Anda di halaman 1dari 7

Analisa harga satuan produksi alat berat

Terdiri dari 3 Jenis:


A. Biaya Langsung
1. Biaya Kepemilikan
a). Biaya penyusutan (depreciation cost)
b). Biaya bunga, pajak, asuransi (biaya investasi)
2. Biaya operasi (operation cost)
a) Biaya bahan bakar
b) Biaya pelumas & filter
c) Biaya ban
d) Biaya perbaikan (repair)
e) Biaya bahan/alat khusus (special items)
f) Biaya upah operator

B. Biaya Tidak langsung


1. Biaya gudang peralatan (pooling)
2. Biaya tak terduga (force majeure) , kecelakaan dll.
3. Biaya pengawasan/ manajemen

C. Biaya pajak dan keuntungan

1. Biaya Penyusutan
Adalah harga modal yang hilang pada suatu peralatan yang disebabkan oleh
umur pemakaian.
Apabila suatu alat bekerja secara konstan sepanjang tahun dan mencapai
jam operasi sebesar 2,000 jam pertahun maka perhitungan depresiasi dapat
menggunakan metode garis lurus (straight line method)
Contoh:
Harga beli alat = 100 juta
Umur ekonomis = 5 tahun
Nilai residu = 20 juta
Maka biaya penyusutan alat adalah:

2. Biaya investasi (bunga, pajak, asuransi)


Biaya investasi pertahun dihitung dengan rumus:

= 
 ℎ



 =

1|Page
Contoh:
Prosentase biaya suatu pembelian alat berat adalah:
Bunga pinjaman = 15% pertahun
Pajak = 2% pertahun
Asuransi = 2% pertahun
Biaya lain-lain = 1% pertahun
-----------------------------------------------------
Jumlah = 20%
Apabila umur ekonomis alat adalah 5 tahun dan harga beli alat adalah 100 juta,
maka biaya investasi pertahun adalah:

3. Biaya pemakaian bahan bakar


Standar yang dipakai adalah:
Untuk mesin bensin = 0,3 liter /HP (Horse Power) / jam
Untuk mesin diesel = 0,2 liter /HP (Horse Power) / jam

Untuk pendekatan maka bisa digunakan


= 12% ~ 15% /HP (Horse Power) * harga bahan bakar perjam

Misal: Suatu mesin diesel 100 HP bekerja dengan kekuatan 80% selama 45 menit tiap
jam.

4. Biaya minyak pelumas


Terdiri dari biaya pemakaian pelumas, biaya pemakaian grease dan biaya
penggatian filter.

Untuk pendekatan maka bisa digunakan


= 0,35% ~ 0,60% /HP (Horse Power) * harga pelumas perliter

5. Biaya pemakaian ban


harga ban / umur pakai ban dalam jam

Atau bisa dipakai rumus pendekatan:


%~,%    
= =
.!!! "#

6. Biaya perbaikan
Biaya perbaikan dihitung tanpa menghitung lagi biaya ban.

2|Page
Apabila dihitung secara teliti dengan asumsi nilai perbaikan akan meningkat dari
tahun ke tahun selama umur ekonomisnya, maka biaya perbaikan dapat dihitung
dengan metode sum of the year digits.
Apabila umur ekonomis alat adalah 5 tahun, maka jumlah digits menjadi:
1+2+3

Selanjutnya jika selama umur ekonomis diperkirakan biaya perbaikan alat


mencapai 90% dari harga beli alat, maka biaya perbaikan tiap tahun adalah:

Atau bisa dipakai rumus pendekatan:


$,% ~%,%    
= =
.!!! "#

7. Biaya special item


Bahan yang lebih cepat rusak seperti: bajak, ujung mata blade
Merupakan harga bahan special / umur ekonomis.

8. Biaya operator

9. Biaya tidak langsung


Diperkirakan sebesar 5% - 15% dari biaya langsung

10. Keuntungan dan pajak


Pajak disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku sedangkan
keuntungan disesuaikan dengan kondisi ekonomi/ investasi Negara yang
bersangkutan.

PR;

Suatu bulldozer dengan daya 1z0 HP, dan umur ekonomis selam 5 tahun
beroperasi secara kontinyu selama 2000 jam/ tahun.
Harga alat sebesar 4z0 juta, Harga jual kembali 60% dari harga beli. Harga
bahan bakar Rp 5.500/ liter, harga pelumas Rp 45.000/ liter. Gaji operator
sebesar Rp 30.000/ jam. Harga special item 8% dari harga alat dengan umur
pemakaian 2,5 tahun.
Hitunglah biaya operasi alat per jam.

