Anda di halaman 1dari 52

BIAYA PADA PERALATAN

KONSTRUKSI
Topik
1. Tujuan perencanaan penggunaan peralatan
2. Hubungan antara biaya dan waktu
3. Biaya Operasi Alat (BOA)
4. Biaya Pemilikan Alat (BPA)
5. Biaya ekonomis peralatan
6. Cara pemilihan alat
7. Biaya sewa alat
8. Perbandingan ekonomis antara sewa dan
memiliki sendiri
Tujuan perencanaan penggunaan peralatan

Sesuai dengan prinsip pengelolaan konstruksi


(construction management) yaitu : “Menyelesaikan
pekerjaan pada waktunya sesuai jadwal, dengan hasil
yang memuaskan mutu sesuai dengan rencana dan
spesifikasi, serta pada biaya yang serendah mungkin”,
dengan demikian faktor utama dalam perencanaan
peralatan adalah : Biaya total peralatan terhadap
keseluruhan biaya konstruksi.

Biaya peralatan ini mencakup :


• investasi awal atau biaya sewa alat
• biaya pengoperasian dan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan operasional
Hubungan antara biaya dan waktu
Dalam hubungannya dengan pemilikan
dan pengoperasian peralatan konstruksi,
terdapat dua kategori waktu yang harus
diperhatikan sehubungan dengan biaya
yang diakibatkannya :
• Waktu operasi: waktu saat peralatan
yang dimiliki beroperasi
• Waktu idle: waktu saat peralatan yang
dimiliki menganggur (idle) dan atau tidak
berproduksi.
Dalam hubungannya dengan biaya peralatan,
maka terdapat dua jenis biaya, yaitu :
• Biaya yang dikeluarkan pada waktu alat
beroperasi, yang disebut biaya operasi
peralatan (equipment operating cost)  BOA
• Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat memiliki
peralatan tersebut, baik selama alat beroperasi
maupun waktu menganggur (idle), yang disebut
sebagai biaya pemilikan alat (equipment
ownership cost)  BPA
• Biaya operasi alat (BOA) berhubungan
erat dengan waktu produksi aktual,
sedangkan
• Biaya pemilikan alat (BPA) berhubungan
erat dengan waktu kalender. BPA sering
disebut sebagai biaya tetap (Fixed Cost).
• Kedua komponen biaya di atas biasanya
ditransfer ke dalam biaya per jam (Rp/jam)
operasi alat.
Biaya Operasi Alat (BOA)
Terdiri dari 5 komponen:
1. Biaya Operator, meliputi biaya-biaya
untuk membayar gaji/upah operator,
pajak asuransi, tunjangan-tunjangan,
bonus, dll. Bisa terjadi satu alat memiliki
lebih dari satu awak (power crane,
excavator maka diperlukan mekanik/juru
oli).
2. Biaya bahan bakar, merupakan pengeluaran untuk input sumber tenaga
yang menggerakkan peralatan, bisa berupa :

• BBM : bensin, minyak diesel/solar


• Tenaga Listrik
• Gas/LPG

Tingkat penilaian BBM untuk mesin dapat dihitung sebagai berikut:

0,7 (bhp) * load factor


Bensin, gph = ------------------------------
6,2

0,5(bhp) * load factor


Diesel, gph = -----------------------------
7,2

dimana :
gph = gallon per hour
bhp = brake horse power
Sedangkan load factor didapat dari tabel di bawah ini

Kondisi Lapangan
Jenis Alat Baik Sekali Baik/Sedang Rusak

Roda Karet,
Jalan dengan 0,25 0,30 0,40
Perkerasan
Roda Karet,
jalan tanpa 0,50 0,55 0,60
perkeresan

Roda Rantai 0,50 0,63 0,75

Excavators 0,50 0,55 0,60


3. Biaya untuk minyak pelumas, meliputi
pengeluaran-pengeluaran untuk pelumas
reguler, harian dan penggantian periodik
pelumas. Meskipun biayanya relatif kecil
(terhadap BBM), tetapi tetap dilakukan
perhitungannya karena mudah
ditentukan
Pemakaian minyak pelumas dapat dihitung dengan :

