Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN SOAL QUIZ - MANAJEMEN SAINS

Mahasiswa : Leonardus Yoseph N, Mage


NIM : 2021021237
Hari/ Tanggal : Sabtu, 25 Maret 2023

Jawaban soal nomor 1

BEP = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit)
Dengan menggunakan nilai yang telah diberikan, maka BEP dapat dihitung sebagai
berikut:
BEP = 60.000.000 / (60.000 - 40.000)
BEP = 60.000.000 / 20.000
BEP = 3.000 unit
Jadi, untuk mencapai titik impas atau tidak merugi, perusahaan harus menjual
minimal 3.000 unit produk.

Jawaban soal nomor 2


A) Saya menghitung total biaya produksi:
Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + (Biaya Variabel per Unit x Volume Produksi)
Total Biaya Produksi = $5,000 + ($3 x 500)
Total Biaya Produksi = $6,500

B) Hitung total pendapatan:


Total Pendapatan = Harga Jual per Unit x Volume Produksi
Total Pendapatan = $20 x 500
Total Pendapatan = $10,000

C) Hitung laba (keuntungan):


Laba (keuntungan) = Pendapatan - Total biaya produksi
Laba = Pendapatan - Total Biaya Produksi
Laba = $10,000 - $6,500
Laba = $3,500

Jadi, perusahaan Clion memperoleh keuntungan sebesar $3,500 dari penjualan 500 unit
kaus berwarna biru, dengan biaya tetap sebesar $5,000 dan biaya variabel sebesar $3 per
unit. Keuntungan tersebut cukup baik karena melebihi biaya tetap perusahaan.
Jawaban soal nomor 3:

Untuk mencari total biaya produksi, kita perlu menggunakan rumus:

Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + (Biaya Variabel x Jumlah Unit Produksi)

Dalam hal ini, Biaya Tetap (Cf) = Rp. 1.000.000, Biaya Variabel per unit (Cv) = Rp. 50.000, dan
Jumlah Unit Produksi (V) = 200.
Jadi, Total Biaya Produksi dapat dihitung menggunakan rumus:

Total Biaya Produksi = 1.000.000 + (50.000 x 200) = 11.000.000


Sehingga, Total Biaya Produksi adalah Rp. 11.000.000.
Untuk melakukan perhitungan di Microsoft Excel, kita dapat menuliskan rumus berikut di sel yang
sesuai:
=1000000+(50000*200)
Hasilnya akan sama yaitu Rp. 11.000.000.

Untuk mencari total pendapatan, kita perlu menggunakan rumus:

Total Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Unit Produksi

Dalam hal ini, Harga Jual per unit = Rp. 120.000 dan Jumlah Unit Produksi (V) = 200.
Jadi, Total Pendapatan dapat dihitung menggunakan rumus:
Total Pendapatan = 120.000 x 200 = 24.000.000
Sehingga, Total Pendapatan adalah Rp. 24.000.000.
Untuk melakukan perhitungan di Microsoft Excel, kita dapat menuliskan rumus berikut di sel yang
sesuai:
=120000*200
Hasilnya akan sama yaitu Rp. 24.000.000.

Untuk mencari total keuntungan, kita perlu menggunakan rumus:

Total Keuntungan = Total Pendapatan - Total Biaya Produksi

Dalam hal ini, Total Pendapatan = Rp. 24.000.000 dan Total Biaya Produksi = Rp. 11.000.000.
Jadi, Total Keuntungan dapat dihitung menggunakan rumus:
Total Keuntungan = 24.000.000 - 11.000.000 = 13.000.000
Sehingga, Total Keuntungan adalah Rp. 13.000.000.
Untuk melakukan perhitungan di Microsoft Excel, kita dapat menuliskan rumus berikut di sel yang
sesuai:
=24000000-11000000
Hasilnya akan sama yaitu Rp. 13.000.000.

Untuk mencari angka BEP (Break Even Point), kita perlu menggunakan rumus:

BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per unit - Biaya Variabel per unit)

Dalam hal ini,


Biaya Tetap (Cf) = Rp. 1.000.000,
Biaya Variabel per unit (Cv) = Rp. 50.000,
dan Harga Jual per unit = Rp. 120.000.
Jadi, Angka BEP dapat dihitung menggunakan rumus:
BEP = Rp. 1.000.000 / Rp. 70.000 per unit
BEP = 14,29 unit

Sehingga, Angka BEP adalah 14,29 atau 15 unit unit celana jeans untuk titik impasnya.

