Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN TUGAS AKHIR

GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI PADA


MAHASISWA DI POLTEKKES KEMENKES SORONG
PROGRAM STUDI D.III GIZI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan


Program Studi D.III Gizi

Oleh:
INRI FLORANCHIA NAUW
NIM : 51341120018

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
PROGRAM STUDI D.III GIZI
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : “Gambaran Pola Makan Dan Status


Gizi Pada Mahasiswa Tahun Di
Poltekkes Kemenkes Sorong
Program Studi D.III Gizi ”
Nama Lengkap : Inri Floranchia Nauw
NIM : 51341120018
Jurusan : Gizi
Politeknik : Poltekkes Kemenkes Sorong
Alamat Rumah dan NoTelp./HP : Jl. Sorong Makbon KM 12
/085354534605
Alamat email : inrifloranchianauw@gmail.com
Dosen Pembimbing I
Nama Lengkap dan Gelar : Sriyanti, S.Gz, M. Si
NIP : 198803172010122005
Alamat Rumah dan NoTelp./HP : Jl. AM. Sangaji, Km 12,
Klasaman/085255505294
Dosen Pembimbing II
Nama Lengkap dan Gelar :Yulia Rachmawati, SKM, M.Gz
NIP :198607182009122002
Alamat Rumah dan NoTelp./HP :Jl.Sungai Meruni Matamalagi

Menyetujui Sorong, Januari 2023


Pembimbing I Pembimbing II

Sriyanti, S.Gz, M. Si Yulia Rachmawati SKM, M. Gz


NIP. 198803172010122005 NIP.198607182009122002

Ketua Program Studi D.III Gizi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

Sriyanti, S.Gz, M. Si
NIP. 198803172010122005

LEMBAR PENGESAHAN

i
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir
(LTA)
yang berjudul

GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA DI


POLTEKKES KEMENKES SORONG PROGRAM STUDI D.III GIZI

Dipersiapkan dan disusun oleh :


INRI FLORANCHIA NAUW
51341120018

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal


29 Januari 2023 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
diterima

Susunan Tim Penguji

1. La Supu, SKM, MPH (Penguji) (…….…….)


NIP.196906151991031

2. Sriyanti, S. Gz, M. Si (Pembimbing I) (……….….)


NIP. 198803172010122005

3. Yulia Rachmawati, SKM, M. Gz (Pembimbing II) (…………..)


NIP. 198607182009122002

Mengetahui,

Direktur Ketua Jurusan

Ariani Pongoh, S.ST, M.Kes La Supu, SKM, MPH


NIP. 196601011985032005 NIP. 196906151991031019

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ii
Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Inri Floranchia Nauw

Nim : 51341120018

Dengan ini saya menyatakan dalam LTA ini tidak terdapat karya

yang pernah digunakan untuk memperoleh kesamaan disuatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang

tertulis disebutkan dalam daftar pustaka.

Sorong, 29 Januari 2023

Inri Floranchia Nauw

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Inri Floranchia Nauw

NIM : 51341120018

Tempat/Tanggal Lahir : Sorong, 03 April 2002

Agama : Kristen Protestan

JenisKelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Basuki Rahmat KM.10

No. HP : 0853-5453-4605

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Tahun 2007-2014 : SD Inpres 166 Taman Ria Manokwari

2. Tahun 2014-2017 : SMP Negeri 11 Manokwari

3. Tahun 2017-2020 : SMA Negeri 2 Manokwari

iv
MOTTO

Jangan Menyerah Saat Doa- Doamu Belum Terjawab. Jika Kamu


Mampu Bersabar, Tuhan Bisa Memberikan Lebih
Dari Apa Yang Kamu Minta

Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi


nyatakan lah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur."

(Filipi 4:6)

v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PROGRAM STUDI DIII GIZI

ABSTRAK

INRI FLORANCHIA NAUW


Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Pada Mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Sorong Program Studi D.III Gizi
(Halaman 40 + Tabel 6 + Gambar 2 + Lampiran 9)

Latar belakang :
Pola makan mahasiswa saat ini sudah mulai bergeser kepada pola makan yang tidak
seimbang, kesukaan yang berlebihan remaja terhadap makanan tertentu dapat
menyebabkan kebutuhan gizi tidak terpenuhi. Pola makan yang baik beriringan dengan
keadaan gizi yang baik, atau apabila konsumsi makannya baik maka akan memunculkan
status gizi yang baik pula selama tidak ada faktor-faktor lain yang menyertainya seperti
misalnya penyakit infeksi Status gizi pada orang dewasa dipengaruhi oleh banyak
faktor, salah satunya adalah kebiasaanya dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pola makan dan status gizi
pada mahasiswa Di Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong Program studi D.III Gizi.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan survey. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa yang berjumlah 50
orang. Teknik pengambilan yang digunakan adalah Purposive sampling. Pengambilan
data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner.
Hasil: Dari hasil penelitian terhadap 50 responden diperoleh gambaran mahasiswa
dengan status gizi kurang sebanyak 34%, mahasiswa dengan status normal sebanyak
44% dan mahasiswa dengan status gizi lebih sebanyak 22%. Responden dengan pola
makan baik sebanyak 48% dan responden dengan pola makan tidak baik sebanyak 52%.
Kesimpulan: Diharapkan agar mahasiswa dapat meningkatkan status gizi serta
memperhatikan pola makannya meliputi kebiasaan makan sehari-hari dengan cara
menerapkan pola makan yang seimbang seperti banyak mengkonsumsi sayur, buah-
buahan yang cukup.

Kata Kunci : Pola makan, Status gizi, Mahasiswa


Daftar pustaka :

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas hikmat dan

karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini

yang berjudul “Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Pada Mahasiswa Usia

18-21 Tahun Di Poltekkes Kemenkes Sorong Program Studi D.III Gizi” dapat di

selesaikan dengan baik guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan Diploma Tiga Gizi di Poltekkes Kemenkes Sorong.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan tugas akhir ini masih jauh

dari kesempurnaan. Berbagai keterbatasan dan kekurangan yang hadir dalam

proposal penelitian ini merupakan refleksi dari ketidaksempurnaan penulis

sebagai manusia. Namun dengan segala kerendahan hati, penulis memberanikan

diri mempersembahkan laporan tugas akhir ini sebagai hasil usaha dan kerja keras

yang telah penulis lakukan.

Selama proses penyelesaian laporan tugas akhir, banyak hambatan yang

penulis hadapi. Namun berkat doa dan dorongan dari banyak pihak menjadikan

jalan panjang yang penulis lalui terasa lebih lapang dan mudah.Tak lupa penulis

menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Ibu Ariani Pongoh. S.ST, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Sorong yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menempuh pendidikan selama tiga tahun di kampus Poltekkes Kemenkes

Sorong.

vii
2. Bapak La Supu, SKM, MPH, selaku Ketua Jurusan Gizi sekaligus penguji

yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan saran

dan masukan kepada penulis sampai selesainya penulisan laporan tugas akhir

ini.

3. Ibu Sriyanti, S.Gz, M.Si, selaku Ketua Prodi D.III Gizi sekaligus pembimbing

1 yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya dalam memberikan

bimbingan kepada penulis sampai selesainya penulisan laporan tugas akhir

ini.

4. Ibu Yulia Rachmawati,SKM, M.Gz, selaku Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiranya dalam memberikan bimbingan

kepada penulis sampai selesainya penulisan laporan tugas akhir ini.

5. Para Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Sorong yang telah memberikan

ilmu pengetahuan yang sangat berharga selama penulis mengikuti pendidikan.

6. Seluruh teman-teman Angkatan XIII Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Sorong yang telah memberikan semangat, dukungan dalam melaksanakan

penelitian.

7. Bapak, Ibu, Kakak, dan keluarga besar penulis, yang dari kecil hingga

sekarang tidak pernah berhenti mendoakan dan memberikan semangat dan

dukungan kepada penulis.

