratanya 6,5kg sampai 16

kg (Walyani, Elisabeth Siwi. 2021. hal,80).

2) Tekanan darah

Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung, Deteksi tekanan

darah yang cenderung naik diwaspadai adannya gejala hiperte


23

nsi dan preeklamsi. Apabila turun dibawah normal kita pikirkan

kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar sstole/diastole :

110/80 - 120/80 mmHg.

3) Pengukuran tinggi fundus uteri

Menggunakan pita sentimeter, Letakkan titik nol pada tepi atas

sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak bol

eh ditekan)

Tabel 5. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri


No. Tinggi Fudus Uteri (cm) Umur Kehamilan Dalam Minggu
1. 12 cm 12 minggu
2. 16 cm 16 minggu
3. 20 cm 20 minggu
4. 24 cm 24 minggu
5. 28 cm 28 minggu
6. 32 cm 32 minggu
7. 36 cm 36 minggu
8. 40 cm 40 minggu
(Walyani, Elisabeth Siwi. 2021. hal,80)
4) Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe)

Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan

nifas, karena masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring de

ngan pertumbuhan janin

5) Pemberian imunisasi TT

Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping TT y

aitu nyeri, kemerah-kemerahan dan bengkak untuk 1-2 hari pa

da tempat penyuntikan.

Tabel 6. Pemberian Imunisasi TT


Imunisasi Interval % Perlindungan Masa Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan ANC p 0% Tidak ada
ertama
TT 2 4 Minggu setelah TT 1 80 % 3 tahun
24

TT 3 6 Bulan setelah TT 2 95 % 5 tahun


TT 4 1 Tahun setelah TT 3 99 % 10 tahun
TT 5 1 Tahun setelah TT 4 99 % 25 tahun/seumur hi
dup
(Walyani, Elisabeth Siwi. 2021. hal,81)

6) Pemeriksaan Hb

Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang pert

ama kali, lalu diperiksa lagi menjelang persalinan. Pemeriksaa

n Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi anemia pada i

bu hamil.

7) Pemeriksaan protein urine

Untuk mengetahui adannya protein dalam urine ibu hamil. Prot

ein urine ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklamsi

8) Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL

Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) u

ntuk mengetahui adannya treponema pallidum/penyakit menul

ar seksual, antara lain sypilis

9) Pemeriksaan urine reduksi

Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu denga

n ibu indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penakit gula pada

keluarga ibu dan suami

10) Perawatan payudara

Perawatan paudara dilakukan 2 kali sebelum mandi dan mulai

pada kehamilan 6 bulan

11) Senam ibu hamil

Bermanfaat membantu ibu dalam persalinan dan mempercepat

pemulihan setelah melahirkan serta mencegah sembelit


25

12) Pemberian obat malaria

Pemberitahuan obat malaria diberikan khusus pada ibu hamil d

idaerah endemik malaria atau kepada ibu dengan gejala khas

malaria yaitu panas tinggi disertai menggiil

13) Pemberian kapsul minyak beryodium

14) Temu wicara

l. Kebutuhan fisik ibu hamil

1) Nutrisi

Pada saat hamil ibu harus makan-makanan yang mengandung

nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang

mahal. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori

perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang

mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu

seimbang).

a) Kalori

Kebutuhan kalori untuk orang hamil dan menyusui masing-

masing adalah 2300 dan 2800 Kkal. Kalori dipergunakan untuk

produksi energi.

b) Protein

Bila wanita tidak hamil , konsumsi protein yang ideal adalah

0,9 gram/kgBB/hari tetapi selama kehamilan dibutuhkan

tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein yang dianjurkan

adalah protein hewani seperti daging, susu, telur, keju, dan ikan

karena mereka mengandung komposisi asam amino yang

lengkap.
26

c) Mineral

Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan

makan-makanan sehari-hari yaitu buah-buahan, sayur-sayuran,

dan susu.

d) Vitamin

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makanan dengan

makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan

ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah

kecacatan pada bayi.

2) Personal Hygiene

Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan

sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk

mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama

lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan

cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.

3) Eliminasi (BAK/BAB)

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan

eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi

terjadi karena adanya pengaruh hormone progesterone yang

mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.

4) Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak

ada riwayat penyakit seperti :


27

a) Sering abortus dan kelahiran premature

b) Perdarahan pervaginam

c) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu

terakhir kehamilan

d) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat

menyebabkan infeksi janin intrauteri

e) Mobilisasi, body mekanik

5) Senam Hamil

Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu.

Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot

sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal

serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh.

6) Istirahat/tidur

Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya

beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh,

tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat

dan tidur sangat penting untuk ibu hamil.

7) Immunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk

mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan

janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT)

yang dapat mencegah penyakit tetanus.

8) Kunjungan ulang

Sesuai dengan kebijakan departemen kesehatan, kunjungan

minimal selama hamil adalah 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester l, 1


28

kali pada trimester ll, dan 2 kali pada trimester lll. Namun sebaiknya

kunjungan tersebut rutin dilakukan setiap bulan agar dapat segera

terdeteksi jika ada penyulit atau komplikasi kehamilan (Kuswanti,

2014; h. 117).

m. Menu seimbang untuk ibu hamil

Gizi seimbang pada ibu hamil didapat dari menu yang seimbang

setiap harinya. Selama kehamilannya, ibu membutuhkan gizi yang

seimbang melebihi wanita pada umumnya. Hal ini dikarenakan ibu

hamil harus memenuhi nutrisi janin.

Makanan yang bervariasi akan membantu ibu hamil dalam

memberikan ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan dalam kesehatan ibu

hamil dan janin. Gizi yang dibutuhkan ibu hamil adalah dengan

kandungan zat tenaga yang biasanya dihasilkan dari jenis makanan

karbohidrat, nasi putih, nasi merah, jagung, roti, gandum, sereal. Zat

pembangunan yang dihasilkan dari berbagai makanan, mengandung

protein baik hewani maupun nabati dan zat pengatur yang ditemukan

pada jenis buah dan sayuran.

Salah satu contoh menu untuk ibu hamil yang sehat adalah sebagai

berikut :

Tabel 7. menu seimbang ibu hamil

Pagi - Nasi putih 100 gr (3/4gelas)


- Telur dadar 55 gr (1 butir)
- Susu 1 gelas (250 ml)
- Jeruk 50 gr (1 biji)
- Selingan (jam 10.00) bubur kacang hijau
1 porsi
Siang - Nasi putih 150 gr
- Ayam goreng 50 gr (1 potong sedang)
- Tempe goreng 50 gr (2 potong sedang)
- Melon 1 potong sedang
- Selingan (jm 16.00) puding roti dan jus
jeruk
Malam - Nasi putih 100 gr
- Ikan mas 50 gr
- Sayur bayam 50 gr
- Semangka 100 gr (1 potong sedang)
29

2. Persalinan

a. Pengertian persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hi

dup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar. Proses tersebut dapat dik

atakan normal atau sponta jika bayi yang dilahirkan berada pada posisi l

etak belakang kepala dan berlangsung tanpa bantuan alat-alat atau pen

olongan, serta tidak melukai ibu dan bayi. Pada umumnya proses ini ber

langsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Jenny J.S Sondakh,2020; h.

2)

Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada keha

milan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentase bel

akang kepala yang berlangsung selama 18 jam, tanpa ada komplikasi (S

aifuddin,2014)

b. Tahapan Persalinan

Menurut Jenny J.S Sondakh (Jenny J.S Sondakh,2020;h . 5-7)

, tahapan persalinan yaitu:

1) Kala I (pembukaan)

Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara

pemukaan 0-10 cm (pembukaan lengkap). Proses ini terbagi dalam

dua fase yaitu:


30

a) Fase laten berlangsung selama 8 jam, dimana serviks membuka

sampai 3 cm.

b) Fase aktif (7jam) dimana serviks membuka dari 4-10 cm. Kontrak

si lebih kuat dan sering, dibagi dalam 3 fase :

(1) Fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4

cm

(2) Fase dilatasi maksimal yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan berl

angsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm

(3) Fase deselerasi yaitu pembukaan menjadi lambat sekali, dalam

waktu 2 jam pembukaan 9 menjadi lengkap

c) Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu

kuat sehingga ibu msih dapat berjalan-jalan.

d) Lamanya kala I dibagi menjadi

(1)Kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam

(2)Kala I untuk multigravida sekitar 8 jam

2) Kala II

Gejala utama kala II adalah sebagai berikut :

a) His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan du

rasi 50 sampai 100 detik

b) Menjeang akhir kala I, ketuban pecah ang ditandai dengan pen

geluaran cairan secara mendadak

c) Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diakhiri k

einginan mengejan akibat tertekannya pleksus frankenhauser

d) Kedua kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala ba

yi sehingga terjadi : kepala membuka pintu, subocciput bertind


31

ak sebagai hipomoglion, kemudian secara berturut-turut lahir u

bun-ubun besar, dahi, hidung dan muka serta kepala seluruhny

a.

e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar, aitu pe

nyesuaian kepala pada punggung

f) Setelah putar paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi dit

olong

g) Lamanya kala II untuk primigravida 1,5 - 2 jam dan multigravida

1,5 - 1 jam

3) Kala III

Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, y

ang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Proses lepasnya plasent

a dapat diperkirakan dengan mempertahankan tanda-tanda dibawa

h ini (Jenny J.S Sondakh,2020;h.5-7):

a) Uterus menjadi bundar

b) Uterus terdorong ke atas karena plasenta dilepas ke segmen b

awah rahim

c) Tali pusat bertambah panjang

d) Terjadi semburan darah tiba-tiba

4) Kala IV

Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam postpart

um. Kala ini terutama bertujuan untuk melakukan observasi karena

perdarahan postpartum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. D


32

arah yang keluar selama perdarahan harus ditakar sebaik-baiknya.

Kehilangan darah pada persalinan biasanya disebabkan oleh luka p

ada saat pelepasan plasenta dan robekan pada serviks dan perineu

m. Rata-rata jumlah perdarahan yang dikatakan normal adalah 250

cc, biasanya 100-300 cc. Jika perdarahan lebih dari 500cc, maka su

dah dianggap abnormal, dengan demikian harus dicari penyebabny

a. Periksa ulang terlebih dulu dan perhatikanlah 7 pokok penting ber

ikut :

a) Kontraksi rahim : baik atau tidaknya diketahui dengan pemeriks

aan palpasi. Jika perlu lakukan massase dan berikan uterotanik

a, seperti methergin, atau ermetrin dan oksitosin.

b) Perdarahan : ada atau tidak, banyak atau biasa

c) Kandung kemih : harus kosong, jika penuh ibu dianjurkan berk

emih dan kalau tidak bisa, lakukan kateter

d) Luka-luka jahitannya baik atau tidak, ada perdarahan atau tidak

e) Plasenta dan selaput ketuban harus lengkap

f) Keadaan umum ibu, tekanan darah, nadi, pernapasan, dan ma

salah lain

g) Bayi dalam keadaan baik (Jenny J.S Sondakh,2020;h.5-8):

c. Tanda Mulainya Persalinan

Terdapat beberapa teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya k

ekuatan his sehingga menjadi awal mula terjadinya proses persalinan,


33

walaupun hingga kini belum dapat diketahui dengan pasti penyebab terj

adinya persalinan(Jenny J.S Sondakh,2020;h.2-3):

1) Teori penurunan progesteron

Kadar hormon progesteron akan mulai menurun pada kira-kira

1-2 minggu sebelum persalinan.

Terjadinya kontraksi otot polos uterus pada persalinan akan m

enyebabkan rasa nyeri yang hebat yang belum diketahui secara pa

sti penyebabnya, tetapi terdapat beberapa kemungkinan, yaitu :

a) Hipoksia pada miometrium yang sedang berkontraksi

b) Adannya penekanan ganglia saraf di serviksdan uterus bagian

bawah otot-otot yang saling bertautan

c) Peregangan serviks pada saat dilatasi atau pedataran serviks,

aitu pemendekan saluran serviks dari panjang sekitar 2cm men

jadi hanya berupa muara melingkar dengan tepi hampir setipis

kertas

d) Peritoneum yang berada diatas fundus mengalami peregangan

2) Teori keregangan

Ukuran uterus yang makin membesar dan mengalami penegangan

akan mengakibatkan otot-otot uterus mengalami iskemia sehingga

mungkin dapat mejadi faktor yang dapat mengganggu sirkulasi uter

oplasenta yang pada akhirnya membuat plasenta mengalami degen

erasi. Ketika uterus berkontraksi dan menimbulkan tekanan pada s

elaput ketuban, tekanan hidrostatik kantong amnion akan melebark

an saluran serviks.

3) Teori oksitosin interna


34

Hipofisis posterior menghasilkan hormon oksitosin. Adannya perub

ahan keseimbangan antara ekstrogen dan progesteron dapat meng

ubah tingkat sensitivitas otot rahim dan akan mengakibatkan terjadi

nya kontraksi uterus yang disebut braxton hicks. Penurunan kadar

progesteron karena usia kehamilan yang sudah tua akan mengakib

atkan aktivitas oksitosin meningkat

Beberapa tanda-tanda dimulainya proes persalinan adalah sebagai beri

kut :

1) Terjadinya His Persalinan

Sifat his persalinan adalah :

a) Pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan

b) Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin be

sar

c) Makin beraktivitas (jalan), kekuatan akan makin bertambah

2) Pengeluaran Lendir dengan Darah

Terjadinya his persalinan mengakibatkan terjadinya perubahan pad

a serviks yang akan menimbulkan :

a) Pendataran dan pembukaan

b) Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis s

ervikalis lepas

c) Terjadi perdarahan karena kapile pembuluh darah pecah

3) Pengeluaran Cairan
35

Sebagian besar, keadaan ini terjadi menjelang pembukaan lengkap.

Setelah adannya pecah ketuban, diharapkan proses persalinan ak

an berlangsung kurang dari 24 jam.

4) Hasil-hasil yang didapatkan pada Pemeriksaan Dalam

a) Pelunakan serviks

b) Pendataran serviks

c) Pembukaan serviks

d. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin

Menurut (Jenny J.S Sondakh,2020;h.13-15) terdapat beberapa kebutuh

an ibu dasar bersali yaitu :

1) Pesan orang terdekat

Suami atau orang terdekat dapat memainkanperanan penting bagi

wanita yang sedang melahirkan. Bantuan yang dapat diberikan sep

erti menghitung kontraksi ibu, menggosok punggungnya, mencuci

mukanya, memberikan dorongan padanya untuk istirahat diantara k

ontraksi, dan mengingatkan padanya tentang teknik bernapas. Sela

in itu, juga dapat memberikan perhatian penuh kepada ibu dengan

cara memegang tangannya.

2) Menjaga kebersihan dan kondisi kering

Kebersihan dan kondisi kering dapat meningkatkan kenyamanan da

n relaksasi, serta menurunkan risiko terinfeksi. Kombinasi bloody sh

ow, keringat, cairan amnion, larutan untuk pemeriksaan vagina, dan

feses dapat membuat wanita merasa sangat kotor, tidak nyaman, d

an sangat tidak karuan. Hal ini dilakukan dengan mengganti pakaia

n yang dikenakan jika sudah basah karena keringat, mengganti perl


36

ak jika sudah basah, melakukan perawatan perineum, menggunaka

n teknik membersihkan cermat dari depan ke belakang, dan mengg

anti dengan sering pembalut yang menyerap diantara bokongnya.

3) Mengajarkan dan memandu

4) Makanan dan cairan

5) Eliminasi

Kandung kemih harus dikosongkan secara berkala sepanjang pros

es persalinan minimal setiap 2 jam

6) Positioning dan aktivitas

7) Kontrol rasa nyeri

8) Menjamin privasi dan mencegah pajanan

Menjaga privasi dan mencegah pajanan merupakan upaya untuk m

enghormati martabat ibu. Pemikiran mengenai martabat sangat ber

variasi saat ini. Salah satu contohnya, seorang ibu yang berpengeta

huan tetap merasa nyaman walaupun tubuhnya tidak diselimuti unt

uk menutupi organ genetalia eksternalnya. Beberapa ibu merasa ha

l ini bertolak belakang dengan tradisi yang menganggap memaluka

n jika area genetalia eksternalnya terlihat. Mereka sangat merasa m

alu jika bidan tidak menutupi tubuh mereka. Oleh karena itu, cara te

rbaik adalah dengan menanyakan keinginan mereka berkenaan de

ngan hal tersebut

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan

1) Power (tenaga yang mendorong bayi keluar)

Seperti his atau kontraksi uterus kekuatan ibu mengedan, kontraksi

diafragma, dan ligamentum action terutama ligamentum rotundum


37

2) Passage (faktor jalan lahir)


Perubahan pada serviks, pendataran serviks, pembukaan serviks
dan perubahan pada vagina dan dasar panggul
3) Passenger
Passenger utama lewat jalan lahir adalah janin. Ukuran kepala janin
lebih besar daripada bagian bahu, kurang lebih seperempat dari
panjang ibu. 96% bayi dilahirkan dengan bagian kepala lahir
pertama. Passenger terdiri dari janin, plasenta, dan selaput ketuban
4) Psikis ibu
Penerimaan klien atas jalannya perawatan antenatal, kemampuan
klien untuk bekerja sama dengan penolong, dan adaptasi terhadap
rasa nyeri persalinan
5) Penolong
Meliputi ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, kesabaran,
pengertiannya dalam menghadapi klien baik primipara dan
multipara. (Jenny J.S Sondakh,2020)
f. Asuhan persalinan normal 60 langkah

Tabel 8. Asuhan persalinan normal 60 langkah


No Penataaksanaan
1. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala
dua
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan
termasuk mematahkan ampul oksitosin dan
memasukkan alat sekali suntik 2½ ml kedalam wadah
partus set.
3. Memakai clemek plastik
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan,
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan
yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung
tangan, isi dengan oksitosin dan letakkan kembali
kedlam partus set
7. Membersikan vulva dan perenium dengan kapas
basah dengan gerakan vulva keperenium
8. Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan
sudah lngkap dan selaput ketuban sudah pecah
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5% membuka sarungtangan
dengan keadaan terbalik dan merendam dalam
larutan klorin 0,5%
38

10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi


uterus selesai, pastikan DJJ dalam batas normal (120-
160 x/menit)
11. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
dan keadaan janin dalam kondisi baik, meminta ibu
untuk meneran ketika ada his apabila ibu sudah ingin
meneran
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi
ibu untuk meneran ( pada saat ada his, bantu ibu
dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa
nyaman.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai
dorongan yang kuat untuk meneran
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada
dorongan dalam waktu 60 menit
15. Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi)
diperut ibu, jika kepala bayi sudah membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat ⅓ bagian bawah
bokong ibu
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan
kembali kelengkapan alat dan bahan.
18. Memakai sarungtangan DTT pada kedua tangan
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter
5-6 cm, lindungi perenium dengan tangan kanan yang
dilapisi dengan kain bersih dan kering, 4 jari tangan
kiri dibelakang sub oksiput menahan kepala bayi agar
tidak terlalu defleksi saat keluar. Ibu dianjurkan untuk
meneran secara berlahan dan bernafas cepat dan
dangkal saat kepala lahir.
20. Memeriksa danya lilitan tali pusat pada leher janin
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan
putaran paksi luar secara spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang
secara biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk
meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakkan
kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan
atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah
perenium ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan
siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk
menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah
atas
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri
punggung kearah bokong dan tungkai bawah janin
untuk memegang tungkai bawah janin (selipkan jari
telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin)
25. Melakukan penilaian selintas : apakah bayi cukup
39

bulan? apakah bayi menangis kuat dan bernafas


tanpa kesulitan? apakah bayi bergerak aktif?
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepaa dan
bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk atau kain kering. Membiarkan bayi iatas perut
ibu.
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak
ada lagi bayi atau janin kedua
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar
uterus berkontraksi baik
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan
oksitosin 10 IU secara IM di ⅓ paha atas bagian distal
ateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan
oksitosin
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat
dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi talipusat kearah distal ibu dan jepit tali
pusat 2 cm distal dari klem pertama
31. Potong dan ikat tali pusat
32. a. dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah
dijepit (lindungi perut bayi ), dan lakukan
pengguntingan diantara dua klem tersebut.
b. Ikat talipusat dengan benang DTT pada satu sisi
kemudian lingkarkan lagi benang tersebut dan ikat tali
pusat dengan simpul kunci pada ssi lainnya.
Lepaskan klem dan masukkan pada wadah yang telah
disediakn
Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit
ibu dan bayi. Luruskan bahu bayi sehingga dada bayi
menempel didada ibunya. Usahakan kepala bayi
berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari puting susu atau areola mamae ibu.
a. Selimuti ibu bayi kain kering dan hangat, pasang
topi dikepala bayi
b. Biarkan bayi melakukan kontak kulit kekulit dada
ibu paling sedikit 1 jam
c. Sebagian besar bayi akan melakukan inisiasi
menyusu dini dalam waktu 30-60 menit. Menyusu
untuk pertamakali akan berlangung 10-15 menit. Bayi
cukup menyusu dari satu payudara.
Biarkan bayi berada didada ibu selama 1
jamwalaupun bayi sudah berhasil menyusu.
33. Pindahkan klem talipusat dingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
34. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu,
ditepi atas simfisis, untuk menditeksi. Tangan lain
menegangkan tali pusat.
35. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan talipusat
dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan
40

uterus dengan hati-hati kearah dorsokranial. Jika


plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan
penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.
Jika uterus tidak berkontraksi minta ibu atau keluarga
untuk melakukan stimulasi puting susu.
36. Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan
uterus kearah dorsal ternyata diikuti dengan
pergeseran tali pusat kearah distal maka lanjutkan
dorongan kearah kranial hingga plasenta dapat
dilahirkan.
a. Ibu boleh meneran tetapi talipusat hany
ditegangkan sesuai dengan sumbu jaan lahir
b. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan
klem hingga berjarak 5-10 cm didepan vulva dan
lahirkan plasenta.
c. Jika plasenta tidak lepas selama 15 menit
menegangkan talipusat
1) Ulangi pemberian oksitosin 10 IU secara IM
37. 2) Lakukan kateterisasi jika kandung kemih penuh
3) Minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4) Ulangi tekanan dorso-kranial dan penengangan
tali pusat 15 menit berikutnya
5) Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi
lahir atau terjadi perdarahan maka segera
lakukan plasenta manual.
Saat plasenta muncul di itroitus vagina, lahirkan
plasenta dengan kedua tangan. Pegang dan putar
plasenta hingga seaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang
telah disediakan. Jika selaput ketuban robekk, pakai
sarung tangan DTT untuk melakukan ekplorasi sisa
selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau klem
ovum DTT untuk mengeluarkan slaput uang tertinggal.
38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir,
lakukan masase uterus, letakkan telapak tangan
difundus dan lakukan masase dengan gerakan
melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi.
39. Periksa kedua sisi plasenta (maternal-vetal) pastikan
plasenta sudah dilahirkan lengkap. Masukkan
plasenta kedalam kantung plastik atau tempat khusus.
40. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perenium. Lakukan penjahitan bila terjadi laserasi
derajat 1 dan 2 yang menimbulakn pendarahan.
41. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi pendarahan pervaginam
42. Pastikan kandung kemih dalam keadaan kosong. Jika
penuh lakukan kateterisasi.
43. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
dalam larutak klorin 0,5%, bersihkan noda darah dan
41

cairan tubuh, dan bilas di air DTT tanpa melepas


sarung tangan, kemudian keringkan dengan handuk.
44. Ajarkan ibu atau keluarga cara melakukan masase
uterus dan menilai kontraksi
45. Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum baik
46. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
47. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik (40-60 x per menit)
48. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam satu
larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit).
Cuci dan bilas peralatan setelah selesai.
49. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat
sampai yang sesuai
50. Bersihkan ibudari paparan darah dan cairan tubuh
dengan menggunakan air DTT. Bersihkan cairan
ketuban, lendir, dan darah diranjang atau sekitar ibu
berbaring. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering.
51. Patikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan
ASI. Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman
atau makanan yang diinginkan.
52. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin
0,5%
53. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 0,5%, lepaskan sarungtangan
dengan keadaan terbalik, dan rendam dalam larutan
klorin 0,5% selam 10 menit.
54. Cuci kedua tangn dengan sabun dan air mengalir
kemudian keringkan dengan tisue atau handuk
55. Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan
pemeriksaan fisik pada bayi
56. Lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir. Pastikan
kondisi bayi baik, pernapasan normal (40-60 x
permenit) dan temperatur tubuh normal (36,5-37,5ºC)
setiap 15 menit sekali.
57. Setelah 1 jam pemberian vit K1, berikan suntikan
Hepatitis B di paha kanan bawah lateral. Letakkan
bayi dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat
disusukan
58. Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
rendam didalam larutan klorin 0,5% selam 10 menit
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
kemusian keringakn dengan tisue atau handuk
60. Lengkapi patograf bagian depan dan belakang,
periksa tanda vital dan asuhan kala IV persalinan.

3. Masa Nifas

a. Pengertian masa nifas


42

Masa nifas adalah masa setelah lahirnya plasenta hingga organ repr

oduksi khususnya alat-alat kandungan kembali pulih seperti keadaan se

belum hamil. Masa nifas atau disebut puerperium dimulai sejak 2 jam se

telah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Fit

riani lina dan sry wahyuni, 2021).

b. Tujuan asuhan masa nifas

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis

2) Melaksanakan skrining yang komprehensif

3) Melakukan deteksi dini terhadap masalah

4) Mengobati atau merujuk jika terjadi komplikasi pada ibu maupun ba

yinya

5) Men-support dan memperkuat keyakinan diri ibu sehingga ibu mam

pu melaksanakan perannya dalam situasi keluarga maupun budaya

yang khusus yang ada pada keluarga

6) Memberikan penyuluhan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,

keluarga berencana, laktasi, jadwal pemberian imunisasi dan manfa

at imunisasi dan perawatan bayi

7) Memberikan pelayanan keluarga berencana atau kontrasepsi

8) Mempercepat involusi alat kandungan

9) Melancarkan fungsi gastrointestisinal atau perkemihan

10) Melancarkan pengeluaran lochea

11) Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat

fungsi hati dan pengeluaran sisa metabolisme (Fitriani lina dan sry

wahyuni, 2021).

c. Kebijakan program nasional masa nifas


43

Pada kebijakan program nasional masa nifas paling sedikit 4 kali

kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi baru

lahir serta untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-

masalah yang terjadi antara lain sebagai berikut :

1) Kunjungan I (pertama) (6-8 jam setelah persalinan)

a) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila

perdarahan berlanjut.

c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota

keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri.

d) Memberikan ASI secara on demand kepada bayi

e) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

f) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.

Tabel 9. kunjungan I (Pertama) Masa Nifas


Parameter Penemuan nor Waktu pemeriksa Penemuan abnorm
mal an al
Kesehatan umum Letih Setiap melakuka Terlalu letih, lemah
n pemeriksaan
Tekanan darah Td <140/90 mm Setiap 2 jam TD >140/90 mmHg
Hg
Pulse/nadi 60-100 x/menit Setiap 2 jam Jika <60 atau >100
x/menit
Suhu <38C Suatu waktu Jika >38C
Fundus Kuat, berkontra Setiap jam Merah terang, bau
ksi baik, berada busuk, mengeluark
dibawah umbilic an gumpalan dara
us h, perdarahan bera
t
Lochea/perdarahan Lochea rubra, b Setiap jam Merah terang, bau
au biasa,tidak a busuk, mengeluark
da gumpalan da an gumpalan dara
rah, jumlah per h, perdarahan heb
darahan sedikit at
Kandung kemih Bisa berkemih, j Setiap jam Tidak bisa berkemi
andung kemih ti h,
44

dak dapat terab


a
Menyusui Terbina hubung Dimulai sejak bar Bayi tidak dapat m
an yang baik an u lahir dan setiap enyusu dengan efe
tara ibu dan bay jam menyusui ktif, ibu dan bayi da
i, bayi dapat me lam posisi yang tid
nyusu dengan b ak benar dalam me
enar, ibu dan b nyusui
ayi dalam kead
aan atau posisi
yang benar
Sumber : Fitriani dan wahyuni,2021.Buku Ajar Kebidanan Asuhan
Nifas
2) Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)

a) Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi,

fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal,

tidak ada bau.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, dan perdarahan,

abnormal.

c) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan

istirahat.

d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak

memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi

dan tali pusat, serta menjaga bayi teteap hangat dan merawat

bayi sehari-hari.

3) 2 minggu setelah persalinan

Memastikan rahim sudah kembali normal dengan mengukur dan

meraba bagian rahim.

4) 6 minggu setelah persalinan


45

a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau

bayi alami.

b) Memberikan konseling untuk KB secara dinI (Fitriani lina dan sr

y wahyuni, 2021).