Rekap excel adalah sebagai berikut untuk jawaban d,e,f,g,h,i,j


Grafik

ANALISIS F
Apabila perusahaan menerapkan strategi menaikan volume produksi sebanyak 50 per
bulan, Hitunglah dan jelaskan hasil analisa dari strategi tersebut!

Hitungan:
Biaya Tetap (Cf) = Rp. 1.000.000,
Biaya Variabel per unit (Cv) = Rp. 50.000,
dan Harga Jual per unit = Rp. 120.000.
Asumsi volume + 50 = 250 unit.

Maka:

Total Biaya = Biaya Tetap + (Biaya Variabel per unit x Jumlah unit)
Total Biaya = Rp. 1.000.000 + (Rp. 50.000 x 250)
Total Biaya = Rp. 13.000.000

Kemudian, kita dapat menghitung pendapatan total dari penjualan 250 unit:

Total Pendapatan = Harga Jual per unit x Jumlah unit


Total Pendapatan = Rp. 120.000 x 250
Total Pendapatan = Rp. 30.000.000

Laba dapat dihitung dengan mengurangi total biaya dari total pendapatan:

Laba = Total Pendapatan - Total Biaya


Laba = Rp. 30.000.000 - Rp. 13.000.000
Laba = Rp. 17.000.000

Jadi, dengan asumsi volume penjualan meningkat sebesar 50 unit dari 200 unit menjadi 250 unit,
laba yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 17.000.000. Namun, perlu diperhatikan bahwa asumsi ini
hanya berlaku jika biaya tetap, biaya variabel per unit, dan harga jual per unit tetap. Jika ada
perubahan pada faktor-faktor tersebut, maka analisis biaya-volume-laba akan menghasilkan hasil
yang berbeda.

ANALISIS G
Apabila perusahaan menerapkan strategi menaikan volume produksi sebanyak 50 per
bulan, Hitunglah dan jelaskan hasil analisa dari strategi tersebut!

Hitungan:
Biaya Tetap (Cf) = Rp. 1.000.000,
Biaya Variabel per unit (Cv) = Rp. 50.000,
dan Harga Jual per unit = Rp. 120.000 + Rp 50.000,-
Asumsi volume + 50 = 250 unit.
Maka:

Laba dapat dihitung dengan mengurangi total biaya dari total pendapatan:

Laba = Total Pendapatan - Total Biaya


Laba = Rp. 42.500.000 - Rp. 13.000.000
Laba = Rp. 29.500.000

Jadi, dengan asumsi volume penjualan meningkat sebesar 50 unit dari 200 unit menjadi 250 unit
dan harga jual per unit dinaikkan sebesar Rp. 50.000,-, laba yang dihasilkan adalah sebesar Rp.
29.500.000,-. Dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga jual per unit akan memberikan
kontribusi positif terhadap laba, asalkan volume penjualan tetap atau meningkat.

ANALISIS H
Apabila perusahaan menerapkan strategi menurunkan biaya produksi sebanyak Rp.
50.000 per bulan, Hitunglah dan jelaskan hasil analisa dari strategi tersebut!

Hitungan:
Biaya Tetap (Cf) = Rp. 950.000
Biaya Variabel per unit (Cv) = Rp. 50.000
dan Harga Jual per unit = Rp. 120.000
Asumsi volume = 200 unit.

Maka:

Laba dapat dihitung dengan mengurangi total biaya dari total pendapatan:

Laba = Total Pendapatan - Total Biaya


Laba = Rp. 24.000.000 - Rp. 10.950.000
Laba = Rp. 13.050.000

Jadi, dengan volume penjualan 200 unit, biaya tetap sebesar Rp. 950.000, biaya variabel per unit
sebesar Rp. 50.000, dan harga jual per unit sebesar Rp. 120.000, laba yang dihasilkan adalah
sebesar Rp. 13.050.000. Namun, perlu diperhatikan bahwa analisis ini hanya berlaku untuk volume
penjualan 200 unit dan tidak berlaku untuk volume penjualan yang lain. Jika ada perubahan pada
volume penjualan, biaya tetap, biaya variabel per unit, dan harga jual per unit, maka laba yang
dihasilkan akan berbeda.

ANALISIS I
Apabila perusahaan menerapkan strategi menaikan harga sebesar Rp. 50.000 per bulan, Hitunglah
dan jelaskan hasil analisa dari strategi tersebut!