8. Grup Ucup yaitu, Damairia A. Parera, Fardila M. Kareth, Bella Miftahul

Jannah, Paulus Putra Ragil Indri Shifa Dwi Bintari, Nindya Prili Pascalina

Watlitir, Dan Nursia Naroba yang telah membantu menghibur Keseharian,

viii
mengajarkan arti suka duka dalam bersahabat dan memberikan motivasi

kepada penulis.

Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan

dan limpahan rahmat yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga

laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya

penulis, Aamiin.

Sorong, Juni 2023

Penulis

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN............................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................

RIWAYAT PENDIDIKAN..................................................................................

MOTTO..................................................................................................................

ABSTRAK.............................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

DAFTAR TABEL................................................................................................

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

A Latar Belakang..............................................................................................

B Rumusan Masalah.........................................................................................

C Tujuan Penelitian..........................................................................................

D Manfaat Penelitian........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................

A Tinjauan Umum Tentang Mahasiswa...........................................................

B Tinjaun Tentang Pola Makan........................................................................

C Tinjaun Tentang Status Gizi.......................................................................

D Kerangka Teori...........................................................................................

x
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................

A Desain Penelitian.........................................................................................

B Populasi Dan Sampel..................................................................................

C Waktu Dan Tempat Penelitian....................................................................

D Kerangka Konsep........................................................................................

E Definsi Operasional.....................................................................................

F Instrumen Penelitian...................................................................................

G Jenis Dan Cara Pengumpulan Data.............................................................

H Teknik Pengolahan Data.............................................................................

I Etika Penelitian...........................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................

A Hasil Penelitian...........................................................................................

B Pembahasan.................................................................................................

BAB PENUTUP....................................................................................................

A Kesimpulan.................................................................................................

B Saran............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

LAMPIRAN..........................................................................................................

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kategori Indeks Masa Tubuh IMT

Tabel 3. 1 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Sampel

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Sampel

Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Sampel

Tabel 4.4 Karakteristik Sampel Menurut Pola Makan

Tabel 4.4 Karakteristik Sampel Menurut Status Gizi

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori

Gambar 3. 1 Kerangka Konsep

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Mahasiswa merupakan sekelompok individu yang termasuk dalam

periode remaja dan dewasa muda, pada umumnya remaja mempunyai

kebiasaan makan yang kurang baik. Beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi masalah gizi pada mahasiswa adalah gaya hidup khususnya

yang berkaitan dengan perilaku makan dan aktifitas fisik. Selain itu dapat

dipengaruhi oleh penyakit maupun lingkungan. Pola makan mahasiswa

saat ini sudah mulai bergeser kepada pola makan yang tidak seimbang,

kesukaan yang berlebihan remaja terhadap makanan tertentu dapat

menyebabkan kebutuhan gizi tidak terpenuhi (Prisylvia et al., 2021).

Pola konsumsi makan dan gaya hidup mahasiswa merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi status gizi baik asupan maupun

kebutuhan gizinya meningkat atau menurun. Mahasiswa saat ini sering

mengikuti arus globalisasi dari luar sehingga menyebabkan perubahan

gaya hidup yang mengikuti tren masa kini, seperti gaya hidup yang kurang

aktif akibat kemajuan teknologi yang memudahkan segala kebutuhan dan

kebiasaan konsumsi yang tidak seimbang antara aktivitas fisik dan

mengkonsumsi makanan (KE, 2016).

Berdasarkan penelitian (Husnah Y, 2012)menunjukkan 47 responden

diperoleh gambaran mahasiswa dengan status gizi kurang sebanyak 7

responden (14,89%) mahasiswa dengan status gizi pre obese sebanyak

1
2

(12,77%) dan mahasiswa dengan status gizi obese sebanyak (6,38%).

Sementara responden dengan pola makan salah berjumlah (42,55%).

Sementara Penelitian (Rares et al., 2022) dilakukan pada mahasiswi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi yang memiliki

makan berisiko sebesar 38,1%.

Mahasiswa merupakan individu yang memasuki usia dewasa muda

dengan rentang usia (18-30 tahun). Usia ini merupakan usia awal

kemandirian seseorang di mana individu tersebut bebas melakukan

aktivitas, bebas memutuskan pilihan, usia memulai karier, dan masa di

mana individu tersebut tidak tinggal dengan orangtua. Pada kehidupan

mahasiswa yang mandiri, urusan makan sehari-hari tidak lagi diawasi

secara langsung oleh orangtua (Afifah, I., & Sopiany, 2017).

Kegiatan perkuliahan yang padat disertai dengan keikutsertaan

mahasiswa pada kegiatan-kegiatan tertentu ditambah dengan ketiadaannya

dapur dalam ruang kos seringkali berdampak pada pengambilan keputusan

mahasiswa dalam konsumsi makanan yang serba praktis dan murah. Tugas

mahasiswa yang seringkali dikerjakan mendekati deadline, banyak

berpengaruh pada kondisi tidur yang tidak teratur. Maka hal tersebut dapat

mempengaruhi pola makan serta status gizi pada mahasiswa.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarit ingin melakukan

penelitian tentang Gambaran pola makan dan status gizi pada mahasiswa

di Poltekkes Kemenkes Sorong program studi D.III Gizi , alasan saya

memilih poltekkes sorong kemenkes sorong khususnya prodi D.III gizi


3

sebagai lokasi penelitian saya karena saya ingin meneliti terkait bagaimana

pola makan dan status gizi pada mahasiswa poltekkes kemenkes sorong

prodi D.III gizi.

B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana gambaran pola makan dan status gizi pada

remaja di Poltekkes Kemenkes Sorong.

C Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pola makan dan status gizi pada mahasiswa

Di Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong Program Studi D.III Gizi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran karakteristik pada mahasiswa di Politeknik

Kesehatan Kemenkes Sorong Program Studi D.III Gizi.

b. Mengetahui gambaran pola makkan pada mahasiswa di Politeknik

Kesehatan Kemenkes Sorong Program Studi D.III Gizi.

c. Mengetahui gambaran status gizi mahasiswa di Politeknik

Kesehatan Kemenkes Sorong Program Studi D.III Gizi.


4

D Manfaat Penelitian
1. Bagi Peliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,

pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian

tentang gambaran pola makan dan status gizi pada remaja.

2. Bagi Institusi (Poltekkes)

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

langsung dengan mengembangkan akademik dan sebagai bahan

informasi guna memperluas wawasan dan ilmu kesehatan, khususnya

di bidang gizi. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan

kepustakaan dan menjadi sumber informasi bagi institusi pendidikan

khususnya Jurusan Gizi serta menjadi referensi untuk penelitian

selanjutnya yang terkait dengan masalah tersebut.

3. Bagi Responden

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

responden mengenai pola makan dengan status gizi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Tinjauan Umum Tentang Mahasiswa
1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa umumnya berusia 18-25 tahun yang akan memasuki

masa dewasa atau sudah memasuki masa dewasa awal . Usia dewasa

sangat membutuhkan asupan gizi baik untuk memenuhi kebutuhan

aktivitas atau kegiatan yang padat sehingga dapat mencapai kesehatan

optimal untuk mencegahan terjadinya penyakit degeratif

(Mathematics, 2016). Mahasiswa saat ini banyak menggemari fast

food seperti mie instan, sehingga kurang mengkonsumsi makanan

yang mengandung serat. Ada beberapa dampak yang akan timbul

apabila kekurangan atau kelebihan dalam konsumsi makanan.

Masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik

secara fisik, mental, maupun aktivitas yang semakin meningkat, maka

kebutuhan akan makanan yang mengandung zat-zat gizi pun menjadi

cukup besar. Cukup banyak masalah yang berdampak negatif terhdap

kesehatan dan gizi mahasiswa. Mahasiswa memiliki artian yang

sangat luas dari segi fisik, psikologi, dan social, Secara psikologis

remaja adalah usia seseorang yang memasuki proses menuju usia

dewasa. Masa remaja merupakan masa dimana remaja tidak merasa

bahwa dirinya tidak seperti anak-anak lagi dan merasa bahwa dirinya

sudah
6

sejajar dengan orang lain di sekitarnya walaupun orang tersebut

lebih tua (Trisnayanti, 2019).