Tabel 10. Konseling Masa Nifas


Kunjunga Waktu Tujuan
n
1. 6-8 jam a. Mencegah perdarahan karena
setelah atonia uteri
persalinan b. Mendeteksi dan mengatasi
perdarahan karena penyebab lain
rujuk perdarahan berlanjut
c. Memberikan konseling pada ibu
atau salah satu anggota keluarga,
bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena
atonia uteri
d. Pemberian ASI awal
e. Melakukan hubungan antara ibu
dan bayi baru lahir
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan
cara mencegah hipotermia
g. Jika petugas kesehatan menolong
persalinan, ia harus tinggal
dengan ibu bayi baru lahir untuk 2
jam pertama setelah kelahiran,
atau sampai ibu dan bayi dalam
keadaan stabil
2. 6 hari a. Memastikan involusi uterus
setelah berjalan normal
persalinan b. Menilai adannya tanda-tanda
demam
c. Memastikan ibu cukup mendapat
makanan, cairan, dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan
baik
e. Memberikan konseling pada ibu
mengenai asuhan bayi
3. 2 minggu a. Sama seperti kunjungan 2
setelah
persalinan
4. 6 minggu a. Menanyakan pada ibu tentang
setelah penyulit-penyulit yang ia alami
persalinan atau bayi alami
b. Memberika konseling KB secara
dini
46

Sumber : Fitriani dan wahyuni,2021.Buku Ajar Kebidanan Asuhan


Nifas
Menurut Sutanto (2018), jadwal kunjungan nifas sekurang-
kurangnya adalah

3 kali selama masa nifas, yaitu:

1) KF 1 dilakukan pada 6 jam-3 hari

2) KF 2 dilakukan pada 4-28 hari

3) KF 3 dilakukan pada 29-42 hari

Tujuan kunjungan nifas secara garis besar menurut Sutanto (2018)


yaitu:

1) Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi

2) Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan


adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya

3) Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada


masa nifas

4) Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan


mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya

d. Tahapan Masa Nifas

Tahapan masa nifas menurut Reva Rubin :

1) Taking in (hari ke 1-2 setelah melahirkan)


a) Ibu pasif dan tergantung dengan orang lain
b) Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran perubahan tubuhnya
c) Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu
melahirkanMemerlukan ketenangan dalam tidur untuk
mengembalikan keadaan tubuh kondisi normal
47

d) Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan


peningkatan nutrisi. Jika ibu kurang nafsu makan menandakan
kondisi tubuh tidak normal
2) Taking on/Taking hold (hari ke 2-4 setelah melahirkan)
a) Ibu memperhatikan kemampuan sebagai ortu dan
meningkatkan tanggung jawab terhadap bayinya
b) Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh
bayi, BAB, BAK, dan daya tahan tubuh bayi
c) Ibu berusaha untuk keterampilan merawat bayi seperti
menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok
d) Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan
pribadi
e) Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena
merasa tidak mampu membesarkan/merawat bayinya
3) Letting Go
a) Terjadi setelah pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh
dukungan serta perhatian suami serta keluarga
b) Mengambil tanggung jawab dalam perawatan bayi dan
memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu
dalam interaksi sosial
c) Depresi postpartum rentan terjadi pada masa ini (Fitriani lina d

an sry wahyuni, 2021).

e. Tanda-tanda bahaya masa nifas

Tanda-tanda bahaya masa nifas yaitu :

1) Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba

(melebihi haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih

dari 2 pembalut dalam waktu setengah jam)

2) Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang menyengat

3) Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung


48

4) Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastric, atau terdapat

masalah/gangguan penglihatan

5) Pembekakan pada wajah dan tangan, demam, muntah, rasa sakit

sewaktu buang air kecil, atau merasa tidak enak badan

6) Payudara yang berwarna kemerahan, panas, dan atau sakit

7) Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan

8) Rasa sakit, warna merah, kelembutan dan atau pembekakan pada

kaki

9) Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau

mengurus bayi

10) Merasa sangat letih atau bernapas terngah-engah (Fitriani lina dan

sry wahyuni, 2021).

f. Perubahan fisiologi masa nifas

1) Perubahan sistem reproduksi

a) Uterus
Involusi uterus atau pengecilan uterus merupakan suatu
proses dimana uterus kembali pada bentuk saat sebelum
hamil.
Proses involusi uterus adalah sebagai berikut :
(1) Iskemia miometrium
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus-
menerus dari uterus setelah pengeluaran plasenta
membuat uterus relatif anemia dan menyebabkan serat
otot atrofi.

(2) Autolisis
Autolisis merupakan proses penghancuran diri sendiri
yang terjadi di dalam otot uterus. Enzim proteolitik akan
49

memendekan jaringan otot yang telah sampai mengendur


hingga panjangnya 10 kali dari semula dan lebar 5 kali dari
semula selama kehamilan atau dapat juga dikatakan
sebagai perusakan secara langsung jaringan hipertrofi
yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena penurunan
hormon estrogen dan progesteron.
(3) Efek oksitosin
Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi
otot uterin sehingga akan menekan pembuluh darah yang
mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus.
Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat
implantasi plasenta serta mengurangi perdarahan.
Perubahan ukuran normal pada uterus selama masa nifas
adalah :
Tabel 11. Involusi Uterus
Involusi Tinggi Fundus Berat Uterus Diameter
Uteri Uteri Uterus
Plasenta Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm
lahir
7 hari (1 Pertengahan 500 gram 7,5 cm
minggu) pusat dan
simfisis
14 hari (2 Tidak teraba 350 gram 5 cm
minggu)
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
Sumber : Fitriani dan wahyuni,2021.Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas
b) Lochea
Lochea merupakan pengeluaran cairan pada uterus
selama masa nifas berlangsung dan mempunyai reaksi
basa/alkalis yang membuat organisme berkembang lebih cepat
daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lochea
mengalami perubahan karena proses involusi uteri.
Tahapan lochea terbagi menjadi 4 bagian. Perbedaan masing-
masing lochea dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 12. Jenis-jenis Lochea
Lochea Waktu Warna Ciri-ciri
Rubra 1-3 hari Merah Terdiri dari sel
kehitaman desisua verniks
50

caseosa,
rambut lanugo,
sisa mekonium
dan sisa darah
Sanguinolenta 3-7 hari Putih Sisa darah
bercampur bercampur
darah darah
Serosa 7-14 hari Kekuningan/ Lebih sedikit
kecoklatan darah, dan
lebih banyak
serum, juga
terdiri dari
leukosit dan
robekan
laserasi
plasenta
Alba >14 hari Putih Mengandung
leukosit selaput
lendir serviks
dan serabut
jaringan yang
mati
Sumber : Fitriani dan Wahyuni,2021.Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas

c) Vagina dan perienum


Selama proses persalinan vulva dan vagina dalam
keadaan kendur karena mengalami penekanan serta
peregangan. Ukuran vagina akan selalu lebih besar
dibandingkan keadaan saat sebelum persalinan pertama.
2) Perubahan sistem pencernaan

Berikut hal-hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem


pencernaan, yaitu :
a) Nafsu makan
Setelah melahirkan, kadar progesterone menurun, asupan
makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua
hari. Pemulihan nafsu makan biasanya dimulai dalam waktu 3
sampai 4 hari sebelum faal usus kembali normal.

b) Motilitas
Penurunan tonus dan motilitas oto traktus menetap selama
waktu singkat ssetelah bayi lahir. Kelebihan analegesia dan
51

anestesia dapat memperlambat pengembalian tonus dan


motilitas.
c) Pengosongan usus
Setelah melahirkan, ibu sering mengalami konstipasi yang
disebabkan oleh tonus otot usus menurun selama proses
persalinan dan awal masa postpartum, diare sebelum
persalinan, anemia sebelum melahirkan, kurang makan,
dehidrasi, hemoroid ataupun laserasi jalan lahir. Sistem
pencernaan pada masa nifas membutuhkan waktu untuk
kembali normal.
3) Perubahan sistem perkemihan

Trauma dapat terjadi pada uretra dan kandung kemih selama


proses melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding
kandung kemih dapat mengalami Hipereia dan edema, sering kali
disertai di daerah-daerah kecil himoragi. Kandung kemih yang
edema, terisi penuh, dan hipotonik dapat mengakibatkan
overdistensi, pengosongan yang tak sempurna dan urine residual.
Hal ini dapat dihindari jika dilakukan asuhan untuk mendorong
terjadinya pengosongan kandung kemih bahkan saat tidak merasa
untuk berkemih. Pengambilan urine dengan cara bersih atau
melalui kateter sering menunjukkan adanya trauma pada kandung
kemih.
4) Perubahan sistem muskoloskeletal

Setelah melahirkan, otot-otot uterus segera berkontraksi. Otot-


otot ini akan menjepit, pembuluh-pembuluh darah yang berada di
sekitarnya sehingga dapat menghentikan perdarahan setelah
plasenta lahir.

5) Perubahan tanda-tanda vital

a) Suhu
52

Satu hari (24 jam) postpartum suhu badan akan naik


sedikit (37,5-38oC) sebagai akibat kerja keras waktu
melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Biasanya pada
hari ke 3 suhu badan naik lagi karena ada pembentukan ASI
dan payudara menjadi bengkak, berwarna merah karena
banyaknya ASI.
b) Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 x/menit.
Sehabis melahirkan biasanya denyut nadi itu akan lebih cepat.
c) Tekanan Darah
Kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah
melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada
postpartum dapat menandakan terjadinya pre eklamsi
postpartum.
d) Pernapasan
Bila suhu nadi tidak normal, pernapasan juga akan
mengikutinya, kecuali apabila ada gangguan khusus pada
saluran napas.
6) Perubahan sistem kardiovaskular

Pada minggu ke 3 dan 4 setelah bayi lahir, vlume darah


biasanya menurun sampai mencapai volume darah sebelum hamil.
Denyut jantung, volume sekuncup, dan curah jantung meningkat
sepanjang masa hamil. Segera setelah wanita melahirkan, keadaan
ini meningkat bahkan lebih tinggi selama 30-60 menit karena darah
biasanya melintasi sirkulasi uteroplasenta tiba-tiba kembali ke
sirkulasi umum.
7) Perubahan sistem hematologi

Selama minggu-minggu kehamilan, kadar fibrinogrn dan


plasma, serta faktor-faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari
pertama postpartum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit
menurun, tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan
viskositas sehingga meningkatkan faktor pembekuan darah.
Leukositosis yang meningkat dimana jumlah sel darah putih dapat
53

mencapai 15.000 selama persalinan akan tetap tinggi dalam


beberapa hari pertama masa postpartum. (Fitriani dan
Wahyuni,2021)
tidak mengalami infeksi lanjut atau sepsis.

g. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas

1) Kebutuhan nutrisi dan cairan


Bagi ibu yang menyusui harus mendapatkan gizi/nutrisi yang
baik untuk tumbuh kembang bayinya. Untuk itu, ibu yang menyusui
harus:
a) Mengkonsumsi tambahan 500-800 kalori tiap hari (ibu harus
mengkonsumsi 3 sampai 4 porsi setiap hari)
b) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan
karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin yang cukup.
c) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari
d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca persalinan
e) Minum kapsul vitamin A (200.000 iu) agar bisa memberikan
vitamin A kepada bayinya melalui ASI nya.
2) Kebutuhan ambulansi
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera
setelah persalinan usai. Mobilisasi dini bermanfaat untuk :
melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium,
mempercepat involusi alat kandungan, meningkatkan kelancaran
peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme, mencegah trombosis pada
pembuluh tugkai.
3) Kebutuhan eliminasi BAK/BAB
a) Miksi
Pada persalinan normal masalah berkemih dan BAB tidak
mengalami hambatan apapun. Kebanyakan pasien dapat
melakukan pasien BAK secara spontan dalam 8 jam setelah
melahirkan.
b) Defekasi
54

BAB akan biasa setelah sehari, kecuali bila ibu takut


dengan luka episiotomi. Bila sampai 3-4 hari belum BAB
sebaiknya dilakukan obat rangsangan.
c) Kebersihan Diri atau Personal Hygiene
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi
dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu
untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur
minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur
serta lingkungan dimana ibu tinggal.
4) Kebutuhan Istirahat dan Tidur
a) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan
yang berlebihan
b) Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah
tangga secara perlahan
c) Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :
(1) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
(2) Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan
(3) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk
merawat bayi dan dirinya
5) Kebutuhan seksual
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka
episiotomi telah sembuh dan lochea telah berhenti. Hendaknya pula
hubungan seksual dapat ditunda sedapat mungkin sampai 40 hari
setelah persalina, karena pada waktu itu diharapkan organ-organ
tubuh telah pulih kembali.
6) Rencana KB
Rencana KB setelah ibu melahirkan sangat penting,
dikarenakan secara tidak langsung KB dapat membantu ibu untuk
dapat merawat anaknya dengan baik serta mengistirahatkan alat
kandungannya. Ibu dan suami dapat memilih alat kontrasepsi KB
apa saja yang ingin digunakan.
7) Kebutuhan Perawatan Payudara
55

a) Sebaiknya perawatan payudara telah dimulai sejak wanita


hamil supaya puting lemas, tidak keras, dan kering sebagai
persiapan untuk menyusui bayinya.
b) Bila bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara
pembalutan payudara sampai tertekan, pemberian obat
estrogen untuk supresi LH.
c) Ibu menyusui harus menjaga payudaranya untuk tetap bersih
dan kering.
d) Menggunakan bra yang menyokong payudara. (Fitriani dan
Wahyuni,2021)
4. Bayi Baru Lahir

a. Pengertian bayi baru lahir

Bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu atau 294 hari dan
berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram. Bayi baru
lahir adalah bayi yang baru dilahirkan sampai dengan usia empat
minggu. (Jenny J.S. Sondakh, 2020; h. 150)
b. Ciri – ciri bayi baru lahir normal

1) Berat badan 2500 – 400 gram

2) Panjang badan 48 – 52 cm

3) Lingkar dada 30 – 38 cm

4) Lingkar kepala 33 – 35 cm

5) Frekuensi jantung 120 – 160 x/menit

6) Pernafasan 40 – 60 x/emnit

7) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan

cukup

8) Rambut lanugo terlihat, rambut kepala biasanya telah

sempurna

9) Kuku agak panjang dan lemas

10) Genetalia
56

Perempuan : labia mayora sudah menutupi labia minora

Laki – laki : testis sudah turun, skrotum sudah ada

11) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik

12) Reflek moro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik

13) Reflek graps atau mengenggam dengan baik

Eliminasi baik, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,


mekonium berwarna hitam kecoklatan (Jenny J.S. Sondakh, 2020;
h. 150).
c. Penilaian bayi baru lahir

Segera setelah lahir letakkan bayi di atas kain bersih dan

kering dan disiapkan di atas perut ibu (bila tidak memungkinkan,

letakkan didekat ibu misalnya diantara kedua kaki ibu atau

disebelah ibu) pastikan area tersebut bersih dan keringkan bayi

terutama muka dan permukaan tubuh dengan kain kering, hangat

dan bersih. Kemudian lakukan 2 penilaian awal sebagai berikut:

1) Apakah menangis kuat dan/ bernafas tanpa kesulitan?

2) Apakah bergerak dengan aktif atau lemas ?

Tabel 13. APGAR SCORE

0 1 2
Warna kulit Pucat Badan merah, ekstremitas Seluruh tubuh ke
biru merahan
Frekuensi nadi Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100
Reaksi rangsang Tidak ada Seikit gerakan mimik Batuk/bersin
Tonus otot Tidak ada Ekstremitas dalam sedikit Gerakan aktif
fleki

Pernapasan Tidak ada Lemah/tidak teratur Baik/menangis


(Jenny J.S. Sondakh, 2020; h. 158)

Interpretasi :
1) Nilai 1-3 asfiksia berat
57

2) Nilai 4-6 asfiksia sedang


3) Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal)
d. Kunjungan ulang

Menurut buku saku pelayanan kesehatan (2013; h. 54) terdapat

minimal 3 kali kunjungan ulang bayi baru lahir:

1) Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1)

2) Pada usia 307 hari (kunjungan neonatal 2)

3) Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3)

e. Lingkup neonatus normal

Menurut (Dwiendra R, Octa, dkk. 2014) asuhan segera, aman dan

bersih untuk bayi baru lahir yaitu :

1) Pencegahan infeksi

a) Cuci tangan secara efektif sebelum bersentuhan dengan


bayi
b) Gunakan sarung tangan yang bersih pada saat menangani
bayi yang belum dimandikan
c) Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan,
terutama klem, gunting, penghisap lendir, dan benang tali
pusat telah disinfeksi tingkat tinggi atau steril
d) Pastikan semua pakaian, handuk selimut dan kain yang
digunakan untuk bayi sudah dalam keadan bersih
2) Penilaian awal

Segera setelah bayi baru lahir lakukan penilaian awal pada

bayi baru lahir :

a) Apakah bayi menangis kuat atau bernapas tanpa kesulitan


?
b) Apakah bayi bergerak aktif ?
c) Bagaimana warna kulit, apakah berwarna kemerahan
ataukah ada sianosis ?
58

3) Pencegahan kehilangan panas

a) Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak kulit

bayi dengan kulit ibu

b) Gantilah handuk/kain yang basah, dan bungkus bayi terse

but dengan selimut dan jangan lupa memastikan bahwa ke

pala telah terlindungi dengan baik untuk mencegah keluar

nya panas tubuh

c) Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bay

i setiap 15 menit

4) Asuhan tali pusat

a) Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil

ikat atau jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali

pusat

b) Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tanga

n ke dalam larutan klorin 0,5% untuk membersihkan darah

dan sekresi tubuh lainnya

c) Bilas tangan dengan air matang atau desinfeksi tingkat tin

ggi

d) Keringkan tangan tersebut dengan handuk/kain bersih dan

kering

e) Ikat ujung tali pusat 1 cm dari pusat bayi dengan menggun

akan benang desinfeksi tingkat tinggi atau klem plastik tali

pusat. Lakukan simpul kunci atau jepitankan secara manta

p klem tali pusat tertentu


59

f) Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang s

ekeliling ujung tali pusat dan dilakukan pengikatan kedua d

engan simpul kunci dibagian tali pusat pada sisi yang berla

wanan

g) Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam la

rutan klorin 0,5%

h) Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastika

n bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik (Dwiendr

a R, Octa, dkk. 2014)

5) Memulai pemberian ASI

Pada bayi terdapat 3 jenis refleks yaitu :

a) Refleks mencari (rooting)

Bayi akan menoleh kearah dimana terjadi sentuhan pada

pipinya. Bayi akan membuka mulutnya apabila bibirya dise

ntuh dan berusaha untuk menghisap benda yang disentuh

kan tersebut

b) Refleks menghisap(sucking)

Rangsangan puting susu pada langit-langit bayi menimbul

kan refleksi menghisap. Isapan ini akan menyebabkan are

ola dan puting susu ibu tertekan gusi, lidah dan langit-langi

t bayi sehingga sinus laktiferus dibawah areola dan ASI ter

pancar keluar
60

c) Reflek menelan(swallowing)

Kumpulan ASI di dalam mulut bayi mendesak otot didaera

h mulut dan faring untuk mengaktifkan refleks menelan da

n mendorong ASI ke dalam lambung bayi

6) Pemberian imunisasi hepatitis B

Hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B terh

adap bayi, terutama jalur penularan ibu bayi

7) Pemberian vitamin K

Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defesiensi vita

min K pada bayi baru lahir, maka lakukan hal-hal berikut :

a) Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi

vitamin K peroral 1mg/hari selama tiga hari

b) Bayi beresiko tinggi diberikan vitamin K parental dengan d

osis 0,5-1mg secara IM (Dwiendra R, Octa, dkk. 2014)

f. Asuhan pada neonatus

Tabel 14. Asuhan Neonatal


Kunjungan Waktu Asuhan
I 0-3 hari 1) Pencegahan infeksi
2) Penilaian awal untuk memutuskan dilak
ukan resusitasi atau tidak
3) Pemotongan dan perawatan tali pusat
4) Inisiasi menyusu dini
5) Pencegahan kehilangan panas
6) Pemberian salep mata/tetes mata
7) Injeksi vit K 1 mg secara IM di paha kiri
8) Imunisasi hepatitis B secara IM paha k
anan
9) Pemeriksaan BBL
10) Mempertahankan suhu tubuh bayi
11) Menjaga kebersihan bayi
12) Membungkus bayi dengan kain kering
dan hangat
13) Pemeriksaan fisik bayi
14) Menganjurkan ibu untuk IMD
15) Memberitahu ibu tanda bahaya pada b
61

ayi : pemberian ASI sulit, sulit menghis


ap, suhu tubuh panas, dingin, muntah t
erus menerus,tidak BAB selama 3 hari,
mata bengkak atau keluar cairan
16) Melakukan perawatan tali pusat yang b
enar menggunakan kasa kering
17) Menggunakan tempat yang hangat dan
bersih
18) Mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan
II 3-7 hari 1) Menjaga tali pusat tetap bersih dan keri
ng
2) Menjaga kebersihan bayi
3) Pemeriksaan tanda bahaya seperti kem
ungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare,
masalah pemberian ASI
4) Memberikan ASI minimal 10-15x dalam
24 jam
5) Menjaga keamanan bayi
6) Menjaga suhu tubuh bayi
7) Konseling kepada keluarga dan ibu unt
uk ASI eksklusif
III 8-28 hari 1) Pemeriksaan fisik
2) Menjaga kebersihan bayi
3) Memberittahu ibu tentang tanda bahay
a pada BBL
4) Memberikan ASI minimal 10-15x dalam
24 jam
5) Menjaga keamanan bayi
6) Menjaga suhu tubuh bayi
7) Konseling terhadap ibu dan keluarga u
ntuk ASI eksklusif tanpa tambahan mak
anan
8) Memberitahu ibu tentang imunisasi BC
G

5. Imunisasi

a. Pengertian imunisasi

Imunisasi berasa dari kata imun, kebal atau resistan. Anak

diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit

tertentu. Anak kebal atau resistan terhadap sustu penyaki, tetapi


62

belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain (Marmi, 2015; h,

15).

b. Imunisasi dasar wajib

1) BCG (Bacille Calmette Guerin)

a) Definisi

Imunisasi BCG berguna untuk mencegah penyakit

tuberkulosis. Imunisasi ini diberikan sebelum bayi berusia 2

bulan dengan dosis 0,05 ml dan anak 0,10 ml. Disuntikkan

secara intra dermal dibawah lengan atas. Suntikan BCG

akan meninggalkan bekas berupa jaringan parut.

b) Efek samping

Umumnya tidak ada. Namun pada beberapa anak timbul

pembengkakan kelenjar getah bening diketiak atau leher

bagian bawah (diselagkangan bila penyuntikan dilakukan

dipaha). Biasanya akan sembuh sendiri.

c) Kontra Indikasi

Tidak dapat diberikan pada anak yang berpenyakit TB atau

menunjukan Mantoux positif.

2) Hepatitits B

Imunisasi Hepatitis B diberikan segera mungkin setelah

lahir.ulangan imunisasi hepatitis B dapat diberikan pada usia

10-12 tahun. Apabila sampai usia 5 tahun anak belum diberikan

imunisasi maka berikan secepatnya. Lokasi penyuntikan pada

anak dilengan dengan cara intramuskular, sedangkan pada

bayi dipaha lewat anterolateral(antero= otot-otot dibagian


63

depan, lateral= otot bagian luar). Efekseampingnya jika ada

kasusnya sangat jarang, berupa keluhan nyeri pada bekas

suntikan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan.

Namun reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari.

3) DPT (Dipteri, Pertusis,Tetanus)

Imunisasi DPT untuk mencegah bayi dari tiga penyakit, yaitu

dipteri, pertusis,dan tetanus. Dipteri disebabkan oleh bakteri

corynebacteriumdiphtheriae yang sangat menular.

Batuk rejan yang juga dikenal pertusis atau batuk 1000 hari,

disebabkan bakteri bordella pertusis. Penyakit ini membuat

penderita mengalami batuk keras terus menerus dan bisa

mengakibatkan gangguan pernapasan dan syaraf.

Tetanus merupakan penyakit infeksi mendadak yang

disebabkan toksin dan clostridium tetani, bakteri yang terdapat

ditanah atau kotoran binatang manusia.

Imunisasi DPT dasar diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan

dengan interval 4-6 minggu. DPT 1 diberikan umur 2-4 bulan,

DPT 2 umur 3-5 bulan, dan DPT 3 diberikan 4-6 bulan.

Imunisasi DPT pada bayi 3 kali akan memberikan imunisasi

sampai 3 tahun.

4) Polio

Untuk imunisasi dasar vaksin diberikan 2 tetes per oral

dengan interval tidak kurang dari 2 minggu.


64

2) Campak

Vaksin campak diberikan dalam dosis 0,5 ml pada usia 9

bulan (Marmi, 2015; h, 17).

c. Imunisasi Ulang

Jenis imunisasi ulang yang diberikan selanjutnya yaitu : DPT 4

diberikan satu tahun setelah DPT 3 pada usia 18-24 bulan, dan

DPT 5 pada usia 5-7 tahun. Ulangan DPT 6 diberikan usia 12 tahun

mengingat masih dijumpai kasus dipteri pada umur lebih besar dari

10 tahun. Dosis DPT 0,5 ml.

d. Jadwal imunisasi

Dari IDAI 2020 Warna dalam tabel imunisasi memiliki makna:

1) Kolom putih menandakan jadwal pemberian imunisasi optimal

sesuai usia

2) Kolom kuning menandakan waktu yang diperbolehkan untuk

pemberian imunisasi dasar lengkap.

3) Kolom merah menandakan waktu pemberian imunisasi bagi

anak di atas usia 1 tahun yang belum lengkap


65

Gambar 1. jadwal imunisasi

5. Keluarga Berencana

a. Pengertian

Keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk

menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian

tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.

Kontrasepsiadalah upaya mencegah ovulasi, melumpuhkan sperma

dan mencegah pertemuan antara sperma dan sel telur

(Mastiningsih, 2019).

KB Pasca Persalinan yang selanjutnya disingkat KB PP adalah

kurun waktu 42 (empat puluh dua) hari (BKKBN, 2017). Jadi dapat

disimpulkan bahwa keluarga berencana adalah usaha-usaha untuk

mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat

sementara, dapat pula bersifat permanen.


66

b. Tujuan KB

1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan

keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian

kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.

2) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia

yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga

(Hartanto, 2014).

c. Fase Dalam KB

Pelayanan kontrasepsi diupayakan untuk menurunkan angka

kelahiran yang bermakna. Guna mencapai tujuan tersebut maka

ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk mencapai

sasaran, yaitu :

1) Fase menunda kehamilan bagi PUS dengan usia istri kurang dari

20 tahun dengan menggunakan kontrasepsi pil oral, kondom, IUD

mini

2) Fase menjarangkan kehamilan bagi PUS dengan usia istri antara

20– 30/35 tahun merupakan periode usia paling baik 8 untuk

melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara

kelahiran adalah 2–4 tahun, dengan menggunakan kontrasepsi

IUD sebagai pilihan utama.

3) Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan periode

umur di atas 20–35 tahun, sebaiknya mengakhiri kesuburan

setelah mempunyai 2 orang anak pilihan utama adalah

kontrasepsi mantap (Hartanto, 2019).


67

d. Metode KB Pasca Salin

1. Pil Progestin (Mini Pil)

Mini Pil atau pil progestin merupakan kontrasepsi yang

megandung hormon sintesis progesteron. Jenis : kemasan

dengan isi 35 pil 300 µg levonorgestrel atau 350 µg noretrindon,

kemasan dengan isi 28 pil 75 µg desogestrel.

2. Cara kerja mini pil

a. Mencegah terjadinya ovulasi pada beberapa siklus

b. Perubahan dalam motilitas tubaPerubahan dalam fungsi

corpus luteum

c. Perubahan lendir serviks, yang menggangu motilitas atau

daya hidup spermatozoa

d. Perubahan dalam endometrium sehingga implantasi ovum

yang telah dibuahi tidak mungkin terjadi.

3. Keuntungan mini pil

a. Tidak menghambat laktasi sehingga cocok untuk ibu

yang menyusui

b. Aliran darah yang keluar pada periode menstruasi

serta disminorea akan berkurang jika wanita

menggunakan pil yang hanya mengandung

progestin

c. Tidak ada bukti peningkatan risiko penyakit

kardiovaskuler, tromboembolisme vena, hipertensi,

cocok untuk penderita penderita diabetes dan

migren fokal
68

d. Dapat digunakan untuk klien yang tidak biasa

mengkonsumsi estrogen.

e. Kesuburan cepat kembali

f. Tidak mengganggu hubungan seksual

g. sedikit efek samping

4. Keterbatasan mini pil adalah

a. Hampir 30-60% mengalami gangguan haid

(perdarahan sela, spotting, amenorea)

b. Penigkatan / penurunan berat badan

c. harus digunakan setiap hari

d. Bila lupa satu jam saja, kegagalan menjadi lebih

besar

e. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis

atau jerawat

f. Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi(4 dari100

kehamilan)

g. Efektivitasnya rendah bila bersamaan denga obat

tuberculosis dan obat epilepsi

h. Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual

atau HIV/AIDS

i. Hirsutisme (tumbuh rambut/ bulu berlebihan di

daerah muka.