0,6 x bhp x 0,007 Co


Oli = ----------------------- + ----
7,4 Ho

dimana :
bhp = brake horse power
Co = kapasitas karter mesin & gear box (gallon)
Ho = jarak waktu antara penggantian pelumas (jam)
Disamping minyak pelumas digunakan juga minyak
hidrolik dan minyak gemuk.

a). Minyak hidrolik

C
H = --- x 12 (liter/jam)
t

dimana :
H = kebutuhan minyak hidrolik dalam liter/jam kerja
C = isi tangki minyak hidrolik (liter)
t = periode penggantian (jam)
b). Minyak gemuk (kg/jam)
Kondisi Lapangan
Jenis Alat
Ringan Sedang Berat
Traktor > 0,20 0,30 0,50
100PK
75 – 100PK 0,15 0,25 0,45
50 – 75 PK 0,10 0,20 0,40
25 – 50 PK 0,05 0,15 0,25
Roda Karet 0,05 0,15 0,25
Unit yg 0,05 0,10 0,15
ditarik

Pemakaian gemuk dalam kg/jam


4. Biaya perbaikan ringan, penyetelan ringan, dan pemeliharaan
ringan, biaya-biaya ini mencakup perbaikan dan penyetelan kecil
di lapangan, perbaikan yang tidak lebih besar dari 15 menit
dengan spare part dan mekanik yang tersedia, termasuk
penggantian blade, bucket, kait crane dan asesoris lainnya.

Dapat dihitung sebagai fraksi dari penggunaan bahan bakar :

Biaya perbaikan = biaya BBM/jam x SF

SF = safety factor
1/5 untuk kondisi lapangan ringan,
1/3 untuk kondisi lapangan sedang dan
1/2 untuk kondisi lapangan berat.

Untuk pemeliharaan besar dan overhoul serta perbaikan besar (di


bengkel) biasanya pengeluarannya dimasukkan pada biaya
pemilikan (ownership cost).
5. Biaya perbaikan dan penggantian ban,
pengeluaran ini khusus untuk peralatan
jenis roda ban karet. Meskipun pada saat
pembelian pertama (awal) sudah
termasuk harga ban (satu set), karena
usia ban tidak sama dengan usia alat,
maka ban harus sering diganti. Ban
cenderung mengalami kerusakan lebih
cepat karena panas, keausan, gesekan,
dll, yang tergantung pada jumlah jam
operasi dan jumlah km yang dilalui
• Untuk menentukan usia pelayanan suatu
ban dapat dilakukan dengan menentukan
usia maksimum ban pada kondisi ideal
dan perawatan yang baik.
• Untuk mendapat usia pada kondisi yang
sebenarnya, angka maksimum di atas di
kalikan suatu faktor reduksi usia ban
Tabel: Faktor-faktor Reduksi Umur Ban

Faktor Reduksi
Kondisi
Pemakaian 1,0 0,9 0,8 0,7 0,6

A. Tekanan Ban 100% 90% 80% 75% 70%

B. Beban pada
100% 110% 130% 150% --
Ban
C. Kecepatan
10 15 20 25 30
Rata2 (mph)

D. Posisi Ban Yg Ditarik Depan Dump-Drivers Scraper’s

E. Kondisi Tanah Maintained


Jalan Tanah Keras Batu Keras
Permukaan Jalan Lunak Jalan Tanah

Usia Maksimum Ban umumnya 5000 jam


Usia ban yang diperhitungkan (estimated
tire life = Ut)