2. Karekteristik Mahasiswa

Mahasiswa adalah kelompok orang muda. Oleh karena itu,

memiliki karakteristik sebagai berikut (Maik, 2022).

a. Mahasiswa adalah kelompok orang muda. Oleh karena itu, memiliki

karakteristik yang diwarnai oleh sifat yang umumnya tidak selalu puas

terhadap lingkungan dimana mereka menginginkan berbagai

perubahan dengan cepat dan mendasar.

b. Mahasiswa adalah seseorang yang menjalani sistem pendidikan tinggi,

dimana pada tingkat ini mereka dianggap memiliki kematangan fisik

dan perkembangan pemikiran yang luas, sehingga dengan nilai lebih

tersebut mereka dapat memiliki kesadaran untuk menentukan sikap

dirinya serta mampu bertanggung jawab terhadap sikap dan tingkah

lakunya.

c. Mahasiswa kelompok yang relatif “independen” karena belum

memiliki keterkaitan finansial dan birokratis terhadap pihak manapun.

Mereka mandiri dan memiliki perkiraan di masa depan, baik dalam

hal karir maupun percintaan. Mahasiswa akan memperdalam keahlian

di bidangnya masing-masing untuk mempersiapkan diri menghadapi

dunia kerja yang membutuhkan mental tinggi.


7

B Tinjaun Tentang Pola Makan


1. Pengertian Pola Makan

Pada saat puncak kecepatan pertumbuhan, remaja biasanya makan

lebih sering, dan makan dalam jumlah banyak. Selain itu,

meningkatnya aktivitas sosial serta kesibukan remaja akan

berpengaruh pula pada pola makan mereka. Pola makan remaja

berubah menjadi tidak teratur, sering jajan, melupakan sarapan, dan

tidak makan siang sama sekali . Pola makan remaja seringkali tak

menentu dan akan menjadi penyebab terjadinya masalah nutrisi. Salah

satu penyebab timbulnya perubahan pola makan pada remaja ialah

pengetahuan gizi yang rendah dan berakibat pada pola makan yang

salah (Emilia, 2009). Apabila pengetahuan gizi remaja dalam kategori

kurang maka upaya remaja dalam pemilihan makanan yang bergizi

akan berkurang pula (Suyasmi et al., 2018).

Pola makan merupakan bahan pangan maupun hasil olahannya

yang tersusun beranekaragam meliputi jenis, jumlah, dan frekuensi

makan yang dikonsumsi oleh remaja. Pola makan yang tidak

seimbang seperti mengkonsumsi makanan melebihi angka kecukupan

gizi yang dianjurkan, serta konsumsi makanan yang tidak beragam

lebih berisiko mengalami gizi lebih. Obesitas dapat terjadi ketika

seseorang dengan asupan makan berlebihan yaitu tinggi energi, lemak,

karbohidrat, namun rendah serat, maka zat gizi makanan diubah


8

menjadi lemak yang tertimbun didalam tubuh. Akibat dari tidak

seimbangnya asupan makan dengan keluaran energy (Damayanti,

2022).

Gizi seimbang menggambarkan susunan hidangan yang

mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan

kebutuhan tubuh. Dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang, poin yang

pertama kali menjadi pesan adalah biasakan makan 3 kali sehari

dengan aneka ragam pangan, dalam jumlah yang cukup Sehingga

dapat terlihat yang menjadi perhatian dalam mengatur pola makan

adalah frekuensi makan yang tepat, jenis makanan yang

beranekaragam, dan jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan

dengan Angka Kecukupan Gizi Individu 2019 misalnya kebutuhan

energi pada remaja laki-laki berkisar antara 2100-2600 Kkal dan pada

remaja perempuan berkisar antara 2000-2100 kkal.

Program perbaikan gizi jangka panjang ditujukan pada peningkatan

kesadaran gizi yang tinggi dalam masyarakat, antara laian tercermin

dari pola komsumsi pangan masyarakat yang beraneka ragam dan

mengandung gizi seimbang. Salah satu faktor penting dan mendasar

menurunnya status gizi adalah adanya perilaku komsumsi makan yang

salah oleh individu, keluarga atau masyarakat yang tidak mengikuti

kaidah-kaidah ilmu gizi dan kesehatan. Oleh karena itu, penggarapan

aspek perilaku komsumsi ke arah penyadaran gizi masyarakat perlu

ditingkatkan strateginya sedemikian rupa sehingga pada gilirannya


9

masyarakat tahu, dan mampu memecahkan perbaikan status gizi ke

arah yang lebih baik(Damayanti, 2022).

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan

Masa remaja banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya

faktor yang ada di dalam dirinya maupun di luar dirinya (keluarga,

lingkungan sekolah ataupun teman sebaya).Faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku makan adalah faktor internal dan faktor

eksternal) (Fernandes, 2014).

a. Adapun faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi

perilaku makan seperti, adanya pengaruh teman sebaya

disebabkan remaja suka bermain bersama teman dan memakan

camilan menyebabkan perilaku makan tidak baik, kemajuan

industri makanan cepat saji seiring berkembangnya zaman dengan

adanya sebuah aplikasi online yang menyediakan layanan untuk

memesan makanan dan sangat remaja mengonsumsi makanan

cepat saji dan menyebabkan berubahnya perilaku makan dan

pengaruh media massa serta uang saku yang diberikan kepadadari

orang tua digunakan remaja untuk membeli jajan dan minuman

manis. Penampilan makanan, remaja lebih tertarik pada cara

penampilan makanan, keunikan tempat makan tanpa

mementingkan status gizinya. Selain itu, terdapat faktor internal

seperti fisik khususnya perubahan berat badan dan psikologis


10

yaitu citra tubuh negatif yang mendorong remaja untuk

memperbaiki penampilan fisik, salah satunya dengan mengubah

perilaku makan.

b. Faktor internal yang dapat mempengaruhi adalah faktor fisik dan

faktor psikologis, inilah yang menyebabkan remaja putri memiliki

perilaku makan yang tidak baik. Remaja putri umumnya lebih

peka terhadap penampilannya dan suka membandingkan diri

dengan orang lain sehingga berusaha untuk mendapatkan tubuh

ideal dengan membatasi konsumsi makanannya . Faktor Faktor

internal yang dapat mempengaruhi adalah emosi karena mengacu

pada dorongan makan lebih banyak selama emosi dan faktor yang

dapat mempengaruhi perilaku makan adalah pengetahuan,

pengetahuan perilaku makan yang buruk disebabkan karena

rendahnya pengetahuan remaja dalam pemilihan makanan yang

bergizi. Dampak perilaku makan yang tidak baik mengakibatkan

risiko lebih besar mengalami gangguan gizi. Masalah gangguan

gizi tersebut yaitu undernutrition, apabila asupan nutrisi yang

masuk kurang dari kebutuhan tubuh dan overnutrition, apabila

asupan nutrisi yang masuk melebihi kebutuhan tubuh (Suyasmi et

al., 2018)

3. Metode Pengukuran Pola Makan


11

Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam survey konsumsi

pangan untuk mendapat ukuran jumlah, jenis, dan frekuensi makan

yaitu (Masitoh, 2017) :

Kuesioner frekuensi makanan (FFQ) dirancang untuk menilai diet

kebiasaan dengan menanyakan tentang frekuensi konsumsi makanan

atau kelompok makanan tertentu selama periode referensi. Metode ini

dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai

makanan atau dapat dirancang agar lebih pendek dan fokus pada

makanan yang kaya nutrisi tertentu atau pada kelompok makanan

tertentu, misalnya. buah dan sayur-sayuran. Karena FFQ sering

dirancang untuk menilai peringkat asupan dalam populasi penelitian,

Atas alasan ini maka metode FFQ biasanya harus divalidasi dengan

metode food recall 24 jam atau food record. Informasi hasil validasi

intrumen FFQ adalah berguna untuk mengurangi bias saat

menggunakan metode FFQ. Salah satu alasan sehingga metode food

recall 24 jam dapat digunakan untuk melengkapi FFQ adalah untuk

mendapatkan informasi tambahan kuantitas asupan gizi pada subjek.

Metode FFQ tidak memberikan informasi asupan gizi secara kuantitas

untuk kondisi aktual. Informasi konsumsi aktual dari hasil metode

food recall 24 jam, adalah berguna untuk meyakinkan kita besarnya

risiko kekurangan atau kelebihan asuoan zat gizi sepesifik. Meskipun

metode FFQ hanya menanyakan kekerapan konsumsi makanan dari

daftar yang terbatas, namun tidak berarti metode ini mengabaikan


12

jumlah dan porsi. Risiko kekurangan atau kelebihan asuoan zat gizi

sepesifik.

C Tinjaun Tentang Status Gizi


1. Pengertian Status Gizi

Status gizi menurut Kemenkes RI dan WHO adalah keadaan yang

diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan

dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk metabolisme.

Status gizi juga salah satu unsur penting dalam membentuk status

kesehatan. Status gizi (nutritional status) adalah keadaan yang

diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan

dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Status gizi sangat dipengaruhi oleh

asupan gizi. Pemanfaatan zat gizi dalam tubuh dipengaruhi oleh dua

faktor, yaitu primer dan sekunder. Faktor primer adalah keadaan yang

mempengaruhi asupan gizi dikarenakan susunan makanan yang

dikonsumsi tidak tepat, sedangkan faktor sekunder adalah zat gizi

tidak mencukupi kebutuhan tubuh karena adanya gangguan pada

pemanfaatan zat gizi dalam tubuh (Candra, 2020).

Status gizi dipengaruhi juga oleh pengetahuan gizi remaja.

Pengetahuan gizi memegang peranan yang sangat penting di dalam


13

penggunaan dan pemilihan bahan makanan yang baik, sehingga dapat

mencapai keadaan gizi seimbang . Status gizi yang terjadi pada remaja

juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik yang dilakukan oleh remaja

tersebut. Aktivitas fisik berarti menggunakan otot untuk

menggerakkan badan dimulai dari bangun tidur hingga tidur kembali

yang memerlukan pengeluaran energy (Ramadhana, 2018). Status gizi

selain dipengaruhi oleh faktor status kesehatan, pengetahuan,

ekonomi, lingkungan dan budaya juga dapat dipengaruhi pada pola

konsumsi energi serta protein. Pengetahuan gizi merupakan suatu

kemahiran dalam memilih makanan yang pada dasarnya merupakan

sumber gizi dan keterampilan dalam memilih makanan jajanan yang

sehat dan bergizi. Pengetahuan gizi yang rendah dapat menjadi suatu

penyebab timbulnya masalah gizi dan perubahan kebiasaan pola

makan, serta pola konsumsi makanan bergizi pada masa remaja. Pola

konsumsi ini meliputi aneka jenis dan kuantitas makanan yang

dikonsumsi serta frekuensi dan waktu makan secara jumlah akan

menentukan ukuran tinggi rendahnya makanan yang dikonsumsi

(Kanah, 2020).

2. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

a. Faktor Keturunan (Genetik)

Faktor keturunan juga berperan dalam mempengaruhi status gizi

remaja. remaja yang mempunyai orang tua gemuk, maka

kemungkinan remaja tersebut juga bisa mengalami kegemukan


14

(obesitas). Ataupun sebaliknya, bila orang tua kurus, maka remaja

tersebut juga mengalami hal sama.Faktor genetik adalah

merupakan model dasar pencairan hasil akhir proses tumbuh

kembang anak. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat

berinteraksi dengan lingkunagn secara positif sehingga diperoleh

hasil akhir yang optimal (Jumaroh, 2013).

b. Faktor Gaya Hidup (Life Style)

Banyaknya tayangan media massa tentang berbagai makana cepat

saji, dapat memicu remaja untuk mengikuti gaya hidup tersebut.

Yang saat ini lagi trend adalah fast food. Padahal dinegara maju,

fast food sudah mulai ditinggalkan dan beralih kedalam (back to

nature). Akibat konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan

dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Kekurangan latihan fisik

menyebabkan kurangnya massa otot dan meningkatnya seperti

menonton tv. Bagi orang obes, kegiatan fisik meningkatkan

pengeluaran tenaga lebih dari food intake, dan mengakibatkan

penurunan berat badan yang jelas. aktivitas fisik adalah cara

efektif untuk mengurangkan simpanan lemak (Jumaroh, 2013).

c. Faktor Lingkungan

Pengaruh lingkungan tak salah pentingnya terhadap perilaku

remaja. kebiasaan ikut-ikutan dengan teman sekelompoknya atau


15

teman sebayanya merupakan salah satu masalah yang dapat

terjadi pada remaja. Bila biasanya remaja buruk seperti minum-

minuman beralkohol, merokok, begadang tiap malam sangatlah

mempengaruhi keadaan gizi remaja tersebut, kebiasan minum-

minuman alkohol dapat menimbulkan ganguan pada hati,

kebiasaan merokok dapat menimbulkan ISPA kronis bukan TB

paru atau pun kanker paru, kebiasaan begadang tiap malam dapat

menyakibatkan daya tahan tubuh menjadi menurun sehingga

mudah terkena infeksi (Jumaroh, 2013).

3. Pengukuran Status Gizi

Secara garis besar, terdapat 2 cara melakukan penilaian status


gizi, yakni secara langsung maupun tidak langsung yang dapat di
paparkan sebagai berikut

a. Penilaian Secara Langsung


1. Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh

manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri

gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran

tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

tingkat gizi. Antropometri digunakan untuk melihat ketidak

seimbangan asupan protein dan energi. Ketidak seimbangan

ini dapat dilihat melalui pola pertumbuhan fisik dan proporsi

jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh

(Trisnayanti, 2019). Pengukuran IMT dapat dilakukan pada


16

anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Pada remaja

pengukuran IMT sangat terkait dengan umurnya, karena

dengan perubahan umur terjadi perubahan komposisi tubuh

dan densitas tubuh, pada remaja digunakan indikator IMT.

Cara pengukuran IMT adalah:

Berat Badan ( Kg )
IMT = 2
Tinggi Badan ( m )

Tabel 2. 1 Kategori Indeks Masa Tubuh IMT

Indeks Kategori Status Nilai IMT


2
Gizi Kg/m
Sangat Kurus <18,5
(IMT) Kurus
Normal 18,5-25,0
Gemuk 25,1 – 27,0
Obesitas ¿ 27
(Sumber ; Kemenkes RI 2021)

2. Pemeriksaan Klinis

Klinis adalah metode yang sangat penting untuk

menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas

perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan

ketidak cukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan

epitel (supervicial epithelial tissue) seperti kulit, mata,

rambut, dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat

dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Penggunaan

metode ini umumnya untuk survey klinis secara cepat (rapid

clinical surveys). Survey ini dirancang untuk mendeteksi


17

secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah

satu atau lebih zat gizi. Disamping itu pula digunakan untuk

mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan

pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom)

atau riwayat penyakit (Trisnayanti, 2019).

3. Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah

pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratoris yang

dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan

tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja, juga

beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini

digunakan sebagai suatu peringatan bahwa kemungkinan

akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak

gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia

faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan

kekurangan gizi yang spesifik (Trisnayanti, 2019).

b. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung

1. Survey konsumsi makanan

Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan

status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan

jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi

makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi


18

berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga, dan individu.

Survey ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan

kekurangan zat gizi

2. Statistik vital

Pengukuran status gizi dengan statistic vital adalah

dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti

angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan

kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang

berhubungan dengan gizi. Penggunaannya dipertimbangkan

sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran

status gizi masyarakat

3. Faktor Ekologi

Malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil

interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan

budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung

dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dll.

Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk

mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai

dasar untuk melakukan program intervensi gizi (Supariasa,

Bachyar, & Ibnu, 2012).


19

D Kerangka Teori

REMAJA
JENIS MAKANAN

POLA MAKAN

FREKUENSI
MAKANAN

KEBIASAAN ASUPAN MAKAN


MAKAN DAN
MINUMAN

STATUS GIZI

IMT
20

Gambar 2. 1 Kerangka Teori (Sumber Modifikasi (Kosanke, 2019)


BAB III
METODE PENELITIAN
A Desain Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan rancangan penelitian cross

sectional.

B Populasi Dan Sampel


a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di

Poltekkes Kemenkes Sorong Program Studi D.III Gizi Yang

Berjumlah 122 orang .

b. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara

purposive sampling sampel dengan :

1. Mahasiswa yang berusia 18-21 tahun.

2. Mahasiswa yang bersedia menjadi responden dan mandatangani

surat pernyataan.

3. Mahasiswa yang mengisi kuesioner dengan lengkap.

C Waktu Dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes

Sorong pada bulan Mei- Juni Tahun 2023.

20
D Kerangka Konsep
Kerangka konsep variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari

variabel independen dan dependen sesuai gambar 2.2

Variabel Independen Variabel Dependen

Status Gizi
Pola Makan Mahasiswa

Gambar 3. 1 Kerangka Konsep

E Definsi Operasional
Tabel 3. 1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Kategori Alat Ukur Skala

Perilaku makan Kategori Pola Food Ordinal


mahasiswa yang dilihat Makan dengan frequency
berdasarkan jenis questionnaire
makan dan frekuensi Tidak pernah = 0 (FFQ)
makan dari setiap bahan - 1-3x/bulan = 5 -
Pola
makanan dalam 1 1-3x/minggu = 10
Makan minggu terakhir. - 4-6x/minggu =
15 - 1x/hari = 25 -
3x/hari = 50

Cukup : bila total


nilai > nilai.
Kurang : bila total
< nilai
Status Gambaran ekspresi dari 1. Kurus = <18,5 Timbangan Ordinal
keadaan keseimbangan 2. Normal =18,5 - Digital 0,1kg
Gizi
zat gizi lebih hingga zat 25
gizi kurang yang dapat 3. Gemuk = <25 Microtise
memunculkan masalah 0,01cm
gizi tertentu dengan Sumber:standar
menggunakan IMT antropometri
kemenkes, 2020.
22

F Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian adalah formulir

identitas responden, food frequency questionnaire. Instrumen untuk

pengukuran antropometri meliputi alat timbangan digital berat badan

dengan ketelitian 0.1 kilogram dan microtoice untuk mengukur tinggi

badan dengan ketelitian 0,1 cm.

G Jenis Dan Cara Pengumpulan Data


Jenis data yang dikumpulkan dengan formulir karekteristik responden

yang diisi secara mandiri oleh responden dengan dipandu oleh peneliti.

Data Pola makan diperoleh dengan menggunakan form food Frequency

questionaire (FFQ)

Jenis bahan makanan yang di masukan kedalam formulir food

frequency questionaire disesuaikan dengan survei atau pengamatan awal

peneliti di tempat responden berada. untuk mengetahui kebiasaan makan

responden dan dikumpulkan melalui wawancara pola makan respondenn

dalam 1 minggu terakhir, sedangkan untuk cara pengukuran status gizi

melakukan pengukuran BB dan TB pada responden.


23

H Teknik Pengolahan Data


Data hasil wawancara pola makan diolah dengan excel setelah itu

jika jenis dan frekuensi baik maka di beri keterangan baik. Sementara

penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan diolah

menggunakan rumus di bawah ini, setelah itu melewati proses sebagai

berikut:

BB
Rumus IMT = 2 .
TB
1. Editing

Kegiatan untuk melakukan pengecekan isiaan kuesioner agar

jawaban di kuesioner sudah jelas dan lengkap.

2. Coding

Kegiatan melakukan pengkodean pada data yang akan diolah

pada aplikasi SPSS.

3. Entry Data

Data di input ke dalam lembar Excel.

4. Cleaning Data

Memeriksa kembali data yang di entry untuk memastikan bahwa

tidak ada kesalahan pada saat pengolahan data.

5. Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan analisa deskriptif dalam bentuk

univariat yaitu dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian,

yaitu menggambarkan presentase dari gambaran pola makan dan

status gizi mahasiswa. Pengolahan data dilakukan menggunakan


24

analisis program Excel dan disajikan dalam bentuk tabel dan

deskritif untuk menggambarkan distribusi frekuensi setiap variabel

untuk mengetahui gambaran pola makan dan status gizi remaja.

6. Penyajian Data

Penyajian data di buat dalam bentuk tabel

I Etika Penelitian
1. Informed Consent

Informed Consent adalah lembar persetujuan yang diberikan

kepada responden. Peneliti menjelaskan manfaat, tujuan, prosedur,

dan dampak dari penelitian yang akan dilaksanakan. Setelah

dijelaskan, lembar informed consent diberikan ke subjek penelitian,

jika setuju maka informed concent harus ditandatangani oleh

respinden

2. Anonimity

Anonimity adalah tindakan menjaga kerahasiaan subjek penelitian

dengan tidak mencantumkan nama pada informed consent dan

kuesioner, cukup dengan inisial dan memberi nomor atau kode pada

masing -masing lembar tersebut.

3. Confidentiality

Confidentiality adalah menjaga semua kerahasiaan semua informasi

yang didapat dari subjek penelitian. Beberapa kelompok data yang

diperlukan akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Data yang

dilaporkan berupa data yang menunjang hasil penelitian. Selain itu,


25

semua data dan informasi yang telah terkumpul dijamin kerahasiaanya

oleh peneli.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Sorong atau sering

disebut Poltekkes Kemenkes Sorong adalah sebuah institusi

pendidikan tenaga profesional di bidang kesehatan di bawah naungan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hingga saat ini

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Sorong telah memiliki 3

Jurusan, yaitu Keperawatan, Kebidanan dan Gizi, dan 8 Program Studi

(Prodi). Jurusan Keperawatan memiliki 4 Prodi yaitu: Diploma III

Keperawatan Sorong, Manokwari dan Fakfak dan Diploma IV

Keperawatan Sorong. Jurusan Kebidanan memiliki 3 Prodi yaitu

Diploma III Kebidanan Sorong dan Manokwari serta Diploma IV

Kebidanan Sorong. Jurusan Gizi hanya memiliki 1 Prodi yaitu

Diploma III Gizi Sorong. Lokasi penelitian yang saya melalukan

peneltian pada mahasiswa prodi D.III Gizi Tingkat 1 dan 2.


27

2. Karakteristik Sampel

Variabel yang diteliti adalah pola makan dan status gizi. Hasil

pengumpulan data karakteristik sampel dapat dilihat pada table

dibawah ini.

1. Karakteristik Sampel Berdasarkan Umur

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Sampel

Jenis Kelamin n %

18 Tahun 2 4
19 Tahun 10 20
20 Tahun 25 50
21 Tahun 13 26
Total 50 100
Sumber :Data Primer,2023

Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil

kelompok umur mahasiswa 18 tahun 2 responden (4%), umur 19

tahun 10 responden (20%), umur 20 tahun 25 responden (50%)

orang dan untuk usia 21 tahun 13 responden (26%).


28

2. Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Sampel

Jenis Kelamin n %

Laki-Laki 5 10

Perempuan 45 90

Total 50 100

Sumber :Data Primer,2023

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa hasil jenis

kelamin laki-laki yaitu 5 responden (10%), sedangkan untuk

perempuan yaitu 45 responden (90%).