5. Kontraindikasi mini pil

a. Hamil (diketahui atau dicurigai)

b. Perdarahan saluran genitalia yang tidak terdiagnosis


69

c. Penyakit arteri berta pada masa lalu atau saat ini

d. Kelainan lipid berat

e. Menderita penyakit trofoblastik

f. Kehamilan ektopik sebelumnya

g. menderita penyakit hati, adenoma atau kanker hati

saat ini.

6. Efek samping dan penanganan mini pil

a. Amenorea (tidak terjadi perdarahan)

a) Pastikan hamil atau tidak, bila tidak hamil, tidak

perlu tindakan khusus. Cukup konseling

b) Bila amenorea berlanjut atau hal tersebut

membuat klien khawatir, rujuk ke klinik,

c) Bila hamil, hentikan pil dan kehamilan

dilanjutkan, d) Bila kehamilan ektopik, lakukan

rujukan,

d) Jangan berikan obat-obat hormonal untuk

menimbulkan haid karena tidak ada gunanya

b. Perdarahan tidak teratur/spotting

a) Bila tidak ada masalah kesehatan/tidak hamil,

tidak perlu tindakan khusus,

b) Bila klien tetap saja tidak dapat saja tidak

dapat menerima kejadian tersebut, perlu dicari

metode konrasepsi lain

7. Waktu mulai menggunakan Mini Pil

a. Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid.


70

Tidak diperlukan pencegahan dengan kontrsepsi;

b. Dapat digunakan setiap saat asal saja tidak terjadi

kehamilan. Bila menggunakannya setelah haid ke 5

siklus haid dan ketika klien tidak haid (Amenorea),

jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari

atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 2

hari saja

c. Bila menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca

persalinan dan tidak haid, minipil dapat dimulai

setiap saat. Bila menyusui penuh tidak memerlukan

metode kontrasepsi tambahan

d. Bila lebbih dari 6 minggu pasca persalinan dan klien

telah haid , minipil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus

haid

e. Minipil dapat digunakan pascakeguguran,

f. Bila sebelumnya menggunakan kontrasepsi

hormonal, minipil dapat segera diberikan. Bila saja

ibu tidak hamil tidak perlu menunggu datangnya haid

g. Bila sebelumnya menggunakan kontrasepsi

suntikan, minipil dapat diberikan pada jadwal

suntikan berikutnya. Tidak perlu mneggunakan

kontrasepsi lain

h. Bila sebelmnya menggunakan kontrasepsi

nonhormonal, minipil diberikan pada hari 1-5 siklus

haid dan tidak memerluakn kontrasepsi tambahan.


71

B. Tinjauan teori asuhan kebidanan

1. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan

a. Manajemen kebidanan

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah

yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasi pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan serta ketrampilan dalam

rangkaian / tahapan yang logis untuk mengambil satu keputusan

yang berfokus pada pasien (Setiyani et al., 2016).

Konsep Manajemen Varney

1) Langkah I (pertama) : Pengumpulan Data Dasar

Semua pihak yang terlibat mempunyai peranan penting

dalam setiap langkah untuk membuat keputusan klinik. Data

utama (misalnya riwayat persalinan), data subyektif yang

diperoleh dari anamnesis (mis: keluhan pasien), dan data

obyektif dari pemeriksaan fisik (mis: TD) diperoleh melalui

serangkaian uapay sistematik dan terfokus. Validitas dan

akurasi data akan sangat membantu pemberi pelayanan untuk

melakukan analisis yang pada akhirnya, akan menghasilkan

keputusan klinik yang tepat. Data subyektif adalah informasi

yang diceritakan ibu tentang apa yang dirasakannya, apa yang

sedang dan telah dialaminya. Data subyektif juga meliputi

informasi tambahan yang diceritakan oleh anggota keluarga

tentang status ibu, terutama jika ibu merasa sangat nyeri atau

sangat sakit. Data obyektif adalah informasi yang dikumpulkan


72

berdasarkan pemeriksaan/pengamatan terhadap ibu dan bayi

baru lahir. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara :

a) Anamnesis dan observasi langsung: berbicara dengan ibu,

mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kondisi dan

mencatat riwayat kesehatan ibu. Termasuk juga

mengamati perilaku ibu dan apakah ibu terlihat sehat atau

sakit, merasa nyaman atau nyeri.

b) Pemeriksaan fisik : inspeksi, palpasi, auskultasi, dan

perkusi.

c) Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan laboratorium,

USG, rontgen,dan sebagainya

d) Catatan medik

2) Langkah II: Interpretasi data dasar

Setalah data dikumpulkan, penolong persalinan

melakukan analisis dan mengikuti algoritma diagnosis.

Peralihan dari analisis data menuju pada pembuatan diagnosis

bukanlah suatu proses yang linier (berada pada suatu garis

lurus) melainkan suatu suatu proses sirkuler (melingkar) yang

berlangsung terus menerus. Suatu diagnosis diuji dan

dipertegas atau dikaji ulang berdasarkan pengamatan dan

pengumpulan data secara terus menerus. Untuk identifikasi

masalah dan membuat diagnosis diperlukan :

a) Data yang lengkap dan akurat

b) Kemampuan untuk interpretasi/analisis data


73

c) Pengetahuan sosial, intuisi, dan pengalaman yang relevan

dengan masalah yang ada.

Diagnosis dibuat sesuai dengan istilah atau nomen klatur

spesifik kebidanan yang mengacu pada data utama, analisis

data subyektif dan obyektif yang diperoleh.diagnosis

menunjukkan variasi kondisi yang berkisar antara normal atau

patologik yang memerlukan upaya korektif untuk

menyelesaikannya. Masalah dapat memiliki dimensi yang luas

dan mungkin berada diluar konteks sehingga keterkaitan atau

batasannya menjadi tidak jelas untuk diagnosis yang akan

dibuat dari diagnosis sehingga sulit untuk segera diselesaikan.

Masalah obstetrik merupakan bagian dari diagnosis sehingga

selain upaya korektif dalam penatalaksanaan. Juga diperlukan

penyerta untuk mengatasi masalah.

3) Langkah III:Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial

Bagian ini dianalogikan dengan proses membuat diagnosis

kerja setelah mengembangkan berbagai kemungkinan

diagnosis lain. Rumusan masalah mungkin saja terkait

langsung maupun tidak langsung terhadap diagnosis tetapi

dapat pula merupakan masalah utama yang saling terkait

dengan beberapa masalah penyerta atau factor lain yang

berkontribusi1dalam terjadinya masalah utama. Dalam

pekerjaan sehari-hari, penolong persalinan yang terampil, akan

segera mengetahui bahwa seorang pasien1adalah

primigravida dalam fase aktif persalinan (diagnosis)


74

4) Langkah IV: Identifikasi kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera

Petugas kesehatan di klinik depan atau bidan di desa,

tidak hanya diharapkan terampil membuat diagnosis bagi

pasien atau klien yang dilayaninya tetapi juga harus mampu

mendeteksi setiap situasi yang dapat mengancam

keselamatan jiwa ibu dan bayinya. Untuk mengenali situasi

tersebut, para bidan harus pandai membaca situasi klinik dan

budaya masyarakat setempat sehingga mereka tanggap dalam

mengenali kebutuhan terhadap tindakan segera sebagai

langkah penyelamatan ibu dan bayinya apabila situasi gawat

darurat memang terjadi. Upaya ini dikenal dengan kesiapan

menghadapi persalinan dan tanggap terhadap komplikasi yang

mungkin terjadi (birth preparedness and complication

readiness). Dalam uraian-uraian berikutnya, petugas

pelaksana persalinan akan terbiasa dengan istilah rencana

rujukan yang harus selalu disiapkan dan didiskusikan diantara

ibu, suami dan bayinya.

5) Langkah V: Perencanaan Tindakan Menyeluruh

Rencana asuhan atau intervensi bagi ibu bersalin

dikembangkan melalui kajian data yang telah diperoleh,

identifikasi kebutuhan atau kesiapan asuhan dan intervensi,

dan mengukur sumberdaya atau kemampuan yang dimiliki. Hal

ini dilakukan untuk membuat ibu bersalin dapat ditangani

secara baik dan melindunginya dari berbagai masalah atau


75

penyulit potensial dapat mengganggu kualitas pelayanan,

kenyamanan ibu ataupun mengancam keselamatan ibu dan

bayi. Rencana asuhan harus dijelaskan dengan baik kepada

ibu dan keluarganya agar mereka mengerti manfaat yang

diharapkan dan bagaimana upaya penolong untuk

menghindarkan ibu dan bayinya dari berbagai gangguan yang

mungkin dapat mengancam keselamatan jiwa atau kualitas

hidup mereka.

6) Langkah VI: Melaksanakan Perencanaan

Setelah membuat rencana asuhan, laksanakan rencana

tersebut secara tepat waktu dan aman. Hal ini akan

menghindarkan terjadinya penyulit dan memastikan bahwa ibu

dan atau bayinya yang baru lahir akan menerima asuhan atau

perawatan yang mereka butuhkan. Jelaskan pada ibu dan

keluarga tentang beberapa intervensi yang dapat dijadikan

pilihan untuk kondisi yang sesuai dengan apa yang sedang

dihadapi sehingga mereka dapat membuat pilihan yang baik

dan benar. Pada beberapa keadaan, penolong sering

dihadapkan pada pilihan yang sulit Karena ibu dan keluarga

meminta penolong yang menentukan intervensi yang terbaik

yang terbaik bagi mereka. Penjelasan bahwa hal tersebut tidak

sesuai dengan hak klien, memerlukan pengertian dan

kerjasama yang baik dari ibu dan keluarganya. Jelaskan

bahwa kewajiban petugas adalah memberikan konseling,

penjelasan obyektif dan mudah dimengerti agar klien dan


76

keluarga memahami situasi yang dihadapi dan mampu

membuat keputusan untuk memperoleh hasil yang terbaik bagi

ibu, bayi dan keluarga.

7) Langkah VII: Evaluasi

Penatalaksanaan yang telah dikerjakan kemudian

dievaluasi untuk menilai efektifitasnya tentukan apakah perlu

dikaji ulang atau diteruskan sesuai dengan rencana kebutuhan

saat itu. Proses pengumpulan data, membuat diagnosis,

memilih intervensi, menilai kemampuan diri, melaksanakan

asuhan atau intervensi dan evaluasi adalah proses sirkuler,

lanjutkan evaluasi ditemukan status ibu atau bayi baru lahir.

Jika pada saat evaluasi ditemukan status ibu atau bayi baru

lahir, sesuaikan asuhan yang diberikan untuk memenuhi

perubahan kebutuhan tersebut. Asuhan atau intervensi

dianggap membawa manfaat dan teruji efektifitasnya apabila

masalah yang dihadapi dapat diselesaikan atau membawa

dampak yang menguntungkan terhadap diagnosis yang telah

diberikan. Apapun jenisnya, asuhan dan intervensi yang

diberikan harus efisien, dan dapat diaplikasikan pada kasus

serupa dimasa pendataan. Bila asuhan dan intervensi tidak

membawa hasil atau dampak seperti apa yang diharapkan

maka sebaiknya dilakukan kajian ulang dan penyusunan

kembali rencana asuhan hingga pada akhirnya dapat memberi

dampak seperti yang diharapkan (Mastiningsih & Agustina,

2019)
77

b. Data Perkembangan Klien

Dalam melakukan pencatatan asuhan kebidanan ada beberapa

metode pendokumentasian yang dapat dilakukan oleh bidan. Dalam

laporan ini peneliti menggunakan dokumentasi SOAP.

SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan

tertulis. Pencatatan ini dipakai untuk mendokumentasikan asuhan

kebidanan. Pendokumentasian menggunakan teknik pencatatan SOAP

yang meliputi langkah — langkah sebagai berikut:

1) S (Data Subjektif)

Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan data

klkien melalui anamnesa atai diperoleh langsung dari klien juga

hasil bertanya pada suami atau keluarga (identitas umum, keluhan,

riwayat menarche, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat

persalinan, riwayat KB, riwayat penyakit individu dan keluarga,

riwayat psikososial, dan pola hidup).

2) O (Data Objektif)

Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan

pada waktu pemeriksaan, menggambarkan pendokumentasian

hasil analisa dan fisik klien, hasil laboratorium, dan hasil tes

diagnostic lain yang dirumuskan dalam data focus untuk

mendukung assessment. Tanda gejala objektif yang diperoleh dan

hasil pemeriksaan (tanda KU, vital sign, fisik, khusus, kebidanan,

pemeriksaan dalam, laboratorium, dan pemeriksaan penunjang).

Pemeriksaan dengan isnpeksi, palpasi, asukultasi, dan perkusi.


78

3) A (Analisa atau Asessment)

Masalah atau diagnosa ynag ditegakkan berdasarakan data

subjektif dan objektif yang didapatkan. Sering mendiagnosa adalah

sesuatu yang penting dalam mengikuti perkembangan klien dan

menjamin suatu perubahan baru cepat diketahui dan dapat diikuti

sehingga dapat diambil tindakan yang tepat. Menggambarkan

pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data subjektif dan

objektif dalam suatu odentifikasi merupakan suatu proses yang

dinamik, meliputi:

Diagnosa atau masalah

Diagnosa adalah rumusan dan hasil pengkajian mengenai kondisi

klien. Berdasarkan hasil analisa data yang didapat.

Masalah adalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga

kebutuhan klien terganggu, kemungkinan mengganggu kehamilan

atau kesehatan tetapi tidak masuk dalam diagnosa. Antisipasi

masalah lain atau diagnose potensial Perlunya tindakan segera

(Langkah 2,3,4 dalam manajemen Varney)

4) P (Planning atau Perencanaan)

Merupakan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan

kesimpulan yang dibuat (berdasarkan langkah 5,6,7 pada

manajemen Varney).

Perencanaan

Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan dating. Untuk

mengusahakan tercapainya kondisi klien yang sebaik mungkin atau

menjaga mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk


79

kriteria tujuan tertentu dan kebutuhan klien yang harus dicapai

dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu

klien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai

dengan instruksi dokter.

5) Implementasi

Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan

mengurangi masalah klien. Tindakan ini harus disetujui oleh klien

kecuali bila tidak dilaksanakan akan membahayakan keselamatan

klien. Oleh karena itu, klien harus sebanyak mungkin menjadi

bagian dari proses ini. Bila kondisi klien berubah, intervensi

mungkin juga harus berubah atau disesuaikan

6) Evaluasi

Jika kriteria tujuan tidak tercapai proses evaluasi dapat menjadi

dasar untuk mengembangkan tindakan alternative sehingga

mencapai tujuan
80

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam asuhan kebidanan komprehensif
ini adalah dengan metode analis adeskriptif observasional dimana
merupakan pendekatan dengan memberikan asuhan kebidanan meliputi
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB fisiologis.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah Memberikan Asuhan Kebidanan
Komprehensif pada Ny L usia 39 tahun G4P3A0 dimulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, BBL, dan KB pada :
1. Tempat : Puskesmas Semawung Daleman
2. Waktu : 09 Januari – 15 April 2023
C. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan asuhan kebidanan ibu hamil,
bersalin, nifas, BBL, dan KB pada Ny L di Puskesmas Semawung Daleman.
D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data dari Ny L usia 39 Tahun G4P3A0 hamil
35+2minggu dengan kehamilan normal.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
berupa bukti, catatan atau laporan yang tersusun dalam arsip, baik yang
dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan. Data sekunder dalam
penelitian ini yaitu data dari buku KIA.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara ialah proses interaksi atau komunikasi secara langsung
antara pewawancara degan responden. Pengumplan data dengan
teknik ini digunakan untuk memperoleh data yag bersifatfakta, misalnya
umur, pekerjaan, jumlah anak, tingkat pendidikan, dan penyakit yang

80
81

pernah diderita. Wawancara dapat pula digunakan untuk mengetahui


sikap, pendapat, pengalaman dan lain-lain.
2. Observasi
Observasi adalah suatu prosedur yang berencana antara lain meliputi
melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti,
3. Pemeriksaan
Cara pengumplan data melalui pemeriksaan dapat berupa pemeriksaan
fisik, laboratorium.
4. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah mempelajari catatan medik, hasil
pemeriksaan yang memperkuat data obyektif dan subyektif.
F. Analisa Data
Penyajian data dapat dijadikan sebagai kumpulan infromasi yang
tersusun sehingga memberikan kemungkinan adannya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang sering digunakan
adalah dalam bentuk naratif, bentuk matriks, grafik, dan bagan. Penulis
menyajikan data dalam bentuk narasi supaya lebih mudah dipahami.
Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara
tergesa-gesa, tetapi secara bertahap dengan tetap memperhatikan
perkembangan perolehan data. Penulis menarik kesimpulan secara
bertahap.
G. Etika Penelitian
1. Anominity (Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan, penulis tidak mencantumkan nama
responden, tetapi menggunakan kode.
2. Confidential (Kerahasiaan)
Kerahasiaan infromasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya
kelompok data tertentu yang dilaporkan hasil penelitian.
82

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Tinjauan Kasus Asuhan Kebidanan pada Kehamilan TM III
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY. L
USIA 39 TAHUN G4P3A0 USIA KEHAMILAN 35+2 MINGGU
DI PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 16 Januari 2023
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Ruang Periksa
IDENTITAS PASIEN
Identitas pasien dan Penanggung jawab
Nama : Ny L Nama Suami : Tn A
Umur : 39 Tahun Umur : 46 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam


Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Jawa, Suku/Bangsa : Jawa,
Alamat : Purwosari 3/4 Alamat : Purwosari, 3/
4
83

DATA SUBYEKTIF
A. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Ibu
Penyakit / kondisi yang pernah dialami :
Ibu mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit selama
kehamilan ini, ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti (Diabetes Mellitus, Asma, Hipertensi), tidak pernah
menderita penyakit menahun seperti (Stroke, Jantung), dan tidak
pernah menderita penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV
AIDS).
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Penyakit menurun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menurun seperti (Diabetes Mellitus, Asma,
Hipertensi)
b. Penyakit menular dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV
AIDS).
c. Penyakit menahun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit penyakit menahun seperti (Jantung, Stroke).
D. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun Nyeri Haid : Tidak
Siklus : 28 hari Lama : 7 hari
Warna Darah : Merah Leukorea : Tidak
Banyaknya : 2x ganti pembalt

2. Riwayat Kehamilan Sekarang


84

Hamil ke 4 usia kehamilan 35+2 Minggu


HPHT : 15-05-2022
HPL : 22-02-2023
Gerak Janin : >10x/24 jam
TT : TT5
Minum jamu/obat selain vitamin: Tidak
ANC : 7x (Total ANC yang dilaksanakan)
a. ANC 1 (25 Juli 2022)
Tempat ANC : Bidan
Keluhan : Mual
Suplement : B6 x (1x1)
Penkes : Makan sedikit tapi sering, istirahat cukup,
cek laboratorium, dan baca buku KIA
halaman 1-2.
b. ANC 2 (30 September 2022)
Tempat ANC : Bidan
Keluhan : Mual
Suplement : B6 x (1x1)
Penkes : Gizi seimbang, makan sedikit tapi sering,
dan istirahat cukup
c. ANC 3 (31 Oktober 2022)
Tempat ANC : Bidan
Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : Kalk x (1x1), Tablet Fe xxx (1x1)
Penkes : Gizi seimbang, makan sedikit tapi sering,
istirahat cukup, dan baca buku KIA
halaman 3-4.
d. ANC 4 (17 November 2022)
Tempat ANC : Puskesmas
Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : Kalk x (1x1), Tablet Fe xxx (1x1)
Penkes : Gizi seimbang, makan sedikit tapi sering,
dan istirahat cukup
e. ANC 5 (17 Desember 2022)
85

Tempat ANC : Puskesmas


Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : Tablet Fe xxx (1x1)
Penkes : Tanda bahaya kehamilan
f. ANC 6 (16 Januari 2023)
Tempat ANC : Puskesmas
Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : SF x (1x1), Kalk x (1x1), Vit.C x(1x1)
Penkes : Persiapan persalinan
g. ANC 7 (31 Januari 2023)
Tempat ANC : Puskesmas
Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : Terapi obat lanjut
Penkes : Persiapan persalinan
3. Riwayat Kehamilan, Persalian dan Nifas Yang Lalu
Tabel 15. riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu

Tahun Kehamilan Persalinan Nifas Ket


ANC Mslh UK Jeni Penolon Jk/ Penyulit
s g bb
2011 9x Tdk ater SP Bidan L/31 - normal Seh
ada m 00 gr at
2013 9x Tdk ater SP Dokter L/32 - normal Seh
ada m 00 gr at
2015 8x Tdk ater SP Dokter P/30 - normal Seh
ada m 00 gr at
2022 Hamil ini

E. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah satu kali. Status pernikahan sah. Usia ibu saat
menikah 39 tahun dan usia suami 46 tahun. Hubungan ibu dan suami
saat ini baik dan harmonis.
86

F. Riwayat KB
Tabel 16. Riwayat KB

Jenis Alkon Lama Keluhan Alasan berhenti


penggunaan
suntik tiga bulan Tiga tahun Tidak ada Ingin punya anak lagi

G. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


Tabel 17 Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
No Kebiasaan Sehari-Hari Sebelum Hamil Selama Hamil
a. Nutrisi 2- 3 kali/hari 3 kali/hari
Makan dan Minum nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk,

6-7 gelas/hari 7-8 gelas/hari


air putih, teh, susu air putih, teh, susu
b. Eliminasi ± 4 kali/hari ± 5-6 kali/hari
BAK dan BAB kuning jernih kuning jernih

1-2 kali/hari 1-2 kali/hari


Lembek, kuning kecoklatan Lembek, kuning
kecoklatan
c. Pola tidur ± 1 jam /hari ± 2 jam/hari
Tidur siang ± 7-8 jam/hari ± 8-9 jam/hari
Tidur malam
d. Aktivitas Melakukan aktivitas seperti Melakukan
biasa seperti melakukan aktivitas seperti
pekerjaan rumah tangga biasa seperti
melakukan
pekerjaan rumah
tangga memasak
tetapi mengurangi
aktivitas yang
berat.
e. Pola seksual 1-2 x dalam seminggu dan 1-2 x dalam
87

tidak ada keluhan seminggu dan


tidak ada keluhan
f. Personal hygiene 2 kali / hari 2 kali / hari
Mandi 3 kali / hari 3 kali / hari
Gosok gigi 2 x / minggu 1-2 x / minggu
Keramas
g. Hidup Sehat Ibu mengatakan sebelum Ibu mengatakan
hamil jarang melakukan selama hamil, ibu
olahraga sering jalan – jalan
pagi

H. Data Psikososial dan Spiritual


Ibu mengatakan kehamilan ini diharapkan oleh keluarga, ibu dan suami.
Hubungan antara ibu dengan suami, keluarga dan masyarakat baik. Ibu
beragama islam dan menjalankan ibadah sesuai agamanya. Rencana
pendamping persalinan yaitu suami.
I. Data Pengetahuan
Ibu sudah mengetahui pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil,
mengurangi aktivitas yang berat-berat, dsb.
DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum :
Keadaan umum : Baik TD : 124/84 mmHg
Kesadaran : Composmentis N : 80x/mnt
BB sebelum : 55 kg S : 36,70C
BB sekarang : 66 kg RR : 20x/mnt
TB : 147 cm Lila : 28 cm
IMT : 30,54

2. Status Present
a. Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan
abnormal, rambut hitam, tidak ada ketombe,
tidak mudah rontok.
b. Mata : Simetris, pergerakan bola mata baik atau aktif,
88

konjungtiva merah muda, sklera putih


c. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
d. Mulut : Bibir simetris, bibir tidak pecah-pecah, bibir
tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries
e. Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen,
berfungsi normal
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
bendungan vena jugularis
g. Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak
ada massa abnormal
h. Dada : Tidak terdengar suara wheezing, tidak ada
retraksi dinding dada, payudara simetris, putting
susu menonjol, areola menghitam, colostrum
sudah keluar
i. Perut : Tidak ada bekas luka operasi, ada linea
nigra,
ada striae gravidarum
j. Vulva : Tidak ada oedema, tidak ada luka
k. Ekstermitas
- Atas : Simetris, kuku tidak pucat, tidak oedem, tonus
otot baik
- Bawah : Simetris, kuku tidak pucat, tidak oedem, tonus
otot baik, tidak varices
l. Reflek Patella : Normal, kanan (+) kiri (+)
m. Punggung : Tidak ada kelainan tulang punggung, tidak
ada tanda-tanda abnormal
n. Anus : Berlubang, tidak ada haemorroid
3. Status Obstetrik
a. Inspeksi
1) Muka : Tidak ada oedema, tidak ada luka
2) Mammae : Payudara simetris, putting susu
menonjol, areola menghitam, colostrum
sudah keluar
89

3) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada


linea nigra, ada strie gravidarum
4) Vulva : Tidak oedema, tidak ada luka
b. Palpasi
1) Leopold I : Bagian atas teraba bagian besar lunak,
agak bulat, tidak melenting (bokong bayi)
2) Leopold II : Bagian kanan teraba bagian panjang,
seperti papan (punggung bayi) dan bagian kiri teraba
bagian kecil-kecil, putus-putus (ekstermitas bayi)
3) Leopold III : Bagian bawah teraba bagian bulat, keras,
tidak dapat digoyangkan (kepala bayi)
4) Leopold IV : Sudah masuk PAP
TBJ : (28-11) x 155 gram = 2635 gram
c. Auskultasi
DJJ : 143 x/menit, kuat dan teratur
B. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Pemeriksaan : 31 Januari 2023
Hb : 12,9 g%
HbsAg : Negatif
HIV/AIDS : Non Reaktif
Protein urin : Negatif
Urin reduksi : Negatif
Golongan Darah :B
GDS : 11,5
Sifilis : Non Reaktif

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa Kebidanan
Ny. L usia 39 tahun G4P3A0 usia Hamil 35+2 Minggu, janin tunggal
hidup intra uterin, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan
dengan hamil fisiologis.
1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang keempat dan belum
pernah keguguran.
90

b. Ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tanggal 15


Mei 2022.
c. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Data Obyektif
a. Tanda – Tanda Vital
Tensi : 133/82 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36,4 0C
RR : 22 x/menit
b. Palpasi
1) Leopold I : Bagian atas teraba bagian besar lunak,
agak bulat, tidak melenting (bokong bayi)
2) Leopold II : Bagian kanan teraba bagian panjang,
seperti papan (punggung bayi) dan bagian kiri teraba
bagian kecil-kecil, putus-putus (ekstermitas bayi)
3) Leopold III : Bagian bawah teraba bagian bulat, keras,
tidak dapat digoyangkan (kepala bayi)
4) Leopold IV : Sudah masuk PAP
TBJ : (28-11) x 155 gram = 2635 gram
3. Masalah
Tidak ada masalah.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada.
IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA
Tidak ada.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 16 Januari 2023 Jam : 09.05 WIB
1. Beritahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan.
2. Jelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya pada TM III.
3. Anjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan dirinya.
4. Berikan suplement.
5. Beritahukan kepada ibu tentang tanda awal dalam persalinan.
6. Beritahukan kepada ibu untuk kontrol kembali.
7. Dokumentasi tindakan.
91

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 16 Januari 2023 Jam : 09.10 WIB
1. Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaanya dari
keluhan,TTV, BB, UK, TFU, Letak janin, DJJ dan keadaan ibu dalam
kondisi yang normal.
2. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya pada TM III yaitu gejala

preeklamsia (Tekanan darah 140/90 mmHg, proteinuria, bengkak di


wajah, kaki dan bagian tangan), gerakan janin yang berkurang (<10 x
dalam 12 jam), perdarahan pervaginam (keluarnya darah segar dari
jalan lahir yang jumlahnya sedikit maupun banyak), sakit kepala yang
hebat, ketuban pecah dini (keluarnya cairan ketuban sebelum waktunya
dengan ciri berwarna putih dan baunya anyir).
3. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan dirinya dalam
kehidupan sehari-hari seperti makan beragam makanan secara
proporsional dengan pola gizi seimbang dan lebih banyak daripada
sebelum hamil, istirahat yang cukup (minimal tidur siang 1-2 jam dan
tidur malam 6-7 jam), menjaga kebersihan diri (baik dari cara mencuci
tangan yang baik, sikat gigi, perawatan payudara, dsb), dan melakukan
aktivitas fisik.
4. Memberitahu ibu untuk supplement yang diberikan pada kontrol
sebelumnya dilanjutkan diminum, yaitu (suplemen tablet Fe 1 x 1 malam
dan Kalk 1x1 pagi).
a. Tablet Fe
Tablet tambah darah merupakan tablet salut gula yang
mengandung zat besi dan asam folat. Zat besi penting dalam
pembentukan hemoglobin ditubuh sehingga dapat membantu
mengatasi anemia saat menstruasi, hamil, menyusui, masa
pertumbuhan, dan setelah mengalami pendarahan. Asam folat
digunakan untuk mengurangi anemia megaloblastik selama
kehamilan dan masa pertumbuhan.
Fungsi : Membantu memenuhi kebutuhan zat besi dan
asam folat tubuh, serta mengatasi anemia.
Efek samping : Konstipasi, diare, mual, muntah.
92

Komposisi : Tiap kapsul mengandung Ferrous Fumarate 60


mg, Asam Folat 400 mcg
b. Kalk
Fungsi : untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi kalsium,
pertumbuhan gigi dan tulang pada janin.
Efek samping : mual, muntah, nyeri sendi.
Komposisi : tiap kapsul mengandung Calcium Lactate 500 mg.
5. Memberitahukan kepada ibu tentang tanda awal dalam persalinan yaitu
perut mulas – mulas yang teratur tinbulnya semakin sering dan semakin
lama, keluarnya lendir yang bercampur darah keluar dari jalan lahir.
6. Memberitahukan kepada ibu untuk sudah mempersiapkan persalinan
dari mempersiapkan rencana tempat persalinan, transportasi yang akan
digunakan, pendamping saat persalinan, dan sebagainya.
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang / kontrol 1 minggu lagi atau
jika ada keluhan dan segera menghubungi tenaga kesehatan apabila
mengalami masalah dalam kehamilannya.
8. Melakukan pendokumentasian tindakan dengan SOAP.
S = Ibu mengatakan bernama Ny. L usia 39 tahun, periksa hamil pada
tanggal 16 Januari 2023. Ibu mengatakan tidak ada keluhan, diketahui
HPHT : 15 April 2022
O= Tekanan darah 133/82 mmHg, Nadi 82 x/menit, Pernafasan 22

x/menit dan Suhu 36,4 C. Pemeriksaan fisik didapati hasil normal,


pemeriksaan palpasi normal, DJJ 132 x/menit.
A = Ny. L usia 39 tahun G4P3A0 Usia Hamil 35+2 Minggu, janin tunggal
hidup intra uterin, letak memanjang, presentasi kepala, punggung kanan
dengan hamil fisiologis
P = - Beritahu hasil pemeriksaan
- Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya TM III
- Menganjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan aktivitas yang
berat
- Memberikan suplemen vitamin Fe 1 x 1 malam, Kalk 1 x 1 pagi
- Menjelaskan kepada ibu tentang tanda awal persalinan
93

- Menganjurkan kepada ibu untuk sudah mulai mempersiapkan


kebutuhan akan persalinan
- Menganjurkan kepada ibu untuk datang dan periksa 1 minggu lagi
ke Puskesmas atau jika ada keluhan selama 1 minggu ini.
VII. EVALUASI
Tanggal : 16 Januari 2023 Jam : 09.15 WIB
1. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan pada dirinya.
2. Ibu mengerti tentang tanda bahaya pada TM III.
3. Ibu mau tetap melakukan perawatan dirinya.
4. Ibu mengerti tentang mengenai apa saja yang harus dihindari ibu
selama sedang hamil.
5. Suplement sudah diberikan.
6. Ibu mengerti tentang tanda awal dalam persalinan.
7. Ibu bersedia kontrol kembali 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.
8. Sudah dilakukan pendokumentasian tindakan.