Ut = 5000 x A x B x C x D x E

Biaya ban dapat dihitung bila harga ban


baru diketahui :
harga ban baru (Rp)
et = --------------------------
Ut
Contoh
Diketahui suatu Loader dengan Roda Ban Karet
(wheel) beroperasi pada jalan tanah keras
(rough gravel road) dengan kecepatan 10 mph.
Tekanan ban selalu diusahakan dalam kondisi
normal (sesuai spesifikasi), namun beban yang
diangkut biasanya melebihi kapasitas
(overloaded) sebesar 20%. Hitung umur
perkiraan ban yang ada di antara operator
dengan bucket? (Asumsi umur maksimum ban =
5000 Jam).
• A = Tekanan normal = 1,0
• B = Beban overloaded 20% = 0,85
• C = Kecepatan rata2 10 mph = 1,0
• D = Posisi ban (between dump driver) = 0,80
• E = Kondisi permukaan (rough gravel road) = 0,8

 Ut = 5000 x A x B x C x D x E
= 5000 x 1,0 x 0,85 x 1,0 x 0,8 x 0,8
= 2720 jam
Setelah semua biaya diketahui, maka keseluruhan biaya
operasi dapat dihitung dalam (Rp/jam).

eop = (1 + kw) ew + ef + el + em + et

dimana :

eop = biaya operasi alat/jam


ew = biaya operator/jam
kw = faktor untuk upah ekstra
ef = biaya BBM/jam
el = biaya minyak pelumas, gemuk, hidrolik/jam
em = biaya perbaikan dan penyetelan lapangan/jam
et = biaya perbaikan kecil atau penggantian ban/jam
Biaya Pemilikan Alat (BPA)
• Semua pengeluaran pemilikan suatu alat harus diperhitungkan untuk evaluasi
dan melindungi investasi.
• Yang pertama adalah biaya awal = semua pengeluaran untuk mendapatkan
peralatan sampai ke lokasi = pembelian alat + franco site.
• Sedangkan investasi tahunan rata-rata atau A adalah:

1 (U +1)
A = ----------- Co (Tanpa Nilai Sisa Alat)
2U

(U +1) Co + (U – 1) S
A = ------------------------------ (Dengan Nilai Sisa Alat)
2U

dimana:
U = Perkiraan Usia Pelayanan (tahun)
Co = Initial/Capital cost (Rp.)
S = Nilai Sisa Alat (Rp.)
Komponen-komponen biaya pemilikan:

1. Interest: beban untuk dana pinjaman


(cost of money), besarnya dihitung
sebagai persentase dari investasi awal
Co, yaitu :

Ei = Pi * Co, dimana: Pi sekitar 5 – 15 %


2. Pajak-pajak yang dikenakan atas
pemilikan alat, dihitung sebagai % dari
biaya tahunan rata-rata A, yaitu :

EP = PP * A, dimana: PP sekitar 1 – 3 %.
3. Asuransi, biaya untuk premi asuransi
alat-alat terhadap kerusakan/kehilangan,
dibiayai tahunan. Dihitung sebagai %
terhadap biaya tahunan rata-rata A:

Ex = Px * A, dimana : Px sekitar 1 – 3 %
4. Biaya penyimpanan di gudang/storage,
biaya yang dikeluarkan untuk
penyimpanan alat baik selama operasi
maupun waktu tidak beroperasi.

ES = PS * A, dimana: PS biasanya < 1%.


5. Biaya perbaikan alat (major repair & overhaul),
tidak diharapkan keluar setiap tahun, tapi
makin meningkat sebagai % terhadap biaya
investasi awal (Co).

EJ = KJ * Co/U,

dimana:
KJ = % terhadap Co untuk perbaikan besar
dan overhaul (50 – 100%)
U = Perkiraan Usia Pelayanan
6. Depresiasi alat, adalah penurunan nilai alat
selama usia alat. Hal-hal yang perlu diketahui
adalah:

Co = Initial/Capital cost;
S = Nilai Sisa Alat; dan
U = Perkiraan Usia Pelayanan
Cd = Co – S = Nilai Depresiasi

Cara yang paling sederhana dan paling sering


dipakai adalah cara garis lurus, yaitu:

Edsl = (Co - S)/U = Cd/U


Maka total biaya pemilikan :

• Tanpa Sisa Alat:

Eow = Ep + Ex + Ei + Es + Ej + Edsl
= (Pp + Px + Ps)*A + [Pi + (Kj + 1)/U]*Co

• Dengan Sisa Alat

Eow = Ep + Ex + Ei + Es + Ej + Edsl
= (Pp + Px + Ps)*A + [Pi + Kj/U]*Co + Cd/U

dimana :
Pp = % untuk asuransi tahunan
Px = % untuk pajak tahunan
Ps = % untuk biaya penyimpanan tahunan
Pi = % untuk bunga
Kj = % untuk perbaikan alat
• Hal penting lainnya yang harus diketahui untuk dapat menghitung
beban biaya pemilikan adalah jumlah jam kerja alat (diperkirakan)
dalam satu tahun.
• Ini penting untuk menghitung biaya peralatan/jam.
• Biasanya sekitar 1200, 1400, 1600, atau 2000 jam/tahun (jam yang
sedikit untuk alat khusus sedangkan jam kerja besar untuk alat yang
bersifat umum/multi purpose dan lebih sering digunakan).

• Biaya pemilikan alat/jam = eow

eow = Eow / Hcy

dimana :
Hcy = jumlah jam kerja alat/tahun yang dibayar (charged hour)

Charge hour lebih besar dari actual working hour

Jadi biaya total alat per jam kerja (aktual) menjadi :

eo = (Eow/Hcy) + eop = eow + eop (BPA + BOA) (Rp/Jam).


Contoh Soal

Diketahui:
Suatu loader dengan roda ban (wheel loader) mempunyai data sbb:
• Kapasitas/Tenaga dalam HP (mesin diesel): 180HP
• Perkiraan usia pelayanan (U): 5 tahun
• Kapasitas gear box: 6 gallons
• Waktu antar ganti oli: 100 jam
• Waktu operasi dalam 1 tahun: 2000 jam
• Harga alat: Rp. 520.000.000
• Nilai sisa alat (10% harga alat): Rp. 52.000.000
• Upah operator: Rp. 15.000/jam
• Harga diesel: Rp. 3.500/gallons
• Harga oli: Rp. 12.500/gallons
• Harga gemuk: Rp. 5.000/kg
• Harga ban: Rp. 3.000.000/buah
(Biasa dipakai dengan tekanan ban normal, kelebihan beban 10%, kecepatan
rata-rata 15mph, posisi ban yang perlu diganti adalah 2 buah ban depan, dan
seringnya dipakai pada jalan tanah yang terpelihara dengan kondisi sedang)
Jawaban
A. BOA (Biaya Operasi Alat/Biaya tidak tetap)

1. Biaya operator (asumsi tanpa pembantu) = Rp. 15.000,-/jam

2. Biaya bahan bakar

- Diesel
- Load factor = 0.55
pada jalan tanah yang terpelihara dengan kondisi sedang

- Konsumsi bahan bakar = [0,5 (bhp) x load factor]/7,2


= [0,5 (180) x 0,55]/7,2
= 6,875 gallons
- Biaya bahan bakar = 6,875 x Rp. 3.500
= Rp. 24.062,50
3. Biaya Pelumas

0,6 (bhp) x 0.007 Co


a. Konsumsi oli/jam = ------------------------ + -------
7,4 Ho

0,6 (180) x 0.007 6


= ---------------------- + -----
7,4 100

= 0,162 gallons

Biaya /jam = 0,162 x Rp. 12.500 = Rp 2.025/jam

b. Minyak gemuk

Wheel type dengan kondisi sedang 0,30 kg/jam


Biaya/jam = 0,30 x Rp. 5.000 = Rp. 1.500,-/jam
4. Biaya Perbaikan Ringan

Pada kondisi sedang SF = 1/3


Biaya Perbaikan Ringan/jam = Rp. 24.062,50,- x 1/3=Rp. 8.020,85/jam

5. Biaya Penggantian Ban

Dengan menggunakan tabel faktor reduksi umur ban:


A = Angin cukup = 1,0 (100%)
B = Kelebihan beban = 0,9 (110%)
C = Kecepatan rata-rata = 0,9 (15 rnph)
D = Posisi ban = 0,9 (front)
E = Surface kondisi = 0,9 (maintained Gravel Road)

Ut = 5.000 x 1 x 0,9 x 0,9 x 0,9 x 0,9 = 4.050 jam

2 x 3.000.000
Biaya penggantian ban = ------------------------ = Rp. 1.481,50,-/jam
4.050

BOA = 15.000 + 24.062,50 + 2.025 + 1.500 + 8.020,85 + 1.481,50


= Rp. 52.089,85 ~ Rp. 53.000/ jam
B. BPA (Biaya Pemilikan Alat / Biaya Tetap)

Initial Cost Alat (Co) = Rp. 520.000.000,-


Nilal Sisa Alat (S) = Rp. 52.000.000,-

Investasi tahunan rata-rata

(U+1)Co + (U-1)S
A = -------------------------
2U

6x 520.000.000 + 52.000.000 x 4
= --------------------------------------------
10
= Rp. 332.800.000,-
1. Bunga = 7% x 520.000.000 = Rp. 36.400.000,-
2. Pajak = 3% x 332.800.000 = Rp. 9.984.000,-
3. Asuransi = 3% x 332.800.000 = Rp. 9.984.000,-
4. Penyimpanan = 0,9% x 332.800.000 = Rp. 2.995.200,-
60% x 520.000.000
5. Overhaul = -------------------------- = Rp. 62.400.000,-
5
Co – S
6. Depresiasi = --------------
U
520.000.000 - 52.000.000
= -----------------------------------
5
= Rp. 93.600.000,-

BPA = (36.400.000 + 9.984.000 + 9.984.000 + 2.995.200 + 62.400.000 +


93.600.000)/ 2000 Jam
= 215.363.200/2.000 = Rp. 107.682,-/jam

Biaya Satuan Alat= BOA + BPA


= 53.000 + 107.682 = Rp. 160.682,-/jam

Biasanya dibulatkan ke nilai yang mudah = Rp. 160.500,-/jam


Biaya ekonomis peralatan

Dapat ditentukan berdasarkan 2 cara yaitu :

• biaya/jam minimum
• pengembalian maksimum (max financial
return)
Cara pemilikan alat
• MEMBELI

• LEASING (SEWA BELI/KONTRAK)

• RENTAL (SEWA)
PENGADAAN DENGAN MEMBELI
(INVESTASI)
PRINSIP INVESTASI :

Investasi Alat  MENANAM MODAL/UANG  KEUNTUNGAN HARUS LEBIH BESAR DARI BUNGA BANK

CARA INVESTASI

BELI LANGSUNG - BARU


- BEKAS
SEWA BELI (LEASING)

KEUNTUNGAN :
• KONDISI ALAT TERKONTROL
• KESIAPAN ALAT TERJAMIN
• DAPAT MENGIKUTI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ALAT
• KONTINUITAS PEKERJAAN TERJAMINN TERUTAMA UNTUK PEKERJAAN JANGKA PANJANG
• DAPAT MENGUASAI TEKNOLOGINYA
• BIAYA ALAT TIDAK TERGANTUNG PIHAK LAIN

KERUGIAN :
• HARUS MEMPUNYAI SARANA PEMELIHARAAN
• KEMUNGKINAN “IDLE TIME”
• MAHAL KALAU PEMAKAIAN JANGKA PENDEK
• PERLU PERHATIAN SERIUS TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA OPERASI DAN PERBAIKAN.
HAL-HAL TEKNIS YANG PERLU
DIPERHATIKAN :
• CARA PEMBELIAN : - PENUNJUKAN LANGSUNG
- BEBERAPA PENAWARAN
• PEMILIHAN MEREK YANG DIINGINKAN
BERDASARKAN PERFORMANCE.
• FASILITAS DAN PELAYANAN PURNA JUAL DARI
SISI PENJUAL/AGEN TUNGGAL.
• SISTEM PENGOPERASIAN / SPESIFIKASI ALAT.
• ALAT DENGAN TEKNOLOGI TINGGI (CANGGIH)
SERING MENIMBULKAN KESULITAN PADA
PENGOPRASIAN DAN PEMELIHARAANNYA.
• ALAT KHUSUS/SPESIFIK DIUSAHAKAN TIDAK
MEMBELI. LEBIH BAIK SEWA KARENA SULIT
DALAM PEROLEHAN SUKU CADANG DISAMPINNG
OPERATOR KHUSUS YANG DIPERLUKAN.
SEWA BELI (LEASING)
KEUNTUNGAN :
• TIDAK PERLU MENYEDIAKAN MODAL BESAR
SEKALIGUS
• PADA AKHIR MASA LEASING ALAT BISA DIMILIKI
ATAU DIJUAL
• PERALATAN DAPAT DIGUNAKAN UNTUK SUATU
JANGKA WAKTU YANG PANJANG TANPA HARUS
MEMBAYAR BIAYA PEMILIKAN/PEMBELIAN.