3. Karakteristik Sampel Berdasarkan Agama

Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Sampel

Agama n %

Islam 19 38
Kristen Protestan 31 62
Total 50 100
Sumber :Data Primer,2023

Berdasarkan tabel 4.3 Berdasarkan tabel di atas responden

yang beragama Islam sebanyak19 responden atau 38% dan

responden yang beragama Kristen sebanyak 31 responden atau

62%.
29

4. Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Makanan

Karakteristik sampel berdasarkan jenis makanan mahasiswa

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4 Karakteristik Sampel Menurut Pola Makan

Kategori Makanan n %

Baik 24 48
Tidak Baik 26 52
Total 50 100
Sumber :Data Primer,2023

Berdasarkan table 4.4 diketahui bahwa dari total 50 responden

menurut pola makan, responden yang memiliki pola makan yang

baik sebanyak 24 responden (48%) dan sedangkan untuk responden

yang memiliki pola makan tidak baik sebanyak 26 responden

(52%).

5. Hasil Pengukuran Status Gizi

Karakteristik sampel berdasarkan status gizi Mahasiswa

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4 Karakteristik Sampel Menurut Status Gizi

Status Gizi N %

Kurus 17 34
Normal 22 44
Lebih 11 22
Total 50 100
30

Sumber :Data Primer,2023

Berdasarkan table 4.2 diketahui bahwa dari total 50 responden

menurut status gizi, responden yang memiliki status gizi normal

sebanyak 22 responden (36%), yang memiliki status gizi kurus

sebanyak 17 responden (34%), dan yang memiliki status gizi lebih

sebanyak 11 responden (22%)


31

B Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Sorong, mulai

pada bulan Juni 2023. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel

penelitian adalah mahasiswa jurusan gizi poltekkes kemenkes sorong.

Pengambilan sampel dilakukan dengan pembagian kuesioner kepada

mahasiswa, pengukuran tinggi badan, dan penimbangan berat badan

sebanyak 50 responden.

a. Status Gizi
Status gizi menurut Kemenkes RI dan WHO adalah keadaan yang

diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan

dengan kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk metabolisme.

Status gizi juga salah satu unsur penting dalam membentuk status

kesehatan. Status gizi (nutritional status) adalah keadaan yang

diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dan

kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Status gizi sangat dipengaruhi oleh

asupan gizi. Pemanfaatan zat gizi dalam tubuh dipengaruhi oleh dua

faktor, yaitu primer dan sekunder. Faktor primer adalah keadaan yang

mempengaruhi asupan gizi dikarenakan susunan makanan yang

dikonsumsi tidak tepat, sedangkan faktor sekunder adalah zat gizi tidak

mencukupi kebutuhan tubuh karena adanya gangguan pada

pemanfaatan zat gizi dalam tubuh (Candra, 2020).

Status gizi pada orang dewasa dipengaruhi oleh banyak faktor,

salah satunya adalah kebiasaanya dalam mengkonsumsi makanan

sehari-hari. Kebiasaan makan tidak dipengaruhi oleh zat-zat gizi yang


32

terkandung dalam makanan.Namun banyak faktor yang mempengaruhi

terbentuknya kebiasaan makan, salah satunya adalah lingkungan.Orang

dewasa cenderung kurang memperhatikan asupan makanan. Umumnya

orang dewasa lebih suka mengkonsumsi makanan berlemak, berenergi

gurih dan manis. Sementara makanan kaya serat seperti sayur dan buah

diabaikan.Akibatnya, asupan energi (kalori) yang masuk ke dalam

tubuh berlebih (Kosanke, 2019).

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

status gizi mahasiswa poltekkes kemenkes sorong program studi D.III

gizi diketahui bahwa dari total 50 responden menurut status gizi,

responden yang memiliki status gizi normal sebanyak 22 responden

(36%), yang memiliki

gizi lebih sebanyak 11 responden (22%). Data di atas menunjukkan

bahwa status gizi mahasiswa

Penelitian ini diperkuat dengan penelitian penelitian (Husnah Y,

2012)menunjukkan 47 responden diperoleh gambaran mahasiswa

dengan status gizi kurang sebanyak 7 responden (14,89%), mahasiswa

dengan status gizi normal sebanyak 31 responden (65,96%), mahasiswa

dengan status gizi pre obese sebanyak 6 responden (12,77%) dan

mahasiswa dengan status gizi obese sebanyak 3 responden (6,38%).


33

b. Pola Makan
Pola makan merupakan kesesuaian jumlah, jenis makanan dan

frekuensi yang dikonsumsi setiap hari atau setiap kali makan oleh

responden yang terdiri dari jenis makanan pokok, lauk pauk (lauk

hewani dan nabati serta sayur dan buah. Pola makan dikatakan

seimbang jika terjadi keteraturan jadwal makan dan konsumsi makanan

yang berkualitas. Pola makan mempengaruhi status gizi seseorang.

Status gizi lebih dapat menimbulkan gangguan psikososial, gangguan

pertumbuhan fisik, gangguan pernapasan, gangguan endokrin, obesitas,

dan penyakit tidak menular. Sedangkan status gizi kurang dapat

meningkatkan resiko penyakit infeksi (Kosanke, 2019).

Pola makan yang baik beriringan dengan keadaan gizi yang baik,

atau apabila konsumsi makannya baik maka akan memunculkan status

gizi yang baik pula selama tidak ada faktor-faktor lain yang

menyertainya seperti misalnya penyakit infeksi (Kosanke, 2019). Pola

makan biasanya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal / personal merupakan faktor permanen

yang ada pada tubuh manusia, seperti preferensi makanan atau pilihan

makanan dan citra tubuh. Faktor eksternal / lingkungan adalah yang

berasal dari luar tubuh manusia, termasuk lingkungan sosial (seperti

pengaruh teman) dan faktor lain (seperti daerah asal, tempat tinggal,

dan sumber makanan ) (Tambajong et al., 2021).


34

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh

hasil yaitu dari jenis dan frekuensi makan mahasiswa terdapat sebanyak

29 responden (58%) dan sedangkan untuk responden yang memiliki

pola makan tidak baik sebanyak 21 responden (42%). Penelitian ini

diperkuat dengan Penelitian (Rares et al., 2022) dilakukan pada

mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

yang memiliki perilaku makan tidak berisiko sebesar 61,9% dan

mahasiswi yang memiliki perilaku makan berisiko sebesar 38,1%


BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan Hasil pengolahan data dan pembahasan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat 18 tahun (4%) responden, umur 19 tahun (20%) responden,

umur 20 tahun (50%) responden orang dan untuk usia 21 tahun (26%)

responden.

2. Responden yang memiliki pola makan yang baik sebanyak (48%)

responden dan sedangkan untuk responden yang memiliki pola makan

tidak baik sebanyak (52%) responden

3. Status gizi mahasiswa poltekkes kemenkes sorong program studi D.III

gizi diketahui bahwa dari total 50 responden menurut status gizi,

responden yang memiliki status gizi normal sebanyak (36%)

responden, yang memiliki status gizi kurus sebanyak (34%) responden,

dan yang memiliki status gizi lebih sebanyak (22%) responden.

35
36

B Saran
Berdasarakan hasil penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Bagi Intitusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi agar perlu

menambah pengetahuan, wawasan, dan meningkatkan status gizi pada

mahasiswa serta memperhatikan pola makannya meliputi kebiasaan

makan sehari-hari dengan cara menerapkan pola makan yang seimbang

seperti banyak mengkonsumsi sayur, buah-buahan yang cukup.

2. Bagi Responden

Peneltian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan responden mengenai pola makan serta dengan status gizi,

Agar responden dapat memperhatikan bagaimana mengatur pola makan

berdasarkan jenis serta frekuensi makanan yang seimbang serta dapat

memperhatikan status gizi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat dijadikan referensi atau acuan dalam melakukan

penelitian di masa yang akan dating, sehingga dapat diperoleh hasil

yang bermakna dan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman

tentang metedologi peneltian terkait tentang gambaran pola makan

dan status gizi pada mahasiswa jurusan gizi.


DAFTAR PUSTAKA

Afifah, I., & Sopiany, H. M. (2017). Pola Makan Dan Tingkat Aktivitas Fisik
Mahasiswa Dengan Berat Badan Berlebih Di Universitas Negeri Yogyakarta.
87(1,2), 149–200.

Candra, A. (2020). Pemeriksaan Status Gizi.


http://eprints.undip.ac.id/80671/1/Buku_Pemeriksaan_Status_Gizi_Komplit.
pdf

Choiriyah, Z., Ramonda, D. A., & Yudanari, Y. G. (2019). Hubungan Antara


Body Image Dan Jenis Kelamin Terhadap Pola Makan Pada Remaja. Jurnal
Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(2), 109. https://doi.org/10.32584/jikj.v2i2.336

Damayanti, E. R. (2022). Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik, Dan Citra


Tubuh Dengan Status Gizi Lebih Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 3
Tambun Selatan. Indonesian Journal of Health Development, 4(1), 35–45.
https://doi.org/10.52021/ijhd.v4i1.69

Fernandes, H. P. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi


Makanan Remaja (Kasus Di Sekolah Menengah Kejuruan Negerri 8
Surabaya). 3, 139.

Husnah Y. (2012). Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Mahasiswa Kuliah
Klinik Senior (Kks) Di Bagian Obsgyn Rsud Dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 12(1), 23–30.

Jumaroh, S. (2013). Hubungan Kebiasaan Sarapan, Kebiasaan Diet, Konsep Diri


Dengan Status Gizi Remaja( Studi di SMK Karya Bhakti Brebes Kelas XI
Tahun 2018 ). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.

Kosanke, R. M. (2019). Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Remaja Di


SMAN 1 UEPAI KABUPATEN KONAWE.

Ke, M. (2016). Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun
2023.

Masitoh, D. (2017). Pola Makan dan Status Gizi Siswa Program Keahlian Jasa
Boga Di SMK Negeri 1 Kalasan. E-Journal Student Pendidikan Teknik Boga
(S1), 6(6), 13–15.
journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/boga/article/view/10203/0%0D

Maik, A. (2022). Gambaran Pola Makan Mahasiswa Papua Di Asrama Mahasiswa


(Wisma) Universitas Hasanuddin. Jurnal Pendidika
38

Mathematics, A. (2016). Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Mahasiswa


Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin Makassar. 1–23.

Candra, A. (2020). Pemeriksaan Status Gizi.


http://eprints.undip.ac.id/80671/1/Buku_Pemeriksaan_Status_Gizi_Komplit.
pdf

Choiriyah, Z., Ramonda, D. A., & Yudanari, Y. G. (2019). Hubungan Antara


Body Image Dan Jenis Kelamin Terhadap Pola Makan Pada Remaja. Jurnal
Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(2), 109. https://doi.org/10.32584/jikj.v2i2.336

Damayanti, E. R. (2022). Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik, Dan Citra


Tubuh Dengan Status Gizi Lebih Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 3
Tambun Selatan. Indonesian Journal of Health Development, 4(1), 35–45.
https://doi.org/10.52021/ijhd.v4i1.69

Fernandes, H. P. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi


Makanan Remaja (Kasus Di Sekolah Menengah Kejuruan Negerri 8
Surabaya). 3, 139.

Husnah Y. (2012). Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Mahasiswa Kuliah
Klinik Senior (Kks) Di Bagian Obsgyn Rsud Dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 12(1), 23–30.

Jumaroh, S. (2013). Hubungan Kebiasaan Sarapan, Kebiasaan Diet, Konsep Diri


Dengan Status Gizi Remaja( Studi di SMK Karya Bhakti Brebes Kelas XI
Tahun 2018 ). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.

Kosanke, R. M. (2019). Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Remaja Di


SMAN 1 UEPAI KABUPATEN KONAWE.

Ke, M. (2016). Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun
2023.

Masitoh, D. (2017). Pola Makan dan Status Gizi Siswa Program Keahlian Jasa
Boga Di SMK Negeri 1 Kalasan. E-Journal Student Pendidikan Teknik Boga
(S1), 6(6), 13–15.
journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/boga/article/view/10203/0%0D

Maik, A. (2022). Gambaran Pola Makan Mahasiswa Papua Di Asrama Mahasiswa


(Wisma) Universitas Hasanuddin. Jurnal Pendidikan
39

Mathematics, A. (2016). Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Mahasiswa


Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Hasanuddin Makassar. 1–23.
Candra, A. (2020). Pemeriksaan Status Gizi.
http://eprints.undip.ac.id/80671/1/Buku_Pemeriksaan_Status_Gizi_Komplit.
pdf

Choiriyah, Z., Ramonda, D. A., & Yudanari, Y. G. (2019). Hubungan Antara


Body Image Dan Jenis Kelamin Terhadap Pola Makan Pada Remaja. Jurnal
Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(2), 109. https://doi.org/10.32584/jikj.v2i2.336

Damayanti, E. R. (2022). Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik, Dan Citra


Tubuh Dengan Status Gizi Lebih Pada Remaja Putri Di Sma Negeri 3
Tambun Selatan. Indonesian Journal of Health Development, 4(1), 35–45.
https://doi.org/10.52021/ijhd.v4i1.69

Fernandes, H. P. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Konsumsi


Makanan Remaja (Kasus Di Sekolah Menengah Kejuruan Negerri 8
Surabaya). 3, 139.

Husnah Y. (2012). Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Mahasiswa Kuliah
Klinik Senior (Kks) Di Bagian Obsgyn Rsud Dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 12(1), 23–30.

Jumaroh, S. (2013). Hubungan Kebiasaan Sarapan, Kebiasaan Diet, Konsep Diri


Dengan Status Gizi Remaja( Studi di SMK Karya Bhakti Brebes Kelas XI
Tahun 2018 ). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.

Kosanke, R. M. (2019). Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Remaja Di


SMAN 1 UEPAI KABUPATEN KONAWE.

Ke, M. (2016). Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Tahun
2023.

Masitoh, D. (2017). Pola Makan dan Status Gizi Siswa Program Keahlian Jasa
Boga Di SMK Negeri 1 Kalasan. E-Journal Student Pendidikan Teknik Boga
(S1), 6(6), 13–15.
journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/boga/article/view/10203/0%0D

Maik, A. (2022). Gambaran Pola Makan Mahasiswa Papua Di Asrama Mahasiswa


(Wisma) Universitas Hasanuddin. Jurnal Pendidikan

Mathematics, A. (2016). Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Mahasiswa


Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
40

Hasanuddin Makassar. 1–23.

Ofori, D. A., Anjarwalla, P., Mwaura, L., Jamnadass, R., Stevenson, P. C., Smith,
P., Koch, W., Kukula-Koch, W., Marzec, Z., Kasperek, E., Wyszogrodzka-
Koma, L., Szwerc, W., Asakawa, Y., Moradi, S., Barati, A., Khayyat, S. A.,
Roselin, L. S., Jaafar, F. M., Osman, C. P., … Slaton, N. (2020). No
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020
Tentang Standar Antropometri Anak Dengan. Molecules, 2(1), 1–12.
http://clik.dva.gov.au/rehabilitation-library/1-introduction rehabilitation
%0Ahttp://www.scirp.org/journal/doi.aspx?DOI=10.4236/
as.2017.81005%0Ahttp://www.scirp.org/journal/PaperDownload.aspx?
DOI=10.4236/as.2012.34066%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.pbi.201

Prisylvia, M. D., Amisi, M. D., Musa, E. C., Kesehatan, F., Universitas, M., &
Ratulangi, S. (2021). Gambaran Pola Makan Pada Remaja Di Desa Sarani
Matani Kecamatan Tombariri Pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal
KESMAS, 10(8), 33–40.

Ramadhana, C. I. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik, Pengetahuan Gizi Dan Body


Image Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri Di SMK Negeri 6 Sukoharjo.
Skripsi.

