NAMA:
Haris Sunandar
Marta Ardhana
Amalia Rizky Puspitasari
Nilasari
Siti Aminnah
1. Metode Aktivitas
Dalam metode ini umur ekonomis suatu asset ditaksir dalam jumlah unit produksi,
dan beban penyusutanya akan dihitung berdasarkan satuan hasil produksi.
Contoh Pada PT. Madu Asfa Factory terdapat sebuah mesin yang diketahui harga
perolehannya sebesar Rp.23.000.000 dengan nilai residu ditaksir Rp.3.000.000. Taksiran
produksi selama umur ekonomis sebesar 4.000.000 unit produksi. Selama tahun 2019
Jadi beban penyusutan pada tahun 2019= 3.000.000 dan 2020= 4.000.000
Dalam metode ini menggunakan asumsi bahwa pembebanan penyusutan adalah setiap
aktiva tetap akan memberikan manfaat yang sama pada setiap periodenya sepanjang umur
aktiva.
Dan pembebanannya tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan produksi dan efisiesi
asset. Metode ini cocok dipakai untuk aktiva tetap yang pemakaiannya dari periode ke
periode relative sama, seperti gedung kantor.
Contoh : Pada PT. Madu Asfa Factory harga perolehan suatu mesin adalah Rp. 32.000.000.
Umur ekonomisnya adalah 5 tahun, dan nilai sisa ditaksir Rp. 8.000.000.
Umur ekonomis
Menurut kelompok kami methode garis lurus karena, metode ini cocok dalam
penerapan matching cost principle, metode ini juga dapat digunakan untuk menyusutkan
asset asset yang fungsionalnyatidak terpengaruh oleh besaran volume dari produk atau jasa
yang dihasilkan. Jadi lebih simple penggunaanya