Data Perkembangan
Tanggal : 31 Januari 2023 jam : 08.30
I. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan ini kunjungan yang kedua
2. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
3. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
II. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV
TD : 120/84 mmHg S : 36,90C
N : 85x / menit RR : 20X / menit
BB : 66,5 kg
4. TB : 147 cm
5. LILA : 28 cm
6. Pemeriksaan fisik
Kepala : mesochepal, tidak ada benjolan abnormal
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
94

Hidung : bersih, tidak ada polip


Mulut : bibir lembab, tidak ada caries gigi, tidak stomatitis
Telinga : simetris, pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfa
Dada : pernafasa normal
Perut : pembesaran sesuai kehamilan
Vulva : bersih, tidak keputihan
Ekstremitas
Atas : simetris, jari lengkap, gerak aktif, tidak oedema
Bawah :simetris, jari lengkap, gerak aktif, tidak oedema,
tidak varises
Reflek patella: kanan +, kiri +
Punggung : lurus, tidak ada kelainan tulang belakang
Anus : berlubang, tidak hemoroid
7. Pemeriksaan obstetrik
Inspeksi
Muka : tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Mamae : simetris, areola menghitam, puting menonjol
Abdomen : tidak ada bekas operasi
Vulva : bersih, tidak keputihan
Palpasi
Leopold I : teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
TFU : 28cm TBJ : 2635 gram
Leopold II : Kanan, teraba keras, memanjang seperti papan
(punggung). Kiri, teraba bagian terkecil janin (ekstremitas)
Leopold III : teraba keras, bulat, melenting (kepala)
Leopold IV : divergent
Auskultasi
DJJ : 143x / menit
8. Pemeriksaan laboratorium
HB : 11,6
Protein urine: Negatif
hbsAg : Negatif
95

B20 : Negatif
III. ASSESSMENT
Ny L usia 39 tahun G4P3A0 usia kehamilan 37+2 minggu janin tunggal,
hidup intrauteri, puka, preskep dengan kehamilan fisiologis.
IV. PLANNING
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan, yaitu ibu dan janin dalam
kandungan baik
2. Beritahu ibu tanda bahaya trimester 3
3. Ingatkan kembali tentang tanda-tanda persalinan
4. Ingatkan kembali tentang tanda bahaya trimester
5. Ingatkan ibu agar tetap menjaga personal hygien nya
6. Ingatkan ibu agar istirahat yang cukup
7. Berikan informasi kepada ibu dan keluarga bahwa persalinanya
sudah dekat, dan anjurkan untuk mempersiapkan dana, transportasi
dan donor darah bagi ibu untuk persiapkan apabila terjadi
komplikasi.
V. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu hasil pemeriksaan ibu
TD : 120/84 mmHg S : 36,90C
N : 85x / menit RR : 20X / menit
2. Memberitahu ibu bahwa keadaan janinnya baik usia kehamilan 37+2
minggu, kepala di bawah, punggung sebelah kanan, dan bagian
terbawah sudah masuk PAP, DJJ 143 ×/menit
3. Memberikan penjelasan kepada ibu mengenai tanda-tanda
persalinan seperti keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
ataupun nyeri perut terus menerus, keluar rembesan air ketuban
4. Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan
trimester III, bengkak di wajah dan ekstermitas, sakit kepala yang
hebat, demam tinggi, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, pergerakan
janin kurang dari 10 kali. Apabila mengalami tanda bahaya tersebut
menganjurkan ibu untuk segera mengunjungi tenaga kesehatan
5. Mengingatkan ibu agar tetap menjaga kebersihan dirinya yaitu
mandi 2x sehari dan mengganti celana dalam minimal 2x / hari dan
setiap terasa lembab dan basah
96

6. Mengingatkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal siang 1 jam,


malam 7-8 jam sehari
7. Memberikan informasi kepada ibu dan keluarga bahwa
persalinanya sudah dekat, dan anjurkan untuk mempersiapkan
dana, transportasi dan donor darah bagi ibu untuk persiapkan
apabila terjadi komplikasi.
VI. EVALUASI
1. Ibu sudah mengetahui hasilnya, semua dalam batas normal
2. Ibu sudah mengetahui janinnya dalam keadaan normal
3. Ibu sudah mengetahu tanda-tanda persalinan
4. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya trimester 3
5. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihannya
6. Ibu bersedia untuk beristirahat
7. Ibu dan keluarga sudah mengerti dan bersedia menyiapkannya

2. Tinjauan Kasus Asuhan Kebidanan Pada Persalinan

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN FISIOLOGIS PADA NY. L


USIA 39 TAHUN G4P3A0 USIA HAMIL 39+2 MINGGU
DI PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 01.30 WIB
Tempat : Puskesmas semawung daleman
IDENTITAS PASIEN
Identitas pasien dan Penanggung jawab

Nama : Ny L Nama Suami : Tn A


Umur : 39 Tahun Umur : 46 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia Suku/Bangsa : Jawa, Indonesia
Alamat : Purwosari 3/4 Alamat : Purwosari, 3/4
97

DATA SUBYEKTIF
A. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin melahirkan.
B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya mulas dan kenceng – kenceng secara teratur
sejak tadi pagi jam 00.00 WIB. Ibu mengatakan sudah mengeluarkan
lendir kecoklatan dari jalan lahir.
C. Tanda tanda persalinan
1. Kontraksi : Ada
2. Frekuensi : 3 x 10 menit, lama > 30 detik
3. Lokasi ketidaknyamanan : Perut menjalar ke pinggang
4. Perdarahan pervaginam : Keluar lendir disertai darah
D. Riwayat Kesehatan Ibu
1. Riwayat Kesehatan Ibu
Penyakit / kondisi yang pernah dialami :
Ibu mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit selama
kehamilan ini, ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti (Diabetes Mellitus, Asma, Hipertensi), tidak pernah
menderita penyakit menahun seperti (Stroke, Jantung), dan tidak
pernah menderita penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV
AIDS).
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Penyakit menurun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menurun seperti (Diabetes Mellitus, Asma,
Hipertensi)
b. Penyakit menular dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV
AIDS).
c. Penyakit menahun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit penyakit menahun seperti (Jantung, Stroke).
98

E. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun Nyeri Haid : Tidak
Siklus : 28 hari Lama : 7 hari
Warna Darah : Merah Leukorea : Tidak
Banyaknya : 2x ganti pembalt

2. Riwayat Kehamilan Sekarang


Hamil ke 4 usia kehamilan 39+2 Minggu
HPHT : 15-05-2022
HPL : 22-02-2023
Gerak Janin : >10x/24 jam
TT : TT5
Minum jamu/obat selain vitamin: Tidak
ANC : 7x (Total ANC yang dilaksanakan)
h. ANC 1 (25 Juli 2022)
Tempat ANC : Bidan
Keluhan : Mual
Suplement : B6 x (1x1)
Penkes : Makan sedikit tapi sering, istirahat cukup,
cek laboratorium, dan baca buku KIA
halaman 1-2.
i. ANC 2 (30 September 2022)
Tempat ANC : Bidan
Keluhan : Mual
Suplement : B6 x (1x1)
Penkes : Gizi seimbang, makan sedikit tapi sering,
dan istirahat cukup
j. ANC 3 (31 Oktober 2022)
Tempat ANC : Bidan
Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : Kalk x (1x1), Tablet Fe xxx (1x1)
Penkes : Gizi seimbang, makan sedikit tapi sering,
istirahat cukup, dan baca buku KIA
halaman 3-4.
99

k. ANC 4 (17 November 2022)


Tempat ANC : Puskesmas
Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : Kalk x (1x1), Tablet Fe xxx (1x1)
Penkes : Gizi seimbang, makan sedikit tapi sering,
dan istirahat cukup
l. ANC 5 (17 Desember 2022)
Tempat ANC : Puskesmas
Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : Tablet Fe xxx (1x1)
Penkes : Tanda bahaya kehamilan
m. ANC 6 (16 Januari 2023)
Tempat ANC : Puskesmas
Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : SF x (1x1), Kalk x (1x1), Vit.C x(1x1)
Penkes : Persiapan persalinan
n. ANC 7 (31 Januari 2023)
Tempat ANC : Puskesmas
Keluhan : Tidak ada keluhan
Suplement : Terapi obat lanjut
Penkes : Persiapan persalinan
F. Riwayat Kehamilan, Persalian dan Nifas Yang Lalu
Tabel 15. riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
G. Riwayat Perkawinan
Tahun Kehamilan Persalinan Nifas Ket
ANC Mslh UK Jeni Penolon Jk/ Penyulit
s g bb
2011 9x Tdk ater SP Bidan L/31 - normal Seh
ada m 00 gr at

2013 9x Tdk ater SP Dokter L/32 - normal Seh


ada m 00 gr at
2015 8x Tdk ater SP Dokter P/30 - normal Seh
ada m 00 gr at

2022 Hamil ini


100

Ibu mengatakan menikah satu kali. Status pernikahan sah. Usia ibu saat
menikah 39 tahun dan usia suami 46 tahun. Hubungan ibu dan suami saat ini
baik dan harmonis.
H. Riwayat KB
Tabel 16. Riwayat KB

Jenis Alkon Lama Keluhan Alasan berhenti


penggunaan
suntik tiga bulan Tiga tahun Tidak ada Ingin punya anak lagi

I. Pola Pemenuhan Kebutuhan Seha ri-hari


Tabel 17. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

No Kebiasaan Sehari-Hari Selama Hamil Selama Persalinan


a. Nutrisi 3 kali/hari 2 kali/hari
Makan nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk,
Minum
Frekuensi 7-8 gelas/hari 8 gelas/hari
Jenis air putih, teh, susu air putih dan teh

b. Eliminasi ± 5-6 kali/hari ± 3 kali/hari


BAK kuning jernih kuning jernih
dan BAB
1-2 kali/hari 1-2 kali/hari
Lembek, kuning kecoklatan Lembek, kuning
kecoklatan

c. Pola tidur ± 2 jam /hari Belum tidur


Tidur siang ± 7-8 jam/hari
Tidur malam

d. Aktivitas Melakukan aktivitas seperti Beraktivitas


biasa seperti melakukan istirahat ditempat
pekerjaan rumah tangga tidur miring kiri dan
telentang

e. Pola seksual 1-2 x dalam seminggu dan 1-2 x dalam


tidak ada keluhan seminggu dan
tidak ada keluhan

f. Personal hygiene 2 kali / hari Sebelum bersalin


Mandi 3 kali / hari sudah mandi,
Gosok gigi 2 x / minggu gosok gigi, dan
Keramas keramas
101

g. Hidup Sehat Ibu mengatakan selama Makan makanan


hamil sering jalan-jalan pagi yang bergizi

J. Data Psikososial dan Spiritual


Ibu mengatakan kehamilan ini diharapkan oleh keluarga, ibu dan suami.
Hubungan antara ibu dengan suami, keluarga dan masyarakat baik. Ibu
beragama islam dan menjalankan ibadah sesuai agamanya. Rencana
pendamping persalinan yaitu suami.
K. Data Pengetahuan
Ibu sudah mengetahui pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil,
mengurangi aktivitas yang berat-berat, dsb.

DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik TD : 120/80 mmHg
Kesadaran : Composmentis N : 86x/mnt
BB sekarang : 66 kg S : 36,80C
TB : 147 cm RR : 20x/mnt
IMT : 30,54 Lila : 28 cm

2. Status Present
a. Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan
abnormal, rambut hitam, tidak ada ketombe,
tidak mudah rontok.
b. Mata : Simetris,pergerakan bola mata baik atau aktif,
konjungtiva merah muda, sklera putih
c. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
d. Mulut : Bibir simetris, bibir tidak pecah-pecah, bibir
tidak ada stomatitis, gigi tidak ada caries
e. Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen,
berfungsi normal
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
102

bendungan vena jugularis


g. Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak
ada massa abnormal
h. Dada : Tidak terdengar suara wheezing, tidak ada
retraksi dinding dada, payudara simetris, putting
susu menonjol, areola menghitam, colostrum
sudah keluar
i. Perut : Tidak ada bekas luka operasi, ada linea nigra,
ada striae gravidarum
j. Vulva : Tidak ada oedema, tidak ada luka
k. Ekstermitas
- Atas : Simetris, kuku tidak pucat, tidak oedem, tonus
otot baik
- Bawah : Simetris, kuku tidak pucat, tidak oedem, tonus
otot baik, tidak varices
l. Reflek Patella : Normal, kanan (+) kiri (+)
m. Punggung : Tidak ada kelainan tulang punggung, tidak
ada tanda-tanda abnormal
n. Anus : Berlubang, tidak ada haemorroid
3. Status Obstetrik
a. Inspeksi
1) Muka : Tidak ada oedema, tidak ada luka
2) Mammae : Payudara simetris, putting susu
menonjol, areola menghitam, colostrum
sudah keluar
3) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada
linea nigra, ada strie gravidarum
4) Vulva : Tidak oedema, tidak ada luka
b. Palpasi
1) Leopold I : Bagian atas teraba bagian besar lunak,
agak bulat, tidak melenting (bokong bayi)
2) Leopold II : Bagian kanan teraba bagian panjang,
seperti papan (punggung bayi) dan bagian kiri teraba
bagian kecil-kecil, putus-putus (ekstermitas bayi)
103

3) Leopold III : Bagian bawah teraba bagian bulat, keras,


tidak dapat digoyangkan (kepala bayi)
4) Leopold IV : Sudah masuk PAP
TBJ : (28-11) x 155 gram = 2635 gram
c. Auskultasi
DJJ : 135 x/menit, kuat dan teratur
d. Pemeriksaan Dalam
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 01.30 WIB
Atas indikasi : Memantau kemajuan persalinan
Hasil :
Vulva / vagina : Licin
Porsio : Tebal lunak
Pembukaan : 4 cm
Effecement : 40 %
Kulit ketuban : Utuh
Teraba : Kulit ketuban
POD : Tidak teraba
Moulage : Tidak ada
Penurunan bagian terendah : Sejajar dengan bidang Hodge I
terletak setinggi bagian bawah
simfisis (Hodge II)
Bagian lain : Tidak ada tali pusat menumbung
STLD :+
B. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

II. INTREPRETASI DATA


A. Diagnosa Kebidanan
Ny. L usia 39 tahun G4P3A0 usia kehamilan 39+2 minggu, janin tunggal
hidup intra uterin, letak memanjang, presentasi kepala, punggung
kanan, inpartu kala I fase aktif.
1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan ingin melahirkan
104

b. Ibu mengatakan perutnya mulas dan kenceng – kenceng


secara teratur sejak tadi pagi jam 00.00 WIB. Ibu mengatakan
sudah mengeluarkan lendir kecoklatan dari jalan lahir.
2. Data Obyektif
a. Tanda – Tanda Vital
Tensi : 118/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,2 0C
RR : 20 x/menit
b. Palpasi
1) Leopold I : Bagian atas teraba bagian besar lunak,
agak bulat, tidak melenting (bokong bayi)
2) Leopold II : Bagian kanan teraba bagian panjang,
seperti papan (punggung bayi) dan bagian
kiri teraba bagian kecil-kecil, putus-putus
(ekstermitas bayi)
3) Leopold III : Bagian bawah teraba bagian bulat, keras,
tidak dapat digoyangkan (kepala bayi)
4) Leopold IV : Sudah masuk PAP
TBJ : (28-11) x 155 gram = 2635 gram
c. Pemeriksaan Dalam
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 01.30 WIB
Atas indikasi : Memantau kemajuan persalinan
Hasil :
Vulva / vagina : Licin
Porsio : Tebal lunak
Pembukaan : 4 cm
Effecement : 40 %
Kulit ketuban : Utuh
Teraba : Kulit ketuban
POD : Tidak teraba
Moulage : Tidak ada
Penurunan bagian terendah : Sejajar dengan bidang Hodge I
terletak setinggi bagian bawah
105

simfisis (Hodge II)


Bagian lain : Tidak ada tali pusat menumbung
STLD :+
e. Auskultasi
DJJ : 135 x/menit, kuat dan teratur
3. Masalah
Tidak ada.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada.
IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA
Tidak ada.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 01.30 WIB
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.
2. Anjurkan keluarga untuk mendampingi ibu pada saat proses persalinan
dan memberi support.
3. Anjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri.
4. Ajarkan ibu teknik relaksasi setiap kali ada kontraksi.
5. Anjurkan ibu untuk minum dan makan di sela-sela kontraksi.
6. Siapkan APD
7. Lakukan observasi DJJ, His, Nadi tiap 30 menit, TD dan VT tiap 4 jam
sekali, Suhu dan RR tiap 2 jam sekali.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 01.35 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu
sudah dalam proses persalinan, di ketahui dari adanya kontraksi yang
semakin lama semakin sering, keluarnya lendir darah, dan adanya
pembukaan serviks 4 cm.
2. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi ibu pada saat proses
persalinan dan memberi support mental bahwa ibu harus tetap tenang
dan tidak perlu cemas atau khawatir, karena persalinanya pasti akan
berjalan baik dan lancar, ibu dan bayi selamat, ibu harus banyak berdoa
dan tetap optimis.
106

3. Menganjurkan ibu untuk tidur miring ke kiri agar kepala bayi cepat turun
dan mendorong jalan lahir sehingga pembukaan cepat lengkap dan bayi
segera lahir dan sekaligus memberikan ruang gerak bagi bayi.
4. Mengajari ibu teknik relaksasi setiap kali ada kontraksi yaitu ibu tarik
nafas panjang dari hidung lalu hembuskan secara perlahan melalui
mulut, tujuannya yaitu untuk mengurangi rasa sakit yang di rasakan ibu.
5. Menganjurkan ibu untuk minum dan makan di sela-sela kontraksi
supaya ibu mendapatkan cukup energi, dan punya tenaga yang kuat
untuk mengejan saat proses persalinan nanti.
6. Mempersiapkan APD (skort, sarung tangan panjang dan pendek, kaca
mata, masker, tutup kepala, sepatu), partus set (spuit 2, duk sterill, ½
kockher, kateter, klem tali pusat 2, umbilical cord, gunting tali pusat,
kassa sterill), heacting set (pinset anatomis, pinset cirugis, nalfuder,
gunting benang, benang catgut, jarum), obat-obatan (oksitosin, lidokain),
perlengkapan ibu dan bayi (baju ganti ibu, celana dalam, pembalut,
jarik), (popok, baju bayi, gurita, bedong, topi, sarung tangan dan kaki).
7. Melakukan observasi DJJ, His, TD, VT, Suhu, RR.
Tabel Hasil Pemantauan Kala I

No Jam DJJ Kontraksi Nadi Suhu TensiPemeriksaan


Dalam
1 01.30 147×/ 3 . 10’ . 35 86×/ 36,8°C 120/80 v/u tenang, dinding
WIB menit ‘’ meni t mmHg vagina licin, portio
tipis, Ø4cm,
preskep, STLD +,
KK +
2 02.30 142×/ 4 . 10’ . 45’’ 80×/ 36,7°C 82 mmHg v/u tenan, vagina lici
WIB menit meni t n, Ø7 cm

3 03.30 142×/ 4 . 10’ . 45’’ 85×/ 36°C 120/80 v/u tenang,


WIB menit meni t mmHg Ølengkap, KK –
keruh, moulage 0,
HI

VII. EVALUASI
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 01.35 WIB
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Keluarga mau mengikuti anjuran bidan untuk mendampingi ibu.
107

3. Ibu mau mengikuti anjuran bidan untuk tidur miring kiri.


4. Ibu sudah mengerti teknik relaksasi.
5. Ibu sudah minum dan makan disela-sela kontraksi.
6. Alat dan bahan sudah dipersiapkan dengan baik.
7. Sudah dilakukan observasi Kala I.
DATA PERKEMBANGAN KALA II
I. Data Subyektif
Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng semakin sering, merasa
ingin BAB dan ada dorongan kuat untuk meneran
II. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
TTV : TD : 120/70mmHg, N : 85x/menit, S : 36,7 RR :
20x/menit
b. Pemeriksaan kebidanan
Inspeksi : ada dorongan ingin meneran, pada genetalia tampak
tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka VT
dilakukan pada pukul 03.30 WIB dengan hasil portio tidak teraba,
pembukaan serviks Ølengkap 10 cm, selaput ketuban pecah jernih,
penurunan bagian terbawah 0/5, posisi UUK
His : 4 . 10’ . 45’’
Auskultasi: DJJ : 144x/menit
III. Assesment
Ny.L usia 39 tahun G4P3A0 usia kehamilan 39+2 minggu, janin tunggal,
hidup, intrauteri, presentasi kepala, punggung kanan, dengan
persalinan kala II fisiologis
IV. Planning
Tanggal : 15-02-2023 Jam: 03.35 WIB
1. Dengar dan lihat tanda kala II persalinan
a. Ibu merasa ada dorongan yang kuat dan meneran
b. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum
dan vagina
c. Perineum menonjol
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan esensial
untuk menolong persalinan dan tatalaksana komplikasi segera
108

pada ibu dan bayi baru lahir


Untuk bayi : tempat tidur hangat, datar, bersih, dan kering, 3
handuk/kain bersih dan kering, penghisap lendir, lampu sorot
Untuk ibu : kain, oksitosin, spuit, partus set
3. Gunakan APD/celemek plastik/apron bahan yang tidak tembus
cairan
4. Lepas dan Simpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan
dengan sabun dan air mengalir kemudian dikeringkan
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam
6. Masukan oksitosin ke dalam tabung suntik dan pastikan tidak
terjadi kontaminasi pada alat suntik
7. Bersihkan vulva dan perineum, menyeka dengan hati-hati dari
depan ke belakang dengan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
8. Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
9. Lakukan dekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5%, lepas sarung tangan secara terbalik dan rendam selama 10
menit, cuci tangan dan tutup partus set
10. Lakukan pmeriksaan DJJ setelah kontraksi uterus mereda, untuk
memastikan DJJ dalam batas normal (120-160×/menit)
11. Siapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan
meneran
12. Beritahu ibu bahwa pembukaan sudah lebgkap dan keadaan
janin cukup baik , kemudian membantu ibu menentukan
posisi yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya
13. Minta keluarga membantu posisi meneran
14. Lakukan bimbingan meneran pada saat ibu merasa
ingin meneran atau timbul kontraksi yang kuat
15. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut
bawah ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva 5-6 cm
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas
bokong ibu
17. Buka kembali partus set dan periksa kembali kelengkapan
peralatan dan bahan
109

18. Pakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan


19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6cm
membuka vulva, maka lindungi perineum dengan 1 tangan
yang dilapisi dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain
menahan ke belakang kepala untuk mempertahankan posisi
fleksi dan membantu lahirnya kepala. Kemudian
menganjurkan ibu untuk meneran secara efektif atau
bernafas cepat dan dangkal
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
21. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang
berlangsung spontan
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi
secara biparietal dan melahirkan bahu depan dengan
gerakan kepala ke arah bawah dan distal, kemudian ke arah
distal untuk melahirkan bahu belakang
23. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala
dan bahu belakang tangan yang lain menelusuri dan
memegang lengan dan siku bayi sebelah atas
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran lengan atas
berlanjut ke punggung, bokong, tungkai, dan kaki. Pegang
mata kedua kaki (memasukkan jari telunjuk diantara kedua
kaki dan pegang kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari
pada satu sisi dan jar-jari lain pada sisi yang lain agar
beretemu dengan jari telunjuk
25. Lakukan penilaian selintas
a. Apakah bayi cukup bulan ?
b. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa
kesulitan?
c. Apakah bayi ergerak dengan aktif ?
26. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, tangan, dan
bagian tubuh lainnya. Ganti handuk yang basah dengan
yang kering. Pastikan bayi pada posisi yang aman
27. Periksa uterus untuk memastikan hanya ada 1 bayi yang
lahir (hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda (gemeli)
110

28. Beritahu ibu jika akan disuntik oksitosin agar uterus


berkontraksi baik
29. Dalam waktu 1 menit, menyuntikkan oksitosin 10 unit secara
IM 1/3 distal lateral paha (melakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin)
30. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat
dengan klem kira-kira 2-3 cm dari pusat bayi gunakan jari
telunjuk dan jari tengah utnuk mendorong isi tali pusat ke
arah ibu dan klem tali pusat sekitar 2cm distal dari klem
pertama
31. Potong dan ikat tali pusat
32. Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-
bayi luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di
dada ibu kepala bayi diantara payudara ibu dan posisi lebih
rendah dari puting susu ibu
V. Implementasi
1. Mendengar dan melihat tanda kala II persalinan
a. Ibu merasa ada dorongan yang kuat dan meneran
b. Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada
rektum dan vagina
c. Perineum menonjol
2. Memastikan kelengkapan peralatan, bahan, dan obat-obatan
esensial untuk menolong persalinan dan tatalaksana komplikasi
segera pada ibu dan bayi baru lahir
Untuk bayi : tempat tidur hangat, datar, bersih, dan kering, 3
handuk/kain bersih dan kering, penghisap lendir, lampu sorot
Untuk ibu : kain, oksitosin, spuit, partus set
3. Menggunakan APD/celemek plastik/apron bahan yang tidak
tembus cairan
4. Melepas dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian dikeringkan
5. Memakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan
untuk periksa dalam
6. Memasukan oksitosin ke dalam tabung suntik dan pastikan tidak
111

terjadi kontaminasi pada alat suntik


7. Membersihkan vulva dan perineum, menyeka dengan hati-hati dari
depan ke belakang dengan kapas atau kasa yang dibasahi air DTT
8. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
9. Melakukan dekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5%, lepas sarung tangan secara terbalik dan rendam selama 10
menit, cuci tangan dan tutup partus set
10. Melakukan pmeriksaan DJJ setelah kontraksi uterus mereda, untuk
memastikan DJJ dalam batas normal (120-160×/menit)
11. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan
meneran
12. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lebgkap dan keadaan
janin cukup baik , kemudian membantu ibu menentukan posisi yang
nyaman dan sesuai dengan keinginannya
13. Meminta keluarga membantu posisi meneran
14. Melakukan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ingin
meneran atau timbul kontraksi yang kuat
15. Meletakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut
bawah ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva 5-6 cm
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong
ibu
17. Memebuka kembali partus set dan periksa kembali kelengkapan
peralatan dan bahan
18. Memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6cm membuka
vulva, maka lindungi perineum dengan 1 tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering, tangan yang lain menahan ke
belakang kepala untuk mempertahankan posisi fleksi dan
membantu lahirnya kepala. Kemudian menganjurkan ibu untuk
meneran secara efektif atau bernafas cepat dan dangkal
20. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat
21. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar yang berlangsung
spontan
22. Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala bayi secara
112

biparietal dan melahirkan bahu depan dengan gerakan kepala ke


arah bawah dan distal, kemudian ke arah distal untuk melahirkan
bahu belakang
23. Setelah kedua bahu lahir, satu tangan menyangga kepala dan bahu
belakang tangan yang lain menelusuri dan memegang lengan dan
siku bayi sebelah atas
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran lengan atas berlanjut
ke punggung, bokong, tungkai, dan kaki. Pegang mata kedua kaki
(memasukkan jari telunjuk diantara kedua kaki dan pegang kedua
kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jar-jari lain
pada sisi yang lain agar beretemu dengan jari telunjuk
25. Melakukan penilaian selintas
a. Apakah bayi cukup bulan ?
b. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa
kesulitan?
c. Apakah bayi ergerak dengan aktif ?
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala, tangan, dan
bagian tubuh lainnya. Ganti handuk yang basah dengan yang
kering. Pastikan bayi pada posisi yang aman
27. Memeriksa uterus untuk memastikan hanya ada 1 bayi yang lahir
(hamil tunggal) dan bukan kehamilan ganda (gemeli)
28. Memberitahu ibu jika akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik
29. Dalam waktu 1 menit, menyuntikkan oksitosin 10 unit secara IM 1/3
distal lateral paha (melakukan aspirasi sebelum menyuntikkan
oksitosin)
30. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan klem
kira-kira 2-3 cm dari pusat bayi gunakan jari telunjuk dan jari
tengah utnuk mendorong isi tali pusat ke arah ibu dan klem tali
pusat sekitar 2cm distal dari klem pertama
31. Memotong dan mengikat tali pusat
32. Meletakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu-bayi
luruskan bahu bayi sehingga dada bayi menempel di dada ibu
kepala bayi diantara payudara ibu dan posisi lebih rendah dari
113

puting susu ibu.