Rares, B. P. S., Rares, S., Punuh, M. I., & Malonda, N. S. H. (2022). Gambaran
Perilaku Makan pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sam Ratulangi. Jurnal KESMAS, 11(2), 143–150.
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/kesmas/article/view/39241/35648

Suyasmi, N. M., Citrawathi, D. M., & Sutajaya, I. M. (2018). Hubungan Pola


Makan Aktivitas Fisik Pengetahuan Gizi Dengan Indeks Massa Tubuh
( IMT). Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha, 5(3), 156–165.

Tambajong, C. A., Malonda, N. S. ., & Kapantow, N. H. (2021). Gambaran Pola


Makan Mahasiswa Semester II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
SAM RATULANGI Manado Selama Pandemi Covid-19. Jurnal KESMAS,
10(5), 24–29.

Trisnayanti, N. M. (2019). Komposisi Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Remaja di
SMP Sapta Andika Denpasar. 5–21.

Utama, aditia edy. (2017). Gambaran Status Gizi Remaja Putri Berdasarkan
Indeks Massa Tubuh (Imt/U) Di Sma N 1 Minggir Kabupaten Sleman. 1–14.

Wulandari, A. (2014). Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja dan


Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan dan Keperawatannya. Jurnal
41

Keperawatan Anak, 2, 39–43.


https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKA/article/view/3954.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian Dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Ri Tahun2018.
Https://Dinkes.Babelprov.Go.Id/Sites/Default/Files/Dokumen/Bank_Data/2

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013). Badan Penelitian Dan


Pengembangan Kesehatan Kementerian Ri Tahun 2013.
http://www.badankebijakan.kemkes.go.id/laporan-hasil-riset-
kesehatan-dasar-riske
LAMPIRAN
43

LAMPIRAN 1

FORMULIR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Inri Floranchia Nauw

NIM : 51341120018

Alamat : Jln. Sorong Makbon KM. 12

Judul Penelitian : “Gambaran Pola Makan Dan Status Gizi Pada Mahasiswa Usia
18 - 21 Tahun Di Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong Program Studi D.III
Gizi”

Saya akan bersedia untuk dilakukan wawancara dan pengukuran demi


kepentingan penelitian. Dengam ketetentuan, hasil pemeriksaan akan dirahasiakan
dan hanya semata-mata untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Demikian surat
pernyataan ini saya sampaikan, agat dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Sorong, 2023

Responden
44

LAMPIRAN 2

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWI


PUTRI USIA 18 - 21 TAHUN DI POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES SORONG PROGRAM STUDI D.III GIZI

A. Identitas Sampel

1. Nama :

2. Tanggal Lahir :

3. Umur :

4. Jenis kelamin :

5. Agama :

6. Alamat :

B. Status Gizi

BB TB IMT Kriteria

(Kg) (Cm)

Keterangan :
45

LAMPIRAN 3

Kuesioner
Food Frequency Quesioner (FFQ)

1. Nama Sampel =
2. Keterangan = Beri Tanda (√)

Nama Bahan Frekuensi


Makanan
Hari Minggu Tidak Pernah Banyaknya Porsi
(URT)

Makan pokok
Nasi Goreng
Nasi Kuning
Nasi Putih
Ayam
Mie
Daging sapi
Talas
Ikan Ekor
UbiKuning
Ikan Asin
Singkong
Ikan Mumar
Lauk hewani
Ikan Puri
Telur
Ikan Bubara

Ikan Cakalang
Kepiting
Cumi-Cumi
Udang
Lauk nabatin

Tahu
Tempe
Kacang hijau
Kacang Almond
Kacang tanah
46

Sayuran
Kangkung
Bayam
Sawi
Kacang
panjang
Sayur
Kol
Daun
singkong
Pare
Jantung Pisang
Wortel
Buncis
Terong

Buah-buahan
Pisang
Pepaya
Jambu
Kendodong
Mangga
Nanas
Semangka
Salak
Cemilan
Gorengan
Kentang
Goreng
Tela-tela
Gado-gado
47

Siomay
Batagor
Cilok
Keripik
Soto
Bakpau
Pop Ice
Teh Pucuk
Fanta
Ultra
Es jeruk
Es buah
Es Kelapa
Boba
Rujak Buah

Master Tabel
Nama JK Umur BB TB TB2 IMT Status Skor Kategori
Gizi
PB 2 2 45 160 2.56 17.57813 1 560 Cukup
IR 2 2 70 153 2.3409 29.90303 3 565 Cukup
RA 2 2 46 156 2.4336 18.90204 2 435 Kurang
LS 1 4 60 150 2.25 26.66667 3 450 Kurang
RY 2 1 43 177 3.1329 13.7253 2 620 Cukup
PM 1 4 40 160 2.56 15.625 1 485 Kurang
LR 2 3 36 150 2.25 16 1 795 Cukup
SK 2 2 45 165 2.7225 16.52893 1 543 Cukup
NM 1 4 50 165 2.7225 18.36547 1 1070 Cukup
TM 2 4 41 151 2.2801 17.98167 1 485 Cukup
48

LM 2 3 35 155 2.4025 14.56816 1 1025 Cukup


AR 2 2 42 158 2.4964 16.82423 1 500 Kurang
SL 2 3 42 157 2.4649 17.03923 1 255 Kurang
IN 2 3 44 159 2.5281 17.40437 1 390 Cukup
SL 2 3 37 149 2.2201 16.66592 1 695 Cukup
SN 2 3 40 150 2.25 17.77778 1 320 Kurang
DP 2 3 43 154 2.3716 18.13122 1 345 Kurang
EF 2 3 39 155 2.4025 16.23309 1 445 Kurang
MG 2 3 48 165 2.7225 17.63085 1 400 Cukup
CT 2 2 80 145 2.1025 38.04994 3 960 Cukup
MK 2 3 60 150 2.25 26.66667 3 590 Cukup
RR 2 3 96 169 2.8561 33.61227 3 775 Cukup
NR 2 3 65 156 2.4336 26.7094 3 155 Kurang
MH 2 2 41 148 2.1904 18.71804 2 910 Cukup
RM 2 4 61 150 2.25 27.11111 3 280 Kurang
FK 2 4 62 150 2.25 27.55556 3 200 Kurang
DS 2 4 49 153 2.3409 20.93212 2 335 Kurang
AM 2 4 62 154 2.3716 26.14269 3 320 Kurang
GL 2 4 74 160 2.56 28.90625 3 365 Kurang
MR 2 3 60 156 2.4336 24.65483 2 1160 Cukup
AN 2 2 57 155 2.4025 23.72529 2 745 Cukup
SA 2 2 50 160 2.56 19.53125 2 530 Kurang
MW 1 3 50 150 2.25 22.22222 2 345 Kurang
WW 2 1 50 152 2.3104 21.64127 2 375 Kurang
FM 2 4 49 147 2.1609 22.67574 2 440 Kurang
SH 2 3 62 156 2.4336 25.47666 2 880 Cukup
RL 2 3 54 157 2.4649 21.90758 2 360 Kurang
HR 2 2 45 148 2.1904 20.54419 2 365 Kurang
TS 2 3 57 150 2.25 25.33333 2 250 Kurang
MK 2 3 55 155 2.56 21.48438 2 790 Cukup
RA 2 4 50 154 2.56 19.53125 2 215 Kurang
SK 2 3 47 151 2.56 18.35938 2 925 Cukup
DM 2 3 45 154 154 0.292208 2 685 Cukup
KS 2 3 55 152 2.56 21.48438 2 430 Kurang
YH 2 3 55 165 2.56 21.48438 2 345 Kurang
NW 2 3 52 151 2.56 20.3125 2 480 Kurang
IB 1 3 55 162 2.56 21.48438 2 900 Cukup
PP 2 2 45 154 2.56 17.57813 2 420 Kurang
MS 2 4 65 145 2.56 25.39063 3 995 Cukup
NR 2 4 65 145 2.56 25.39063 3 995 Cukup
49

Anda mungkin juga menyukai