Anda di halaman 1dari 17

FORM PROTOKOL PENGAJUAN ETIK PENELITIAN

(ETHICAL CLEARANCE) ITEKES BALI

Judul Penelitian
Halaman Pengesahan dan Pendanaan (disesuaikan dengan format
institusi peneliti)
Ringkasan Penelitian :
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Target Luaran
6. Desain Penelitian
7. Lokasi dan Waktu Penelitian
8. Populasi, Sampel, Sampling
9. Instrumen Penelitian
10. Prosedur Pengumpulan data
11. Rencana Analisa Data
12. Etika Penelitian

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………


(Menggunakan system penulisan APA untuk internal ITEKES Bali,
untuk institusi lain menyesuaikan)

Penjelasan umum : Protokol penelitian harus menjelaskan semua


komponen dengan jelas dan ringkas. Protokol penelitian dibuat maksimal
10 halaman Kwarto termasuk daptar pustaka dengan spasi 1,5
PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN IBU HAMIL TRIMESTER III


DALAM KELAS IBU HAMIL DENGAN KESIAPAN
MENGHADAPI PERSALINAN DI
PUSKESMAS KINTAMANI IV

OLEH

NI WAYAN SRI YULISTIAWATI


NIM. 2115201065

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Penelitian dengan judul “Hubungan Keikutsertaan Ibu Hamil Trimester III
Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Puskesmas
Kintamani IV”, telah mendapatkan persetujuan pembimbing untuk diajukan dalam ujian
proposal penelitian.

Denpasar, Agustus 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Ni Made Nurtini, S.Si.T.,M.Kes Ni Wayan Erviana Puspita Dewi, S.ST.,M.Kes


NIDN: 0808018201 NIDN: 0827108902
PERNYATAAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Proposal Penelitian dengan judul “Hubungan Keikutsertaan Ibu Hamil Trimester III
Dalam Kelas Ibu Hamil Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan di Puskesmas
Kintamani IV”, telah mendapat persetujuan pembimbing dan Rektor ITEKES Bali
untuk dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian yang tertuang dalam proposal
penelitian.

Denpasar, Agustus 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Ni Made Nurtini, S.Si.T.,M.Kes Ni Wayan Erviana Puspita Dewi, S.ST.,M.Kes


NIDN: 0808018201 NIDN: 0827108902

Menyetujui
Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali
Rektor

I Gede Putu Darma Suyasa,S.Kp.,M.Ng.,Ph.D


NIDN.0823067802
Ringkasan Penelitian :