VI. Evaluasi
1. bidan sudah mendengar dan melihat tanda kala II persalinan
2. semua peralatan, bahan, dan obat-obatan sudah siap
3. bidan sudah menggunakan APD dan celemek
4. bidan sudah cuci tangan dan dikeringkan
5. bidan sudah menggunakan sarung tangan DTT
6. oksitosin sudah dimasukkan ke dalam tabung suntik
7. sudah dilakukan vulva hygiene
8. pembukaan sudah lengkap dan ketuban sudah pecah
9. sarung tangan sudah didekontaminasi dan sudah cuci tangan
10. DJJ sudah diperiksa, hasilnya 150 ×/menit
11. ibu dan keluarga bersedia dipimpin meneran
12. ibu dan keluarga sudah mengetahui dan ibu sudah mennetukan
posisi
13. keluarga bersedia membantu memposisikan ibu
14. ibu meneran sesuai bimbingan bidan
15. kain bersih sudah diletakkan di perut ibu
16. sudah meletakkan underpad dan kain dibawah bokong ibu
17. semua peralatan sudah siap
18. bidan sudah menggunakan sarung tangan steril
19. bidan sudah stenen, kepala sudah lahir, ibu bernafas dengan benar
20. tidak ada lilitan tali pusat
21. bidan menunggu putaran paksi luar
22. bidan melahirkan bahu belakang dengan benar
23. telah dilakukan sanggah susur dengan benar
24. telah dilakukan dengan benar bayi baru lahir pukul 03.45 WIB
25. semua jawaban ‘ YA’
26. bayi sudah dikeringkan, handuk basah diganti dengan yang kering
27. tidak ada bayi kedua
28. ibu bersedia untuk disuntik oksitosin
29. ibu sudah disuntik oksitosin
30. sudah dilakukan penjepitan tali pusat dengan klem tali pusat
31. tali pusat sudah dipotong dna dijepit dengan umbilical cord
114

32. bayi sudah di dada ibu dan kontak kulit ibu bayi
DATA PERKEMBANGAN KALA III
I. Data Subyektif
Ibu mengatakan perutnya mulas tetapi senang atas kelahiran bayinya
II. Data Obyektif
115

a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum: ibu tampak lelah setelah melahirkan bayinya,
kesadaran : composmentis
TTV : TD : 120/70mmHg, N : 85x/menit, S : 36,7 RR :
20x/menit
b. Pemeriksaan kebidanan
Inspeksi : Tali pusat menjulur di vulva
Palpasi :Uterus teraba keras, TFU setinggi pusat, Kandung kemih
kosong.
Tanda-tanda lepasnya plasenta: tali pusat bertambah panjang,
uterus globuler, dan adannya semburan dari jalan lahir
III. Assesment
Ny.L usia 39 tahun P4A0 dengan persalinan kala III fisiologis
IV. Planning
Tanggal : 15-02-2022 jam : 03.45 WIB
33. Pindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34. Letakkan satu tangan pada kain di perut bawah ibu (di atas
simfisis) untuk mendeteksi kontraksi. Tangan yang lain memegang
klem untuk menegangkan tali pusat
35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang atas
(dorso kranial) secara hati-hati untuk mencegah inversio uteri. Jika
plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, tunggu PTT dan tunggu
kontraksi berikutnya kemudian ulangi PTT
36. Bila pada penekanan bagian bawah di dinding depan uterus ke
arah dorso ternyata diikuti dengan pergerakan tali pusat ke arah
pusat maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingg plasenta
dapat dilahirkan
37. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan, pegang dan putar plasenta hingga plasenta dapat
dilahirkan kemudian letakkan plasenta pada wadah yang
disediakan
116

38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan


massase uterus dengan gerakan melingkar dan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus teraba keras)
39. Periksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal). Memastikan plasenta
telah dilahirkan lengkap
40. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
V. Implementasi
33. Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
34. Meletakkan satu tangan pada kain di perut bawah ibu (di atas
simfisis) untuk mendeteksi kontraksi. Tangan yang lain memegang
klem untuk menegangkan tali pusat
35. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah
sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah belakang atas
(dorso kranial) secara hati-hati untuk mencegah inversio uteri. Jika
plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, tunggu PTT dan tunggu
kontraksi berikutnya kemudian ulangi PTT
36. Bila pada penekanan bagian bawah di dinding depan uterus ke
arah dorso ternyata diikuti dengan pergerakan tali pusat ke arah
pusat maka lanjutkan dorongan ke arah kranial hingg plasenta
dapat dilahirkan
37. Saat plasenta muncul di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan
kedua tangan, pegang dan putar plasenta hingga plasenta dapat
dilahirkan kemudian letakkan plasenta pada wadah yang
disediakan
38. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan
massase uterus dengan gerakan melingkar dan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus teraba keras)
39. Memeriksa kedua sisi plasenta (maternal-fetal). Memastikan
plasenta telah dilahirkan lengkap
40. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum
117

VI. Evaluasi
33. Klem sudah dipindahkan
34. Sudah dilakukan, tangan diatas simfisis untuk mendeteksi kontraksi
35. Telah dilakukan DTT
36. Sudah dilakukan penekanan bagian bawah di dinding depan uterus
ke arah dorso
37. Plasenta lahir pukul 03.50 WIB
38. Fundus teraba keras
39. Plasenta lahir lengkap, kotiledon lengkap, diameter ± 15 cm, tebal ±
7cm, berat ± 500 gr, panjang tali pusat ± 40 cm
40. Terdapat laserasi derajat 1 (mukosa vagina sampai kulit perineum)
118

DATA PERKEMBANGAN KALA IV


I. Data Subyektif
Ibu mengatakan senang dan lega karena bisa bersalin dengan normal
dan bayinya lahir dengan sehat dan selamat, ibu juga mengatakan
perutnya masih terasa mules
II. Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 120/80mmHg, N : 80x/menit, S : 36,7 RR :
20x/menit
b. Inspeksi : laserasi derajat 1, jumlah perdarahan ± 200 cc
c. Palpasi : uterus teraba bulat dan keras, kontraksi uterus baik,
kandung kemih kosong, TFU 2 jari dibawah pusat
III. Assesment
Ny.L usia 39 tahun P4A0 dengan persalinan kala IV fisiologis
IV. Planning
Tanggal : 15-02-2022 jam : 04.05 WIB
41. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidka terjadi
perdarahan pervaginam
42. Pastikan kandung kemih kosong
43. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5% bersihkan noda darah dan cairan tubuh dan
bilas di air DTT tanpa melepas sarung tangan kemudian keringkan
dengan handuk
44. Anjurkan ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus dan
menilai kontraksi
45. Periksa nadi ibu dan memastikan keadaan umum ibu baik Hasil :
keadaan ibu baik
46. Evaluasi dan mengestimasi jumlah kehilangan darah
47. Pantau keadaan bayi dan memastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik (40-60×/menit)
119

48. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi 10 menit. Cuci dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi
49. Buang bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
50. Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh menggunakan
air DTT membersihkan tempat berbaring ibu. Membantu memakai
pakaian yang bersih dan kering
51. Pastikan ibu merasa nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu makanan dan minuman
yang diinginkan
52. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
53. Celupkan tangan yang yang masih memakai sarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
54. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
dikeringkan
55. Pakai sarung tangan
56. Lakukan pemeriksaan fisik BBL Memastikan kondisi yang baik
57. Setelah 1 jam pemeberian vitamin K berikan suntikkan HB0 di paha
kanan bagian bawah lateral. Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu
agar sewaktu-waktu dapat disusui
58. Lepas sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit
59. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
dikeringkan
60. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang) memeriksa
tanda-tanda vital dan asuhan kala IV persalinan
V. Implementasi
41. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam
42. Memastikan kandung kemih kosong
43. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5% bersihkan noda darah dan cairan tubuh dan
bilas di air DTT tanpa melepas sarung tangan kemudian keringkan
dengan handuk
120

44. Menganjurkan ibu dan keluarga cara melakukan massase uterus


dan menilai kontraksi
45. Memeriksa nadi ibu dan memastikan keadaan umum ibu baik
46. Mengevaluasi dan mengestimasi jumlah kehilangan darah
47. Memantau keadaan bayi dan memastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik (40-60×/menit)
48. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5% untuk dekontaminasi 10 menit. Cuci dan bilas peralatan
setelah didekontaminasi
49. Membuang bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai
50. Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh
menggunakan air DTT membersihkan tempat berbaring ibu.
Membantu memakai pakaian yang bersih dan kering
51. Memastikan ibu merasa nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu makanan dan minuman
yang diinginkan
52. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
53. Mencelupkan tangan yang yang masih memakai sarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
54. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
dikeringkan
55. Memakai sarung tangan
56. Melakukan pemeriksaan fisik BBL. Memastikan kondisi yang baik
57. Setelah 1 jam pemberian vitamin K , belum diberikan suntikkan HB0
di paha kanan bagian bawah lateral. Letakkan bayi di dalam
jangkauan ibu agar sewaktu-waktu dapat disusui
58. Melepas sarung tangan dalam keadaan terbalik dan rendam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit
59. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian
dikeringkan
60. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang) memeriksa
tanda-tanda vital dan asuhan kala IV persalinan
121

VI. Evaluasi
41. uterus berkontraksi dengan baik
42. kandung kemih kosong
43. dekontaminasi telah dilakkukan
44. ibu dan keluarga sudah di ajari
45. keadaan ibu baik
46. sudah dilakukan
47. bayi dalam keadaan baik
48. peralatan sudah didekontaminasi, cuci, dan dibilas
49. bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
50. ibu dan tempat berbaring sudah dibersihkan dan pakaian ibu sudah
diganti
51. ibu sudah merasa nyaman, sudah menyusui bayinya dan sudah
makan
52. sudah dilakukan dekontaminasi
53. sudah dilakukan
54. sudah cuci tangan dan dikeringkan
55. bidan sudah memakai sarung tangan bersih
56. Sudah dilakukan bayi dalam kondisi baik
Jenis kelamin : Perempuan
Berat Badan : 2500 gram
Panjang Badan : 49 cm
Lingkar Kepala : 32 cm
Lingkar Dada : 31 cm
Lila : 10 cm
Denyut Jantung : 138×.menit
Suhu : 37°C
Respirasi : 40×/menit
Sudah diberikan vitamin K
Sudah diberikan salep mata
57. bayi belum diberi HB0 dan diletakkan di didekat ibu
58. sarung tangan sudah didekontaminasi
59. sudah cuci tangan kemudian dikeringkan
60. partograf sudah lengkap
122

3. Tinjauan Kasus Asuhan Kebidanan Pada Nifas

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS PADA NY. L


USIA 39 TAHUN P4A0 DENGAN MASA NIFAS 7 JAM
DI PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 11.00 WIB
Tempat : Puskesmas semawung daleman
IDENTITAS PASIEN
Identitas pasien dan Penanggung jawab

Nama : Ny L Nama Suami : Tn A


Umur : 39 Tahun Umur : 46 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam


Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Jawa, Suku/Bangsa : Jawa,
Alamat : Purwosari 3/4 Alamat : Purwosari, 3/
4

DATA SUBYEKTIF
A. Alasan Datang
Ibu melahirkan tadi pukul 03.45 WIB, melahirkan bayi dengan berjenis
kelamin perempuan dengan berat badan 2500 gram, panjang badan 4
9cm.
B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules-mules.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Ibu
Penyakit / kondisi yang pernah dialami :
Ibu mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit selama
kehamilan ini, ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menurun seperti (Diabetes Mellitus, Asma, Hipertensi), tidak pernah
menderita penyakit menahun seperti (Stroke, Jantung), dan tidak
123

pernah menderita penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV


AIDS).
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Penyakit menurun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menurun seperti (Diabetes Mellitus, Asma,
Hipertensi)
b. Penyakit menular dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV
AIDS).
c. Penyakit menahun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit penyakit menahun seperti (Jantung, Stroke).
D. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Haid
Menarche : 12 tahun Nyeri Haid : Tidak
Siklus : 28 hari Lama : 7 hari
Warna Darah : Merah Leukorea : Tidak
Banyaknya : 2x ganti pembalt

2. Riwayat Kehamilan Persalinan dan Nifas Sekarang


GPA : G4P3A0
Umur kehamilan : 39+2 minggu
Tempat persalinan : puskesmas semawung daleman
Penolong persalinan : bidan
Jenis persalinan : spontan/normal
Komplikasi persalinan : tidak ada
Keadaan plasenta dan tali pusat : plasenta lahir lengkap, kotiledon
lengkap, diamter ± 15 cm, tebal ± 7cm, berat ± 500 gr, panjang tali
pusat ± 40 cm
Lama persalinan :
Kala I : 2 jam 0 menit
Kala II : 15 menit
124

Kala III : 10 menit


Kala IV : 2 jam 0 menit
Jumlah perdarahan :
Kala I : ± 5 cc
Kala II : ± 45 cc
Kala III : ± 50 cc
Kala IV : ± 100 cc
Keadaan Bayi
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal / jam lahir : 15 Februari 2023/03.45 WIB
Berat Badan : 2500 gram
Panjang Badan : 49 cm
Lingkar Kepala : 32 cm
Lingkar Dada : 31 cm
Lila : 10 cm
E. Riwayat Kehamilan, Persalian dan Nifas Yang Lalu
Tabel 15. riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu

Tahun Kehamilan Persalinan Nifas Ket


ANC Mslh UK Jeni Penolon Jk/ Penyulit
s g bb
2011 9x Tdk ater SP Bidan L/31 - normal Seh
ada m 00 gr at

2013 9x Tdk ater SP Dokter L/32 - normal Seh


ada m 00 gr at
2015 8x Tdk ater SP Dokter P/30 - normal Seh
ada m 00 gr at

2022 Hamil ini

F. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah satu kali. Status pernikahan sah. Usia ibu saat
menikah 39 tahun dan usia suami 46 tahun. Hubungan ibu dan suami
saat ini baik dan harmonis.
125

G. Riwayat KB
Tabel 16. Riwayat KB
Jenis Alkon Lama Keluhan Alasan berhenti
penggunaan
suntik tiga bulan Tiga tahun Tidak ada Ingin punya anak lagi

H. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


Tabel 17. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

No Kebiasaan Sehari-Hari Selama Hamil Selama NIfas


a. Nutrisi 3 kali/hari 3 kali/hari
Makan dan nasi, sayur, lauk nasi, sayur, lauk,
Minum
7-8 gelas/hari 8-9 gelas/hari
air putih, teh, susu air putih, teh, susu

b. Eliminasi ± 4 kali/hari ± 5-6 kali/hari


BAK dan kuning jernih kuning jernih
BAB
1-2 kali/hari 1-2 kali/hari
Lembek, kuning kecoklatan Lembek, kuning
kecoklatan
c. Pola tidur ± 1-2 jam /hari ± 2 jam/hari
Tidur siang dan Tidur ± 7-8 jam/hari ± 6-7 jam/hari
malam

d. Aktivitas Melakukan aktivitas seperti Melakukan


biasa seperti melakukan aktivitas seperti
pekerjaan rumah tangga biasa seperti
melakukan
pekerjaan rumah
tangga dan
mengurus anak

e. Pola seksual 1-2 x dalam seminggu dan 1-2 x dalam


tidak ada keluhan seminggu dan
tidak ada keluhan

f. Personal hygiene 2 kali / hari 2 kali / hari


Mandi, Gosok gigi, dan 3 kali / hari 3 kali / hari
Keramas 2 x / minggu 1-2 x / minggu

g. Hidup Sehat Ibu mengatakan selama Ibu mengatakan


hamil sering jalan-jalan pagi selama nifas akan
sering-sering
beraktifitas
126

I. Data Psikososial dan Spiritual


Ibu mengatakan kehamilan ini diharapkan oleh keluarga, ibu dan suami.
Hubungan antara ibu dengan suami, keluarga dan masyarakat baik. Ibu
beragama islam dan menjalankan ibadah sesuai agamanya. Rencana
pendamping persalinan yaitu suami.
J. Data Pengetahuan
Ibu sudah mengetahui pendidikan kesehatan tentang gizi ibu hamil,
mengurangi aktivitas yang berat-berat, dsb.

DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
BB saat hamil : 66 kg
BB pasca bersalin : 62 kg
TB : 150 cm
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 77 x/menit
Suhu : 36,6 o C
RR : 22 x/menit

2. Status Present
a. Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan abnormal,
rambut hitam, tidak ada ketombe, tidak mudah
rontok.
b. Mata : Simetris, pergerakan bola mata baik atau aktif,
konjungtiva merah muda, sklera putih
c. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
d. Mulut : Bibir simetris, bibir tidak pecah-pecah, bibir tidak
ada stomatitis, gigi tidak ada caries
e. Telinga : Simetris, tidak ada penumpukan serumen,
berfungsi normal
f. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
127

pembesaran kelenjar limfe, tidak ada


bendungan vena jugularis
g. Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
massa abnormal
h. Dada : Tidak terdengar suara wheezing, tidak ada
retraksi dinding dada, payudara simetris,
putting susu menonjol, areola menghitam,
colostrum sudah keluar
i. Perut : Tidak ada bekas luka operasi, ada linea nigra,
ada striae gravidarum
j. Vulva : Tidak ada oedema, terdapat ada luka
k. Ekstermitas
Atas : Simetris, kuku tidak pucat, tidak oedem, tonus otot
baik
Bawah : Simetris, kuku tidak pucat, tidak oedem, tonus otot
baik, tidak varices
l. Reflek Patella : Normal, kanan (+) kiri (+)
m. Punggung : Tidak ada kelainan tulang punggung, tidak ada
tanda-tanda abnormal
n. Anus : Berlubang, tidak ada haemorroid
4. Status Obstetrik
a. Inspeksi
1) Muka : Tidak ada oedema, tidak ada luka
2) Mammae : Payudara simetris, putting susu
menonjol, areola menghitam, colostrum
sudah keluar
3) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada
linea nigra, ada strie gravidarum
4) Vulva : Tidak oedema, ada luka,
ada laserasi jalan lahir
5) Genetalia : Lochea rubra, berwarna merah segar,
bau (-), kondisi luka jahitan dalam
keadaan normal.
128

b. Palpasi
Mamae : Kolostrum sudah keluar
Abdomen : Tonus baik dan kontraksi keras
TFU : 2 jari di bawah pusat
B. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan
Ny. L usia 39 tahun P4A0 7 jam post partum dengan nifas normal.
1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan bernama Ny. L berusia 39 tahun.
b. Ibu mengatakan baru melahirkan 7 jam yang lalu.
c. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules.
2. Data Obyektif
a. Tanda – Tanda Vital
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 77 x/menit
Suhu : 36,6 o C
RR : 22 x/menit
b. Status Obstetrik
1) Inspeksi
Muka : Tidak ada oedema, tidak ada luka
Mammae : Payudara simetris, putting susu
menonjol, areola menghitam, colostrum
sudah keluar
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada
linea nigra, ada strie gravidarum
Vulva : Tidak oedema, terdapat luka,
ada laserasi jalan lahir
Genetalia : Lochea rubra, berwarna merah segar,
bau (-), kondisi luka jahitan dalam
keadaan basah.
129

2) Palpasi
Mamae : Kolostrum sudah keluar
Abdomen : Tonus baik dan kontraksi keras
TFU : 2 jari di bawah pusat
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada.
IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA
Tidak ada.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 11.00 WIB
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan.
2. Lakukan pemantauan kepada ibu.
3. Jelaskan kepada ibu tentang mulas yang dirasakan.
4. Ajarkan ibu untuk IMD.
5. Ajarkan kepada ibu tentang manfaat dan pentingnya pemberian ASI
secara awal dan ASI Ekslusif.
6. Jaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.
7. Beritahu ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri.
8. Beritahu ibu untuk tetap mengonsumsi makanan yang bergizi.
9. Beritahu ibu tentang tanda bahaya pada masa nifas.
10. Anjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini.
11. Berikan suplement.
12. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan nifas 4x.
13. Dokumentasi tindakan.
VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 11.05 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa saat ini keadaannya
baik.
2. Melakukan pemantauan kepada ibu. Dan menjelaskan kepada keluarga
yang berkaitan dengan perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
3. Memberitahu ibu bahwa rasa mulas pada perut adalah hal yang wajar
dan normal karena adanya proses kembalinya rahim seperti sebelum
hamil serta menganjurkan ibu supaya tidak cemas dan khawatir.
130

4. Menganjurkan ibu untuk selalu mendekatkan diri kepada bayinya, bisa


dilakukan dengan melakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) yang
bertujuan dapat mendekatkan hubungan antara ibu dengan bayinya.
5. Mengajarkan kepada ibu tentang manfaat dan pentingnya pemberian
ASI secara awal dan pemberian ASI Ekslusif, yaitu bayi diberikan ASI
saja tanpa tambahan makanan maupun cairan selama 6 bulan, manfaat
ASI Ekslusif yaitu untuk mencegah beberapa penyakit pada bayi, untuk
menjaga kekebalan tubuh bayi, dan sebagai antibodi bagi bayi.
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.
7. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri yaitu ibu tetap
mandi 2x/hari, setiap selesei mandi ganti pakaian dan ganti pembalut,
setiap selesei buang air membersihkan alat kelamin dengan air bersih
kemudian lap menggunakan handuk bersih, ganti pembalut sesering
mungkin jika terasa penuh, lembab, dan tidak nyaman, pakai celana
dalam yang tidak ketat dan mudah mnyerap keringat.
8. Memberitahu ibu untuk tetap mengonsumsi makanan yang bergizi dan
tidak berpantang pada makanan tertentu, karena ibu ada jahitan supaya
luka jahitannya cepat kering.
9. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada masa nifas yaitu terjadi
perdarahan hebat, darah yang keluar dari kemaluan berbau busuk,
demam, tekanan darah tinggi, bengkak pada payudara serta
menganjurkan ibu untuk segera memeriksakan keadaannya jika
mengalami tanda – tanda diatas.
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini yaitu miring kanan
kiri, latihan bangun dari tempat tidur dan duduk dilanjutkan dengan
berdiri apabila tidak pusing latihan berjalan pelan.
11. Memberikan therapy pada ibu yaitu :
a. Paracetamol 3x1
b. Tablet Fe 1x1
12. Memberitahukan kepada ibu bahwa dirinya dan bayinya akan dilakukan
kunjungan nifas yang dilakukan 3x yaitu pada tanggal 19 Februari 2023,
25 Februari 2023, dan 1 bulan setelah bayi lahir.
13. Melakukan pendokumentasian tindakan.
131

VII. EVALUASI
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 11.10 WIB
1. Ibu sudah mengetahui pemeriksaan fisik dirinya.
2. Ibu sudah dalam pemantauan.
3. Ibu sudah mengetahui bahwa mulas yang saat ini dirasakan adalah
proses yang normal.
4. Ibu sudah mengetahui dirinya untuk dilakukan IMD dengan bayinya.
5. Ibu sudah mengetahui ASI Ekslusif.
6. Bayi sudah dicegah terjadinya hipothermi dengan membedongnya.
7. Ibu sudah mengetahui cara merawat dirinya.
8. Ibu mau mengikuti anjuran bidan untuk makan makanan yang bergizi
dan tidak ada pantangan.
9. Ibu sudah mengetahui tentang tanda bahaya pada masa nifas.
10. Ibu sudah bisa melakukan mobilisasi dini.
11. Ibu sudah diberikan suplement.
12. Ibu sudah mengetahui bahwa dirinya harus kontrol yang akan dilakukan
3x.
13. Sudah dilakukan pendokumentasian.

DATA PERKEMBANGAN I
A. Data Subyektif
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kondisinya, baru saja melahirkan 4 hari
yang lalu, dan tidak ada keluhan.
B. Data Obyektif
a. Tanda – Tanda Vital
Tensi : 118/85 mmHg
Nadi : 87 x/menit
Suhu : 36,5 o C
RR : 20 x/menit
b. Status Obstetrik
1) Inspeksi
Muka : Tidak ada oedema, tidak ada luka
Mammae : Payudara simetris, putting susu menonjol, areola
132

menghitam, ASI sudah keluar


Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada linea nigra, ada
strie gravidarum
Vulva : Tidak oedema, tidak ada luka, tidk ada laserasi
jalan lahir
Genetalia : Lochea sanguinolenta, berwarna kuning berisi
darah dan lendir, bau (-)
2) Palpasi
Mamae : ASI sudah keluar
Abdomen : Tonus baik dan kontraksi keras
TFU : 2 jari diatas simpisis
C. Assesment
Ny. L usia 39 tahun P4A0 4 hari post partum dengan nifas normal.
D. Planning
Tanggal : 19 Februari 2023 Jam : 09.00 WIB
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa saat ini keadaannya baik.
Tensi : 118/87 mmHg
Nadi : 87 x/menit
Suhu : 36,5 o C
RR : 20 x/menit
2. Beritahu ibu bahwa rasa mulas pada perut adalah hal yang wajar dan
normal karena adanya proses kembalinya rahim seperti sebelum hamil
serta menganjurkan ibu supaya tidak cemas dan khawatir.
3. Anjurkan ibu untuk selalu mendekatkan diri kepada bayinya, dengan
menyusu bayinya yang bertujuan dapat mendekatkan hubungan antara
ibu dengan bayi.
4. Ajarkan kepada ibu tentang manfaat dan pentingnya pemberian ASI
secara awal dan pemberian ASI Ekslusif, yaitu bayi diberikan ASI saja
tanpa tambahan makanan maupun cairan selama 6 bulan, manfaat ASI
Ekslusif yaitu untuk mencegah beberapa penyakit pada bayi, untuk
menjaga kekebalan tubuh bayi, dan sebagai antibodi bagi bayi.
5. Beritahu ibu bahwa sekarang yang keluar ialah termasuk lokhea
sanguinolenta dimana cairan yang keluar berwarna kuning berisi darah
dan lendir.
133

6. Jaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.


7. Beritahu ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri yaitu ibu tetap mandi
2x/hari, setiap selesei mandi ganti pakaian dan ganti pembalut, setiap
selesei buang air membersihkan alat kelamin dengan air bersih
kemudian lap menggunakan handuk bersih, ganti pembalut sesering
mungkin jika terasa penuh, lembab, dan tidak nyaman, pakai celana
dalam yang tidak ketat dan mudah mnyerap keringat.
8. Beritahu ibu untuk tetap mengonsumsi makanan yang bergizi dan tidak
berpantang pada makanan tertentu,.
9. Beritahu ibu tentang tanda bahaya pada masa nifas yaitu terjadi
perdarahan hebat, darah yang keluar dari kemaluan berbau busuk,
demam, tekanan darah tinggi, bengkak pada payudara serta
menganjurkan ibu untuk segera memeriksakan keadaannya jika
mengalami tanda – tanda tersebut.
10. Beritahu kepada ibu bahwa untuk kontrol kembali
11. Melakukan pendokumentasian tindakan
E. Implementasi
Tanggal : 19 Februari 2023 Jam : 09.00 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa saat ini keadaannya
baik.
Tensi : 118/87 mmHg
Nadi : 87 x/menit
Suhu : 36,5 o C
RR : 20 x/menit
2. Memberitahu ibu bahwa rasa mulas pada perut adalah hal yang wajar
dan normal karena adanya proses kembalinya rahim seperti sebelum
hamil serta menganjurkan ibu supaya tidak cemas dan khawatir.
3. Menganjurkan ibu untuk selalu mendekatkan diri kepada bayinya,
dengan menyusu bayinya yang bertujuan dapat mendekatkan hubungan
antara ibu dengan bayi.
4. Mengajarkan kepada ibu tentang manfaat dan pentingnya pemberian
ASI secara awal dan pemberian ASI Ekslusif, yaitu bayi diberikan ASI
saja tanpa tambahan makanan maupun cairan selama 6 bulan, manfaat
134

ASI Ekslusif yaitu untuk mencegah beberapa penyakit pada bayi, untuk
menjaga kekebalan tubuh bayi, dan sebagai antibodi bagi bayi.
5. Memberitahu ibu bahwa sekarang yang keluar ialah termasuk lokhea
sanguinolenta dimana cairan yang keluar berwarna kuning berisi darah
dan lendir.
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.
7. Memberitahu ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri yaitu ibu tetap
mandi 2x/hari, setiap selesei mandi ganti pakaian dan ganti pembalut,
setiap selesei buang air membersihkan alat kelamin dengan air bersih
kemudian lap menggunakan handuk bersih, ganti pembalut sesering
mungkin jika terasa penuh, lembab, dan tidak nyaman, pakai celana
dalam yang tidak ketat dan mudah mnyerap keringat.
8. Memberitahu ibu untuk tetap mengonsumsi makanan yang bergizi dan
tidak berpantang pada makanan tertentu,.
9. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada masa nifas yaitu terjadi
perdarahan hebat, darah yang keluar dari kemaluan berbau busuk,
demam, tekanan darah tinggi, bengkak pada payudara serta
menganjurkan ibu untuk segera memeriksakan keadaannya jika
mengalami tanda – tanda tersebut.
10. Memberitahukan kepada ibu bahwa untuk kontrol kembali
11. Melakukan pendokumentasian tindakan.
Evaluasi
Tanggal : 19 Februari 2023 Jam : 09.00 WIB
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Ibu sudah mengerti
3. Ibu sudah mengerti dan bersedia mengikuti anjuran.
4. Ibu sudah mengerti dan bersedia mengikuti anjuran.
5. Pasien sudah mengerti.
6. Ibu sudah mengerti
7. Ibu sudah mengerti dan sudah mengikuti sesuai yang dianjurkan.
8. Ibu sudah mengerti.
9. Ibu sudah mengerti tanda bahaya yang mungkin terjadi.
10. Ibu bersedia kontrol kembali
11. Sudah dilakukan dokumentasi.
135

DATA PERKEMBANGAN II
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan ASI lancar diberikan sesuai kebutuhan bayi, bayi
semakin banyak minum ASI
2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik TD : 120/80 mmHg
Kesadaran : Composmentis N : 82x/mnt
BB sekarang : 64 kg S : 360C
TB : 147 cm RR : 20x/mnt

2. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Muka : simetris, tidak ada kolasma gravidarum
Mamae : simetris, tidak ada benjolan abnormal,areola
menghitam, puting menonjol
Abdomen : tidak ada bekas operasi
Vulva : bersih, terdapat lochea
Genetalia :perdarahan normal
Lochea : sanguinolenta, warna kekuningan Bau(-)
jumlah : ½ pembalut
Kondisi jahitan/luka perineum : ada luka jahitan, jahitannya
bagus, tidak ada push, sudah rapat
2. Palpasi
Mamae : tidak ada benjolan abnormal, puting menonjol, tidak
ada lecet, pengeluaran ASI lancar
TFU : tidak teraba diatas simfisis
C. ASSESMENT
Ny L usia 39 tahun P4A0 postpartum hari ke 10 fisiologis
D. PLANNING
Tanggal : 25 Februari 2023 jam : 09.00 WIB
1. Beritahu hasil pemeriksaan ibu
Tensi : 125/85 mmHg
136

Suhu : 36,3 °C
Respirasi : 24×/menit
Nadi : 80×/menit
2. Pastikan involusio uteri berjalan dengan baik dan normal TFU
sudah tidak teraba diatas simfisi, tidak ada perdarahan abnormal
dan tidak berbau
3. Pastikan ibu menyusui dengan baik dan benar
4. Anjurkan ibu untuk tetap memakan makanan bergizi dan asupan
nutrisi yang cukup untuk metabolisme dan proses pembentukan
ASI yaitu karobohidrat, tinggi protein (tahu, tempe, kacang-
kacangan, daging, ikan), sayur- sayuran, buah-buahan, dan minum
air putih minimal 3 liter/ hari. Menyarankan tidak ada makanan
pantangan untuk ibu nifas karena ibu nifas sangat membutuhkan
kalori yang cukup.
5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang minimal 1 jam,
malam 7 jam
6. Ingatkan ibu untuk kembali melalukan perawatan payudara
7. Ingatkan ibu untuk untuk tetap menjaga personal hygiene dan
menjaga kebersihan diri dan alat genetalia
8. Nilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, dan perdarahan
abnormal pada ibu
9. Berikan konseling tentang KB yang cocok untuk ibu supaya
memudahkan ibu dalam menentukan alat kontrasepsi untuk ibu
menyusui seperti implan, suntik 3 bulan, dan IUD
10. Lakukan dokumentasi
I. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu hasil pemeriksaan ibu
Tensi : 125/85 mmHg
Suhu : 36,3 °C
Respirasi : 24×/menit
Nadi : 80×/menit
2. Memastikan involusio uteri berjalan dengan baik dan normal TFU
sudah tidak teraba diatas simfisi, tidak ada perdarahan abnormal
dan tidak berbau
137

3. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar


4. Menganjurkan ibu untuk tetap memakan makanan bergizi dan
asupan nutrisi yang cukup untuk metabolisme dan proses
pembentukan ASI yaitu karobohidrat, tinggi protein (tahu, tempe,
kacang-kacangan, daging, ikan), sayur- sayuran, buah-buahan,
dan minum air putih minimal 3 liter/ hari. Menyarankan tidak ada
makanan pantangan untuk ibu nifas karena ibu nifas sangat
membutuhkan kalori yang cukup.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang minimal 1
jam, malam 7 jam
6. Mengingatkan ibu untuk kembali melalukan perawatan payudara
7. Mengingatkan ibu untuk untuk tetap menjaga personal hygiene dan
menjaga kebersihan diri dan alat genetalia
8. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, dan perdarahan
abnormal pada ibu
9. Melakukan dokumentasi
II. EVALUASI
1. ibu mengetahui hasil pemeriksaannya dan ibu dalam
keadaan sehat
2. ibu dalam keadaan normal
3. Ibu sudah bisa menyusui dengan benar
4. ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
5. Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
6. ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan dapat
mempraktikkan dengan benar
7. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan dapat
mempraktikkan dengan benar
8. tidak ada tanda-tanda demam dan infeksi, ibu dalam
keadaan baik
9. telah dilakukan dokumentasi
DATA PERKEMBANGAN III
A. DATA SUBYEKTIF
1. Ibu mengatakan ASI lancar diberikan sesuai kebutuhan bayi, bayi
semakin banyak minum ASI
138

2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan


B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik TD : 120/80 mmHg
Kesadaran : Composmentis N : 82x/mnt
BB sekarang : 64 kg S : 360C
TB : 147 cm RR : 20x/mnt

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka : simetris, tidak ada kolasma gravidarum
Mamae : simetris, tidak ada benjolan abnormal,areola
menghitam, puting menonjol
Abdomen : tidak ada bekas operasi
Vulva : bersih, terdapat lochea
Genetalia : perdarahan normal, jahitan kering
Lochea : alba, warna kekuningan Bau(-) jumlah : ½ pembalut
Kondisi jahitan/luka perineum : ada luka jahitan, jahitannya
bagus, tidak ada push, sudah rapat
b. Palpasi
Mamae : tidak ada benjolan abnormal, puting menonjol, tidak
ada lecet, pengeluaran ASI lancar
TFU : tidak teraba diatas simfisis
C. ASSESMENT
Ny L usia 39 tahun P4A0 postpartum hari ke 30 fisiologis
D. PLANNING
Tanggal : 13 Maret 2023 jam : 09.00 WIB
1. Beritahu hasil pemeriksaan ibu
Tensi : 125/85 mmHg
Suhu : 36,3 °C
Respirasi : 24×/menit
Nadi : 80×/menit
139

2. Pastikan involusio uteri berjalan dengan baik dan normal TFU


sudah tidak teraba diatas simfisi, tidak ada perdarahan abnormal
dan tidak berbau
3. Pastikan ibu menyusui dengan baik dan benar
4. Anjurkan ibu untuk tetap memakan makanan bergizi dan asupan
nutrisi yang cukup untuk metabolisme dan proses pembentukan
ASI yaitu karobohidrat, tinggi protein (tahu, tempe, kacang-
kacangan, daging, ikan), sayur- sayuran, buah-buahan, dan minum
air putih minimal 3 liter/ hari. Menyarankan tidak ada makanan
pantangan untuk ibu nifas karena ibu nifas sangat membutuhkan
kalori yang cukup.
5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang minimal 1 jam,
malam 7 jam
6. Ingatkan ibu untuk kembali melalukan perawatan payudara
7. Ingatkan ibu untuk untuk tetap menjaga personal hygiene dan
menjaga kebersihan diri dan alat genetalia
8. Nilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, dan perdarahan
abnormal pada ibu
9. Berikan konseling tentang KB yang cocok untuk ibu supaya
memudahkan ibu dalam menentukan alat kontrasepsi untuk ibu
menyusui seperti implan, suntik 3 bulan, dan IUD
10. Lakukan dokumentasi
E. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu hasil pemeriksaan ibu
Tensi : 125/85 mmHg
Suhu : 36,3 °C
Respirasi : 24×/menit
Nadi : 80×/menit
2. Memastikan involusio uteri berjalan dengan baik dan normal TFU
sudah tidak teraba diatas simfisi, tidak ada perdarahan abnormal
dan tidak berbau
3. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar
4. Menganjurkan ibu untuk tetap memakan makanan bergizi dan
asupan nutrisi yang cukup untuk metabolisme dan proses
140

pembentukan ASI yaitu karobohidrat, tinggi protein (tahu, tempe,


kacang-kacangan, daging, ikan), sayur- sayuran, buah-buahan,
dan minum air putih minimal 3 liter/ hari. Menyarankan tidak ada
makanan pantangan untuk ibu nifas karena ibu nifas sangat
membutuhkan kalori yang cukup.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu siang minimal 1
jam, malam 7 jam
6. Mengingatkan ibu untuk kembali melalukan perawatan payudara
7. Mengingatkan ibu untuk untuk tetap menjaga personal hygiene dan
menjaga kebersihan diri dan alat genetalia
8. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, dan perdarahan
abnormal pada ibu
9. Memberikan konseling tentang KB yang cocok untuk ibu supaya
memudahkan ibu dalam menentukan alat kontrasepsi untuk ibu
menyusui seperti mini pil
10. Melakukan dokumentasi
F. EVALUASI
1. ibu mengetahui hasil pemeriksaannya dan ibu dalam
keadaan sehat
2. ibu dalam keadaan normal
3. Ibu sudah bisa menyusui dengan benar
4. ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
5. Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan
6. ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan dapat
mempraktikkan dengan benar
7. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan dapat
mempraktikkan dengan benar
8. tidak ada tanda-tanda demam dan infeksi, ibu dalam
keadaan baik
9. Ibu sudah paham dan akan berdiskusi dengan suaminya
10. telah dilakukan dokumentasi
141

4. Laporan Kasus Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGIS PADA BAYI NY. L


USIA 0 HARI DI PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 11.00 WIB
Tempat : Puskesmas semawung daleman
IDENTITAS PASIEN :
Identitas Bayi :
Nama bayi : By. Ny. L
Tanggal/ Jam lahir : 15 Februari 2023/ 03.45 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
Identitas Pasien dan Penanggung jawab

Nama : Ny L Nama Suami : Tn A


Umur : 39 Tahun Umur : 46 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam


Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Jawa, Suku/Bangsa : Jawa,
Alamat : Purwosari 3/4 Alamat : Purwosari, 3/
4

DATA SUBYEKTIF
A. Alasan Datang
Ibu melahirkan pada tanggal 15 Februari 2023 pukul 03.45 WIB, melahirkan
bayi dengan berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 2500 gram,
panjang badan 49 cm.
B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya.
C. Riwayat Kesehatan Ibu Dan Keluarga
1. Riwayat Kesehatan Ibu
Penyakit / kondisi yang pernah dialami :
142

Ibu mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit selama kehamilan


ini, ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti
(Diabetes Mellitus, Asma, Hipertensi), tidak pernah menderita penyakit
menahun seperti (Stroke, Jantung), dan tidak pernah menderita penyakit
menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV AIDS).
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Penyakit menurun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menurun seperti (Diabetes Mellitus, Asma, Hipertensi)
b. Penyakit menular dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV AIDS).
c. Penyakit menahun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit penyakit menahun seperti (Jantung, Stroke).
3. Riwayat Kesehatan Anak
Ibu mengatakan bayinya lahir secara normal, lahir langsung menangis,
sehat dan tidak ada kelainan atau cacat bawaan.
D. Status Perkawinan Orang Tua
Ibu mengatakan menikah satu kali. Status pernikahan sah. Usia ibu saat
menikah 39 tahun dan usia suami 44 tahun. Hubungan ibu dan suami saat ini
baik dan harmonis.
E. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat. Pernah melahirkan 3 x dan
belum pernah mengalami keguguran. HPHT: 15 April 2022, HPL: 22 Februari
2023.
F. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu mengatakan persalinannya normal ditolong oleh bidan, pada tanggal 15 F
ebruari 2023 pukul 03.45 WIB.
G. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
143

Tahun Kehamilan Persalinan Nifas Ket


ANC Mslh UK Jeni Penolon Jk/ Penyulit
s g bb
2011 9x Tdk ater SP Bidan L/31 - normal Seh
ada m 00 gr at
2013 9x Tdk ater SP Dokter L/32 - normal Seh
ada m 00 gr at
2015 8x Tdk ater SP Dokter P/30 - normal Seh
ada m 00 gr at
2022 Hamil ini

H. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari


a. Pola nutrisi
Ibu mengatakan bayinya sudah diberikan ASI eksklusif.
b. Pola eliminasi
Ibu mengatakan bayinya sudah mengeluarkan mekonium dan sudah
BAK.
c. Pola istirahat
Bayi sudah tertidur.
d. Pola hygine
Ibu mengatakan bayinya belum dimandikan.
DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Composmentis
Vital Sign
Denyut Jantung : 121 x/menit
Suhu : 36,5 o C
RR : 48 x/menit
Pengukuran Antropometri
BB : 2500 gram LK : 32 cm LILA : 10 cm
PB : 49 cm LD : 31 cm
144

Keadaan Bayi
Menangis : Kuat
Warna Kulit : Kemerahan
Turgor : Normal
2. Status Present
Kepala : Mesochepal, tidak ada caput dan cepal hematoma.
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera putih, reflex
berkedip (+)
Hidung : Simetris, tidak ada penumpukan sekret.
Mulut : Bibir simetris, tidak ada labiaskisis dan Labiapalatoskiziz.
Telinga : Simetris, tulang rawan telinga sudah terbentuk.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen : Tali pusat sudah terbungkus kasa steril.
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang.
Genetalia : Terdapat labia mayora menutupi labia minora
Anus : Berlubang, normal.
Ekstermitas
Atas : Simetris, gerak aktif, jari lengkap, tidak ada cacat
Bawah : Simetris, gerak aktif, jari lengkap, tidak ada cacat
Kulit : Kemerahan
Reflek bayi
Moro : (+) Saat bayi dikagetkan reaksi bayi seperti memeluk.
Sucking : (+) saat bayi didekatkan dengan puting susu, mulut bayi
reaksinya menghisap.
Grasping : (+) saat bayi disentuh tangannya reaksi bayi
mengenggam.
Babinsky : (+) saat telapak kaki disentuh, jari kaki seperti
mencengkram.
Tonick Neck : (+) saat bahu bayi dipegang, ia akan menoleh
berlawanan arah
B. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
145

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. L usia 0 hari dengan bayi baru lahir normal.
1. Data Subyektif
a. Ibu melahirkan pukul 03.45 WIB, melahirkan bayi dengan
berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 2500 gram,
panjang badan 49 cm.
b. Ibu mengatakan bayinya sudah BAB dan BAK.
c. Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya.
2. Data Obyektif
Keadaan umum :Composmentis
Vital Sign
Denyut Jantung : 121 x/menit
Suhu : 36,5 o C
RR : 48 x/menit
Pengukuran Antropometri
BB : 2500 gram LK : 32 cm LILA : 10 cm
PB : 49 cm LD : 31 cm
Keadaan Bayi
Menangis : Kuat
Warna Kulit : Kemerahan
Turgor : Normal
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada.
IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA
Tidak ada.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 11.05 WIB
1. Beritahu hasil pemeriksaan bayinya kepada ibu dan keluarga.
2. Perawatan tali pusat bayi.
3. Beritahu ibu tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi.
4. Berikan salep mata pada kedua mata bayi.
5. Berikan injeksi vit K pada bayi.
146

6. Beritahu ibu dan keluarga untuk tetap menjaga kehangatan pada


bayinya.
7. Beritahu ibu konseling ASI Eksklusif.
8. Beritahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir.
9. Lakukan dokumentasi tindakan.
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 11. 10 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan bayi sehat dan normal serta tidak ada
kelainan bawaan dan hasil pemeriksaannya :
BB : 2500 gram Suhu : 36,5 ℃
PB : 49 cm Nadi : 48 x/menit
LD : 31 cm Denyut jantung : 121 x/menit
LK : 32 cm
LILA : 10 cm
2. Memastikan tali pusat tidak terjadi perdarahan dan tidak membungkus
tali pusat dengan kassa.
3. Memberitahu ibu tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi yaitu tercium
bau tidak sedap, timbul ruam merah atau bengkak di sekitar pangkal tali
pusat, bernanah/cairan lengket jernih, demam dan malas menyusu. Dan
apabila mengalami salah satu dari tanda-tanda tersebut dianjurkan
untuk menghubungi tenaga kesehatan supaya dapat segera ditangani.
4. Memberikan salep mata pada kedua mata bayi dari ujung dalam sampai
ujung luar dengan menggunakan salep mata oxytetracylin 1 % untuk
mencegah terjadinya infeksi pada mata bayi yang di sebabkan oleh
cairan ketuban, lendir dan darah.
5. Memberikan injeksi vit K pada bayi dengan dosis 0,1 mg, disuntikkan
secara IM di 1/3 paha kiri atas bagian luar untuk mencegah terjadinya
perdarahan.
6. Memakaikan popok, baju bayi, kaos kaki, kaos tangan, bedong bayi dan
topi bayi supaya bayi tetap terjaga kehangatannya dan tidak terjadi
hipotermi.
7. Memberikan konseling tentang ASI Eksklusif. ASI Eksklusif merupakan
pemberian ASI saja selama 6 bulan tanpa ada tambahan makanan atau
minuman lainnya kecuali obat atau vitamin. Manfaat asi bagi bayi adalah
147

dapat memabantu memulai kehidupan dengan baik, mengandung


antibody, perlindungan terhadap infeksi.
8. Memberikan konsleing tentang tanda bahaya bayi baru lahir teruatam
diantaranya:
a. Pernafasan sulit atau > 60 x/menit.
b. Terlalu hangat (> 38 ℃) atau terlalu dingin (< 36 ℃).
c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat, atau
memar.
d. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan mengantuk
berlebihan.
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan
berdarah.
f. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah,
bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit.
g. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek
atau cair, sering berwarna hujau tua, dan terdapat lender atau
darah.
h. Menggigil, rewel, mengantuk berlebihan, kejang, tidak bis atenang,
menangis terus menerus.
9. Melakukan pendokumentasian
VII. EVALUASI
Tanggal : 15 Februari 2023 Jam : 11.10 WIB
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya.
2. Bayi sudah dilakukan perawatan tali pusat.
3. Ibu sudah mengetahui tanda – tanda infeksi pada tali pusat bayi.
4. Bayi sudah diberikan salep mata pada kedua mata.
5. Bayi sudah diberikan injeksi vit k pada paha kirinya.
6. Ibu dan keluaga mengetahui cara menjaga kehangatan bayinya.
7. Ibu sudah diberi konsleing tentang ASI Eksklusif.
8. Ibu sudah diberi konseling tentang tanda bahaya pada bayi.
9. Telah dilakukan pendokumentasian.
148

5. Laporan Kasus Asuhan Kebidanan pada Neonatus

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS FISIOLOGIS PADA BAYI NY. L USIA 1


HARI DI PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 16 Februari 2023 Jam : 08.00 WIB
Tempat : Puskesmas semawung daleman
IDENTITAS PASIEN :
Identitas Bayi :
Nama bayi : By. Ny. L
Tanggal/ Jam lahir : 15 Februari 2023/ 03.45 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
Identitas Pasien dan Penanggung jawab

Nama : Ny L Nama Suami : Tn A


Umur : 39 Tahun Umur : 46 Tahun

Agama : Islam Agama : Islam


Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Jawa, Suku/Bangsa : Jawa,
Alamat : Purwosari 3/4 Alamat : Purwosari, 3/
4

DATA SUBYEKTIF
A. Alasan Datang
Ibu melahirkan pada tanggal 15 Februari 2023 pukul 03.45 WIB, melahirkan
bayi dengan berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 2500 gram,
panjang badan 49 cm.
B. Keluhan Utama
149

Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya.


C. Riwayat Kesehatan Ibu Dan Keluarga
1. Riwayat Kesehatan Ibu
Penyakit / kondisi yang pernah dialami :
Ibu mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit selama kehamilan
ini, ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti
(Diabetes Mellitus, Asma, Hipertensi), tidak pernah menderita penyakit
menahun seperti (Stroke, Jantung), dan tidak pernah menderita penyakit
menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV AIDS).
2. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Penyakit menurun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit menurun seperti (Diabetes Mellitus, Asma, Hipertensi)
b. Penyakit menular dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit penyakit menular seperti (TBC, Hepatitis, HIV AIDS).
c. Penyakit menahun dalam keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit penyakit menahun seperti (Jantung, Stroke).
3. Riwayat Kesehatan Anak
Ibu mengatakan bayinya lahir secara normal, lahir langsung menangis,
sehat dan tidak ada kelainan atau cacat bawaan.
D. Status Perkawinan Orang Tua
Ibu mengatakan menikah satu kali. Status pernikahan sah. Usia ibu saat
menikah 39 tahun dan usia suami 44 tahun. Hubungan ibu dan suami saat ini
baik dan harmonis.
E. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat. Pernah melahirkan 3 x dan
belum pernah mengalami keguguran. HPHT: 15 April 2022, HPL: 22 Februari
2023.
F. Riwayat Persalinan Sekarang
Ibu mengatakan persalinannya normal ditolong oleh bidan, pada tanggal 15 F
ebruari 2023 pukul 03.45 WIB.
G. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
150

Tabel 15. Riwayat kehamilan,persalinan,nifas yang lalu

Tahun Kehamilan Persalinan Nifas Ket


ANC Mslh UK Jeni Penolon Jk/ Penyulit
s g bb
2011 9x Tdk ater SP Bidan L/31 - normal Seh
ada m 00 gr at

2013 9x Tdk ater SP Dokter L/32 - normal Seh


ada m 00 gr at
2015 8x Tdk ater SP Dokter P/30 - normal Seh
ada m 00 gr at

2022 Hamil ini

H. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari


e. Pola nutrisi
Ibu mengatakan bayinya sudah diberikan ASI eksklusif.
f. Pola eliminasi
Ibu mengatakan bayinya sudah mengeluarkan mekonium dan sudah
BAK.
g. Pola istirahat
Bayi sudah tertidur.
h. Pola hygine
Ibu mengatakan bayinya belum dimandikan.
DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Composmentis
Vital Sign
Denyut Jantung : 121 x/menit
Suhu : 36,5 o C
151

RR : 48 x/menit
Pengukuran Antropometri
BB : 2500 gram LK : 32 cm LILA : 10 cm
PB : 49 cm LD : 31 cm
Keadaan Bayi
Menangis : Kuat
Warna Kulit : Kemerahan
Turgor : Normal
2. Status Present
Kepala : Mesochepal, tidak ada caput dan cepal hematoma.
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera putih, reflex
berkedip (+)
Hidung : Simetris, tidak ada penumpukan sekret.
Mulut : Bibir simetris, tidak ada labiaskisis dan Labiapalatoskiziz.
Telinga : Simetris, tulang rawan telinga sudah terbentuk.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen : Tali pusat sudah terbungkus kasa steril.
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang.
Genetalia : Terdapat labia mayora menutupi labia minora
Anus : Berlubang, normal.
Ekstermitas
Atas : Simetris, gerak aktif, jari lengkap, tidak ada cacat
Bawah : Simetris, gerak aktif, jari lengkap, tidak ada cacat
Kulit : Kemerahan
Reflek bayi
Moro : (+) Saat bayi dikagetkan reaksi bayi seperti memeluk.
Sucking : (+) saat bayi didekatkan dengan puting susu, mulut bayi
reaksinya menghisap.
Grasping : (+) saat bayi disentuh tangannya reaksi bayi
mengenggam.
Babinsky : (+) saat telapak kaki disentuh, jari kaki seperti
mencengkram.
152

Tonick Neck : (+) saat bahu bayi dipegang, ia akan menoleh


berlawanan arah
C. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
B. Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. L usia 1 hari dengan neonatus fisiologis.
1. Data Subyektif
a. Ibu melahirkan pukul 03.45 WIB, melahirkan bayi dengan
berjenis kelamin perempuan dengan berat badan 2500 gram,
panjang badan 49 cm.
b. Ibu mengatakan bayinya sudah BAB dan BAK.
c. Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya.
2. Data Obyektif
Keadaan umum :Composmentis
Vital Sign
Denyut Jantung : 121 x/menit
Suhu : 36,5 o C
RR : 48 x/menit
Pengukuran Antropometri
BB : 2500 gram LK : 32 cm LILA : 10 cm
PB : 49 cm LD : 31 cm
Keadaan Bayi
Menangis : Kuat
Warna Kulit : Kemerahan
Turgor : Normal
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada.
IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA
Tidak ada.
V. PERENCANAAN
Tanggal : 16 Februari 2023 jam : 08.00 WIB
1. Beritahu ibu bahwa anaknya normal dan sehat
2. Beritahu ibu untuk menyusui anaknya minimal 2 jam sekali
153

3. Anjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayinya dengan cara


memakaikan topi pada bagian kepala, memakaikan sarung tangan dan
sarung kaki, selalu mengganti popok apabila basah agar bayi tidak
kedinginan
4. Anjurkan untuk menjemur ankanya setiap pagi sebelum jam 9 agar
bayi tidak kuning dan bayi mendapatkan vitamin D
5. Berikan suntikan HB 0 disebelah paha kanan lateral, tujuan pemberian
hb 0 yaitu untuk mencegah penyakit hepatitis B
6. Motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan tanpa
makanan tambahan apapun
7. Beritahu ibu tanda-tanda bahaya bayi baru lahir seperti demam,
kejang diare, warna kulit kuning , perdarahan
8. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada hari ke 4
9. Lakukan dokumentasi tindakan
VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahu ibu bahwa anaknya normal dan sehat
2. Memberitahu ibu untuk menyusui anaknya minimal 2 jam sekali
3. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayinya dengan
cara memakaikan topi pada bagian kepala, memakaikan sarung tangan
dan sarung kaki, selalu mengganti popok apabila basah agar bayi tidak
kedinginan
4. Menganjurkan utnuk menjemur ankanya setiap pagi sebelum jam 9
agar bayi tidak kuning dan bayi mendapatkan vitamin D
5. Memberikan suntikan HB 0 di paha kanan lateral
6. Memotivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan
tanpa makanan tambahan apapun
7. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya bayi baru lahir seperti demam,
kejang diare, warna kulit kuning , perdarahan
8. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada hari ke 4
9. Melakukan dokumentasi tindakan
VII. EVALUASI
1. ibu sudah mengetahui anaknya dalam kondisi normal dan sehat
2. ibu mengerti dan bersedia melakukannya
3. ibu mengerti dan bersedia melakukannya
154

4. ibu mengerti dan bersedia melakukannya


5. Sudah diberikan hb 0
6. ibu mengerti dan bersedia melakukannya
7. ibu memahami tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
8. ibu bersedia melakukan kunjungan ulang
9. telah dilakukan dokumentasi tindakan

DATA PERKEMBANGAN I
Tanggal : 19 Februari 2023
Jam : WIB
A. Data Subyektif
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kondisi bayinya yang baru saja lahir 4
hari yang lalu tanggal 15 Februari 2023 dengan berat badan lahir 2500 gram.
Ibu mengatakan bayinya sekarang tidak ada keluhan. BAB 5-6 kali sehari
(lunak dan berwarna kuning pucat) dan BAK 6-10 kali sehari (warna urine
pucat).
B. Data Obyektif
1. Tanda – Tanda Vital
BB : 2600 gram
PB : 49
Suhu : 36,6 o C
RR : 43 x/menit
Denyut jantung : 130 x/menit
2. Status Present
Kepala : Mesochepal, tidak ada caput dan cepal
hematoma.
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera putih, reflex
berkedip (+)
Hidung : Simetris, tidak ada penumpukan sekret.
Mulut : Bibir simetris, tidak ada labiaskisis dan Labiapalatoskiziz.
Telinga : Simetris, tulang rawan telinga sudah terbentuk.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
155

Abdomen : Tali pusat sudah terbungkus kasa steril.


Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang.
Genetalia : Terdapat labia mayora menutupi labia minora
Anus : Berlubang, normal.
Ekstermitas
Atas : Simetris, gerak aktif, jari lengkap, tidak ada cacat
Bawah : Simetris, gerak aktif, jari lengkap, tidak ada cacat
Kulit : Kemerahan
Reflek bayi
Moro : (+) Saat bayi dikagetkan reaksi bayi seperti memeluk.
Sucking : (+) saat bayi didekatkan dengan puting susu, mulut bayi
reaksinya menghisap.
Grasping : (+) saat bayi disentuh tangannya reaksi bayi
mengenggam.
Babinsky : (+) saat telapak kaki disentuh, jari kaki seperti
mencengkram.
Tonick Neck : (+) saat bahu bayi dipegang, ia akan menoleh
berlawanan arah
C. Assesment
By.Ny. L usia 4 hari dengan neonatus fisiologis.
D. Planning
Tanggal : 19 Februari 2023 Jam : 08.00 WIB
1. Beritahu ibu bahwa keadaan bayi sehat dan normal serta tidak ada
kelainan bawaan dan hasil pemeriksaannya :
2. Pastikan tali pusat tidak terjadi perdarahan dan tidak membungkus tali
pusat dengan kassa.
3. Beritahu ibu tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi yaitu tercium bau
tidak sedap, timbul ruam merah atau bengkak di sekitar pangkal tali
pusat, bernanah/cairan lengket jernih, demam dan malas menyusu. Dan
apabila mengalami salah satu dari tanda-tanda tersebut dianjurkan
untuk menghubungi tenaga kesehatan supaya dapat segera ditangani.
4. Beritahu ibu untuk menjaga kehangatan bayinya. Dengan memakaikan
popok, baju bayi, kaos kaki, kaos tangan, bedong bayi dan topi bayi
yang kering dan bersih supaya bayi tetap terjaga kehangatannya dan
156

tidak terjadi hipotermi. Jangan meletakkan bayi dekat dengan jendela


atau pintu terbuka karena udara dingin bias membuat bayi kehilangan
hangat tubuhnya.
5. Berikan konseling tentang ASI Eksklusif. ASI Eksklusif merupakan
pemberian ASI saja selama 6 bulan tanpa ada tambahan makanan atau
minuman lainnya kecuali obat atau vitamin. Manfaat asi bagi bayi adalah
dapat memabantu memulai kehidupan dengan baik, mengandung
antibody, perlindungan terhadap infeksi.
6. Berikan konseling tentang tanda bahaya bayi baru lahir diantaranya:
a. Pernafasan sulit atau > 60 x/menit.
b. Terlalu hangat (> 38 ℃) atau terlalu dingin (< 36 ℃).
c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat, atau
memar.
d. Kulit bayi berwarna kekuningan.
e. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan mengantuk
berlebihan.
f. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan
berdarah.
g. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah,
bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit.
h. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek
atau cair, sering berwarna hujau tua, dan terdapat lender atau
darah.
i. Menggigil, rewel, mengantuk berlebihan, kejang, tidak bis atenang,
menangis terus menerus.
7. Anjurkan ibu untuk menjemur bayinya di pagi hari, ± 10 menit
8. Anjurkan ibu untuk kembali control bayinya tanggal 25 Februari 2023.
9. Lakukan pendokumentasian

E. Implementasi
Tanggal : 19 Februari 2023 Jam : 08.05 WIB
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan bayi sehat dan normal serta tidak ada
kelainan bawaan dan hasil pemeriksaannya :
BB : 2600 gram Denyut jantung : 130 x/menit
157

PB : 49 cm Nadi : 43 x/menit
Suhu : 36,6 ℃
2. Memastikan tali pusat tidak terjadi perdarahan dan tidak membungkus
tali pusat dengan kassa.
3. Memberitahu ibu tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi yaitu tercium
bau tidak sedap, timbul ruam merah atau bengkak di sekitar pangkal tali
pusat, bernanah/cairan lengket jernih, demam dan malas menyusu. Dan
apabila mengalami salah satu dari tanda-tanda tersebut dianjurkan
untuk menghubungi tenaga kesehatan supaya dapat segera ditangani.
4. Memberitahu ibu untuk menjaga kehangatan bayinya. Dengan
memakaikan popok, baju bayi, kaos kaki, kaos tangan, bedong bayi dan
topi bayi yang kering dan bersih supaya bayi tetap terjaga
kehangatannya dan tidak terjadi hipotermi. Jangan meletakkan bayi
dekat dengan jendela atau pintu terbuka karena udara dingin bias
membuat bayi kehilangan hangat tubuhnya.
5. Memberikan konseling tentang ASI Eksklusif. ASI Eksklusif merupakan
pemberian ASI saja selama 6 bulan tanpa ada tambahan makanan atau
minuman lainnya kecuali obat atau vitamin. Manfaat asi bagi bayi adalah
dapat memabantu memulai kehidupan dengan baik, mengandung
antibody, perlindungan terhadap infeksi.
6. Memberikan konseling tentang tanda bahaya bayi baru lahir
diantaranya:
a. Pernafasan sulit atau > 60 x/menit.
b. Terlalu hangat (> 38 ℃) atau terlalu dingin (< 36 ℃).
c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat, atau
memar.
d. Kulit bayi berwarna kekuningan.
e. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan mengantuk
berlebihan.
f. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan
berdarah.
g. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah,
bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit.
158

h. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek
atau cair, sering berwarna hujau tua, dan terdapat lender atau
darah.
i. Menggigil, rewel, mengantuk berlebihan, kejang, tidak bis atenang,
menangis terus menerus.
7. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya di pagi hari, ± 10 menit
8. Menganjurkan ibu untuk kembali control bayinya tanggal 25 Februari 20
23.
9. Melakukan pendokumentasian
F. Evaluasi
Tanggal : 19 Februari 2023 Jam : 08.00 WIB
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan pada bayinya.
2. Tali pusat tidak terbungkus dengan kassa, tidak ada tanda-tanda infeksi
pada tali pusat, tidak perdarahan tali pusat, tali pusat bersih dan tidak
berbau.
3. Ibu sudah paham.
4. Ibu sudah paham dan akan menjaga kehangatan bayinya.
5. Ibu sudah paham
6. Ibu sudah paham mengenai beberapa tanda bahaya pada bayi.
7. Ibu bersedia
8. Ibu bersedia.
9. Telah dilakukan dokumentasi.
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal : 25 Februari 202 Jam : 08.30 WIB
A. Data Subyektif
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kondisi bayinya yang baru saja lahir 10
hari yang lalu tanggal 15 Februari 2023 dengan berat badan lahir 2500 gram.
Ibu mengatakan bayinya sekarang tidak ada keluhan. BAB 5-6 kali sehari
(lunak dan berwarna kuning pucat) dan BAK 6-10 kali sehari (warna urine
pucat).
B. Data Obyektif
1. Tanda – Tanda Vital
BB : 2750 gram
PB : 49 cm
159

Suhu : 36,5 o C
RR : 42 x/menit
Denyut jantung : 123 x/menit
2. Status Present
Kepala : Mesochepal, tidak ada caput dan cepal
hematoma.
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera putih, reflex
berkedip (+)
Hidung : Simetris, tidak ada penumpukan sekret.
Mulut : Bibir simetris, tidak ada labiaskisis dan Labiapalatoskiziz.
Telinga : Simetris, tulang rawan telinga sudah terbentuk.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen : Tali pusat sudah tidak terbungkus kasa steril.
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang.
Genetalia : Terdapat labia mayora menutupi labia minora.
Anus : Berlubang, normal.
Ekstermitas
Atas : Simetris, gerak aktif, jari lengkap, tidak ada cacat
Bawah : Simetris, gerak aktif, jari lengkap, tidak ada cacat
Kulit : Kemerahan
Reflek bayi
Moro : (+) Saat bayi dikagetkan reaksi bayi seperti memeluk.
Sucking : (+) saat bayi didekatkan dengan puting susu, mulut bayi
reaksinya menghisap.
Grasping : (+) saat bayi disentuh tangannya reaksi bayi
mengenggam.
Babinsky : (+) saat telapak kaki disentuh, jari kaki seperti
mencengkram.
Tonick Neck : (+) saat bahu bayi dipegang, ia akan menoleh
berlawanan arah

C. Assesment
160

By.Ny. A usia 10 hari dengan neonatus fisiologis.


D. Planning
Tanggal : 25 Februari 2023 Jam : 08,35 WIB
1. Beritahu ibu bahwa keadaan bayi sehat dan normal serta tidak ada
2. Berikan konseling tentang ASI Eksklusif. ASI Eksklusif merupakan
pemberian ASI saja selama 6 bulan tanpa ada tambahan makanan atau
minuman lainnya kecuali obat atau vitamin. Manfaat asi bagi bayi adalah
dapat memabantu memulai kehidupan dengan baik, mengandung
antibody, perlindungan terhadap infeksi.
3. Berikan konseling tentang tanda bahaya bayi baru lahir diantaranya:
a. Pernafasan sulit atau > 60 x/menit.
b. Terlalu hangat (> 38 ℃) atau terlalu dingin (< 36 ℃).
c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat, atau
memar.
d. Kulit bayi berwarna kekuningan.
e. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan mengantuk
berlebihan.
f. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan
berdarah.
g. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah,
bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit.
h. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek
atau cair, sering berwarna hujau tua, dan terdapat lender atau
darah.
i. Menggigil, rewel, mengantuk berlebihan, kejang, tidak bis atenang,
menangis terus menerus.
4. Anjurkan ibu untuk menjemur bayinya di pagi hari, ± 10 menit
5. Beritahu ibu untuk imunisasi BCG di usia 1 bulan
6. Lakukan pendokumentasian
E. Implementasi
1. Memberitahu ibu bahwa keadaan bayi sehat dan normal serta tidak ada
kelainan bawaan dan hasil pemeriksaannya :
BB : 2750 gram Denyut jantung : 130 x/menit
PB : 49 cm Nadi : 43 x/menit
161

Suhu : 36,6 ℃
2. Memberikan konseling tentang ASI Eksklusif. ASI Eksklusif merupakan
pemberian ASI saja selama 6 bulan tanpa ada tambahan makanan atau
minuman lainnya kecuali obat atau vitamin. Manfaat asi bagi bayi adalah
dapat memabantu memulai kehidupan dengan baik, mengandung
antibody, perlindungan terhadap infeksi.
3. Memberikan konseling tentang tanda bahaya bayi baru lahir
diantaranya:
a. Pernafasan sulit atau > 60 x/menit.
b. Terlalu hangat (> 38 ℃) atau terlalu dingin (< 36 ℃).
c. Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat, atau
memar.
d. Kulit bayi berwarna kekuningan.
e. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah, dan mengantuk
berlebihan.
f. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan
berdarah.
g. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah,
bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit.
h. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek
atau cair, sering berwarna hujau tua, dan terdapat lender atau
darah.
i. Menggigil, rewel, mengantuk berlebihan, kejang, tidak bis atenang,
menangis terus menerus.
4. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya di pagi hari, ± 10 menit
5. Memberitahu ibu untuk imunisasi BCG di usia 1 bulan
6. Melakukan pendokumentasian
F. Evaluasi
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan pada bayinya.
2. Ibu sudah paham.
3. Ibu sudah paham mengenai beberapa tanda bahaya pada bayi.
4. Ibu bersedia
5. Ibu bersedia untuk melakukan imunisasi pada bayinya
6. Telah dilakukan dokumentasi.
162

6. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB MINI PIL


FISIOLOGI PADA NY. L USIA 39 TAHUN P4A0 DI
PUSKESMAS SEMAWUNG DALEMAN

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 29 Maret 2023
Jam : 09.00
Tempat : Puskesmas Semawung Daleman

Nama : Ny L Nama Suami : Tn A


D Umur : 39 Tahun Umur : 46 Tahun
A
Agama : Islam Agama : Islam
T
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
A
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Jawa, Suku/Bangsa : Jawa,
Alamat : Purwosari 3/4 Alamat : Purwosari, 3/
4
SUBYEKTIF
A. Alasan datang :
Ibu mengatakan ingin menggunakan KB PIL
B. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
C. Riwayat Kesehatan :
1. Riwayat Kesehatan Ibu :
Penyakit/kondisi yang pernah dialami : Ibu mengatakan
belum pernah mengalami penyakit menular dan penyakit
menurun
2. Riwayat Kesehatan Keluarga :
163

a. Penyakit menurun dalam keluarga : ibu mengatakan


dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menurun seperti diabetes melitus, jantung,
hipertensi.
b. Penyakit menular dalam keluarga : ibu mengatakan
dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis, TBC.
D. Riwayat Obstetri
Menarche : 12 tahun Nyeri Haid : Tidak
Siklus : 28 hari Lama : 7 hari
Warna Darah : Merah Leukorea : Tidak
Banyaknya : 2x ganti pembalt

E. Riwayat Perkawinan

Ibu mengatakan menikah di usia 27 tahun dengan status


pernikahan yang sah

F. Riwayat KB :
Tabel 16. Riwayat KB
Jenis Alkon Lama Keluhan Alasan berhenti
penggunaan
suntik tiga bulan Tiga tahun Tidak ada Ingin punya anak lagi

G. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


1. Pola nutrisi (makan dan minum) : makan 3×sehari menu
lengkap, minum 8 gelas per hari
2. Pola eliminasi (BAB dan BAK) : BAB 1× sehari tanpa keluhan,
BAK 4× sehari tanpa keluhan
3. Pola aktivitas (aktivitas dan mobilisasi) : mengasuh anak dan
melakukan aktivitas rumah tangga
4. Pola istirahat tidur : tidur malam 8 jam , tidur siang 2 jam
5. Pola seksual : belum berhubungan
6. Pola hygiene : mandi 2×sehari, keramas seminggu 4×, gosok
gigi 2× sehari, dan mengganti pakaian yang basah dan kotor
7. Pola hidup sehat : mengonsumsi makanan bergizi, tidak
164

merokok, tidak minum alkohol dan minuman bersoda


H. Data Psikososial dan Spiritual
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarga dan suami dalam
keadaan baik dan harmonis. Ibu melakukan ibadah dengan lancer
I. Data Pengetahuan
Ibu mengatakan mengetahui tentang informasi KB dari bidan dan
media sosial
DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik Tensi : 127/75 mmHg


Kesadaran : Composmentis Nadi : 80 x/menit
BB : 63 kg Suhu : 36,5°C
TB : 152,5 cm RR : 24×/menit
2. Status Present
Kepala : mesochepal, tidak ada benjolan abnormal
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih, tidak ada polip
Mulut : bibir lembab, tidak ada caries gigi, tidak stomatitis
Telinga : simetris, pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfa
Dada : pernafasa normal
Perut : pembesaran sesuai kehamilan
Vulva : terdapat lochea
Ekstremitas
Atas : simetris, jari lengkap, gerak aktif, tidak oedema
Bawah :simetris, jari lengkap, gerak aktif, tidak oedema,
tidak varises
Reflek patella: kanan +, kiri +
Punggung: lurus, tidak ada kelainan tulang belakang
Anus : berlubang, tidak hemoroid
3. Status Obstetrik
165

Muka : simetris, tidak ada cloasma


Mamae : simetris, tidak ada benjolan abnormal

B. Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium
Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa Kebidanan

Ny. L usia 39 tahun P4A0 42 hari post partum.

1. Data Subyektif

a. Ibu mengatakan bernama Ny. L berusia 39 tahun.

b. Ibu mengatakan baru melahirkan 42 hari yang lalu.

c. Ibu mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi.

2. Data Obyektif

a. Tanda – Tanda Vital

Tensi : 120/70 mmHg

Nadi : 77 x/menit

Suhu : 36,6 o C

RR : 22 x/menit

b. Masalah

Ibu mengatakan ingin menggunakan KB mini pil

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada
166

IV. ANTISIPASI / TINDAKAN SEGERA

Tidak ada.

V. PERENCANAAN
Tanggal : 04-03-2022 jam : 09.15 WIB
1. Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Jelaskan kepada ibu mengenai kontrasepsi mini pil yaitu
merupakan kontrasepsi yang megandung hormon sintesis
progesteron. Jenis : kemasan dengan isi 35 pil 300 µg
levonorgestrel atau 350 µg noretrindon, kemasan dengan isi 28 pil
75 µg desogestrel.
3. Jelaskan efektivitas kontrasepsi mini pil sekitar 98 % apabila
digunakan secara benar
4. Jelaskan cara kerja mini pil, yaitu Mencegah terjadinya ovulasi
pada beberapa siklus, Perubahan dalam motilitas tuba, Perubahan
dalam fungsi corpus luteum, Perubahan lendir serviks, yang
menggangu motilitas atau daya hidup spermatozoa, Perubahan
dalam endometrium sehingga implantasi ovum yang telah dibuahi
tidak mungkin terjadi menunda atau menekan tejadinya ovulasi
karena pada saat menyusui, hormon yang berperan adalah
prolaktin dan oksitosin
5. Jelaskan keuntungan kontrasepsi mini pil
Tidak menghambat laktasi sehingga cocok untuk ibu yang
menyusui, Aliran darah yang keluar pada periode menstruasi serta
disminorea akan berkurang jika wanita menggunakan pil yang
hanya mengandung progestin, Tidak ada bukti peningkatan risiko
penyakit kardiovaskuler, tromboembolisme vena, hipertensi, cocok
untuk penderita penderita diabetes dan migren fokal, Dapat
digunakan untuk klien yang tidak biasa mengkonsumsi estrogen,
Kesuburan cepat kembali, Tidak mengganggu hubungan
seksual, sedikit efek samping
6. Jelaskan kontra indikasi penggunaan kontrasepsi mini pil
Hamil (diketahui atau dicurigai), Perdarahan saluran genitalia
167

yang tidak terdiagnosis, Penyakit arteri berta pada masa lalu atau
saat ini, Kelainan lipid berat, Menderita penyakit trofoblastik,
Kehamilan ektopik sebelumnya, menderita penyakit hati, adenoma
atau kanker hati saat ini.
7. Lakukan dokumentasi tindakan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 29-03-2022 jam : 09.15 WIB
1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
Tensi : 127/75 mmHg
Nadi : 80×/menit
Suhu : 36,3°C
RR: 23×/menit
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai kontrasepsi mini pil yaitu merupakan
kontrasepsi yang megandung hormon sintesis progesteron. Jenis :
kemasan dengan isi 35 pil 300 µg levonorgestrel atau 350 µg
noretrindon, kemasan dengan isi 28 pil 75 µg desogestrel.
3. Menjelaskan efektivitas kontrasepsi mini pil sekitar 98 % apabila
digunakan secara benar
4. Menjelaskan cara kerja mini pil, yaitu Mencegah terjadinya ovulasi pada
beberapa siklus, Perubahan dalam motilitas tuba, Perubahan dalam
fungsi corpus luteum, Perubahan lendir serviks, yang menggangu
motilitas atau daya hidup spermatozoa, Perubahan dalam endometrium
sehingga implantasi ovum yang telah dibuahi tidak mungkin terjadi
menunda atau menekan tejadinya ovulasi karena pada saat menyusui,
hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin
5. Menjelaskan keuntungan kontrasepsi mini pil
Tidak menghambat laktasi sehingga cocok untuk ibu yang menyusui,
Aliran darah yang keluar pada periode menstruasi serta disminorea
akan berkurang jika wanita menggunakan pil yang hanya mengandung
progestin, Tidak ada bukti peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler,
tromboembolisme vena, hipertensi, cocok untuk penderita penderita
diabetes dan migren fokal, Dapat digunakan untuk klien yang tidak
biasa mengkonsumsi estrogen, Kesuburan cepat kembali, Tidak
mengganggu hubungan seksual, sedikit efek samping
168

6. Menjelaskan kontra indikasi penggunaan kontrasepsi mini pil


Hamil (diketahui atau dicurigai), Perdarahan saluran genitalia yang
tidak terdiagnosis, Penyakit arteri berta pada masa lalu atau saat ini,
Kelainan lipid berat, Menderita penyakit trofoblastik, Kehamilan ektopik
sebelumnya, menderita penyakit hati, adenoma atau kanker hati saat
ini.
7. Melakukan dokumentasi tindakan

VII. EVALUASI
Tanggal : 04-03-2022 jam : 09.15 WIB
1. ibu sudah mengatahui hasil pemeriksaan dirinya
2. ibu mengetahui pengertian kontrasepsi mini pil
3. ibu mengetahui efektivitas kontrasepsi mini pil
4. ibu mengetahui cara kerja kontrasepsi mini pil
5. ibu mengetahui keuntungan kontrasepsi mini pil
6. ibu sudah mengetahui kontra indikasi kontrasepsi mini pil
7. telah dilakukan dokumentasi tindakan

B. Bahasan

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny L usia 39 tahun G4P3A

0 di Puskesmas Semawung Daleman Kutoarjo pada tanggal 16 Janari 2023

sampai 29 Maret 2023. Penulis melakukan perbandingan antara kasus dan t

eori yang ada. Pembahasan yang dilakukan penulis mulai dari penatalaksan

aan kehamilan pada usia 35 minggu sampai dengan menggunakan alat kont

rasepsi.

1. Pengkajian

a. Kehamilan

Pada kunjungan ibu hamil sesuai pedoman ANC terbaru dianjurk

an untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dilakukan 6 kali yaitu 2 k

ali pada trimester I dengan 1 kali kunjungan ke Dokter untuk pemeriks


169

aan seutuhnya, 1 kali pada trimester II, dan 3 kali pada trimester III de

ngan 1 kali kunjungan ke Dokter untuk mendeteksi komplikasi kehamil

an/mempersiapkan rujukan persalinan jika perlu (Kemenkes,2020).

Pada asuhan kebidanan ibu hamil ini dilakukan program “antenat

al care terpadu” yang dituangkan pada prinsip 10 T. Kenyataan asuha

n yang diberikan juga menggunakan prinsip 10 T yaitu timbang berat

badan dan ukur tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, pengukura

n tinggi fundus uteri menentukan presentasi janin dan DJJ, ukur lila, s

krining imunisasi TT, tablet Fe, tes laboratorium (rutin dan khusus), tat

alaksana kasus dan temu wicara (konseling) termasuk perencanaan p

ersalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan.

Pengkajian dilakukan pada trimester III sebanak 2 kali dilakukan

pada tanggal 16 Januari 2023 dan tanggal 31 Januari 2023. Pada kun

jungan pertama dan kedua didapatkan data subyektif pada Ny L usia

39 tahun G4P3A0 umur kehamilan 39+2 minggu. Pada pengkajian pert

ama ibu mengatakan tidak ada keluhan. Didapatkan data obyektif pe

meriksaan fisik tekanan darah 124/84mmHg, berat badan sebelum ha

mil yaitu 55 kg, berat badan saat ini 66 kg. Berdasarkan teori menyeb

utkan bahwa kenaikan berat badan yang optimal pada ibu hamil adala

h 11-13 kg sehingga dalam ini tidak terdapat kesenjangan antara teori

dan praktik (Marmi,2014).

Palpasi abdomen untuk mengetahui kesesuaian Tinggi Fundus U

teri (TFU) dengan umur kehamilan yaitu pada usia 12 minggu TFU ter

aba diatas simpisis pubis, 16 minggu teraba ditengah antara simpisis

pubis dan umbilicus, 20 minggu TFU 20 cm pada umbilicus, 22-27 mi


170

nggu UK dalam minggu = cm (2cm), 28 mingguu 28 cm dalam cm dite

ngah antara umbilicus dan px, 29-35 minggu UK dalam minggu=cm, 3

6 minggu 36cm pada px (Dartiwen, 2019). Pemeriksaan abdomen pa

da Ny L didapatkan hasil presentasi kepala,punggung kana, TFU 28 c

m, DJJ 143x/menit. Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktik.

b. Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada keh

amilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentase

belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam, tanpa ada komplik

asi (Saifuddin,2014).

Asuhan kebidanan komprehensif persalinan pada Ny L terbagi menja

di empat, yaitu kala I, kala II, kala III, dan kala IV.

1) Kala I

Pada tanggal 15 Februari 2023 pukul 01.30 WIB, Ny L datan

g ke puskesmas. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data s

ubyektif Ny L umur 39 tahun G4P3A0 usia kehamilan 39 +2 mingg

u, ibu mengatakan mearsakan kenceng-kenceng, mengeluarkan l

endir kecoklatan dari jalan lahir sejak pukul 00.00 dan belum pec

ah ketuban. Data obyektif didapatkan keadaan umum Ny L dalam

kondisi baik dan hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal. Has

il pemeriksaan obstetric palpasi abdomen TFU 28 cm, presentsi k

epala, punggung kanan,sudah masuk panggul 3/5 bagian, DJJ 1

35x/menit, frekuensi his 3 kali dalam 10 menit lamanya 35 detik.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dalam jam 01.30 WIB dindidng v


171

agina licin, portio teraba lunak, pembukaan serviks 4 cm, kulit ket

uban utuh, presentasi kepala, kepala di hodge II, sarung tangan l

endir darah positif. Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan

ibu merasakan kenceng-kenceng yaitu bahwa ibu sudah dalam p

roses persalinan. Berdasarkan observasi, asuhan yang diberikan

berupa dukungan mental dan spiritul, menganjurkan ibu untuk tid

ur miring iri, mengajari teknik relaksasi, pemenuhan kebutuhan n

utrisi, eliminasi, mempersiapkan peralatan persalinan dan mengo

bservasi kemajuan persalinan. Kebutuhan yang harus terpenuhi

di kala I adalah mengatur aktivitas dan posisi ibu, membimbing ib

u rileks sewaktu ada his, menjaga kebersihan ibu, memberikan c

airan cairan dan nutrisi, kontak fisik dan pijatan, mempersiapkan

APD, perelngkapan ibu dan bayi, menyiapkan tempat pakaian kot

or, tempat pakaian kotor, tempat sampah, air DTT, dan tempat be

risis larutan klorin, melakukan observasi DJJ, his, nadi, tiap 30 m

enit TD dan VT tiap 4 jam.