KERUGIAN :
• KEMUNGKINAN “IDLE TIME” AKIBAT TIDAK ADA
PEKERJAAN.
PENGADAAN DENGAN SEWA.
HAL-HAL YANG PERLU PERHATIAN :
• ADAKAH PERUSAHAAN SEWA
• TERSEDIAKAH ALAT YANG AKAN DISEWA.
• BAGAIMANA KONDISI dan PERATURAN SEWANYA

KEUNTUNGAN :
• TIDAK PERLU MENYEDIAKAN MODAL BESAR UNTUK INVESTASI.
• BIAYA PERALATAN UNTUK SATU PROYEK TERBATAS PADA JUMLAH
YANG DIPERLUKAN.

KERUGIAN :
• KONDISI ALAT BELUM TENTU BAIK.
• BELUM TERJAMIN TERSEDIANYA ALAT SESUAI JADWAL
• TIDAK MENGUASAI TEKNOLOGI PERALATAN APABILA SISTEM
SEWANYA ADALAH JASA ALAT.
• MAHAL UNTUK PROYEK BERJANGKA PANJANG
• TIDAK DAPAT MENGUASAI OPERASI ALAT SEPENUHNYA.
• PERUBAHAN HARGA TERGANTUNG PIHAK LAIN.
BIAYA SEWA ALAT
• Sewa alat: - cold (tanpa BBM, operator dll) dan
- hot (dengan BBM, operator dll).
• Biasanya sewa alat biasanya lebih besar dari
ownership cost (10-60%).
• Hal-hal yang perlu diketahui adalah :

Hr = jam sewa
Hrd = jam sewa harian (biasanya 8 jam)
Hrw = jam sewa mingguan
(biasanya 40 jam  5 * 8)
Hrm = jam sewa bulanan
(biasanya 176 jam  22 * 8)
PERBANDINGAN EKONOMIS SEWA DAN
MEMILIKI SENDIRI
Biaya memiliki sendiri (per jam) :

eo = eow + eop = [Eow/Hcy] + eop

Biaya sewa untuk alat yang sama :

er = [Rm/Hrm] + eop

dimana :
eop = BOA (per jam)
eow = BPA (per jam)
Eow = BPA (per tahun)
Hcy = Perkiraan kerja alat dalam satu tahun
Rm = biaya sewa (cold) per bulan
Hrm = jumlah jam kerja dalam sebulan (biasanya 176 jam)
Bila ingin memiliki alat secara ekonomis :

eo < er

[Eow/Hcy] < [Rm/176]  Hcy > [Eow/Rm] x 176

Contoh:
• Suatu alat dengan harga beli Co = Rp. 220.000.000,-
(tidak ada nilai sisa alat)
• Usia Pelayanan U = 5 tahun
• Depresiasi + pemeliharaan berat = Rp. 80.000.000/tahun
• Bunga, asuransi, pajak, penyimpanan = 20%/tahun
terhadap biaya tahunan rata-rata (A).
• Ongkos/harga sewa: Rp. 14.000.000/bulan.
Untuk depresiasi garis lurus:
• A = ½ (6/5) * 220.000.000 = Rp. 132.000.000

• Eow = 80.000.000 + 0.2*132.000.000 = Rp.


106.400.000

• Untuk biaya memiliki yang ekonomis, maka


mimimum dalam satu tahun alat itu dapat
dipakai selama:
• Hcy > 176 * (106.400.000/14.000.000) > 1.340
jam/tahun.
• Kalau alat bekerja 1400 jam?
Beli = Eow/Hcy = 106.400.000/1400
= Rp. 76.000/jam
Sewa = Rm/176 = 14.000.000/176
= Rp. 79.500/jam
• Kalau alat bekerja 1300 jam?
Beli = Eow/Hcy = 106.400.000/1300
= Rp. 81.850/jam
Sewa = Rm/176 = 14.000.000/176
= Rp. 79.500/jam
FAKTOR KECOCOKAN ALAT

Bila terdapat alat yang berbeda ukuran,


kapasitas, dsb sehingga efisiensinya
berbeda, maka perhitungannya akan
berbeda pula.
Dalam hal ini overhead cost (biaya
tambahan) Cv akan berbeda.
Misal C = Co + Cv
= total cost of operation:
a). Bila dimiliki :

C1 = (eo * Hcd + Cvd) Dw


Hcd = jumlah jam kerja/hari
Dw = jumlah hari yang dibutuhkan menyelesaikan
pekerjaan.
Cvd = overhead/hari

Bila:
qa = produktivitas alat (m3/jam)
Q = total volume perkerjaan (m3)
Q
maka : Dw = ------------  Hcd * Dw = Q/qa
qa*Hcd

C1 = [eo + Cvd/Hcd] * Q/qa1


b). Bila disewa :

C2 = [er *Hcd + Cvd] *Dw2


= [er + Cvd /Hcd] *Q/qa2

Break event point didapat bila C1 = C2


(eo + Cvd /Hcd) *Q/qa1 = (er + Cvd /Hcd) *Q/qa2

Bila diharapkan memiliki alat lebih murah dari sewa ;

(eo + kv)/qa1 < (er + kv)/qa2


dimana:
kv = Konstant overhead/jam = Cvd /Hcd
Bila qa1 < qa2 maka alat yang disewa lebih cocok untuk
pekerjaan yang bersangkutan.
RENCANA PENGGANTIAN / REKONDISI /
PENGHAPUSAN PERALATAN
I. SETELAH PROYEK SELESAI PERALATAN HARUS
DIRELOKASI KE TEMPAT LAIN DENGAN
DIREKONDISI TERLEBIH DAHULU, ATAU
DISIAPKAN SEADANYA, SEBELUM DIPUTUSKAN
UNTUK DIREKONDISI, YANG PERLU
DIPERHATIKAN ADALAH :
– ADANYA STAF YANG MENELITI DAN MENGHITUNG
SEGALA BIAYA YANG TELAH DIKELUARKAN UNTUK
PERALATAN
– ALAT DIREKONDISI UNTUK DIJUAL UNTUK KEMUDIAN
BELI BARU ATAU DISEWAKAN.
– JENIS ALAT DAN MEREKNYA (MEREK TIDAK POPULER
AKAN MENIMBULKAN PERSOALAN DI KEMUDIAN HARI).
– KEMUDAHAN SUKU CADANG DI PASAR.
II. ADAPUN DATA-DATA YANG DIKUMPULKAN UNTUK
RENCANA LEBIH LANJUT ADALAH:

1. ALAT YANG SUDAH TIDAK LAYAK LAGI,


ARTINYA BIAYA YANG DIKELUARKAN
SELALU LEBIH DARI YANG DIPERBAIKI REKONDISI/
PENGGANTIAN
2. ALAT SUDAH TERLALU SERING RUSAK

3. ALAT YANG SUKU CADANGNYA SULIT


DIDAPAT/TIDAK TERJAMIN PASOKANNYA
PENGGANTIAN
4. ALAT YANG TEKNOLOGINYA SUDAH
KETINGGALAN.

Anda mungkin juga menyukai