A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam
kehidupan. Proses persalinan bisa jadi momok yang menakutkan bagi ibu hamil,
sehingga jangan sampai proses tersebut diperburuk oleh kurangnya pemahaman
mengenai tanda awal persalinan. Mengetahui tanda-tanda awal persalinan
merupakan modal penting yang perlu dimiliki oleh setiap ibu hamil. Hal ini
bertujuan untuk mendeteksi adanya komplikasi yang beresiko pada saat persalinan
nanti, sehingga akan tercipta persalinan normal, aman bagi ibu dan bayinya
(Abdilla, 2018). Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua didalam safe
motherhood yang merupakan sarana agar ibu lebih siap menghadapi persalinan.
Ketidaksiapan ibu menghadapi persalinan menjadi salah satu faktor penyebab
tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) (Kementerian
Kesehatan RI, 2019).
Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat
menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Menurut World Health
Organization (WHO) kematian ibu adalah beban yang cukup besar di banyak
negara berkembang secara global, lebih dari 40% dari wanita hamil mungkin
mengalami masalah obstetri akut. WHO memperkirakan bahwa jumlah Angka
Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal
setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan kelahiran anak. Masalah Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hal ini
dikarenakan masih tingginya AKI dan angka kematian bayi (AKB) yang ada di
Indonesia. AKI dan AKB di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di
ASEAN. Jumlah kematian ibu tiap tahun 2019 mencapai 305/100.000 kelahiran
hidup (KH) yang jauh diatas angka kematian ibu di Singapura yang mencapai
7/100.000 KH, Malaysia 24/100.000 KH. Setiap tahun terjadi kecenderungan
penurunan angka kematian ibu, namun belum mencapai Sustainable Development
Goals (SDGs) yang harus dicapai yaitu sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2030 (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Dinas Kesehatan Provinsi Bali
menyatakan bahwa AKI di Provinsi Bali dalam 5 tahun terakhir yaitu dari tahun
2015-2020 berada di bawah angka nasional dan dibawah target yang ditetapkan
yaitu 90 per 100.000 KH, namun setiap tahun belum bisa diturunkan secara
signifikan. Pada tahun 2019 AKI di Provinsi Bali sebesar 54,03% dari target
sasaran sebesar 90/100.000 KH (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2020).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Bangli pada tahun 2019 sebanyak
5 kematian, tahun 2020 meningkat menjadi 6 kematian dan tahun 2021 menurun
menjadi 5 kematian dan belum mencapai target yang ditetapkan yaitu di bawah 90
per 100.000 KH. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kecamatan Kintamani tahun 2019
tercatat 1 kematian ibu, tahun 2020 sebanyak 2 kematian dan tahun 2021 terdapat 1
kematian ibu. Angka kematian ibu tahun 2019 sebanyak 1 orang dan tahun 2020
sebanyak 1 orang berasal dari wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV. Penyebab
kematian ibu di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV disebabkan oleh penyebab
non obstetri dan obstetri yaitu karena edema paru dan perdarahan pasca melahirkan,
oleh sebab itu sangat penting mengimplementasikan pelayanan antenatal secara
terpadu perlu ditingkatkan dalam upaya pencegahan komplikasi obstetri lebih awal
sehingga dapat menekan penurunan AKI dan AKB (Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangli, 2020).
Penyebab kematian ibu terkait faktor penyebab langsung dan penyebab
tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia didominasi oleh
perdarahan, eklampsi dan infeksi, sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu
masih banyaknya kasus 3 terlambat yaitu terlambat menegenali bahaya persalinan
dan mengambil keputusan, terlambat dirujuk dan terlambat ditangani, hal ini
diakibatkan ibu hamil tidak siap menghadapi persalinannya (Kementerian
Kesehatan RI, 2019).
Kesiapan Persalinan dan Kesiapan Komplikasi atau Birth Preparedness and
Complication Readiness (BPCR) merupakan suatu program safe motherhood The
Maternal and Neonatal Health (MNH) yang direkomendasikan oleh World Health
Organization (2017). Persiapan persalinan bertujuan untuk menyiapkan semua
kebutuhan selama kehamilan maupun proses persalinan. Persiapan persalinan
adalah segala sesuatu yang disiapkan dalam hal menyambut kelahiran anak oleh ibu
hamil. Persiapan persalinan meliputi faktor resiko ibu dan janin, perubahan
psikologi dan fisiologi, tanda-tanda bahaya dan bagaimana meresponnya, perasaan
mengenai melahirkan dan perkembangan bayi, tanda-tanda saat hendak melahirkan,
respon terhadap kelahiran, rencana tempat persalinan, memilih tenaga kesehatan,
pendamping saat persalinan, pembuat keputusan, transport, dan calon donor serta
perawatan yang terpusat pada keluarga (Matterson, 2018).
Upaya dilakukan untuk mempersiapkan trimester III menghadapi
persalinan adalah melalui program kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan
sarana untuk belajar kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk
tatap muka yang bertujuan menigkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir,
melalui praktik dengan menggunakan Buku KIA. Program kelas ibu hamil adalah
salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu
hamil agar terjadi perubahan sikap dan perilaku positif sehingga ibu memeriksakan
kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan, yang pada akhirnya akan
menurunkan angka kematian ibu dan anak (Kementerian Kesehatan RI, 2019).
Pelaksanaan kelas ibu bermanfaat dalam hal persiapan baik secara fisik maupun
psikologis ibu dalam menghadapi persalinan. Dalam segi psikologis kegiatan ibu
dapat meningkatkan kepercayaan diri yang cukup dalam menghadapi persalinan.
Hal ini terutama diakibatkan karena selama mengikuti kelas hamil peserta diberikan
penyuluhan mengenai persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir
sehingga melalui kegiatan kelas ibu hamil peserta dapat lebih siap dalam