Biaya Tetap (Cf) = Rp. 950.000


Biaya Variabel per unit (Cv) = Rp. 50.000
dan Harga Jual per unit = Rp. 120.000 + 50.000
Asumsi volume = 200 unit.

Laba dapat dihitung dengan mengurangi total biaya dari total pendapatan:

Laba = Total Pendapatan - Total Biaya


Laba = Rp. 34.000.000 - Rp. 10.950.000
Laba = Rp. 23.050.000

Dari analisis di atas, dengan kenaikan harga jual sebesar Rp. 50.000 per bulan, laba yang dihasilkan
menjadi Rp. 23.050.000. Hal ini terjadi karena dengan kenaikan harga jual, total pendapatan dari
penjualan meningkat sedangkan biaya variabel per unit tetap. Namun, perlu diperhatikan bahwa
kenaikan harga jual dapat berdampak pada penurunan jumlah unit yang terjual jika permintaan
tidak elastis terhadap harga. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan baik-baik
sebelum menerapkan strategi kenaikan harga jual.
ANALISIS J (Situasi Resesi – Pandemi)
Biaya Tetap (Cf) = Rp. 950.000
Biaya Variabel per unit (Cv) = Rp. 50.000 – 20.000
dan Harga Jual per unit = Rp. 120.000 – 30.000
Asumsi volume = 200 unit.

Maka

Total Pendapatan = Rp. 90.000 x 200 = Rp. 18.000.000


Total Biaya = Rp. 950.000 + (Rp. 30.000 x 200) = Rp. 6.950.000
Laba = Rp. 18.000.000 - Rp. 6.950.000 = Rp. 11.050.000

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatlah laba sebesar Rp. 11.050.000 jika perusahaan menjual 200
unit produk dengan biaya tetap Rp. 950.000 dan biaya variabel per unit Rp. 30.000 serta harga jual per unit
Rp. 90.000. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih dalam kondisi menguntungkan, namun laba
yang diperoleh lebih rendah daripada kasus sebelumnya.

Perusahaan perlu melakukan analisis lebih lanjut untuk mengevaluasi apakah harga jual per unit sudah
sesuai dengan tingkat persaingan di pasar atau tidak, serta apakah biaya variabel dan biaya tetap yang
dikeluarkan sudah efisien atau masih bisa dioptimalkan untuk meningkatkan laba perusahaan. Selain itu,
perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis
seperti tren pasar, kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan industri yang
dijalankan.
Dalam situasi ekonomi yang lesu seperti resesi akibat pandemi Covid-19, strategi yang tepat untuk
perusahaan adalah mengurangi biaya operasional agar tetap menguntungkan atau meminimalkan kerugian.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi situasi ini adalah sebagai
berikut:

1. Mengurangi biaya produksi: Perusahaan dapat memperkecil biaya variabelnya dengan


mengurangi biaya produksi seper bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead. Misalnya,
perusahaan dapat menggunakan bahan baku yang lebih murah atau memperkecil jumlah tenaga
kerja.
2. Menjaga efisiensi: Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan
mengop malkan proses produksi, mengurangi waktu produksi, dan meningkatkan kualitas
produk. Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat biaya produksi dan meningkatkan
keuntungan.

3. Menjaga hubungan dengan pelanggan: Perusahaan harus mempertahankan hubungan baik


dengan pelanggan untuk memas kan keberlangsungan bisnisnya. Dalam situasi resesi, harga jual
dapat diturunkan untuk menarik pelanggan yang lebih sensi f terhadap harga.

4. Mencari pasar alterna f: Perusahaan dapat mencari pasar alterna f atau meningkatkan pasar
produk untuk mengimbangi penurunan penjualan di pasar utama. Misalnya, perusahaan dapat
mencari pasar ekspor atau pasar online.

5. Mengurangi biaya promosi: Perusahaan dapat mengurangi biaya promosi seper iklan dan
promosi penjualan. Sebaliknya, perusahaan dapat mengandalkan promosi mulut ke mulut atau
mencari metode promosi yang lebih murah seper media sosial. (Biaya Variabel).

Dalam situasi resesi, perusahaan harus memper mbangkan se ap langkah yang diambil untuk
meminimalkan biaya dan meningkatkan keuntungan. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat
bertahan dalam situasi ekonomi yang sulit dan bahkan tumbuh dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai