Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah : AKUNTANSI MANAJERIAL

Dosen : ARZAL SYAH, SE., M.Ak

AKUNTANSI MANAJEMEN

Kelompok 6

Karmila Sari (17 0402 0124)

Rahmi (17 0402 0129)

Indah Bahar (17 0402 0132)

Eka Prastika (17 0402 0151)

Riska Amelya (17 0402 0193)

Program Studi Perbankan/Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri

Palopo

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Dan tak lupa penulis bersyukur atas tersusunnya makalah ini.
Sebelumnya kami mngucapkan banyak terima kasih kepada Arzal Syah,
SE., M.Ak. Selaku dosen yang telah memberikan kami kesempatan untuk
membahas makalah yang berjudul “Akuntansi Manajemen”.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Palopo, 25 September 2019

Kelompok 6
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Biaya..........................................................................
B. Pola Perilaku Biaya....................................................................................
C. Metode Penentuan Pola Perilaku Biaya.....................................................
D. Penggolongan Biaya Lebih Lanjut............................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam akuntansi managerial, istilah biaya dapat digunakan

untuk berbagai hal. Alasannya adalah karena banyak jenis biaya, dan
biaya-biaya tersebut diklasifikasikan sesuai kebutuhan manajeman.
Seperti, seorang menajer yang ingin menyusun laporan keuangan
eksternal, membuat anggaran, atau mengambil keputussan, akan
menggunakan data biaya. Setiap penggunaan atas data yang berbeda
membutuhkan klasifikasi dan definisi biaya yang berbeda juga. Seperti
contohnya, laporan keuangan eksternal membutuhkan data biaya lustoris
karena pengambilan keputusan memerlukan perkiraan terhadap biaya di
masa mendatang.

Ketika kita akan mengawali pembahasan mengenai konsep biaya


dengan berfokus pada perusahaan manufaktur, karena aktivitas
perusahaan tersebut terdapat dalam hampir sebagian besar aktivitas di
organisasi lainnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Biaya

Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk berperilaku


efisien dan ekonomis dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat ini. salah
satu unsur penting dalam upaya untuk memenangkan persaingan adalah
kemampuan dalam menurunkan biaya tanpa mengorbankan mutu. oleh karena itu
seorang manajer harus memahami masalah pembiayaan yang terjadi di perusahaan
terutama dalam mengenali perilaku biaya.

Sebelum jauh membahas tentang biaya, maka perlu mengetahui tentang


definisi biaya. biaya mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara luas dan
secara sempit. biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang
diukur dalam suatu uang dalam usahanya mendapatkan sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu baik yang sudah terjadi dan belum terjadi/ baru direncanakan.
Biaya dalam arti sempit adalah pengorbanan sumber ekonomi dalam satuan uang
untuk memperoleh aktiva.

Pengertian dari biaya sudah dijelaskan diatas, untuk lebih jelas lagi apa
yang disebut dengan biaya dan bagaimana biaya itu terjadi di perusahaan.
Berikut Contohnya

Contoh

Seorang manajer pemasaran perusahaan celana jean berencana akan


mengiklankan produknya di stasiun televisi. harga yang harus dibayarkan untuk
pembuatan iklan diperkirakan Rp 1.000.000.000,- untuk penayangan televisi
dalam satu tahun Rp 5.000.000.000,-. Pajak yang harus di bayar Rp 100.000.000,-
Dari contoh di atas jumlah uang yang akan dikeluarkan Rp 6.100.000.000,-
merupakan biaya. biaya di sini berhubungan dengan pengorbanan yang telah
terjadi dan pengorbanan yang baru direncanakan akan terjadi.

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah di mana perubahan tersebut ada
hubungannya dengan perubahan penggunaan aktivitas. dan perilaku biaya adalah
penggambaran terhadap perubahan biaya seiring dengan perubahan output. biaya-
biaya bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam cara.

Tujuan manajemen perlu mengidentifikasi biaya dan perilakunya adalah


sebagai berikut:

1. Pengendalian biaya

2. Pengestimasian biaya

3. Pembuatan keputusan

Penggolongan biaya sesuai dengan perilaku biaya merupakan hal yang


sangat penting untuk menaksir biaya masa depan dalam rangka pengambilan.
keputusan akuntansi manajemen akan memberikan informasi pada manajer biaya
mana saja yang dapat ditekan ataupun tidak, maka dari itu perlu mengetahui
penggolongan biaya berdasarkan perilaku biaya adalah sebagai berikut :

1. Biaya tetap

2. Biaya variable

3. Biaya semivariable.

B. Pola Perilaku Biaya


a. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dalam kisaran
tertentu meskipun volume produksi perusahaan berubah. Apabila tidak
melampaui kapasitas, meskipun volume produksinya sedikit atapun
banyak biaya tetap totalnya masih sama.
Contoh:
Perusahaan kaos ANANDA setiap bulan regular memproduksi kaos polos
sebanyak 3000 buah. Biaya yang dikeluarkan perbulan aadalah:
Biaya gaji karyawan kantor Rp 5.000.000
Biaya gaji karyawan produksi Rp 1.000.000
Biaya bahan baku kaos dari benang Rp 20.000.000
Biaya listrik Rp 3.000.000
Dari contoh di atas yang disebut biaya tetap adalah biaya karyawan kantor.
Biaya ini tidak terpengaruh dengan besarnya produksi kaos. Seandainya
perusahaan membuat kaos lebih sedikit maupun lebih banyak lagi tapi
masih dalam kapasitas wajar, maka biaya karyawan kantor akan tetap
sama yaitu sebesar Rp 5.000.000
Apabila biaya tetap dibebankan pada aktivitas produksi, maka jika
produksi barang makin sedikit maka harga satuan produk makin tinggi.
Jika produksi barang semakin banyak maka semakin rendah harga satuan
produksi perusahaan tersebut.
Biaya tetap masih diklasifikasikan lagi untuk memudahkan manajemen
dalam merencanakan pengendalian. Biaya tetap di bagi menjadi:
1. Biaya tetap komitmen
Merupakan biaya tetap yang tidak dapat dikurangi atau dieliminasi
oleh manajemen. Biaya ini biasanya timbul dari pendirian usaha dan
kepemilikan peralatan. Contoh biaya depresiasi gedung, biaya
depresiasi mesin pajak bumi dan bangunan.
2. Biaya tetap diskresionari
Merupakan biaya tetap yang dapat dikurangi atau dieliminasi oleh
manajemen. Biaya ini biasa timbul dari kebijkan manajemen. Biaya ini
dapat dihentikan pengeluarannya atas kebijakan manajemen. Contoh
biaya ini adalah biaya riset dan pengembangan, biaya promosi , biaya
program latihan karyawan, dan biaya konsultasi.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai
dengan perubahan volume produksi barang. Sehingga semakin besar
volume produksi semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume produksi semakin rendah pula jumlah total biaya variabel.
Contoh:
Perusahaan kaos ANANDA setiap bulan regular memproduksi kaos polos
sebanyak 3000 buah. Biaya yang dikeluarkan perbulan adalah:
Biaya gaji karyawan kantor Rp 5.000.000
Biaya gaji karyawan produksi (karyawan Rp 1.000
dibayar sesuai jumlah kaos yang dihasilkan,
setiap kaos yang dihasilkan akan di beri
upah perusahaan
Biaya bahan baku kaos dan benang Rp 20.000.000
Dari contoh diatas yang disebut biaya variabel adalah biaya gaji karyawan
produksi (dibayar berdasarkan unit yang dihasilkan oleh karyawan
produksi), biaya bahan baku kaos dan benang. Berikut ini perhitungaan
baiya variabel untuk gaji karyawan produksi dan biaya bahan baku.

Jumlah Keterangan (jumlah kaos x biaya gaji Jumlah baiaya variabel


kaos karyawan produksi per unit)
1 1 x Rp 1000 Rp 1.000
2 2 x Rp 1000 Rp 2.000
1000 1000 x Rp 1000 Rp 1.000.000
Setiap unit kaos yang dihasilkan, perusahaan akan membayar karyawan
sebesar Rp 1.000.000 jadi Rp 1.000 ini merupakan biaya variable jika
memproduksi kaos semakin banyak maka biayanya akan meningkat,
begitu sebaliknya jika memproduksi kaos semakin kecil maka biaya yang
dikeluarkan akan semakin sedikit.

Jumlah Keterangan Jumlah baiaya variabel


kaos (jumlah kaos x biaya bahan baku)
1 1 x Rp 20.000 Rp 20.000
2 2 x Rp 20.000 Rp 40.000
1000 1000 x Rp 20.000 Rp 20.000.000

Setiap unit kaos yang dihasilkan, dibutuhkan bahan baku seharga Rp


20.000 jadi Rp 20.000 ini merupakan biaya variable. Jika memproduksi
kaos semakin banyak maka biayanya akan meningkat, begitu sebaliknya
jika memproduksi kaos semakin sedikit maka biaya yang dikeluarkan akan
semakin sedikit.
Biaya variable masih dikasifikasikan lagi untuk memudahkan manajemen
dalam merencanakan pengendalian. Biaya variable di bagi menjadi:
1. Biaya variable enjiner
Merupakan biaya variable yang memiliki hubungan fisik tertentu
dengan jumlah volume yang dihasilkan dari produksi. Biaya ini
mempunyai hubungan langsung antara masukan dan keluarannya.
Contoh biaya bahan baku, banyaknya bahan baku yang dimasukkan ke
proses produksi ada hubungan erat dengan output yang dihasilakn.
2. Biaya variable diskresionery
Merupakan biaya variable yang masukan dan keluarannya sebanding
dan sifatnya sesuai dengan kebijakan manajemen. Contoh biaya komisi
bagi tenaga penjualan yang sudah ditentukan sebesar 1% dari
penjualan. Jumlahnya akan dapat berubah menjadi 2% atau berapapun
sesuai kebijakan manajemen.
c. Biaya Semi Variabel
Biaya yang jumlahnya berubah-ubah secara tidak proporsional yang
mempunyai hubungan dengan perubahan kuantitas barang yang
diproduksi. Dalam biaya semi variable mempunyaai unsur biaya tetap dan
biaya variable.
Contoh:
Perusahaan kaos ANANDA setiap bulan regular memproduksi kaos polos
sebanyak 3000 buah. Biaya yang dikeluarkan perbulan adalah:
Biaya gaji karyawan kantor Rp 5.000.000
Biaya gaji karyawan produksi Rp 1.000.000
Biaya bahan baku kaos dan benang Rp 20.000.000
Biaya listrik abunemen Rp 3.000.000
Dari contoh diatas yang disebut biaya semi variable adalah biaya listrik
abunemen, dimana biaya listrik abunemen tersebut ada tarif tetap/dasar
dari PLN Rp 300.000 dan sisanya adalah biaya variable, dimana listrik
pabrik tergantung pemakaian sesuai banyak sedikitnya volume produksi,
misalnya Rp 2.100.000. Bisa juga listrik yang dipakai di kantor, bukan di
pabrik. Banyak maupun sedikit volume produksi, listrik di kantor akan
sama yakni Rp 600.000.
Biaya semi variable ini ada unsur tetap pada garis lurus mendatar,
kemudian ada unsur biaya variable pada garis yang naik keatas.

C. Metode Penentuan Pola Perilaku Biaya

Pengetahuan mengenai bagaimana suatu biaya akan berubah di bawah


berbagai macam pengaruh merupakan hal yang penting dalam pengambilan
keputusan, estimasi biaya di masa yang akan datang, dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tindakan

Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan pola perilaku suatu


biaya.

 Harus dipilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya. Biaya ini


merupakan variabel tidak bebas (dependent variable) dan biasanya
dinyatakan dengan simbol y.

 Harus dipilih variabel bebas (independent variable), yaitu sesuatu yang


menyebabkan biaya tersebut berfluktuasi. Secara matematis, fungsi
tersebut dinyatakan,  y = f(x).
 harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity),
dimana hubungan antara variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan
dalamfungsi biaya tersebut berlaku

Secara umum ada tiga pendekatan dalam menentukan pola perilaku biaya. Ketiga
metode tersebut adalah :

1. Pendekatan Intuisi.
Merupakan pendekatan yang didasarkan intuisi manajemen.

Intuisi ini bisa didasari atas surat – surat keputusan, kontrak kerja dengan
pihak lain dan sebagainya. Misalnya : manajemen menetapkan bahwa
biaya penyusutan merupakan biaya tetap, biaya komisi merupakan biaya
variabel.

Pendekatan ini kurang ilmiah.

2. Pendekatan Analisis Enjinering.


Merupakan pendekatan yang didasarkan pada hubungan fisik yang jelas
antara masukan ( input ) dengan keluaran ( output ).

Misal : sebuah perusahaan yang memproduksi mobil, maka sebuah mobil


secara fisik dapat diketahui bahwa akan memerlukan sebuah mesin, 4 buah
ban dan lain sebagainya. Dengan demikian harga ban, tenaga kerja yang
terlibat langsung dengan pengolahan fisik mobil, biaya gaji atau upah
merupakan harga yang membentuk biaya variabel.

Bila tidak ada hubungan fisik secara langsung maka akan termasuk
kedalam biaya tetap.

3. Pendekatan Analisis Data Biaya Masa Lalu.


Pendekatan ini berasumsi bahwa biaya dimasa yang akan datang sama
perilakunya dengan biaya dimasa yang lalu. Data biaya masa lalu
dianalisis untuk mengetahui perilaku masing – masing biaya.
D. Penggolongan Biaya Lebih Lanjut
1. Pengertian Biaya

Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur
yang paling pokok dalam akuntansi biaya, lebih lanjut pengertian biaya
menurut para ahli.

Penertian biaya menurut Carter (2009:30) adalah “ biaya sebagi suatu


nilai tukar, pengeluaran,atau pengorbanan yang dilakukan uantuk menjamin
peroleh manfaat.

Berdasarakan dari definisi atau pendapat diatas yang telah dipaparkan


dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya adalah kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang atau jasa yang dapat memberikan manfaat baik di masa
sekarang dan masa akan datang.

2. Penggolongan Biaya

Akuntansi biaya menghasilkan biaya untuk memenuhi tujuan Antara


lain penetuan harga pokok,perencanaan dan pengendalian biaya serta
pegembalian keputusan, makan dari itu penyajian biaya diklasifikasikan
dengan tepat sangat di perlukan agar data yang dihasilkan akurat sebab
informasi tersebut diperlukan untuk tindak lnjut dalam melakasanakan
kegiatan perusahaan dalam mengevaluasi serta melakukan perbaikan dimasa
yang akan datang. Terdapat berbagai macam cara penggolongan biaya
menurut mulyadi (2010:14) yaitu:

a. Penggolongan objek pengeluaran


Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek
pengeluaran adalah bahan bakar disebut “ biaya bahan bakar “
b. Penggolongan biaya berdasrkan fungsi pokok dalam perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu
produk, pemasaran, dan administrasi umum.
Yang dimaksud biaya produksi adalah biaya-biaya yang
timbul untuk mengelola bahan baku, menjadi bahan jadi yang siap
dijual. Yang dimaksud biaya pabrik pemasaran adalah biaya-biaya
yang terjdi untuk melaksankan kegiatan pemasaran produk. Biaya
admisnistrasi merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan
kegiatan produkxi dan pemasaran produk.

c. Penggolongan biaya berdasarkan hubungan biaya dengan sesuatu


yang dibiayai.
Biaya dapat berupa produk untuk dapertemen dalam
hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai dapat dikelompokkan
menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Yang dimaksud dengan biaya langsung adalah biya yang
terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu
yang dibiayai. Biaya langsung akan mudah diidentifikasikan
dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya prduksi langsung terdiri dari
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang trjadi
tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini tidaka
mudah di identifikasikan dengan pokok tertentu.contohnya adalah
biaya penyusuanan barang pabrik.
d. Penggolongan biaya berdasarkan jangka waktu pemanfaatannya
Biaya ini terbagi menjadi dua yanitu pengeluaran modal
dan pengeluaran pendapatan. Yang dimaksud pengeluaran modal
adalah biaya yang mempuyai manfaat lebih dari satu periode
kuntansi.
Sedangkan pengeluaran pendapatan adalah biaya yang
hanya mempunyai mafaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.
e. Penggolongan biaya berdasarkan perilaku biaya dalam hubungan
dengan perubhan volume kegiatan.
Biaya ini di bagi menjadi dua yaitu biaya variable dan
biaya semi variabel. Yang dimaksud dengan biaya vriabel adalah
biaya yang bebubah sebnding dengan perubahan volume kegiatan.
Sedangkan yang dimaksud biaya semi variabel tetap adalah
biaya yng tepat untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah
dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

BAB III

KESIMPULAN

Biaya mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara luas dan


secara sempit. biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang
diukur dalam suatu uang dalam usahanya mendapatkan sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu baik yang sudah terjadi dan belum terjadi/ baru direncanakan.
Biaya dalam arti sempit adalah pengorbanan sumber ekonomi dalam satuan uang
untuk memperoleh aktiva.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/user/Downloads/Bab%202.pdf

http://eprints.polsri.ac.id/2624/3/Bab%20II.pdf

http://minimalizeapp.blogspot.com/2012/01/metode-penentuan-perilaku-
biaya.html

Anda mungkin juga menyukai