menghadapi persalinan (Kristianingsih, 2019). Penelitian Wijayanti (2018) di Desa
Karang Mangu, Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang tentang keikutsertaan ibu
hamil dalam kelas hamil dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan
pada ibu hamil TW III menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara keikutsertaan ibu hamil dalam kelas hamil dengan tingkat kecemasan dalam
menghadapi persalinan pada ibu hamil TW III. Peneltian Rante (2018) di wilayah
kerja Puskesmas Toari Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka menemukan terdapat
hubungan yang signifikan antara keikutsertaan ibu primigravida dalam kelas ibu
hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan.
Program kelas ibu hamil dicanangkan oleh pemerintah pusat sejak
Nopember tahun 2006 lalu, sedangkan Provinsi Bali melalui kepala dinas provinsi
telah mencanangkan pelaksanakan program kelas ibu hamil sejak tahun 2009.
Kenyataannya, saat ini program kelas ibu hamil tidak berjalan dengan baik.
Menurut survey kesehatan ibu tahun 2019 ditemukan bahwa secara nasional, ibu
hamil yang mengikuti kelas hamil hanya 55% dari total ibu hamil di Indonesia. Di
Provinsi Bali sendiri juga tergolong masih rendah. Hal itu bisa dilihat dari data
Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang disebutkan pada tahun 2019, cakupan kelas
ibu hanya mencapai 62% diseluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali. Angka tersebut
masih berada di bawah target nasional yakni sebesar 80% ibu hamil yang
mendapatkan pelatihan melalui kelas ibu. Kabupaten dengan cakupan kelas ibu
hamil teritinggi adalah Kabupaten Gianyar sebesar 68,4% sedangkan Kabupaten
Bangli merupakan kabupaten dengan cakupan kelas ibu hamil terendah hanya 52
% (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2020).
Kelas ibu hamil merupakan program edukasi prenatal, di Puskesmas
Kintamani IV di mulai sejak tahun 2015, program ini dilakukan empat kali selama
kehamilan termasuk trimester III, materi edukasi yang diberikan saat kelas ibu
hamil terkait persalinan meliputi pengenalan tanda bahaya kehamilan, persiapan
persalinan dan cara mengatasi rasa nyeri persalinan. Jumlah ibu hamil yang
mengikuti kelas ibu hamil di Puskesmas Kintamani IV tahun 2019 sebanyak 101
orang (45,2%) dari total 223 ibu hamil, tahun 2020 sebanyak 83 orang (38%) dari
total 218 ibu hamil dan tahun 2021 sebanyak 81 (35%) dari total 231 ibu hamil, hal
ini menunjukkan pelaksanaan kelas ibu hamil belum berjalan optimal karena
kurangnya kesadaran ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil. Kurangnya partisipasi
ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil menyebabkan ibu hamil dan pasangan
kurang terpapar informasi terkait persiapan persalinan yang dapat mempengaruhi
pengetahuan ibu dan pasangan tentang persalinan sehingga efek sampingnya adalah
ibu tidak mengetahui bahaya persalinan, tidak bisa mengambil keputusan, terlambat
dirujuk dan terlambat ditangani.
Adanya program kelas ibu hamil diharapkan ibu akan lebih siap dalam
menghadapi persalinan di Puskesmas Kintamani IV untuk kesiapan ibu dalam
menghadapi persalinan dapat tergambar dari masih adanya ibu-ibu yang terlambat
datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pertolongan persalinan sehingga
terjadi kesulitan dalam persalinan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka
peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan keikutsertaan ibu hamil trimester
III dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di Puskesmas
Kintamani IV
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian singkat latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: apakah ada hubungan keikutsertaan ibu hamil trimester III
dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di Puskesmas
Kintamani IV?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan keikutsertaan ibu hamil trimester III dalam kelas
ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di Puskesmas Kintmani IV
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik (umur, pendidikan dan pekerjaan) ibu hamil di
Puskesmas Kintamani IV
b. Mengidentifikasi keikutsertaan ibu hamil trimester III dalam kelas ibu hamil
di Puskesmas Kintamani IV
c. Mengidentifikasi kesiapan menghadapi persalinan di Puskesmas Kintamani
IV
d. Menganalisis hubungan keikutsertaan ibu hamil trimester III dalam kelas ibu
hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di Puskesmas Kintamani IV.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur dan
memperkaya sumber bacaan tentang hubungan keikutsertaan ibu hamil
trimester III dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan
b. Hasil penelitian dapat digunakan untuk data dasar dalam melaksanakan
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan hubungan keikutsertaan ibu
hamil trimester III dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi
persalinan dengan variabel yang berbeda.
2. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai usaha untuk menambah
informasi yang dapat menjadi acuan upaya mempersiapkan ibu hamil dalam
menghadapi persalinan. Serta memberikan pengertian dan pemahaman pada
ibu hamil tentang proses persalinan, sehingga dapat mempersiapkan diri saat
proses persalinan berlangsung dengan perasaan nyaman dan tenang.
b. Memberikan informasi tentang hubungan keikutsertaan ibu hamil dalam kelas
ibu hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan, sehingga dapat
memberikan masukan bagi tempat penelitian untuk menentukan kebijakan di
masa akan datang tentang kesiapan ibu hamil dalam menghadapi persalinan
E. Target Luaran
Rencana publikasi hasil penelitian yaitu jurnal nasional.
F. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik Korelasi,
pendekatan yang digunakan adalah cross-sectional
G. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kintamani IV.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan November – Desember 2022

H. Populasi, Sampel, Sampling


1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di Wilayah
Kerja Puskesmas Kintamani IV sebanyak 73 orang
2. Sampel penelitian yang diteliti adalah ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja
Puskesmas Kintamani IV yang memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu hamil
trimester III yang bersedia menjadi responden yang telah menandatangani
informed consent. Ibu hamil trimester III yang berdomisili di Wilayah Kerja
Puskesmas Kintamani IV dan menulis bisa membaca dan menulis. Kriteria
ekslusi yaitu ibu hamil yang mengalami gangguan jiwa.
3. Teknik sampling yang digunakan total sampling
I. Instrumen Penelitian
1. Instrumen untuk mengukur keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil
menggunakan data sekunder dengan melihat daftar absensi saat mengikuti kelas
hamil. Keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu hamil menggunakan standar
frekuensi partisipasi ibu ibu hamil dalam mengikuti pendidikan kesehatan dalam
kelas ibu hamil selama kurun waktu tertentu.
2. Kuesioner untuk mengukur kesiapan menghadapi persalinan berisi tentang
pertanyaan yang ditujukan untuk responden mengenai kesiapan menghadapi
persalinan. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup atau
closedended dengan variasi dichotomous choice yang terdiri dari 15 pertanyaan
menggunakan 2 alternatif pilihan yaitu sangat setuju (ya), tidak setuju (tidak).
Dimana skor pertanyaan positif untuk Setuju (ya) = 1, tidak setuju (tidak) = 0.
Sedangkan skor pernyataaan negatif untuk Setuju (ya) = 0 dan tidak setuju
(tidak) = 1. Responden diberikan waktu 30 menit untuk mengisi kuesioner.
J. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data melewati beberapa prosedur,
berikut adalah prosedur :
1. Tahap persiapan
Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum penelitian
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Peneliti akan mempersiapakan materi yang mendukung penelitian.
b. Peneliti akan mengurus surat permohonan informasi data dari Rektor
ITEKES Bali untuk mencari data, kemudian surat pengantar tersebut
diberikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli.
c. Peneliti akan menyusun proposal yang telah disetujui oleh kedua
pembimbing.
d. Peneliti akan melakukan uji kelayakan etik sebelum pengumpulan
data dilakukan
e. Peneliti akan mengurus surat ijin penelitian dari Rektor ITEKES Bali
untuk memohon ijin dilakukannya penelitian, kemudian surat
pengantar tersebut diberikan kepada Badan Penanaman Modal dan
Perijinan Kabupaten Bangli.
f. Peneliti mendapatkan ijin dari Badan Penanaman Modal dan
Perijinan Kabupaten Bangli, kemudian peneliti akan membawa surat
tersebut ke kantor Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan
masyarakat (Kesbang Pol dan Linmas) Kabupaten Bangli.
g. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari Kesbang Pol dan
Linmas Kabupaten Bangli, kemudian peneliti akan membawa surat
tersebut ke Kepala Puskesmas Kintamani IV untuk mengajukan ijin
melakukan penelitian.
h. Peneliti akan mempersiapkan lembar permohonan untuk menjadi
responden.
i. Peneliti akan mempersiapkan lembar persetujuan untuk menjadi
responden (informed concent).
j. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian,
yaitu berupa kuesioner.
2. Tahap pelaksanaan
Setelah mendapatkan izin, dilanjutkan ke tahap pelaksanaan, yaitu:
a. Setiap ibu hamil trimester III yang berkunjung ke Puskesmas Kintamani
IV akan dilakukan pemeriksaan awal dengan menerapkan protokol
kesehatan seperti mengukur suhu tubuh, menganjurkan mencuci tangan,
tetap memakai masker dan menjaga jarak, kemudian diseleksi
berdasarkan kriteria inklusi, ibu yang memenuhi kriteria inklusi
dijadikan sampel penelitian..
b. Setelah mendapatkan responden yang memenuhi kriteria inklusi
selanjutnya peneliti akan memberikan penjelasan tentang maksud dan
tujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Responden yang telah
diberikan penjelasan selanjutnya menandatangani lembar informed
concent sebagai bukti persetujuan
c. Peneliti akan memberikan kebebasan untuk menentukan apakah bersedia
atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela tanpa ada
unsur kepaksaan atau pengaruh dari orang lain.
d. Peneliti akan memberikan jaminan mengenai kerahasiaan identitas
responden. Pada penelitian ini, peneliti tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan inisial pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang disajikan.
e. Peneliti akan menjelaskan kepada responden bahwa peneliti menjaga
kerahasiaan jawaban dari responden pada kuesioner. Peneliti menyimpan
jawaban dan tidak membocorkan data yang didapat dari responden.
Semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti.
f. Peneliti akan memberikan responden kuisioner tentang keikutsertaan
dalam kelas ibu hamil dan kesiapan menghadapi persalinan, sebelum
pengisian kuisioner responden di beri penjelasan tentang cara pengisian
kuisioner serta dilakukan fasilitasi terhadap kemungkinan kebingungan
atau kesalahan dalam mengisi kuisioner.
g. Peneliti memaksimalkan hasil penelitian agar bermanfaat (beneficience)
dan meminimalkan hal yang merugikan (maleficience) bagi responden.
h. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya
dalam penelitian.
i. Selanjutkan dilakukan pengolahan data.

K. Rencana Analisa Data


Setelah dilakukan pengumpulan data maka komponen variabel penelitian
yang dapat dilakukan analisis sebagai berikut :
1. Analisis univariate
Analisa data menggunakan analisis univariat digunakan untuk melakukan
analisis secara deskriptif terhadap sejumlah data yang telah tersedia atau yang
telah dikumpulkan melalui metode pengumpulan data penelitian. Beberapa
perhitungan statistik deskriptif untuk mengetahui deskripsi karakteristik
responden dan variabel penelitian secara univariat mencangkup nilai
maksimum, minimum, dan proporsi dari variabel penelitian yaitu keikutsertaan
ibu hamil dalam kelas ibu hamil dan kesiapan menghadapi persalinan
2. Analisis bivariate
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2017). Analisis bivariat
berfungsi untuk menganalisa hubungan keikutsertaan ibu hamil dalam kelas ibu
hamil dengan kesiapan menghadapi persalinan di Puskesmas Kintamani IV.
Skala data pada variabel independen dan variabel dependen berbentuk nominal
dan ordinal, maka analisis menggunakan Rank Spearman dengan program SPSS
for windows versi 22. Berdasarkan hasil uji ditentukan apakah hipotesa diterima
atau ditolak. Penentuan hipotesa diterima atau ditolak adalah dengan
membandingkan nilai probability yang didapatkan dari hasil pengujian dengan
nilai signifikansi. Jika nilai signifikan (sig) < α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha
diterima merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan atau
hubungan keikutsertaan ibu hamil trimester III dalam kelas ibu hamil dengan
kesiapan menghadapi persalinan di Puskesmas Kintamani IV. Jika nilai
signifikan (sig) > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak merupakan
hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan atau hubungan keikutsertaan
ibu hamil trimester III dalam kelas ibu hamil dengan kesiapan menghadapi
persalinan di Puskesmas Kintamani IV.

L. Etika Penelitain
1. Informed consent (Lembar persetujuan menjadi responden)
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan sebelum penelitian dilakukan
dengan tujuan agar responden mengerti maksud, tujuan penelitian dan
mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia diteliti maka responden harus
menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia maka peneliti
harus menghormati hak klien. Pada tahap ini peneliti akan memberikan lembar
persetujuan agar responden mengerti maksud, tujuan penelitian dan mengetahui
dampaknya. Responden yang dijadikan sampel menandatangani lembar
persetujuan.
2. Anonimity (Tanpa nama)
Memberikan jaminan mengenai kerahasiaan identitas responden
penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang disajikan. Peneliti akan memberikan jaminan
mengenai kerahasiaan identitas responden penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang disajikan
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang
dilaporkan pada hasil riset.
4. Self determination
Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau
tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela tanpa ada unsure
paksaan atau pengaruh dari orang lain. Kesediaan klien ini dibuktikan dengan
kesediaan menanda tangani surat persetujuan sebagai responden. Peneliti tidak
akan memaksa responden untuk bersedia mengikuti kegiatan penelitian.
Responden pada penelitian ini bersedia secara sukarela mengikuti penelitian dan
sudah dibuktikan dengan kesediaan menanda tangani surat persetujuan sebagai
responden.
5. Protection from discomfort and harm
Responden bebas dari rasa tidak nyaman, intervensi dilakukan
berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan responden sehingga responden bisa
merasa bebas menentukan waktu pertemuan dan tempat pertemuan dengan
peneliti. Peneliti akan memaksimalkan hasil penelitian agar bermanfaat
(beneficence) dan meminimalkan hal yang merugikan (maleficience) bagi
responden.