2) Kala II

Asuhan kala II dimulai sejak pukul 03.30 WIB Ny L berdasark

an pengkajian didapatkan data subyektif Ny L merasa kenceng-k

enceng teratur semakin sering merasa ingin BAB ada dorongan u

ntuk meneran. Hasil pengkajian didapatkan data obyektif keadaa

n umum Ny L baik, vulva membuka, perineum menonjol, palpasi

his 4 kali dalam 10 menit selama 45 detik dan DJJ 135x/menit. H

asil pemeriksaan dalam vagina licin,portio tidak teraba, pembuka

an 10 cm, kulit ketuban sudah pecah, kepala turun di hodgeIV, pr


172

esentasi kepala, sarung tangan lendir darah positif. Berdasarkan

hasil observasi, asuhan yang diberikan pada ibu berupa memberi

kan posisi yang senyaman mungkin, mengajari cara mengejan ya

ng baik, menyemangati dalam mengejan, pemenuhan kebutuhan

nutrisi, persiapan pertolongan persalinan dan menolong kelahiran

bayi sesuai standar asuhan persalinan. Bayi lahir spontan jam 03.

45 WIB, menangis kuat, warna kulit kemerahan, gerakan aktif, je

nis kelamin perempuan. Lama kala II adalah 15 menit, dimulai da

ri pembukaan lengkap sampai bayi lahir.

3) Kala III

Asuhan pada kala III dimulai setelah bayi lahir. Ny L mer

asa senang atas kelahiran bayinya, tetapi ibu masih merasa

mules, keadaan Ny L secara umum baik, palpasi abdomen ti

dak ada janin kedua, TFU teraba stinggi pusat, terlihat tali pu

sat memanjang di depan vulva, kandung kemih kosong.

Berdasarkan hasil observasi, asuhan yang diberikan yait

u melakukan manajemen aktif kala III meliputi injeksi oksitosi

n 10 IU secara IM, memindahkan klem dari tali pusat hingga

berjarak 5-10 cm didepan vulva, melakukan penegangan tali

pusat terkendali, mengobservasi adannya tanda-tanda pelep

asan plasenta, melahirkan plasenta, melakukan masase uter

us dan mengecek kelengkapan plasenta. Plasenta lahir spon

tan dan lengkap pukul 03.45 WIB. Lama kala III adalah 10 m

enit. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirny

a plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.


173

4) Kala IV

Asuhan kala IV dimulai segera setelah plasenta lahir. Ha

sil pengkajian ditemukan bahwa Ny L merasa perutnya masi

h mules setelah proses kelahiran bayinya, walau demikian N

y L tetap senang karena bayi dan plasenta lahir dengan leng

kap.

Berdasarkan hasil oservasi, keadaan Ny L secara umum

baik, hasil pemeriksaan kesadaran : composmentis, tekanan

darah :120/80mmHg, nadi :80x/menit, suhu :36,7C, respirasi

20x/menit, kontraksi: keras, TFU :2 jari dibawah pusat, kand

ung kemih : kosong, perdarahan : 100cc

Asuhan yang diberikan yaitu mengajari Ny L cara masas

e rahimnya, mendekontaminasi peralatan dan tempat bersali

n membersihkan tubuh dan jalan lahir Ny L memenuhi kebut

uhan nutrisi dan istirahat, melakukan pemantauan kala IV m

eliputi tekanan darah, nadi, suhu, TFU, kontraksi uterus, kan

dung kemih, dan darah yang keluar. Kala IV dimulai dari sete

lah plasenta lahir hingga 2 jam post partum. Kala ini bertujua

n untuk mengamati apakah ada perdarahan post partum.

Pada pengkajian persalinan yang telah dilakukan dari ka

la I sampai kala IV ditemukan kesenjangan antar teori dan pr

aktik yaitu pada kala II tidak dilakukan IMD

c. Nifas

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,p

lasenta,serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali orga


174

n kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 min

ggu (Walyani, 2015).

Asuhan kebidanan komprehensif masa nifas pada Ny L dilaksana

kan sebanyak 4 kali pengkajian. Pengkajian pertama dilakukan pada

nifas 7 jam post partum yang dilakukan pada tanggal 15 Februari 202

3 didapatkan data subyektif ibu mengatakan perutnya masih terasa m

ules, sudah BAK, ibu sudah menyusui bayinya, ASI sudah keluar. Pad

a data obyektif pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, 12

0/70mmHg, nadi : 77x/menit, suhu : 36,6C, respirasi : 22x/menit, kontr

aksi keras, perdarahan normal. Berdasarkan hasil pengkajian asuhan

yang diberikan yaitu memberitahu ibu ibu bahwa keluhan mules adala

h hal yang normal karena proses kembalinya rahim seperti semula. In

volusi uterus merupakan proses kembalinya uterus pada keadaan se

mula atau keadaan sebelum hamil,tanda bahaya masa nifas, nutrisi ib

u nifas, menjaga kebersihan, pemberian terapi obat oral dan KIE kunj

ungan ulang.

Pada pengkajian nifas yang kedua tanggal 19 Februari 2023 dida

patkan hasil data subyektif Ny L 4 hari post partum tidak ada keluhan

yang dirasakan. Didapatkan hasil data obyektif pemeriksaan fisik, kea

daan umum ibu baik, TD: 118/85mmHg. Nadi; 87x?menit, Suhu: 36,6

C, respirasi: 20x/menit, TFU: 2 jari diatas simpisis, lochea: sanguinole

nta, perdarahan normal(5 cc), jahitannya bagus

Pada pengkajian nifas yang ketiga tanggal 25 Februari 2023 di d

apatkan hasil data subyektif Ny L 10 hari post partum tidak ada keluh

an yang dirasakan. Didapatkan hasil data obyektif pemeriksaan fisik,


175

keadaan umu ibu baik, TD: 125/85mmHg, nadi: 80x/menit, suhu: 36,3

C, respirasi: 24x/menit,TFU:tidak teraba, lochea: alba, jahitan :kering.

Pada pengkajian nifas yang keempat tanggal 15 Maret 2023 dida

patkan hasil data subyektif Ny L 30 hari post partum tidak ada keluha

n yang dirasakan. Didapatkan hasil data obyektif pemeriksaan fisik, k

eadaan umum ibu baik, TD: 120/80mmHg, nadi: 82x/menit, suhu: 36C,

respirasi: 20x/menit,perdarahan normal, TFU:tidak teraba diatas simp

isi, jahitan:rapat, kering,tidak ada infeksi.

Status ibu dan bayi baru lahir untuk mencegah, dan menangani

masalah-masalah yang terjadi dilakukan kunjungan : kunjungan I (6-4

8 jam0, kunjungan II (3-7 hari), kunjungan III (8-28 hari), kunjungan IV

: (29-42). Selama kunjungan nifas tidak terdapat kesenjangan antara t

eori dan praktik.

d. Bayi Baru Lahir

Pada pengkajian pertama dilakukan setelah bayi lahir sampai 1 ja

m pertama dilakukan penilaian awal bai Ny L lahir spontan usia keha

milan 39+2 minggu padatanggal 15 Februari 2023. Data obektif didapa

tkan keadaan bayi Ny L secara umum baik BB:2500gr, PB:49cm, pem

eriksaan fisik dalam batas normal, tali pusat belum lepas. Asuhan ang

diberikan perawatan tali pusat,tanda-tanda infeksi,menjaga kehangata

n pada bayi, ASI eksklusif, tanda bahaya bai baru lahir

Pengkajian kedua dilakukan saat bayi umur 4 hari pada tanggal 1

9 Februari 2023 pukul 08.00 WIB. Berdasarkan pengkajian didapatka

n data subyektif, bayi Ny L tidak ada keluhan, bayi menyusu kuat, dan

dalam keadaan normal. Data obyektif didapatkan keadaan bayi Ny L s


176

ecara umum baik, DJ:130x/menit, respirasi:43x/menit,suhu: 36,6C, B

B:2600gr. Asuhan yang diberikan perawtan tali pusat, tanda-tanda inf

eksi, ASI eksklusif, tanda bahaya, menganjurkan menjemur bayi.

Pengkajian ketiga dilakukan saat bayi umur 10 hari dilaksankan p

ada tanggal 25 Februari 2023 pukul 08.30 WIB. Berdasarkan pengkaji

an didapatkan data subyektif, bayi Ny L tidak ada keluhan, bayi meny

usu kuat, dan dalam keadaan normal. Data obyektif didapatkan keada

an bayi Ny L secara umum baik, DJ:130x/menit, respirasi:43x/menit,s

uhu: 36,6C, BB:2750gr. Asuhan yang diberikan yaitu, ASI eksklusif, ta

nda bahaya bayi baru lahir, menganjurkan untuk menjemur bayinya, b

eritahu ibu untuk imunisasi BCG pada saat bayi umur satu bulan.

Pada pengkajian bayi baru lahir dari awal sampai akhir tidak dite

mukan kesenjangan antara teori dan praktik.

e. KB

KB pasca spersalinan adalah pelayanan KB yang diberikan setel

ah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari (BKKBN, 2017).

Asuhan kebidanan komprehensif keluarga berencana pada Ny L

dilaksanakan 5 minggu pasca melahirkan tepatnya pada tanggal 29 M

aret 2023 pukul 09.00 WIB.

Berdasarkan pengkajian didapatkan data subyektif, Ny L mengat

akan ingin ber-kb tanpa alat. Data obyektif didapatkan keadaan Ny L

secara umum keadaan baik, kesadaran composmentis, BB: 62kg, TD:

127/75mmHg, suhu:36,5C, respirasi:24x/menit. Metode yang digunak

an adalah metode tanpa alat yaitu mini pil yaitu pil kb yang mengandu
177

ng hormone progesteron dalam dosis rendah yang tidak mengganggu

ASI. Cara kerjanya yaitu mencegah terjadinya ovulasi pada beberapa

siklus.

Pada pengkajian KB dari awal sampai akhir tidak ada kesenjanga

n antara teori dan praktik

2. Interpretasi Data

a. Kehamilan

Dalam langkah ini data yang telah dikumpulkan diinterpretasikan

menjadi diagnosis kebidanan dan masalah. Keduanya digunakan kare

na beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosis tetap

i membutuhkan penanganan yang dituangkan dalam rencana asuhan

terhadap pasien, masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanit

a yang diidentifikasikan oleh bidan(podungge,2020)

Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh bida

n dalam lingkup praktik kebidanan. Penegakkan diagnosa kebidanan

dijadikan dasar tindakan dalam upaya penanggulangan ancaman kes

elamatan kehidupan pasien atau klien(Marmi,2015)

Pada kasus ini didapatkan diagnosis kebidanan Ny L umur 39 tah

un G4P3A0 usia kehamilan 35+2minggu fisiologis.

Masalah merupakan hal-hal yang berkaitan dengan psikologi,soci

al,cultural, dan spiritual ibu. Masalah ini biasanya menyertai diagnose.

Masalah pada kasus ini adalah tidak ada. Pada langkah ini penulis tid

ak menemukan adannya kesenjangan antara teori dengan kasus

b. Persalinan
178

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap sebel

umnya, maka selanjutnya menegakkan diagnose dan masalah yang s

pesifik. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang dialami wanita

yang diidentifikasikan oleh bidan sesuai pengkajian (Marmi, 2015).

Pada kasus ini didapatkan diagnose kebidanan Ny L umur 39 tah

un G4P3A0 usia kehamilan 39+2minggu fisiologis. Masalah pada kasu

s ini Ny L kurang nyaman akibat kontraksi yang semakin sering, mera

sa ingin mengejan, dan kepala bayi seperti mendesak untuk keluar. P

ada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori da

n praktik.

c. Nifas

Pelayanan nifas merupakan pelayanan kesehatan yang sesuai st

andar pada ibu nifas mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan ole

h tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas penting diberikan pada ibu d

an bayi karena merupakan masa krisis baik ibu dan bayi. 60% kemati

an ibu terjadi 24 jam pertma. Demikian halnya dengan masa neonatus

juga merupakan masa krisis dari kehidupan bayi. 2/3 kematian bayi te

rjadi 4 minggu setelah persalinan akibat perdarahan tali pusat, ikterus

patologis, hipoteri dan penurunan berat badan yang berlebihan (Marm

i,2015).

Pada kasus ini bidan memberikan asuhan kebidanan masa nifas

kepada Ny L usia 39 tahun P4A0 dengan melakukan kunjungan keru

mah untuk memantau perkembangan ibu dan bayi selama masa nifas,
179

setelah bidan melakukan kunjungan masa nifas tidak didapatkan kom

plikasi masa nifas antara ibu dan bayi. Sehingga dalam kasus ini tidak

ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik.

d. Bayi

Dalam upaya memberikan gambaran deskriptif tentang kesehata

n ibu dan bayi, membandingkan hasil akhir, dan merencanakan pelay

anan kesehatan dimasa depan, diperlukan pengumpulan dan interpret

asi data yang sistematis dan akurat. Sama halnya dengan masa nifas

pada ibu, pemantauan kunjungan bayi dan neonatus juga diperlukan

untuk menentukan perkembangan bayi dan neonatus agar masalah bi

sa segera diatasi (Marmi,2015).

Dalam kasus ini bidan melakukan pemantauan dan kunjungan ru

mah pada bayi Ny L untuk memantau perkembangannya. Setelah mel

akukan pemantauan tidak ditemukan masalah pada bayi Ny L. Sehing

ga dalam kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teor

i dan praktik

e. KB

Keluarga berencana merupakan program yang dicanangkan untuk me

njarangkan atau mengatur jarak kehamilan.

Pada kasus ini bidan memberikan asuhan mengenai KB pada Ny L ag

ar kehamilan berikutnya bisa terarah, terencana, dan terprogram. Seh

ingga penulis tidak menemuukan kesenjangan antara teori dan praktik.

3. Diagnosa Potensial

Pada langkah ini diidentifikasi masalah atau diagnosa potensial bedas

arkan rangkaian masalah dan diagnosa, hal ini membutuhkan antisipasi, p


180

encegahan, bila memungkinkan menunggu mengamati dan bersiap-siap a

pabila hal tersebut benar-benar terjadi. Melakukan asuhan yang aman pen

ting sekali dalam hal ini (Marmi,2015). Diagnosa potensial yang mungkin

muncul pada kasus ibu hamil adalah kontraksi belum teratur atau HIS pals

u/braxton hiks yang terjadi akibat bayi merubah posisi berada dibagian ba

wah saat menjelang akhir kehamilan(Podungge,2020)

Pada persalinan diagnose yang mungkin muncul adalah kontraksi yan

g semakin seing dan kuat sehingga menghasilkan pembukaan pada kala 1

persalinan dengan luka perineum adalah terjadinya infeksi(Dharmayanti, 2

019). Untuk mengantisipasi terjadinya diagnose potensial, bidan perlu men

gobservasi fisik pada area genetalia dan luka perineum ibu, perawatan luk

a perineum serta pemberian antibiotik(Dinda, 2021)

Pada kasus Ny L ini tidak terjadi diagnosa potensial infeksi karena dib

erikan asuhan dengan baik. Pada langkah ini penulis tidak menemukan ad

annya kesenjangan antara teori dan praktik.

4. Antisipasi Segera

Antisipasi tindakan segera merupakan tindakan yang akan dilakukan

untuk mengatasi masalah baik secara mandiri, kolaborasi ataupun rujukan

serta untuk mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau do

kter dan atau untuk dikonsultaasikan atau ditangani bersama dengan ang

gota lain sesuai dengan kondisi klien (Ardhiyanti, 2015).

a. Kehamilan

Pada periode kehamilan sering ditemukan masalah-masalah sep

erti hyperemesis gravidarum,pusing,anemia pada kehamilan,abortus


181

pada kehamilan trimester I, dan II, serta kehamilan dengan hipertensi

pada trimester III (Rahyani, 2020).

Pada kasus Ny L tidak ditemukan masalah-masalah selama keha

milannya karena bidan telah memberikan edukasi pentingnya menjag

a kesehatan selama proses kehamilan seperti pemberian tablet tamb

ah darahuntuk menghindari anemia selama kehamilan, edukasi tenta

ng pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari agar tidak terjadi kelelahan

dan abortus pada kehamilan, serta pengecekan protein urine untuk m

endeteksi dini terjadinya hiperensi dalam kehamilan. Sehingga dalam

kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik.

b. Persalinan

Kala II atau kala pengeluaran adalah periode persalinan ang dim

ulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Tanda kala II pers

alinan diantaranya adalah adanya dorongan mneran,tekanan anus,pe

rineum menonjol,vulva membuka(Sulisdian,2019). menurut (Roesli,20

08) dalam jurnal menjelaskan upaya untuk mencegah kematian bayi b

aru lahir yaitu melalui inisias menyusu dini (IMD). Pemberian air susu

ibu sejak dini dapat memberikan efek perlindungan pada bayi dan bali

ta dari penyakit infeksi. Oleh karena itu, disarankan untuk memberi A

SI bagi bayi seera mungkin yaitu dalam waktu 1 jam sesaat setelah b

ayi lahir.

Pada kasus ini bidan melakukan pimpinan meneran pada Ny L d

alam proses kelahiran bayi, namun pada IMD terdapat kesenjangan a

ntara teori dan praktik yaitu tidak dilakukan IMD.

c. Nifas
182

Pada kasus ini bidan memberikan asuhan untuk mengantisipasi ti

ndakan segera apabila terjadi perdarahan postpartum dengan membe

rikan suntikan oksitosin 10 IU IM agar kontraksi uterus membaik dan

mencegah perdarahan.Sehingga dalam kasus ini penulis tidak mene

mukan kesenjangan antara teori dan praktik.

d. Bayi

Menurut jurnal (Indoneisan Midwifery and Health Sciences, 2019) Imu

nisasi hepatitis diberikan dalam 12 jam setelah bayi lahir. Pada kasus

ini bidan memberikan suntikan imunisasi hepatitis/ HB 0 sehari setela

h bayi lahir. Sehingga dalam kasus ini penulis tidak menemukan kese

njangan antara teori dan praktik

e. KB

Pada kasus ini bidan memberikan asuhan kepada N L dengan m

emberikan konseling tentang pengenalan KB mini pil agar Ny L dapat

mengetahui tentang definisi, manfaat,efek samping, keuntungan, dan

kerugian dari mini pil. Sehingga dalam kasus ini penulis tidak menem

ukan kesenjangan antara teori dan praktik.

5. Perencanaan

a. Kehamilan

Asuhan yang diberikan pada Ny L antara lain memberitahu ibu hasil p

emeriksaan, menjelaskan tentang keluhan yang dialaminya, menganj

urkan ibu untuk tetap melakukan suplemen yang sudah diberikan oleh

bidan, memberitahu ibu tentang tanda awal persalinan dan memberita

hu kepada ibu untuk segera datang kembali jika sudah mengalami tan

da awal dalam persalinan


183

b. Persalinan

Asuhan yang diberikan selama proses persalinan adalah memba

ntu ibu dalam persalinan jika ibu tampak gelisah, ketakutan, dan kesa

kitan, seperti :memberikan dukunganutuk mengembalikan rasa perca

ya diri ibu, memberitahu ibu mengenai proses dan kemajuan persalin

an, mendengar keluhan-keluhan ibu. Jika ibu tampak kesakitan, duku

ngan atau asuhan yang dapat diberikan adalah : melakukan perubaha

n posisi, posisi sesuai dengan keinginanan ibu, tetapi jika ibu ingin dit

empat tidur sebaiknya dianjurkan miring ke kiri,, mengajarkan ibu tekn

ik relaksasi (Oktarina,2016)

Dalam prose persalinan Ny L mengatakan perut semakin kencen

g dan sakit, tampak gelisah dan kurang percaya diri, bidan akan mem

berikan semangat dan motivasi untuk Ny L agar terus semangat men

ghadapi proses persalinan dan menyambut kelahiran bayinya. Bidan j

uga akan menyarankan Ny L untuk tidur miring ke kiri agar penurunan

kepala lebih cepat,serta mengajarkan teknik relaksasi pernafasan unt

uk mengurangi rasa sakit. Dalam kasus ini tidak ada kesenjangan ant

ara teori dan praktik.

Tetap menjaga privasi ibu selama persalinan, menjelaskan kepad

a ibu setiap kemajuan persalinan dan perubahan ang terjadi serta pro

sedure ang akan dilaksanakan dari hasil pemeriksaan, memeperboleh

kan ibu untuk makan dan minum untuk menambah tenaga selama per

salinan berlangsung (Oktarina, 2015)

Dalam proses persalinan Ny L bidan hanya akan memperbolehka

n suami atau ibu dari Ny L, bidan dan asisten bidan dalam satu ruang
184

an sehingga privasi tetap terjaga. Memberikan Ny L minum disela-sel

a kontraksi untuk menambah tenaga saat mengejan . Sehingga dalam

kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktik

c. Nifas

Dalam kasus ini bidan akan memberikan asuhan kebidanan masa nifa

s dengan melakukan observasi atau pemantauan agar tidak terjadi pe

rdarahan.

d. Bayi

Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan keru

mah, diberikan imunisasi hepatitis HB 0 ( Sondakh, 2020). Menurut jur

nal (Indoneisan Midwifery and Health Sciences, 2019) Imunisasi hepa

titis diberikan dalam 12 jam setelah bayi lahir. Pada kasus ini bidan a

kan memberikan suntikan imunisasi hepatitis/ HB 0 sehari setelah bay

i lahir. Sehingga dalam kasus ini penulis tidak menemukan kesenjang

an antara teori dan praktik

e. KB

KB pasca salin yaitu pelayanan KB ang diberikan setelah persalinan s

ampai dengan kurun waktu 42 hari (BKKBN, 2017).

Dalam kasus ini bidan akan memberikan konseling pada Ny L tentang

KB mini pil yang akan digunakannya.

6. Pelaksanaan

a. Kehamilan
185

Dari pengkajian yang telah dilakukan, maka telah dilakukan interp

retasi data untuk menegakkan diagnose atau masalah potensial, berla

njut kepada antisipasi penanganan segera, telah dilakukan perencana

an tindakan selanjutnya dan akan dilakukan Asuhan pada Ny L antara

lain memberitahu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu untuk tetap m

elakukan perawatan dirinya, memberitahu ibu untuk melanjutkan supl

emen yang sudah diberikan oleh bidan, memberitahu ibu tanda persal

inan dan memberitahu kepada ibu untuk segera datang kembali jika s

udah mengalami tanda awal persalinan.

b. Persalinan

Bidan memberikan asuhan kala II persalinan pada Ny L dengan mela

kukan bimbingan meneran pada saat proses pengeluaran janin, namu

n tidak dilakukan IMD. Sehingga penulis menemukan kesenjangan an

tara teori dan praktik tidak dilakukan IMD.

c. Nifas

Bidan memberikan asuhan kebidanan masa nifas dengan melakukan

pemantauan selama 2 jam pertama setelah persalinan untuk observa

si perdarahan postpartum. Sehingga tidak ditemukan kesenjangan ant

ara teori dan praktik

d. Bayi

Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan keru

mah, diberikan imunisasi hepatitis HB 0 ( Sondakh, 2020). Menurut jur

nal (Indoneisan Midwifery and Health Sciences, 2019) Imunisasi hepa

titis diberikan dalam 12 jam setelah bayi lahir. Pada kasus ini bidan s

udah memberikan suntikan imunisasi hepatitis/ HB 0 sehari setelah b


186

ayi lahir. Sehingga dalam kasus ini penulis tidak menemukan kesenja

ngan antara teori dan praktik

e. KB

Bidan sudah memberikan konseling pada Ny L tentang KB mini pil

7. Evaluasi

Dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa masalah, diagnosa potensial,

perencanaan, pelaksanaan yang telah dilakukan. Sehingga penulis tidak

menemukan kesenjangan antara teori dan praktik(sesuai), namun ada beb

erapa penulis menemukan ada kesenjangan antara teori dan praktik.


187
187

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan dengan

menggunakan pendekatan komprehensif dan pendokumentasian 7 langkah

varney pada Ny. L usia 39 tahun didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Pengkajian

Pengumpulan data subyektif selama masa kehamilan sampai nifas

Ny. L telah dilakukan sesuai dengan teori. Didapatkan hasil pengkajian

subyektif adalah masa kehamilan ibu merasa kenceng – kenceng di

usia kehamilan 39 minggu. Selama masa persalinan yang dirasakan ibu

adalah perut kenceng – kenceng secara teratur dan sering. Pada bayi

baru lahir tidak ada keluhan. Masa nifas didapati ibu merasa mulas, ASI

sudah keluar, ibu belajar melakukan perawatan payudara agar tidak

terjadi bendungan ASI, ibu belajar menyusui bayinya dengan benar.

Pengumpulan data obyektif pada Ny. L telah dilakukan sesuai teori

dan wewenang bidan. Setiap asuhan yang diberikan memiliki data yang

sesuai dengan kebutuhan. Dari hasil pengkajian secara keseluruhan

didapatkan hasil semua normal, tidak ada kelainan, tidak ada penyulit

maupun komplikasi yang dialami ibu dan bayinya.

2. Interpretasi Data

Dalam interpretasi data selama dilakukan asuhan kebidanan pada

ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir sudah dilakukan

sesuai dengan standar dalam kebidanan.

187
188

3. Diagnosa Potensial

Dalam kasus Ny. L mulai dari asuhan ibu hamil, ibu bersalin, ibu

nifas dan bayi baru lahir tidak ditemukan masalah atau komplikasi yang

membutuhkan antisipasi tindakan segera.

4. Antisipasi / Tindakan Segera

Dalam kasus Ny. L dari asuhan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan

bayi baru lahir tidak dilakukan antisipasi tindakan segera karena tidak

adanya diagnosa potensial dalam asuhan yang diberikan.

5. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan komprehensif pada Ny. L dilakukan

berdasarkan pengkajian dan analisa data pada masa kehamilan,

persalinan, nifas dan bayi baru lahir. Perencanaan tindakan disesuaikan

dengan kebutuhan pasien. Pada masa kehamilan beritahu tanda

bahaya pada trimester III, dan konseling lain sesuai keluhan dan

kebutuhan ibu, mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu pada saat

kehamilan dan mempersiapkan persalinan. Pada masa persalinan

rencana tindakan yaitu asuhan yang terapeutik, memberi dukungan,

melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan teori dan memberikan

asuhan sayang ibu. Pada masa nifas memberikan konseling,

memeriksa keadaan umum termasuk didalamnya TFU, kontraksi,

lochea serta menanyakan keluhan yang dialami ibu, perawatan

payudara, serta rencana KB. Pada bayi baru lahir rencana tindakan

memeriksan fisik keadaan bayi dan memberikan asuhan pada bayi baru

lahir yang sesuai dengan teori.


189

6. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. L

dan bayinya disesuaikan dengan perencanaan tindakan sesuai

kebutuhan.

7. Evaluasi Tindakan

Evaluasi yang didapat dari penatalaksanaan tindakan asuhan

kebidanan komprehensif pada Ny. L tidak didapatkan penulit pada saat

proses persalinan, pada saat bayi baru lahir tidak dilakukan IMD, tidak

ada komplikasi selama masa kehamilan, bersalin, nifas dan bayi baru

lahir.

B. Saran

1. Bagi Penulis

Agar mahasiswi mendapatkan pengalaman dalam mempelajari

kasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen varney,

menerapkan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan yang

ditetapkan sesuai dengan wewenang bidan, serta diharapkan dapat

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam asuhan

kebidanan secara komprehensif.

2. Bagi institusi

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi

mahasiswa dan peningkatan kompetensi mahasiswi sehingga dapat

menghasilkan bidan yang berkualitas.

3. Bagi lahan praktik

Asuhan yang sudah diberikan pada pasien sudah baik dan

hendaknya lebih meningkatkan mutu pelayanan serta dapat mengikuti


190

perkembangan ilmu kesehatan agar dapat menerapkan setiap

pelayanan yang dberikan.


191

DAFTAR PUSTAKA

Bulletin, SMERU No 2/2017. Jakarta: The SMERU Research Institute dan


Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Depkes RI. 2014. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR
Elisabeth Siwi Walyani. 2021. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakrta:Pu
staka Baru Press
Kuswanti, I., & Melina, F. (2013). Askeb II Persalinan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil kesehatan Indonesia
Kuswanti. 2014. Asuhan Persalinan. Jakarta: ECG
Marmi, K. 2015. Asuhan Neonatus Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.
Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Medika
Marmi. 2016. Buku Ajar Pelayanan KB. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Nurjasmi,emi dkk. (2021).Buku acuan midwifer update(dkk Nurjasmi, emi (ed);Ke
dua).PP IBI.
Sondakh, J. 2020. Asuhan Kebidanan Persalinan & bayiBaru Lahir. Jakarta: Erla
ngga
Sulistyawati, A. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Sulistyawati, A. (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sulistyawati, A. (2014). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba
Medika.
Varney, H. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC
Vivian, N. 2011. Asuhan kebidanan pada ibu nifas. Jakarta: Salemba medika

191
192

LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 1

Anda mungkin juga menyukai