3|Page
Contoh 2.
Produksi alat berat diketahui sbb.:
Buldozer produksi 105 m3/ jam Biaya operasi = Rp 22.501/ jam
Wheel loader produksi 110 m3/ jam Biaya operasi = Rp 16.579/ jam
Dump truck produksi 6,4 m3/ jam Biaya operasi = Rp 11.520/ jam

Apabila diperlukan menyelesaikan pekerjaan dengan volume 1.050 m3, tentukan


jumlah alat yang diperlukan dan total biaya

4|Page
B. Analisis Program Linear

Salah satu cara untuk menganalisa pemakaian sumber daya yang terbatas agar
dihasilkan keuntungan yang maksimal adalah menggunakan analisis program linear. Pada
analisis program linear, sumber daya yang dimiliki digambarkan dalam bentuk grafik sumbu
vertikal dan horizontal, agar diperoleh daerah yang memenuhi semua pertidaksamaan sumber
daya yang tersedia.

X2

A
B Daerah yang memenuhi
seluruh pertidaksamaan

pers. (2)

X1
C
pers. (1)

Gambar 6.6. Grafik dalam Analisis Program Linear

Contoh
Sebuah kontraktor memperoleh pekerjaan berupa penggalian dan pemindahan tanah di suatu
lokasi, yang terdiri dari 2 jenis tanah, yaitu tanah lempung dan tanah berpasir. Untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut, kontraktor hanya memiliki 1 buah backhoe, 1 buah
bulldozer dan 5 orang pekerja yang siap. Peralatan yang lain, misalnya truck dapat disewa
sebanyak yang diperlukan. Sesuai pengalaman yang dimiliki kontraktor, untuk mengerjakan
tiap 1.000 m3 tanah lempung diperlukan 8 jam kerja backhoe, 4 jam kerja bulldozer dan 50
jam kerja orang (man-hours) serta keuntungan yang diperoleh Rp 700.000,-. Sedangkan
untuk mengerjakan tiap 1.000 m3 tanah berpasir diperlukan 4 jam kerja backhoe, 5 jam kerja
bulldozer dan 20 jam kerja orang (man-hours) serta keuntungan yang diperoleh Rp 500.000,-.
Batasan jam kerja yang diperbolehkan dalam satu minggu adalah 40 jam. Dengan analisis

5|Page
program linear, tentukan berapa volume tanah yang harus dipindahkan tiap minggu dari tiap
jenis tanah agar keuntungan maksimal.
Jawab:
Pertama kita buat rangkuman terhadap persoalan yang ditulis dalam soal di atas, dengan tabel
analisis sumber daya, sbb.:
Uraian Tanah A Tanah B Batasan
1.000 m3 1.000 m3 (Constraint)
Jam kerja backhoe 8 4 1 x 40 = 40 jam
Jam kerja bulldozer
Jam kerja manusia
Keuntungan 700.000 500.000 --

Apabila dimisalkan 1.000 m3 tanah lempung = X1 dan


1.000 m3 tanah berpasir = X2 maka dapat dibuat pertidaksamaan:
Pertidaksamaan pembatas
Backhoe: 8 X1 + 4 X2 ≤ 40 pers. (a)
Buldozer: 4 X1 + 5 X2 ≤ 40 pers. (b)
Manpower: 50 X1 + 20 X2 ≤ 200 pers. (c)
dan X1 ≥0
X2 ≥0
Persamaan kontrol
K = 700.000 X1 + 500.000 X2
Sehingga dari pertidaksamaan pembatas dapat dibuat grafik hubungan X1 dan X2.

6|Page
X2

10

A
8
B

pers. (b)

X1
C4 5 10
pers. (a)
pers. (c)

Gambar 6.7. Grafik penyelesaian contoh 6.3


Dari gambar di atas diperoleh 3 buah titik kritis yaitu:
A (0, 8)
B (1,18; 7,06)
C (4, 0)
Ketiga titik kritis tersebut kemudian dikontrol dengan persamaan keuntungan, mana yang
menghasilkan keuntungan yang maksimal.
K = 700.000 X1 + 500.000 X2
K A = 700.000 x 0 + 500.000 x 8 = 4.000.000
K B = 700.000 x 1,18 + 500.000 x 7,06 = 4.356.000
K C = 700.000 x 4 + 500.000 x 0 = 2.800.000
Jadi keuntungan maksimal diperoleh pada titik kritis ….. , atau apabila setiap minggu
mengerjakan:
Tanah lempung = 1,18 x 1.000 = 1.180 m3
Tanah berpasir = 7,06 x 1.000 = 7.060 m3

7|Page

Anda mungkin juga menyukai