DAFTAR PUSTAKA

Abdilla, N. 2018. Kesehatan Maternal Dan Keluarga Berencana. Jakarta :EGC


Asrinah, A. 2018. Asuhan Kebidanan Masa Peralihan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Aspiani, R. Y. 2017. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Trans Info
Media
Bobak, L. 2018. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Alih Bahasa Maria A Wijayarini,
Peter I, cetakan I. Jakarta : EGC
Depkes RI .2016. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2020. Laporan Tahunan Data Kesehatan Provinsi Bali.
Denpasar : Sub. Bagian Pencatatan dan pelaporan Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli. 2021. Laporan Tahunan Data Kesehatan
Kabupaten Bangli. Denpasar : Sub. Bagian Pencatatan dan pelaporan Dinas
Kesehatan Kabupaten Bangli
Herdman & Kamitsuru. (2017). Peran Suami Selama Proses Kehamilan Sampai Nifas
Istri. The Indonesian journal of Public Health. 3 (3) :
Handayani, K. 2018. Hubungan Pengetahuan Tentang Persalinan Dengan Kesiapan
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Umbulharjo I
Yogyakarta. Jurnal Kebidanan Dharma Husada Kediri Vol.5, No.2
Hidayat. 2018. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Penerbit Salemba
Medika.
JHPIEGO. 2017. Ibu dan Program Kesehatan Neonatal Lahir Kesiapsiagaan dan
Komplikasi Kesiapan: Sebuah Matriks Tanggung Jawab Bersama (Original BP /
CR Matrix Poster. Baltimore,, MD: JHPIEGO.
Kementerian Kesehatan RI .2019. Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta :
Depkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Kristianingsih, A. 2019. Hubungan Keikutsertaan Kelas Ibu Hamil Terhadap
Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III di
Desa Branti Raya Kecamatan Branti Lampung Selatan. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Mulawarman Vol. 2 No.1
Matterson. 2018. Women”s health during the childbearing years. Mosby : St.Louis
Musbikin, I. 2018..Persiapan Menghadapi Persalinan Dari Perencanaan Kehamilan
Sampai Mendidik Anak.Yogyakarta : Mitra Pustaka
Notoatmodjo. 2017. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2020. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:
Pedoman Skripsi. Tesis dan Instrumen Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.
Prawirohardjo, S. 2016. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan, Maternal dan
Neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Pudiastuti, R. 2019. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Nuha Medika. Yogjakarta
Rante, I. 2018. Hubungan Keikutsertaan Ibu Primigravida Dalam Kelas Ibu Hamil
Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan di wilayah kerja Puskesmas Toari
Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka
Rohani. 2018. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan, Jakarta: Salemba Medika.
Rukiyah. 2019. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Sasnitiari, N. 2019. Hubungan Keikutsertaan Ibu dalm Kelas Ibu Hamil dengan
Pengetauan dan Sikap Terhadap Tanda Bahaya dalam Kehamilan di Kota Bogor.
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 8(2)
Siwi, E. 2017. Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.Yogyakarta: Pustaka Baru
Press
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D.
Bandung: Alfabeta.
Swarjana. 2017. Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Andi
Wibisono H., Dewi K. F. 2019. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta: Agromedia
Pustaka
Wijayanti. 2018. Hubungan Keikutsertaan Ibu Hamil Dalam Kelas Hamil Dengan
Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan pada Ibu Hamil TW III di
Desa Karang Mangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang. Jurnal IPTEKS
Terapan Research Of Applied Science And Education V 10. No 4
World Health Organization. 2017. Maternal Mortality [Internet]. Available From:
Https://Www.Who.Int/News-Room/Fact-Sheets/Detail/Maternal-Mortality

Anda mungkin juga menyukai